SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 45
STANDAR PROFESI
SANITARIAN

D III KESEHATAN LINGKUNGAN
2013/2014
1.
2.
3.
4.
5.

Amar Ma’ruf
Dina Merlynaningrum
Erni Cahyani Putri
Pepy Martha Agyani
Pipit Ike Lestari

(P07133112001)
(P07133112014)
(P07133112017)
(P07133112046)
(P07133112047)
Standar profesi sanitarian adalah suatu standar
bagi profesi kesehatan lingkungan dalam
menjalankan tugas profesinya untuk berperan
secara aktif, terarah dan terpadu dalam
pembangunan kesehatan nasional.
1. Tujuan umum
Sebagai acuan bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam
berperan aktif, terarah dan terpadu dalam pembangunan
kesehatan nasional.
2. Tujuan khusus
Sebagai pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan
dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai tenaga
kesehatan di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan
tugas, fungsi dan kewenangannya.
Peran dan fungsi sanitarian profesional
1. Peran sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan.
Fungsi :
a. Menentukan
komponen
lingkungan
mempengaruhi kesehatan manusia.

yang

b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran
komponen lingkungan secara tepat berdasarkan
prosedur yang telah ditetapkan.

c. Menginformasikan hasil pemeriksaan / pengukuran
d. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan
terhadap standar baku mutu sanitasi bersih.
Lanjutan. . .
2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan
Fungsi:
a. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan lingkungan.
b. Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.
c. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.
d. Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan
lingkungan.
e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.
Lanjutan. . .
3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih, dan Pemberdayaan Masyarakat
Fungsi :
a. Menginventarisasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
tentang kesehatan lingkungan.
b. Menentukan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan
lingkungan yang perlu diintervensi.
c. Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap,
dan perilaku tentang kesehatan lingkungan.
d. Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kehatan.
e. Mengevaluasi hasil intervensi.
Lanjutan. . .
4. Peran sebagai peneliti kesehatan lingkungan
Fungsi:
a. Menentukan masalah kesehatan lingkungan
b. Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.
Kompetensi Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan
limbah cair
a. Melakukan
pengambilan
sampel
pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair
b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan
kualitas fisik air dan limbah cair
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik
air dan limbah cair
Lanjutan. . .
2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan
limbah cair
a. Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia
air dan limbah cair.
b. Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia
air dan limbah cair.
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia
air dan limbah cair.
Lanjutan. . .
3. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air
limbah cair
a. Melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air
limbah cair
b. Melakukan pengiriman sampel mikrobiologi air
limbah cair
c. Melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air
limbah cair

dan
dan

dan
dan
Lanjutan. . .
4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran /
kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi
a. Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara / kebisingan/
getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi
b. Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara / kebisingan /
getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik udara / kebisingan /
getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi
Lanjutan. . .
5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara
a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan
kualitas kimia udara
b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan
kualitas kimia udara
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia
udara
Lanjutan. . .
6. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara
a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas
mikrobiologi udara

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
mikrobiologi udara
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi

udara
Lanjutan. . .
7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah
padat
a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

fisik tanah dan limbah padat
b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
fisik tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik tanah
dan limbah padat
Lanjutan. . .
8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat :
a.

Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia
tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan-pemeriksaan
kualitas kimia tanah dan limbah padat
c.

Melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia
tanah dan limbah padat

d. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah dan
limbah padat
Lanjutan. . .
9. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan
limbah padat
a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi
dan parasitologi tanah dan limbah padat
b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan
parasitologi tanah dan limbah padat
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi

tanah dan limbah padat kualitas kimia tanah dan limbah padat.
Lanjutan. . .
10. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan
minuman :
a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

fisik makanan dan minuman
b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
fisik makanan dan minuman
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik makanan
dan minuman
Lanjutan. . .
11. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan
minuman :
a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

kimia makanan dan minuman
b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas
kimia makanan dan minuman
c. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia
makanan dan minuman
Lanjutan. . .
12. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi
makanan dan minuman :
a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman
b.Melakukan

