1. 5. Seseorang yang mampu tetapi tidak menyokong kehidupan ayah dan
ibunya dalam usia tua mereka ini merupakan sebab kemerosotan
batin baginya.
MARCH
6. Pada suatu ketika, sang Bhagava berdiam diantara Suku Sakya
ditaman pohon beringin di Kapilavastu, Manhama, seorang anggota
1. Bangun ! Bangkitlah ! Untuk apa kau terus bermimpi ? Bagaimana Suku Sakya, datang kepada beliau dan bertanya : Bhante
mungkin engkau yang sakit dan tertusuk panah kegagalan tetap bagiamanakah seorang agar dapat menjadi upasaka dan upasaki ?
tertidur ? Bangun ! Bangkitlah ! Latihlah dirimu untuk memenangkan Apabila seorang menyatakan berlindung pda Buddha, Dharma dan
kedamaian. Jangan biarkan raja kematian, karena mengetahui Sangha, ia adalah seorang upasaka atau upasika . Bagaimanakah
engkau dalam keadaan lengah menarikmu kedalam dunianya. caranya menjadi upasaka atau upasaki yang baik itu ? Apabila
Lenyapkan kemelekatan ini, ikatan yang menjerumuskan para dewa seorang upasaka atau upasaki melaksanakan pancasila yaitu
dan manusia. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu, karena bagi mengindari pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila, berbohong,
mereka yang membiarkannya, hanya ada neraka baginya. Kemalasan dan memakan atau meminum makanan -minuman yang
adalah kekotoran batin, Kekotoran batin itu datang dengan segala melemahkan kesadaran adalah upasaka atau upasaki yang baik .
wujutnya. Dengan pengetahuan dan kewaspadaan , cabutlah panah Bhante , bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya sendiri ,
penderitaan dari dirimu . tetapi tidak orang lain ? Apabila seseorang yang mempunyai
keyakinan (pada Dharma) kebajikan dan menjauhi kesenangan
2. Sebagaimana tubuh ini yang ditunjang oleh makanan, tergantung duniawi, apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku
padanya dan tidak dapat hidup tanpanya, demikian pula kelima mendengarkan Dharma, dan menyadari Dharma yang telah
rintangan batin ditunjang oleh makanan mereka, tergantung didengarnya , apabila seseorang senantiasa bercermin pada Dharma,
padanya dan tidak dapat hidup tanpanya. Makanan apakah yang mengerti Dharma dengan baik dan berjalan sesuai dengan Dharma,
menimbulkan nafsu keinginan atau mengembangkan nafsu keinginan akan tetapi orang tersebut tidak berusaha membaginya dengan
yang telah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal orang lain maka orang itu hanya menolong dirinya tidak orang lain.
yang memikat hati. Dan makanan apakah yang menimbulkan Kemudian Bhante bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya
kedengkian atau mengembangkan kedengkian yang telah ada ? Tak sendiri dan juga orang lain ? Apabila seseorang telah mempunyai
lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang menjijikan. Dan keyakinan (pada Dharma) , kebajikan dan menjauhi kesenangan
makanan apakah yang menimbulkan kemalasan atau terhadap duniawi serta berusaha membaginya dengan orang lain,
mengembangkan kemalasan yang telah ada ? Tak lain adalah apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku, mempelajari Dharma,
perhatian yang salah pada rasa sesal, kantuk, kelesuan, kekenyangan dan menyadari Dharma yang telah didengarnya, apabila seseorang
dan kemalasan berfikir. Dan makanan apakah yang menimbulkan senantiasa bercermin pada Dharma mengerti Dharma dengan baik ,
kecemasan kekhawatiran atau mengembangkan kecemasan atau berjalan sesuai Dharma dan berusaha membaginya dengan orang
kekhawatiran yang sudah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah lain, maka orang itu menolong dirinya sendiri dan juga orang lain.
