SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
PERAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK 
DALAM MENINGKATKAN 
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL 
Disampaikan oleh: 
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank 
Banda Aceh, September 2014
2 
OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan 
tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak 
lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam 
Undang-Undang ini. 
Pasal 2 ayat (2) UU No 21 Th 2011 
Status OJK
Visi 
& 
Misi 
OJK 
Mewujudkan 
terselenggaran 
ya seluruh 
kegiatan di 
dalam sektor 
jasa keuangan 
secara teratur, 
adil, transparan 
dan akuntabel 
Menjadi lembaga 
pengawas industri jasa 
keuangan yang terpercaya, 
melindungi kepentingan 
konsumen dan masyarakat, 
dan mampu mewujudkan 
industri jasa keuangan 
menjadi pilar perekonomian 
nasional yang berdaya 
saing global dan dapat 
memajukan kesejahteraan 
umum 
Mewujudkan 
sistem 
keuangan 
yang tumbuh 
secara 
berkelanjutan 
dan stabil 
Melindungi 
kepentingan 
konsumen 
dan 
masyarakat 
3
Pengalihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan 
Sektor Jasa Keuangan ke OJK 
Periode 2012 Periode 2013 Periode 2014 
Bapepam-LK 
Fungsi pengaturan dan 
pengawasan Pasar Modal dan 
Industri Keuangan Non Bank 
OJK 
 Per 1 Januari 2013, Fungsi pengaturan 
dan pengawasan Pasar Modal dan 
Industri Keuangan Non Bank beralih 
dari Bapepam-LK ke OJK 
 Bapepam-LK dibubarkan 
Bank 
Indonesia 
Fungsi pengaturan dan 
pengawasan Perbankan 
 Per 1 Januari 2014, Fungsi 
pengaturan dan pengawasan 
Perbankan beralih dari Bank 
Indonesia ke OJK 
 Bank Indonesia menjalankan 
fungsi otoritas moneter dan 
sistem pembayaran 
4
Tugas OJK 
Pasar Modal 
5 
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan 
pengawasan terhadap kegiatan jasa 
keuangan di sektor: 
Pasal 6 UU No 21 Th 2011 
Perasuransian, 
Dana Pensiun, 
Lembaga 
Pembiayaan, 
dan Lembaga 
Jasa Keuangan 
Lainnya 
Perbankan
Ruang Lingkup IKNB 
Ruang Lingkup IKNB berdasarkan UU OJK terdiri dari: 
 Perasuransian 
 Dana Pensiun 
 Lembaga Pembiayaan: 
Perusahaan Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Pembiayaan 
Infrastruktur 
 Lembaga Jasa Keuangan Lainnya: 
Pergadaian, Lembaga Penjaminan, Lembaga Pembiayaan Ekspor 
Indonesia, Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan, dan 
Lembaga Jasa Keuangan Lain yang dinyatakan diawasi OJK 
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (Badan Penyelenggara 
Jaminan Sosial dan Lembaga Keuangan Mikro) 
6 6
Struktur Aset antara Bank & IKNB Di Sejumlah Negara 
Negara Aset Perbankan dalam 
Sistem Keuangan 
Rp 4.262 Triliun 
Aset IKNB dalam 
Sistem Keuangan 
Japan 60.1% 39.9% 
South Korea 69.9% 30.1% 
Malaysia 69.5% 30.5% 
Indonesia 78% 22% 
 Pada tahun 2012, porsi aset IKNB dalam sistem keuangan hanya 22 %, jauh 
lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya 
 Porsi aset IKNB dalam sistem keuangan sangat penting untuk bertambah 
dalam rangka menciptakan sistem keuangan Indonesia yang lebih stabil 
 Aset Bank per 2012 Rp 4.262T; aset IKNB per 2012 Rp1.164T 
7
Jumlah Pelaku Industri Keuangan Non Bank 
8 
Asuransi 142 
(15%) 
Dana Pensiun 
264 (28%) 
Jasa Penunjang 
Lembaga Jasa 
Keuangan 
Lainnya 15 
Lembaga 
Pembiayaan 
274 (29%) 
(2%) 
IKNB 263 
(27%) 
Total pelaku IKNB : 958* 
*Jumlah pelaku tersebut belum termasuk LKM
Aset IKNB 
(dalam Triliun Rupiah) 
Keterangan: 
*) Aset IKNB per 30 Juni 2014, kecuali Perasuransian dan Perusahaan Modal Ventura per 31 Mei 2014, Jasa 
Penunjang per 31 Des 2013 
9 
No. Industri 2011 2012 2013 
TW II 
2014 * 
1 Perasuransian 481,75 569,32 652,90 711,68 
2 Dana Pensiun 142,03 158,37 162,06 174,24 
3 Lembaga Pembiayaan 294,55 356,08 420,14 434,36 
4 LJKL 62,44 75,79 96,06 105,09 
5 Jasa Penunjang 2,43 3,49 4,29 4,24 
Total Aset 983,20 1.163,05 1.335,45 1.429,61
Pelaku IKNB Syariah 