pengiriman

sampel

pemeriksaan

kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan
parasitologi makanan dan minuman
Lanjutan. . .
13. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi
sampel usap alat makanan minuman rectum :
a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman
b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi
parasiologi sampel usap alat makanan dan minuman
c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi parasitologi
sampel usap alat makanan dan minuman
Lanjutan. . .
14. Melakukan survai vector dan binatang pengganggu
15. Melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah.
16. Mengidentifikasi makro dan miro bentos di badan air.
a. Melakukan pengambilan sampel makro dan mikro bentos di
badan air.
Lanjutan. . .
17. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.
a. Melakukan pengambilan sampel toksikan dan biomonitoring.
b. Melakukan pengiriman sampel toksikan dan biomonitoring.
c. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.
18. Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan.

19.Mengelola

program

keselamatan kerja.

hygiene

industri,

kesehatan,

dan
Lanjutan. . .
20. Mengoperasikan alat pengeboran air tanah.
21.Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan
sarana air bersih.
22. Melakukan pendugaan air tanah.
23. Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor.

24. Mengelola alat-alat pengambil sampel udara.
Lanjutan. . .
25.

Melakukan

kegiatan

penyuluhan

dan

pelatihan

(komunikasi)
26.

Mengawasi sanitasi pengelolaan linen.

27.

Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenisnya.

28.

Melakukan

pengendalian

vektor

dan

pengganggu.
29.

Melakukan pengelolaan pembuangan tinja.

binatang
Lanjutan. . .
30. Mengawasi

sanitasi

pengelolaan

limbah

bahan

berbahaya dan beracun.
31. Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan.
32. Berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan
lingkungan.

33. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan lingkungan.
Lanjutan. . .
34. Menilai kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan
hunian, lantai, dinding, atap, ventilasi, jendela, dan
penataan ruangan/bangunan).

35. Menerapkan prinsip sanitasi pengelolaan makanan.
36. Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan,
penyimpanan, pengangkutan & penggunaan pestisida.
Lanjutan. . .
37.Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata,
Pemukiman dan Sarana Transportasi.
38.Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
39.Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air,
tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang
pengganggu.
40.Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah,
udara, limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang
pengganggu.
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI)
• Pengertian:
Hakli adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan
pembina profesional kesehatan lingkungan yang secara khas

beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan,
lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu
kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan

lingkungan. Dibentuk dan didirikan di Bandung Jawa Barat pada
tanggal 12 April 1980
Lanjutan. . .
• Tujuan:
Meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam
mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan dan

mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya
bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan
lingkungan untuk kesejahteraan.
Anggaran Dasar HAKLI
Keputusan

Musyawarah

Nasional

V

Himpunan

Kesehatan

Lingkungan Tahun 2005 Nomor : 05 / Munas V / Hakli / 2005
Tentang Anggaran Dasar Himpunan Kesehatan Lingkungan(hakli)
 Keanggotaan
Anggota terdiri dari para Ahli Kesehatan Lingkungan maupun sanitarian.
Keanggotaan organisasi terdiri dari tiga macam, yaitu anggota biasa,
anggota luar biasa dan anggota kehormatan
Lanjutan. . .
Susunan Dan Tata Kerja Organisasi, Kekuasaan
Organisasi Tugas Dan Wewenang Pengurus Organisasi
• Ditingkat Nasional dibentuk Pengurus Pusat HAKLI
• Ditingkat Provinsi dibentuk Pengurus Daerah HAKLI
• Ditingkat Kabupaten / Kota dibentuk Pengurus Cabang HAKLI
Lanjutan. . .
 KEKUASAAN ORGANISASI
• Kekuasaaan tertinggi di tingkat Nasional adalah Musyawarah
Nasiomnal ( MUNAS ) yang diadakan setiap empat tahun

