SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 51
1
UNTUK MEMENUHI SYARAT ULANGAN TENGAH SEMESTER
(Manajemen Keuangan)
NAMA DOSEN :
Disusun Oleh
NAMA :
ADE FAUJI,SE,MM
REFLI HANDAYANI
KELAS : 2T MANAJEMEN
NIM : 11011700318
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
TAHUN 2018-2019
Jl. Raya Jak No.1 B, Panancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas melimpahkan
rahmat dan karunia –Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, syalawat dan
salam dengan mengucapkan allahumma sholli ala muhammad wa ala ali
muhammad penulis sampaikan untuk jujungan kita nabi besar muhammad saw.
Makalah ini di susun untuk memenuhi kebutuhan seperti layaknya modul,maka
pwmbahasaan di mulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak di capai dan di
sertau dengan contoh soal dan materi setiap topik. Dengan demikian makalah ini
dapat di ukur dengan tingkatan kuantitas yang di capai
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak
kekirangan, Untuk ini penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan kritik
dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang .
PENULIS
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar isi 3
BAB 1 Teori Suku Bunga 4
a. Pengertian Suku Bunga 5
b. Teori tingkat suku bunga 5
c. Faktor –faktor yang mempengaruhi 6
BAB 2 Nilai waktu Uang 8
a. Pengertian nilai waktu uang 8
b. Konsep nilai waktu uang 8
c. Metode nilai waktu uang 9
d. Konsep anuitas 9
BAB 3 Analisa Laporan dan Peramalan
Pengertian Peramalan Keuangan 22
a. siklus arus kas 22
b. Pola pembiayaan 22
c. Perubahan penjualan 23
d. Ramalan laba oprasi 24
Langkah langkah peramalan 24
Model peramalan perencanaan 25
BAB 4 Perencanaan dan Pengendalian
a. Pengertian Perencanan Keuangan 27
b. Pengertian pengendalian Keuangan 27
c. Tujuan tujuan perencanaan dan pengendalian 27
d. Unsur –unsur penting 27
BAB 5 Kebijakan Modal Kerja dan Pengolahan kas ,sukuritas
Pengertian Manajemen modal Kerja 29
4
Konsep Dalam Modal Kerja 30
Jenis jenis modal kerja 30
BAB 6 Pengelolah Kredit dan Pengelolah Persedian
Pengertian Kredit 41
1.1 komponen kebijakan kredit 42
2.2 Syarat Penjualan Secara Kredit 42
BAB 7 Pembiayan Jangka Pendek
a. Pengertian manajemen jangka pendek 43
- Jenis jenis pembiayan jangka Pendek 44
- Kredit bank 45
b. Pembiayan jangka pendek 47
c. Tipe pendanaan 47
d. Pendanan spontan 48
e. Evaluasi sumber pendanaan 48
SARAN 50
KESIMPULAN 50
DAFTAR PUSTAKA 51
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Suku Bunga
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bias juga dipandang
sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau
harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya
dinyatakan dalam persen (%).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya, yaitu:
1. Bunga Simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai ransangan atau balas
jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contoh: jasa.
2. Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah pinjaman kepada bank. Contoh: bunga
kredit.
B.Teori Tingkat Suku Bunga
 Teori Klasik Teori bunga aliran klasik dinamakan “The Pure
Theory of Interest”. Menurut teori ini, tinggi rendahnya tingkat
bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan modal.
Jadi modal telah dianggap sebagai harga dari kesempatan
penggunaan modal.
 Teori Keynes
Teori ini dikemukakan oleh Keynes dan dinamakan “Liqudity
Preference Theory of Interest”. Menurut Keynes tingkat bunga
ditentukan oleh preference dan suplly of money. Liquidity
preference adalah keinginan memegang atau menahan uang
didasarkan tiga alasan yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan
motif spekulasi.
6
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga
1. Kebutuhan Dana
Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan yaitu, seberapa
besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana,
sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank
agar dan tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatakan suku bunga
simpanan. Namun peningkatan suku bunga simpanan juga akan meningkatkan
suku bunga pinjaman.
2. Target Laba yang Diinginkan
Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan target laba
merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya suku
bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman juga
besar dan demikian sebaliknya. Namun untuk menghadapi pesaing target laba
dapat diturunkan seminimal mungkin.
3. Kualitas Jaminan
Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga. Semakin likuid jaminan
(mudah dicairkan) yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan demikian sebaliknya.
4. Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam menentukan bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank tidak
boleh mlebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Artinya ada
batasan maksimal dan ada batasan minimal.untuk suku bunga yang diizinkan.
Tujuannya adalah agar bank dapat bersing sacara sehat.
5. Jangka Waktu
Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, faktor jangka waktu
sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka semakin
tinggi bunganya. Hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet
dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka waktu
pendek, maka bunganya relatif rendah.
6. Reputasi Perusahaan
7
Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk
bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
sangat menentukan tungkata suku bunga yang akan dibebankan nantinya,
karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet
dimasa mendatang relatif kecil dan demikian sebaliknya perusahaan yang
kurang bonafid factor resiko kredit macet cukup besar.
7. Produk yang Kompetitif
Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya pinjaman.
Kompetitif maksudnya adalah produk yang dibiayai sangat laku di
pasaran.
8. Hubungan Baik
Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan factor kepercayaan kepada
seseorang atau lembaga. Dalam prakteknya, bank menggolongkan
nasabahnya antara nasabah uatam (primer) dan nasabah biasa (sekunder).
9. Persaingan
Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana sementara maka
tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat,
maka bank harus bersaing ketat dengan bank lainnya.
8
BAB 2
A. Pengertian nilai waktu uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau
nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai
waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang
dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri
atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan
barang mulai langka, dan lain-lain.
B. Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil
keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan
keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang) SI = Simple interest dalam rupiah
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity
I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
C. Metode-metode Nilai Waktu Uang
1. Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu
investasi atau LABA / INVESTASI
Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan → layak
Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu uang
9
2. Metode payback period
Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali
Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik
Kelemahan Metode payback period :
Mengabaikan nilai waktu uang, Mengabaikan CF setelah investasi kembali
3. Metode net present value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih
Jika NPV + → layak
4. Metode profitability index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan
kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI
lebih dari 1 → layak
5. Metode internal rate of return (IRR)
Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan
nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR >
tk bunga atau laba yang disyaratkan → layak .
D. Konsep Anuitas
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya.
Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya
cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah
bulanan
10
Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar. Nilai ini
adalah FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat suku
bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa besar
yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA = {A x
[(1+i)n-1]}/i, dimana :
– FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai
– A = tabungan yang harus dialokasikan
– i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan
– n = jangka waktu investasi atau tabungan.
1. FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan
datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang
dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada
dalam fungsi fv(), yaitu :
 Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun
per tahun.
 Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
 Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
 Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika
bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Rumus yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
(1) Manual : Fv = Po (1+r)^n
11
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
(2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n )
DF = discount Factor – melihat tabel
Contoh :
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama
yaitu Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa
tabungan Budi pada tahun ke-5 ?
Jawab :
Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n – 1 ] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
= 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000
2. Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal
Jika kita memperoleh uang Rp 1.000,- saat ini dan kemudian
menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat bunga 10 %, berapa uang
kita 1 tahun mendatang ?.
Hal ini dapat bisa di hitung dengan rumus :
FV = PO + PO ( r )
12
= PO + ( 1 + r )
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 )
= 1.100
Jika periode investasi tidak hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka
rumusnya :
FVn = PVo ( 1 + 0,1 )
FVn = Nilai Masa Mendatang
PVo = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
n = Jangka Waktu
Jadi nilai mata uang yang tadinya 1.000 5 tahun mendatang
FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 = 1.610,51
Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu
selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita menabung awal
tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di gandakan setiap 6
bulan,bisa di hitung dengan rumus
FVn = PVo (1 + n/k )kn
13
K = frekuensi penggandaan
FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2 .1 = 1.102,5
FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 ) = 1.215,51
Sedangkan bila kita secara kontinu
FVn = PVo x e r . t
E 2,71828
Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun
maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua.
FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7
FV2 = 1.000 (2,71828)0,1×2 = 1.221,4
3. .Future Value Annuity (nilai masa mendatang untuk seni
pembayaran)
Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima
pada akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ?
FVn = X [(1 + r)n – 1] /r
X = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
r = Tingkat bunga
n = Jumlah periode
Jadi uang kita pada akhir tahun
FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 – 1 ] / 0,1 = 4.641
14
Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000 yang akan
kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga 10%.
Berepa nilai masa
mendatang ?
FVna = X [{( 1 + r )n – 1 }/r ] (1 + r)
FVna = Future Value Annuity Due
n = Jumlah Periode
z = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4 – 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105
4. . PRESENT VALUE (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang
atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan
suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika
investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi
di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil
tanpa resiko).
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
R = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
15
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil
berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
1. Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal.
Nilai sekarang merupakan kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai
masa mendatang kita melakukan pergandaan, dalam present value kita
melakukan proses pendiskontoan.
FVn = PVo ( 1 + r )n
FVn = nilai kemudian
PVo = nilai sekarang
Jadi PVo = FVn / [( 1 + r )n ]
Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121
dua tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai
sekarang dari masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV1 = = 1.000
PV2 = = 1.000
PV5 = = 1.000
Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat
diskonto 10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100
16
yang akan kita terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas
sebesar Rp 1.610,5 yang akan kita terima 5 tahun mendatang?
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73
PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5×2 = 988,71
Dan jika pergandaanya secara kontinu
PVo = (FVn /er x T )
e = 2,71818
PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84
PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5
2. Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas (Annuity)
 Nilai sekarang untuk periode terbatas.
Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per
tahun mulai akhir tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai
sekarang dan aliran kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV = [ C – C / (1 + r)n]r
C = aliran kas per periode
r = tingkat diskonto
n = jumlah periode
PV = PV aliran kas mendatang
17
PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1
= 1.000 – 683,0135 / 0,1
= 3.169,9
Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima
Rp 1.000 per tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas
tersebut.
PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r)
PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1)
= 3.486,9
Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode.
 Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya.
Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak
sama untuk setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama
4 tahun besarnya Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk
tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas Dilakukan pada akhir periode
berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
 Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
18
r = Tingkat Diskonto
 Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan tertentu.
3. ANNUITY ( Nilai masa datang dan masa sekarang )
ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam
jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu
FV = Ko
Keteragan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah
satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di
waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
19
Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ]
Keterangan :
a = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan
diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk
mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan
datang.
Keterangan :
CVIF = Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari
suku bunga selama periode ke n
4. BUNGA SEDERHANA (Dibayar 1 kali dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar 1 kali dalam setahun.
Rumus :
Vn = P0 (I + i )n
Keterangan :
Vn = Future value tahun ke-n
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
20
i = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau
investasi pokoknya saja.
FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]
5. BUNGA MAJEMUK (Dibayar lebih dari 1 kali dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali
dalam setahun.
Rumus :
Vn = P0
Keterangan :
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode
waktu
m = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
I = Bunga
i = interest / suku bunga
n = Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi)
ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala.
FVn = Po ( 1 + i )n
21
Dimana:
FVn = future value tahun ke-n
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = jangka waktu
22
BAB 3
Peramalan keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa
yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat
ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang
akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu
diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang
meliputi hal-hal:
1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi),
kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor
lainnya.
2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung
dengan produk yang ditawarkan.
3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya
hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan
baku, maupun faktor bencana alam.
5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk
dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau
pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.
A. Siklus Arus Kas
Siklus bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan kegiatan
bisnis, kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi. Dengan
demikian, unit organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba.
Uang sebagai kapital pertama-tama dari setoran pemilik organisasi bisnis
sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas) atau modal sendiri.
B. .Pola Pembiayaan
Yang dimaksud dengan pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal
kerja dan harta tetap. Modal kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja
23
permanen dan modal kerja musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh
utang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa
dibiayai oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar atau
dikenal dengan commercial papers.
C. . Perubahan Penjualan
Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka
pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan tambahan
harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang.
D. Ramalan Laba Operasi
Setelah unit penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam berbagai
kondisi ekonomi, misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan 600 unit,
normal 900 unit, dan baik 1.200 unit.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini
tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud
antara lain:
1. Jika dilihat dari segi penyusunnya:
a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau
feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa
lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.
b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi
yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu.
Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan:
a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data
kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan
sebelumnya.
b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data
kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).
3. Dilihat dari segi jangka waktu;
24
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu
kurang 1 tahun.
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu
rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun.
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun
waktu lebih dari 3 tahun.
Langkah-Langkah Peramalan
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan
selengkap mungkin untuk beberapa priode
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian
akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok
untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan.
Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang
paling kecil penyimpangannya.
4. Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti
perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya
perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan
untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah
jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan .
25
Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya
berhasil dan tidak meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat,
maka perlu di gunakan model peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua
model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:
1. Metode persentase penjualan (percent of sales method)
2. Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif
mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat
kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada
setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada:
1. Peramalan eksternal
2. Peramalan internal
3. Kombinasi dari peramalan di atas
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan
selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder
maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan,
koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan
menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian
akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok
untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan.
Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang
paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan
26
mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya,
ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti
perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya
perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat
meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi
data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan
tersebut untuk beberapa periode .
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan
untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah
jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan .
Contoh :
PT Marras, Tbk. Bergerak dalam bidang elektronik, memiliki data sebagai
berikut:
a. Penjualan tahun 2008 adalah Rp 400.000.000,-
b. Proyeksi penjualan tahun 2009 adalah Rp 500.000.000,-
c. Laba bersih adalah 5% dari penjualan.
d. Kebijakan dividen 40% dari lab bersih.
Dari data di atas dapat dihitung sebagai berikut :
Proyeksi laba bersih adalah : 5% x Rp 500.000.000,- = Rp 25.000.000,-
Pembagian dividen 40% x Rp 25.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Sehingga hasil dri kebutuhan dana adalah:
Selisih neraca performa adalah Rp 150.000.000,- – 145.000.000,- = Rp 5.000.000,-
. Hal ini berarti kebutuhan perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,-.
27
BAB 4
A. Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba,
dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan
juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi
tersebut.
B. Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana
keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses
penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai
perubahan dalam lingkungan operasi.
C. Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang
membuat impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume
produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh
biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal.
2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-
beda.
D. Unsur-unsur penting titik impas
1. Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan
menjadi dua kategori, yaitu:
Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak
mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji
administratif, penyusutan, asuransi, sewa.
Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah
karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung,
komisi penjualan.
28
2. Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat
tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian
naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya
seperti ini dinamakan biaya semivariabel atau semi tetap.
3. total pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per
unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat
operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
4. Keterbatasan dalam analisis titik impas
1. Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini
hanya berlaku di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit.
2. Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah
produksi. Hal ini berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap.
3. Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan
ingin memproduksi lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi
jumlah produksinya, maka titik impas yang baru harus dicari.
4. Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan
analisis yang statis. Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga
mengharuskan penghitungan titik impas dilakukan kembali.
5. Lavarage Oprasi
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka
dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating
leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan
mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan
volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan derajat leverage
operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase
perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan.
29
BAB 5
A. Pengertian Manajemen Modal Kerja. Manajemen Modal Kerja (working
capital management) adalah manajemen yang terdiri dari unsur-unsur aktiva
lancar dan hutang lancar. Tujuan dari Manajemen Modal Kerja adalah
mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau
daya kekuatan perusahaan.
B. Konsep dalam modal kerja
 Konsep kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan dari aktiva
lancar. Unsur-unsur dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, sekuritas, piutang
dan persediaan.
 Konsep kualitatif
Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar. Modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancer yang
harus dilunasi. Sebagian aktiva lancar yang dipergunakan adalah hutang dagang,
hutang wesel, hutang pajak dan sebagian yang digunakan untuk membelanjai
kegiatan operasi perusahaan.
 Konsep fungsional
Modal kerja menurut konsep fungsional adalah modal kerja yang terdiri dari
modal kerja riil dan modal kerja potensial. Modal yang digunakan untuk
menghasilkan current income atau konsep yang berdasarkan pada fungsi dana
yang digunakan untuk memperoleh pendapatan baik pendapatan saat ini maupun
pendapatan pada masa yang datang.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan Manajemen
30
Modal Kerja juga berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe
kebijakan modal kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu:
C. Manajemen Modal Kerja
 Kebijakan konservatif