10
Aset Asuransi Syariah 
(dalam Triliun Rupiah) 
11
Aset Pembiayaan Syariah 
(dalam Triliun Rupiah) 
12
ISU STRATEGIS 
DAN 
ARAH KEBIJAKAN IKNB
Lembaga Keuangan Mikro 
 Latar Belakang: 
• UU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro 
• Mulai diberlakukan pada tahun 2015 
• Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh OJK. 
 Program Kegiatan: 
• Koordinasi dengan Kemendagri, Kemenkop dan UKM, dan BRI untuk 
melakukan kegiatan inventarisasi LKM yang belum berbadan hukum 
• Melakukan inventarisasi karakteristik dan perkembangan LKM yang 
belum berbadan hukum 
• pembangunan sistem aplikasi data base LKM (Sistem Informasi 
Geografis LKM) 
• Penyusunan peraturan pelaksanaan (PP dan POJK) 
• Pelatihan Pengawas LKM (Pemda/Pemkot) 
• Sosialisasi peraturan pelaksanaan UU LKM dan Peraturan OJK 
14
Pengembangan Asuransi Mikro 
 Latar belakang: 
• Kebutuhan akan adanya produk asuransi untuk masyarakat kelas 
menengah ke bawah. 
• Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk IKNB 
khususnya asuransi. 
 Program Kegiatan: 
• Penyusunan peraturan terkait produk dan jaringan pemasaran asuransi 
mikro. 
• Pelatihan kepada perusahaan asuransi. 
• Pilot project asuransi mikro. 
• Penyusunan program public awareness asuransi mikro. 
• Pelaksanaan Micro Insurance Market Place (MIMPI) sebagai upaya 
mempertemukan supply dan demand asuransi mikro. 
15
Pengembangan IKNB Syariah 
 Latar Belakang: 
• IKNB Syariah memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat. 
• Porsi IKNB syariah terhadap IKNB secara keseluruhan masih sangat kecil. 
• Saat ini belum terdapat rencana induk dalam pengembangan IKNB Syariah. 
 Program Kegiatan: 
• Penyusunan cetak biru Pengembangan IKNB Syariah; 
• Pelaksanaan Seminar Internasional Tentang Pengembangan Jasa Keuangan 
Syariah; 
• Koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait (DSN MUI, Asosiasi 
Industri, Akademisi, Ormas) untuk membahas dan mensosialisasikan IKNB 
Syariah. 
• pembentukan Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) 
16
Program 1000 Aktuaris 
 Latar Belakang: 
• Jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan 
industri IKNB, khususnya asuransi dan dana pensiun. 
• Perkembangan asuransi dan dana pensiun masih membutuhkan tambahan jumlah 
aktuaris yang memadai. 
• perlu diantisipasi masuknya tenaga aktuaris asing ke IKNB secara signifikan, pada 
saat diimplementasikannya MEA tahun 2015. 
 Program Kegiatan: 
• Melanjutkan koordinasi dan sosialisasi ke perguruan tinggi dalam rangka 
percepatan peningkatan jumlah aktuaris. 
• Kegiatan seminar, pelatihan, FGD terkait aktuaria. 
• Pelaksanaan program perkuliahan singkat sertifikasi aktuaris. 
17
Kapasitas Asuransi dan Reasuransi 
 Latar Belakang: 
• Kapasitas perusahaan asuransi untuk menahan risiko sendiri masih belum 
optimal. 
• Perusahaan reasuransi dalam negeri belum mampu menampung limpahan 
risiko tersebut. 
• Aliran premi ke luar negeri sangat besar sehingga menimbulkan defisit neraca 
pembayaran. 
 Program Kegiatan: 
• Melanjutkan kajian terhadap upaya meningkatkan kapasitas asuransi dan 
reasuransi 
• Mendukung pendirian perusahaan asuransi yang berkapasitas besar (giant 
reinsurance) 
• Melaksanakan pemantauan terhadap implementasi rencana bisnis perusahaan 
asuransi dan reasuransi 
• Melaksanakan pemantauan terhadap perusahaan asuransi yang ditengarai 
menyumbang defisit. 
18
Penetapan Tarif Premi Asuransi 
 Latar Belakang: 
• Terdapat persaingan premi asuransi properti dan kendaraan bermotor yang 
tidak sehat. 
• Untuk mengurangi persaingan tidak sehat tersebut, perlu dilakukan penetapan 
tarif premi asuransi properti dan kendaraan bermotor. 
 Program Kegiatan: 
• Penyusunan regulasi terkait penetapan tarif premi dan pengawasan 
implementasi tarif premi. 
• Pembentukan komite adhoc tarif premi yang terdiri dari komponen OJK dan 
praktisi. 
19
