3. Menurut Ahmad Azhar Basyir definisi akad adalah sesuatu
perikatan antara ijab dan kabul dengan cara yang dibenarkan
syara’ yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada
obyeknya.
Menurut pasal 262 mursyid al-hauran, akad merupakan,
“pertemuan ijab yang diajukan oleh salah satu pihak dengan
kabul dari pihak lain yang menimbulkan akibat hukum pada
objek akad.”
Akad adalah berkumpulnya serah terima di antara dua pihak
atau perkataan sesesorang yang berpengaruh pada kedua pihak.
5. Para pihak yang membentuk akad
(al-‘aqidan)
Pernyataan kehendak para pihak
(shigatul-‘aqd)
Objek akad (mahallul-‘aqd)
Tujuan akad (maudhu’al-‘aqd)
6.
7. Syarat-syarat yang bersifat
umum, yaitu syarat-syarat
yang wajib sempurna
wujudnya dalam berbagai
akad.
Syarat-syarat yang bersifat khusus, yaitu
syarat-syarat yang wujudnya wajib ada
dalam sebagian akad, syarat khusus ini
bisa juga disebut syarat idhafi (tambahan)
yang harus ada disamping syarat-syarat
yang umum.
11. Secara terminologis para ulama fiqih mendefiniskan al-khiyar
dengan:
Hak pilih dari salah satu atau kedua belah pihak yang melakukan
transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang
disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang
melakukan transaksi.
13. hak pilih kedua belah pihak yang berakad untuk membatalkan akad,
selama keduanya masih berada dalam majelis akad (diruangan toko) dan
belum berpisah beban.
a. Khiyar al-majlis
b.Khiyar at-Ta’yin
hak pilih bagi pembeli dalam menentukan barang yang berbeda kualitas
dalam jual beli.
c. Khiyar asy-syarth
hak pilih yang ditetapkan oleh salah satu pihak yang berakad atau
keduanya atau bagi orang lain untuk meneruskan atau membatalkan jual
beli, selama masih dalam tenggang waktu yang ditentukan.
14. d. Khiyar al’Aib
hak untuk membatalkan atau menglangsungkan jual beli bagi kedua
belah pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada objek yang
diperjualbelikan, dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya ketika akad
berlangsung.
e. Khiyar ar-ru’yah
hak pilih bagi pembeli untuk menyatakan berlaku atau batal jual beli
yang ia lakukan terhadap suatu objek yang belum ia lihat ketika akad
berlangsung.
f. Khiyar naqad
melakukan jual beli dengan ketentuan, jika pihak pembeli tidak melunasi
pembayaran, atau jika pihak penjual tidak menyerahkan barang, dalam
batas waktu tertentu, maka pihak yang dirugikan mempunyai hak untuk
membatalkan akad atau tetap melangsungkannya.