SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56 TAHUN 2005
TENTANG
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah . . .
- 2 -
1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau
walikota, dan perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau
bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah
kota.
5. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah.
7. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
kepada Daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya
disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
9. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
10. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN
yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi,
tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk investasi
vertikal pusat di daerah.
11. Dana . . .
- 3 -
11. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari
APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup
semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pembantuan.
12. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik daerah berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
13. Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang
mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau
menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain
sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk
membayar kembali.
14. Menteri teknis adalah menteri yang bertugas dan
bertanggung jawab di bidang teknis tertentu.
15. Sistem Informasi Keuangan Daerah selanjutnya disingkat
SIKD adalah suatu sistem yang mendokumentasikan,
mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan
keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi
informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
pertanggungjawaban pemerintah daerah.
16. Informasi Keuangan Daerah adalah segala informasi yang
berkaitan dengan keuangan daerah yang diperlukan
dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi
Keuangan Daerah.
17. Situs adalah suatu daerah lokasi jelajah pada internet, di
identifikasikan dengan suatu alamat yang unik.
BAB II
INFORMASI KEUANGAN DAERAH
Pasal 2
Daerah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan
keuangan Daerah kepada Pemerintah.
Pasal 3
Informasi Keuangan Daerah yang disampaikan harus
memenuhi prinsip-prinsip akurat, relevan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 4 . . .
- 4 -
Pasal 4
(1) Informasi Keuangan Daerah yang disampaikan oleh Daerah
kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
mencakup:
a. APBD dan realisasi APBD Provinsi, Kabupaten, dan
Kota;
b. neraca daerah;
c. laporan arus kas;
d. catatan atas laporan keuangan daerah;
e. Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;
f. laporan Keuangan Perusahaan Daerah; dan
g. data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan
kapasitas fiskal daerah.
(2) Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan kepada Menteri Keuangan dan
Menteri Dalam Negeri.
(3) Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat disampaikan kepada Menteri Teknis terkait
sesuai kebutuhan.
Pasal 5
(1) Bentuk dan format laporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d
berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan yang
berlaku.
(2) Bentuk dan format laporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf e, huruf f, dan huruf g berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 6
Penyampaian Informasi Keuangan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan secara berkala melalui
dokumen tertulis dan media lainnya.
Pasal 7
Batas waktu penyampaian Informasi Keuangan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) adalah :
a. paling . . .
- 5 -
a. paling lambat tanggal 31 Januari tahun anggaran yang
bersangkutan untuk APBD setiap tahun anggaran dan
apabila ada Perubahan APBD paling lambat disampaikan
30 hari setelah ditetapkannya Perubahan APBD tahun
berjalan.
b. paling lambat 30 hari setelah berakhirnya semester yang
bersangkutan untuk laporan realisasi APBD per semester.
c. paling lambat tanggal 31 Agustus tahun berjalan untuk
Laporan realisasi APBD, neraca daerah, laporan arus kas,
catatan atas laporan keuangan daerah, informasi mengenai
Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan, laporan
keuangan Perusahaan Daerah, dan data yang berkaitan
dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal Daerah
tahun yang lalu.
Pasal 8
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian
informasi keuangan daerah diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan
BAB III
PENYELENGGARAAN SIKD
Bagian Kesatu
Penyelenggaraan SIKD Secara Nasional
Pasal 9
Pemerintah menyelenggarakan SIKD secara nasional dengan
tujuan:
a. merumuskan kebijakan dan pengendalian fiskal nasional;
b. menyajikan informasi keuangan daerah secara nasional;
