Balai Pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan sebutan angkatan Siti Nurbaya. Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah. Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli
6. #PADA TAHUN 1908 PEMERINTAH BELANDA MENDIRIKAN LEMBAGA
BACAAN RAKYAT YANG
BERNAMA VOLKSLECTUR DENGAN DR. G.A.J HAZEU SEBAGAI KETUANYA
DI JAKARTA.
# LEMBAGA INI
BERTUGAS MEMILIH KARANGAN-KARANGAN DAN KEMUDIAN
MENERBITKANNYA SEBAGAI BACAAN UMUM
(RAKYAT), UNTUK ANAK-ANAK DAN ORANG DEWASA, GUNA MENGISI
WAKTU SENGGANG DAN MENAMBAH
PENGETAHUAN.
# PADA TAHUN 1917 VOLKSLEKTUR ITU DIUBAH NAMANYA MENJADI
BALAI PUSTAKA SERTA PARA
REDAKTURNYA TERDIRI ATAS PARA PENULIS DAN AHLI BAHASA
MELAYU.
Sejarah Berdirinya Balai Pustaka
7. Balai Pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan sebutan
angkatan Siti Nurbaya. Menurut Sarwadi (1999: 25) nama Balai Pustaka
menunjuk pada dua pengertian:
1. Sebagai nama penerbit
2. Sebagai nama suatu angkatan dalam sastra Indonesia
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari
bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang
banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi
politis (liar).
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit
sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa
(roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan
kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di
Indonesia pada masa ini.
8. Ciri-ciri Periode Balai Pustaka
a. Para penyairnya masih banyak yang mempergunakan bentuk-bentuk puisi lama, pantun
dan syair, seperti terlihat pada karya Tulis Sutan Ati, Abas, Sutan Pamunjtak.
b. Bentuk puisi barat yang tidak terlalu terikat oleh syarat-syarat, seperti puisi lama, mulai
dipergunakan oleh para penyair muda. Para penyair baru ini dipelopori oleh Moh. Yamin,
yang mempergunakan bentuk sonata dalam kesusastraan Indonesia.
c. Bentuk prosa yang memegang peranan pada masa kesusastraan angkatan Balai Pustaka
adalah Roman. Roman angkatan ini bertema perjuangan atau perlawanan terhadap adat
istiadat lama, misalnya kawin paksa.
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa melayu
e. Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa
f. Cerita yang di angkat seputar romantisme
Konsep Pemikiran Periode Balai Pustaka
1. Agak dinamis.
2. Bercorak pasif-romantik. Ini berarti bahwa cita-cita baru senantiasa terkalahkan oleh adat
lama yang membeku, sehingga merupakan angan-angan belaka. Itulah sebabnya dalam
mencapai cita-citanya, pelaku utama senantiasa kandas, misalnya dimatikan oleh
pengarangnya.
3. Mempergunakan bahasa Melayu baru, yang tetap dihiasi ungkapan-unngkapan klise serta
uraian-uraian panjang.
10. • Merari Siregar (lahir di Sipirok, Sumatera
Utara pada 13 Juli 1896 dan wafat di
Kalianget, Madura, Jawa Timur pada 23
April 1941)
• Novel Azab dan Sengsara karangannya
merupakan roman yang pertama
diterbitkan oleh Balai Pustaka. Beberapa
Novel karyanya antara lain
Adzab dan sengsara
Binasa Karena Gadis
Priangan
Cinta Dan Hawa
Nafsu
11. Marah Roesli (lahir di Padang, Sumatera
Barat, 7 Agustus 1889 – meninggal di
Bandung, Jawa Barat, 17 Januari 1968 pada
umur 78 tahun) Keterkenalannya karena
karyanya Siti Nurbaya (roman) yang
diterbitkan pada tahun 1920 sangat banyak
dibicarakan orang, bahkan sampai kini. Siti
Nurbaya telah melegenda, wanita yang
dipaksa kawin oleh orang tuanya, dengan
lelaki yang tidak diinginkannya.
Siti Nurbaya
La Hami
Anak Kemenakan
12. Muhamad Yamin Dilahirkan di Kota
Sawahlunto, Sumatera Barat, Yamin
memulai karier sebagai seorang penulis pada
dekade 1920-an semasa dunia sastra
Indonesia mengalami perkembangan.
