2. MODUL 2
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRINE DAN SISTEM PERKEMIHAN
PENYUSUN :
1. I DEWA PUTU GEDE PUTRA YASA, S.Kp.,M.Kep., Sp.MB
2. I MADE SUKARJA, Ns, S.Kep., M.Kep
BADAN PPSDM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KSEHATAN
DEP KES RI JAKARTA
TAHUN 2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan
pembelajaran ini diharapkan dapat memahami
asuhan keperawatan pada pasien dengan
diabetes melitus
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengertian diabetes melitus
2. Menguraikan penyebab dan faktor risiko terjadinya diabetes melitus
3. Menguraikan patofisiologi diabetes melitus
4. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes melitus
5. Menjelaskan penatalaksanan medis
6. Menguraikan data yang perlu dikaji pada pasien dengan diabetes melitus
7. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan diabetes melitus
8. Menguraikan perencanaan keperawatan pasien dengan diabetes melitus
9. Menjelaskan evaluasi keperawatan Pasien dengan diabetes melitus
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Diabetes Melitus
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
POKOKMateri
Untuk membantu Anda mencapai tujuan di atas , uraian materi dalam kegiatan
belajar ini terangkai dalam pokok materi sebagai berikut
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab dan faktor risiko diabetes melitus
3. Patofisiologi diabetes melitus
4. Tanda dan gejala
5. Penatalaksanaan Medik Pasien dengan diabetes melitus
6. Pengkajian Keperawatan Pasien dengan diabetes melitus
7. Diagnosa Keperawatan Pasien dengan diabetes melitus
8. Perencanaan Keperawatan Pasien dengan diabetes melitus
9. Evaluasi Keperawatan Pasien dengan diabetes melitus
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Pengertian
Apakah Anda seudah pernah merawat pasien DM? Apakah Anda sudah
mengerti tentang DM? Bila Anda sudah pernah merawat pasien DM, tentunya
Anda sudah mengerti tentang DM. Namun untuk jelasnya silakan Anda simak
materi berikut! Diabetes melitus (yang dikenal dengan nama kencing manis)
adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin.
Terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap
insulin dan/atau penurunan atau tidak terdapat pembentukan insulin oleh
pankreas. Dari pemaparan materi tersebut tentunya Anda dapat mengingat
kembali tentang DM. Tahukah Anda bahwa DM itu ada beberapa tipe. Ada
beberapa jenis diabetes melitus antara lain :
a. Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM), DM tipe 1. Biasanya terjadi
sebelum usia 30 tahun. mengapa insulin pada DM tipe 1 tidak ada?
Ini disebabkan oleh karena pada jenis ini timbul automimun yang
disebabkan oleh karena adanya peradangan pada sel beta-insulitis.
Ini menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel beta yang disebut
Islet Antibody (ICA). Reaksi antigen (sel beta) dengan antibodi (ICA)
yang dtimbulkannya menyebabkan hancurnya sel beta. Insulitis bisa
disebabkan oleh virus seperti virus cock sakie, rubella, citomegalo virus
(CMV), herpes dan lain yang diserang pada insulitis itu hanya sel beta,
biasanya sel alfa dan sel delta tetap utuh.
b. Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) atau DM tipe 2. Pada
diabetes jenis DM tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel
yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci
pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan tadi, jumlah lubang kuncinya
yang kurang hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi
karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk
ke sel akan sedikit sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa)
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4
dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. Dengan demikian,
keadaan ini sama dengan pada DM tipe1. perbedaannya adalah DM
tipe 2 di samping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau
normal. Keadaan ini disebut resistensi insulin. DM tipe 2 adalah jenis
yang paling banyak ditemukan ( >90 %). Timbul makin sering setelah
umur 40 tahun dengan catatan pada dekade ke-7, kekerapan diabetes
mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa.
c. Diabetes Gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang timbul
selama kehamilan. Ini meliputi 2-5 % daripada seluruh diabetes. Jenis
diabetes ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin
kurang baik bila tidak ditangani dengan benar. Penyebab diabetes
gestasional dianggap berkaitan dengan peningkatan kebutuhan
energi dan kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus
menerus tinggi selama kehamilan. Hormon pertumbuhan dan estrogen
merangsang pengeluaran insulin dan dapat menyebabkan sekresi
berlebihan pada insulin seperti pada diabetes tipe 2 yang akhirnya
menyebabkan penurunan responsivitas sel. Hormon pertumbuhan
memiliki beberapa efek anti-insulin, misalnya : perasangang glikogenesis
(pengurangan glikogen) dan pengurangan jaringan lemak. Akibatnya
dapat menimbulkan efek negatif pada kehamilan dengan meningkatkan
risiko malformasi kongenital, lahir mati dan bayi bertumbuh besar yang
dapat menimbulkan masalah persalinan.