Kebijakan konservatif merupakan kebijakan modal kerja yang dilakukan secara
hati-hati. Pada kebijakan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja
variabel lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
 Kebijakan agresif
Kebijakan agresif merupakan kebijakan yang sebagian modal kerja permanen
dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
 Kebijakan moderat
Kebijakan moderat merupakan kebijakan yang mencerminkan manajemen modal
kerja yang konservatif dan agresif. Kebijakan ini memisahkan secara tegas bahwa
kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan sumber modal yang
permanen (saham) atau sumber dana yang berjangka panjang (obligasi).
D. jenis-Jenis Modal Kerja
1. Modal Asing/Utang
Modal asing adalah modal yang berasl dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan
modal tersebut merupakan “utang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Mengenai penggolongan utang ada yang hanya membaginya dalam dua
golongan, yaitu utang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun), dan utang
jangka panjang (lebih dari satu tahun). Tetapi banyak penulis bidang
pembelanjaan yang membagi modal asing atau utang dalam tiga golongan.
31
1. Modal Asing/Utang Jangka pendek (Short-Tem Debt)
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa modal asing jangka pendek adalah
modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar
utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis-jenis
daripada modal asing (utang atau kredit) jangka pendek yaitu terutama :
a. Kredit Rekening Koran
Kredit rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank kepada
perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan mengambilnya
tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan
kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang telah
diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari
jumlah tersebut.
Bank dalam memberikan kredit rekening Koran dapat mengikat perusahaan
yang bersangkutan dengan berbagai syarat atau klausul (clausule) yaitu
antara lain :
1. Klausul pembatalan
Bank mempunyai hak untuk membatalkan pemberian kreditnya setiap waktu.
Meskipun demikian Bank jarang sekali menggunakan hak tersebut demi
kebaikan namanya serta untuk mempertahankan hubungan baik atau
kepercayaan para nasabah (langganan) dan masyarakat kepadanya.
2. Klausul likuiditas darurat
Klausul atau syarat ini memungkinkan untuk Bank mengubah kredit
Rekening Koran ke dalam bentuk Kredit Wesel, dengan tujuan untuk
mendapatkan alat-alat tunai dengan segera.
3. Klausul pemeriksaan
Klausul ini memungkinkan Bank untuk memeriksa, meneliti dan mengawasi
cara menggunakan kredit yang diberikan oleh Bank kepada suatu
perusahaan, agar kredittersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
4. Klausul penerimaan dan pembayaran melalui Bank
Klusul ini memungkinkan Bank untuk mengikat keuangan perusahaan
32
dengan syarat bahwa semua transaksi finansiil perusahaan harus dijalankan
melalui Bank yang bersangkutan.
5. Klausul jaminan
Klausul perusahaan hendak memperbesar junlah kreditnya (melebihi
plafound yang telah ditentukan sebelumnya) maka Bank berdasarkan klausul
ini berhak untuk meminta jaminan yang lebih besar lagi misalnya dengan
penyerahan efek, dan berdasarkan nilai dari efek tersebut, Bank menentukan
beberapa % (dari nilai efek) kredit akan diperbesar.
b. Kredit dari penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini
terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjuala
dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjualan baru menerima pembayaran
harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang
diserahkan.
Selama ini pembelian atau langganan dapat dikatakan menerima “kredit
penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun beraarti
penjual/produsen memberikan “kredit penjual” kepada pembeli atau
langganan.
c. Kredit atau pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahan sebagai pembeli
kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang
lainnya.
Disini pembeli membayar harga yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah
beberapa waktu barulah pembeli menerima barnag yang diberinya. Selama
waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan “kredit pembeli”
kepada penjual/pemasok bahan mentah atau barang dagangan.
d. Kredit wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahan mengeluarkan “surat
pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada sat tertentu (surat
Promes/Notes Payables). Dan setelah ditanda-tangani surat tersebut dapat
33
dijual atau diuangkan pada Bank. Daripadanya diiperoleh uang sebesar apa
yang tercantum dalam surat utang tersebut dengan bunga samapi hari
jatuhnya.
2. Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Sebagaimana diuraikan di muka, modal asing atau jangka menengah adalah
utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan
kurang dari 10 tahun.
Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah :
a. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang
dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran
tetap selama satu periode tertentu(amortization payments)
b. Leasing
Bentuk lain dari “intermediate-term debt” adalah “Leasing”. Apabila kita
tidak ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan “service” dari
aktiva tersebut, kita dapat memperoleh “hak penggunaan” atas suatu aktiva
itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak
“leasing” untuk aktiva tersebut.
“lease” adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva
(leassor) menginginkan pihak lain (leassee) untuk menggunakan jasa dari
aktiva tersebut selama suatu periode. Hak milik atas aktiva tersebut tetap
pada “leassor”. Kadang-kadang leassee juga diberi
Ada 3 bentuk utama leasing yaitu :
1. Sale and Leaseback
2. Service Leases atau Operating Leases
3. Financial Leasing
3. Modal Asing/Utang jangka panjang (Long-Term Debt)
Sebagaimana disebutkan di muka, modal asing/utang jangka panjang adalah
utang yang jangka waktunya digunakan adalah panjang, umumnya lebih dari
10 tahun.
34
Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan
perusahaaan (ekspansi) atau modernisasi perusahaan. Karena kebutuhan
modal untuk keperluan tersebut meliptui jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara
lain:
a. Pinjaman obligasi
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu panjang untuk
mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai
nominal tertentu.
Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya didasarkan kepada pertimbangan
–pertimbangan sebagai berikut :
1. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka
waktu penggunaannya di dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari
aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut.
Pembayaran kembali pinjaman obligsi dapat dijalankan sekaligus pada hari
jatuh temponya atau secara berangsur setiap tahunnya. Apabila sistem
pelunasan sekaligus itu namanya “sinking Found System” sedangkan kalau
secara berangsur-angsur pembayarannya kembali disebut “Amortization
System”.
Peluansan atau pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari
peyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan
keuntungan.
Macam-macam obligasi adalah :
a. Obligasi biasa (Bonds)
Adalah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu-
waktu tertentu, dengan tidak memandang apakah debitur memperoleh
keuntungan atau tidak. Biasanya caupon (bunga obligasi) dibayar dua kali
setiap tahunnya.
b. Obligasi pendapatan (Income Bonds)
Adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada
35
waktu-waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi
tersebut mendapatkan keuntungan, tetapi disini kreditur mempunyai “hak
kumulaitf” artinya apabila pada suatu tahun perushaa menderita kerugian
sehingga tidak dibayarkan bunganya dan apabila di tahun berikutnya
perusahaan mendapatkan keuntungan maka kreditur tersebut berhak untuk
menuntut bungan dari tahun yang tidak dibayar itu.
c. Obligasi yang dapat ditukarkkan (Convortible-Bond)
Adalah obligasi yang memeberikan kesempatan pada pemegang surat
obligasi tersebut untuk pada suatu saat tertntu menukarkannya dengan saham
dari perusahaan yang bersangkutan.
Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegangnya
untuk mengubah statusnya yaitu kreditur menjadi pemilik.
b. Pinjaman Hipotik(Mortgage)
Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditu) diberi hak
hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak
memnuhi kewajiban, barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut
dapat digunakan untuk menutup tagihannya.
2. Modal Sendiri
Pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang
tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut lukuiditas merupakan
“Dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya”.
Modal sendiri selain berasal dari sumber intern adalah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan.
Modal sendiri yang berasal dari sumber inten ialah dalam bentuk keuntungan
yang dihasilkan perusahaan.
Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
(PT) terdiri dari :
a. Modal saham
Saham adalah suatu bukti pengambilaan bagaian atau peserta dalam suatu
36
P.T. bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama
hidupnya, meskipun saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang
permanent, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnyya.
Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut :
1. Saham biasa (Commond Stock)
Pemegang saham bisa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan,
hanya saja kalu perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan. Fungsi saham
biasa di dalam perusahaan adalah :
a. sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
b. Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.
c. Sebagai alat untuk menentukan fusi ataua kombinasi dari perusahaan-
3. Saham kumulatif preferent (Cummulative Preferred Stock)
Jenis saham ini pada dasarnya adalah sama dengan saham preferen.
Perbedaannya hanya pada hak kumulatif pada saham preferen kumulatif.
Dengan demikian pemegang saham preferen komulatif apabila tidak
menerima deviden selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak
mengijinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini
dikemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak untuk
menuntut dividen dari saham preferen kumulatifpun dinyatakan dalam
persentasi tertentu dari nilai nominalnya.
b. Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang
lampau atau dari tahun yang berjalan (Reserve that are surplus). Cadangan
yang termasuk dalam modal sendiri adalah :
1. Cadangan ekspansi,
2. Cadangan modal kerja,
3. Cadangan selisih kurs,
4. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadianyang tidak
37
diduga sebelumnya
Selain itu ada pula yang disebut dengan cadangan rahasia yaitu cadangan
yang bentuknya tidak nampak pada neraca dan besar jumlahnya sangat
rahasia.
Cadangan diam yaitu cadangan yang bentuknya tidak nampak pada neraca
tetapi jumlah besarannya dapat diperkirakan nilainya dalam perusahaan.
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat dibayarkan sebagai
deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan cadangan
tersebut sudah dengan tujua tertentu, maka dibentuklah cadangan
sebagaimana diuraikan di atas.
Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan
keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang
ditahan.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan
oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional
pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan
mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses
produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap
kebutuhan modal kerja.
38
D. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor :
1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu
pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya
proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jangka waktu penerimaan
piutang.
2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan
mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.
Modal kerja makin besar jika:
1. Jumlah pengeluaran kas setiap hari tetap, periode perputaran lama
2. Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar
E. Unsur-Unsur Modal Kerja
Berdasarkan pengertian modal kerja tersebut di atas, bahwa modal kerja
merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yang dapat segera
dijadikan uang kas. Modal kerja tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1. Kas (Cash)
Menurut S. Munawir (1995 : 158), kas merupakan salah satu modal kerja yang
paling tinggi likuiditasnya, suatu perusahaan dengan kas dalam jumlah yang besar
berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over
investment dalam kas berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam
mengelola kas. Sedangkan jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat
perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi
suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa
memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid
apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Karena kas sangat berperan dalam
menentukan kelancaran kegiatan perusahaan maka kas itu harus direncanakan dan
diawasi dengan baik.Jadi kas sangat diperlukan untuk membiayai operasi
perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva
39
tetap.
J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1997 : 248) mengemukakan ada 4 motif
yang menyebabkan perusahaan menahan kas yaitu:
a. Motif Transaksi
Motif ini adalah motif utama menahan kas agar perusahaan mampu menjalankan
usahanya sehari-hari yaitu membeli dan menjual. Pada bidang usaha tertentu
dimana saat pemasukan tagihan bisa diramalkan (seperti PLN, PAM), arus kas
masuk bisa dijadwalkan dan diselaraskan dengan kebutuhan arus kas keluar.
Biasanya rasio kas terhadap penghasilan dan kas
b. Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga (precautionary) untuk menahan kas terutama berkaitan dengan
bisa tidaknya arus kas masuk dan keluar diperkirakan. Makin mudah estimasi arus
kas, makin sedikit jumlah kas yang ditahan untuk menghadapi keadaan tak
terduga. Faktor lain yang sangat berpengaruh pada motif berjaga-jaga adalah
kemampuan meminjam tambahan kas secara mendadak. Fleksibilitas meminjam
sangat tergantung pada kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam berhubungan
dengan instansi Perbankan atau sumber-sumber dana lainnya. Kebutuhan
menahan kas bisa terpenuhi sebagian besar dengan memiliki aktiva yang dapat
segera dicairkan atau ditunaikan, seperti surat berharga jangka pendek, promes
(promissory notes) dan sebagainya.
c. Kebutuhan masa depan
Saldo kas dan surat berharga perusahaan suatu saat bisa melonjak tinggi karena
dana dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dimasa yang akan datang.
Kas dan surat berharga juga mencerminkan himpunan dana dari mana perusahaan
dapat cepat melakukan penarikan untuk mengisi peluang jangka pendek, termasuk
akuisisi. Ini adakalanya disebut sebagai motif spekulatif untuk menyimpan kas.
d. Kebutuhan saldo kompensasi
Sistem Perbankan memberikan banyak sekali jenis pelayanan pada dunia usaha.
Perusahaan membayar jasa pelayanan ini sebagian dengan cara membayar
40
langsung, dan terkadang sebagian lagi dengan mempertahankan sejumlah dana
minimum di bank yang disebut saldo kompensasi.
2. Surat-surat Berharga (Marketable Securities)
Menurut S. Munawir (1995 : 122) “Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk
jangka pendek (Marketable Securities atau Efek) adalah salah satu elemen aktiva
lancar yang segera dapat dijual dan dapat menimbulkan keuntungan bagi
perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya
perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah
menjadi uang kas.” Jadi surat berharga merupakan kekayaan, aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan.
J. Fred. Weston dan Thomas E Copeland (1997:262) mengemukakan ada 6
kriteria yang diterapkan untuk memilih surat-surat berharga tersebut yaitu :
a. Risiko Keuangan
b. Risiko Suku Bunga
c. Risiko Daya Beli
d. Risiko Likuiditas (Kemudahan pencairan atau kemudahan untuk dijual
kembali)
e. Beban Pajak
f. Hasil Pengembalian dari surat berharga
3. Piutang (Account Receivable)
Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1989:105) : “Piutang adalah aktiva yang
menunjukkan tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan
barang dan atau jasa di dalam kegiatan usahanya.” Jadi piutang adalah kekayaan
yang dimiliki perusahaan dari kegiatan operasional perusahaan yang berupa
tagihan atas hasil penjualan barang dan jasa.
Menurut Bambang Riyanto (1997:85): “Penjualan kredit tidak segera
menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang langganan, dan
barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadi aliran kas masuk (cash inflows) yang
berasal dari pengumpulan piutang tersebut.
Menurut Bambang Riyanto (1997:85) faktor-faktor yang mempengaruhi besar
41
kecilnya investasi dalam piutang adalah sebagai berikut :
a. Volume Penjualan Kredit
b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
d. Kebijaksanaan dalam Mengumpulkan Piutang
e. Kebiasaan membayar dari Para Langganan.
4. Persediaan (Inventory)
Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1989 : 91) : “Persediaan adalah barang-
barang yang disimpan untuk dijual lagi oleh perusahaan. Persediaan sebagai salah
satu elemen penting di dalam usaha-usaha perusahaan untuk memperoleh tingkat
penjualan yang diinginkan. Pengertian persediaan lebih luas dari sekedar barang
dagangan. dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang lancar meliputi antara lain:
· Hutang Dagang
· Hutang yang timbul karena adanya pembelian barang secara kredit.
· Hutang Wesel
· Hutang yang disertai dengan janji tertulis
· Hutang Pajak.
· Biaya yang Masih Harus Dibayar.
· Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo.
· Penghasilan yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue).
BAB 6
Pengertian Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti
kata “ kredit”yang berasal dari bahasa Yunani “ credere” yang berarti kepercayaan
akan kebenaran dalam praktek sehari – hari .
“ Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian
atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan
dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati “. (Astiko, Manajemen
Perkreditan ( Yogyakarta : andi Offset, 1996 ), hal 5)
42
11. Komponen Kebijakan Kredit
Jika perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada pelangganya,
perusahaan harus menentukan prosedur untuk memperoleh kredit dan pelunasannya
yang dituangkan dalam kebijakan kredit, yang meliputi hal berikut :
a Syarat penjualan
Syarat penjualan menentukan bagaiman perusahaan menjual barang atau jasanya.
Apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Jika dilakukan secara kredit, syarat
penjualan harus menentukan secara spesifik jangka waktu kredit, potongan tunai
dan periode potongan, serta jenis kredit.
b Analisis kredit
Dalam pemberian kredit, perusahaan menentukan berapa banyak upaya yang
dilakukan untuk dapat membedakan antara pelanggan yang akan membayar dan
pelanggan yang tidak membayar. Aspek yang dianalisis biasanya berdasarkan pada
five C’s of credit yaitu character, capacity, capital, colleteral, dan condition.
c Kebijakan penagihan piutang
Setelah kredit diberikan, perusahaan mempunyai masalah yang potensial dalam
pengumpulan kas. Untuk itu, perusahaan harus menentukan kebijakan penagihan
piutang.
2. Investasi dalam Piutang
Investasi dalam piutang bagi suatu perusahaan tergantung pada jumlah
penjualan kredit dan rata-rata periode pengumpulan piutang (average collection
period atau APC). Sebagai contoh, jika ACP perusahaan adalah 30 hari, dan
penjualan secara kredit Rp. 1.000.000 per hari, maka piutang perusahaan adalah :
30 x Rp. 1.000.000 = Rp. 30.000.000 secara rata-rata.
Account receivable = average daily sales x ACP
Dengan demikian investasi perusahaan dalam piutang tergantung pada faktor-
faktor yang memengaruhi penjualan secara kredit dan jangka waktu pengumpulan
piutang.
43
2.2 Syarat Penjualan Secara Kredit
1. 2/10, n/30 artinya jangka waktu pembayaran selama 30 hari dan jika pembayaran
dilakukan dalam jangka waktu 10 hari akan mendapatkan potongan 2% terhitung
setelah tanggal transaksi.
2. n/20 artinya jangka waktu pembayaran 20 hari dan tidak mendapatkan potongan.
3. Rabat (Potongan Langsung) artinya pembelian atau penjualan tunai dan kredit
misalnya pembelian barang dagang Rp. 1000.000 dengan rabat 5%, syarat 2/10,
n/30
4. Rabat 5%, 10% artinya mendapat potongan dua kali setelah dikurang potongan
yang pertama.
Sebagai contoh, syarat penjualan adalah 2/10 net 60. Hal ini berarti pelanggan
mempunyai jangka waktu 60 hari sejak tanggal transaksi dilakukan untuk melunasi
semua utangnya, akan tetapi jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari,
pelanggan mendapat potongan tunai sebesar 2%. Apabila pelanggan membeli
barang senilai Rp. 1.000.000 dan syarat penjualan 2/10, net 60, pelanggan
mempunyai pilihan untuk membayar dalam 10 hari sebesar Rp. 1.000.000 x (1-
0,02) = Rp. 980.000 atau membayar Rp. 1.000.000 dalam waktu 60 hari.
BAB 7
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan)
dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih
harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam
jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat
jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang
harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun.
44
- Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade
credit, short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah
diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau
bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji
terhutang.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang
timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai
utang usaha oleh pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena
perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan
sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang
secara di sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang
gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari
pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain
yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan
bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
45
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan
oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon
kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
C. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini
dibayar pada saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar
dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai
nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke
jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar
secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang
akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri
akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya
menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya
dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika
nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan
keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
46
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan
hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank
untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif
bagi perusahaan di bidang tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya
modal bank yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai
penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang
bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan
besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang
dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak
dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without
47
recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya
menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat
memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian
dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran
dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan
adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan
(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal
perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa
yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan
Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan
jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang
diperoleh dari bank.
48
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka
sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber
dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya
pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena
perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak
terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah
maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara
lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90)
hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke
investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial
paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non
bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang
ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini,
peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi
plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi
perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh
kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative
investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah
menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan
alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
49
tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi
pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan
barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama
dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan,
kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai
persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa
mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
50
KESIMPULAN : Manajemen keuanagan merupakan hal yang paling penting dari
suatu lingkup perusahaan dalam menghadapi keuangan,dalam mengambil prinsip
dan keputusan manajemen keuangan kita harus mengetahui langkah langkah dan
teori yang baik
SARAN : Sebaiknya harus mengambil keputusan dan tindakan dalam manajemen
keuangan dan memperhatikan ketentuan ketentuan
51
Daftar pustaka
gudangilmusyariah.blogspot.co.id/2014/11/manajeman-keuangan-pembiayan-
jangka.html , ttps://bugiskha.wordpress.com/2012/04/14/teori-teori-suku-bunga/ ,
keuangan.html, http://supardiakuntansi.blogspot.co.id/2011/08/perencanaan-dan-
pengendalian-keuangan.html,
https://manfaatwaktu25.blogspot.co.id/2016/09/kebijakan-modal-kerja.html,
https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/11/manajemen-piutang-dan-persediaan-
makalah.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
 
