SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Downloaden Sie, um offline zu lesen
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN”
Disusun Oleh :
NAMA NPK
1. Ghea Eka Putri 11150000091
2. Yuyun Anggrahini 11150000110
3. Dian Saraswaty 11150000140
4. Mahesa Agni 11150000143
5. Nony Saraswati Gendis 11150000194
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONEISA
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 05 Mei 2017
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) ....................................... 1
2. Sejarah Sistem Informasi Manajemen ( SIM )............................................. 2
3. Model Sistem Informasi Manajemen ( SIM ).............................................. 7
4. Konsep Subsistem Informasi Organisasi ..................................................... 10
5. Software Pembuat Laporan.......................................................................... 22
6. Menyatukan Management by Execption ke dalam Laporan........................ 22
7. Pembuatan Model Matematika .................................................................... 24
8. Simulasi........................................................................................................ 26
9. Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model ............................................. 28
10. Output Model............................................................................................... 29
11. SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia ...................................................... 31
12. Menempatkan SIM dalam Perspektif........................................................... 33
13. SIM dan Pemecahan Masalah...................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 35
1 | P a g e
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal,
perusahaan atau subunit di bawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah
satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut
tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi
matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam
perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Hasil dari
proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi
atau perusahaan.
Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil
dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan
sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan
dengan analisis manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber
Daya Manusia dan komitmen organisasi sangat penting dalam mendukung
keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi
manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi
bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam
proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntungan. Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun.
2 | P a g e
Mulai dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan
perusahaan, hingga database pelanggan.
Sistem informasi manajemen atau disingkat dengan SIM menjadi tolak ukur
keputusan organisasi atau kelompok. Melalui sistem informasi manajemen, sebuah
bidang pekerjaan yang menyangkut analisis manajemen dapat diselesaikan. Dibalik
perlunya ilmu sistem informasi manajemen, ada tujuan pentingnya penggunaan ilmu
tersebut. Tiga tujuan penting yang harus dicermati dari sistem informasi antara lain
untuk perhitungan harga, perencanaan, serta pengambilan dari keputusan. Dengan
memegang tiga tujuan tersebut, maka analisis yang dilakukan dapat dikerjakan dan
ditemukan penyelesaiannya. Ilmu sistem informasi manajemen terbilang dapat
diterapkan secara luas. Tidak hanya dari manajemen sendiri, dapat pula dipelajari
dalam ilmu kedokteran, pendidikan, industri, dan lainnya. Berbicara mengenai
pengertian mengenai sistem informasi manajemen itu sendiri, sebenarnya sudah ada
sejak tahun enam puluhan. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan, maka
terjadilah perkembangan definisi atau pengertian mengenai sistem informasi
manajemen.
2. Sejarah Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Sejarah sistem informasi manajemen tidak lepas dari perkembangan teknologi
informasi. Sistem informasi manajemen (SIM) mengikuti perkembangan yang terjadi
pada dunia teknologi karena SIM adalah sistem yang menggunakan teknologi dalam
melakukan pengumpulan dan pengolahan data menjadi sebuah informasi yang
berguna.
Walaupun pada sejarah awalnya, sistem informasi manajemen mungkin saja
tidak menggunakan atau membutuhkan teknologi.Mungkin saja sebelum
ditemukannya komputer atau bahkan mesin ketik. SIM telah ada walau tidak menjadi
sebuah ilmu pengetahuan yang tanpa disadari telah dilakukan. Karena pada awal
3 | P a g e
mula ilmu manajemen diterapkan tidak ditemukan teknologi yang mendukung sistem
informasi manajemen.Semua kegiatan dicatat secara manual karena skala kegiatan
yang masih kecil.
Namun pada perkembangannya, sistem informasi manajemen hampir mustahil
dijalankan tanpa adanya dukungan teknologi karena kompleksnya ruang lingkup
manajemen.Sistem informasi manajemen mulai mendapatkan perhatian lebih serius
dari pelaku usaha sejak teknologi informasi mulai dimanfaatkan.Setidaknya menurut
para ahli, ada 5 era sejarah sistem informasi manajemen ketika sudah tersentuh
teknologi komputer.
a. Era Pertama : Mainframe and Minicomputer
Era pertama dalam sejarah sistem informasi manajemen terjadi sebelum tahun
1965. Saat itu telah ditemukan komputer namun bentukya sangat besar. Dikenal
dengan komputer Mainframe. Ukuran komputer tersebut hampir satu ruangan
khusus dan membutuhkan beberapa teknisi untuk mengoperasikannya.
Sedikit perusahaan yang mengimplementasikan komputer dalam sistemnya
karena biaya yang besar dan "ribet"nya komputer pada waktu itu.Bahkan satu
komputer dipakai oleh beberapa perusahaan. Berbagi komputer sudah umum
terjadi karena biaya untuk mengoperasikannya sangat besar.
Disekitar tahun 1945 - 1955 komputer masih belum disertai dengan sistem
operasi. Komputer harus diberi instruksi yang masih dikerjakan secara
langsung.Sistem informasi manajemen berbasis komputer masih belum meluas
penggunaannya.Namun seiring perkembangan teknologi komputer, kemudian
lahirlah komputer dengan ukuran yang lebih kecil. Banyak perusahaan yang
memakainya walau mungkin pada waktu itu harga satu komputer masih sangat
mahal. Tapi masih terjangkau bagi perusahaan yang berukuran besar.Tapi jangan
dibayangkan komputer yang telah berukuran lebih kecil tersebut memiliki
kemampuan yang sama dengan komputer sekarang. Performanya masih sangat
terbatas. Terlebih lagi ahli komputer masih sangat jarang.
4 | P a g e
Pada tahun 1955 - 1965 tekonologi komputer sudah mulai dipakai untuk
mengerjakan tugas tugas kantor diperusahaan. Sistem komputer masih belum
dilengkapi dengan sistem operasi, Namun ada beberapa fungsi dasar dari sistem
operasi sudah ada.Hingga tahun ini, SIM yang terkomputerisasi masih jarang
digunakan. Atau digunakan walau dengan banyak batasan kemampuan.Walaupun
begitu, setidaknya penggunaan komputer sudah mulai meringankan kerja para
karyawan jauh lebih efisien dari sebelumnya.Setidaknya, perusahaan tidak lagi
berbagi komputer lagi. Memiliki komputer dengan ukuran yang masuk akal.
b. Era Kedua : Personal Computer
Era kedua dalam sejarah sistem informasi manajemen dimulai pada tahun
1965. Saat itu, komputer telah berkembang pesat dari sisi performa. Harganya
juga lebih terjangkau. Bahkan bukan hanya perusahaan, orang pribadipun sudah
banyak yang bisa memilikinya.Kemampuan komputer sudah semakin meningkat
dengan ditemukannya "mikroprosesor" pada komputer. Aplikasi perangkat lunak
"software" mulai bermunculan.Sumber daya manusia yang ahli dibidang
komputer mulai merata. Sistem informasi manajemen mulai banyak dilirik
perusahaan. Karyawan perusahaan sudah banyak yang bisa mengoperasikan
komputer dan aplikasinya.
Dimasa ini, komputer telah bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus
dan diakses secara simultan. Adanya memori pada yang bisa dipartisi (dibagi)
memudahkan beberapa perkerjaan kantor dalam menyimpan dan memproses
data.
c. Era ketiga : server network
Sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi di era ketiga mungkin
terjadi sekitar tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an.Pada era ketiga ini, SIM
yang terkomputerisasi mulai banyak dipakai oleh perusahaan. Banyak
5 | P a g e
perusahaan terutama perusahaan multi-nasional yang menciptakan sistem
informasi mereka walaupun masih belum sempurna.
Di era ini, komputer telah banyak mengalami pengembangan. Kemampuan
komputer semakin meningkat dan dikenal dengan komputer dekstop. Pada era ini
pula tercipta teknologi jaringan (TCP/IP) yang bisa menghubungakan satu
komputer dengan komputer lainnya.Komputer sudah bisa terhubung dengan
komputer lain dengan sebuah jaringan lokal antar komputer dalam
perusahaan.Para karyawan disebuah perusahaan sudah bisa berbagi informasi
dalam format yang sederhana melalui komputer yang terhubung dengan server
utama melalui jaringan yang disebut dengan intranet.
Era ini membuka jalan kepada sistem informasi manajemen yang modern.
Aplikasi yang menjadi cikal bakal kemajuan mulai bermunculan seperti Lotus
123, Excel dan Multiplan Microsoft yang sangat membantu meringankan beban
kerja manajemen perusahaan.Walaupun begitu, masih banyak hal yang perlu
ditingkatkan dengan komputer pada jaman ini. Terutama aplikasi dan kecepatan
yang masih rendah.
d. Era keempat : Enterprise Computing
Pada era keempat adalah penyempurnaan teknologi di era ketiga. Perbaikan
yang menghasilkan kecepatan akses jaringan yang lebih mudah dan cepat. Proses
pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena akses informasi yang
mudah dan cepat.Di era ini, aplikasi perangkat lunak mulai banyak
dikembangkan. Beberapa aplikasi khusus perusahaan mulai terpadu dan bisa
diakses ke berbagai departemen lain yang terdapat pada perusahaan.
Kecepatannya juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan komputer di era
sebelumnya.
Beberapa departemen di perusahaan bisa dikonsolidasikan dan dihubungkan
dalam satu server atau platform tunggal yang bisa dengan mudah diakses oleh
setiap departemen. Software-software yang dikembangkan sudah bisa
6 | P a g e
mengintegrasikan berbagai peran departemen dalam perusahaan. Departemen
operasi, keuangan, pemasaran, akuntansi, sumber daya manusia, inventory dan
departemen yang lain bisa bekerja sama dengan selaras. Dan juga saling
terhubung satu dengan yang lain.Walaupun modul aplikasi dan informasi yang
diakses berbeda antar departemen, tapi sudah memberikan gambaran yang utuh
bagi manajemen puncak tentang semua kegiatan operasi perusahaan.
Peranan sistem informasi manajemen di era keempat ini mulai matang. SIM
bisa membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan.
Penggunaannya juga mulai meluas keberbagai dunia. Perangkat lunak dan keras
mulai berinovasi dan ditingkatkan.
e. Era kelima :Cloud Computing
Sistem informasi manajemen di era kelima, Awal abad 21 hingga sekarang ini
bisa dikatakan mengalami perkembangan yang super cepat. Era Internet. Era
Smartphone. Era Cloud Computing.Informasi bisa diakses dimana saja, kapan
saja, format apa saja, dengan kecepatan yang berkali kali lipat dari sebelumnya.
Bahkan pengguna bisa membaca informasi yang dihasilkan dalam genggaman
tangannya.
Kecepatan pengumpulan data, pengolahan data dan pelaporan informasi sudah
dalam hitungan detik. Mungkin masih ingat, ketika pemilu presiden
dilangsungkan. Pagi hari masyarakat masih melakukan pemilihan, perhitungan.
Dan siang hari, hasil pemilu sudah bisa diketahui hasilnya dengan metode quick
qount. Sangat cepat.Begitu pula dengan sistem informasi manajemen pada
perusahaan. Ketika kasir sebuah minimarket mengarahkan barcode produk ke
alat scan. Maka data data seperti penjualan, stok gudang, stok toko, diskon dan
hal lain langsung tercatat secara otomatis dalam sistem komputer. Kasir sudah
tidak perlu merekap transaksi secara manual hingga lembur malam.Detik itu juga
sudah tercatat.Satu kali klik, beberapa data sudah bisa dikumpulkan, bisa dioleh
dan langsung bisa dibagikan kesemua tempat, dan waktu.
7 | P a g e
3. Model Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar
diatas. SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi
data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh
perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model
matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.Output
perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung
jawab memecahkan masalah perusahaan.Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban
menyediakan informasi bagi lingkungan. Suatu SIM bisa juga merupakan suatu
sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada
perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
Tedapat empat jenis model:
1. Model Fisik
Adalah model yang berwujud tiga dimensi, biasanya lebih kecil dari entitasnya.
Model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis meliputi maket pusat
perbelanjaan, atau prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan
8 | P a g e
yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya, model tanah liat dari
suatu mobil baru yang dibuat oleh perancang.
2. Model Narasi
Menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling
populer. Model ini sering digunakan para manajer, namun jarang dikenali
sebagai suatu model.
3. Model Grafik
Menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol atau bentuk. Model
grafik digunakan dalam bisnis untuk mengkomunikasikan informasi. Banyak
laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham berisikan grafik-grafik
berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga
digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer.
Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak
peralatan yang digunakan oleh analisis sistem dan programmer yang bersifat
grafik. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow
diagram – DFD).
4. Model Matematika
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan model bisnis (business modeling)
saat ini tertuju pada model matematika. Semua rumus atau persamaan
matematika adalah suatu model matematika. Model matematika yang digunakan
para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit daripada model yang biasa
digunakan dalam matematika.
Keunggulan model matematika adalah ketelitiannya dalam menjelaskan
hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek serta menyediakan
kemampuan prediksi. Matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang
berdimensi lebih banyak dibanding model grafik yang hanya dua dimenasi atau
9 | P a g e
model fisik yang tiga dimensi. Bagi ahli matematika dan manajer yang
menyadari kerumitan sistem bisnis, kemampuan multidimensional model
matematik adalah modal yang berharga. Simbol-simbol berfungsi menjelaskan
fenomena tertentu dan sangat berperan penting dalam SIM.
Kegunaan Model
Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Mempermudah pengertian (pemahaman)
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah
dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin
dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada
model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama,
dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur
primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam
bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara
bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat
menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap
hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan
entitasnya.
2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian
tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem
harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang
manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah.
Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan
akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata-
kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.
10 | P a g e
3. Memperkirakan masa depan
Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat
memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya.
Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,
tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke
dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus
menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
4. Konsep Subsistem Informasi Organisasi
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan. Sistem-sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri secara fisik.
Sistem-sistem informasi ini terdapat diberbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam
sistem informasi perusahaan, sistem-sistem informasi fungsional ini berkedudukan
sebagai subsistem-subsistem.
Berbagai sistem informasi menurut area fungsional, antara lain :
1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
akuntansi (departemen/bagian akuntansi)
2. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan
(departemen/bagian keuangan)
3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk
mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun
pengendalian) dalammenyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
11 | P a g e
4. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
pemasaran
5. Sistem Informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
personalia.
AREA FUNGSIONAL DALAM PERUSAHAAN
NO. AREA FUNGSIONAL TUGAS
1. Penjualan dan
pemasaran
Menangani penjualan dan pemasaran produk/jasa
yang dihasilkan perusahaan
2. Manufaktur (produksi) Mengahasilkan produk
3. Keuangan Mengelola aset-aset keuangan perusahaan
4. Akuntansi Memelihara rekaman-rekaman transaksi keuangan
dalam perusahaan.
Sistem – sistem informasi fungsional ini, atau subset – subset SIM yang
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area – area
fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area
lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran system informasi
fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan computer
ke seluruh operasi pemasaran.
Area manufaktur juga menerima pengolahan computer dan menerapkan
tekhnologi itu baik sebagai system informasi konseptual maupun sebagai komponen
dalam system manufaktur fisik. Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan
system informasi adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak
12 | P a g e
mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber daya manusia (Human
Resources Information System – HRIS) dan Sistem Manajemen Sumber daya
Manusia ( Human Resources Management System – HRMS) sudah umum.
Suatu gejala yang aneh adalah kenyataan bahwa unit jasa informasi tidak
menunjukkan minat yang sungguh untuk menerapkan konsep SIM dalam areanya
sendiri. Ini ibarat anak pembuat sepatu bertelanjang kaki. CIO dan para manajer jasa
informasi lain telah menggunakan informasi yang dihasilkan computer selama
bertahun-tahun tetapi sebelum memformalkan penggunanya dalam bentuk system
informasi. Satu hal penting lain adalah bahwa system-sistem fungsional bukanlah
suatu alternative untuk memiliki SIM perusahaan yang menyeluruh. Akan sukar bagi
perusahaan untuk memiliki SIM yang baik jika satu atau beberapa area fungsional
tidak berkontribusi. Strategi yang disarankan adalah pertama menerapkan suatu SIM,
kemnudian melanjutkan dengan subsistem-subsistem organisasional.
SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah
terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu
database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM
merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks
yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi
Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS)
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
“seorang Eksekutif bukan sekedar manajer tingkat rendah pada hierarki perusahaan”
Pandangan Eksekutif
 Menurut Henry Fayol : Manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang
sama.
 Menurut Mintzberg : Manajer melakukan semua peran dengan orientasi berbeda
(Keputusan).
13 | P a g e
Menurut Prof. John P. Kotler
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah Sistem yang dibuat hanya untuk
digunakan para Eksekutif atau Top Level Management dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Dimana dalam sistem ini hanya menampilkan grafik dan laporan dari
seluruh proses bisnis pada organisasi atau perusahaan tersebut.
Kemampuan dari Sistem Informasi Eksekutif adalah sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan komunikasi elektronik.
2. Mempunyai kemampuan menganalisa data.
3. Mempunyai alat pengorganisasian.
Pada sebuah Sistem Informasi Eksekutif, terdapat beberapa komponen yang
menyusun sistem tersebut. Berikut adalah beberapa hal komponen Sistem Informasi
Eksekutif, yaitu:
1. Hardware
2. Software
14 | P a g e
3. User Interface
4. Telekomunikasi
Alangkah baiknya bila SIE ini menggunakan teknologi touch screen.
Dikarenakan untuk menciptakan kemudahan untuk para eksekutif. Pola pikir
pembuat sistem ini yaitu, seorang yang tidak tahu tentang sistem aplikasi sama sekali.
Tampilan atau desain interface sistem haruslah dibuat dengan sangat mudah dan
simpel, sehingga seorang yang awam pun tahu cara penggunaan sistem ini tanpa
harus melakukan pelatihan terlebih dahulu. Karena maksud pembuatan SIE
berdasarkan pada perkembangan informasi yang cepat dan dibutuhkannya sebuah
sistem khusus untuk para eksekutif. Jadi, Sistem Informasi Eksekutif ini dibuat
semudah mungkin dan sesederhana mungkin. Dan itulah paradigma yang
membedakan SIE ini dengan sistem yang lainnya.
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem Informasi Pemasaran adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran
produk perusahaan.
Prinsip Pemasaran
Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan
dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa
dan gagasan.
Menilai Kebutuhan Informasi
Sistem informasi pemasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang
diinginkan oleh manajer dengan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang
15 | P a g e
layak untuk ditawarkan. SIP harus mengamati lingkungan pemasaran agar dapat
menyediakan, bagi pengambil keputusan, informasi yang harus mereka ketahui untuk
mengambil keputusan penting dalam bidang,pemasaran
Mengembangkan Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan
internal perusahaan, pengetahuan pemasaran, dan riset pemasaran. Sistem analisis
informasi kemudian memproses informasi ini untuk membuatnya lebih bermanfaat
bagi manjer.
Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan
dilingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan
rencana pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa
yang dibutuhklan, mengumpulkannya dengan mencari dalam lingkungan, dan
menyampaikan kepada manajer.
Riset Pemasaran
Riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar dengan
konsumen, pelanggan, dan publik lewat informasi. Informasi itu dipergunakan untuk
mengetahui dan menentukan peluang serta masalah pemasaran, untuk menghasilkan,
mempertajam, dan mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja
pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai proses pemasaran.
Peneliti pemasaran terlibat dalam berbagai macam aktivitas, dari telaah potensi
pasar dan pangsa pasar, untuk menilai kepuasan pelanggan dan tingkah laku membeli,
untuk mempelajari aktivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan promosi.
16 | P a g e
SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara
terintegrasi dan terkoordinasi disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
Tujuan EntIS :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di
sebuah organisasi
- EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah
keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
Evolusi Sistem Informasi Perusahaan
Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat
diakses oleh seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi berevolusi menjadi Sistem Informasi
Manajemen (SIM). Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena
para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis,
mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan. Lalu berevolusi menjadi Sistem
Pencatatan Kebutuhan Material (MRP). MRP pertama kali dikembangkan di area
manufaktur untuk mengawasi permasalahan pengendalian persediaan yang rumit.
Setelah itu MRP II menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai
proses-proses yang terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan
berbagai sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut dan menggambarkan
perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan
berbagai proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan. Dan
akhirnya berevolusi menjadi Enterprise Resource Planning (ERP) yang merupakan
seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan
dikonsolidasi.
17 | P a g e
Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai
untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu :
1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak
2. Pelatihan Pemakai
3. Pendekatan Peralihan
Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan
sebelum penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi
perusahaan terdahulu.
Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan
kemungkinan
kegagalan sistem informasi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Mengerti kerumitan organisasi.
2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
3. Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan.
Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan
Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk
membuat prediksi ke masa depan. Ada dua arah yang sedang ditempuh industri
tersebut untuk membuat prediksi ke masa depan, yaitu :
- Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
18 | P a g e
- Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan
mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses
dan data).
Alat –alat pengembangan ERP yang dipercepat
Waktu dua tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak
organisasi . Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka
mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek
selama dua tahun , atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung SIM
perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP harus memuaskan pelanggan
untuk mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal .
Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan
Sistem Informasi Perusahaan merupakan pengeluaran modal yang besar dan
harus dievaluasi dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan
dilakukan oleh organisasi.
Hal – hal yang memperumit keputusan investasi adalah :
1. Investasi memerlukan lebih dari sekedar pengeluaran uang yang besar
2. Kenyataan bahwa banyak keuntungan EntIS tidak bersifat financial
Ada tiga jenis kelayakan Sistem Informasi Perusahaan, yaitu :
1. Kelayakan Ekonomis
Berhubungan dengan pembenaran suatu pengeluaran dengan mempertimbangkan
keuntungan dan biaya secara keuangan.
2. Kelayakan Teknis
- Mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang diperlukan.
19 | P a g e
- Sistem informasi perusahaan yang dioperasikan oleh organisasi besar umumnya
memerlukan teknologi informasi terkini.
3. Kelayakan Operasional