1. Penyebab
Tentunya Anda sudah memahami pengertian dari DM tersebut, mari kita
lanjutkan tentang penyebab dari DM tersebut. Mengapa bisa terjadi Dm
seperti pengertian di atas? Nah ada beberapa penyebab dari diabetes
melitus yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Diabetes melitus tipe 1. (destruksi sel beta, umunya menurus ke
defisiensi inulisn absolut). Melalui proses imunologik, Idiopatik
2. Diabetes melitus tipe 2. (Bervariasi mulai dari yang predominan
resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin resistensi insulin).
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
3. Diabetes melitus tipe lain. Defek genetik fungsi sel beta, Defekgenitik
kerja insulin : resisten insulin tipe A,“leprechaunsm“ sindrom Rabson
Mendenhall, diabetes lipoatrifik, lainnya.
Selain beberapa penyebab di atas, ada juga beberapa faktor-faktor risiko
yang muncul menyebabkan diabetes melitus antara lain :
• Orang dengan riwayat keluarga dengan diabets melitus
• Orang dengan obesitas/gemuk (< 120 % berat badan ideal)
• Orang dengan umur > 45 tahun
• Orang dengan hipertensi ( < 140/90 mmHg
• Orang dengan dislipidemia (kolesterol HDL < 35 mg/dl dan/
atau trigliserida > 250 mg/dl)
• Orang dengan riwayat DM pada kehamilan.
• Wanita yang melahirkan bayi > 4000 gram
• Pola makan yang salah
Anda diminta berhenti sejenak, merenungkan sejenak materi yang telah Anda
pelajari dan jawablah pertanyaan serta tuliskan jawaban Anda pada kotak yang
disediakan.
Sebutkanlah tipe-tipe dari DM ¡
1.......................................................................................................................................
2.......................................................................................................................................
3………………………………………………………………………………………......................
Apakah jawaban Anda sudah benar? Cocokkanlah dengan kunci jawaban di
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
bawah ini. Bila jawaban Anda sudah benar, silahkan Anda lanjutkan dengan materi
berikutnya.
-
3. Patofisilogi
Bagaimana proses terjadinya DM? Tentunya Anda mulai terbayang kan?
NahsecarasingkatnyaprosesterjadinyaDMberawaldariadanyapenyebab
itu sendiri. Pada awalnya, resistensi insulin belum menyebabkan diabetes
melitus. Sel beta pankreas masih dapat mengkompensasi sehingga terjadi
hiperinsulinemia, kadar glukosa darah masih normal atau baru sedikit
meningkat. Kemudian setelah terjadi kelelahan sel beta pankreas, baru
terjadi diabetes melitus klinis yang ditandai dengan adanya kadar glukosa
darah yang meningkat, memenuhi kriteria diagnosis diabets melitus.
4. Tanda dan gejala
Selanjutnya kita bahas tentang tanda dan gejala. Gejala-gejala yang bisa
kita ditemukan pada penderita diabetes melitus antara lain :
Ada beberapa jenis diabetes melitus antara lain :
a. Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM), DM tipe 1. Biasanya terjadi
sebelum usia 30 tahun. mengapa insulin pada DM tipe 1 tidak ada? Ini
disebabkan oleh karena pada jenis ini timbul automimun yang disebabkan
oleh karena adanya peradangan pada sel beta-insulitis.
b. Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) atau DM tipe 2. Pada
diabetes jenis DM tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak
tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang.
c. Diabetes Gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang timbul selama
kehamilan. Ini meliputi 2-5 % daripada seluruh diabetes. Jenis diabetes ini
sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
a. Glukosa, diuresis osmotik, poliuria, pilodipsia dan polifagia.
b. Kelemahan dan keletihan, kesemutan pada jari dan tangan, kebas.
c. Berat badan yang turun dengan cepat.
d. Gatal-gatal, luka yang sukar sembuh.
e. Penglihatan kabur, infeksi vaginal dan gaurah seks menurun.
f. Ketoasidosis diabetik (DAK) menyebabkan tanda-tanda dengan
gejala-gejala nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas bau
keton, jika tidak ditangani : perubahan tingkat kesadaran, koma dan
akhirnta kematian.
5. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mencoba menormalisasi
aktivitasinsulindankadarguladarahuntukmenurunkanperkembangan
komplikasi neuropati dan vaskular. Pada dasarnya penatalaksanaan
DM terdiri atas empat pilar yaitu pengelolaan diet, olah raga, obat,
dan pendidikan kesehatan.
Stop dahulu
Sebelum Anda lanjutkan pada uraian selanjutnya, kerjakanlah tugas berikut
ini.
Jelaskan patofisiologi terjadinya DM ! tuliskanlah dahulu jawaban Anda tanpa
melihat catatan .
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
………………………………………………………………………………………...................................................
