SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
5.   Seseorang yang mampu tetapi tidak menyokong kehidupan ayah dan
                                                                                ibunya dalam usia tua mereka ini merupakan sebab kemerosotan
                                                                                batin baginya.
                           MARCH
                                                                           6.   Pada suatu ketika, sang Bhagava berdiam diantara Suku Sakya
                                                                                ditaman pohon beringin di Kapilavastu, Manhama, seorang anggota
1.   Bangun ! Bangkitlah ! Untuk apa kau terus bermimpi ? Bagaimana             Suku Sakya, datang kepada beliau dan bertanya : Bhante
     mungkin engkau yang sakit dan tertusuk panah kegagalan tetap               bagiamanakah seorang agar dapat menjadi upasaka dan upasaki ?
     tertidur ? Bangun ! Bangkitlah ! Latihlah dirimu untuk memenangkan         Apabila seorang menyatakan berlindung pda Buddha, Dharma dan
     kedamaian. Jangan biarkan raja kematian, karena mengetahui                 Sangha, ia adalah seorang upasaka atau upasika . Bagaimanakah
     engkau dalam keadaan lengah menarikmu kedalam dunianya.                    caranya menjadi upasaka atau upasaki yang baik itu ? Apabila
     Lenyapkan kemelekatan ini, ikatan yang menjerumuskan para dewa             seorang upasaka atau upasaki melaksanakan pancasila yaitu
     dan manusia. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu, karena bagi            mengindari pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila, berbohong,
     mereka yang membiarkannya, hanya ada neraka baginya. Kemalasan             dan memakan atau meminum makanan -minuman yang
     adalah kekotoran batin, Kekotoran batin itu datang dengan segala           melemahkan kesadaran adalah upasaka atau upasaki yang baik .
     wujutnya. Dengan pengetahuan dan kewaspadaan , cabutlah panah              Bhante , bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya sendiri ,
     penderitaan dari dirimu .                                                  tetapi tidak orang lain ? Apabila seseorang yang mempunyai
                                                                                keyakinan (pada Dharma) kebajikan dan menjauhi kesenangan
2.   Sebagaimana tubuh ini yang ditunjang oleh makanan, tergantung              duniawi, apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku
     padanya dan tidak dapat hidup tanpanya, demikian pula kelima               mendengarkan Dharma,         dan menyadari Dharma yang telah
     rintangan batin ditunjang oleh makanan mereka, tergantung                  didengarnya , apabila seseorang senantiasa bercermin pada Dharma,
     padanya dan tidak dapat hidup tanpanya. Makanan apakah yang                mengerti Dharma dengan baik dan berjalan sesuai dengan Dharma,
     menimbulkan nafsu keinginan atau mengembangkan nafsu keinginan             akan tetapi orang tersebut tidak berusaha membaginya dengan
     yang telah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal         orang lain maka orang itu hanya menolong dirinya tidak orang lain.
     yang memikat hati. Dan makanan apakah yang menimbulkan                     Kemudian Bhante bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya
     kedengkian atau mengembangkan kedengkian yang telah ada ? Tak              sendiri dan juga orang lain ? Apabila seseorang telah mempunyai
     lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang menjijikan. Dan         keyakinan (pada Dharma) , kebajikan dan menjauhi kesenangan
     makanan      apakah    yang     menimbulkan       kemalasan    atau        terhadap duniawi serta berusaha membaginya dengan orang lain,
     mengembangkan kemalasan         yang telah ada ? Tak lain adalah           apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku, mempelajari Dharma,
     perhatian yang salah pada rasa sesal, kantuk, kelesuan, kekenyangan        dan menyadari Dharma yang telah didengarnya, apabila seseorang
     dan kemalasan berfikir. Dan makanan apakah yang menimbulkan                senantiasa bercermin pada Dharma mengerti Dharma dengan baik ,
     kecemasan kekhawatiran atau mengembangkan kecemasan atau                   berjalan sesuai Dharma dan berusaha membaginya dengan orang
     kekhawatiran yang sudah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah         lain, maka orang itu menolong dirinya sendiri dan juga orang lain.
