3. Pendekatan ekonomi politik mengaitkan seluruh
penyelenggaraan politik, baik yang menyangkut aspek,
proses maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang
diintrodusir oleh pemerintah.
Artinya, instrumen-instrumen ekonomi seperti
mekanisme pasar, harga dan investasi dianalisis dengan
menggunakan setting sistem politik dimana kebijakan
atau peristiwa ekonomi itu terjadi.
Pendekatan ini melihat ekonomi sebagai cara
untuk melakukan tindakan, sedangkan politik
menyediakan ruang bagi tindakan tersebut (Yustika,
2011).
4. Pendekatan klasik menyatakan bahwa
pasar memiliki kemampuan untuk mengelola
dirinya sendiri dalam artian yang kuat
(strong sense) dimana pandangan seperti ini
dijadikan dasar untuk melaksanakan
kebijakan Laissez- faire (dari bahasa
Prancis “biar bekerja”) yang berarti
perdagangan bebas.
5. Adam smith
Pasar yang
mengatur
dirinya sendiri
Sifat dari sistem pasar
dan hubungan antara
pasar dengan negara
Teori nilai dan
distribusi
Tentang produksi dan
penggunaan surplus
ekonomi
7. Terjadi perbedaan pandangan terhadap perilaku
variabel-variabel ekonomi yang mereka bahas.
Smith lebih menekankan aspek kekayaan yang
berlimpah
Malthus penuh kekuatiran pertambahan
penduduk yang lebih cepat
Ricardo lebih tertarik kepada teori distribusi
kekayaan
Mill telah mulai berorientasi kepada pemikiran-
pemikiran sosialis.
8. Penentuan suku bunga
Pihak Bank bebas menentukan suku bunganya
sendiri, tetapi ada margin atau batasan dari Bank
Indonesia sehingga suku bunga itu tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah ini adalah salah satu
contoh kebijakan Ekonomi Politik Klasik karena
pemerintah tidak turut mencampuri masalah
penentuan suku bunga ini.