Pengembangan Dana Pensiun 
 Latar Belakang: 
• Jumlah peserta Dana Pensiun masih sangat kecil kecil yakni sekitar 3,5 juta 
orang 
• Dana yang dikelola industri Dana Pensiun masih sekitar 2% dari PDB dan 
pertumbuhan investasi industri Dana Pensiun masih belum optimal. 
• Peran Dana Pensiun sebagai salah satu sumber pembiayaan jangka panjang, 
perlu ditingkatkan melalui investasi pada instrumen jangka menengah dan 
jangka panjang. 
 Program Kegiatan: 
• Bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemda, untuk sosialisasi dan 
edukasi dana pensiun 
• Melakukan perubahan peraturan investasi Dana Pensiun untuk memberikan 
ruang gerak yang lebih memadai bagi Dana Pensiun untuk berinvestasi 
• Mendorong Dana Pensiun mengalokasikan dananya pada instrumen jangka 
panjang seperti SUN, obligasi korporasi penyertaan langsung dan property. 
20
Penguatan Kegiatan Usaha 
Perusahaan Pembiayaan Pada 
Pembiayaan Sektor Riil (Infrastruktur 
dan UKM) 
 Latar Belakang: 
• Perusahaan pembiayaan selama ini fokus hanya pada pembiayaan konsumen dan 
leasing. 
• Terdapat gap yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur 
dan UKM. 
• Perlu adanya perluasan kegiatan usaha bagi perusahaan pembiayaan, terutama untuk 
pembiayaan terhadap pembangunan proyek infrastruktur dan pengembangan Usaha 
Kecil dan Menengah (UKM). 
 Program Kegiatan: 
• Melakukan revisi PMK Nomor 84/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dengan 
menambahkan perluasan kegiatan usaha yang mencakup Pembiayaan Investasi, 
Pembiayaan Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna. 
• Disamping perluasan kegiatan usaha, juga akan ditambahkan pengaturan prudensial 
antara lain terkait dengan permodalan, tingkat kesehatan keuangan, manajemen risiko 
dan penerapan tata kelola yang baik. 
21
Pengawasan BPJS 
22 
 Latar Belakang: 
• Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan 
Sosial mengamanatkan pengawasan BPJS oleh OJK. 
• Dalam rangka pelaksanaan tugas OJK untuk pengawasan BPJS, telah diterbitkan 
POJK No. 5/POJK.05/2013. 
 Program Kegiatan: 
• Penyiapan peraturan pelaksanaan dan infrastruktur pengawasan (tenaga 
pengawas, SOP Pengawasan dsb), 
• Koordinasi dengan Pemerintah dalam rangka penyusunan Peraturan Pemerintah 
dan peraturan pelaksanaan lainnya
Risk Based Supervision IKNB 
 Rule Based 
Supervision 
– Asuransi 
– Pembiayaan 
– Lembaga Jasa 
Keuangan 
Lainnya 
 Risk Based 
Supervision 
– Dana Pensiun 
23 
SAAT INI 
KE DEPAN 
 Rule Based 
Supervision 
– Lembaga Jasa 
Keuangan Lainnya 
 Risk Based 
Supervision 
– Dana Pensiun 
– Asuransi 
– Pembiayaan
24 
SiklusRBS 
1.Pemahaman LJKNB 
(memahami profil perusahaan, 
kegiatan usaha dan kondisi keuangan 
perusahaan) 
2. Pengukuran dan 
Pengkinian Tingkat Risiko 
(Mengukur dan meng-update tingkat 
risiko berdasarkan aktivitas 
pengawasan) 
4. Aktivitas Pengawasan 
(Melakukan aktivitas pengawasan a.l: 
pemeriksaan langsung, pemeriksaan 
tidak langsung, rapat eksekutif) 
3. Penetapan Status 
Pengawasan 
(Menentukan status pengawasan 
berdasarkan tingkat risiko)
25 
Maksud dan Tujuan RBS 
Mengidentifikasi risiko 
utama yang dihadapi 
entitas dan dampak 
risiko tersebut 
terhadap industri 
Memfokuskan 
perhatian dan 
sumberdaya pengawas 
pada risiko utama 
tersebut 
Maksud 
Menilai tingkat risiko 
dan kesehatan dari 
Lembaga Jasa 
Keuangan yang diawasi 
Memberikan umpan 
balik yang sesua 
Menggunakan 
kewenangan yang 
dimiliki OJK untuk 
melakukan intervensi 
yang tepat bila 
diperlukan 
Tujuan
Rendah 
Sedang 
Rendah 
Sedang 
Tinggi 
Tinggi 
Sangat 
Tinggi 
Sangat 
Tinggi 
Tinggi 
Sedang 
Rendah 
Normal 
Pengawasan Intensif 
Penyehatan 
Restrukturisasi 
DAMPAK 
PROBABILITY 
0 1 1,5 2 3 4 
Overall Risk 
26 
Matrik RBS IKNB 
Matrik RBS ini menjadi referensi dalam 
menentukan tindakan pengawasan OJK 
yang didasarkan pada tingkat dan dampak 
risiko
Akhir Presentasi 
Terima Kasih…