TANAH
AIR
(1922)
Indonesia
, Tumpah
Darahku
( 1928 )
Kalau
Dewi Tara
Sudah
Berkata
Ken Arok
dan Ken
Dedes
( 1934 )
13. Abdoel Moeis (lahir di
Sungai Puar, Bukittinggi,
Sumatera Barat, 3 Juli 1883 –
meninggal di Bandung,
Jawa Barat, 17 Juni 1959
pada umur 75 tahun) adalah
seorang sastrawan dan
wartawan Indonesia.
Salah Asuhan
(1928)
Pertemuan
Jodoh
(1933)
14. Djamaluddin Adinegoro (lahir
di Talawi, Sawahlunto,
Sumatera Barat, 14 Agustus
1904 – meninggal di Jakarta, 8
Januari 1967 pada umur 62
tahun) adalah sastrawan
Indonesia dan wartawan
kawakan.
Asmara jaya
(1928)
Darah Muda
(1927)
15. Tulis Sultan Sati lahir pada
tahun 1898 di Bukittinggi dan
meninggal paad zaman Jepang.
Karya-karyanya terdiri atas
asli dan saduran, baik roman
maupun syair.
Sengsara
Membawa
Nikmat (1928)
Tak di sangka (1923)
Tak Membalas Guna (1932)
Memutuskan Pertalian
(1932)
16. Siti Nurbaya (Karya Marah Rusli)-1922
Tema: Kasih tak sampai dan kawin
paksa
Tokoh: Sitti Nurbaya, Samsul Bahri,
Datuk Meringgih
Sitti Nurbaya menceritakan cinta
remaja antara Samsulbahri dan Sitti
Nurbaya, yang hendak menjalin cinta
tetapi terpisah ketika Samsu dipaksa
pergi ke Batavia. Belum lama
kemudian, Nurbaya menawarkan diri
untuk menikah dengan Datuk
Meringgih (yang kaya tapi kasar)
sebagai cara untuk ayahnya hidup
bebas dari utang; Nurbaya kemudian
dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir
cerita Samsu, yang menjadi anggota
tentara kolonial Belanda, membunuh
Meringgih dalam suatu revolusi lalu
meninggal akibat lukanya.
17. Novel yang berjudul “Azab dan Sengsara” karya Merari
Siregar ini menceritakan kisah kehidupan seorang anak gadis
bernama Mariamin yang hidup sengsara karena harus
mengurus ibunya yang sakit-sakitan.
Mariamin mempunyai kekasih yang berasal dari keluarga kaya
dan baik-baik yang bernama Aminu’ddin berjanji akan
menikahinya setelah dia mendapat pekerjaan tapi Aminu’ddin
tidak menikahinya karena ayahnya tidak setuju dengan
hubungan mereka, Aminu’ddin hanya meminta maaf lewat
surat .2 tahun berlalu , mariamin pun menikah dengan pria
yang tidak ia kenal bernama kasibun yang setelah sekian lama
mengidap penyakit yang dapat menular pada pasangannya.
Suatu ketika Aminu’ddin datang ke rumah mariamin dan
karena suaminya cemburu suaminya malah menyiksa dan
memukul Aminu’ddin, karena tidak tahan mariamin pun
melaporkannya ke polisi Sampai akhirnya mereka bercerai.
Kesudahannya Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya
membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah
azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil yang di
pinggir sungai Sipirok.
Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraannya di dunia
sudah berkesudahan. Azab dan Sengsara dunia ini sudah
tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar
itu.
18. TANAH AIR
Pada batasan bukit barisan
Memandang Aku, ke bawah memandang
Tampaklah hutan rimba dan ngarai
Lagipun sawah, sungai yang permai
Serta gerangan lihatlah pula
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku
19. Sengsara Membawa Nikmat
Roman karya Tulis Sutan Sati ini berkisah tentang dua orang
pemuda, Midun dan Kacak yang saling bermusuhan. Midun anak
miskin, berbudi baik, sopan, sabar, dan taat menjalankan
perintah agama Sementara Kacak adalah anak seorang kaya,
mamaknya menjadi penghulu Laras di daerah itu sehingga tak
heran jika Kacak menjadi sombong dan bangga dengan
kekayaan yang dimiliki oleh keluarganya. Karena Midun lebih
disukai orang, Kacak menjadi sangat iri. Pangkal dari
permusuhan di antara mereka, adalah karena Midun sangat
disukai masyarakat sedangkan Kacak tidak. Sebaliknya, Kacak
justru beranggapan bahwa penyebab ia tidak disukai dirinya
oleh masyarakat adalah akibat hasutan Midun kepada
masyarakat supaya membenci dirinya Kacak selalu mencelakai
20. ekstrover. Setelah menghabiskan beberapa hari di Padang, ia
kembali ke Batavia.