- Mempertimbangkan kemampuan SDM di perusahaan untuk berhasil
melaksanakan proses yang diperlukan.
- Budaya organisasi juga berperan penting dalam kelayakan operasional
Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning
(perencanaan)
ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi),
Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah
konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP
menekankan kepada aspek perecanaan.
ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya
dan rancangan perangkat lunak modular.ERP merupakan software yang
mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu
system ystemr yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari
departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
Syarat terpenting dari system ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud
adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical
database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan
berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam
perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Informasi
tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah disebarluaskan. Rancangan
perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-
20 | P a g e
modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda,
dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis.
Tujuan Dan Peranannya Dalam Organisasi
Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
 Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
 Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
 Menghasilkan informasi yang real-time
 Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Implementasi ERP
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan. Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi,
kustomisasi dan jasa pendukung.
Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan
dari implementasi ERP. Sayangnya, Migrasi data merupakan aktifitas terakhir
sebelum fase produksi. Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan
kesuksesan implementasi ERP:
 Mengidentifikasi data yang akan di migrasi
 Menentukan waktu dari migrasi data
 Membuat template data
 Menentukan alat untuk migrasi data
 Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi
 Menentukan pengarsipan data
21 | P a g e
Kelebihan ERP
 Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi,
produktifitas dan efisiensi yang tepat.
 Rancangan Perekayasaan
 Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
 Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
 Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan
 Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan
pada level inti
Kelemahan ERP
 Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
 Sistem ERP sangat mahal
 Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri
yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya
keuntungan kompetitif
 ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
 Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan
 Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan
22 | P a g e
5. Software Pembuat Laporan
Model SIM memperlihatkan dua jenis perangkat lunak yang menghasilkan
informasi penulis laporan dan pembuatan model matematika. Perangkat lunak penulis
laporan terdiri dari program – program yang menghasilkan laporan periodic dan
khusus. Jika anda mengambil suatu laporan dari meja seorang manajer, anda tidak
dapat membedakan apakah itu merupakan laporan periodic atau khusus. Keduanya
dapat tampak sama persis, yang membedakannya adalah cara terpicunya.
 Laporan Periodik : Disiapkan sesuai jadwal tertentu. SIM periode awal
terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar
diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS. Contohnya adalah
analisis penjualan bulanan menurut pelanggan. Karena laporan – laporan
seperti ini dahulu merupakan cirri punchedcard dan keydriven system sebelum
era computer, mereka menyediakan semua output informasi dari SIM awal.
 Laporan Khusus : Disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, seperti
laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari
query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang
terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih
berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi. Laporan bisa juga
merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya
untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode
yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan
Management by exception.
6. Menyatukan Management by Execption ke dalam laporan
Isi informasi laporan periodic dan khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan
konsep management by exception. Konsep ini menjelaskan model umum perusahaan.
Dalam model ini pengolah informasi membandingkan kinerja actual dengan standard
23 | P a g e
an memberitahukan manajer jijka kinerja menyimpang dari batas yang dapat diterima.
Management by Exception dapat disatukan ke dalam laporan melalui empat cara,
yakni :
 Menyiapkan Laporan hanya jika terjadi perkecualian
Ini merupakan tekhnik yang menyatu didalam model system umum, yang tiap
entry dari data laporan adalah mengandung perkecualian. Seperti pada contoh
berikut, data yang ditampilkan hanya untuk data lembur saja.
 Menggunakan Urutan Laporan Untuk Menyoroti Perkecualian
Catatan-catatan laporan dapat diurutkan menjadi urutan menaik atau menurun
berdasarkan satu atau beberapa field kunci, sehingga menarik perhatian
pemakai pada catatan tertentu. Laporan berikut memperlihatkan komoditas
mana yang memiliki nilai penjualan terbesar sampai terkecil.
 Mengelompokkan Perkecualian Bersama-sama
Laporan dapat dirancang sehingga manajer dapat mencari perkecualian pada
area-area tertentu, misalnya jika dia ingin melihat piutang yang berumur lebih
dari 90 hari.
 Menunjukkan Varians dari Normal
Kegiatan actual dibandingkan dengan rencana kegiatan dan perbedaannya
ditampilkan sebagai varians. Misalnya laporan yang ingin menunjukan berapa
perbedaan antara target penjualan dan penjualan sebenarnya.
Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :
1. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang
berlangsung secara normal.
2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh
perhatian lebih menyeluruh.
3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak
berjalan semestinya.
24 | P a g e
Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :
1. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas
sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat
yang tepat.
4. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer
harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak
terkendali.
Management by exception merupakan kemampuan dasar yang disediakan CBIS.
Dengan membiarkan CBIS memikul sebagian tanggung jawab memantau sistem
fisik, waktu manajer dapat digunakan secara efektif.
7. Pembuatan Model Matematika
Jenis kedua perangkat lunak SIM berbentuk model matematika. Model adalah
penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena suatu obyek atau
suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas. Jika model menggambarkan perusahaan
, perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume
penjualan, volume penjualan adalah entitasnya. Model matematika dapat
dikelompokkan dalam tiga dimensi pengaruh waktu, tingkat keyakinan , dan
kemampuan mencapai optimisasi.
Model matematika dapat dikelompokkan menjadi tiga dimensi pengaruh waktu,
tingkat keyakinan, dan kemampuan mencapai optimisasi.
Model matematika berdasarkan pengaruh waktu dapat dibedakan menjadi model
statis atau dinamis :
25 | P a g e
 Model Statis atau Dinamis
Model Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, sehingga hasil
simulasi akan berdasarkan pada periode analisisnya. Model ini berkaitan
dengan suatu situasi pada satu titik tertentu, seperti suatu foto. Model yang
menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis. Model ini
menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
Model matematika berdasarkan tingkat keyakinan, mencakup model deterministik
atau model probabilistic :
 Model Probabilistik atau Deterministik
Pengelompokkan model adalah berdasarkan apakah formulannya mencakup
probabilitas. Probabilitas adalah peluang terjadinya sesuatu. Model yang
mencakup probabilitas disebut model probabilistik. Model yang sebaliknya,
adalah model deterministik. Model deterministik adalah model yang hasilnya
akan diketahui dengan pasti jika nilai variabel-variabel yang membentuknya
diketahui. Model probabilistik akan menghasilkan kemungkinan-
kemungkinan walaupun variabel yang membentuknya diketahui dengan pasti.
Model berdasarkan kemampuan optimasi dibedakan menjadi model optimasi atau
suboptimasi :
 Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai
alternatif. Agar suatu model dapat mencapai hal ini, masalahnya harus
terstruktur dengan baik. Model suboptimisasi (satisficing model),
memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan; dan model akan
memproyeksikan hasilnya. Model itu tidak mengidentifikasi keputusan yang
akan menghasilkan hasil terbaik tetapi mneyerahkakn tugas tersebut kepada
manajer.
26 | P a g e
8. Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu
pengaturan yang dijelaskan oleh elemen-elemen data skenario. Simulasi
memperkirakan dampak dari keputusan pemecahan masalah.
o Skenario Model
Skenario digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.
Mislanya, Anda sering menstimulasikan suatu sistem persediaan. Elemen-
elemen data yang menetapkan skenario disebut elemen-elemen data skenario.
Model dapat dirancang sehingga elemen-elemen data skenario merupakan
variabel, jadi memungkinkan penetapan berbagai nilai.
o Variabel Keputusan
Nilai-nilai input yang manajer masakukkan untuk mengukur dampaknya pada
entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Contohnya, jumlah pesanann, titik
pemesanan (waktu yang diperlukan oleh pemasok untuk memenuhi pengisian
kembali persediaan)
o Teknik Simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi hanya satu kali; hasilnya
adalah solusi terbaik dengan skenario dan variabel keputusan tertentu. Namun,
model suboptimisasi perlu dilakukan berulang-ulang, mencari kombinasi
variabel keputusan yang menciptakan hasil yang memuaskan. Tiap kali model
dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah, sehingga
pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecahan masalah secara
bertahap dan metodis menemukan kombinasi keputusan yang akan mengarah
ke pemecahan masalah.
o Format Output Simulasi
Merupakan suatu praktek yang baik untuk menyertakan elemen-elemen
skenario dan variabel-variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama
dengan output.
27 | P a g e
Contoh Pembuatan Model
Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat
beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak
dari :
1. Harga produk
2. Jumlah investasi pabrik yang diperlukan untuk menyediakan kepastian untuk
memproduksi produk tersebut
3. Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan
dan penjualan langsung
4. Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam litbang (penelitian dan pengembangan)
Selanjutnya, eksekutif tersebut ingin dapat mensimulasikan empat kuartal
kegiatan dan menghasilkan dua laporan-suatu pernyataan operasi yang mencakup
nilai-nilai non-keuangan yang penting seperti potensi pasar (permintaan) dan
kapasitas pabrik, serta suatu pernyataan laba-rugi yang mencerminkan hasil-hasil
dalam istilah-istilah keuangan.
Input Model
Input model terdapat dua model yaitu untuk memasukkan data skenario bagi kuartal
sebelumnya dan untuk memasukkan data skenario bagi kuartal berikunya. Model
input yang digunakan untuk memasukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal
terakhir atau yang lalu. Sebagian dari elemen-elemen itu berhubungan dengan
perusahaan-kapasitas pabrik; jumlah unit yang dihasilkan, nilai mata uang dari bahan
baku, dan seterusnya. Elemen-elemen yang lain berhubungan dengan pengaruh
lingkungan perusahaan-indeks ekonomi, indeks musiman, harga pesaing, dan
pemasaran pesaing.
Model input yang menunjukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal
berikutnya. Eksekutif menyatakan berapa banyak kuartal yang ingin disimulasikan.
28 | P a g e
Kemudian mereka memasukkan perkiraan untuk indeks ekonomi dan musiman, serta
perkiraan harga dan pemasaran pesaing.
Dibagian bawah dari layar, eksekutif memasukkan empat keputusan, dengan
kotak di sebelah kanan tempat menampilkan laba setelah pajak yang dihasilkan.
Layar itu dapat mengakomodasi keputusan-keputusan untuk empat kuartal. Layar
tersebut juga menampilkan nilai-nilai awal (default).
Output Model
Kegiatan kuartal berikut (kuartal 1) disimulasikan, dan laba setelah pajak ditampilkan
di layar. Eksekutif mempelajari angka itu dan memutuskan set keputusan yang akan
digunakan pada kuartal 2. Keputusan-keputusan ini dimasukkan dan simulasi tersebut
diulang. Proses ini berlanjut hingga keempat kuartal telah disimulasikan.
Eksekutif dapat memperoleh lebih banyak output terinci dalam bentuk
tampilan atau cetakan. Laporan operasi dan laporan laba-rugi ditampilkan pada layar
yang berbeda.
9. Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar. Dapat
dipastikan, pada setiap proyek model yang dipelajari sesuatu yang baru
mengenai sistem fisik.
2. Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi
dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat
dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
3. Model menyediakan daya prediksi―suatu pandangan ke masa depan―yang
tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4. Model lebih murah daripada model trial and error. Proses pembuatan model