pada kejengkelan. Dan makanan apakah yang menimbulkan
keraguan-raguan mengembangkan keragu-raguan yang telah ada ? 7. Andaikan semnagkuk air dicampur dengan zat pewarna kuning, biru,
Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang meragukan ataupun jingga dan andaikan seseorang memandang ke permukaan
dan tidak pasti. air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat
wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian pula , bila
3. Ugga, seorang perdana menteri, berkata kepada Sang Bhagava . seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi oleh
Bhante , betapa mencengangkan dan mengesankan kekayaan dan nafsu keinginan, dan tidak tahu perlindungan terhadap nafsu
kemewahan yang dimiliki oleh Raja Migara Rohancyya ! Kalau begitu, keinginan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat
Ugga berapa banyak harta kekayaannya ? Siapapun tahu ia memiliki kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah
emas dan perak berlimpah, tetapi apakah itu merupakan harta dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran-ajaran tak
kekayaan yang sejati ? Tidak, Aku (Tathagata) mengatakan bahwa itu bermanfaat yang didapat kemudian. Andaikan semangkuk air
bukanlah harta kekayaan yang sejati, karena harta itu dapat musnah dipanaskan diatas api sampai mendidih dan dipenuhi oleh
terbakar, musnsh karena banjir , disita oleh pemerintah, dirampok, gelembung air, dan andaikan seseorang memandang kepermukaan
direbut oleh musuh, dan dihabiskan oleh ahli waris yang boros. air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat
Tetapi ada tujuh harta kekayaan sejati yang tidak dapat musnah oleh wajahnya pada permukaan air tersebut. Demikian pula, bila
hal hal tersebut diatas. Apakah ketujuh harta kekayaan sejati itu ? seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dilingkupi kedengkian
Mereka adalah keyakinan (pada Dharma), kebajikan, kesadaran, tersebut, tidak mengetahui perlindungan terhadap kedengkian
ketakutan (untuk berbuat jahat ), giat belajar Dharma, kemurahan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat kesejahteraan
hati, dan kebijaksanaan . ketujuh harta kekayaan itu tidak akan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah dihafalkan sejak dulu
musnah terbakar, musnah karena banjir, disita oleh pemerintah, akan terlupakan, terganti oleh ajaran ajaran tak bermanfaat yang
dirampok direbut oleh musuh dan dihabiskan oleh ahli waris yang didapat kemudian. Sekarang seandainya kedalam semangkuk air
boros. dimasukan sekumpulan ganggang, dan andaikan seseorang
memandang kepermukaan air itu untuk bercermin. Ia tidak akan
mengenali ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut.
4. Hindarilah berbohong. Seseorang seharusnya berbicara kebenaran,
Demikian pula , hidup dengan pikiran yang bila seseorang hidup
dapat dipercaya, jujur, menjadi tempat bertanya dan bukan dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi dengan kemalasan dan
pembohong bagi dunia. Hindarilah memfitnah. Seseorang keengganan, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap
seharusnya tidak membicarakan disana apa yang didengarnya disini, kemalasan dan keenganan tersebut , ia tidak akan mengetahui
atau membicarakan disini apa yang didengarnya disana, dengan ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita
tujuan menimbulkan perpecahan dirinya atau orang lain. Oleh karena yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh
itu, seseorang seharusnya mendamaikan mereka yang terpecah- ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Sekali lagi,
belah dan menambah kerukunan mereka yang telah bersatu, andaikan pada semangkuk air, permukaannya tersapu oleh angin
bergembira dalam kedamaian, berbahagia dalam kerukunan, dan sehingga tergoncang dan beriak, dan andaikan seorang memandang
menganjurkan perdamaian. Perdamaian dan kerukunan adalah kepermukaan air tersebut. Demikian pula , bila seseorang hidup
tujuan pembicaraannya. diantara oaring orang lain . Hindarilah dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi kegelisahan dan
ucapan kasar. Seseorang seharusnya bicara hal-hal yang benar, enak kekhawatiran, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap
didengar, ramah, menyentuh kalbu, sopan, menyenangkan dan kegelisahan dan kekhawatiran tersebut, ia tidak akan mengetahui
disukai semua orang. Hindarilah ucapan yang tidak bermanfaat. ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita parita
Seseorang seharusnya berbicara pada saat yang tepat, berdasarkan yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh
kenyataan, langsung pada intinya, tentang Dharma, kata-katanya ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Akhirnya
bermanfaat, masuk akal, sesuai dengan keadaan, jelas arah dan andaikan semangkuk air diaduk dengan lumpur sehingga tercampur
tujuannya.
