Dokumen tersebut membahas sejarah awal gerakan feminisme di Mesir sejak abad ke-20. Gerakan ini mulai berkembang seiring terjadinya peristiwa Dinshawai pada 1906 yang memperjuangkan nasionalisme dan emansipasi wanita. Tokoh-tokoh seperti Huda Sha'rawi dan Malak Hifni Nashif berperan besar dalam memajukan pemikiran dan organisasi gerakan ini di Mesir.

1. FEMINISME
DI MESIR
Tulisan :
Muhamad Aunul Abied Shah

2. LATAR SEJARAH
 FEMINISME MULAI MUNCUL DI
AMERIKA TAHUN 1963 DGN TERBITNYA
SEBUAH BUKU KARYA BETTY FRIEDAN
“THE FEMININE MYSTIQUE” YANG
MEMPERSOALKAN PRAKTEK KETIDAK-
ADILAN YANG MEMBUAT KAUM
WANITA MENJADI KORBAN. HAL INI
SERING DIPERKUAT OLEH “AJARAN-
AJARAN AGAMA”

3. FEMINISME DI MESIR
 PERJUANGAN EMANSIPASI WANITA DI
TANAH ARAB (KHUSUSNYA DI MESIR) MULAI
SEJAK AWAL ABAD KE-20
 SAAT PECAHNYA PERISTIWA DINSHAWAI
(1906), YAITU PERISTIWA HUKUM GANTUNG
THD. EMPAT PETANI MESIR AKIBAT CLASH
DENGAN PASUKAN INGGRIS. HAL ITU
MELAHIRKAN PEMIKIRAN TENTANG
NASIONALISME, PEJAJAHAN INGGRIS, DAN
EMANSIPASI KAUM WANITA (PEMIKIRAN
QASIM AMIN).

4. BEBERAPA ALTERNATIF FEMINISME
DUNIA ISLAM
1. MENINGGALKAN SAMA SEKALI AJARAN AGAMA YANG
DIANUTNYA, DENGAN RESIKO DITUDUH KAFIR, MURTAD,
DLL.
2. MENYESUAIKAN AJARAN AGAMA DENGAN SITUASI DAN
KONDISI KONTEMPORER, DENGAN RESIKO DITUDUH
BERSIKAP AMBISIUS THD. KEYAKINANNYA.
3. MENGHINDAR DARI KEHIDUPAN (BERUZLAH) DEMI
MEMPERTAHANKAN AQIDAH DAN SYARIAH, DENGAN
RESIKO AKAN TERJANGKIT KETERBELAHAN PRIBADI
SECARA PSIKOLOGIS (SCHIZOPHRENIA) AKIBAT
KETIDAKSESUAIAN ANTARA PANDANGAN, PIKIRAN, DAN
KEYAKINAN DENGAN REALITAS DI HADAPANNYA.
4. DENGAN BERDASARKAN TESIS, BAHWA AJARAN AGAMA
TELAH DIPAHAMI SECARA TIDAK TEPAT, DIA AKAN
MEMILIH UNTUK MEREVITALISASIKAN AJARAN AGAMA
YANG BENAR.

5. AWAL GERAKAN EMANSIPASI
DUA SINYAL KEBANGKITAN KAUM WANITA MESIR
SELAMA 1907-1912 :
 NABAWIYYA MUSA ADALAH GADIS MESIR
PERTAMA YANG BERHASIL MENYELESAIKAN
PENDIDIKAN TINGKAT MENENGAH MENEMBUS
HAMBATAN BESAR DOUGLAS DUNLOP PENILIK
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DI INGGRIS.
 MALAK HIFNI NASHIF BEK WANITA MESIR
PERTAMA YANG MENULIS DI SURAT KABAR, YAITU
SURAT KABAR ALJARIEDA MILIK PARTAI UMMA
(PARTAI SA’D ZAGHLOUL), DENGAN
MENGGUNAKAN NAMA SAMARAN BAHITSAH
ALBADIYA (WANITA PENCARI GURUN)

6. ORGANISASII EMANSIPASI
 TAHUN 1908 ORGANISASI PEREMPUAN PERTAMA DI
MESIR BERDIRI DENGAN NAMA “MASYARAKAT UNTUK
PENINGKATAN KUALITAS KAUM PEREMPUAN” DENGAN
BERDASARKAN PEMIKIRAN ISLAM KONSERVATIF.
 TAHUN 1914 BERDIRI IKATAN CENDEKIAWAN MESIR DI
BAWAH PIMPINAN HUDA SYA’RAWI, SEORANG PEMIMPIN
TERDEPAN KAUM FEMINIS MESIR (1920AN DAN `1930AN),
DAN MAY ZIYADA SEORANG PENULIS DAN
CENDEKIAWAN DARI LIBANON.
 SHAFIYAH ZAGHLOUL MEMIMPIN DEMONSTRASI DALAM
REVOLUSI 1919 YANG DIPIMPIN OLEH SUAMINYA SA’D
ZAGHLUOL. DEMONSTRASI MENENTANG PEMBUANGAN
SUAMINYA.
 15 MARET 1919 DALAM PEMBERONTAKAN DI KARF AL-
SHAWM, EMBABA, DAN FAYYOUM BANYAK KAUM
PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN.