• Kekuasaan tertinggi di tingkat daerah adalah Musyawarah
daerah ( MUSDA ) yang diadakan setiap empat tahun sekali
• Kekuasaan tertinggi di tingkat cabang adalah Musyawarah
Cabang ( MUSCAB ) yang diadakan setiap empat tahun
Lanjutan. . .
 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ORGANISASI
• Pengurus Pusat menentukan arah , kebijakan dan strategi organisasi
serta pokok – pokok program secara Nasional
• Pengurus Pusat membentuk Lembaga – lembaga dan unit – unit strategi,
sesuai dengan tantangan peluang dn kebutuhan organisasi
• Lembaga atau Unit strategi dapat di bentuk sekalian dengan kebutuhan
untuk
• Pengkajian dan Pengembangan IPTEK dan keprofesian Kesehatan
Lingkungan
Lanjutan. . .
• Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan
Lingkungan
• Pengembangan

kewirausahaan

dan

penggalangan

kemitraan
• Pengurus daerah dan cabang menyusun dan melaksanakan
program kerja dan kegiatan berdasarkan arah, kebijakan

dan strategi serta program Nasional yang disesuaikan
dengan karakteristik dan masalah spesifik setempat.
Lanjutan. . .
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Keputusan diambil dengan Musyawarah untuk
mufakat
• Apabila tidak dapat dicapai secara mufakat
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Anggaran Rumah Tangga
Keputusan Musyawarah Nasional V Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia Tahun 2005 Nomor : 06/ Munas V / Hakli/ 2005 Tentang Anggaran
Rumah Tangga Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia ( Hakli )
 KEANGGOTAAN
• Keanggotaan terdiri dari :
1. Anggota biasa
para ahli di bidang kesehatan lingkungan atau sanitarian, warga Negara
Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau bekerja / menekuni di
bidang kesehatan lingkungan atau saitarian

2. Anggaran luar biasa
mereka yang bekerja di bidang kesehatn lingkungan atau sanitasi yang di
tetapka oleh pengurus
3. Anggota kehormatan
mereka yang diangkat pengurus
Lanjutan. . .
Anggota biasa memiliki hak :
• Mempunyai hak satu suara
• Mempunyai hak memilih dan dipilih
• Mempunyai hak membela diri
Anggota biasa mempunyai kewajiban:
• Wajib membayar iuran

• Wajib membina hubungan baik dan jiwa korps di antara para anggota
• Wajib mentaati keputusan organisasi dan melaksanakan usaha – usaha untuk
mencapai tujuan organisasi
Lanjutan. . .
Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan
kewajiban
• Anggota Luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara

• Anggota luar biasa dan kehormatan wajib mendukung usaha –
usaha untuk mencapai tujuan organisasi
Lanjutan. . .
KRITERIA PENGURUS
• Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal memenuhi
kriteria sebagai berikut :
• Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Jujur dan mempunyai integritas tinggi
• Sehat Jasmani dan Rohani
• Sekurang – kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI
• Belum pernah tercela selama bekerja baik politis maupun administrative
• Anggota biasa HAKLI
Lanjutan. . .
Ketentuan Musyawarah Nasional
1. Peserta musyawarah Nasional adalah:
a. Seluruh Pengurus Pusat
b. Seluruh Dewan pertimbangan Organisasi
c. Seluruh pengurus daerah dengan sebanyak – banyaknya 4 (empat)
pengurus Daerah
d. Seluruh Pengurus Cabang dengan sebanyak – banyaknya 2 (dua)
orang pengurus Cabang
e. Peninjau
Lanjutan. . .
2. MUNAS dianggap sah apabila dihadiri sekurang – kurangnya
setyengah ditambah satu daru jumlah peserta MUNAS. Apabila
jumlah tersebut tidak tercapai maka munas ditunda selama 1

(satu) jam, apabila setelah waktu penundaan tersebut jumlah
peserta masih belum tercapai maka dengan persetujuan forum
yang ada MUNAS dapat dianggap sah untuk dilaksanakan.
Lanjutan. . .
PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA
1. Untuk Kelancaran program organisasi besarnya iuran di tetapkan sebagai berikut :
a. Uang pangkal sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk setiap

anggota 25% untuk pengurus Pusat dan 75% untuk Pengurus Daerah
b. Uang Iuran ditentukan oleh masing – masing pengurus daerah dan Cabang
25 % untuk Pengurus daerah dan 75% untuk pengurus cabang
2. Pengiriman uang iuran ditujukan kepada Bendahara Pengurus yang lebih tinggi
selambat – lambatnya 10 bulan berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
 Kepmenkes RI No. 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian
Nurjanah, Anita Dwi.2012.Kompetensi Ahli Madya

