SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
2.4. PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN 
Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan kesehatan yang 
menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku ( behaviour change ). 
Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari promosi atau pendidkan 
kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3 dimensi, yakni : 
• Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai 
dengan nilai – nilai kesehatan) 
• Mengembangkan perilaku positif ( pembentukan atau pengambangan perilau 
sehat ). 
• Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan 
norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Dengan perkatan mempertahankan 
perilaku sehat yang sudah ada. 
Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua 
kekuatan di dalam diri seseorang. 
Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka : 
FAKTOR SOSIAL : Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengar uhi 
perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata –pranata sosial dan permasalahan – 
permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila seseorang berada pada 
lingkungan yang baik yang maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat 
yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang berada pada lingkungan yang 
kurang baik maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik 
juga. Dukungan sosial ( keluarga, teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. 
Contohnya konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual. 
FAKTOR KEPRIBADIAN : Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku 
salah satunya adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi 
oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di 
tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan 
perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa.
Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehatian – hatian, membatasi porsi 
pemakaian internet pada waktu – waktu tertentu agar tidak menjadi addicted, ini 
akan membantu individu agar dengan tidak menjadikan hal tersebut suatu 
kebiasaan ( habit) yang dapat merubah perilaku. 
FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau 
harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan 
dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok. 
PROSES TERJADINYA 
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada 
orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah 
perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang 
bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya 
perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, 
ada 5 tingkatan perubahan perilaku : 
1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku 
2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin 
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat. 
- Belum siap berkomitmen untuk berubah. 
3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan. 
- Sudah pernah melakukan tapi masih gagal. 
4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan 
dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat. 
5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah 
dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).
- Mungkin berlangsung lama. 
- 6 bulan dilihat kembali 
2.4. Hubungan Kesehatan dengan Perilaku 
Seperti yang telah di jelaskan di Bab sebelumnya , hubungan kesehatan dengan 
perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan 
tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang 
sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. 
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas 
kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat 
seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari 
tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat. 
TUJUAN 
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya 
suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan. 
2.3 Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan 
Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan 
perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan 
kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan 
lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behaviour tapi 
juga overt behaviour. Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh 
perubahan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan 
usaha – usaha yang konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh 
perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan 
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau 
melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan – peraturan / 
undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan 
perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena 
perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya 
perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah 
pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak 
pagar yang kurang terawat. 
2) Pemberian informasi 
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , 
cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan 
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran 
masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai 
pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu 
lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng. 
3) Diskusi partisipatif 
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian 
informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal 
ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif 
berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya. Cara ini 
memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan 
tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan 
mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap. 
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan terjadi 
ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan, propaganda politis 
yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujutkan perubahan
yang langgeng. 
2.4 Teori – Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya 
Teori – Teori perilaku kesehatan 
1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal 
maupun eksternal 
2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba 
merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia 
3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC, 
Reason Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and 
Feeling. 
a) Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 ) 
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi 
antara : 
Antecedent Behavior Consequences 
1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made 
2. Behavior : reaksi terhadap antecedent 
3. Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak ) 
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan 
banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu 
membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan banyak ( 
C ) 
b) Teori “REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 )
Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu perilaku 
Niat itu sendiri ditentukan oleh : 
1. sikap 
2. norma subjektif 
3. pengendalian perilaku 
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana 
niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu 
akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi. 
c) Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 ) 
Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor : 
Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, 
keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas 
Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau 
dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat 
Contoh : 
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai 
karena : 
1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf) 
2. Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef ) 
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf) 
Secara matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf )
d) Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 ) 
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari : 
1. Behavior intention 
2. Social support 
3. Accessibility to information 
4. Personal autonomy 
5. Action situation 
B = f ( BI, SS, AI, PA, AS ) 
Contoh: 
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan 
persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan : 
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI) 
2. Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC) 
3. Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI) 
4. Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA) 
5. Kondisi jauh dari puskemas(AS) 
e) Teori “THOUGHT AND FEELING” ( WHO:1984) 
Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh : 
1. Thoughts and feeling 
2. Personal reference 
3. Resources
4. Culture 
B = f ( TF, PR, R, C ) 
Contoh : 
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya 
keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau 
karena artis yang diidolakannya tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau 
karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R), atau karena 
kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu formula 
daripada ASI, makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C). 
Teori – Teori Perubahan Perilaku Kesehatan 
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan yang 
bertujuan “behavior change” 
Perubahan perilaku ini diarahkan untuk : 
1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai 
dengan nilai-nilai kesehatan ) 
2. pembentukan atau pengembangan perilaku sehat 
3. memelihara perilaku yang sudah positif 
Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt 
Lewin. 
Teori Perubahan Perilaku Kesehatan 
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada 
kualitas rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan organisme. Perilaku 
dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari
stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena itu kualitas dari sumber 
komunikasi sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku, misalnya gaya 
bicara, kredibilitas pemimpin kelompok, dsb 
a) Dissonance Theory (Festinger : 1957) 
Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan 
psikologis, yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai 
keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena dalam diri individu terdapat 
elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan, pendapat atau keyakinan. 
Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan ada perubahan sikap yang 
berujung perubahan perlaku. 
Contoh : 
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan 
laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau 
kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya 
dia memutuskan berhenti merokok (consonance). 
b) Teori Fungsi (Katz : 1960) 
Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi : 
1. instrumental 
2. defence mechanism 
3. penerima objek dan pemberi arti 
4. nilai ekspresif 
Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat memberi 
perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks 
kebutuhan orang tersebut.
c) Teori Kurt Lewin (1970) 
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara 
driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan 
penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan 
antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan 
perilaku : 
1. Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru 
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya tidak 
mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat 
berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena 
adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi 
dini kusta. 
2. Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru 
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan 
penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan 
perilaku. 
3. Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku. 
Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA 
www.google. 
http://ekwadothomas676.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html 
com 
http://panthom-zone.blogspot.com/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-perilaku. 
html 
Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku 
Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan 
Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23 
Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas 
Indonesia. 
Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan Promosi 
Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015Bunga AnanDjuean
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaAgnescia Sera
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
Masalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaMasalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaeka1400
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja Shela Rizky Tarinda
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 