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
 
Asball
AsballAsball
Asball
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Makalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum utsMakalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum uts
 
Nilai waktu uang time value of money
Nilai waktu uang   time value of moneyNilai waktu uang   time value of money
Nilai waktu uang time value of money
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Resume uts
Resume utsResume uts
Resume uts
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Rate of return analysis
Rate of return analysisRate of return analysis
Rate of return analysis
 

Ähnlich wie Manajemen Keuangan

Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1denni_aditya
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdfmjihadi
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxTata172559
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMartunisSyarra
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIalifbapuk123
 
Resume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganResume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganLinggaadi15
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1yalifadli98
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of returnYanu Priandana
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018imashayatunnufus
 
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Yadi Wijaya
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Analysis Rate and Return
Analysis Rate and ReturnAnalysis Rate and Return
Analysis Rate and Returnjuergenzhi
 

Ähnlich wie Manajemen Keuangan (20)

Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdf
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
 
Resume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganResume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuangan
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
 
Makalah uts mku
Makalah uts mkuMakalah uts mku
Makalah uts mku
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
 
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Resume uts sinta
Resume uts sintaResume uts sinta
Resume uts sinta
 
Analysis Rate and Return
Analysis Rate and ReturnAnalysis Rate and Return
Analysis Rate and Return
 