Kesehatan.http://anitadwinurjanah.blogspot.com/2012/01/kompetensi-ahlimadya-kesehatan.html.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013
 Anonim.2010.Hakli.http://www.webhakli.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=103.Diund
uh tanggal 19 Oktober 2013
 Anonim.2009.Mengenal Lebih Dekat

Hakli.http://hakliindonesia.blogspot.com/2009/10/mengenal-lebih-dekathakli.html.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013

 Anonim.2011.Fungsional

Sanitarian.http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2011/04/fungsio
nal-sanitarian/.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukNindya Harum Solicha
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganLianasari Zakaria
 
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kota
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/KotaPerumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kota
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kotainfosanitasi
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganEsa Karima
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.dockeslingkembangan
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungannesyaazzura
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANAdelina Hutauruk
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitAmako Rezeki Utama
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaSuci Nur Hidayah
 
Sanitarian DO
Sanitarian DOSanitarian DO
Sanitarian DOharigmail
 

Was ist angesagt? (20)

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
 
Omkaba karkes
Omkaba karkesOmkaba karkes
Omkaba karkes
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
 
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kota
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/KotaPerumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kota
Perumusan Visi Misi Sanitasi Kabupaten/Kota
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Sanitasi tempat
Sanitasi tempatSanitasi tempat
Sanitasi tempat
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
 
Sanitarian DO
Sanitarian DOSanitarian DO
Sanitarian DO
 

Ähnlich wie STANDAR PROFESI SANITARIAN

Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingPp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingnoviazahrah
 
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptSaid878643
 
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...Aliefano Rahmatullah
 
Materi ipa kelas III semester 1 bab 3 lingkungan ktsp 2006
Materi ipa kelas III  semester 1 bab 3 lingkungan  ktsp 2006Materi ipa kelas III  semester 1 bab 3 lingkungan  ktsp 2006
Materi ipa kelas III semester 1 bab 3 lingkungan ktsp 2006Rachmah Safitri
 
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Ulfah Hanum
 
078 SKKD Analisis Kesehatan
078 SKKD Analisis Kesehatan078 SKKD Analisis Kesehatan
078 SKKD Analisis KesehatanAlpajri, SKM.
 
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docxRPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docxMRasidi1
 
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkungan
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkunganPp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkungan
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkunganWinarto Winartoap
 
Pik evi selvia j1 c111042
Pik evi selvia  j1 c111042Pik evi selvia  j1 c111042
Pik evi selvia j1 c111042AnaFitrianana
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfAidsHiv
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
 
Contoh rpp ipa terpadu rev
Contoh rpp ipa terpadu revContoh rpp ipa terpadu rev
Contoh rpp ipa terpadu revAsep Hidayat
 
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptx
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptxPERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptx
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptxssuser64278c
 
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docxambar yati
 
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptxsttluass1
 

Ähnlich wie STANDAR PROFESI SANITARIAN (20)

Ka pbl 2018
Ka pbl 2018Ka pbl 2018
Ka pbl 2018
 
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingPp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
 
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
 
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...
Manajemen Proyek Konversi Sampah Organik Menjadi Pupuk Padat Dan Cair Di Desa...
 
limbah
limbahlimbah
limbah
 
Materi ipa kelas III semester 1 bab 3 lingkungan ktsp 2006
Materi ipa kelas III  semester 1 bab 3 lingkungan  ktsp 2006Materi ipa kelas III  semester 1 bab 3 lingkungan  ktsp 2006
Materi ipa kelas III semester 1 bab 3 lingkungan ktsp 2006
 
