2. Bentuk Seni
Budaya Islam
Agama Islam tidak menentukan
bentuk seni dan budaya, melainkan
mendorong munculnya seni budaya
yang Islami.
Estetika Islam tidak hanya muncul
dari sumber tunggal/agama akan
tetapi mengambil makna secara
filosofis dari agama dan berpadu
dengan wawasan estetika yang
melatari pemikiran dan imajinasi
sang seniman (Oliver Leaman)
Secara umum wujud seni budaya
Islam meliputi: sastra, musik dan
tari, seni suara, teater, seni rupa,
seni pahat, dekorasi, kerajinan,
kaligrafi dan arsitektur.
3. Seni Sastra Islam
Sastra Islam : sastra yang bertanggung jawab yang
muncul dari komitmen hati mu`min yang benang
merahnya merentang bersambung kuat pada Al-
Qur`an dengan segala keindahannya (Naguib El-
Kailani)
Sastra Islam adalah:
3. Ekspresi seni yang indah berkesan
4. Lahir dari personalitas mu`min
5. Menerjemahkan kehidupan, manusia dan alam
6. Sesuai dengan asasa-asas aqidah muslim
7. Memotivasi untuk menikmati dan mengambil manfaat
dari kehidupan, manusia dan alam
8. Menggerakkan perasaan dan pikiran
9. Mendorong untuk mengambil sikap dan nilai-nilai
melalui suatu aktifitas.
4. Seni Suara, Musik dan Tari
Doktrin seni yang dipegangi umat Islam, secara alami
melahirkan 3 pusat seni suara, musik dan tari dalam
Islam, terutama pada masa Amawiyah:
2. Masjid; dikembangkan seni suara dalam wujud seni
tilwatil Qur`an
3. Istana; para khalifah sejak dinasti Amawiyah dan
Abbasiyah banyak mengadopsi tradisi Kisra Persi
dengan mengadakan pesta pora dimeriahkan
pertunjukan musik dan tari.
4. Masyarakat umum; mereka diikutkan dalam pesta
musik dan tari kerajaan meskipun ditempatkan di
tempat tersendiri terpisah dari kalangan istana.
5. Seni teater……………
Teater adalah seni drama yang merupakan
penampilan perilaku manusia dengan gerak, tari dan
juga nyanyi, yang pada bagian tertentu diiringi
musik. Di dalamnya terdapat dialog dan acting
pemain. Istilah teater dari kata theatron, artinya
tempat di ketinggian sebagai tempat meletakkan
seajian persembahan bagi para dewa. Pada zaman
Yunani Kuno, tempat persembahan semacam itu
dikelilingi lapangan untuk tempat berkumpulnya
pengikut upacara. zaman kekuasaan Romawi, fungsi
lapangan tempat persembahan berubah menjadi
arena pertunjukan, tempat gladiator mengadu
kekuatan
6. Seni Rupa Islam .
...DocumentsMy VideosMovie.wmv
Pada masa awal Islam (masa Nabi
dan Khulafaur Rasyidun) seni rupa
belum mendapat perhatian para
seniman muslim. Selain masih fokus
pada sosialisasi ajaran dan dakwah,
juga doktrin agama tentang seni
rupa sangatlah keras.
Pada abad pertama hijrah, banyak
berkembang motif geometris seperti
segitiga, bujur sangkar, segi lima,
belah ketupat, motif tangga,
meander (meliuk),spiral dsb yang
disebut dengan asykal al-handasah/
motif botanis seperti daun, akar,
kembang.
7. Berdasarkan interpretasi pada
doktrin tentang seni rupa, para
seniman menempuh solusi
kreatifitasnya masing-masing.
Bagi tekstualis mengambil
motif alam kosmos, botanis
dan bentuk geometris serta
kaligrafi.
Bagi kontekstualis
mengembangkan seni rupa
sedemikian rupa dan mencapai
puncak kejayaannya pada
masa Dinasti Abbasiyah dan
Amawiyah di Andalus dan
berkembang di negara-negara
muslim pasca keruntuhan
Bagdad.
8. Pahat, Dekorasi dan
Kerajinan Islam
Pada masa awal Islam seni patung dan
pahat tidak mendapat tempat di dunia
Islam karena kondisi keagamaan umat
baru saja dibalikkan dari kepercayaan
watsaniyah menuju monoteis dan
bekas-bekas penghancuran berhala
masih melekat dalam ingatan,
sehingga Nabi melarang keras adanya
motif biologis terlebih patung untuk
menghindari bangkitnya kembali
faham politeisme.
Pada masa kerajaan Islam Andalusia
banyak dijumpai patung-patung indah
dan tinggi mutunya, bahkan ada
perusahaan kerajinan patung dari
bahan emas murni.
Kemajuan seni ukir dan seni dekorasi
tampak dalam upaya melepaskan diri
dari kungkungan motif yang amat
sempit.
9. Kaligrafi
Definisi Khoth/Kaligrafi
Khoth dari bahasa Arab: Khoththo-Yakhuththu-Khoththon yang berarti
ia telah menulis/membuat garis.
