2. ALIRAN – ALIRAN
LUKISAN
- PANGESTU CHAESAR S.
-ROVIN
-WELEN
-YULI
KELOMPOK 2
3. PENDAHULUAN
Melukis merupakan salah satu penyaluran kreativitas
yang dimiliki oleh seorang manusia. Sapuan cat pada
kanvas, atau goresan pensil pada kertas bisa
melambangkan sejauh mana kreativitas yang dimiliki
seseorang. Dalam perkembangannya, seni kreatif
tersebut melahirkan banyak sekali aliran. Beberapa aliran
lukisan yang cukup terkenal mengantarkan para
penganutnya menuju keberhasilan.
4. Aliran lukisan diciptakan oleh mereka yang mempunyai
daya imajinasi yang tinggi. Antara aliran lukisan yang
satu dengan lainnya pada dasarnya memiliki keterkaitan.
Aliran lukisan tersebut saling menginspirasi dan
melengkapi. Hal ini merupakan kewajaran dalam proses
kreativitas.
Semua itu berkembang, begitu juga dengan aliran
lukisan. Sesuatu yang sudah ada sebelumnya memiliki
andil yang cukup besar untuk membentuk sebuah aliran
baru. Satu sama lain tanpa disadari saling
mempengaruhi. Dengan penambahan yang disesuaikan
dengan daya khayal masing-masing pelukis, berbagai
aliran lukisan pun terlahir. Dalam hal ini, waktu juga
memiliki andil. Ia bergerak mengawal segala perubahan
yang terjadi.
5. ALIRAN LUKISAN
IMPRESIONI ROMANTISME
REALISME SME
EKSPRESIONI ABSTRAK
SME
KUBISME
DADAISME SUREALISME FAUVISME
6. REALISME
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan
subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau
interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada
usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu
kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada
pertengahan abad 19 oleh pelukis Prancis yang bernama
Goustave Courbet. Namun karya dengan ide realisme
sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota
Lothal , yang sekarang lebih dikenal dengan nama India .
7. CONTOH LUKISAN
REALISME
"Kakek merokok" karya Herri
Soedjarwanto
8. Jean Baptiste Siméon
Karya Herri Soedjarwanto. Chardin
126x99cm,Mix media on canvas
9. Gambar di
samping adalah
foto dari lukisan
Gustave Courbet,
L’enterrement à
Ornans. Lukisan
tersebut sudah
masuk wilayah
public domain
karena
penciptanya
telah meninggal
lebih dari 70
tahun
10. Di bawah ini adalah lukisan terkenal di Indonesia
yaitu “kanjeng NYI RORO KIDUL”
11. IMPRESIONISME
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19
yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah
kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan
banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan
warna hitam karena dianggap bukan bagian dari
cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu
menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
12. Perkembangan selanjutnya dari impresionisme
adalah penemuan bahwa yang lebih penting
daripada teknik impresionisme sendiri adalah
pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme
sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan
komposisi dari permainan kesan cahaya yang
dituangkan dalam warna-warna cerah dan
bervariasi.
Puncak gerakan seni impresionisme
di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di
negara lain, antara lain di Italia dengan
pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan
pelukis Winslow Homer. Para pelukis aliran
impresionisme pada saat itu adalah Camille
Pissarro, Pierre Auguste Renoir, dan Paul
Cezanne.
16. FAUVISME
Fauvisme merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang
berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa
modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve"
(binatang liar) oleh Louis Vauxcelles. Fauvisme adalah aliran
yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang
hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis
fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak
terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih
memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam
tersebut.
20. EKSPRESIONISME
Aliran lukisan ekspresionisme adalah aliran seni yang
bermaksud melukiskan perasaan dan batin yang timbul dari
pengalaman-pengalaman di luar dan yang diterima tidak saja
oleh panca indera, tetapi juga jiwa seseorang. Di Jerman,
aliran lukisan ekspresionisme mencakup 2 kelompok yaitu
antara 1905 sampai dengan 1913, beberapa seniman muda
membentuk kelompok Die Brucke (jembatan). Mereka
terinspirasi seni Afrika dan mengusung keberanian serta
kekuatan seni tersebut ke dalam karya mereka sendiri.
22. Karya Lukisan Affandi
Affandi adalah seorang tokoh seni rupa (pelukis) di Indonesia
yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Pelukis dengan
aliran atau gaya lukisan ekspresionis ini meski terkenal
kehidupannya sangat sederhana. Affandi terkenal sebagai seorang
pelukis yang cukup produktif.
25. KUBISME
Aliran lukisan kubisme adalah aliran dalam seni lukis yang
merupakan permulaan seni abstrak yang objek-objek atau
lukisan-lukisannya dinyatakan dalam bentuk bidang
bersiku-siku serta bidang-bidang yang tersusun berimpitan.
Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan
beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah
melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants,
berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces
everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya
pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan
lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib).
Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan
petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai
istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti
karya-karya tersebut.
27. PABLO PICASSO
Judul : “Dora Maar
au Chat” 1941
Harga : $95.2
Million
Penjual : Sotheby’s
Pembeli : Unknown
28. PABLO PICASSO
Judul : “Nude, Green Leaves and Bust”, 1932
Harga : $106.5 million
Penjual : Christie’s New York , May 2010.
Pembeli : Frances Brody
29. ABSTRAK
Aliran lukisan abstrak menggunakan
bahasa visual berupa bentuk, warna, dan
garis untuk menciptakan komposisi yang
bebas dari referensi visual yang ada di
dunia. Seni abstrak mulai berkembang di
Jerman, Amerika Serikat, Rusia, dan
Belanda pada dasawarsa kedua abad ke-
20.
33. "We brought the canvas into circles . . .
and while we turn, we raise ourselves
into the space.“ 1925
Pelukis : El Lissitzky
34. DADAISME
Dada atau Dadaisme merupakann gerakan
budaya yang lahir di wilayah netral, yaitu Zürich,
Switzerland, selama masa Perang Dunia IM
(1916-1920). Gerakan ini meliputi seni visual,
sastra (puisi, pertunjukan seni, teori seni), teater
dan desain grafis
Dadaisme merupakan aliran pemberontak di
antara seniman dan penulis. Dan memiliki
semangat yaitu menolak frame berpikir “seni
adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang
serius, complicated, dan eksklusif“. Mereka
membenci frame berpikir “seni tinggi” karena
seni semacam itu adalah milik kaum menengah
ke atas yang memiliki estetika semu.
38. Artist: George Grosz
Completion Date: 1928
Style: Dada
Genre: allegorical painting
Technique: oil
Material: canvas
Dimensions: 108 x 81 cm
Gallery: Stedelijk Museum,
Amsterdam, Netherlands
Tags: allegories-and-
symbols
39. Artist: George Grosz
Completion Date: 1916
Style: Dada
Genre: allegorical painting
Dimensions: 100 x 78 cm
Tags: allegories-and-
symbols
40. SUREALISME
Surealisme, adalah sebuah aliran seni dan
kesusastraan yang menjelajahi dan merayakan alam
mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan
karya visual, puisi, dan film. Surealisme diluncurkan
secara resmi di Paris, Perancis, pada tahun 1924
Para pelukis surealis terkemuka antara lain Ernst,
Salvador Dali, dan Joan Miro, Rene Magritte, Jean
Arp, dan Andre Masson.
45. ROMANTISME
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis
modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan
keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam
adalah objek yang sering diambil sebagai latar
belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada
zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada
pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di
zaman kolonial