2. dan menjadi keruh, dan andaikan seseorang memandang 15. Sang Bhagava berkata kepada Y.A. Maha Moggallana, “ Apakah
kepermukaan air itu untuk bercermin . Ia tidak akan bisa mengenali engkau mengantuk, Moggallana ? Apakah engkau mengantuk ?” “ Ya,
ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian Bhantee.” “ Kalau begitu, kapan saja kemalasan dan kantuk
pula, bila seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi menimpamu, jangan perhatikan hal itu, jangan menurutinya. Dengan
oleh keragu-raguan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika
melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada,
telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran- engkau harus berfikir dan mengingat Dharma, ulangilah dalam
ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian . ingatanmu seperti yang telah kau dengar dan pelajari. Dengan
melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika
8. Bila seseorang memikirkan dan merenungkan sesuatu secara dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada
berlebihan, pikiran orang tersebut akan cenderung melekat pada engkau harus mengucapkan kembali Dharma , ulangilah dalam
sesuatu itu. ingatanmu seperti yang kau dengar dan pelajari secara mendetail.
Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap .
9. Dimanapun kelima hal itu ditemukan, apakah pada seorang raja atau Tetapi jika dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap
petani, seorang panglima, kepala desa, pemimpin perkumpulan ada engkau harus menarik telingamu dan menggosok-gosokan
ataupun kepala suku, kemajuanlah yang akan didapat, dan bukan telapak tangan pada lengan dan kakimu Dengan melakukan hal ini,
kemerosotan. Apakah kelima hal itu ? Ambillah contoh seseorang kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan
yang dengan kekayaannya yang diperoleh dengan 1. kerja keras dan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Dengan melakukan hal
usaha yang sungguh sungguh, 2. dikumpulkan dengan membanting ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap . Tetapi jika dengan
tulang dan memeras keringat , dan 3. didapat secara halal , 4. melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada, bangkitlah
menghormati, memuja, memuliakan dan menghargai orang tuanya. dari tempat dudukmu dan basuhlah mukamu dengan air , lihatlah
Sebaliknya orang tuanya mengasihi orang itu dan berkata. Semoga sekelilingmu dan tataplah langit yang berbintang. Dengan melakukan
engkau berumur panjang dan selalu diberkati . Jadi bagi seseorang hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan
yang mengasihi orang tuanya, kemajuanlah yang akan didapat, dan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada engkau harus
bukan kemerosotan. 5. Demikian pula dengan isteri dan anak bersungguh-sungguh membayangkan seberkas sinar tanpa henti.
anaknya, pelayan pelayan dan pegawai pegawainya demikian pula Kemudian dengan pikiran jernih dan tak terhalang engkau harus
dengan penggarap ladangnya , penyewa tanahnya dan juga para mengembangkan kesadaran yang jelas. Dengan melakukan hal ini,
dewa, pertapa dan brahmana. Bila ia mengasihi mereka, mereka kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan
akan berkata : Semoga engkau berumur panjang dan selalu diberkati hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Sadarilah apa yang ada
. dihadapan dan dibelakangmu. Berjalanlah bolak balik dengan pikiran
memperhatikan setiap gerak dan langkah dan jangan biarkan
pikiranmu menyimpang. Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan
10. Bagaimanakah pelaksanaan ketiga sila pertama dari pancasila agar
kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan hal ini,
hidup kita lebih bersih ? Tentang hal ini, seseorang seharusnya
kemalasan dan kantukmu tetap ada, baringkanlah tubuhmu kekanan
menjauhi permusuhan, menyingkirkan tongkat dan pisau, hidup
seperti posisi seekor singa, dengan tangan kanan menopang kepala &
dengan damai, ramah dan penuh welas asih terhadap semua mahluk.
