SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
RETENSI
URIN POST
PARTUM
PUTRI AMALIA
112016083
RETENSIO URIN POST
PARTUM
DEFINISI
Retensio urin postpartum merupakan tidak
adanya proses berkemih spontan setelah
kateter menetap dilepaskan, atau dapat
berkemih spontan dengan urin sisa kurang
dari 150 ml.
ETIOLOGI
RETENSIO URIN AKUT
- berlangsung ≤ 24 jam
post partum.
- terjadi akibat
kerusakan yang
permanen khususnya
gangguan pada otot
detrusor
- post operasi dan
post partum
merupakan penyebab
terbanyak retensi
urine akut
RETENSIO URIN KRONIK
- Berlangsung > 24 jam
post partum
KLASIFIKASI
Retensi urin covert
(volume residu urin>150 ml
pada hari pertama post
partum tanpa gejala klinis)
Wanita dengan volume
residu setelah buang air
kecil ≥ 150 ml dan tidak
terdapat gejala klinis
retensi urin, termasuk pada
kategori ini.
Retensi urin overt
(retensi urin akut post
partum dengan gejala
klinis) adalah
ketidakmampuan berkemih
secara spontan setelah
proses persalinan
tidak dapat berkemih
spontan dalam 6 jam
setelah persalinan
PATOFISIOLOGI
peningkatan elastisitas pada saluran kemih hormon progesteron yang
menurunkan tonus otot detrusor
otot detrusor kehilangan tonusnya dan kapasitas vesika urinaria
meningkat perlahan-lahan
Ketika wanita hamil berdiri, uterus yang membesar menekan vesika
urinaria
Tekanan ini menghilang setelah bayi dilahirkan, menyebabkan vesika
urinaria tidak lagi dibatasi kapasitasnya oleh uterus
Akibatnya vesika urinaria menjadi hipotonik dan cenderung
berlangsung beberapa lama.
Retensi urin post partum paling sering terjadi akibat dissinergis dari otot
detrusor dan sfingter uretra
relaksasi sfingter uretra yang tidak sempurna menyebabkan nyeri dan
edema
Sehingga ibu post partum tidak dapat mengosongkan kandung
kemihnya dengan baik
MIKSI PADA MASA
NIFAS
I. Berkemih 3-4 liter
II. Cairan tubuh yang selama masa kehamilan sangat
banyak terdapat didalam jaringan, sekarang via ginjal
kembali dikeluarkan dari dalam tubuh (entedeminasi).
III. Untuk pertama kalinya berkemih spontan post partum
harus sudah terlaksana 6 jam sesudah melahirkan
FAKTOR RESIKO
 Riwayat kesulitan berkemih
 Primipara
 Pasca anestesi blok epidural, spinal, atau pudenda
 Persalinan yang lama dan/ atau distosia bahu
Kala II lama
 Trauma perineal
 Kateterisasi selama atau setelah kelahiran
 Perubahan sensasi setelah berkemih
 Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
PENYEBAB
TRAUMA
INTRAPARTUM
REFLE KEJANG
SFINGTER URETRA
HYPOTONIA
GEJALA KLINIS
1. Kesulitan buang air kecil
2. Pancaran kencing lemah, lambat, dan terputus-putus
3. Keinginan untuk mengedan atau memberikan tekanan pada
suprapubik saat berkemih ,Rasa tidak puas setelah berkemih
4. Kandung kemih terasa penuh ( distensi abdomen)
5. Kencing menetes setelah berkemih
6. Sering berkemih dengan volume yang kecil
7. Keterlambatan berkemih lebih dari 6 jam setelah persalinan
8. Kesulitan dalam memulai berkemih setelah persalinan
9. Letak fundus uteri tinggi
PENATALAKSANAAN
BLADDER TRAINING
kandung kemih
mengembang kateter Foley
selama 24-48 jam untuk
menjaga kandung kemih
tetap kosong.
kateter dilepas, pasien
harus dapat berkemih
secara spontan dalam
waktu 2-6 jam.
Setelah berkemih secara
spontan, kandung kemih
harus dikateter kembali
HIDROTERAPI
untuk memperbaiki
sirkulasi darah sehingga
dapat memperbaiki fungsi
jaringan dan organ
A. Rasionalisasi
hidroterapi dengan air
hangat
B. Rasionalisasi
hidroterapi dengan air
dingin
KESIMPULAN
Retensio urin postpartum merupakan tidak
adanya proses berkemih spontan setelah
kateter menetap dilepaskan, atau dapat
berkemih spontan dengan urin sisa kurang dari
150 ml. Retensi urin merupakan masalah yang
perlu diperhatikan pada masa intrapartum
maupun post partum

More Related Content

What's hot

Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAyunina2
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitWarnet Raha
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminensandikabudiarto
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiDokter Tekno
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitisPradasary
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Yuni Wulandari
 

What's hot (20)

Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
Fraktur Humerus
Fraktur HumerusFraktur Humerus
Fraktur Humerus
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 

Similar to Retensi urin post partum

KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptx
KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptxKEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptx
KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptxKusumaDewiArimbi
 
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaMitra Alparisa
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partumfhermien
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI Erlina Wati
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumErlina Wati
 
Askeb nifas fisiologis 2 jam
Askeb nifas fisiologis 2 jamAskeb nifas fisiologis 2 jam
Askeb nifas fisiologis 2 jamNeyzha Neyz
 
