Dokumen tersebut membahas tentang dinamika interaksi sosial, termasuk bentuk-bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif seperti kerja sama dan akomodasi, serta bentuk interaksi yang bersifat disosiatif seperti persaingan, kontravensi, dan konflik beserta penyebab, jenis, dampak, serta upaya penanganannya.
1. ISBD
Nama kelompok:
1. Piyantoro (A220130022)
2. Idris Fernando (A220130042)
3. Indra Kurniawan ( A220130001)
4. Assas Husnia Wafda
(A220130043)
ANALISIS VIDEO
DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
2. Interaksi Sosial yang berbentuk asosiatif
a.Kerja sama
b. Akomodasi
Adapun bentuk-bentuk akomodasi antara lain sebagai berikut :
Kompromi, Arbitrase, Coercion , Conciliation , Stalemate ,
Konversi , Toleransi , Truce, Displacement.
c. Asimilasi
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya proses
asimilasi dalam keadaan sebagai berikut :
1)Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudaannya
2)Orang seorang sebagai warga kelompok saling bergaul secara
langsung dan intensif untuk waktu lama
3)Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.`
BENTUK INTERAKSI
3. Interaksi Sosial yang berbentuk Disosiatif
a. Persaingan (Competition)
Tipe-tipe persaingan tersebut menghasilkan beberapa bentuk persaingan antara lain:
Persaingan bidang ekonomi, Persaingan bidang kebudayaan, Persaingan kedudukan dan
peran, Persaingan Ras
b. Kontravensi (Contravention)
1)Bentuk-bentuk kontravensi
Kontravensi sederhana, Kontravensi intensif, Kontravensi rahasia, Kontravensi taktis
2) Tipe-tipe Kontravensi
Kontravewnsi Generasi Masyarakat, Kontravensi Seksual, Kontravensi Parlementer
c. Pertentangan atau Pertikaian (Conflict)
Salah satu bentuk Interaksi Sosial yang berbentuk Disosiatif adalah Pertentangan atau
Pertikaian (Conflict). Konflik (Conflict) adalah proses sosial yang di dalamnya orang perorang
atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
dengan menggunakan ancaman dan kekerasan.
4. • Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
5. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yaitu :
a. Perbedaan Individu
Dalam diri setiap manusia yang memiliki karakteristik yang khas dan unik,
dimana keunikan yang dimiliki menjadi pembeda antara manusia satu
dengan manusia yang lain. Melalui perbedaan karakter tersebut
memungkinkan terjadinya perbedaan pandapat dan sudut pandang dalam
menilai sesuatu, oleh karenanya akan memungkinkan terjadinya
pertentangan dan ketidakselarasan dalam interaksi yang dilakukan, hal
inilah yang menimbulkan konflik.
b. Perbedaan Latar Belakang
Kebudayaan Setiap masyarakat pastilah memiliki kebudayaan yang berbeda
dengan kebudayaan masyarakat lain. Hal ini disebabkan kebudayaan
tersebut berbeda pada tempat dan kondisi tertentu.12 norma sosial yang
berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan terjadinya konflik sosial.
c. Perbedaan Kepentingan
Setiap manusia pastilah memiliki kepentingan, dan kepentingan pada tiap
individu pastilah berbeda-beda. perbedaan kepentingan pada masing- masing
memungkinkan munculnya konflik.
d. Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Perubahan nilai terjadi pada setiap masyarakat dimana nilai-nilai sosial, nilai
kebenaran, kesopanan, maupun nilai matrial suatu benda mengalami
perubahan, sehingga perubahan adalah hal yang lazim terjadi.
6. Jenis – Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4
macam :
a. konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi),
misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau
profesi (konflik peran (role)
b. konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar
keluarga, antar gank).
c. konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
(polisi melawan massa).
d. konflik antar satuan nasional (kampanye, perang
saudara)
7. Dampak Terjadinya Konflik dalam Masyarakat
a. Goyang dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi konflik
antargolongan dalam suatu kelompok
b. Menimbulkan dampak psikologis yang negatif, seperti perasaan
tertekan sehingga menjadi siksaan terhadap mentalnya, stres,
kehilangan rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas dan takut.
c. Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat karena
pribadi yang mendapat tekanan psikologis akibat konflik cenderung
pasrah dan putus asa
d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Hal
tersebut terjadi apabila konflik telah mencapai pada tahap kekerasan,
seperti perang, bentrok antar kelompok masyarakat, dan konflik antar
suku bangsa.
8. Upaya Mengatasi Konflik di Masyarakat
Secara umum, untuk menyelesaikan konflik dikenal beberapa istilah, yakni
a) pencegahan konflik; pola ini bertujuan untuk mencegah timbulnya
kekerasan dalam konflik,
b) penyelesaian konflik; bertujuan untuk mengakhiri kekerasan melalui
persetujuan perdamaian,
c) pengelolaan konflik; bertujuan membatasi atau menghindari kekerasan
melalui atau mendorong perubahan pihak-pihak yang terlibat agar
berperilaku positif;
d) resolusi konflik; bertujuan menangani sebab-sebab konflik, dan berusaha
membangun hubungan baru yang relatif dapat bertahan lama di antara
kelompok-kelompok yang bermusuhan,
e) transformasi konflik; yakni mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan
politik yang lebih luas, dengan mengalihkan kekuatan negatif dari sumber
perbedaan kepada kekuatan positif.