kaki kiri diatas kaki kanan, dengan penuh perhatian dan kesadaran ,
Seseorang seharusnya menjauhi pencurian milik orang lain, apakah
serta dengan pikiran terpusatkan. Sesudah bangkit engkau harus
itu dihutan maupun didesa, Janganlah mengambil barang yang tidak
langsung berdiri tegak dan berfikir, “ Aku tidak akan menurutkan
diberikan. Seseorang seharusnya tidak melakukan perbuatan asusila.
kenikmatan berbaring, merebahkankan diri dan tidur untuk tujuan
Jangan melakukan perbuatan asusila dengan anak gadis yang masih
bermalas malas. Latihlah dirimu dengan cara seperti ini.”
dibawah pengawasan ibunya, ayahnya, saudara laki-lakinya, saudara
perempuannya ataupun sanak saudaranya, atau dengan wanita yang
dilindungi secara hukum, atau dengan wanita yang bersuami, atau 16. Bila engkau berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha, tidak ada
dengan wanita yang sedang menjalani hukuman, ataupun dengan ketakutan dan kecemasan yang akan muncul .
wanita yang telah bertunangan .
17. Ada empat hal yang menumbuhkan kebijaksanaan yang merupakan
11. Siapapun juga , baik pada pagi, siang ataupun malam, yang penolong utama bagi umat manusia . Apakah keempat hal itu ?
melaksanakan Perbuatan Benar, Ucapan Benar dan Pikiran Benar Keempat hal itu adalah berkawan dengan orang bijaksana , sering
akan mendapatkan kebahagiaan baik pada pagi, siang ataupun mendengarkan Dharma, penuh perhatian (pada hal-hal yang benar)
malam . dan bertindak sesuai Dharma .
12. Sang Bhagava bertanya : Manakah yang lebih banyak , pasir dikuku 18. Seorang pengembara bernama Nandiya bertanya kepada Sang
tanganku atau diatas bumi ini ? Tentu saja, Bhante , pasir diatas bumi Bhagava : Kondisi bagaimanakah yang jika dikembangkan dan dilatih
jauh lebih banyak, sedangkan yang ada dikuku tangan Bhante membawa ke Nibbana, menuju Nibbana dan mencapai puncaknya
sangat sedikit . Keduanya tidak dapat diperbandingkan . Demikian Nibbana ? Nandiya, ada delapan hal yang jika dikembangkan dan
pula , mahluk yang terlahir sebagai manusia sangat sedikit . Jauh dilatih akan mebawa ke Nibbana, menuju ke Nibbana. Apakah
lebih banyak mereka yang terlahir dialam alam lain . Oleh karena itu, delapan hal tersebut ? Tak lain adalah Pandangan Benar, Pikiran
engkau harus melatih dirimu dan berfikir : Kita harus hidup dengan Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar,
bersungguh sungguh ! Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar.