memang mahal dalam hal waktu pengembangan serta perangkat lunak dan
29 | P a g e
perangkat keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak
setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun kerugian pembuatan model matematika antara lain:
1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model
yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model
baru dijelaskan, seorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai
dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbanagan yang
menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan kepurusan yang didasarkan
pada hasil simulasi.
2. Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan
sendiri model-model yang lebih kompleks. Keahlian tersebut juga diperlukan
untuk menafsirkan output secara cepat. Sudah lama manajer menganggap
kerugian pembuatan model melebihi keuntungannya. Situasi ini sedang
berubah, berkat kombinasi peralatan pembuatan model yang lebih
memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan
komputer.
10. Output Model
Simulasi model dapat disajikan dalam dua bentuk tampilan output yaitu:
1. Output tabel, yaitu output berupa tampilan huruf dan angka yang digunakan jika
semua data perlu ditampilkan.
2. Output Grafik, muncul setelah era komputer WYSIWYG, di rintis oleh Lotus
dam Microcomputer. Kini tampilan grafik menjadi suatu fiturt wajib yang harus
disediakan sistem informasi.
Output laporan dan model dapat dihasilkan dalam bentuk table atau grafis.
Hingga awal 1980-an grafik computer tidak dianggap serius sebagai suatu pilihan
output. Kemudian, datanglah computer mikro dan Lotus memungkinkan pemakai
secara mudah menampilkan dan mencetak informasi dalam bentuk grafik.
30 | P a g e
Keberhasilan Lotus juga mendorong pemasok lain untuk mengembangkan
perangkat lunak dan perangkat keras grafik. Produk-produk ini telah
dipromosikan sebagai berperan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dalam banyak kasus memang demikian, tetapi keberhasilan tidak selalu dapat
dipastikan. Grafik bekerja sangat baik pada situasi tertentu, dan format table
bekerja sangat baik pada situasi lain.
Kapan Menggunakan Grafik
Sirkka L. Jarvenpaa, seorang professor SIM di University of Texas di
Austin, dan Gray W. Dickinson, seorang professor SIM di University of
Minnesota, mempelajari keuntungan dan kerugian relative dari output table dan
grafik. Berdasarkan penemuan mereka, mereka menyarankan penggunaan grafik
jika :
- Mencari ikhtisar data secara tepat
- Mendeteksi trens dari waktu ke waktu
- Meramal (forecasting) kegiatan
- Mencari gambaran yang relatif sederhana dari sejumlah besar informasi
Grafik Apa yang Digunakan
Jarvenpaa dan Dickson juga menawarkan kiat-kiat berikut saat memilih
antaraberbagai jenis grafik :
o Bagian grafik atau batang (line or bar charts) dipilih untuk mengikhtisarkan
data.
o Bagan garis atau batang berkelompok (grouped line or bar charts) baik
untuk memperlihatkan trend dari waktu ke waktu.
o Bagan batang berkelompok lebih baik dari bagan lingkaran (pie chart)untuk
menyajikan bagian-bagian dari suatu keseluruhan.
31 | P a g e
o Bagan garis atau bagan berkelompok baik untuk membandingkan berbagai
pola variabel. Teknik ini lebih baik daripada bagan garis atau batang
bertumpuk (stacked line or bar charts).
o Gunakan bagan horizontal daripada batang vertikal saat membandingkan
berbagai variabel. Ini merupakan pengungkapan baru, mengingat batang
vertikal begitu sering digunakan.
o Tempatkan nilai data di ujung batang horizontal dalam untuk memudahkan
pembacaan.
o Gunakan bagan garis tunggal atau batang untuk membandingkan titik-titik
data individual antarvariabel.
Keberhasilan terbaik akan tercapai dengan merancang output grafik yang
digunakan untuk memecahkan jenis-jenis masalah yang khusus.
11. SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia
Rasa takut sebagai Dasar Pertimbangan Faktor Manusia
Para pegawai dari perusahaan yang memasang sistem pengolahan data
pertama mengalami rasa takut. Mereka takut bahwa komputer akan membuat
mereka diberhentikan, dan di beberpa perusahaan hal itu memang terjadi. Para
pegawai takut bahwa “big brother” akan menggunakan sistem unutk memata-
matai mereka dan melanggar privacy mereka.
Yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa SIA, SIM dan aplikasi virtual
seperti surat elektronik merupakan sistm-sistem organisasi. Dengan demikian
sistem tersebut diterapkan untuk memenuhi kebutuhan imi dari kelompok besar
daripada perorangan.
32 | P a g e
DSS dan sistem berbasis pengetahuan, sebaliknya, mengakibatkan lebih
sedikit ancaman perilaku. Alasannya adalah sistem-sistem ini biasanya
diterpakan atas permintaan pemakai mengambil manfaat dari penggunaannya.
Bagaimana pegawai mengungkapkan rasa takut mereka
Jika para pegawai takut terhadap komputer, mereka mungkin bereaksi
dengan berbagai cara. Teanggapan terbaik adalah mengungkapkan secara terbuka
ketakutan mereka kepada manajemen. Manajemen lalu berkesempatan untuk
menanggapi dan meredakan rasa takut tersebut. Namun, sering para pegawai
menyimpan rasa takut mereka dan diam-diam menyabot sistem.
Bagaimana manajer mengungkapkan rasa takut mereka
Para manajer juga memiliki ketakutan sendiri. Kadang-kadan manajer di
suatu area fungsional tidak ingin berbagi informasi dengan yang lain. Alasannya
adlah mereka telah bersusah payah mengumpulkan informasi dan seharusnya
dapat mengendalikan penggunaanya ( data itu milik mereka). Walaupun sikap itu
jelas tidak menguntungkan perusahaan sebagai satu kesatuan, sikap tu
merupakan realitas sifat manusia.
Program untuk mengurangi rasa takut dan dampaknya
Para perancang sistem informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di
pihak pegawai maupun manajer dapatmempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
proyek pengembangan dan sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu
oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang
merugikan dengan mengambil empat langkah berikut :
1. Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan
(job echancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulah
dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang
kemampuan mereka.
33 | P a g e
2. Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari
maksud perusahaan. Pengumuman oeleh manajemen puncak pada awal
tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup merupakan contoh strategi ini.
3. Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialis informasi dan
manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai
dampak-dampak dari sistem komputer, dan dengan berpegang pada janji.
4. Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama,
identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan
menunjukkan kepada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga
membantu memenuhi kebutuhan mereka.
5. Berbagai proyek dan aplikasi komputer yang mengembangkan aplikasi
tersebut selalu berada di bawah pengaruh-pengaruh tertentu. Berbagai
pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka
melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang
sebagai pertimbangan faktor manusia (human faktors consideration).
12. Menempatkan SIM dalam Perspektif
SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan
informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen.
Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai
diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat
mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM.
Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan
professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya
selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu
istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem
oraganisasi, seperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran.
34 | P a g e
Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem
ini.
13. SIM Dan Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan
masalah dalam dua cara dasar :
o Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi
untuk menyediakan informasi pemecahan masalah.
o Indentisifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama di balik SIM adalah
menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer.
Kelemahan utama SIM adalah tidak terarahnya pada kebutuhan khusus dari
pemecah masalah perorangan.
35 | P a g e
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Rininda – Kelompok 1
Pertanyaan :
Dalam slide 8, dalam system informasi perusahaan terdapat perencanaan sumber
daya perusahaan (ERP). Apa tujuan dan peranan ERP itu dalam organisasi?
Jawaban :
Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan
untuk:
 Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
 Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
 Menghasilkan informasi yang real-time
 Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
2. Vivin – Kelompok 2
Pertanyaan :
Apa saja keuntungan dan kendala adanya management by exception ?
Jawaban :
Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :
a. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang
berlangsung secara normal.
b. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat
memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
c. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak
berjalan semestinya.
36 | P a g e
Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :
a. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara
kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
b. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat
diperlukan.
c. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada
tingkat yang tepat.
d. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer
harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi
tidak terkendali.
3. Jeni– Kelompok 4
Pertanyaan :
Bagaimana sebuah Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan sebagai
pengambil keputusan?
Jawaban :
Informasi mengandung suatu arti yaitu data yang sudah diolah ke dalam suatu
bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan
4. Albert – Kelompok 5
Pertanyaan :
Dalam slide 15, disebutkan ada 4 jenis model. Sebenarnya apa fungsi atau
kegunaan dari adanya model tersebut ?
37 | P a g e
Jawaban :
Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Mempermudah pengertian (pemahaman)
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah
dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara
sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang
ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar.
Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan
utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi
unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk
menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model
sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat
semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih
akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan
tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.
2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian
tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis
sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau
mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari
tim pemecah masalah.
Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan
akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk,
kata-kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.
3. Memperkirakan masa depan
Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat
memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya.
Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang
38 | P a g e
dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi,
manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi
model.
5. Vony – Kelompok 6
Pertanyaan :
Apa saja keuntungan dan kerugian yang didapat oleh seorang manajer dari
Pembuatan Model dan bagaimana cara mengatasi kerugian tersebut ?
Jawaban :
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan
sebagai berikut:
a. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar
b. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam
jangka waktu singkat
c. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa
d. Model lebih murah daripada metode trial and error
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
a. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model
yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas.
b. Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan
sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan
untuk menafsirkan output secara tepat.
Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan
mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan
pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping
itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu
mengimbangi model yang semakin rumit.
35 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://nichonotes.blogspot.co.id/2017/12/sejarah-sistem-informasi-
manajemen.html (Diakses 02 Mei 2018 )
http://menurpumpungan.blogspot.co.id/2016/10/sistem-informasi-manajemen-
sistem.html ( Diakses 02 Mei 2018 )
http://sm3kelompok5.blogspot.co.id/2015/05/bab-ix-sistem-informasi-
manajemen.html ( Diakses 02 Mei 2018 )
http://thonievarians.blogspot.co.id/2012/10/sistem-informasi-manajemen.html
(Diakses 02 Mei 2018)
https://isdhe.wordpress.com/2010/01/11/sistem-informasi-manajemen-sim/
(Diakses 03 Mei 2018)
https://danielraka.wordpress.com/2010/03/03/model-sistem-umum-perusahaan/
(Diakses 03 Mei 2018)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen Sumber Daya InformasiManajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen Sumber Daya InformasiMaitsa Anggraini
 
Penerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanputrirakhma13
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojekjelitawidyastuti
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...IdhamMaulanaOktora1
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
 
Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Apriani Rahayu
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisADE NURZEN
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiryanprasetya
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisAsadCungkring97
 
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...elisakurniafebiningrum
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 

Was ist angesagt? (20)

Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen Sumber Daya InformasiManajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen Sumber Daya Informasi
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Penerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaan
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4Sim jawaban semester 4
Sim jawaban semester 4
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
 
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKEMANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 

Ähnlich wie Sistem Informasi Manajemen

Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...bunga lahir wana
 
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...Winne Zaneta
 
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...Winne Zaneta
 
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...BellaAwalia2
 
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...Sri Anjani
 
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...asyaaisyah
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFkip Sda7
 
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). IndahManuela
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...aprilia wahyu perdani
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...DwiLarasati98
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...NurNopitaSari
 
Artikel mega nurastuti 43219110270
Artikel mega nurastuti   43219110270Artikel mega nurastuti   43219110270
Artikel mega nurastuti 43219110270MegaNurastuti
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...Asha Kusuma Pertiwi
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Santi Susanti
 
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemenMaya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemenmayayuliana4
 
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...Rahma Kesumawati
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Lisa Andriyani
 
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...akbarnurhisyam1
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...Lisa Andriyani
 

Ähnlich wie Sistem Informasi Manajemen (20)

Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali. artikel uts implementasi sim pada...
 
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
 
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
SIM, Winne Zaneta Wirastika, Implementasi Sistem Informasi PT. Pos Indonesia ...
 
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...
Tugas sim.bella awalia.yananto mihadi putra.pertemuan 09.informasi dalam prak...
 
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
 
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen Informasi
 
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
 
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT M...
 
Artikel mega nurastuti 43219110270
Artikel mega nurastuti   43219110270Artikel mega nurastuti   43219110270
Artikel mega nurastuti 43219110270
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
 
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemenMaya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
 
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi SIM pad...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
 
pengantar bisnis
pengantar bisnispengantar bisnis
pengantar bisnis
 
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...
Tugas Sim, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., Implementas...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
 

Mehr von Nony Saraswati Gendis

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikNony Saraswati Gendis
 
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikNony Saraswati Gendis
 
Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan Sistem Informasi ManajemenPenerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan Sistem Informasi ManajemenNony Saraswati Gendis
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
Chapter 12 - Sistem Informasi Manajemen
Chapter 12 - Sistem Informasi ManajemenChapter 12 - Sistem Informasi Manajemen
Chapter 12 - Sistem Informasi ManajemenNony Saraswati Gendis
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

Mehr von Nony Saraswati Gendis (17)

Homework
HomeworkHomework
Homework
 
Birokrasi dan Rekruitmen Politik
Birokrasi dan Rekruitmen PolitikBirokrasi dan Rekruitmen Politik
Birokrasi dan Rekruitmen Politik
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
 
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
 
Kasus Pendidikan Agama Islam
Kasus Pendidikan Agama IslamKasus Pendidikan Agama Islam
Kasus Pendidikan Agama Islam
 
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
 
Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan Sistem Informasi ManajemenPenerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan Sistem Informasi Manajemen
 
British Telecom & PWC
British Telecom & PWCBritish Telecom & PWC
British Telecom & PWC
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Chapter 12 - Sistem Informasi Manajemen
Chapter 12 - Sistem Informasi ManajemenChapter 12 - Sistem Informasi Manajemen
Chapter 12 - Sistem Informasi Manajemen
 
Revaluasi Aktiva Tetap
Revaluasi Aktiva TetapRevaluasi Aktiva Tetap
Revaluasi Aktiva Tetap
 
