SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS
Erosi & Konservasi Tanah
IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK
EROSI TANAH OLEH AIR
Nama : SRI JULIANI
NPM : 07370201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
A. pendahuluan
Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian
tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut
atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga
perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), dan Erosi gletser (glasial).
Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi
sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah
batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian
pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke
tempat-tempat yang lebih rendah.
Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi
yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan
atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan
berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air.
Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga
tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang
terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran
irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral-
mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah.
Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi
dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di
bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang
memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan
vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan
kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara
proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut :
1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan
merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.
2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal,
sehingga daya guna dan basil guna berkurang.
3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap
musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau.
4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi
alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor.
B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air
1. Erosi Percik (Splash erosion)
Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga
kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel
tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran
permukaan tanah, dan penutupan tanah.
2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda
Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di
daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan
lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis
menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
3. Erosi Alur (Rill erosion)
Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan
lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian
yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan
dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
4. Erosi Parit (Gully erosion)
Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit
(sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah
sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus
berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah
biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan
meluas,
5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan
pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi
penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah
atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal
menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran
permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
7. Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti
batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat,
dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
DAFTAR PUSTAKA
http// doni.blog. uns. ac. id. / 2010 / 06 / 02 / macam-macam erosi.
Pusat panduan. Com. /pdf / macam-macam erosi.
www. Scrib. com. / doc / 40513731 / erosi tanah.

More Related Content

What's hot

Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
 
15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaanKharistya Amaru
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanianAndrew Hutabarat
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karstnur wulan
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 

What's hot (20)

Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
 
15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
 
Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
bentuklahan karst
bentuklahan karstbentuklahan karst
bentuklahan karst
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 

Similar to EROSITANAH

Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Ashar Asham
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geonureaal
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogenMell Ward
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahaanjuniardi
 
Bab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologiBab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologiIshaq Saputra
 
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenMuhammad Naufal
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)likafebry
 
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptx
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptxkonservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptx
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptxiskahar1
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxchristin84
 

Similar to EROSITANAH (20)

Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
makalah-erosi
makalah-erosimakalah-erosi
makalah-erosi
 
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosiPresentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanah
 
Bab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologiBab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologi
 
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
 
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptx
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptxkonservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptx
konservasi lahan dampak terjadinya erosi.pptx
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 

EROSITANAH

  • 1. TUGAS Erosi & Konservasi Tanah IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK EROSI TANAH OLEH AIR Nama : SRI JULIANI NPM : 07370201 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2011
  • 2. A. pendahuluan Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), dan Erosi gletser (glasial). Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke tempat-tempat yang lebih rendah. Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral- mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah. Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
  • 3. Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut : 1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup. 2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil guna berkurang. 3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau. 4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah. Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor. B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air 1. Erosi Percik (Splash erosion) Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran permukaan tanah, dan penutupan tanah. 2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
  • 4. Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang. 3. Erosi Alur (Rill erosion) Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur- alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
  • 5. 4. Erosi Parit (Gully erosion) Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit (sumber: Microsoft Encharta, 2008). Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan meluas, 5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
  • 6. Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing. 6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion) Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur. 7. Tanah Longsor
  • 7. Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor. DAFTAR PUSTAKA
  • 8. http// doni.blog. uns. ac. id. / 2010 / 06 / 02 / macam-macam erosi. Pusat panduan. Com. /pdf / macam-macam erosi. www. Scrib. com. / doc / 40513731 / erosi tanah.