13. Sebagaimana fajar menyingsing adalah pertanda terbitnya matahari, 19. Ada lima saat yang tepat untuk bekerja keras. Kapankah kelima saat
demikian juga , mempunyai kebajikan adalah pertanda terbitnya itu ? Tentang hal ini, saat nya adalah saat seseorang masih muda,
Jalan Tengah Beruas Delapan . rambut masih berwarna hitam, memiliki kesegaran orang muda dan
berada dalam kondisi prima. Inilah saat yang tepat untuk bekerja
14. Ada tiga macam pikiran yang meyebabkan kebutaan, ketidak tahuan keras. .Kemudian , saat seorang sehat, inilah saat yang tepat yang
dan kebodohan sehingga menutupi kebijaksanaan, menimbulkan kedua untuk bekerja keras. Bila tidak ada kelaparan dan makanan
kesukaran dan tidak mengarah ke Nibbana. Apakah ketiga macam cukup tersedia, mudah untuk mendapatkannya dan seseorang dapat
pikiran itu ? Ketiganya adalah pikiran yang penuh dengan hidup cukup dengan penghasilannya, inilah saat tepat ketiga . Bila
keserakahan, kebencian dan kejahatan . Ada tiga macam pikiran yang seseorang hidup rukun dengan kawan kawannya, harmonis seperti
memberikan pandangan, penglihatan dan pengetahuan , sehingga susu dan air yang dicampur, tanpa pernah bertengkar dan saling
menumbuhkan kebijaksanaan, meyebabkan kedamaian dan memandang dengan penuh cinta kasih, inilah saat yang tepat
mengarah ke Nibbana . Apakah ketiga macam pikiran itu ? Ketiganya keempat . Dan yang terakhir, bila para Bhikku hidup rukun dengan
adalah pikiran yang penuh dengan kemurahan hati, cintakasih dan rekan-rekannya, puas dengan satu ajaran (Dharma), tak ada saling
suka menolong . mencerca, tuduhan (yang tidak benar), pertengkaran perdebatan,
melainkan mereka yang hanya memiliki sedikit keyakinan akan
3. menemukan keyakinan dan keyakinan mereka yang sudah mantap datang menjengukku. Maka pergilah pelayan itu menemui Sang
akan terus berkembang, inilah saat yang tepat untuk yang kelima Bhagava , dan melakukan apa yang diminta kepadanya . Sang
untuk bekerja keras. Bhagava menyetujui permintaan itu, dan merapikan pakaian,
mengambil jubah luar dan mangkukNya kemudian berangkat . Ketika
20. Janganlah (hanya) melihat kesalahan orang lain ataupun kelalaian Y.A. Vakkali melihat Sang Bhagava mendatangi dari kejauhan, ia
dan perbuatan mereka. Tetapi lebih baik perhatikan tingkah lakumu berusaha bangkit dari tidurnya. Tetapi Sang Bhagava melihat hal itu
apa yang telah engkau lakukan dan akan lakukan. Bila seseorang dan berkata : Cukup Vakkali. Tetaplah berbaring. Ada tempat duduk
memandang rendah kesalahan orang lain dan selalu penuh yang telah dipersiapkan , Aku akan duduk disana . Setelah Ia
kedengkian, kekotoran batinnya akan terus tumbuh. Jauhlah ia dari mengambil tempat duduk , Sang Bhagava memanggil Y.A. Vakkali dan
pelenyapan kekotoran batin. Bila engkau melakukan apa yang kau berkata : Aku harap engkau tetap bertahan. Aku harap engkau dapat
ajarkan kepada orang lain kemudian, dapat mengendalikan dirimu mengatasi rasa sakitmu, apa penyakitmu kian berkurang apa
sendiri engkau dapat mengendalikan orang lain dengan baik. penyakitmu tampak mereda ? Tidak Bhante . Aku tidak dapat
Sesungguhnya, pengendalian diri adalah sangat sukar. Engkau menahan ataupun mengatasi rasa sakit ini, penyakit ku tidak
sendirilah yang harus mengendalikan dirimu. Engkau sendirilah yang berkurang, juga tidak bertambah. Lalu apakah engkau menjadi ragu
harus menguji dirimu dan tentu , dengan selalu terjaga dan sadar. Oh ragu atau kesal ? Sesungguhnya Bhante, aku tidak menjadi ragu ragu
para Bhikku, engkau akan hidup dalam kebahagiaan. atau kesal . Apakah engkau mempunyai perasaan bersalah ? Tidak
Bhante, aku tidak mempunyai perasaan bersalah . apakah engkau
21. Apa yang dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu muncul mempunyai perasaan cemas atau sesuatu yang disesalkan . Tentang
dan lenyap bergantian sepanjang waktu. Bagaikan seekor kera yang hal ini , telah sekian lama aku menunggu saat untuk bertemu Bhante,
berayun dari satu pohon kepohon lainnya dengan berpegangan pada tetapi aku tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya. Jangan
dahan, berayun hanya untuk berpegang sekejab pada dahan lain, begitu Vakkali. Mengapa engkau ingin melihat tubuh yang kotor ini ?