………………………………………………………………………………………...................................................
………………………………………………………………………………………...................................................
………………………………………………………………………………………...................................................
………………………………………………………………………………………...................................................
…………………………………………………………………………………………................................................
………………………………………………………………………………………...................................................
Jawaban dari tugas di atas:
Pada awalnya, resistensi insulin belum menyebabkan diabetes melitus. Sel beta
pankreas masih dapat mengkompensasi sehingga terjadi hiperinsulinemia,
kadar glukosa darah masih normal atau baru sedikit meningkat. Kemudian
setelah terjadi kelelahan sel beta pankreas, baru terjadi diabetes melitus klinis
yang ditandai dengan adanya kadar glukosa darah yang meningkat, memenuhi
kriteria diagnosis diabets melitus
6. Pengkajian keperawatan
Berbagai data yang perlu dikaji pada Pasien dengan DM mencakup
pemeriksaan fisik dan anamesa keperawatan. Data yang perlu dikaji
antara lain adalah:
a. Data Subjektif
1) Pemahaman Pasien tentang proses dan kemungkinan penyebab
dan faktor risiko penyakit. pola makan, aktifitas.
2) Keluhan adanya merasa lemah, penurunan berat badan, kaki
kesemutan atau ada luka yang sulit sembuh. Keluhan sering kencing,
banyak makan dan banyak minum.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
3) Luka pada kaki, kulit kering
4) Gangguan dalam aktifitas seks
5) Semenjak kapan keluhan-keluhan diatas dirasakan dan upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhan
b. Data Objektif
1) Kulit kering/bersisik, turgor jelek, kekakuan distensi abdomen,
muntah, pembesaran tiroid (peningkatan) kebutuhan metabolik
dengan peningkatan gula darah, bau halutosis/manis atau bau
aseton.
2) Perubahan tanda vital. Yang perlu diwaspadai perubahan tanda-
tanda vital yaitu peningkatan tekanan darah
c. Data Penunjang
Data yang diperoleh dari berbagai pemeriksaan penunjang menjadi
data tambahan yang perlu diidentifikasi. Data-data dimaksud diperoleh
melalui pemeriksaan glukosa darah puasa, dan 2 jam PP
7. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai pada Pasien dengan DM adalah:
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotic diuresis.
b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin
c. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi,
penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi
8. Intervensi keperawatan
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotic diuresis.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tujuan dan kriteria hasil
• Cairan masuk dan keluar seimbang
• Tekanan darah, nadi dan capilary refil dalam batas normal
• Turgor kulit elastis, selaput mukosa lembab.
• Tidak pusing awktu perubahan posisi.
• Tidak haus
• Mata/ubun-ubun tidak cekung
• Hasil laboratorium dalam batas normal
• Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi
• Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah
ostostatik
• Kaji pola napas seperti adantya pernapasan kussmaul atau pernapasan
yang berbau keton.
• Observasi dan pantau frekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan
otot bantu napas dan sianosis.
• Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa.
• Pantau masukan dan pengeluran, catat berat jenis urine.
• Ukur berat badan setiap hari
• Pertahankan untuk memberikan cairan + 2500 ml/dl dalam batas normal
yang dapat ditoleransi jantung.
• Kolaborasi : Berikan terapi cairan sesuai dengan indikasi. Pantau hasil
pemeriksaan laboratorium.
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin
Tujuan dan kriteria hasil
• Pasien menyebutkan manfaat nutrisi.
• Pasien mengungkap-kan kesediaan untuk mengikuti diet.
• Pasien menunjuk-kan peningkatan masukkan makanan.
• Berat badan pasien mening-kat.
• Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
• Tonus otot baik.
• Hasil labora-torium : Hb, protein, albumin dalam batas normal
Intervensi
• Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan/hilang bising usus.
• Anjurkan posisi semo fowler/fowler saat makan.
• Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan mual, diare ataupun
nyeri abdomen.
• Timbang berat badan.
• Lakukan hygiene mulut sebelum dan sesudah makan.
• Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
• Catat jumlah makanan yang dikonsumsi pasien setiap kali makan.
• Libatkan keluarga pasien dalam menentukan jenis makanan sesuai
indikasi
• Kolaborasi : Awasi hasil pemeriksaan labora-torium: Hb/Ht, elektrolit,
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
albumin, globulin dan protein total. Konsul dengan ahli gizi.
c. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi,
penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi
Tujuan dan kriteria hasil
• Bebaas dari tanda-tanda infeksi.
• Tanda-tanda vital dalama batas normal.
• Luka kering, tidak merah, tidak nyeri, tidak panas.
• Hasil laboratorium dalam batas normal.
• Pasaien dapat menyebutkan sumber informasi.
Intervensi
• Observasi tanda-tanda infeksi dengan peradangan seperti demam,
kemerahan, adanya pus atau luka dll.