c. merumuskan kebijakan keuangan daerah, seperti Dana
Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Pengendalian defisit
anggaran; dan
d. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pendanaan Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas
Pembantuan, Pinjaman Daerah, dan defisit anggaran
daerah.
Pasal 10 . . .
- 6 -
Pasal 10
(1) SIKD secara nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 diselenggarakan oleh Menteri Keuangan.
(2) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai fungsi:
a. penyusunan standar Informasi Keuangan Daerah;
b. penyajian Informasi Keuangan Daerah kepada
masyarakat ;
c. penyiapan rumusan kebijakan teknis penyajian
Informasi;
d. penyiapan rumusan kebijakan teknis di bidang teknologi
pengembangan SIKD;
e. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan SIKD;
f. pembakuan SIKD yang meliputi prosedur, pengkodean,
peralatan, aplikasi dan pertukaran informasi; dan
g. pengkoordinasian jaringan komunikasi data dan
pertukaran informasi antar instansi Pemerintah.
Bagian Kedua
Penyelenggaraan SIKD di Daerah
Pasal 11
Pemerintah Daerah menyelenggarakan SIKD di daerahnya
masing-masing.
Pasal 12
Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
mempunyai tujuan:
a. membantu Kepala Daerah dalam menyusun anggaran
daerah dan laporan pengelolaan keuangan daerah;
b. membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan
keuangan daerah;
c. membantu Kepala Daerah dan instansi terkait lainnya
dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan daerah;
d. membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan
daerah;
e. menyajikan . . .
- 7 -
e. menyajikan Informasi Keuangan Daerah secara terbuka
kepada masyarakat; dan
f. mendukung penyediaan Informasi Keuangan Daerah yang
dibutuhkan dalam SIKD secara nasional.
Pasal 13
Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
meliputi:
a. penyajian informasi anggaran, pelaksanaan anggaran, dan
pelaporan keuangan daerah yang dihasilkan oleh Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. penyajian Informasi Keuangan Daerah melalui situs resmi
Pemerintah Daerah.
c. penyediaan Informasi Keuangan Daerah dalam rangka
mendukung SIKD secara nasional.
Pasal 14
Penyelenggaraan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a
diselenggarakan untuk mendukung Pemerintah Daerah dalam
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan daerah.
Pasal 15
Situs resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b
diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi yang memuat
Informasi Keuangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang bersangkutan, dan dapat
diselenggarakan oleh masing–masing Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Pasal 16 . . .
- 8 -
Pasal 16
Informasi Keuangan Daerah yang ditampilkan dalam situs resmi
Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf b paling sedikit memuat informasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1).
BAB IV
SANKSI
Pasal 17
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah tidak menyampaikan
Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 hingga 1 (satu) bulan setelah batas waktu yang
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diberikan
peringatan tertulis oleh Menteri Keuangan.
(2) Dalam hal Pemerintah Daerah tidak menyampaikan
Informasi Keuangan Daerah hingga 2 (dua) bulan setelah
diterbitkannya peringatan tertulis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Menteri Keuangan menetapkan sanksi
berupa penundaan penyaluran Dana Perimbangan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
Pasal 18
(1) Pengenaan sanksi dilaksanakan secara efektif pada
pencairan Dana Perimbangan bulan berikutnya setelah
tanggal penetapan sanksi.
(2) Pengenaan sanksi dilaksanakan setiap bulan sampai
dengan disampaikannya Informasi Keuangan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 oleh Pemerintah
Daerah kepada Pemerintah.
Pasal 19 . . .
- 9 -
Pasal 19
Penerapan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dan Pasal 18 diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
(1) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 oleh Pemerintah Provinsi dilaksanakan paling lambat 3
(tiga) tahun setelah Peraturan Pemerintah ini berlaku.
(2) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dilaksanakan paling
lambat 5 (lima) tahun setelah Peraturan Pemerintah ini
berlaku.
(3) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pemekaran
dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun setelah
diundangkannya Undang-undang pemekaran daerah yang
bersangkutan.
Pasal 21
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4081) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 22
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
- 10 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Desember 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Desember 2005