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
 
078 SKKD Analisis Kesehatan
078 SKKD Analisis Kesehatan078 SKKD Analisis Kesehatan
078 SKKD Analisis Kesehatan
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docxRPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
 
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkungan
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkunganPp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkungan
Pp nomor 66 tahun 2014 kesehatan lingkungan
 
Pik evi selvia j1 c111042
Pik evi selvia  j1 c111042Pik evi selvia  j1 c111042
Pik evi selvia j1 c111042
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Contoh rpp ipa terpadu rev
Contoh rpp ipa terpadu revContoh rpp ipa terpadu rev
Contoh rpp ipa terpadu rev
 
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptx
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptxPERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptx
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN SKAMRT.pptx
 
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx
1. KAK INSPEKSI DAM 2023.docx
 
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx
04. BAKUAN KOMPETENSI TL.pptx
 
Week 06.a adkl
Week 06.a   adklWeek 06.a   adkl
Week 06.a adkl
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 

STANDAR PROFESI SANITARIAN

  • 1. STANDAR PROFESI SANITARIAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN 2013/2014
  • 2. 1. 2. 3. 4. 5. Amar Ma’ruf Dina Merlynaningrum Erni Cahyani Putri Pepy Martha Agyani Pipit Ike Lestari (P07133112001) (P07133112014) (P07133112017) (P07133112046) (P07133112047)
  • 3. Standar profesi sanitarian adalah suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif, terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.
  • 4. 1. Tujuan umum Sebagai acuan bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam berperan aktif, terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional. 2. Tujuan khusus Sebagai pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.
  • 5. Peran dan fungsi sanitarian profesional 1. Peran sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan. Fungsi : a. Menentukan komponen lingkungan mempengaruhi kesehatan manusia. yang b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. c. Menginformasikan hasil pemeriksaan / pengukuran d. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu sanitasi bersih.
  • 6. Lanjutan. . . 2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan Fungsi: a. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. b. Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. c. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. d. Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan lingkungan. e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.
  • 7. Lanjutan. . . 3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih, dan Pemberdayaan Masyarakat Fungsi : a. Menginventarisasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang kesehatan lingkungan. b. Menentukan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan lingkungan yang perlu diintervensi. c. Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan lingkungan. d. Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kehatan. e. Mengevaluasi hasil intervensi.
  • 8. Lanjutan. . . 4. Peran sebagai peneliti kesehatan lingkungan Fungsi: a. Menentukan masalah kesehatan lingkungan b. Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.
  • 9. Kompetensi Ahli Madya Kesehatan Lingkungan 1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah cair
  • 10. Lanjutan. . . 2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair a. Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia air dan limbah cair. b. Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia air dan limbah cair. c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia air dan limbah cair.
  • 11. Lanjutan. . . 3. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air limbah cair a. Melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air limbah cair b. Melakukan pengiriman sampel mikrobiologi air limbah cair c. Melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air limbah cair dan dan dan dan
  • 12. Lanjutan. . . 4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi a. Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara / kebisingan/ getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi b. Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara / kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik udara / kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi
  • 13. Lanjutan. . . 5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia udara b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia udara c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia udara
  • 14. Lanjutan. . . 6. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi udara
  • 15. Lanjutan. . . 7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik tanah dan limbah padat