Konsep dasar post partum (nifas).pptx
Konsep dasar post partum (nifas).pptxKonsep dasar post partum (nifas).pptx
Konsep dasar post partum (nifas).pptxEndahSari28
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumEvan Permana
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxIGDKSP
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumIsma Nur'aini
 
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptxrahmiayuda
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.pptSTIKESSENIORSARJANAK
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalSABRAJULIANTORY
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptAdriansyahDS
 

Similar to Retensi urin post partum (20)

KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptx
KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptxKEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptx
KEL 2 Kebutuhan eliminasi dan kebersihan perineum.pptx
 
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Askeb nifas fisiologis 2 jam
Askeb nifas fisiologis 2 jamAskeb nifas fisiologis 2 jam
Askeb nifas fisiologis 2 jam
 
Konsep dasar post partum (nifas).pptx
Konsep dasar post partum (nifas).pptxKonsep dasar post partum (nifas).pptx
Konsep dasar post partum (nifas).pptx
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post Partum
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
 
Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
Askep post partum
Askep post partumAskep post partum
Askep post partum
 
masa nifas 2.ppt
masa nifas 2.pptmasa nifas 2.ppt
masa nifas 2.ppt
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
 
Perdarahan kala IV
Perdarahan kala IVPerdarahan kala IV
Perdarahan kala IV
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Retensi urin post partum

  • 3. DEFINISI Retensio urin postpartum merupakan tidak adanya proses berkemih spontan setelah kateter menetap dilepaskan, atau dapat berkemih spontan dengan urin sisa kurang dari 150 ml.
  • 4. ETIOLOGI RETENSIO URIN AKUT - berlangsung ≤ 24 jam post partum. - terjadi akibat kerusakan yang permanen khususnya gangguan pada otot detrusor - post operasi dan post partum merupakan penyebab terbanyak retensi urine akut RETENSIO URIN KRONIK - Berlangsung > 24 jam post partum
  • 5. KLASIFIKASI Retensi urin covert (volume residu urin>150 ml pada hari pertama post partum tanpa gejala klinis) Wanita dengan volume residu setelah buang air kecil ≥ 150 ml dan tidak terdapat gejala klinis retensi urin, termasuk pada kategori ini. Retensi urin overt (retensi urin akut post partum dengan gejala klinis) adalah ketidakmampuan berkemih secara spontan setelah proses persalinan tidak dapat berkemih spontan dalam 6 jam setelah persalinan
  • 6. PATOFISIOLOGI peningkatan elastisitas pada saluran kemih hormon progesteron yang menurunkan tonus otot detrusor otot detrusor kehilangan tonusnya dan kapasitas vesika urinaria meningkat perlahan-lahan Ketika wanita hamil berdiri, uterus yang membesar menekan vesika urinaria Tekanan ini menghilang setelah bayi dilahirkan, menyebabkan vesika urinaria tidak lagi dibatasi kapasitasnya oleh uterus Akibatnya vesika urinaria menjadi hipotonik dan cenderung berlangsung beberapa lama.
  • 7. Retensi urin post partum paling sering terjadi akibat dissinergis dari otot detrusor dan sfingter uretra relaksasi sfingter uretra yang tidak sempurna menyebabkan nyeri dan edema Sehingga ibu post partum tidak dapat mengosongkan kandung kemihnya dengan baik
  • 8. MIKSI PADA MASA NIFAS I. Berkemih 3-4 liter II. Cairan tubuh yang selama masa kehamilan sangat banyak terdapat didalam jaringan, sekarang via ginjal kembali dikeluarkan dari dalam tubuh (entedeminasi). III. Untuk pertama kalinya berkemih spontan post partum harus sudah terlaksana 6 jam sesudah melahirkan
  • 9. FAKTOR RESIKO  Riwayat kesulitan berkemih  Primipara  Pasca anestesi blok epidural, spinal, atau pudenda  Persalinan yang lama dan/ atau distosia bahu Kala II lama  Trauma perineal  Kateterisasi selama atau setelah kelahiran  Perubahan sensasi setelah berkemih  Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
  • 11. GEJALA KLINIS 1. Kesulitan buang air kecil 2. Pancaran kencing lemah, lambat, dan terputus-putus 3. Keinginan untuk mengedan atau memberikan tekanan pada suprapubik saat berkemih ,Rasa tidak puas setelah berkemih 4. Kandung kemih terasa penuh ( distensi abdomen) 5. Kencing menetes setelah berkemih 6. Sering berkemih dengan volume yang kecil 7. Keterlambatan berkemih lebih dari 6 jam setelah persalinan 8. Kesulitan dalam memulai berkemih setelah persalinan 9. Letak fundus uteri tinggi
  • 12. PENATALAKSANAAN BLADDER TRAINING kandung kemih mengembang kateter Foley selama 24-48 jam untuk menjaga kandung kemih tetap kosong. kateter dilepas, pasien harus dapat berkemih secara spontan dalam waktu 2-6 jam. Setelah berkemih secara spontan, kandung kemih harus dikateter kembali HIDROTERAPI untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga dapat memperbaiki fungsi jaringan dan organ A. Rasionalisasi hidroterapi dengan air hangat B. Rasionalisasi hidroterapi dengan air dingin
  • 13. KESIMPULAN Retensio urin postpartum merupakan tidak adanya proses berkemih spontan setelah kateter menetap dilepaskan, atau dapat berkemih spontan dengan urin sisa kurang dari 150 ml. Retensi urin merupakan masalah yang perlu diperhatikan pada masa intrapartum maupun post partum