1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatiff
dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam
pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini
mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta menguasai
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba
untuk mempelajari semua materi secara sendirian.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw” bahwa
metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar
kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah
sabagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw?
4. Apa materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud/pengertian dengan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah metode pembelajaran tipe jigsaw.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode jigsaw.
4. Untuk mengetahui materi yang cocok menggunakan metode jigsaw.
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
Pengetian pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode
pembelajaran kooperatif tipe jigasaw adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam
kelompok dan bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan
kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok lain.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-
teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di
Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model Cooperative
Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,berbicara,
ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini, guru memperhatikan skemataatau latar
belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar
bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997 dalam http://matamatika-ipa.com ).
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran
kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang
secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung
jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan
menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain (Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian,
“siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,A., 1994).
Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk
diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang
ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu kembali pada tim / kelompok asal
untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka
pelajari sebelumnya pada tim ahli.
3. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok
ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan
kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan
gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari
anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan
topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.Hubungan antara
kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 200
KELOMPOK AHLI
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam
kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-
masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik
mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian
kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang
telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.
1. Langkah – Langkah Metode Jigsaw :
I. Tahap Pendahuluan
1. Review, apersepsi, motivasi
2. Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan
manfaatnya.
3. Pembentukan kelompok.
4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen.
5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
II. Tahap Penguasaan
1. Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha
menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima.
2. Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
III. Tahap Penularan
1. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
2. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.
3. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
4. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
IV. Penutup
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw
# Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
4. 2. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
3. Menerapkan bimbingan sesama teman
4. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
5. Memperbaiki kehadiran
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
7. Sikap apatis berkurang
8. Pemahaman materi lebih mendalam
9. Meningkatkan motivasi belajar
10. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
11. Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
12. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok
lain
13. Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
1. Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan
pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru;
2. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-
ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn
kelompok akan macet
3. Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
4. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada
anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam
diskusi
5. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum
terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga
menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model
pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
D. Evaluasi Materi yang cocok untuk SMP / SMA dengan Metode Jigsaw
Beberapa contoh materi matematika yang cocok di jigsawkan adalah:
menyelesaikan sistim persamaan linier dua peubah ( kelompok ahli 1 mempelajari
menyelesaikan dengan eliminasi, kelompok ahli 2 dengan substitusi, kelompok ahli 3
dengan garis bilangan, kelompok ahli 4 dengan matrik, dll), limit kiri-limit kanan (
kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri, yang lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1
mempelajari belah ketupat, kelompok 2 layang-layang, kelompok ahli 3 tentang
trapezium sama kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab atau sub-sub
bab saja yang mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk didiskusikan dalam
kelompok-kelompok ahli. Namun hal penting lain yang tidak boleh dilaupakan bahwa
seyogyanya kita tidak memaksakan 1 rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja,
dalam satu pertemuan. Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita
harus memeriksanya terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya
menambah bingung siswa.
5. BAB III
PENUTUP
1. A. SIMPULAN
A. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu
diantara sesame dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih.
B. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini pada kelas
siswa dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok belajar
heterogen.setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari,menguasai
bagian tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota
kelompoknya. Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus
berkerjasama secara cooperative untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
C. pada siswa yang pandai serta membutuhkan waktu yang lebih lama apabila bila
1. SARAN
A. Guru seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini dulu kepada
siswa sebelum menerapkannya, agar siswa tidak binggung.
B. Guru harus pandai dalam memilih materi pembelajaran yang tepat untuk
diterapkan dalam model ini.
6. DAFTAR PUSTAKA
Silberman, Mel. 2010. Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks.
http://matematika-ipa.com/pembelajaran-kooperatifmodel-pembelajaran-kooperatif-
tipe-jigsaw-kelebihan-dan-kelemahan-tipe-jigsaw/
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/24/pembelajaran-dengan-metode-
jigsaw.html?m=1
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0651_0805985_chapter2.pdf