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
AD INTERIM,
ttd
YUSRIL IHZA MAHANDRA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 138
Salinan sesuai dengan aslinya
DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA
BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN,
Abdul Wahid
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56 TAHUN 2005
TENTANG
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH
I. UMUM
Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, pemerintah selaku
perumus dan pelaksanaan kebijakan APBN berkewajiban untuk terbuka
dan bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pelaksanaan pembangunan.
Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan
menyediakan informasi keuangan yang komprehensif kepada masyarakat
luas, termasuk Informasi Keuangan Daerah. Dengan kemajuan tekhnologi
informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas,
hal tersebut membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses,
mengelola dan mendayagunakan informasi secara cepat dan akurat untuk
lebih mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan, dan
serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
Untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan
dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), Pemerintah
dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan
kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi
Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Pemerintah perlu
mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk
membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang
memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan
menyederhanakan akses antar unit kerja.
Dalam kerangka ini, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
mengamanatkan adanya dukungan Sistem Informasi Keuangan Daerah
untuk menunjang perumusan kebijakan fiskal secara nasional serta
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
desentralisasi.
II. PASAL DEMI PASAL . . .
- 2 -
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Yang dimaksud dengan akurat adalah suatu tindakan yang
mencerminkan ketelitian, kecermatan, dan ketepatan.
Yang dimaksud dengan relevan adalah suatu keadaan yang sesuai
dengan kondisi obyektif sekarang dan masa datang.
Yang dimaksud dengan dapat dipertanggungjawabkan adalah suatu
kondisi atau fakta yang dapat diperbandingkan secara angka nominal
dan matematis.
Pasal 4
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan APBD adalah termasuk perubahan
APBD.
Huruf b
Yang dimaksud dengan neraca daerah adalah neraca yang
disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara
bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing pemerintah
daerah.
Huruf c
Yang dimaksud dengan arus kas adalah suatu laporan
keuangan yang menyediakan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Yang dimaksud dengan data kebutuhan fiskal adalah data
yang terkait dengan penghitungan Dana Perimbangan,
antara lain jumlah penduduk, luas wilayah, indeks
kemahalan konstruksi, Produk Domestik Regional Bruto,
dan indeks pembangunan manusia.
Ayat (2) . . .
- 3 -
Ayat (2)
Informasi yang disampaikan kepada Menteri Keuangan dalam
rangka penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan Daerah,
sedangkan informasi yang disampaikan kepada Menteri Dalam
Negeri dalam rangka Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di bidang keuangan.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan sesuai kebutuhan adalah hanya
menyangkut bidang tugas Menteri Teknis terkait.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Yang dimaksud dengan media lainnya adalah alat penyimpan
informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan
yang dapat menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau
ditransformasikan misalnya disket atau Compact Disc Read Only
Memory (CD-ROM).
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Huruf a
Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah serangakaian proses dan prosedur yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan daerah.
Huruf b . . .
- 4 -
Huruf b
Penyajian Informasi Keuangan Daerah melalui situs resmi
Pemerintah Daerah bertujuan antara lain menyampaikan
pengumuman atau pemberitahuan, memberikan pelayanan kepada
masyarakat, dan menerima masukan dari masyarakat.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Situs adalah sebuah cara untuk menampilkan profil Pemerintah
Daerah di internet dengan tujuan antara lain menyampaikan
pengumuman atau pemberitahuan, memberikan pelayanan kepada
masyarakat, dan menerima masukan dari masyarakat.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 16
Yang dimaksud dengan pelaporan keuangan daerah adalah realisasi
APBD, neraca, dan laporan arus kas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4576
- 5 -