7.  PADA TIGA DEKADE PERTAMA PERGERAKAN KAUM
FEMINIS MESIR DIWARNAI DENGAN PERGERAKAN
INTELEKTUAL YANG DIPELOPORI OLEH MALAK
HIFNI NASHIF BEK, DAN KEBERHASILAN
ORGANISASI DAN POLITIK DENGAN TOKOHNYA
HUDA SYA’RAWI.
 PARA FEMINIS MESIR DI BAWAH PIMPINAN HUDA
SYA’RAWI MULAI MELAKUKAN KONTAK DENGAN
TOKOH-TOKOH FEMINIS BARAT, DAN MENDIRIKAN
FORUM KHUSUS FEMINISME DI UNIVERSITAS MESIR.
 MARGUERITE CLEMENT DALAM CERAMAHNYA
(ATAS PERMINTAAN SYA’RAWI) MEMBAHAS
PERBANDINGAN ATARA WANITA DI BARAT DAN DI
TIMUR, TERMASUK PANDANGAN TENTANG
BERBAGAI PRAKTEK SOSIAL SEPERTI JILBAB.

8. TRAGEDI MAYDAN TAHRIR
 15 MARET 1923 EGYPTIAN FEMINIST UNION (EFU) DIDIRIKAN
SEBAGAI REAKSI DARI KEENGGANAN PARTAI WAFD
MEMPERJUANGKAN HAK PILIH KAUM PEREMPUAN. KONSTITUSI
MESIR 1923 HANYA MEMBERIKAN HAK PILIH BAGI KAUM PRIA SAJA.
 TAHUN 1923 (EFU) MENGIRIM DELEGASINYA KE KONFERENSI KAUM
FEMINIS SEDUNIA DI ROMA. DELEGASI DIPIMPIN OLEH HUDA
SYA’RAWI BERANGGOTAKAN SAIZA NABARAWI, NABAWIYYA MUSA,
DAN LAINNYA.
 PENGARUH TERBESAR DARI KONFERENSI TERSEBUT ADALAH
PERUBAHAN PANDANGAN DAN SIKAP DELEGASI DENGAN
MENCOPOT JILBABNYA SAAT MEREKA KELUAR DARI KERETA API
MENUJU KAIRO. INILAH YANG DIANGGAP SEBAGAI PROKLAMASI
EMANSIPASI PEREMPUAN MESIR DARI SEGALA BELENGGU.
KAWASAN STASIUN INI DIKENAL DENGAN MAYDAN TAHRIR (MEDAN
PEMBEBASAN).
 PENGARUH LAINNYA ADALAH DILAKUKANNYA PENYUSUNAN
KONSTITUSI DAN KEPENGURUSAN BARU DLM TUBUH EFU DENGAN
TUJUAN FINALNYA : MENINGKATKAN INTELEKTUAL DAN MORAL
PEREMPUAN, AGAR MEREKA DAPAT MERAIH PERSAMAAN DENGAN
KAUM PRIA, DALAM HAK POLITIK, SOSIAL, DAN HUKUM.

9. FEMINISME HUDA SYA’RAWI
 HUDA SYA’RAWI BERUSAHA MENJAGA AGAR HUBUNGANNYA
DENGAN KAUM FEMINIS BARAT TETAP TERJAGA, ANTARA
LAIN DENGAN TETAP SECARA RUTIN MENGIRIM DELEGASI
DALAM PERTEMUAN WANITA INTERNASIONAL.
 EFU DIGUNAKAN UNTUK MENYEBARKAN PAHAM FEMINISME
DI DUNIA ARAB. TAHUN 1938 EFU MENJADI TUAN RUMAH
KONFERENSI WANITA ARAB I DI KAIRO. KONFERENSI INI JUGA
UNTUK MENGGALANG DUKUNGAN SUARA DALAM
PEMBEBASAN PALESTINA. KONFERENSI KEDUA
DILAKSANAKAN 1944 DAN SYA’RAWI TERPILIH SEBAGAI KETUA
PERTAMA UNI FEMINIS ARAB.
 FEMINISME SYA’RAWI SECARA POLITIS BERSIFAT NASIONALIS,
DAN SECARA IDEOLOGIS BERSIFAT SEKULAR. IA MENDUKUNG
KEMERDEKAAN MESIR DARI PENJAJAHAN INGGRIS, TETAPI
DIA JUGA MENGADOPSI SEGALA TATACARA BARAT DALAM
BERNEGARA (SEKULARISME).
 DALAM PANDANGAN HUDA SYA’RAWI “JALAN BARAT” LEBIH
MAJU DAN LEBIH “BERADAB” DIBANDINGKAN DENGAN
BUDAYA ASLI BANGSA ARAB.