Was ist angesagt? (20)

Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remaja
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Masalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaMasalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansia
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 

Andere mochten auch

Tugas Makalah Kelompok Psikologi Pendidikan
Tugas Makalah Kelompok Psikologi PendidikanTugas Makalah Kelompok Psikologi Pendidikan
Tugas Makalah Kelompok Psikologi PendidikanRyan Jaya Kusumah
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Warnet Raha
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilakuArif Lawolo
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
 
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan Perilaku
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan  PerilakuPromkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan  Perilaku
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan PerilakuLindarti Marsiyah
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Al Marson
 

Andere mochten auch (14)

Tugas Makalah Kelompok Psikologi Pendidikan
Tugas Makalah Kelompok Psikologi PendidikanTugas Makalah Kelompok Psikologi Pendidikan
Tugas Makalah Kelompok Psikologi Pendidikan
 
Makalah Psikologi
Makalah PsikologiMakalah Psikologi
Makalah Psikologi
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan Perilaku
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan  PerilakuPromkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan  Perilaku
Promkes (midwifery)-- Prinsip Perubahan Perilaku
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 

Ähnlich wie PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN

Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatAmalia Annisa
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Septian Muna Barakati
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Septian Muna Barakati
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilakuUFDK
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
pengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatanpengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatanLailaTunnur
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111Aji Yasmin
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 

Ähnlich wie PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN (20)

Isi makalah promkes
Isi makalah promkesIsi makalah promkes
Isi makalah promkes
 
TEORI PERILAKU.ppt
TEORI PERILAKU.pptTEORI PERILAKU.ppt
TEORI PERILAKU.ppt
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
pengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatanpengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 

PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN

  • 1. 2.4. PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan kesehatan yang menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku ( behaviour change ). Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari promosi atau pendidkan kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3 dimensi, yakni : • Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai – nilai kesehatan) • Mengembangkan perilaku positif ( pembentukan atau pengambangan perilau sehat ). • Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Dengan perkatan mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada. Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam diri seseorang. Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka : FAKTOR SOSIAL : Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengar uhi perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata –pranata sosial dan permasalahan – permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga. Dukungan sosial ( keluarga, teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. Contohnya konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual. FAKTOR KEPRIBADIAN : Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa.
  • 2. Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehatian – hatian, membatasi porsi pemakaian internet pada waktu – waktu tertentu agar tidak menjadi addicted, ini akan membantu individu agar dengan tidak menjadikan hal tersebut suatu kebiasaan ( habit) yang dapat merubah perilaku. FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok. PROSES TERJADINYA Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku : 1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku 2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin mengubah perilakunya menjadi lebih sehat. - Belum siap berkomitmen untuk berubah. 3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan. - Sudah pernah melakukan tapi masih gagal. 4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat. 5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).
  • 3. - Mungkin berlangsung lama. - 6 bulan dilihat kembali 2.4. Hubungan Kesehatan dengan Perilaku Seperti yang telah di jelaskan di Bab sebelumnya , hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat. TUJUAN Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan. 2.3 Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behaviour tapi juga overt behaviour. Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan usaha – usaha yang konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :
  • 4. 1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan – peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat. 2) Pemberian informasi Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng. 3) Diskusi partisipatif Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap. Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan, propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujutkan perubahan
  • 5. yang langgeng. 2.4 Teori – Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya Teori – Teori perilaku kesehatan 1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal 2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia 3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC, Reason Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and Feeling. a) Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 ) Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi antara : Antecedent Behavior Consequences 1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made 2. Behavior : reaksi terhadap antecedent 3. Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak ) Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan banyak ( C ) b) Teori “REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 )
  • 6. Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu perilaku Niat itu sendiri ditentukan oleh : 1. sikap 2. norma subjektif 3. pengendalian perilaku Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi. c) Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 ) Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor : Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat Contoh : Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai karena : 1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf) 2. Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef ) 3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf) Secara matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf )
  • 7. d) Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 ) Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari : 1. Behavior intention 2. Social support 3. Accessibility to information 4. Personal autonomy 5. Action situation B = f ( BI, SS, AI, PA, AS ) Contoh: Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan : 1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI) 2. Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC) 3. Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI) 4. Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA) 5. Kondisi jauh dari puskemas(AS) e) Teori “THOUGHT AND FEELING” ( WHO:1984) Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh : 1. Thoughts and feeling 2. Personal reference 3. Resources
  • 8. 4. Culture B = f ( TF, PR, R, C ) Contoh : Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R), atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu formula daripada ASI, makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C). Teori – Teori Perubahan Perilaku Kesehatan Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan yang bertujuan “behavior change” Perubahan perilaku ini diarahkan untuk : 1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai dengan nilai-nilai kesehatan ) 2. pembentukan atau pengembangan perilaku sehat 3. memelihara perilaku yang sudah positif Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt Lewin. Teori Perubahan Perilaku Kesehatan Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan organisme. Perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari
  • 9. stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena itu kualitas dari sumber komunikasi sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku, misalnya gaya bicara, kredibilitas pemimpin kelompok, dsb a) Dissonance Theory (Festinger : 1957) Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan psikologis, yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan ada perubahan sikap yang berujung perubahan perlaku. Contoh : Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance). b) Teori Fungsi (Katz : 1960) Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi : 1. instrumental 2. defence mechanism 3. penerima objek dan pemberi arti 4. nilai ekspresif Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat memberi perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut.
  • 10. c) Teori Kurt Lewin (1970) Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku : 1. Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi dini kusta. 2. Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan perilaku. 3. Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku. Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA www.google. http://ekwadothomas676.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html com http://panthom-zone.blogspot.com/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-perilaku. html Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23 Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.