More Related Content

What's hot

Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014OJK Indonesia
 
Mengenal OJK dan IJK tingkat sma
Mengenal OJK dan IJK tingkat smaMengenal OJK dan IJK tingkat sma
Mengenal OJK dan IJK tingkat smaPiet_Fitriady
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganAri Raharjo
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)febyapratiwi
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganFahma Fahmita
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangannhazareth
 
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENSE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENDedy Dwi Setyawan
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesiaAmalia Dekata
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikroirawan d soedradjat
 
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Andri_Ferdians
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganArif Kurniawan
 
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar ModalSosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar Modalrisaraihan
 

What's hot (19)

Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
 
Mengenal OJK dan IJK tingkat sma
Mengenal OJK dan IJK tingkat smaMengenal OJK dan IJK tingkat sma
Mengenal OJK dan IJK tingkat sma
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)Otoritas jasa keuangan (ojk)
Otoritas jasa keuangan (ojk)
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENSE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesia
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
 
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
 
ojk
ojkojk
ojk
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
Lembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bankLembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bank
 
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar ModalSosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
 
BAPEPAM dan OJK
BAPEPAM dan OJKBAPEPAM dan OJK
BAPEPAM dan OJK
 
Tugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojkTugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojk
 
makalah ojk
makalah ojkmakalah ojk
makalah ojk
 

Viewers also liked

Aninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda Stefiani
 
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, SurakartaAnalisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, SurakartaAninda Stefiani
 