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
 
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Sistem Informasi Manajemen

  • 1. “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN” Disusun Oleh : NAMA NPK 1. Ghea Eka Putri 11150000091 2. Yuyun Anggrahini 11150000110 3. Dian Saraswaty 11150000140 4. Mahesa Agni 11150000143 5. Nony Saraswati Gendis 11150000194 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONEISA 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 05 Mei 2017 Tim Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI....................................................................................................... ii 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) ....................................... 1 2. Sejarah Sistem Informasi Manajemen ( SIM )............................................. 2 3. Model Sistem Informasi Manajemen ( SIM ).............................................. 7 4. Konsep Subsistem Informasi Organisasi ..................................................... 10 5. Software Pembuat Laporan.......................................................................... 22 6. Menyatukan Management by Execption ke dalam Laporan........................ 22 7. Pembuatan Model Matematika .................................................................... 24 8. Simulasi........................................................................................................ 26 9. Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model ............................................. 28 10. Output Model............................................................................................... 29 11. SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia ...................................................... 31 12. Menempatkan SIM dalam Perspektif........................................................... 33 13. SIM dan Pemecahan Masalah...................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 35
  • 4. 1 | P a g e SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau subunit di bawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi atau perusahaan. Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntungan. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun.
  • 5. 2 | P a g e Mulai dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan. Sistem informasi manajemen atau disingkat dengan SIM menjadi tolak ukur keputusan organisasi atau kelompok. Melalui sistem informasi manajemen, sebuah bidang pekerjaan yang menyangkut analisis manajemen dapat diselesaikan. Dibalik perlunya ilmu sistem informasi manajemen, ada tujuan pentingnya penggunaan ilmu tersebut. Tiga tujuan penting yang harus dicermati dari sistem informasi antara lain untuk perhitungan harga, perencanaan, serta pengambilan dari keputusan. Dengan memegang tiga tujuan tersebut, maka analisis yang dilakukan dapat dikerjakan dan ditemukan penyelesaiannya. Ilmu sistem informasi manajemen terbilang dapat diterapkan secara luas. Tidak hanya dari manajemen sendiri, dapat pula dipelajari dalam ilmu kedokteran, pendidikan, industri, dan lainnya. Berbicara mengenai pengertian mengenai sistem informasi manajemen itu sendiri, sebenarnya sudah ada sejak tahun enam puluhan. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan, maka terjadilah perkembangan definisi atau pengertian mengenai sistem informasi manajemen. 2. Sejarah Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Sejarah sistem informasi manajemen tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi. Sistem informasi manajemen (SIM) mengikuti perkembangan yang terjadi pada dunia teknologi karena SIM adalah sistem yang menggunakan teknologi dalam melakukan pengumpulan dan pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berguna. Walaupun pada sejarah awalnya, sistem informasi manajemen mungkin saja tidak menggunakan atau membutuhkan teknologi.Mungkin saja sebelum ditemukannya komputer atau bahkan mesin ketik. SIM telah ada walau tidak menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang tanpa disadari telah dilakukan. Karena pada awal
  • 6. 3 | P a g e mula ilmu manajemen diterapkan tidak ditemukan teknologi yang mendukung sistem informasi manajemen.Semua kegiatan dicatat secara manual karena skala kegiatan yang masih kecil. Namun pada perkembangannya, sistem informasi manajemen hampir mustahil dijalankan tanpa adanya dukungan teknologi karena kompleksnya ruang lingkup manajemen.Sistem informasi manajemen mulai mendapatkan perhatian lebih serius dari pelaku usaha sejak teknologi informasi mulai dimanfaatkan.Setidaknya menurut para ahli, ada 5 era sejarah sistem informasi manajemen ketika sudah tersentuh teknologi komputer. a. Era Pertama : Mainframe and Minicomputer Era pertama dalam sejarah sistem informasi manajemen terjadi sebelum tahun 1965. Saat itu telah ditemukan komputer namun bentukya sangat besar. Dikenal dengan komputer Mainframe. Ukuran komputer tersebut hampir satu ruangan khusus dan membutuhkan beberapa teknisi untuk mengoperasikannya. Sedikit perusahaan yang mengimplementasikan komputer dalam sistemnya karena biaya yang besar dan "ribet"nya komputer pada waktu itu.Bahkan satu komputer dipakai oleh beberapa perusahaan. Berbagi komputer sudah umum terjadi karena biaya untuk mengoperasikannya sangat besar. Disekitar tahun 1945 - 1955 komputer masih belum disertai dengan sistem operasi. Komputer harus diberi instruksi yang masih dikerjakan secara langsung.Sistem informasi manajemen berbasis komputer masih belum meluas penggunaannya.Namun seiring perkembangan teknologi komputer, kemudian lahirlah komputer dengan ukuran yang lebih kecil. Banyak perusahaan yang memakainya walau mungkin pada waktu itu harga satu komputer masih sangat mahal. Tapi masih terjangkau bagi perusahaan yang berukuran besar.Tapi jangan dibayangkan komputer yang telah berukuran lebih kecil tersebut memiliki kemampuan yang sama dengan komputer sekarang. Performanya masih sangat terbatas. Terlebih lagi ahli komputer masih sangat jarang.
  • 7. 4 | P a g e Pada tahun 1955 - 1965 tekonologi komputer sudah mulai dipakai untuk mengerjakan tugas tugas kantor diperusahaan. Sistem komputer masih belum dilengkapi dengan sistem operasi, Namun ada beberapa fungsi dasar dari sistem operasi sudah ada.Hingga tahun ini, SIM yang terkomputerisasi masih jarang digunakan. Atau digunakan walau dengan banyak batasan kemampuan.Walaupun begitu, setidaknya penggunaan komputer sudah mulai meringankan kerja para karyawan jauh lebih efisien dari sebelumnya.Setidaknya, perusahaan tidak lagi berbagi komputer lagi. Memiliki komputer dengan ukuran yang masuk akal. b. Era Kedua : Personal Computer Era kedua dalam sejarah sistem informasi manajemen dimulai pada tahun 1965. Saat itu, komputer telah berkembang pesat dari sisi performa. Harganya juga lebih terjangkau. Bahkan bukan hanya perusahaan, orang pribadipun sudah banyak yang bisa memilikinya.Kemampuan komputer sudah semakin meningkat dengan ditemukannya "mikroprosesor" pada komputer. Aplikasi perangkat lunak "software" mulai bermunculan.Sumber daya manusia yang ahli dibidang komputer mulai merata. Sistem informasi manajemen mulai banyak dilirik perusahaan. Karyawan perusahaan sudah banyak yang bisa mengoperasikan komputer dan aplikasinya. Dimasa ini, komputer telah bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dan diakses secara simultan. Adanya memori pada yang bisa dipartisi (dibagi) memudahkan beberapa perkerjaan kantor dalam menyimpan dan memproses data. c. Era ketiga : server network Sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi di era ketiga mungkin terjadi sekitar tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an.Pada era ketiga ini, SIM yang terkomputerisasi mulai banyak dipakai oleh perusahaan. Banyak
  • 8. 5 | P a g e perusahaan terutama perusahaan multi-nasional yang menciptakan sistem informasi mereka walaupun masih belum sempurna. Di era ini, komputer telah banyak mengalami pengembangan. Kemampuan komputer semakin meningkat dan dikenal dengan komputer dekstop. Pada era ini pula tercipta teknologi jaringan (TCP/IP) yang bisa menghubungakan satu komputer dengan komputer lainnya.Komputer sudah bisa terhubung dengan komputer lain dengan sebuah jaringan lokal antar komputer dalam perusahaan.Para karyawan disebuah perusahaan sudah bisa berbagi informasi dalam format yang sederhana melalui komputer yang terhubung dengan server utama melalui jaringan yang disebut dengan intranet. Era ini membuka jalan kepada sistem informasi manajemen yang modern. Aplikasi yang menjadi cikal bakal kemajuan mulai bermunculan seperti Lotus 123, Excel dan Multiplan Microsoft yang sangat membantu meringankan beban kerja manajemen perusahaan.Walaupun begitu, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dengan komputer pada jaman ini. Terutama aplikasi dan kecepatan yang masih rendah. d. Era keempat : Enterprise Computing Pada era keempat adalah penyempurnaan teknologi di era ketiga. Perbaikan yang menghasilkan kecepatan akses jaringan yang lebih mudah dan cepat. Proses pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena akses informasi yang mudah dan cepat.Di era ini, aplikasi perangkat lunak mulai banyak dikembangkan. Beberapa aplikasi khusus perusahaan mulai terpadu dan bisa diakses ke berbagai departemen lain yang terdapat pada perusahaan. Kecepatannya juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan komputer di era sebelumnya. Beberapa departemen di perusahaan bisa dikonsolidasikan dan dihubungkan dalam satu server atau platform tunggal yang bisa dengan mudah diakses oleh setiap departemen. Software-software yang dikembangkan sudah bisa
  • 9. 6 | P a g e mengintegrasikan berbagai peran departemen dalam perusahaan. Departemen operasi, keuangan, pemasaran, akuntansi, sumber daya manusia, inventory dan departemen yang lain bisa bekerja sama dengan selaras. Dan juga saling terhubung satu dengan yang lain.Walaupun modul aplikasi dan informasi yang diakses berbeda antar departemen, tapi sudah memberikan gambaran yang utuh bagi manajemen puncak tentang semua kegiatan operasi perusahaan. Peranan sistem informasi manajemen di era keempat ini mulai matang. SIM bisa membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan. Penggunaannya juga mulai meluas keberbagai dunia. Perangkat lunak dan keras mulai berinovasi dan ditingkatkan. e. Era kelima :Cloud Computing Sistem informasi manajemen di era kelima, Awal abad 21 hingga sekarang ini bisa dikatakan mengalami perkembangan yang super cepat. Era Internet. Era Smartphone. Era Cloud Computing.Informasi bisa diakses dimana saja, kapan saja, format apa saja, dengan kecepatan yang berkali kali lipat dari sebelumnya. Bahkan pengguna bisa membaca informasi yang dihasilkan dalam genggaman tangannya. Kecepatan pengumpulan data, pengolahan data dan pelaporan informasi sudah dalam hitungan detik. Mungkin masih ingat, ketika pemilu presiden dilangsungkan. Pagi hari masyarakat masih melakukan pemilihan, perhitungan. Dan siang hari, hasil pemilu sudah bisa diketahui hasilnya dengan metode quick qount. Sangat cepat.Begitu pula dengan sistem informasi manajemen pada perusahaan. Ketika kasir sebuah minimarket mengarahkan barcode produk ke alat scan. Maka data data seperti penjualan, stok gudang, stok toko, diskon dan hal lain langsung tercatat secara otomatis dalam sistem komputer. Kasir sudah tidak perlu merekap transaksi secara manual hingga lembur malam.Detik itu juga sudah tercatat.Satu kali klik, beberapa data sudah bisa dikumpulkan, bisa dioleh dan langsung bisa dibagikan kesemua tempat, dan waktu.
  • 10. 7 | P a g e 3. Model Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan. Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier. Tedapat empat jenis model: 1. Model Fisik Adalah model yang berwujud tiga dimensi, biasanya lebih kecil dari entitasnya. Model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis meliputi maket pusat perbelanjaan, atau prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan
  • 11. 8 | P a g e yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya, model tanah liat dari suatu mobil baru yang dibuat oleh perancang. 2. Model Narasi Menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling populer. Model ini sering digunakan para manajer, namun jarang dikenali sebagai suatu model. 3. Model Grafik Menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol atau bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk mengkomunikasikan informasi. Banyak laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham berisikan grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer. Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yang digunakan oleh analisis sistem dan programmer yang bersifat grafik. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD). 4. Model Matematika Sebagian besar perhatian dalam pembuatan model bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Semua rumus atau persamaan matematika adalah suatu model matematika. Model matematika yang digunakan para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit daripada model yang biasa digunakan dalam matematika. Keunggulan model matematika adalah ketelitiannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek serta menyediakan kemampuan prediksi. Matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak dibanding model grafik yang hanya dua dimenasi atau
  • 12. 9 | P a g e model fisik yang tiga dimensi. Bagi ahli matematika dan manajer yang menyadari kerumitan sistem bisnis, kemampuan multidimensional model matematik adalah modal yang berharga. Simbol-simbol berfungsi menjelaskan fenomena tertentu dan sangat berperan penting dalam SIM. Kegunaan Model Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut : 1. Mempermudah pengertian (pemahaman) Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya. 2. Mempermudah komunikasi Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah. Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata- kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.
  • 13. 10 | P a g e 3. Memperkirakan masa depan Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya. Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model. 4. Konsep Subsistem Informasi Organisasi Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Sistem-sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri secara fisik. Sistem-sistem informasi ini terdapat diberbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan, sistem-sistem informasi fungsional ini berkedudukan sebagai subsistem-subsistem. Berbagai sistem informasi menurut area fungsional, antara lain : 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian akuntansi) 2. Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian keuangan) 3. Sistem Informasi Manufaktur Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalammenyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
  • 14. 11 | P a g e 4. Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran 5. Sistem Informasi SDM Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. AREA FUNGSIONAL DALAM PERUSAHAAN NO. AREA FUNGSIONAL TUGAS 1. Penjualan dan pemasaran Menangani penjualan dan pemasaran produk/jasa yang dihasilkan perusahaan 2. Manufaktur (produksi) Mengahasilkan produk 3. Keuangan Mengelola aset-aset keuangan perusahaan 4. Akuntansi Memelihara rekaman-rekaman transaksi keuangan dalam perusahaan. Sistem – sistem informasi fungsional ini, atau subset – subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area – area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran system informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan computer ke seluruh operasi pemasaran. Area manufaktur juga menerima pengolahan computer dan menerapkan tekhnologi itu baik sebagai system informasi konseptual maupun sebagai komponen dalam system manufaktur fisik. Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan system informasi adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak
  • 15. 12 | P a g e mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber daya manusia (Human Resources Information System – HRIS) dan Sistem Manajemen Sumber daya Manusia ( Human Resources Management System – HRMS) sudah umum. Suatu gejala yang aneh adalah kenyataan bahwa unit jasa informasi tidak menunjukkan minat yang sungguh untuk menerapkan konsep SIM dalam areanya sendiri. Ini ibarat anak pembuat sepatu bertelanjang kaki. CIO dan para manajer jasa informasi lain telah menggunakan informasi yang dihasilkan computer selama bertahun-tahun tetapi sebelum memformalkan penggunanya dalam bentuk system informasi. Satu hal penting lain adalah bahwa system-sistem fungsional bukanlah suatu alternative untuk memiliki SIM perusahaan yang menyeluruh. Akan sukar bagi perusahaan untuk memiliki SIM yang baik jika satu atau beberapa area fungsional tidak berkontribusi. Strategi yang disarankan adalah pertama menerapkan suatu SIM, kemnudian melanjutkan dengan subsistem-subsistem organisasional. SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS) SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF “seorang Eksekutif bukan sekedar manajer tingkat rendah pada hierarki perusahaan” Pandangan Eksekutif  Menurut Henry Fayol : Manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama.  Menurut Mintzberg : Manajer melakukan semua peran dengan orientasi berbeda (Keputusan).
  • 16. 13 | P a g e Menurut Prof. John P. Kotler Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah Sistem yang dibuat hanya untuk digunakan para Eksekutif atau Top Level Management dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dimana dalam sistem ini hanya menampilkan grafik dan laporan dari seluruh proses bisnis pada organisasi atau perusahaan tersebut. Kemampuan dari Sistem Informasi Eksekutif adalah sebagai berikut: 1. Memberikan dukungan komunikasi elektronik. 2. Mempunyai kemampuan menganalisa data. 3. Mempunyai alat pengorganisasian. Pada sebuah Sistem Informasi Eksekutif, terdapat beberapa komponen yang menyusun sistem tersebut. Berikut adalah beberapa hal komponen Sistem Informasi Eksekutif, yaitu: 1. Hardware 2. Software
  • 17. 14 | P a g e 3. User Interface 4. Telekomunikasi Alangkah baiknya bila SIE ini menggunakan teknologi touch screen. Dikarenakan untuk menciptakan kemudahan untuk para eksekutif. Pola pikir pembuat sistem ini yaitu, seorang yang tidak tahu tentang sistem aplikasi sama sekali. Tampilan atau desain interface sistem haruslah dibuat dengan sangat mudah dan simpel, sehingga seorang yang awam pun tahu cara penggunaan sistem ini tanpa harus melakukan pelatihan terlebih dahulu. Karena maksud pembuatan SIE berdasarkan pada perkembangan informasi yang cepat dan dibutuhkannya sebuah sistem khusus untuk para eksekutif. Jadi, Sistem Informasi Eksekutif ini dibuat semudah mungkin dan sesederhana mungkin. Dan itulah paradigma yang membedakan SIE ini dengan sistem yang lainnya. SISTEM INFORMASI PEMASARAN Sistem Informasi Pemasaran adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Prinsip Pemasaran Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Menilai Kebutuhan Informasi Sistem informasi pemasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang diinginkan oleh manajer dengan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang
  • 18. 15 | P a g e layak untuk ditawarkan. SIP harus mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyediakan, bagi pengambil keputusan, informasi yang harus mereka ketahui untuk mengambil keputusan penting dalam bidang,pemasaran Mengembangkan Informasi Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal perusahaan, pengetahuan pemasaran, dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi kemudian memproses informasi ini untuk membuatnya lebih bermanfaat bagi manjer. Pengetahuan Pemasaran Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang dibutuhklan, mengumpulkannya dengan mencari dalam lingkungan, dan menyampaikan kepada manajer. Riset Pemasaran Riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik lewat informasi. Informasi itu dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan peluang serta masalah pemasaran, untuk menghasilkan, mempertajam, dan mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai proses pemasaran. Peneliti pemasaran terlibat dalam berbagai macam aktivitas, dari telaah potensi pasar dan pangsa pasar, untuk menilai kepuasan pelanggan dan tingkah laku membeli, untuk mempelajari aktivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan promosi.
  • 19. 16 | P a g e SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi disebut juga EntIS (Enterprise Information System) Tujuan EntIS : - Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah organisasi - EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis. Evolusi Sistem Informasi Perusahaan Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh seluruh resource yang ada di dalam perusahaan. Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM). Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan. Lalu berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP). MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan pengendalian persediaan yang rumit. Setelah itu MRP II menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-proses yang terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut dan menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan. Dan akhirnya berevolusi menjadi Enterprise Resource Planning (ERP) yang merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
  • 20. 17 | P a g e Penerapan Sistem Informasi Perusahaan Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk menerapkan sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu : 1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak 2. Pelatihan Pemakai 3. Pendekatan Peralihan Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi perusahaan terdahulu. Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan kegagalan sistem informasi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengerti kerumitan organisasi. 2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan. 3. Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk menerapkan sistem informasi perusahaan. Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk membuat prediksi ke masa depan. Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke masa depan, yaitu : - Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
  • 21. 18 | P a g e - Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data). Alat –alat pengembangan ERP yang dipercepat Waktu dua tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak organisasi . Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek selama dua tahun , atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung SIM perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP harus memuaskan pelanggan untuk mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal . Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan Sistem Informasi Perusahaan merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus dievaluasi dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan oleh organisasi. Hal – hal yang memperumit keputusan investasi adalah : 1. Investasi memerlukan lebih dari sekedar pengeluaran uang yang besar 2. Kenyataan bahwa banyak keuntungan EntIS tidak bersifat financial Ada tiga jenis kelayakan Sistem Informasi Perusahaan, yaitu : 1. Kelayakan Ekonomis Berhubungan dengan pembenaran suatu pengeluaran dengan mempertimbangkan keuntungan dan biaya secara keuangan. 2. Kelayakan Teknis - Mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang diperlukan.
  • 22. 19 | P a g e - Sistem informasi perusahaan yang dioperasikan oleh organisasi besar umumnya memerlukan teknologi informasi terkini. 3. Kelayakan Operasional - Mempertimbangkan kemampuan SDM di perusahaan untuk berhasil melaksanakan proses yang diperlukan. - Budaya organisasi juga berperan penting dalam kelayakan operasional Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning (perencanaan) ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perecanaan. ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system ystemr yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Syarat terpenting dari system ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-
  • 23. 20 | P a g e modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis. Tujuan Dan Peranannya Dalam Organisasi Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:  Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis  Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise  Menghasilkan informasi yang real-time  Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan Implementasi ERP Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan. Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung. Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP. Sayangnya, Migrasi data merupakan aktifitas terakhir sebelum fase produksi. Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi ERP:  Mengidentifikasi data yang akan di migrasi  Menentukan waktu dari migrasi data  Membuat template data  Menentukan alat untuk migrasi data  Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi  Menentukan pengarsipan data
  • 24. 21 | P a g e Kelebihan ERP  Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.  Rancangan Perekayasaan  Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment  Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks  Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan  Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level inti Kelemahan ERP  Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP  Sistem ERP sangat mahal  Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif  ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi  Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan  Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan
  • 25. 22 | P a g e 5. Software Pembuat Laporan Model SIM memperlihatkan dua jenis perangkat lunak yang menghasilkan informasi penulis laporan dan pembuatan model matematika. Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program – program yang menghasilkan laporan periodic dan khusus. Jika anda mengambil suatu laporan dari meja seorang manajer, anda tidak dapat membedakan apakah itu merupakan laporan periodic atau khusus. Keduanya dapat tampak sama persis, yang membedakannya adalah cara terpicunya.  Laporan Periodik : Disiapkan sesuai jadwal tertentu. SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS. Contohnya adalah analisis penjualan bulanan menurut pelanggan. Karena laporan – laporan seperti ini dahulu merupakan cirri punchedcard dan keydriven system sebelum era computer, mereka menyediakan semua output informasi dari SIM awal.  Laporan Khusus : Disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, seperti laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi. Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception. 6. Menyatukan Management by Execption ke dalam laporan Isi informasi laporan periodic dan khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep management by exception. Konsep ini menjelaskan model umum perusahaan. Dalam model ini pengolah informasi membandingkan kinerja actual dengan standard
  • 26. 23 | P a g e an memberitahukan manajer jijka kinerja menyimpang dari batas yang dapat diterima. Management by Exception dapat disatukan ke dalam laporan melalui empat cara, yakni :  Menyiapkan Laporan hanya jika terjadi perkecualian Ini merupakan tekhnik yang menyatu didalam model system umum, yang tiap entry dari data laporan adalah mengandung perkecualian. Seperti pada contoh berikut, data yang ditampilkan hanya untuk data lembur saja.  Menggunakan Urutan Laporan Untuk Menyoroti Perkecualian Catatan-catatan laporan dapat diurutkan menjadi urutan menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa field kunci, sehingga menarik perhatian pemakai pada catatan tertentu. Laporan berikut memperlihatkan komoditas mana yang memiliki nilai penjualan terbesar sampai terkecil.  Mengelompokkan Perkecualian Bersama-sama Laporan dapat dirancang sehingga manajer dapat mencari perkecualian pada area-area tertentu, misalnya jika dia ingin melihat piutang yang berumur lebih dari 90 hari.  Menunjukkan Varians dari Normal Kegiatan actual dibandingkan dengan rencana kegiatan dan perbedaannya ditampilkan sebagai varians. Misalnya laporan yang ingin menunjukan berapa perbedaan antara target penjualan dan penjualan sebenarnya. Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu : 1. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal. 2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh. 3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
  • 27. 24 | P a g e Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu : 1. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan. 2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan. 3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat. 4. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali. Management by exception merupakan kemampuan dasar yang disediakan CBIS. Dengan membiarkan CBIS memikul sebagian tanggung jawab memantau sistem fisik, waktu manajer dapat digunakan secara efektif. 7. Pembuatan Model Matematika Jenis kedua perangkat lunak SIM berbentuk model matematika. Model adalah penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena suatu obyek atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas. Jika model menggambarkan perusahaan , perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume penjualan, volume penjualan adalah entitasnya. Model matematika dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi pengaruh waktu, tingkat keyakinan , dan kemampuan mencapai optimisasi. Model matematika dapat dikelompokkan menjadi tiga dimensi pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan mencapai optimisasi. Model matematika berdasarkan pengaruh waktu dapat dibedakan menjadi model statis atau dinamis :
  • 28. 25 | P a g e  Model Statis atau Dinamis Model Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, sehingga hasil simulasi akan berdasarkan pada periode analisisnya. Model ini berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik tertentu, seperti suatu foto. Model yang menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis. Model ini menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film. Model matematika berdasarkan tingkat keyakinan, mencakup model deterministik atau model probabilistic :  Model Probabilistik atau Deterministik Pengelompokkan model adalah berdasarkan apakah formulannya mencakup probabilitas. Probabilitas adalah peluang terjadinya sesuatu. Model yang mencakup probabilitas disebut model probabilistik. Model yang sebaliknya, adalah model deterministik. Model deterministik adalah model yang hasilnya akan diketahui dengan pasti jika nilai variabel-variabel yang membentuknya diketahui. Model probabilistik akan menghasilkan kemungkinan- kemungkinan walaupun variabel yang membentuknya diketahui dengan pasti. Model berdasarkan kemampuan optimasi dibedakan menjadi model optimasi atau suboptimasi :  Model Optimisasi atau Suboptimisasi Model optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif. Agar suatu model dapat mencapai hal ini, masalahnya harus terstruktur dengan baik. Model suboptimisasi (satisficing model), memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan; dan model akan memproyeksikan hasilnya. Model itu tidak mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik tetapi mneyerahkakn tugas tersebut kepada manajer.