• Lakukan standar pencegahan infeksi dengan melakukan cuci tangan.
• Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.
• Berikan perawatan kulit dengan teratur, massase daerah tulang yang
tertekan, jaga kulit agar tetap kering.
• Lakukan perubahan posisi dan anjurkan untuk batuk efektif.
• Anjurkan untuk makan dan minum adekuat ( + 3000 ml/hari).
• Kolaborasi : Lakukan pemeriksaan kulit dan sensitifitas sesuai dengan
indikasi. Berikan antibiotik yang sesuai
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
9. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan ditujukan untuk mengetahui keberhasilan asuhan
keperawatan pasien dengan DM mencakup:
a. Apakah volume cairanl optimal ?
b. Apakah kebutuhan nutrisi terpenuhi ?
c. Apakah pasien terbebas dari infeksi ?
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Dari uraian materi pada kegiatan belajar 2, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Diabetes melitus merupakan tingginya kadar glukosa darah akibat insulin
tidak adekuat dalam melakukan metabolism glukosa
2. Penyebab DM adalah gangguan produksi insulin dalam pancreas.
3. Mekanisme terjadinya DM berawal dari tidak adekuatnya fungsi insulin
dalam metabolism glukosa. Hal ini berlangsung lama dan menyebabkan
terjadinya hiperglikemik.
4. Diagnosa keperawatan yang dapat dijumpai pada Pasien dengan strple
mencakup yaitu kurang volume cairan, gangguan nutrisi, kurang dari
kebutuhan tubuh dan risiko infeksi.
5. Perencanaan keperawatan dimaksudkan untuk mengatasi masalah
perawatan yang dialami Pasien, mencegah masalah terjadi dan
meningkatkan status kesehatan Pasien.
Rangkuman
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Diabetes melitus adalah
A. Gangguan metabolism karbohidrat
B. Menurunnya produksi glukosa
C. Gangguan metabolism glukosa
D. Meningkatnya glikogen
E. Menurunnya glikemik
2. Proses yang terjadi pada DM adalah
A. Produksi insulin cukup
B. Glukosa tidak ada dalam peredaran darah
C. Glikogen menumpuk dalam darah
D. Pankreas memproduksi insulin dalam jumlah banyak
E. Sel-sel tubuh kekurangan glokosa
3. Gejala yang dikeluhkan oleh pasien DM yaitu
A. Nyeri kepala
B. Mual
C. Kurang nafsu makan
D. Penurunan berat badan
Tes Formatif
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
E. Merasa lemah
4. Berikut pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien DM yaitu..
A. Glikogen darah
B. Glukosa darah
C. Pemeriksaan insulin
D. Albumin
E. Hematokrit
5. Keluhan kaki yang sering dikeluhkan oleh pasein DM yaitu
A. Luka yang sulit sembuh
B. ABI menurun
C. CRT meningkat
D. Refleks patela menurun
E. Kaki bengkak
6. Penatalaksanaan pada pasien DM adalah kecuali
A. Diet
B. Obat DM
C. Olah raga
D. Pendidikan kesehatan
E. Merawat kaki DM
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
7. Masalah keperawatan utama pada DM adalah
A. Kurang volume cairan
B. Risiko infeksi
C. Difisit perawatan diri
D. Gangguan nutrisi
E. Gangguan persepsi sensori
8. Penyebab DM tipe 2 adalah.
A. Idiopatik
B. Kerusakan pankreas
C. Penurunan produksi insulin
D. Resistensi insulin
E. Kerusakan sel hati
9. Gangguan kesadaran yang terjadi DM disebabkan oleh
A. Hiperglikemi
B. Jatuh
C. Hipoglikemi
D. Kurang insulin
E. Keto asidosis
10. Tindakan keperawatan utama pada DM adalah.....
A. Memberi obat
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Meningkatkan metabolisme glukosa
C. Memperbaiki mobilitas fisik
D. Mengatasi kecemasan
E. Mencegah komplikasi
Saya ucapkan selamat karena Anda sudah menyelesaikan uraian materi pada
kegiatan belajar-2. Sebelum Anda mengakhiri sessi ini, kerjakanlah tugas berikut
ini. Anda dapat mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada lembaran
akhir modul ini.
KASUS :
Anak T, usia 10 tahun didiagnosis diabetes melitus sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini
aktifitasnya sangat tinggi dan aktif di sekolah. Seringkali ia merasa tidak nyaman
dengan tubuhnya. Anak T merasa badannya lemah, kurang nafsu makan, badan
anak tersebut kurus padahal banyak makan.
Tugas :
1. Anak T menderita DM tipe berapa?
2. Jelaskan patofisiologi terjadinya DM pada Anak T!
3. Sebutkan masalah keperawatan utama yang terjadi pada Anak T
Tes Akhir Kegiatan Belajar 2