4. Bai’ Najasyi
Bai’ najasyi adalah menciptakan permintaan
palsu atau merekayasa permintaan dengan
tujuan untuk menaikkan atau menurunkan
harga dari harga yang sedang berlaku di
pasar.
Contoh bai’ najasyi adalah ada pihak tertentu
yang merupakan sekutu pihak penjual yang
berpura-pura menjadi calon pembeli. Ia
kemudian menawar harga lebih rendah dari
yang ditawarkan oleh penjual akan tetapi
sebenarnya harga yang diajukannya masih
lebih tinggi dari harga yang berlaku di pasar.
5. Ihtikar
Mengenai ihtikar, Rasulullah SAW pernah
bersabda : “Tidaklah orang yang melakukan
ihtikar itu kecuali ia berdosa” (Bersumber dari
Said bin al-Musyyab dari Ma’mar bin Abdullah al-
Adawi)
Ihtikar ini sering kali diterjemahkan sebagai
monopoli dan atau penimbunan. Padahal ihtikar
tidak identik dengan monopoli dan atau
penimbunan. Dalam Islam siapapun boleh
berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya
penjual (monopoli) atau ada penjual
lain.menyimpan stok barang untuk persediaan
6. Ihtikar
Monopoli dan menyimpan stok yang
dilarang dalam Islam adalah yang
dilakukan dengan maksud untuk
mengambil keuntungan diatas keuntungan
normal yang dengannya merusak
mekanisme pasar. Istilah ekonominya
ihtikar adalah monopoly’s rent-seeking.
7. Tallaqi Rukban
Tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota
(atau pihak yang memiliki informasi yang lebih
lengkap) membeli barang petani (atau
produsen yang tidak memiliki informasi yang
benar tentang harga di pasar) yang masih
diluar kota, untuk mendapatkan harga yang
lebih murah dari harga pasar yang
sesungguhnya. Rasulullah melarang ini dalam
haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, hal ini dalam fiqih disebut tallaqi
rukban.
8. 2 Tadlis (Penipuan)
Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila
penjual dan pembeli mempunyai informasi
yang sama tentang barang yang akan
diperjualbelikan. Apabila satu pihak tidak
memiliki informasi seperti yang dimiliki pihak
lain, maka salah satu pihak akan merasa
dirugikan dan terjadi kecurang atau penipuan.
Hal ini disebut dengan tadlis/penipuan yaitu
unknown to one party.
Tadlis dapat ditemukan dalam 4 hal yaitu
9. 3 Taghrir (Ketidakpastian)
Menurut Ibn Taimiyah, gharar terjadi bila seseorang
tidak tahu apa yang tersimpan bagi dirinya pada akhir
suatu kegiatan jual beli. Berbeda dengan tadlis, di
mana incomplete information hanya dialami oleh satu
pihak saja (unknown to one party, misalnya pembeli
saja, atau penjual saja), dalam taghrir, incomplete
information ini dialami oleh kedua belah pihak (baik
pembeli maupun penjual).
Karena itu, kasus taghrir terjadi bila ada unsur
ketidakpasitan yang melibatkan kedua belah pihak
(uncertain to both parties). Taghrir juga dapat
ditemukan dalam 4 hal yaitu dalam harga, jumlah,
10. Kesimpulan
Distorsi pasar adalah gangguan yang terjadi atas
kondisi ideal mekanisme pasar yang dilakukan
secara sengaja oleh satu atau beberapa pihak