More Related Content

What's hot

Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Ade Suerani
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraPenataan Ruang
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahCapung Humve
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Penataan Ruang
 
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkapPp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkapBilly Buhaiba
 
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007Yusgo Telaumbanua
 
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususUndang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususPenataan Ruang
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakimanshafirahany22
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahWinarto Winartoap
 
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana PerimbanganPeraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana PerimbanganPenataan Ruang
 
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdf
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdfIntisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdf
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdfYudhi Aldriand
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganPenataan Ruang
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7HendiP1
 
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARALily Herliana
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNKevin Meilina
 
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerahPeraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerahRaden Andriansyah Sastradjumena
 
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerah
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerahPp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerah
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerahWeb Master
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 

What's hot (20)

Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
 
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkapPp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkap
 
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
 
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususUndang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana PerimbanganPeraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
 
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdf
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdfIntisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdf
Intisari PP 7 tahun 2008. (Prof. DR. Sadu Wasistiono) pdf
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7
 
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
 
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerahPeraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
 
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerah
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerahPp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerah
Pp nomor 18 tahun 2016 perangkat daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 

Viewers also liked

Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPenataan Ruang
 
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...naim muhammad
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraJoy Irman
 
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satker
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satkerKedudukan dan tanggung jawab bendahara satker
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satkerAhmad Abdul Haq
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMarobo United
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahan
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahanPermen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahan
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahanHerminingrum Andana Warih
 
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHOperator Komputer
 

Viewers also liked (9)

Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Sarana Akuntabilitas dan Transparansi Keuang...
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satker
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satkerKedudukan dan tanggung jawab bendahara satker
Kedudukan dan tanggung jawab bendahara satker
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahan
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahanPermen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahan
Permen perumahan rakyat 22 tahun 2008 ttg spm perumahan
 
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
 

Similar to SIKD PP

Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraUu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraMystic333
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desaDodi Palowan
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdferisugiartoeri
 
Uu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaraUu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaradesiyultini
 
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Arif Efendi
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Arif Efendi
 
Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004tamihakim
 
Pp 7 tahun 2008 batang tubuh
Pp 7 tahun 2008  batang tubuh Pp 7 tahun 2008  batang tubuh
Pp 7 tahun 2008 batang tubuh Rizal Junaedi
 
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019santoni toni
 
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfPP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfKhairudinnahdi
 
Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019La Salle
 
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNRPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNsuryokoco suryoputro
 
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuPMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuKantor Desa Junwangi
 
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfPermendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfCHAIRUDIN2
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021julisasmoheadi1
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahHerry Prananto
 

Similar to SIKD PP (20)

Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negaraUu 2003 nomor 17 keuangan negara
Uu 2003 nomor 17 keuangan negara
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
 
Uu 33 2004
Uu 33 2004Uu 33 2004
Uu 33 2004
 
Uu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negaraUu 17 2003_keuangan_negara
Uu 17 2003_keuangan_negara
 
198_PMK.07_2021Per.pdf
198_PMK.07_2021Per.pdf198_PMK.07_2021Per.pdf
198_PMK.07_2021Per.pdf
 
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
 
Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004
 
UU No.17 Tahun 2003
UU No.17 Tahun 2003UU No.17 Tahun 2003
UU No.17 Tahun 2003
 
Pp 7 tahun 2008 batang tubuh
Pp 7 tahun 2008  batang tubuh Pp 7 tahun 2008  batang tubuh
Pp 7 tahun 2008 batang tubuh
 
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
 
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfPP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
 
Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019
 
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNRPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
 
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuPMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
 
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfPermendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
 
Uu 33 tahun 2004
Uu 33 tahun 2004Uu 33 tahun 2004
Uu 33 tahun 2004
 

More from Penataan Ruang

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Penataan Ruang
 

More from Penataan Ruang (20)