Kürzlich hochgeladen

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 

Manajemen Keuangan

  • 1. 1 UNTUK MEMENUHI SYARAT ULANGAN TENGAH SEMESTER (Manajemen Keuangan) NAMA DOSEN : Disusun Oleh NAMA : ADE FAUJI,SE,MM REFLI HANDAYANI KELAS : 2T MANAJEMEN NIM : 11011700318 UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN TAHUN 2018-2019 Jl. Raya Jak No.1 B, Panancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas melimpahkan rahmat dan karunia –Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, syalawat dan salam dengan mengucapkan allahumma sholli ala muhammad wa ala ali muhammad penulis sampaikan untuk jujungan kita nabi besar muhammad saw. Makalah ini di susun untuk memenuhi kebutuhan seperti layaknya modul,maka pwmbahasaan di mulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak di capai dan di sertau dengan contoh soal dan materi setiap topik. Dengan demikian makalah ini dapat di ukur dengan tingkatan kuantitas yang di capai Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak kekirangan, Untuk ini penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang . PENULIS
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Daftar isi 3 BAB 1 Teori Suku Bunga 4 a. Pengertian Suku Bunga 5 b. Teori tingkat suku bunga 5 c. Faktor –faktor yang mempengaruhi 6 BAB 2 Nilai waktu Uang 8 a. Pengertian nilai waktu uang 8 b. Konsep nilai waktu uang 8 c. Metode nilai waktu uang 9 d. Konsep anuitas 9 BAB 3 Analisa Laporan dan Peramalan Pengertian Peramalan Keuangan 22 a. siklus arus kas 22 b. Pola pembiayaan 22 c. Perubahan penjualan 23 d. Ramalan laba oprasi 24 Langkah langkah peramalan 24 Model peramalan perencanaan 25 BAB 4 Perencanaan dan Pengendalian a. Pengertian Perencanan Keuangan 27 b. Pengertian pengendalian Keuangan 27 c. Tujuan tujuan perencanaan dan pengendalian 27 d. Unsur –unsur penting 27 BAB 5 Kebijakan Modal Kerja dan Pengolahan kas ,sukuritas Pengertian Manajemen modal Kerja 29
  • 4. 4 Konsep Dalam Modal Kerja 30 Jenis jenis modal kerja 30 BAB 6 Pengelolah Kredit dan Pengelolah Persedian Pengertian Kredit 41 1.1 komponen kebijakan kredit 42 2.2 Syarat Penjualan Secara Kredit 42 BAB 7 Pembiayan Jangka Pendek a. Pengertian manajemen jangka pendek 43 - Jenis jenis pembiayan jangka Pendek 44 - Kredit bank 45 b. Pembiayan jangka pendek 47 c. Tipe pendanaan 47 d. Pendanan spontan 48 e. Evaluasi sumber pendanaan 48 SARAN 50 KESIMPULAN 50 DAFTAR PUSTAKA 51
  • 5. 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Pengertian Suku Bunga Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bias juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu: 1. Bunga Simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai ransangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contoh: jasa. 2. Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah pinjaman kepada bank. Contoh: bunga kredit. B.Teori Tingkat Suku Bunga  Teori Klasik Teori bunga aliran klasik dinamakan “The Pure Theory of Interest”. Menurut teori ini, tinggi rendahnya tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan modal. Jadi modal telah dianggap sebagai harga dari kesempatan penggunaan modal.  Teori Keynes Teori ini dikemukakan oleh Keynes dan dinamakan “Liqudity Preference Theory of Interest”. Menurut Keynes tingkat bunga ditentukan oleh preference dan suplly of money. Liquidity preference adalah keinginan memegang atau menahan uang didasarkan tiga alasan yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan motif spekulasi.
  • 6. 6 C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga 1. Kebutuhan Dana Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan yaitu, seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dan tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatakan suku bunga simpanan. Namun peningkatan suku bunga simpanan juga akan meningkatkan suku bunga pinjaman. 2. Target Laba yang Diinginkan Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan target laba merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya suku bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman juga besar dan demikian sebaliknya. Namun untuk menghadapi pesaing target laba dapat diturunkan seminimal mungkin. 3. Kualitas Jaminan Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga. Semakin likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan demikian sebaliknya. 4. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam menentukan bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank tidak boleh mlebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Artinya ada batasan maksimal dan ada batasan minimal.untuk suku bunga yang diizinkan. Tujuannya adalah agar bank dapat bersing sacara sehat. 5. Jangka Waktu Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka semakin tinggi bunganya. Hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka waktu pendek, maka bunganya relatif rendah. 6. Reputasi Perusahaan
  • 7. 7 Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tungkata suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan demikian sebaliknya perusahaan yang kurang bonafid factor resiko kredit macet cukup besar. 7. Produk yang Kompetitif Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya pinjaman. Kompetitif maksudnya adalah produk yang dibiayai sangat laku di pasaran. 8. Hubungan Baik Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan factor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga. Dalam prakteknya, bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah uatam (primer) dan nasabah biasa (sekunder). 9. Persaingan Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana sementara maka tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing ketat dengan bank lainnya.
  • 8. 8 BAB 2 A. Pengertian nilai waktu uang Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain. B. Konsep Nilai Waktu Uang Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. ISTILAH YANG DIGUNAKAN : Pv = Present Value (Nilai Sekarang) SI = Simple interest dalam rupiah Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke- P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu C. Metode-metode Nilai Waktu Uang 1. Metode average rate of return Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu investasi atau LABA / INVESTASI Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan → layak Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu uang
  • 9. 9 2. Metode payback period Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik Kelemahan Metode payback period : Mengabaikan nilai waktu uang, Mengabaikan CF setelah investasi kembali 3. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih Jika NPV + → layak 4. Metode profitability index (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1 → layak 5. Metode internal rate of return (IRR) Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR > tk bunga atau laba yang disyaratkan → layak . D. Konsep Anuitas Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya. Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan
  • 10. 10 Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar. Nilai ini adalah FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat suku bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa besar yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA = {A x [(1+i)n-1]}/i, dimana : – FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai – A = tabungan yang harus dialokasikan – i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan – n = jangka waktu investasi atau tabungan. 1. FUTURE VALUE Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :  Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.  Nper, jumlah angsuran yang dilakukan  Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.  Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode. Rumus yang digunakan: Formula Future Value sbb: (1) Manual : Fv = Po (1+r)^n
  • 11. 11 Fv = nilai pada tahun ke- n Po = nilai pada tahun ke- 0 r = tingkat bunga n = periode (2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n ) DF = discount Factor – melihat tabel Contoh : Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama yaitu Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa tabungan Budi pada tahun ke-5 ? Jawab : Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n – 1 ] / r FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1 = 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000 2. Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal Jika kita memperoleh uang Rp 1.000,- saat ini dan kemudian menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat bunga 10 %, berapa uang kita 1 tahun mendatang ?. Hal ini dapat bisa di hitung dengan rumus : FV = PO + PO ( r )
  • 12. 12 = PO + ( 1 + r ) FV = Nilai Masa Mendatang PO = Nilai Saat Ini r = Tingkat Bunga Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 ) = 1.100 Jika periode investasi tidak hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka rumusnya : FVn = PVo ( 1 + 0,1 ) FVn = Nilai Masa Mendatang PVo = Nilai Saat Ini r = Tingkat Bunga n = Jangka Waktu Jadi nilai mata uang yang tadinya 1.000 5 tahun mendatang FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 = 1.610,51 Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita menabung awal tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di gandakan setiap 6 bulan,bisa di hitung dengan rumus FVn = PVo (1 + n/k )kn
  • 13. 13 K = frekuensi penggandaan FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2 .1 = 1.102,5 FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 ) = 1.215,51 Sedangkan bila kita secara kontinu FVn = PVo x e r . t E 2,71828 Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua. FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7 FV2 = 1.000 (2,71828)0,1×2 = 1.221,4 3. .Future Value Annuity (nilai masa mendatang untuk seni pembayaran) Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima pada akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ? FVn = X [(1 + r)n – 1] /r X = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode r = Tingkat bunga n = Jumlah periode Jadi uang kita pada akhir tahun FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 – 1 ] / 0,1 = 4.641
  • 14. 14 Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000 yang akan kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga 10%. Berepa nilai masa mendatang ? FVna = X [{( 1 + r )n – 1 }/r ] (1 + r) FVna = Future Value Annuity Due n = Jumlah Periode z = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4 – 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105 4. . PRESENT VALUE (Nilai Sekarang) Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko). Keterangan : PV = Present Value / Nilai Sekarang Kn = Arus kas pada tahun ke-n R = Rate / Tingkat bunga n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
  • 15. 15 Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar : PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1 PV = 1.000.000 rupiah 1. Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal. Nilai sekarang merupakan kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai masa mendatang kita melakukan pergandaan, dalam present value kita melakukan proses pendiskontoan. FVn = PVo ( 1 + r )n FVn = nilai kemudian PVo = nilai sekarang Jadi PVo = FVn / [( 1 + r )n ] Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121 dua tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang dari masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ? PV1 = = 1.000 PV2 = = 1.000 PV5 = = 1.000 Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat diskonto 10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100
  • 16. 16 yang akan kita terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.610,5 yang akan kita terima 5 tahun mendatang? PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73 PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5×2 = 988,71 Dan jika pergandaanya secara kontinu PVo = (FVn /er x T ) e = 2,71818 PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84 PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5 2. Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas (Annuity)  Nilai sekarang untuk periode terbatas. Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai akhir tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ? PV = [ C – C / (1 + r)n]r C = aliran kas per periode r = tingkat diskonto n = jumlah periode PV = PV aliran kas mendatang
  • 17. 17 PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1 = 1.000 – 683,0135 / 0,1 = 3.169,9 Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000 per tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas tersebut. PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r) PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1) = 3.486,9 Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode.  Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya. Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak sama untuk setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ? PV = + + + = 5.700,4  Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas. PV = C / r C = Aliran Kas
  • 18. 18 r = Tingkat Diskonto  Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu. 3. ANNUITY ( Nilai masa datang dan masa sekarang ) ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu FV = Ko Keteragan : FV = Future Value / Nilai Mendatang Ko = Arus Kas Awal r = Rate / Tingkat Bunga n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n). Contoh : Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat : FV = 1.000.000 FV = 1.100.000 rupiah Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu. Rumus:
  • 19. 19 Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ] Keterangan : a = Jumlah modal (uang) pada awal periode Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu. Rumus : NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang. Keterangan : CVIF = Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga selama periode ke n 4. BUNGA SEDERHANA (Dibayar 1 kali dalam setahun) NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar 1 kali dalam setahun. Rumus : Vn = P0 (I + i )n Keterangan : Vn = Future value tahun ke-n Po = Pinjaman atau tabungan pokok