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPeran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPiet_Fitriady
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganPiet_Fitriady
 
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ah
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ahMedina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ah
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ahAninda Stefiani
 
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1Aninda Stefiani
 
Mengenal Pasar Modal
Mengenal Pasar ModalMengenal Pasar Modal
Mengenal Pasar Modalguest6113e68
 
Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02VJ Asenk
 
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)Aninda Stefiani
 
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi SyariahKamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi SyariahPiet_Fitriady
 
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodeCara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodePiet_Fitriady
 
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421Piet_Fitriady
 
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016Piet_Fitriady
 
Latihan soal materi pasar modal
Latihan soal materi pasar modalLatihan soal materi pasar modal
Latihan soal materi pasar modalPiet_Fitriady
 
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423Piet_Fitriady
 
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2Aninda Stefiani
 
Bursa berjangka mekanisme perdagangan
Bursa berjangka mekanisme perdaganganBursa berjangka mekanisme perdagangan
Bursa berjangka mekanisme perdaganganPiet_Fitriady
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganmusica stani
 

Viewers also liked (20)

Aninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetapAninda stefiani f0307026 aset tetap
Aninda stefiani f0307026 aset tetap
 
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, SurakartaAnalisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta
Analisis Desain Sistem : PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta
 
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPeran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ah
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ahMedina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ah
Medina side book_reading_level_1--latihal dl qiro'ah
 
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1
Medina side book_expression_level_1---latihan dl ta'bir 1
 
Mengenal Pasar Modal
Mengenal Pasar ModalMengenal Pasar Modal
Mengenal Pasar Modal
 
Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02
 
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)
Pasar Modal : Wakil Penjamin Emisi Efek (WPPE)
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
 
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi SyariahKamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah
Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah
 
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodeCara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
 
Leasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALGLeasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALG
 
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 421
 
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016
SOAL SIMAK UI EKONOMI 2016
 
Latihan soal materi pasar modal
Latihan soal materi pasar modalLatihan soal materi pasar modal
Latihan soal materi pasar modal
 
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423
Soal Sbmptn 2016 ekonomi kode soal 423
 
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2
Persiapan Komprehensif : AKM 1 & AKM 2
 
Bursa berjangka mekanisme perdagangan
Bursa berjangka mekanisme perdaganganBursa berjangka mekanisme perdagangan
Bursa berjangka mekanisme perdagangan
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 

Similar to Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh

BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxelianilamsari
 
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...khoiril anwar
 
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshKel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshAkhmadLazwarIrhami
 
BENCHMARKING NILAI.docx
BENCHMARKING NILAI.docxBENCHMARKING NILAI.docx
BENCHMARKING NILAI.docxalnesti
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmfadli readi
 
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILPERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILSfatma29
 
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga KeuanganMateri pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga KeuanganArimbi Priadipa
 
Otoritas jasa keuangan ch 2
Otoritas jasa keuangan ch 2Otoritas jasa keuangan ch 2
Otoritas jasa keuangan ch 2reidjen raden
 
Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1reidjen raden
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganGeofrey Sander
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdfkuacikarangbarat
 
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxSosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxDimMazz1
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxzahari15
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptfirman afriansyah
 

Similar to Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh (20)

BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
 
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...
Kebijakan dan Kinerja Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis P...
 
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshKel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
 
BENCHMARKING NILAI.docx
BENCHMARKING NILAI.docxBENCHMARKING NILAI.docx
BENCHMARKING NILAI.docx
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
 
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILPERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
 
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga KeuanganMateri pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan
Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan
 
Otoritas jasa keuangan ch 2
Otoritas jasa keuangan ch 2Otoritas jasa keuangan ch 2
Otoritas jasa keuangan ch 2
 
PERTEMUAN 2 Fintech.pptx
PERTEMUAN 2 Fintech.pptxPERTEMUAN 2 Fintech.pptx
PERTEMUAN 2 Fintech.pptx
 
Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
 
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxSosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
 
Modul 4 KB 4
Modul 4 KB 4Modul 4 KB 4
Modul 4 KB 4
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
Pk mei17 2014
Pk mei17 2014Pk mei17 2014
Pk mei17 2014
 
OJK
OJKOJK
OJK
 
Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 

Recently uploaded (17)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 

Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh

  • 1. PERAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL Disampaikan oleh: Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Banda Aceh, September 2014
  • 2. 2 OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini. Pasal 2 ayat (2) UU No 21 Th 2011 Status OJK
  • 3. Visi & Misi OJK Mewujudkan terselenggaran ya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global dan dapat memajukan kesejahteraan umum Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat 3
  • 4. Pengalihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Sektor Jasa Keuangan ke OJK Periode 2012 Periode 2013 Periode 2014 Bapepam-LK Fungsi pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank OJK  Per 1 Januari 2013, Fungsi pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank beralih dari Bapepam-LK ke OJK  Bapepam-LK dibubarkan Bank Indonesia Fungsi pengaturan dan pengawasan Perbankan  Per 1 Januari 2014, Fungsi pengaturan dan pengawasan Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK  Bank Indonesia menjalankan fungsi otoritas moneter dan sistem pembayaran 4
  • 5. Tugas OJK Pasar Modal 5 OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor: Pasal 6 UU No 21 Th 2011 Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Perbankan
  • 6. Ruang Lingkup IKNB Ruang Lingkup IKNB berdasarkan UU OJK terdiri dari:  Perasuransian  Dana Pensiun  Lembaga Pembiayaan: Perusahaan Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Pembiayaan Infrastruktur  Lembaga Jasa Keuangan Lainnya: Pergadaian, Lembaga Penjaminan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lain yang dinyatakan diawasi OJK berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Lembaga Keuangan Mikro) 6 6
  • 7. Struktur Aset antara Bank & IKNB Di Sejumlah Negara Negara Aset Perbankan dalam Sistem Keuangan Rp 4.262 Triliun Aset IKNB dalam Sistem Keuangan Japan 60.1% 39.9% South Korea 69.9% 30.1% Malaysia 69.5% 30.5% Indonesia 78% 22%  Pada tahun 2012, porsi aset IKNB dalam sistem keuangan hanya 22 %, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya  Porsi aset IKNB dalam sistem keuangan sangat penting untuk bertambah dalam rangka menciptakan sistem keuangan Indonesia yang lebih stabil  Aset Bank per 2012 Rp 4.262T; aset IKNB per 2012 Rp1.164T 7
  • 8. Jumlah Pelaku Industri Keuangan Non Bank 8 Asuransi 142 (15%) Dana Pensiun 264 (28%) Jasa Penunjang Lembaga Jasa Keuangan Lainnya 15 Lembaga Pembiayaan 274 (29%) (2%) IKNB 263 (27%) Total pelaku IKNB : 958* *Jumlah pelaku tersebut belum termasuk LKM
  • 9. Aset IKNB (dalam Triliun Rupiah) Keterangan: *) Aset IKNB per 30 Juni 2014, kecuali Perasuransian dan Perusahaan Modal Ventura per 31 Mei 2014, Jasa Penunjang per 31 Des 2013 9 No. Industri 2011 2012 2013 TW II 2014 * 1 Perasuransian 481,75 569,32 652,90 711,68 2 Dana Pensiun 142,03 158,37 162,06 174,24 3 Lembaga Pembiayaan 294,55 356,08 420,14 434,36 4 LJKL 62,44 75,79 96,06 105,09 5 Jasa Penunjang 2,43 3,49 4,29 4,24 Total Aset 983,20 1.163,05 1.335,45 1.429,61
  • 11. Aset Asuransi Syariah (dalam Triliun Rupiah) 11
  • 12. Aset Pembiayaan Syariah (dalam Triliun Rupiah) 12
  • 13. ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN IKNB
