4. PENDAHULUAN.
Batik adalah salah satu cara
pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik
bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama
adalah teknik pewarnaan kain dengan
menggunakan malam untuk mencegah
pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
literatur internasional, teknik ini dikenal
sebagai wax-resist dyeing.
5. Pengertian kedua, Batik adalah kain atau
busana yang dibuat dengan teknik
tersebut, termasuk penggunaan motif-motif
tertentu yang memiliki kekhasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan
teknik, teknologi, serta pengembangan motif
dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah
ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
sejak 2 Oktober, 2009.
6. TEKNIK MEMBATIK.
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan
teksture dan corak batik menggunakan tangan.
Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang
lebih 2-3 bulan.
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture
dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya
terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis
ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
7. MACAM BATIK MENURUT TEMPAT.
1. BATIK PESISIR adalah batik yang mengutamakan corak yang
terang. batik yang berasal dari kawasan pesisir, seperti
Garut, Cirebon, dll. Batik mereka kerap memiliki ragam hias
yang bernuansa naturalis dan terpengaruh budaya asing.
Selain, itu corak warna batik pesisir lebih beraneka
ragam.(kainindonesia.com)
2. Batik Vorstenlanden, yaitu batik yang berasal dari Solo dan
Yogyakarta tetapi tidak khas asli daerah tersebut. Batik yang
memiliki warna khas sagon, indigo, hitam, dan putih ini
seringkali terinspirasi latar budaya Hindu-Budha. (kainindonesia.com)
3. BATIK PEDALAMAN adalah Batik pedalaman dianggap lebih
konservatif dengan warna-warna yang terbatas. Batik ini hanya
menggunakan warna yang khas asli yaitu hanya warna – warna
gelap cokelat atau hitam biasanya dipakai oleh para abdi keraton
Yogayakarta atau Surakarta. (sektiadi.staff.ugm.ac.id/index.php/tag/batik)
8. CONTOH MOTIF BATIK
TULIS YOGYAKARTA.
Batik Yogyakarta bermotif
Lurik
Batik Yogyakarta bermotif
Cakar
9. CONTOH MOTIF BATIK
CAP YOGYAKARTA.
Batik Yogyakarta bermotif
Parang seling.
Batik Yogyakarta bermotif
Ceplok
10. Motif Batik Jogja adalah salah satu Seni
Motif Batik Indonesia. Motif Batik adalah
sebuah seni kreasi menuangkan motif-motif
kedaerahan dengan menggunakan media
malam/wax diatas bahan kain, adapun cara
menuangkan malam/wax tersebut dapat
dengan cara Cap (Motif Batik Cap) atau Canting
(Motif Batik Tulis). Pemakaian malam/wax itu
sendiri sebagai upaya tidak tembus warna
ketika pewarnaan kain.
11. CONTOH GAMBAR MEMBATIK TULIS / CANTING.
Orang yang sedang membatik tulis.
Proses memberi Lilin ke kain
batik.
Bentuk canting
12. Orang yang sedang membatik cap. Proses mencetak/mencap.
CONTOH GAMBAR MEMBATIK
CAP/MENCETAK
13. BATIK JOGJAKARTA
Di Indonesia sendiri, motif batik juga
bervariasi, diantaranya adalah batik Jogja
dan batik Solo. Walau keduanya
menggunakan ukel dan semen-semen,
namun sebenarnya kedua batik ini
berbeda. Perbedaannya terletak pada
warnanya. Batik Jogja berwarna putih
dengan corak hitam, sedangkan batik Solo
berwarna kuning dengan corak tanpa
putih.
14. Penggunaan kain batik ini pun berbeda-
beda. Di Kraton Jogja, terdapat aturan yang
pakem mengenai penggunaan kain batik ini.
Untuk acara perkawinan, kain batik yang
digunakan haruslah bermotif Sidomukti,
Sidoluhur, Sidoasih, Taruntum, ataupun
Grompol. Sedangkan untuk acara mitoni, kain
batik yang boleh dikenakan adalah kain batik
bermotif Picis Ceplok Garudo, Parang
Mangkoro, atau Gringsing Mangkoro.
15. BAHAN – BAHAN
PEMBUATAN BATIK
1. Kain mori (bisa terbuat dari katun. Kualitas mori
bermacam-macam,dan jenisnya sangat menentukan baik
buruknya kain batik yang dihasilkan
2. Canting sebagai alat pembentuk motif.Canting
adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau
mengambil cairan. Canting untuk membatik terbuat dari
tembaga atau bambu sebagai pegangannya.
3. Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan
membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat
dari bahan kayu,atau bambu. Gawangan harus dibuat
16. 4. sedemikian rupa,sehingga mudah
dipindah-pindah,tetapi harus kuat
dan ringan.
5. Bandul.Bandul dibuat dari
timah,atau kayu,atau batu yang
dikantongi. Fungsi pokok bandul
adalah untuk menahan mori yang
baru dibatik agar tidak mudah
tergeser tertiup angin,atau tarikan si
pembatik secara tidak sengaja.
17. 6. Malam yang dicairkan. Lilin atau malam ialah bahan yang
dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak
habis (hilang),karena akhirnya diambil kembali pada proses
mbabar,proses pengerjaan dari membatik sampai batikan
menjadi kain. Malam yang dipergunakan untuk membatik
berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk
membatik bersifat cepat menyerap pada kain,tetapi dapat
dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.
7. Wajan. Wajan ialah perkakas untuk mencairkan
“malam”. Wajan dibuat dari logam baja atau tanah liat.
Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan
diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain.
18. 8. Kompor kecil untuk memanaskan. Kompor
adalah alat untuk membuat api. Kompor yang
biasa digunakan adalah kompor dengan bahan
bakar minyak.
9. Saringan Malam. Saringan ialah alat untuk
menyaring malam panas yang banyak kotorannya.
Jika malam disaring,maka kotoran dapat dibuang
sehingga tidak mengganggu jalannya malam pada
cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk
membatik
10. Pola : Pola ialah suatu motif batik dalam mori
ukuran tertentu sebagai contoh motif batik yang
akan dibuat
19. Koleksi Yogyakarta Sarimbit yaitu
menyuguhkan motif yang padu padan untuk
pasangan tanpa harus terlihat kembar, tetapi
merupakan satu harmoni yang serasi.