Beberapa tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bukittinggi. Pada
perjalanan ke sana, ia menghabiskan beberapa hari di rumah
pamannya di Padang, paman ingin Nurdin untuk menikahi putrinya, yang
menolak Nurdin nyenyak. Sementara pada pertemuan untuk pendirian
sekolah baru, Nurdin melihat Rukmini mendapatkan disewa. Minggu
berikutnya, di stasiun kereta api, ia memenuhi Rukmini dan dua menjadi
lebih dekat. Mereka menjadi lebih dekat lagi ketika Nurdin
memperlakukan ibu Rukmini, dan Nurdin memutuskan untuk
mengusulkan.
Namun, ibu Nurdin tidak setuju dengan hubungan mereka dan diam-diam
memberitahu Rukmini bahwa Nurdin diatur untuk menikahi sepupunya.
Ketidakbenaran ini menyebabkan Rukmini menjadi patah hati.
Sementara itu, Harun duda jatuh untuk Rukmini dan mencuri salah
satu dari foto-fotonya. Ketika Nurdin memberinya fisik, Harun
menunjukkan Nurdin gambar dan mengatakan bahwa mereka berada
dalam suatu hubungan. Hal ini menyebabkan Nurdin untuk
meninggalkan Rukmini.
Didera rasa bersalah, ibu Nurdin jatuh sakit. Di ranjang, dia mengaku
bahwa dia telah berbohong kepada Rukmini tentang keterlibatan
Nurdin. Sementara itu, Harun - yang telah ditangkap karena
21. Corrie de Bussee, gadis Indo-Belanda yang cantik, lincah dan
menjadi dambaan setiap pria yang mengenalnya. Corrie
berteman dengan Hanafi dari sejak kecil. Hanafi sendiri
adalah laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan
tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Hanafi menyukai
corrie tetapi corrie tidak dan corrie pun pergi, dan akhirnya
hanafi menikahi rapiah pilihan kedua orang tuanya , rapiah
wanita yang penyayang dan sabar , dia sabar menghadapi
perlakuan hanafi yang begitu ketus kepadanya dengan
lapang dada .
Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat
ke Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan
kembali dengan Corrie. Di Betawi, Hanafi menikah dengan
Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia
menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat
sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar
dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan
Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh
suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun
sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang. Corrie
sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal
telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian
Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya
dan menemui ibunya, Hanafi pekerjaannya hanya
termenung saja dan tidak terlalu bergairah. Hanafi sakit,
kata dokter dia minum sublimat dan akhirnya dia meninggal
dunia.
22. KESIMPULAN
Balai Pustaka merupakan suatu angkatan dalam periodisasi sastra yang terkenal
dengan sebutan angkatan pembangkit karena lahir pada masa kebangkitan sastra
Indonesia yaitu pada periode tahun 1920 sampai tahun 1942. Namun Balai Pustaka
juga dikenal sebagai nama sebuah penerbit yang memang keberadaannya
menunjang penerbitan sastra-sastra pada masa itu.
Melihat kenyataan tersebut maka karakteristik yang membedakan sastra angkatan
Balai Pustaka dengan sastra angkatan lainnya adalah: karya-karyannya
kebanyakan bertemakan kawin paksa, memuat pertentangan paham antara kaum
tua dengan kaum muda, unsur nasionalitas yang terkandung dalam karya sastra
belum jelasm, peristiwa yang diceritakan hanya merupakan realitas kehidupan,
analisis psikologi dalam karya sastra masih kurang, karya-karya angkatan Balai
Pustaka bersifat didaktis, bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu umum,
serta yang paling membedakan sastra angkatan Balai Pustaka dengan angkatan
lainya yaitu genre asil karyanya berupa novel, pantun dan syair.