  • 14. Lembaga Keuangan Mikro  Latar Belakang: • UU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro • Mulai diberlakukan pada tahun 2015 • Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh OJK.  Program Kegiatan: • Koordinasi dengan Kemendagri, Kemenkop dan UKM, dan BRI untuk melakukan kegiatan inventarisasi LKM yang belum berbadan hukum • Melakukan inventarisasi karakteristik dan perkembangan LKM yang belum berbadan hukum • pembangunan sistem aplikasi data base LKM (Sistem Informasi Geografis LKM) • Penyusunan peraturan pelaksanaan (PP dan POJK) • Pelatihan Pengawas LKM (Pemda/Pemkot) • Sosialisasi peraturan pelaksanaan UU LKM dan Peraturan OJK 14
  • 15. Pengembangan Asuransi Mikro  Latar belakang: • Kebutuhan akan adanya produk asuransi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. • Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk IKNB khususnya asuransi.  Program Kegiatan: • Penyusunan peraturan terkait produk dan jaringan pemasaran asuransi mikro. • Pelatihan kepada perusahaan asuransi. • Pilot project asuransi mikro. • Penyusunan program public awareness asuransi mikro. • Pelaksanaan Micro Insurance Market Place (MIMPI) sebagai upaya mempertemukan supply dan demand asuransi mikro. 15
  • 16. Pengembangan IKNB Syariah  Latar Belakang: • IKNB Syariah memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat. • Porsi IKNB syariah terhadap IKNB secara keseluruhan masih sangat kecil. • Saat ini belum terdapat rencana induk dalam pengembangan IKNB Syariah.  Program Kegiatan: • Penyusunan cetak biru Pengembangan IKNB Syariah; • Pelaksanaan Seminar Internasional Tentang Pengembangan Jasa Keuangan Syariah; • Koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait (DSN MUI, Asosiasi Industri, Akademisi, Ormas) untuk membahas dan mensosialisasikan IKNB Syariah. • pembentukan Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) 16
  • 17. Program 1000 Aktuaris  Latar Belakang: • Jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan industri IKNB, khususnya asuransi dan dana pensiun. • Perkembangan asuransi dan dana pensiun masih membutuhkan tambahan jumlah aktuaris yang memadai. • perlu diantisipasi masuknya tenaga aktuaris asing ke IKNB secara signifikan, pada saat diimplementasikannya MEA tahun 2015.  Program Kegiatan: • Melanjutkan koordinasi dan sosialisasi ke perguruan tinggi dalam rangka percepatan peningkatan jumlah aktuaris. • Kegiatan seminar, pelatihan, FGD terkait aktuaria. • Pelaksanaan program perkuliahan singkat sertifikasi aktuaris. 17
  • 18. Kapasitas Asuransi dan Reasuransi  Latar Belakang: • Kapasitas perusahaan asuransi untuk menahan risiko sendiri masih belum optimal. • Perusahaan reasuransi dalam negeri belum mampu menampung limpahan risiko tersebut. • Aliran premi ke luar negeri sangat besar sehingga menimbulkan defisit neraca pembayaran.  Program Kegiatan: • Melanjutkan kajian terhadap upaya meningkatkan kapasitas asuransi dan reasuransi • Mendukung pendirian perusahaan asuransi yang berkapasitas besar (giant reinsurance) • Melaksanakan pemantauan terhadap implementasi rencana bisnis perusahaan asuransi dan reasuransi • Melaksanakan pemantauan terhadap perusahaan asuransi yang ditengarai menyumbang defisit. 18
  • 19. Penetapan Tarif Premi Asuransi  Latar Belakang: • Terdapat persaingan premi asuransi properti dan kendaraan bermotor yang tidak sehat. • Untuk mengurangi persaingan tidak sehat tersebut, perlu dilakukan penetapan tarif premi asuransi properti dan kendaraan bermotor.  Program Kegiatan: • Penyusunan regulasi terkait penetapan tarif premi dan pengawasan implementasi tarif premi. • Pembentukan komite adhoc tarif premi yang terdiri dari komponen OJK dan praktisi. 19