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
 

SIKD PP

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah . . .
  • 2. - 2 - 1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas- batas wilayah berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota. 5. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah. 7. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 9. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. 10. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk investasi vertikal pusat di daerah. 11. Dana . . .
  • 3. - 3 - 11. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan. 12. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik daerah berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 13. Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. 14. Menteri teknis adalah menteri yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang teknis tertentu. 15. Sistem Informasi Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SIKD adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pertanggungjawaban pemerintah daerah. 16. Informasi Keuangan Daerah adalah segala informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan Daerah. 17. Situs adalah suatu daerah lokasi jelajah pada internet, di identifikasikan dengan suatu alamat yang unik. BAB II INFORMASI KEUANGAN DAERAH Pasal 2 Daerah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan keuangan Daerah kepada Pemerintah. Pasal 3 Informasi Keuangan Daerah yang disampaikan harus memenuhi prinsip-prinsip akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 4 . . .
  • 4. - 4 - Pasal 4 (1) Informasi Keuangan Daerah yang disampaikan oleh Daerah kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mencakup: a. APBD dan realisasi APBD Provinsi, Kabupaten, dan Kota; b. neraca daerah; c. laporan arus kas; d. catatan atas laporan keuangan daerah; e. Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; f. laporan Keuangan Perusahaan Daerah; dan g. data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal daerah. (2) Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri. (3) Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan kepada Menteri Teknis terkait sesuai kebutuhan. Pasal 5 (1) Bentuk dan format laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. (2) Bentuk dan format laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e, huruf f, dan huruf g berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 6 Penyampaian Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan secara berkala melalui dokumen tertulis dan media lainnya. Pasal 7 Batas waktu penyampaian Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) adalah : a. paling . . .
  • 5. - 5 - a. paling lambat tanggal 31 Januari tahun anggaran yang bersangkutan untuk APBD setiap tahun anggaran dan apabila ada Perubahan APBD paling lambat disampaikan 30 hari setelah ditetapkannya Perubahan APBD tahun berjalan. b. paling lambat 30 hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan untuk laporan realisasi APBD per semester. c. paling lambat tanggal 31 Agustus tahun berjalan untuk Laporan realisasi APBD, neraca daerah, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan daerah, informasi mengenai Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan, laporan keuangan Perusahaan Daerah, dan data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal Daerah tahun yang lalu. Pasal 8 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian informasi keuangan daerah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan BAB III PENYELENGGARAAN SIKD Bagian Kesatu Penyelenggaraan SIKD Secara Nasional Pasal 9 Pemerintah menyelenggarakan SIKD secara nasional dengan tujuan: a. merumuskan kebijakan dan pengendalian fiskal nasional; b. menyajikan informasi keuangan daerah secara nasional; c. merumuskan kebijakan keuangan daerah, seperti Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Pengendalian defisit anggaran; dan d. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pendanaan Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Pinjaman Daerah, dan defisit anggaran daerah. Pasal 10 . . .
  • 6. - 6 - Pasal 10 (1) SIKD secara nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diselenggarakan oleh Menteri Keuangan. (2) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a. penyusunan standar Informasi Keuangan Daerah; b. penyajian Informasi Keuangan Daerah kepada masyarakat ; c. penyiapan rumusan kebijakan teknis penyajian Informasi; d. penyiapan rumusan kebijakan teknis di bidang teknologi pengembangan SIKD; e. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan SIKD; f. pembakuan SIKD yang meliputi prosedur, pengkodean, peralatan, aplikasi dan pertukaran informasi; dan g. pengkoordinasian jaringan komunikasi data dan pertukaran informasi antar instansi Pemerintah. Bagian Kedua Penyelenggaraan SIKD di Daerah Pasal 11 Pemerintah Daerah menyelenggarakan SIKD di daerahnya masing-masing. Pasal 12 Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 mempunyai tujuan: a. membantu Kepala Daerah dalam menyusun anggaran daerah dan laporan pengelolaan keuangan daerah; b. membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan keuangan daerah; c. membantu Kepala Daerah dan instansi terkait lainnya dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan daerah; d. membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan daerah; e. menyajikan . . .
  • 7. - 7 - e. menyajikan Informasi Keuangan Daerah secara terbuka kepada masyarakat; dan f. mendukung penyediaan Informasi Keuangan Daerah yang dibutuhkan dalam SIKD secara nasional. Pasal 13 Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 meliputi: a. penyajian informasi anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuangan daerah yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. b. penyajian Informasi Keuangan Daerah melalui situs resmi Pemerintah Daerah. c. penyediaan Informasi Keuangan Daerah dalam rangka mendukung SIKD secara nasional. Pasal 14 Penyelenggaraan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a diselenggarakan untuk mendukung Pemerintah Daerah dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan daerah. Pasal 15 Situs resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi yang memuat Informasi Keuangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang bersangkutan, dan dapat diselenggarakan oleh masing–masing Pemerintah Kabupaten/Kota. Pasal 16 . . .