  • 16. Lanjutan. . . 8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat : a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan-pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat c. Melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat d. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat
  • 17. Lanjutan. . . 9. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan limbah padat a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan limbah padat b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan limbah padat c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan limbah padat kualitas kimia tanah dan limbah padat.
  • 18. Lanjutan. . . 10. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman : a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik makanan dan minuman
  • 19. Lanjutan. . . 11. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman : a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman c. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman
  • 20. Lanjutan. . . 12. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman : a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman
  • 21. Lanjutan. . . 13. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi sampel usap alat makanan minuman rectum : a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi parasiologi sampel usap alat makanan dan minuman c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman
  • 22. Lanjutan. . . 14. Melakukan survai vector dan binatang pengganggu 15. Melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah. 16. Mengidentifikasi makro dan miro bentos di badan air. a. Melakukan pengambilan sampel makro dan mikro bentos di badan air.
  • 23. Lanjutan. . . 17. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring. a. Melakukan pengambilan sampel toksikan dan biomonitoring. b. Melakukan pengiriman sampel toksikan dan biomonitoring. c. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring. 18. Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan. 19.Mengelola program keselamatan kerja. hygiene industri, kesehatan, dan
  • 24. Lanjutan. . . 20. Mengoperasikan alat pengeboran air tanah. 21.Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air bersih. 22. Melakukan pendugaan air tanah. 23. Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor. 24. Mengelola alat-alat pengambil sampel udara.
  • 25. Lanjutan. . . 25. Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan (komunikasi) 26. Mengawasi sanitasi pengelolaan linen. 27. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenisnya. 28. Melakukan pengendalian vektor dan pengganggu. 29. Melakukan pengelolaan pembuangan tinja. binatang
  • 26. Lanjutan. . . 30. Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. 31. Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan. 32. Berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan lingkungan. 33. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan.
  • 27. Lanjutan. . . 34. Menilai kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan hunian, lantai, dinding, atap, ventilasi, jendela, dan penataan ruangan/bangunan). 35. Menerapkan prinsip sanitasi pengelolaan makanan. 36. Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan, penyimpanan, pengangkutan & penggunaan pestisida.
  • 28. Lanjutan. . . 37.Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata, Pemukiman dan Sarana Transportasi. 38.Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan. 39.Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang pengganggu. 40.Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang pengganggu.
  • 29. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) • Pengertian: Hakli adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional kesehatan lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan, lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan lingkungan. Dibentuk dan didirikan di Bandung Jawa Barat pada tanggal 12 April 1980
  • 30. Lanjutan. . . • Tujuan: Meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk kesejahteraan.
  • 31. Anggaran Dasar HAKLI Keputusan Musyawarah Nasional V Himpunan Kesehatan Lingkungan Tahun 2005 Nomor : 05 / Munas V / Hakli / 2005 Tentang Anggaran Dasar Himpunan Kesehatan Lingkungan(hakli)  Keanggotaan Anggota terdiri dari para Ahli Kesehatan Lingkungan maupun sanitarian. Keanggotaan organisasi terdiri dari tiga macam, yaitu anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan
  • 32. Lanjutan. . . Susunan Dan Tata Kerja Organisasi, Kekuasaan Organisasi Tugas Dan Wewenang Pengurus Organisasi • Ditingkat Nasional dibentuk Pengurus Pusat HAKLI • Ditingkat Provinsi dibentuk Pengurus Daerah HAKLI • Ditingkat Kabupaten / Kota dibentuk Pengurus Cabang HAKLI
  • 33. Lanjutan. . .  KEKUASAAN ORGANISASI • Kekuasaaan tertinggi di tingkat Nasional adalah Musyawarah Nasiomnal ( MUNAS ) yang diadakan setiap empat tahun • Kekuasaan tertinggi di tingkat daerah adalah Musyawarah daerah ( MUSDA ) yang diadakan setiap empat tahun sekali • Kekuasaan tertinggi di tingkat cabang adalah Musyawarah Cabang ( MUSCAB ) yang diadakan setiap empat tahun