Kaligrafi berasal dari bahasa Inggris: calligraphy yang berasar dari
bahasa Latin Kalios (indah) dan graph (tulisan). Jadi kaligrafi=tulisan
indah/keahlian menulis indah
Khath/kaligrafi: suatu ilmu yang dari ilmu itu anda dapat mengetahui
bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara
merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tertata/huruf-huruf yang
ditulis pada garis, bagaimana cara menulisnya, menentukan mana
yang tidak perlu ditulis, mengganti huruf yang harus diganti dalam
ejaannya dan dengan huruf apa digantinya (Syekh Syamsuddin Al-
Akfani)
Khath/kaligrafi: seni arsitektur ruhani yang tampil melalui alat jasmani
(Yaqut al-Mu’tashimi,khuththoth/kaligrafer terkenal pada masa
kesultanan Turki Utsmani)
10. Arsitektur Islam
Seni arsitektur dalam Islam meliputi:
seni bangunan sipil (gedung-gedung,
istana, kantor pemerintahah), seni
bangunan untuk ibadah, seperti masjid-
masjid dan seni bangunan pertahanan
militer seperti benteng-benteng
pertahanan.
Perkembangan arsitektur dalam dunia
Islam beradaptasi dengan unsur budaya
setempat, bahkan justru peradaban
setempat itulah yang mewujudkan
bentuk dan rupa yang ditampilkannya.
Dalam perancangannya, selain
mengaransir bangunan sesuai fungsinya,
seorang arsitek juga memperhatikan
faktor socio-system dan juga ecosystem.
Pengaruh nilai-nilai agama lebih nampak
dalam penataan ruang menuju pola-pola
kehidupan Islami (Achmad Noe’man)
11. Universalisme Islam
Islam adalah agama yang
berkarakteristikkan universal, dengan
pandangan hidup (weltanchaung)
mengenai persamaan, keadilan,
takaful, kebebasan dan kehormatan
serta memiliki konsep teosentrisme
yang humanistik sebagai nilai inti
(core value) dari seluruh ajaran
Islam, dan karenanya menjadi tema
peradaban Islam.
12. Prinsip Seni Budaya Islam
Seni budaya Islam merupakan
pancaran makna Islam itu sendiri serta
pandangan tentang kesatuan kenabian
(wahdat al-nabawiyah; the unity of
prophet) yang mendapat pengesahan
langsung dari kitab suci berdasarkan
konsep-konsep kesatuan kemanusiaan
(wihdat al-insaniyah; the unity of
humanity) yang merupakan kelanjutan
konsep kemahaesaan Tuhan
(wahdaniyat atau tauhid; the unity of
God).
13. Kosmopolitanisme Seni Budaya
Islam
pandangan budaya kosmopolit, yaitu
sebuah pola budaya yang konsep-konsep
dasarnya meliputi, dan diambil dari dari
seluruh budaya ummat manusia.
Refleksi dan manifestasi
kosmopolitanisme Islam bisa dilacak
dalam etalase sejarah kebudayaan Islam
sejak jaman Rasulullah, baik dalam
format non material seperti konsep-
konsep pemikiran, maupun yang material
seperti seni arsitektur bangunan dan
sebagainya.
14. Contoh Seni Budaya Kosmopolit Masa
Rasulullah
Pada masa awal Islam, Rasulullah
Saw berkhutbah hanya dinaungi
sebuah pelepah kurma. Tatkala
kuantitas kaum muslimin mulai
bertambah banyak, dipanggillah
seorang tukang kayu Romawi. Ia
membuatkan untuk Nabi sebuah
mimbar dengan tiga tingkatan yang
dipakai untuk khutbah Jumat.
15. Dalam perang Ahzab, Rasul
menerima saran Salman al-Farisy
untuk membuat parit (khandaq) di
sekitar Madinah. Metode ini adalah
salah satu metode pertahanan ala
Persi. Rasul mengagumi dan
melaksanakan saran itu. Beliau tidak
mengatakan: "Ini metode Majusi, kita
tidak memakainya!".
16. Para sahabat juga meniru
manajemen administrasi dan
keuangan dari Persi, Romawi dan
lainnya.
Sistem pajak jaman itu diadopsi dari
Persi sedang sistem perkantoran
(diwan) berasal dari Romawi.
17.
18. Nilai-nilai Islam dalam Budaya Indonesia
Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budaya
asli tempat Islam pertama kali berkembang, yaitu
Arab. Seringkali perilaku yang ditampilkan orang Arab
dianggap ajaran Islam, padahal tidak semuanya
mencerminkan ajaran Islam, seperti mode pakaian,
cara makan dll.
Ajaran Islam di Indonesia banyak yang didakwahkan
melalui bahasa budaya, seperti dalam seni
pertunjukan, filosofi dan simbolisasi upacara-upacara
adat dsb. Tugas para intelektual Islam adalah
menjelaskan secara sistematis dan melanjutkan
upaya penetrasi, sehingga tradisi yang ada menjadi
bernilai ibadah dan bertambah kemanfaatannya.