Dokumen ini memberikan informasi tentang surveilans epidemiologi di Puskesmas Karawang Kulon. Puskesmas ini memiliki luas wilayah 218,5 ha dengan jumlah penduduk 22.928 jiwa. Capaian kinerja puskesmas dalam penemuan kasus campak dari Januari-September 2016 adalah 26 kasus, dengan hasil laboratorium positif sebanyak 10 kasus. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya SDM dan belum optimalnya kerjasama lintas se

1. SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
PUSKESMAS
KARAWANG
KULON
1

2. 2
 Data Geografis
Luas wilayah : 218,5 ha
 Data Demografi
a.Jml Penduduk 22. 928 jiwa
Laki-laki : 11762 jiwa
Perempuan : 11166 jiwa
b. Jml bumil : 633 jiwa
c. Jml bulin : 604 jiwa
d. Bayi : 6-11 bln : 575 jiwa
0-11 bulan : 288 jiwa

3. Visi Misi Surveilans
Puskesmas Karawang Kulon
Visi Surveilans Puskesmas Karawang
Kulon
“Menurunnya angka kesakitan dan
kematian karena penyakit menular dan
tidak menular serta mencegah terjadinya
KLB.
3

4.  Misi Surveilans Puskesmas Karawang Kulon
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat di bidang Surveilans.
b. Mendeteksi secara dini penyakit menular
c. Mendeteksi dini penyakit tidak menular
d. Mencegah terjadinya KLB
e. Memelihara lingkungan agar tetap bersih dan
sehat.
f. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dan terpadu.
g. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas
sektor.
h. Menggerakkan masyarakat untuk menjalankan
PHBS.
4

5. Capaian Kinerja
 Penemuan penderita campak dari
bulan Januari s. d September 2016 ada
26 orang dengan hasil :
a. Campak Klinis : 4 Orang
b. Campak Laboratorium (Positif ) : 10
orang
c. Negatif Campak : 4 Orang
d. Belum ada hasilnya : 8 orang
5

6. Distribusi Kasus Tersangka Campak
Menurut Minggu Epidemiologi di Wilayah Puskesmas
Karawang Kulon Tahun 2016
6

7. Mekanisme Kerja
- Mengadakan sosilisasi dan kerjasama
lintas sektor dan lintas program
- Mengambil sample darah pasien yang
dicurigai penyakit campak
7

8. HAL YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN
8
 Kerjasama lintas program yang sudah
terjalin dengan baik
 Adanya pemahaman dari masyarakat /
orang tua penderita pentingnya
pemeriksaan sample darah

9. PERMASALAHAN
1. SDM yang kurang
2. Kerjasama lintas sektor belum optimal
3. Belum ada SDM yang mahir mengambil
sample darah pada pasien usia dibawah
2 tahun
4. Belum adanya ruang khusus tindakan
9

10. 1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor
2. Mengajukan tenaga analis kesehatan
3. Mengajukan pada Dinkes untuk
mengadakan pelatihan tentang
campak dan pengambilan sample
secara khusus
10
SARAN DAN TINDAK LANJUT

11. 11