demikian pula dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu Ia yang melihat Dharma berarti melihat Aku dan ia yang melihat Aku
muncul dan lenyap bergantian sepanjang waktu . berarti melihat Dharma . Sesungguhnya , ketika melihat Dharma,
seseorang melihat Aku, dan ketika melihat Aku ia melihat Dharma.
22. Seorang pengembara bernama Jambukhadaka mengunjungi Y.A
26. Aku (Tathagata) tahu bahwa tidak ada sesuatu halpun yang demikian
Sariputta dan berkata pada beliau, Mereka bicara tentang Nibbana!
tak bermanfaat seperti pikiran tak terkendali. Sesungguhnya pikiran
Nibbana! Tetapi, Bhante apakah Nibbana itu ? Lenyapnya
tak terkendali adalah hal tidak bermanfaat . Aku (Tathagata) tahu
keserakahan, kebencian dan kegelapan batin adalah Nibbana .
bahwa tidak ada hal yang demikian bermanfaat seperti pikiran yang
Apakah jalan untuk mencapai Nibbana ? Ya, ada jalan untuk
terkendali . Sesungguhnya , pikiran yang terkendali adalah hal yang
mencapai Nibbana ? Jalan apakah itu ? Yakni Jalan Tengah Beruas
bermanfaat .
Delapan yang terdiri dari Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan
Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya
Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar . 27. Apapun harus dilakukan oleh seseorang guru, karena cinta kasihnya
dan demi kepentingan para pengikutnya, telah Aku (Tathagata)
lakukan untuk mu. Ada banyak pohon yang rindang, ada banyak
23. Disini, didunia ini seseorang seharusnya berlatih melakukan
tempat yang tenang. Berlatihlah meditasi, jangan malas ataupun
kebajikan. Karena kebajikan bila ditanam pasti segera membuahkan
menyesal kemudian . Inilah petunjuk Ku pada mu .
kebahagiaan. Seseorang yang sadar seharusnya tetap melakukan
kebajikan bila menginginkan tiga macam kebahagiaan ini , pujian dari
semua orang, kekayaan dan terlahir kembali dialam surga setelah 28. Ada tujuh hal yang dipunyai oleh seorang sahabat sejati. Apakah
meninggal. Seseorang yang bijaksana mempunyai banyak sahabat ketujuh hal itu ? Ketujuh hal itu adalah memberikan sesuatu yang
karena ia dapat mengendalikan dirinya, tetapi seseorang yang tak sulit diberikan, melakukan hal yang sulit untuk dilakukan, menahan
bermoral yang melakukan kejahatan akan dijauhi sahabat apa yang sulit ditahan, menceritrakan rahasianya dan menyimpan
sahabatnya. Seseorang yang tak bermoral hanya akan mendapatkan rahasianya dalam kesulitan ia tidak akan meninggalkanmu serta tidak
nama buruk, dan terkenal akan keburukannya. Seseorang yang bijak akan mengabaikanmu bila engkau dalam kesulitan
akan medapatkan nama baik terpuji dan terkenal. Kebajikan adalah
dasar pertanda sumber kebaikan dan keindahan , karenanya 29. Bagaimanakah seorang murid memperlakukan gurunya dengan
seseorang harus mengembangkan kebajikannya. Kebajikan adalah penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan ? Tentang hal ini guru
pengontrol, pengendalli dan pembawa kebahagiaan batin, serta yang welas asih tersebut mengajarkan Dharma kepada para
suatu tempat yang dilalui semua Buddha . Karenanya , seorang muridnya demi kepentingan mereka, dengan berkata , Ajaran ini
seharusnya mengembangkan kebajikannya . Kebajikan adalah adalah untuk kepentingan dan kebahagiaanmu . Murid muridnya