  • 29. 26 | P a g e 8. Simulasi Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen-elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecahan masalah. o Skenario Model Skenario digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi. Mislanya, Anda sering menstimulasikan suatu sistem persediaan. Elemen- elemen data yang menetapkan skenario disebut elemen-elemen data skenario. Model dapat dirancang sehingga elemen-elemen data skenario merupakan variabel, jadi memungkinkan penetapan berbagai nilai. o Variabel Keputusan Nilai-nilai input yang manajer masakukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Contohnya, jumlah pesanann, titik pemesanan (waktu yang diperlukan oleh pemasok untuk memenuhi pengisian kembali persediaan) o Teknik Simulasi Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi hanya satu kali; hasilnya adalah solusi terbaik dengan skenario dan variabel keputusan tertentu. Namun, model suboptimisasi perlu dilakukan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan yang menciptakan hasil yang memuaskan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah, sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecahan masalah secara bertahap dan metodis menemukan kombinasi keputusan yang akan mengarah ke pemecahan masalah. o Format Output Simulasi Merupakan suatu praktek yang baik untuk menyertakan elemen-elemen skenario dan variabel-variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama dengan output.
  • 30. 27 | P a g e Contoh Pembuatan Model Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak dari : 1. Harga produk 2. Jumlah investasi pabrik yang diperlukan untuk menyediakan kepastian untuk memproduksi produk tersebut 3. Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan dan penjualan langsung 4. Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam litbang (penelitian dan pengembangan) Selanjutnya, eksekutif tersebut ingin dapat mensimulasikan empat kuartal kegiatan dan menghasilkan dua laporan-suatu pernyataan operasi yang mencakup nilai-nilai non-keuangan yang penting seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas pabrik, serta suatu pernyataan laba-rugi yang mencerminkan hasil-hasil dalam istilah-istilah keuangan. Input Model Input model terdapat dua model yaitu untuk memasukkan data skenario bagi kuartal sebelumnya dan untuk memasukkan data skenario bagi kuartal berikunya. Model input yang digunakan untuk memasukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal terakhir atau yang lalu. Sebagian dari elemen-elemen itu berhubungan dengan perusahaan-kapasitas pabrik; jumlah unit yang dihasilkan, nilai mata uang dari bahan baku, dan seterusnya. Elemen-elemen yang lain berhubungan dengan pengaruh lingkungan perusahaan-indeks ekonomi, indeks musiman, harga pesaing, dan pemasaran pesaing. Model input yang menunjukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal berikutnya. Eksekutif menyatakan berapa banyak kuartal yang ingin disimulasikan.
  • 31. 28 | P a g e Kemudian mereka memasukkan perkiraan untuk indeks ekonomi dan musiman, serta perkiraan harga dan pemasaran pesaing. Dibagian bawah dari layar, eksekutif memasukkan empat keputusan, dengan kotak di sebelah kanan tempat menampilkan laba setelah pajak yang dihasilkan. Layar itu dapat mengakomodasi keputusan-keputusan untuk empat kuartal. Layar tersebut juga menampilkan nilai-nilai awal (default). Output Model Kegiatan kuartal berikut (kuartal 1) disimulasikan, dan laba setelah pajak ditampilkan di layar. Eksekutif mempelajari angka itu dan memutuskan set keputusan yang akan digunakan pada kuartal 2. Keputusan-keputusan ini dimasukkan dan simulasi tersebut diulang. Proses ini berlanjut hingga keempat kuartal telah disimulasikan. Eksekutif dapat memperoleh lebih banyak output terinci dalam bentuk tampilan atau cetakan. Laporan operasi dan laporan laba-rugi ditampilkan pada layar yang berbeda. 9. Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut: 1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model yang dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik. 2. Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun. 3. Model menyediakan daya prediksi―suatu pandangan ke masa depan―yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain. 4. Model lebih murah daripada model trial and error. Proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu pengembangan serta perangkat lunak dan
  • 32. 29 | P a g e perangkat keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk. Adapun kerugian pembuatan model matematika antara lain: 1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model baru dijelaskan, seorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbanagan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan kepurusan yang didasarkan pada hasil simulasi. 2. Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks. Keahlian tersebut juga diperlukan untuk menafsirkan output secara cepat. Sudah lama manajer menganggap kerugian pembuatan model melebihi keuntungannya. Situasi ini sedang berubah, berkat kombinasi peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. 10. Output Model Simulasi model dapat disajikan dalam dua bentuk tampilan output yaitu: 1. Output tabel, yaitu output berupa tampilan huruf dan angka yang digunakan jika semua data perlu ditampilkan. 2. Output Grafik, muncul setelah era komputer WYSIWYG, di rintis oleh Lotus dam Microcomputer. Kini tampilan grafik menjadi suatu fiturt wajib yang harus disediakan sistem informasi. Output laporan dan model dapat dihasilkan dalam bentuk table atau grafis. Hingga awal 1980-an grafik computer tidak dianggap serius sebagai suatu pilihan output. Kemudian, datanglah computer mikro dan Lotus memungkinkan pemakai secara mudah menampilkan dan mencetak informasi dalam bentuk grafik.
  • 33. 30 | P a g e Keberhasilan Lotus juga mendorong pemasok lain untuk mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras grafik. Produk-produk ini telah dipromosikan sebagai berperan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam banyak kasus memang demikian, tetapi keberhasilan tidak selalu dapat dipastikan. Grafik bekerja sangat baik pada situasi tertentu, dan format table bekerja sangat baik pada situasi lain. Kapan Menggunakan Grafik Sirkka L. Jarvenpaa, seorang professor SIM di University of Texas di Austin, dan Gray W. Dickinson, seorang professor SIM di University of Minnesota, mempelajari keuntungan dan kerugian relative dari output table dan grafik. Berdasarkan penemuan mereka, mereka menyarankan penggunaan grafik jika : - Mencari ikhtisar data secara tepat - Mendeteksi trens dari waktu ke waktu - Meramal (forecasting) kegiatan - Mencari gambaran yang relatif sederhana dari sejumlah besar informasi Grafik Apa yang Digunakan Jarvenpaa dan Dickson juga menawarkan kiat-kiat berikut saat memilih antaraberbagai jenis grafik : o Bagian grafik atau batang (line or bar charts) dipilih untuk mengikhtisarkan data. o Bagan garis atau batang berkelompok (grouped line or bar charts) baik untuk memperlihatkan trend dari waktu ke waktu. o Bagan batang berkelompok lebih baik dari bagan lingkaran (pie chart)untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu keseluruhan.
  • 34. 31 | P a g e o Bagan garis atau bagan berkelompok baik untuk membandingkan berbagai pola variabel. Teknik ini lebih baik daripada bagan garis atau batang bertumpuk (stacked line or bar charts). o Gunakan bagan horizontal daripada batang vertikal saat membandingkan berbagai variabel. Ini merupakan pengungkapan baru, mengingat batang vertikal begitu sering digunakan. o Tempatkan nilai data di ujung batang horizontal dalam untuk memudahkan pembacaan. o Gunakan bagan garis tunggal atau batang untuk membandingkan titik-titik data individual antarvariabel. Keberhasilan terbaik akan tercapai dengan merancang output grafik yang digunakan untuk memecahkan jenis-jenis masalah yang khusus. 11. SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia Rasa takut sebagai Dasar Pertimbangan Faktor Manusia Para pegawai dari perusahaan yang memasang sistem pengolahan data pertama mengalami rasa takut. Mereka takut bahwa komputer akan membuat mereka diberhentikan, dan di beberpa perusahaan hal itu memang terjadi. Para pegawai takut bahwa “big brother” akan menggunakan sistem unutk memata- matai mereka dan melanggar privacy mereka. Yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa SIA, SIM dan aplikasi virtual seperti surat elektronik merupakan sistm-sistem organisasi. Dengan demikian sistem tersebut diterapkan untuk memenuhi kebutuhan imi dari kelompok besar daripada perorangan.
  • 35. 32 | P a g e DSS dan sistem berbasis pengetahuan, sebaliknya, mengakibatkan lebih sedikit ancaman perilaku. Alasannya adalah sistem-sistem ini biasanya diterpakan atas permintaan pemakai mengambil manfaat dari penggunaannya. Bagaimana pegawai mengungkapkan rasa takut mereka Jika para pegawai takut terhadap komputer, mereka mungkin bereaksi dengan berbagai cara. Teanggapan terbaik adalah mengungkapkan secara terbuka ketakutan mereka kepada manajemen. Manajemen lalu berkesempatan untuk menanggapi dan meredakan rasa takut tersebut. Namun, sering para pegawai menyimpan rasa takut mereka dan diam-diam menyabot sistem. Bagaimana manajer mengungkapkan rasa takut mereka Para manajer juga memiliki ketakutan sendiri. Kadang-kadan manajer di suatu area fungsional tidak ingin berbagi informasi dengan yang lain. Alasannya adlah mereka telah bersusah payah mengumpulkan informasi dan seharusnya dapat mengendalikan penggunaanya ( data itu milik mereka). Walaupun sikap itu jelas tidak menguntungkan perusahaan sebagai satu kesatuan, sikap tu merupakan realitas sifat manusia. Program untuk mengurangi rasa takut dan dampaknya Para perancang sistem informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak pegawai maupun manajer dapatmempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah berikut : 1. Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job echancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulah dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka.
  • 36. 33 | P a g e 2. Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. Pengumuman oeleh manajemen puncak pada awal tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup merupakan contoh strategi ini. 3. Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak-dampak dari sistem komputer, dan dengan berpegang pada janji. 4. Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama, identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan menunjukkan kepada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu memenuhi kebutuhan mereka. 5. Berbagai proyek dan aplikasi komputer yang mengembangkan aplikasi tersebut selalu berada di bawah pengaruh-pengaruh tertentu. Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia (human faktors consideration). 12. Menempatkan SIM dalam Perspektif SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, seperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran.
  • 37. 34 | P a g e Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini. 13. SIM Dan Pemecahan Masalah SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara dasar : o Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. o Indentisifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama di balik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Kelemahan utama SIM adalah tidak terarahnya pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan.
  • 38. 35 | P a g e PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Rininda – Kelompok 1 Pertanyaan : Dalam slide 8, dalam system informasi perusahaan terdapat perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). Apa tujuan dan peranan ERP itu dalam organisasi? Jawaban : Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:  Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis  Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise  Menghasilkan informasi yang real-time  Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan 2. Vivin – Kelompok 2 Pertanyaan : Apa saja keuntungan dan kendala adanya management by exception ? Jawaban : Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu : a. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal. b. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh. c. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
  • 39. 36 | P a g e Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu : a. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan. b. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan. c. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat. d. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali. 3. Jeni– Kelompok 4 Pertanyaan : Bagaimana sebuah Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan sebagai pengambil keputusan? Jawaban : Informasi mengandung suatu arti yaitu data yang sudah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan 4. Albert – Kelompok 5 Pertanyaan : Dalam slide 15, disebutkan ada 4 jenis model. Sebenarnya apa fungsi atau kegunaan dari adanya model tersebut ?
  • 40. 37 | P a g e Jawaban : Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut : 1. Mempermudah pengertian (pemahaman) Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya. 2. Mempermudah komunikasi Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah. Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut. 3. Memperkirakan masa depan Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya. Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang
  • 41. 38 | P a g e dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model. 5. Vony – Kelompok 6 Pertanyaan : Apa saja keuntungan dan kerugian yang didapat oleh seorang manajer dari Pembuatan Model dan bagaimana cara mengatasi kerugian tersebut ? Jawaban : Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut: a. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar b. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat c. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa d. Model lebih murah daripada metode trial and error Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah: a. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. b. Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat. Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.
  • 42. 35 | P a g e DAFTAR PUSTAKA http://nichonotes.blogspot.co.id/2017/12/sejarah-sistem-informasi- manajemen.html (Diakses 02 Mei 2018 ) http://menurpumpungan.blogspot.co.id/2016/10/sistem-informasi-manajemen- sistem.html ( Diakses 02 Mei 2018 ) http://sm3kelompok5.blogspot.co.id/2015/05/bab-ix-sistem-informasi- manajemen.html ( Diakses 02 Mei 2018 ) http://thonievarians.blogspot.co.id/2012/10/sistem-informasi-manajemen.html (Diakses 02 Mei 2018) https://isdhe.wordpress.com/2010/01/11/sistem-informasi-manajemen-sim/ (Diakses 03 Mei 2018) https://danielraka.wordpress.com/2010/03/03/model-sistem-umum-perusahaan/ (Diakses 03 Mei 2018)