2. Modul ini membahas 3 Kegiatan Belajar
1. Peranan budaya dalam Pendidikan, hakikat
teori belajar serta kekuatan dan kelemahan
teori belajar social
2. Hubungan Reciprocal Dermenistic dalam
belajar social melalui pengamatan dan
regulasi belajar
3. Hakikat Pendidikan multikultural mengelola
perbedaan dan keragaman budaya serta
implementasi Pendidikan multi budaya
3. A. PERANAN BUDAYA DALAM BELAJAR SOSIAL.
Perilaku seseorang tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan social budaya bahkan
bisa dikatakan dibentuk dari dan melalui
interaksi dengan budaya sebagai konteks
social seseorang.
Sebelum kita membahas lebih jauh alangkah
baiknya kita mengerti apa yang dimaksud
dengan budaya atau social budaya
4. Pengertian Budaya
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta
“Buddhayah”. Kata tersebut merupakan bentuk jamak
dari kata “buddi” yang berarti akal, pikiran atau budi.
Dalam bahasa Sansekerta budaya memiliki arti
sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan akal,
pikiran atau budi.
Sedangkan dalam bahasa Latin, kata budaya berasal
dari kata “colere” artinya mengolah atau
mengerjakan. Dalam bahasa inggris “Culture” artinya
budaya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya
diartikan sebagai adat-istiadat, akal, pikiran, maupun
budi. Kata budaya lebih merujuk kepada pola pikir
seorang manusia. Segala hal tersebut berkaitan
dengan bahasa atau metode komunikasi, kebiasaan
yang terjadi di lingkungan atau biasa disebut dengan
adat- istiadat.
5. Pengertian Budaya Sosial Budaya
Definisi sosial budaya merupakan ilmu
pengantar dasar guna mempelajari
disiplin ilmu sosial selanjutnya. Dan dengan
mengetahui arti dari sosial budaya, maka
secara otomatis akan memudahkan Anda
untuk memahami pelajaran selanjutnya.
Berikut ini beberapa pengertian social dari
beberapa ahli:
6. 1. Keith Jacobs
Pengertian sosial secara umum
menurut Keith Jacobs adalah
sesuatu yang dibangun dan
terjadi dalam sebuah situs
komunitas.
2.Paul Ernest
Sementara Paul Ernest memiliki
opini bahwa arti kata sosial
adalah sejumlah manusia secara
individu yang terlibat dalam
berbagai kegiatan bersama.
7. 3. Engine Fahri I.
Menurut Engine Fahri arti dari kata sosial adalah
sebuah inti dari bagaimana para individu
berhubungan walaupun masih tetap ada
perdebatan tentang pola berhubungan bagi para
individu tersebut.
4. Peter Herman
Pengertian sosial menurut Peter Herman adalah
sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan
namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
5. Ruth Aylett
Arti dan makna kata sosial versi Ruth Aylett adalah
sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan
namun tetap inheren dan terintegrasi.
8. 6. Koentjaraningrat
Menurutnya koentjaraningrat budaya adalah suatu
gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga karya yang
merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia
didalam kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan
kepunyaannya dengan belajar.
7. E.B. Taylor,
Budaya adalah suatu keseluruhan yang bersifat kompleks.
Keseluruhan tersebut meliputi kepercayaan, kesusilaan,
adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga semua
kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan
bagian dari suatu masyarakat.
8. Linton
Budaya adalah sikap pola beserta pengetahuan yang
merupakan kebiasaan yang dilakukan yang didapatkan
melalui diwariskan oleh suatu anggota masyarakat
tersebut secara keseluruhan.
9. 9. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan budaya adalah sebuah
hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat.
10. Parsudi Suparian
Menurut Parsudi Suparian, suatu budaya dapat
melandari semua perilaku manusia karena suatu
budaya merupakan sebuah pengetahuan manusia
yang digunakan dalam memahami lingkungan
dan juga pengalaman yang terjadi padanya.
11. R. Seokmono
Menurut ahli arkeolong R.Soekmono, budaya
yaitu usaha ataupun hasil kerja manusia berupa
benda ataupun hasil sebuah pemikiran manusia
dimasa hidupnya.
10. Pengertian Sosial Budaya Secara Umum
Jika di penggal perkata dari Sosial budaya
yang terdiri dari dua kata yaitu ‘sosial’ dan
‘budaya’. Sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya
yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya
juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat
manusia berdasarkan pikiran dan akal
budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulan singkatnya adalah sosial
budaya merupakan segala hal yang di
ciptakan manusia dengan pikiran dan budinya
dalam kehidupan bermasyarakat.
11.
12. Menurut Alex Sobur (2003) sendiri Belajar
sosial adalah belajar yang bertujuan
memperoleh ketrampilan dan pemahaman
terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan
sebagainya. Termasuk belajar jenis ini
misalnya belajar memahami masalah
keluarga, masalah penyelesaian konflik antar
etnis atau antar kelompok, dan masalah-
masalah lain yang bersifat sosial.
13. Belajar sosial adalah suatu proses
tingkah laku dimana kita
mengamati, bahkan meniru suatu
pola perilaku orang
lain (masyarakat) yang awalnya
tidak tahu menjadi tahu.
15. Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang
dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa
faktor sosial dan kognitif serta factor pelaku
memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan siswa
untuk meraih keberhasilan, factor social mencakup
pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya.