10. PROFIL INTELEKTUAL
MALAK HIFNI NASHIF
 IA MENGIKUTI JALAN MUHAMMAD ABDUH DAN QASIM AMIN,
JALAN MODERAT DALAM PEMBAHARUAN.
 FEMINISME MALAK ADALAH FEMINISME YANG BERAKAR PADA
BUDAYA TIMUR (TDK BERBAU BARAT).
 MALAK MENENTANG DEJILBABISASI, YANG MEMBEDAKANNYA
DENGAN PANDANGAN FEMINISME DAN KEBUDAYAAN SYA’RAWI.
 IA MENENTANG DEJILBABISASI YANG DITAWARKAN PERTAMA
KALI KEPADA PUBLIK OLEH ABD. HAMID AFFANDI HAMDI. IA
BERPANDANGAN BAHWA DEJILBABISASI HANYA
MNGUNTUNGKAN KAUM PRIA DAN MERUGIKAN KAUM WANITA.
 DENGAN PANDANGANNYA IA DIANGGAP BERPAHAM KOLOT OLEH
KELOMPOK FEMINISME LAINNYA YANG TELAH TERACUNI PAHAM
BARAT.
 KEBUDAYAAN BARAT MEMILIKI UNSUR BAIK DAN BURUK. ADOPSI
BUDAYA YANG SERAMPANGAN TANPA MERUJUK PADA ASPEK
KEHARMONISANNYA DENGAN SITUASI DAN KONDISI TIMUR YANG
BERBEDA, TENTUNYA SANGAT TIDAK BIJAKSANA.

11.  PANDANGAN MALAK HIFNI BERDASARKAN PADA
ARGUMENTASI YANG KUAT, IA SANGAT KRITIS THD.
PRAKTEK MISOGYNY (PERMUSUHAN DAN DISKRIMINASI
KAUM PEREMPUAN) DLM TEKS-TEKS KONTEMPORER.
 IA MENENTANG KEKUASAAN, KERAKUSAN, DAN KEZALIMAN
KAUM PRIA ATAS WANITA. DALAM “NISAIYYAT”NYA IA
MENULIS KHUSUS TENTANG “MASAWY AL-RIJAL”
(KEBURUKAN KAUM PRIA).
 IA MENULIS “MABADI AL-NISA” (SIFAT-SIFAT DASAR WANITA),
YI. : KETIDAK PERCAYAAN THD SUAMI DAN CEMBURU BUTA,
SIKAP APRIORI THD. SANAK KERABAT SUAMI, SUKA
BERFOYA-FOYA, CEPAT MARAH, TAK MAMPU MENGUASAI
DIRI DENGAN ANCAMAN PERCERAIAN.
 TULISAN-TULISANNYA MENDORONG KAUM WANITA UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUPNYA, GUNA
MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAGAI ISTRI YANG SEMPURNA
DAN IBU YANG BAIK.

12. KONTRIBUSI MALAK HIFNI DLM
FEMINISME ARAB
 BETAPA BESAR DAN SIGNIFIKANNYA KIPRAH DAN
KONSTRIBUSI YANG DISUMBANGKANNYA BAGI GERAKAN
FEMINISME KHUSUSNYA DI MESIR DAN UMUMNYA DUNIA
ARAB.
 DENGAN PANDANGANNYA YANG TETAP BERPIHAK DENGAN
BUDAYA KETIMURAN DAN PANDANGAN ISLAMI MALAK HIFNI
SERING DISISIHKAN DARI TOKOH FEMINISME, PADAHAL IA
TIDAK LEBIH KECIL DARI QASIM AMIN, HUDA SYA’RAWI,
NAWAL SA’DAWI.
 MALAK HIFNI MENJADI BENTENG MASUKNYA PEMIKIRAN
FEMINISME BARAT. IA SELALU MENGKRITIK TAJAM
PANDANGAN WESTERNISASI (TAGHRIB) DALAM FEMINISME
 MENURUT DR. HUDA AL-SHADDA IA ADALAH ‘ALHALAQAH
ALMAFQUDAH MIN TA’RIKH AL-NAHDLAH” (SUARA YANG
TENGGELAM DARI SEJARAH PERGERAKAN).


13. ‫وال اعلم بالصواب‬