  • 20. 20 i = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan n = Jangka waktu Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja. FVn = Po [ 1 + (i) (n) ] 5. BUNGA MAJEMUK (Dibayar lebih dari 1 kali dalam setahun) NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam setahun. Rumus : Vn = P0 Keterangan : P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu m = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun I = Bunga i = interest / suku bunga n = Jangka waktu Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. FVn = Po ( 1 + i )n
  • 21. 21 Dimana: FVn = future value tahun ke-n Po = pinjaman atau tabungan pokok i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan n = jangka waktu
  • 22. 22 BAB 3 Peramalan keuangan Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal: 1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya. 2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan. 3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. 4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam. 5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya. A. Siklus Arus Kas Siklus bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan kegiatan bisnis, kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi. Dengan demikian, unit organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba. Uang sebagai kapital pertama-tama dari setoran pemilik organisasi bisnis sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas) atau modal sendiri. B. .Pola Pembiayaan Yang dimaksud dengan pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta tetap. Modal kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja
  • 23. 23 permanen dan modal kerja musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh utang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa dibiayai oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar atau dikenal dengan commercial papers. C. . Perubahan Penjualan Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan tambahan harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang. D. Ramalan Laba Operasi Setelah unit penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam berbagai kondisi ekonomi, misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan 600 unit, normal 900 unit, dan baik 1.200 unit. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain: 1. Jika dilihat dari segi penyusunnya: a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan. b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode. 2. Dilihat dari segi sifat ramalan: a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya. b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka). 3. Dilihat dari segi jangka waktu;
  • 24. 24 a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun. b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun. c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari 3 tahun. Langkah-Langkah Peramalan 1. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode 2. Mengolah Data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. 3. Menentukan Metode Peramalan Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. 4. Memproyeksikan Data Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. 5. Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan .
  • 25. 25 Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya berhasil dan tidak meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat, maka perlu di gunakan model peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu: 1. Metode persentase penjualan (percent of sales method) 2. Metode regresi (regression method) Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada: 1. Peramalan eksternal 2. Peramalan internal 3. Kombinasi dari peramalan di atas 1. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner. 2. Mengolah Data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. 3. Menentukan Metode Peramalan Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan
  • 26. 26 mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya. 4. Memproyeksikan Data Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode . 5. Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan . Contoh : PT Marras, Tbk. Bergerak dalam bidang elektronik, memiliki data sebagai berikut: a. Penjualan tahun 2008 adalah Rp 400.000.000,- b. Proyeksi penjualan tahun 2009 adalah Rp 500.000.000,- c. Laba bersih adalah 5% dari penjualan. d. Kebijakan dividen 40% dari lab bersih. Dari data di atas dapat dihitung sebagai berikut : Proyeksi laba bersih adalah : 5% x Rp 500.000.000,- = Rp 25.000.000,- Pembagian dividen 40% x Rp 25.000.000,- = Rp 10.000.000,- Rp 15.000.000,- Sehingga hasil dri kebutuhan dana adalah: Selisih neraca performa adalah Rp 150.000.000,- – 145.000.000,- = Rp 5.000.000,- . Hal ini berarti kebutuhan perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,-.
  • 27. 27 BAB 4 A. Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut. B. Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. C. Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan Kegunaan titik impas : 1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal. 2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda- beda. D. Unsur-unsur penting titik impas 1. Sifat biaya yang diasumsikan Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori, yaitu: Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji administratif, penyusutan, asuransi, sewa. Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi penjualan.
  • 28. 28 2. Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya semivariabel atau semi tetap. 3. total pendapatan dan volume output Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit. 4. Keterbatasan dalam analisis titik impas 1. Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini hanya berlaku di dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit. 2. Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah produksi. Hal ini berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap. 3. Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan ingin memproduksi lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi jumlah produksinya, maka titik impas yang baru harus dicari. 4. Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan analisis yang statis. Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga mengharuskan penghitungan titik impas dilakukan kembali. 5. Lavarage Oprasi Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan derajat leverage operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase perubahan EBIT terhadap persentase perubahan penjualan.
  • 29. 29 BAB 5 A. Pengertian Manajemen Modal Kerja. Manajemen Modal Kerja (working capital management) adalah manajemen yang terdiri dari unsur-unsur aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan dari Manajemen Modal Kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan perusahaan. B. Konsep dalam modal kerja  Konsep kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar. Unsur-unsur dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, sekuritas, piutang dan persediaan.  Konsep kualitatif Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancer yang harus dilunasi. Sebagian aktiva lancar yang dipergunakan adalah hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak dan sebagian yang digunakan untuk membelanjai kegiatan operasi perusahaan.  Konsep fungsional Modal kerja menurut konsep fungsional adalah modal kerja yang terdiri dari modal kerja riil dan modal kerja potensial. Modal yang digunakan untuk menghasilkan current income atau konsep yang berdasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan baik pendapatan saat ini maupun pendapatan pada masa yang datang. Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan Manajemen
  • 30. 30 Modal Kerja juga berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe kebijakan modal kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu: C. Manajemen Modal Kerja  Kebijakan konservatif Kebijakan konservatif merupakan kebijakan modal kerja yang dilakukan secara hati-hati. Pada kebijakan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.  Kebijakan agresif Kebijakan agresif merupakan kebijakan yang sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang sedangkan sebagian modal kerja permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.  Kebijakan moderat Kebijakan moderat merupakan kebijakan yang mencerminkan manajemen modal kerja yang konservatif dan agresif. Kebijakan ini memisahkan secara tegas bahwa kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan sumber modal yang permanen (saham) atau sumber dana yang berjangka panjang (obligasi). D. jenis-Jenis Modal Kerja 1. Modal Asing/Utang Modal asing adalah modal yang berasl dari luar perusahaan yang sifatnya sementara di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali. Mengenai penggolongan utang ada yang hanya membaginya dalam dua golongan, yaitu utang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun), dan utang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Tetapi banyak penulis bidang pembelanjaan yang membagi modal asing atau utang dalam tiga golongan.
  • 31. 31 1. Modal Asing/Utang Jangka pendek (Short-Tem Debt) Sebagaimana diuraikan di atas bahwa modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis-jenis daripada modal asing (utang atau kredit) jangka pendek yaitu terutama : a. Kredit Rekening Koran Kredit rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang telah diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut. Bank dalam memberikan kredit rekening Koran dapat mengikat perusahaan yang bersangkutan dengan berbagai syarat atau klausul (clausule) yaitu antara lain : 1. Klausul pembatalan Bank mempunyai hak untuk membatalkan pemberian kreditnya setiap waktu. Meskipun demikian Bank jarang sekali menggunakan hak tersebut demi kebaikan namanya serta untuk mempertahankan hubungan baik atau kepercayaan para nasabah (langganan) dan masyarakat kepadanya. 2. Klausul likuiditas darurat Klausul atau syarat ini memungkinkan untuk Bank mengubah kredit Rekening Koran ke dalam bentuk Kredit Wesel, dengan tujuan untuk mendapatkan alat-alat tunai dengan segera. 3. Klausul pemeriksaan Klausul ini memungkinkan Bank untuk memeriksa, meneliti dan mengawasi cara menggunakan kredit yang diberikan oleh Bank kepada suatu perusahaan, agar kredittersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. 4. Klausul penerimaan dan pembayaran melalui Bank Klusul ini memungkinkan Bank untuk mengikat keuangan perusahaan
  • 32. 32 dengan syarat bahwa semua transaksi finansiil perusahaan harus dijalankan melalui Bank yang bersangkutan. 5. Klausul jaminan Klausul perusahaan hendak memperbesar junlah kreditnya (melebihi plafound yang telah ditentukan sebelumnya) maka Bank berdasarkan klausul ini berhak untuk meminta jaminan yang lebih besar lagi misalnya dengan penyerahan efek, dan berdasarkan nilai dari efek tersebut, Bank menentukan beberapa % (dari nilai efek) kredit akan diperbesar. b. Kredit dari penjual Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjuala dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjualan baru menerima pembayaran harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembelian atau langganan dapat dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun beraarti penjual/produsen memberikan “kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. c. Kredit atau pembeli Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Disini pembeli membayar harga yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barnag yang diberinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan “kredit pembeli” kepada penjual/pemasok bahan mentah atau barang dagangan. d. Kredit wesel Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahan mengeluarkan “surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada sat tertentu (surat Promes/Notes Payables). Dan setelah ditanda-tangani surat tersebut dapat
  • 33. 33 dijual atau diuangkan pada Bank. Daripadanya diiperoleh uang sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dengan bunga samapi hari jatuhnya. 2. Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt) Sebagaimana diuraikan di muka, modal asing atau jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah : a. Term Loan Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama satu periode tertentu(amortization payments) b. Leasing Bentuk lain dari “intermediate-term debt” adalah “Leasing”. Apabila kita tidak ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan “service” dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh “hak penggunaan” atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak “leasing” untuk aktiva tersebut. “lease” adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (leassor) menginginkan pihak lain (leassee) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama suatu periode. Hak milik atas aktiva tersebut tetap pada “leassor”. Kadang-kadang leassee juga diberi Ada 3 bentuk utama leasing yaitu : 1. Sale and Leaseback 2. Service Leases atau Operating Leases 3. Financial Leasing 3. Modal Asing/Utang jangka panjang (Long-Term Debt) Sebagaimana disebutkan di muka, modal asing/utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya digunakan adalah panjang, umumnya lebih dari 10 tahun.
  • 34. 34 Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaaan (ekspansi) atau modernisasi perusahaan. Karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliptui jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain: a. Pinjaman obligasi Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu panjang untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya didasarkan kepada pertimbangan –pertimbangan sebagai berikut : 1. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu penggunaannya di dalam perusahaan. 2. Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut. Pembayaran kembali pinjaman obligsi dapat dijalankan sekaligus pada hari jatuh temponya atau secara berangsur setiap tahunnya. Apabila sistem pelunasan sekaligus itu namanya “sinking Found System” sedangkan kalau secara berangsur-angsur pembayarannya kembali disebut “Amortization System”. Peluansan atau pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari peyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan keuntungan. Macam-macam obligasi adalah : a. Obligasi biasa (Bonds) Adalah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu- waktu tertentu, dengan tidak memandang apakah debitur memperoleh keuntungan atau tidak. Biasanya caupon (bunga obligasi) dibayar dua kali setiap tahunnya. b. Obligasi pendapatan (Income Bonds) Adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada
  • 35. 35 waktu-waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan, tetapi disini kreditur mempunyai “hak kumulaitf” artinya apabila pada suatu tahun perushaa menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunganya dan apabila di tahun berikutnya perusahaan mendapatkan keuntungan maka kreditur tersebut berhak untuk menuntut bungan dari tahun yang tidak dibayar itu. c. Obligasi yang dapat ditukarkkan (Convortible-Bond) Adalah obligasi yang memeberikan kesempatan pada pemegang surat obligasi tersebut untuk pada suatu saat tertntu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegangnya untuk mengubah statusnya yaitu kreditur menjadi pemilik. b. Pinjaman Hipotik(Mortgage) Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditu) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak memnuhi kewajiban, barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya. 2. Modal Sendiri Pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut lukuiditas merupakan “Dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya”. Modal sendiri selain berasal dari sumber intern adalah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari sumber inten ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) terdiri dari : a. Modal saham Saham adalah suatu bukti pengambilaan bagaian atau peserta dalam suatu
  • 36. 36 P.T. bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang permanent, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnyya. Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut : 1. Saham biasa (Commond Stock) Pemegang saham bisa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan, hanya saja kalu perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan. Fungsi saham biasa di dalam perusahaan adalah : a. sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen. b. Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba. c. Sebagai alat untuk menentukan fusi ataua kombinasi dari perusahaan- 3. Saham kumulatif preferent (Cummulative Preferred Stock) Jenis saham ini pada dasarnya adalah sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya pada hak kumulatif pada saham preferen kumulatif. Dengan demikian pemegang saham preferen komulatif apabila tidak menerima deviden selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengijinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini dikemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen dari saham preferen kumulatifpun dinyatakan dalam persentasi tertentu dari nilai nominalnya. b. Cadangan Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan (Reserve that are surplus). Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah : 1. Cadangan ekspansi, 2. Cadangan modal kerja, 3. Cadangan selisih kurs, 4. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadianyang tidak
  • 37. 37 diduga sebelumnya Selain itu ada pula yang disebut dengan cadangan rahasia yaitu cadangan yang bentuknya tidak nampak pada neraca dan besar jumlahnya sangat rahasia. Cadangan diam yaitu cadangan yang bentuknya tidak nampak pada neraca tetapi jumlah besarannya dapat diperkirakan nilainya dalam perusahaan. c. Laba ditahan Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan cadangan tersebut sudah dengan tujua tertentu, maka dibentuklah cadangan sebagaimana diuraikan di atas. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan. C. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor: a. Volume Penjualan Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan. b. Faktor Musim dan Siklus Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja. c. Perubahan dalam Teknologi Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja d. Kebijakan Perusahaan Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
  • 38. 38 D. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor : 1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jangka waktu penerimaan piutang. 2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain. Modal kerja makin besar jika: 1. Jumlah pengeluaran kas setiap hari tetap, periode perputaran lama 2. Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar E. Unsur-Unsur Modal Kerja Berdasarkan pengertian modal kerja tersebut di atas, bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yang dapat segera dijadikan uang kas. Modal kerja tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. Kas (Cash) Menurut S. Munawir (1995 : 158), kas merupakan salah satu modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, suatu perusahaan dengan kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Sedangkan jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Karena kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan maka kas itu harus direncanakan dan diawasi dengan baik.Jadi kas sangat diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva
  • 39. 39 tetap. J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1997 : 248) mengemukakan ada 4 motif yang menyebabkan perusahaan menahan kas yaitu: a. Motif Transaksi Motif ini adalah motif utama menahan kas agar perusahaan mampu menjalankan usahanya sehari-hari yaitu membeli dan menjual. Pada bidang usaha tertentu dimana saat pemasukan tagihan bisa diramalkan (seperti PLN, PAM), arus kas masuk bisa dijadwalkan dan diselaraskan dengan kebutuhan arus kas keluar. Biasanya rasio kas terhadap penghasilan dan kas b. Motif berjaga-jaga Motif berjaga-jaga (precautionary) untuk menahan kas terutama berkaitan dengan bisa tidaknya arus kas masuk dan keluar diperkirakan. Makin mudah estimasi arus kas, makin sedikit jumlah kas yang ditahan untuk menghadapi keadaan tak terduga. Faktor lain yang sangat berpengaruh pada motif berjaga-jaga adalah kemampuan meminjam tambahan kas secara mendadak. Fleksibilitas meminjam sangat tergantung pada kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam berhubungan dengan instansi Perbankan atau sumber-sumber dana lainnya. Kebutuhan menahan kas bisa terpenuhi sebagian besar dengan memiliki aktiva yang dapat segera dicairkan atau ditunaikan, seperti surat berharga jangka pendek, promes (promissory notes) dan sebagainya. c. Kebutuhan masa depan Saldo kas dan surat berharga perusahaan suatu saat bisa melonjak tinggi karena dana dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dimasa yang akan datang. Kas dan surat berharga juga mencerminkan himpunan dana dari mana perusahaan dapat cepat melakukan penarikan untuk mengisi peluang jangka pendek, termasuk akuisisi. Ini adakalanya disebut sebagai motif spekulatif untuk menyimpan kas. d. Kebutuhan saldo kompensasi Sistem Perbankan memberikan banyak sekali jenis pelayanan pada dunia usaha. Perusahaan membayar jasa pelayanan ini sebagian dengan cara membayar
  • 40. 40 langsung, dan terkadang sebagian lagi dengan mempertahankan sejumlah dana minimum di bank yang disebut saldo kompensasi. 2. Surat-surat Berharga (Marketable Securities) Menurut S. Munawir (1995 : 122) “Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (Marketable Securities atau Efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas.” Jadi surat berharga merupakan kekayaan, aktiva lancar yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan. J. Fred. Weston dan Thomas E Copeland (1997:262) mengemukakan ada 6 kriteria yang diterapkan untuk memilih surat-surat berharga tersebut yaitu : a. Risiko Keuangan b. Risiko Suku Bunga c. Risiko Daya Beli d. Risiko Likuiditas (Kemudahan pencairan atau kemudahan untuk dijual kembali) e. Beban Pajak f. Hasil Pengembalian dari surat berharga 3. Piutang (Account Receivable) Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1989:105) : “Piutang adalah aktiva yang menunjukkan tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang dan atau jasa di dalam kegiatan usahanya.” Jadi piutang adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan dari kegiatan operasional perusahaan yang berupa tagihan atas hasil penjualan barang dan jasa. Menurut Bambang Riyanto (1997:85): “Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang langganan, dan barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadi aliran kas masuk (cash inflows) yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Menurut Bambang Riyanto (1997:85) faktor-faktor yang mempengaruhi besar
  • 41. 41 kecilnya investasi dalam piutang adalah sebagai berikut : a. Volume Penjualan Kredit b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit d. Kebijaksanaan dalam Mengumpulkan Piutang e. Kebiasaan membayar dari Para Langganan. 4. Persediaan (Inventory) Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1989 : 91) : “Persediaan adalah barang- barang yang disimpan untuk dijual lagi oleh perusahaan. Persediaan sebagai salah satu elemen penting di dalam usaha-usaha perusahaan untuk memperoleh tingkat penjualan yang diinginkan. Pengertian persediaan lebih luas dari sekedar barang dagangan. dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi antara lain: · Hutang Dagang · Hutang yang timbul karena adanya pembelian barang secara kredit. · Hutang Wesel · Hutang yang disertai dengan janji tertulis · Hutang Pajak. · Biaya yang Masih Harus Dibayar. · Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo. · Penghasilan yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue). BAB 6 Pengertian Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “ kredit”yang berasal dari bahasa Yunani “ credere” yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari – hari . “ Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati “. (Astiko, Manajemen Perkreditan ( Yogyakarta : andi Offset, 1996 ), hal 5)
  • 42. 42 11. Komponen Kebijakan Kredit Jika perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada pelangganya, perusahaan harus menentukan prosedur untuk memperoleh kredit dan pelunasannya yang dituangkan dalam kebijakan kredit, yang meliputi hal berikut : a Syarat penjualan Syarat penjualan menentukan bagaiman perusahaan menjual barang atau jasanya. Apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Jika dilakukan secara kredit, syarat penjualan harus menentukan secara spesifik jangka waktu kredit, potongan tunai dan periode potongan, serta jenis kredit. b Analisis kredit Dalam pemberian kredit, perusahaan menentukan berapa banyak upaya yang dilakukan untuk dapat membedakan antara pelanggan yang akan membayar dan pelanggan yang tidak membayar. Aspek yang dianalisis biasanya berdasarkan pada five C’s of credit yaitu character, capacity, capital, colleteral, dan condition. c Kebijakan penagihan piutang Setelah kredit diberikan, perusahaan mempunyai masalah yang potensial dalam pengumpulan kas. Untuk itu, perusahaan harus menentukan kebijakan penagihan piutang. 2. Investasi dalam Piutang Investasi dalam piutang bagi suatu perusahaan tergantung pada jumlah penjualan kredit dan rata-rata periode pengumpulan piutang (average collection period atau APC). Sebagai contoh, jika ACP perusahaan adalah 30 hari, dan penjualan secara kredit Rp. 1.000.000 per hari, maka piutang perusahaan adalah : 30 x Rp. 1.000.000 = Rp. 30.000.000 secara rata-rata. Account receivable = average daily sales x ACP Dengan demikian investasi perusahaan dalam piutang tergantung pada faktor- faktor yang memengaruhi penjualan secara kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang.
  • 43. 43 2.2 Syarat Penjualan Secara Kredit 1. 2/10, n/30 artinya jangka waktu pembayaran selama 30 hari dan jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari akan mendapatkan potongan 2% terhitung setelah tanggal transaksi. 2. n/20 artinya jangka waktu pembayaran 20 hari dan tidak mendapatkan potongan. 3. Rabat (Potongan Langsung) artinya pembelian atau penjualan tunai dan kredit misalnya pembelian barang dagang Rp. 1000.000 dengan rabat 5%, syarat 2/10, n/30 4. Rabat 5%, 10% artinya mendapat potongan dua kali setelah dikurang potongan yang pertama. Sebagai contoh, syarat penjualan adalah 2/10 net 60. Hal ini berarti pelanggan mempunyai jangka waktu 60 hari sejak tanggal transaksi dilakukan untuk melunasi semua utangnya, akan tetapi jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, pelanggan mendapat potongan tunai sebesar 2%. Apabila pelanggan membeli barang senilai Rp. 1.000.000 dan syarat penjualan 2/10, net 60, pelanggan mempunyai pilihan untuk membayar dalam 10 hari sebesar Rp. 1.000.000 x (1- 0,02) = Rp. 980.000 atau membayar Rp. 1.000.000 dalam waktu 60 hari. BAB 7 A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun.
  • 44. 44 - Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
  • 45. 45 e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. C. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi
  • 46. 46 Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut. e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without
  • 47. 47 recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
  • 48. 48 D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain : 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper. 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
  • 49. 49 tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan • Biaya • Kerersediaan • Fleksibilitas
  • 50. 50 KESIMPULAN : Manajemen keuanagan merupakan hal yang paling penting dari suatu lingkup perusahaan dalam menghadapi keuangan,dalam mengambil prinsip dan keputusan manajemen keuangan kita harus mengetahui langkah langkah dan teori yang baik SARAN : Sebaiknya harus mengambil keputusan dan tindakan dalam manajemen keuangan dan memperhatikan ketentuan ketentuan
  • 51. 51 Daftar pustaka gudangilmusyariah.blogspot.co.id/2014/11/manajeman-keuangan-pembiayan- jangka.html , ttps://bugiskha.wordpress.com/2012/04/14/teori-teori-suku-bunga/ , keuangan.html, http://supardiakuntansi.blogspot.co.id/2011/08/perencanaan-dan- pengendalian-keuangan.html, https://manfaatwaktu25.blogspot.co.id/2016/09/kebijakan-modal-kerja.html, https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/11/manajemen-piutang-dan-persediaan- makalah.html