  • 8. - 8 - Pasal 16 Informasi Keuangan Daerah yang ditampilkan dalam situs resmi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b paling sedikit memuat informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). BAB IV SANKSI Pasal 17 (1) Dalam hal Pemerintah Daerah tidak menyampaikan Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 hingga 1 (satu) bulan setelah batas waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diberikan peringatan tertulis oleh Menteri Keuangan. (2) Dalam hal Pemerintah Daerah tidak menyampaikan Informasi Keuangan Daerah hingga 2 (dua) bulan setelah diterbitkannya peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri Keuangan menetapkan sanksi berupa penundaan penyaluran Dana Perimbangan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri. Pasal 18 (1) Pengenaan sanksi dilaksanakan secara efektif pada pencairan Dana Perimbangan bulan berikutnya setelah tanggal penetapan sanksi. (2) Pengenaan sanksi dilaksanakan setiap bulan sampai dengan disampaikannya Informasi Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 oleh Pemerintah Daerah kepada Pemerintah. Pasal 19 . . .
  • 9. - 9 - Pasal 19 Penerapan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 (1) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 oleh Pemerintah Provinsi dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah Peraturan Pemerintah ini berlaku. (2) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun setelah Peraturan Pemerintah ini berlaku. (3) Penyelenggaraan SIKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pemekaran dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun setelah diundangkannya Undang-undang pemekaran daerah yang bersangkutan. Pasal 21 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4081) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar . . .
  • 10. - 10 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Desember 2005 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Desember 2005 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA AD INTERIM, ttd YUSRIL IHZA MAHANDRA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 138 Salinan sesuai dengan aslinya DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN, Abdul Wahid
  • 11. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH I. UMUM Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, pemerintah selaku perumus dan pelaksanaan kebijakan APBN berkewajiban untuk terbuka dan bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pelaksanaan pembangunan. Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan menyediakan informasi keuangan yang komprehensif kepada masyarakat luas, termasuk Informasi Keuangan Daerah. Dengan kemajuan tekhnologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, hal tersebut membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses, mengelola dan mendayagunakan informasi secara cepat dan akurat untuk lebih mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan, dan serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Pemerintah perlu mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit kerja. Dalam kerangka ini, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah mengamanatkan adanya dukungan Sistem Informasi Keuangan Daerah untuk menunjang perumusan kebijakan fiskal secara nasional serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan desentralisasi. II. PASAL DEMI PASAL . . .
  • 12. - 2 - II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Yang dimaksud dengan akurat adalah suatu tindakan yang mencerminkan ketelitian, kecermatan, dan ketepatan. Yang dimaksud dengan relevan adalah suatu keadaan yang sesuai dengan kondisi obyektif sekarang dan masa datang. Yang dimaksud dengan dapat dipertanggungjawabkan adalah suatu kondisi atau fakta yang dapat diperbandingkan secara angka nominal dan matematis. Pasal 4 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan APBD adalah termasuk perubahan APBD. Huruf b Yang dimaksud dengan neraca daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing pemerintah daerah. Huruf c Yang dimaksud dengan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Yang dimaksud dengan data kebutuhan fiskal adalah data yang terkait dengan penghitungan Dana Perimbangan, antara lain jumlah penduduk, luas wilayah, indeks kemahalan konstruksi, Produk Domestik Regional Bruto, dan indeks pembangunan manusia. Ayat (2) . . .
  • 13. - 3 - Ayat (2) Informasi yang disampaikan kepada Menteri Keuangan dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan Daerah, sedangkan informasi yang disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dalam rangka Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang keuangan. Ayat (3) Yang dimaksud dengan sesuai kebutuhan adalah hanya menyangkut bidang tugas Menteri Teknis terkait. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Yang dimaksud dengan media lainnya adalah alat penyimpan informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan misalnya disket atau Compact Disc Read Only Memory (CD-ROM). Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Huruf a Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah adalah serangakaian proses dan prosedur yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan daerah. Huruf b . . .
  • 14. - 4 - Huruf b Penyajian Informasi Keuangan Daerah melalui situs resmi Pemerintah Daerah bertujuan antara lain menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan, memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan menerima masukan dari masyarakat. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Huruf a Cukup jelas. Huruf b Situs adalah sebuah cara untuk menampilkan profil Pemerintah Daerah di internet dengan tujuan antara lain menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan, memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan menerima masukan dari masyarakat. Huruf c Cukup jelas. Pasal 16 Yang dimaksud dengan pelaporan keuangan daerah adalah realisasi APBD, neraca, dan laporan arus kas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4576
  • 15. - 5 -