kekuatan yang sangat besar. Kebajikan adalah sebuah senjata yang mendengarkan , memasang telinga dengan baik, membuka pikiran
tajam. Kebajikan adalah perhiasan yang paling indah. Kebajikan mereka untuk pengetahuan yang mendalam. Mereka tidak
adalah perisai yang sangat menakjubkan . Kebajikan adalah jembatan menyimpang ataupun menjauh dari petunjuk sang guru. Dengan
yang kokoh. Kebajikan adalah wewangian yang tiada bandingannya. demikian, para murid memperlakukan guru mereka dengan penuh
Kebajikan adalah minyak wangi terbaik, yang menyebarkan cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Oleh karena itu, perlakukan Aku
keharuman kesegala arah. Kebajikan adalah aturan yang utama. (Tathagata) dengan penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Hal
Kebajikan adalah makanan bagi para pengembara. Kebajikan adalah ini adalah demi kepentingan dan kebahagiaanmu selamanya. Aku
kendaraan yang terbaik untuk berpergian kesegala arah . (Tathagata) tidak akan memperlakukanmu seperti seperti orang
perajin tembikar yang mengolah tanah liat. Berulang kali Aku
24. Ada tiga macam orang yang sangat bermanfaat bagi orang lain ? (Tathagata) harus katakan dan ingatkan, berulangkali pula harus
Siapakah sajakah mereka ? Yang pertama seorang yang darinya orang menguji. Seseorang yang mendengarkan akan bertahan terhadap
lain dapat mengenal berlindung kepada Buddha, Dharma dan ujian .
Sangha. Yang kedua adalah seseorang yang darinya orang lain dapat
mengerti tentang Empat Kebenaran Mulia dan yang terakhir adalah 30. Ada tiga macam manusia didunia ini. Apa sajakah mereka ? Mereka
seseorang yang darinya orang lain mendapatkan ajaran untuk adalah orang yang suka memahat pada sebongkah karang, orang
menghancurkan kekotoran batin dan mencapai kebebasan. Inilah yang suka menggores diatas tanah itu, dan orang yang suka menulis
ketiga macam orang tersebut. Tiada seseoranpun yang lebih di permukaan air ? Seperti apakah orang yang suka memahat pada
bermanfaat dari pada mereka. sebongkah karang ? Bayangkan seorang yang suka marah dan
kemarahannya bertahan lama, seperti halnya pahatan batu karang
25. Y.A. Vakkali sedang berdiam ditempat tinggal seorang perajin yang tidak cepat terhapus oleh angin, air , ataupun waktu. Seperti
tembikar dan menderita suatu penyakit. Suatu saat ia memanggil apakah orang yang suka menggores diatas tanah itu ? Bayangkan
pelayannya dan berkata : Sahabat pergilah temui Sang Bhagava . seorang yang suka marah tetapi, kemarahannya segera lenyap ,
bersujudlah didepan beliau atas namaku, beritahukan aku sedang seperti halnya goresan diatas tanah yang terhapus olegh angin, air
sakit dan katakan alangkah baiknya bila Beliau, karena welas asihnya ataupun waktu . Seperti apakah orang yang suka menulis di
4. permukaan air ? Bayangkan seorang yang walaupun dicaci, dicerca
dan dimaki, dengan mudah dapat berdamai dan menjadi ramah
bersahabat seperti halnya dengan tulisan dipermukaan air yang
segera lenyap.
31. Keluarga manapun yang bertahan orang yang suka memahat pada
sebongkah karang lama didunia ini, semuanya disebabkan oleh
empat hal atau sebagian dari keempat hal itu . Apakah keempat hal
itu ? Keempat hal itu adalah menumbuhkan kan kembali apa yang
telah hilang, memperbaiki apa yang telah rusak, makan dan munum
tidak berlebihan dan selalu berbuat kebajikan.