  • 20. Pengembangan Dana Pensiun  Latar Belakang: • Jumlah peserta Dana Pensiun masih sangat kecil kecil yakni sekitar 3,5 juta orang • Dana yang dikelola industri Dana Pensiun masih sekitar 2% dari PDB dan pertumbuhan investasi industri Dana Pensiun masih belum optimal. • Peran Dana Pensiun sebagai salah satu sumber pembiayaan jangka panjang, perlu ditingkatkan melalui investasi pada instrumen jangka menengah dan jangka panjang.  Program Kegiatan: • Bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemda, untuk sosialisasi dan edukasi dana pensiun • Melakukan perubahan peraturan investasi Dana Pensiun untuk memberikan ruang gerak yang lebih memadai bagi Dana Pensiun untuk berinvestasi • Mendorong Dana Pensiun mengalokasikan dananya pada instrumen jangka panjang seperti SUN, obligasi korporasi penyertaan langsung dan property. 20
  • 21. Penguatan Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Pada Pembiayaan Sektor Riil (Infrastruktur dan UKM)  Latar Belakang: • Perusahaan pembiayaan selama ini fokus hanya pada pembiayaan konsumen dan leasing. • Terdapat gap yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan UKM. • Perlu adanya perluasan kegiatan usaha bagi perusahaan pembiayaan, terutama untuk pembiayaan terhadap pembangunan proyek infrastruktur dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).  Program Kegiatan: • Melakukan revisi PMK Nomor 84/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dengan menambahkan perluasan kegiatan usaha yang mencakup Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna. • Disamping perluasan kegiatan usaha, juga akan ditambahkan pengaturan prudensial antara lain terkait dengan permodalan, tingkat kesehatan keuangan, manajemen risiko dan penerapan tata kelola yang baik. 21
  • 22. Pengawasan BPJS 22  Latar Belakang: • Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengamanatkan pengawasan BPJS oleh OJK. • Dalam rangka pelaksanaan tugas OJK untuk pengawasan BPJS, telah diterbitkan POJK No. 5/POJK.05/2013.  Program Kegiatan: • Penyiapan peraturan pelaksanaan dan infrastruktur pengawasan (tenaga pengawas, SOP Pengawasan dsb), • Koordinasi dengan Pemerintah dalam rangka penyusunan Peraturan Pemerintah dan peraturan pelaksanaan lainnya
  • 23. Risk Based Supervision IKNB  Rule Based Supervision – Asuransi – Pembiayaan – Lembaga Jasa Keuangan Lainnya  Risk Based Supervision – Dana Pensiun 23 SAAT INI KE DEPAN  Rule Based Supervision – Lembaga Jasa Keuangan Lainnya  Risk Based Supervision – Dana Pensiun – Asuransi – Pembiayaan
  • 24. 24 SiklusRBS 1.Pemahaman LJKNB (memahami profil perusahaan, kegiatan usaha dan kondisi keuangan perusahaan) 2. Pengukuran dan Pengkinian Tingkat Risiko (Mengukur dan meng-update tingkat risiko berdasarkan aktivitas pengawasan) 4. Aktivitas Pengawasan (Melakukan aktivitas pengawasan a.l: pemeriksaan langsung, pemeriksaan tidak langsung, rapat eksekutif) 3. Penetapan Status Pengawasan (Menentukan status pengawasan berdasarkan tingkat risiko)
  • 25. 25 Maksud dan Tujuan RBS Mengidentifikasi risiko utama yang dihadapi entitas dan dampak risiko tersebut terhadap industri Memfokuskan perhatian dan sumberdaya pengawas pada risiko utama tersebut Maksud Menilai tingkat risiko dan kesehatan dari Lembaga Jasa Keuangan yang diawasi Memberikan umpan balik yang sesua Menggunakan kewenangan yang dimiliki OJK untuk melakukan intervensi yang tepat bila diperlukan Tujuan
  • 26. Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Normal Pengawasan Intensif Penyehatan Restrukturisasi DAMPAK PROBABILITY 0 1 1,5 2 3 4 Overall Risk 26 Matrik RBS IKNB Matrik RBS ini menjadi referensi dalam menentukan tindakan pengawasan OJK yang didasarkan pada tingkat dan dampak risiko