  • 34. Lanjutan. . .  TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ORGANISASI • Pengurus Pusat menentukan arah , kebijakan dan strategi organisasi serta pokok – pokok program secara Nasional • Pengurus Pusat membentuk Lembaga – lembaga dan unit – unit strategi, sesuai dengan tantangan peluang dn kebutuhan organisasi • Lembaga atau Unit strategi dapat di bentuk sekalian dengan kebutuhan untuk • Pengkajian dan Pengembangan IPTEK dan keprofesian Kesehatan Lingkungan
  • 35. Lanjutan. . . • Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan Lingkungan • Pengembangan kewirausahaan dan penggalangan kemitraan • Pengurus daerah dan cabang menyusun dan melaksanakan program kerja dan kegiatan berdasarkan arah, kebijakan dan strategi serta program Nasional yang disesuaikan dengan karakteristik dan masalah spesifik setempat.
  • 36. Lanjutan. . .  PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Keputusan diambil dengan Musyawarah untuk mufakat • Apabila tidak dapat dicapai secara mufakat keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
  • 37. Anggaran Rumah Tangga Keputusan Musyawarah Nasional V Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Tahun 2005 Nomor : 06/ Munas V / Hakli/ 2005 Tentang Anggaran Rumah Tangga Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia ( Hakli )  KEANGGOTAAN • Keanggotaan terdiri dari : 1. Anggota biasa para ahli di bidang kesehatan lingkungan atau sanitarian, warga Negara Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau bekerja / menekuni di bidang kesehatan lingkungan atau saitarian 2. Anggaran luar biasa mereka yang bekerja di bidang kesehatn lingkungan atau sanitasi yang di tetapka oleh pengurus 3. Anggota kehormatan mereka yang diangkat pengurus
  • 38. Lanjutan. . . Anggota biasa memiliki hak : • Mempunyai hak satu suara • Mempunyai hak memilih dan dipilih • Mempunyai hak membela diri Anggota biasa mempunyai kewajiban: • Wajib membayar iuran • Wajib membina hubungan baik dan jiwa korps di antara para anggota • Wajib mentaati keputusan organisasi dan melaksanakan usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi
  • 39. Lanjutan. . . Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan kewajiban • Anggota Luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara • Anggota luar biasa dan kehormatan wajib mendukung usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi
  • 40. Lanjutan. . . KRITERIA PENGURUS • Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal memenuhi kriteria sebagai berikut : • Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa • Jujur dan mempunyai integritas tinggi • Sehat Jasmani dan Rohani • Sekurang – kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI • Belum pernah tercela selama bekerja baik politis maupun administrative • Anggota biasa HAKLI
  • 41. Lanjutan. . . Ketentuan Musyawarah Nasional 1. Peserta musyawarah Nasional adalah: a. Seluruh Pengurus Pusat b. Seluruh Dewan pertimbangan Organisasi c. Seluruh pengurus daerah dengan sebanyak – banyaknya 4 (empat) pengurus Daerah d. Seluruh Pengurus Cabang dengan sebanyak – banyaknya 2 (dua) orang pengurus Cabang e. Peninjau
  • 42. Lanjutan. . . 2. MUNAS dianggap sah apabila dihadiri sekurang – kurangnya setyengah ditambah satu daru jumlah peserta MUNAS. Apabila jumlah tersebut tidak tercapai maka munas ditunda selama 1 (satu) jam, apabila setelah waktu penundaan tersebut jumlah peserta masih belum tercapai maka dengan persetujuan forum yang ada MUNAS dapat dianggap sah untuk dilaksanakan.
  • 43. Lanjutan. . . PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA 1. Untuk Kelancaran program organisasi besarnya iuran di tetapkan sebagai berikut : a. Uang pangkal sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk setiap anggota 25% untuk pengurus Pusat dan 75% untuk Pengurus Daerah b. Uang Iuran ditentukan oleh masing – masing pengurus daerah dan Cabang 25 % untuk Pengurus daerah dan 75% untuk pengurus cabang 2. Pengiriman uang iuran ditujukan kepada Bendahara Pengurus yang lebih tinggi selambat – lambatnya 10 bulan berikutnya
  • 44. DAFTAR PUSTAKA  Kepmenkes RI No. 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian Nurjanah, Anita Dwi.2012.Kompetensi Ahli Madya Kesehatan.http://anitadwinurjanah.blogspot.com/2012/01/kompetensi-ahlimadya-kesehatan.html.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013  Anonim.2010.Hakli.http://www.webhakli.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=103.Diund uh tanggal 19 Oktober 2013  Anonim.2009.Mengenal Lebih Dekat Hakli.http://hakliindonesia.blogspot.com/2009/10/mengenal-lebih-dekathakli.html.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013  Anonim.2011.Fungsional Sanitarian.http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2011/04/fungsio nal-sanitarian/.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013