16. Gambar 2.1: Hubungan antara tingkah laku (behavioristic), person/kognitif, dan Lingkungan belajar (Learning environment) menurut Bandura.
17. Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah
laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui
pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh
individu – individu lain yang menjadi model
Bandura menyatakan bahwa orang belajar banyak
perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya
penguat (reinforcement) sekalipun yang diterima. Kita
bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui
pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang
ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar
semacam ini disebut "observational
learning" atau pembelajaran melalui pengamatan.
18. Atensi/ Memperhatikan
Retensi/ Mengingat
Ulangan – penguatan dan motivasi
Memproduksi gerak motorik
19. 1) Prinsip faktor-faktor yang saling
menentukan
2) Kemampuan untuk membuat atau
memahami simbol/tanda/lambang
3) Kemampuan berpikir ke depan
4) Kemampuan untuk seolah-olah
mengalami apa yang dialami oleh orang
lain
5) Kemampuan mengatur diri sendiri
6) Kemampuan untuk berefleksi
20. Teori pembelajaran sosial Vygotsky, menekankan pada
aspek sosial dalam pembelajaran. bahwa proses
pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun
tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan
mereka yang disebut Zone of Proximal Development,
yaitu daerah tingkat perkembangan sedikit di atas
daerah tingkat perkembangan seseorang saat ini.
Vygotsky juga menekankan pada pengaruh budaya. Inti
teori Vigotsky adalah menekankan interaksi antara
aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan
penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran
21. Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan
antara individu dan lingkungan sosial dalam
pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa
interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan
orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat
memicu perkembangan kognitif seseorang.
22. Kekuatan Teori Belajar Sosial Albert Bandura,
Bandura memandang tingkah laku manusia
bukan semata – mata reflex atas stimulus ( S-R
bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul
akibat interaksi antara lingkungan dengan
kognitif manusia itu sendiri. Pendekatan teori
belajar social lebih ditekankan pada perlunya
conditioning ( pembiasan merespon ) dan
imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan
belajar social menekankan pentingnya penelitian
empiris dalam mempelajari perkembangan anak
– anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang
menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor
social dan kognitif.
23. Kelemahan Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai
jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini
karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah
mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya
cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan
dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu
juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah
lakunya dengan hanya melalui peniruan ( modeling
), sudah pasti terdapat sebagian individu yang
menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru
tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan
yang tidak diterima dalam masyarakat.
24. A. HUBUNGAN LINGKUNGAN , FAKTOR
INTERNAL DAN PERILAKU
Menurut Bandura terdapat hubungan timbal
balik anitara perilaku seseorang dengan
lingkungannya
25.
26. P = Singkatan dari Personal atau
kepribadian seseorang
B = Singkatan dari Berhavior atau perilaku
seseorang
E = Singakatan dari Environment atau
lingkungan luar
27. Sef-Concept (Konsep Diri)
Pandangan individu tentang dirinya, meliputi
gambaran
tentang diri dan kepribadian yang diinginkan,
yang diperoleh
melalui pengalaman dan interaksi yang
mencakup aspek fisik
atau psikologis.
28. 1. Peniruan Langsung
mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana
suatu ketrampilan itu dilakukan.
Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui
proses perhatian. Contoh : Meniru gaya penyanyi yang
disukai.
2. Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau
perhatian secara tidak langsung.
Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku,
memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.
29. 3. Peniruan Gabungan
menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu
peniruan langsung dan tidak langsung.
Contoh : Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara
mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4. Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi
tertentu saja.
Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh
dipakai di sekolah.
5. Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam
situasi apapun.
Contoh : Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.
30. A. IDENTITAS KULTURAL (KELUARGA DAN
MASYARAKAT LINGKUNGAN)
Tingkah laku seseorang memang mula-mula
diajarkan dan dibentuk oleh orang tua atau orang
yang dekat dengan anak sewaktu kecil. Namun
cepat atau lambat anak mulai mengadakan kontak
dengan lingkungan yang lebih luas karena mereka
memiliki teman sendiri, lingkungan sendiri, dan
kemampuan untuk memilih sendiri tempat
bermain. Di tempat-tempat itu anak-anak
berinteraksi dan memperoleh nilai-nilai dan
norma-norma yang kemudian membentuk tingkah
lakunya.
31. PENGERTIAN PENDIDIKAN MULTI BUDAYA
Pembelajaran Multibudaya adalah kebijakan dalam praktik pendidikan
dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan
manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas. Pendidikan
Multibudaya adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia
dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi
jasmaniah atau status ekonomi seseorang. Pendidikan Multibudaya
(Multicultural education) merupakan strategi pendidikan yang
memanfaatkan keberagaman latar belakang kebudayaan dari para
peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap
multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi
sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman
bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan,
dan demokrasi dalam arti yang luas. Pendidikan Multibudaya
didefinisikan sebagai sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada
prinsip-prinsip pemeliharaan budaya dan saling memiliki rasa hormat
antara seluruh kelompok budaya di dalam masyarakat. Pembelajaran
Multibudaya pada dasarnya merupakan program pendidikan bangsa agar
komunitas multikultural dapat berpartisipasi dalam mewujudkan
kehidupan demokrasi yang ideal bagi bangsanya.