     pada kejengkelan. Dan makanan apakah yang menimbulkan
     keraguan-raguan mengembangkan keragu-raguan yang telah ada ?          7.   Andaikan semnagkuk air dicampur dengan zat pewarna kuning, biru,
     Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang meragukan           ataupun jingga dan andaikan seseorang memandang ke permukaan
     dan tidak pasti.                                                           air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat
                                                                                wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian pula , bila
3.   Ugga, seorang perdana menteri, berkata kepada Sang Bhagava .               seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi oleh
     Bhante , betapa mencengangkan dan mengesankan kekayaan dan                 nafsu keinginan, dan tidak tahu perlindungan terhadap nafsu
     kemewahan yang dimiliki oleh Raja Migara Rohancyya ! Kalau begitu,         keinginan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat
     Ugga berapa banyak harta kekayaannya ? Siapapun tahu ia memiliki           kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah
     emas dan perak berlimpah, tetapi apakah itu merupakan harta                dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran-ajaran tak
     kekayaan yang sejati ? Tidak, Aku (Tathagata) mengatakan bahwa itu         bermanfaat yang didapat kemudian. Andaikan semangkuk air
     bukanlah harta kekayaan yang sejati, karena harta itu dapat musnah         dipanaskan diatas api sampai mendidih dan dipenuhi oleh
     terbakar, musnsh karena banjir , disita oleh pemerintah, dirampok,         gelembung air, dan andaikan seseorang memandang kepermukaan
     direbut oleh musuh, dan dihabiskan oleh ahli waris yang boros.             air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat
     Tetapi ada tujuh harta kekayaan sejati yang tidak dapat musnah oleh        wajahnya pada permukaan air tersebut. Demikian pula, bila
     hal hal tersebut diatas. Apakah ketujuh harta kekayaan sejati itu ?        seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dilingkupi kedengkian
     Mereka adalah keyakinan (pada Dharma), kebajikan, kesadaran,               tersebut, tidak mengetahui perlindungan terhadap kedengkian
     ketakutan (untuk berbuat jahat ), giat belajar Dharma, kemurahan           tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat kesejahteraan
     hati, dan kebijaksanaan . ketujuh harta kekayaan itu tidak akan            dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah dihafalkan sejak dulu
     musnah terbakar, musnah karena banjir, disita oleh pemerintah,             akan terlupakan, terganti oleh ajaran ajaran tak bermanfaat yang
     dirampok direbut oleh musuh dan dihabiskan oleh ahli waris yang            didapat kemudian. Sekarang seandainya kedalam semangkuk air
     boros.                                                                     dimasukan sekumpulan ganggang, dan andaikan seseorang
                                                                                memandang kepermukaan air itu untuk bercermin. Ia tidak akan
                                                                                mengenali ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut.
4.   Hindarilah berbohong. Seseorang seharusnya berbicara kebenaran,
                                                                                Demikian pula , hidup dengan pikiran yang bila seseorang hidup
     dapat dipercaya, jujur, menjadi tempat bertanya dan bukan                  dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi dengan kemalasan dan
     pembohong bagi dunia. Hindarilah memfitnah. Seseorang                      keengganan, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap
     seharusnya tidak membicarakan disana apa yang didengarnya disini,          kemalasan dan keenganan tersebut , ia tidak akan mengetahui
     atau membicarakan disini apa yang didengarnya disana, dengan               ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita
     tujuan menimbulkan perpecahan dirinya atau orang lain. Oleh karena         yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh
     itu, seseorang seharusnya mendamaikan mereka yang terpecah-                ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Sekali lagi,
     belah dan menambah kerukunan mereka yang telah bersatu,                    andaikan pada semangkuk air, permukaannya tersapu oleh angin
     bergembira dalam kedamaian, berbahagia dalam kerukunan, dan                sehingga tergoncang dan beriak, dan andaikan seorang memandang
     menganjurkan perdamaian. Perdamaian dan kerukunan adalah                   kepermukaan air tersebut. Demikian pula , bila seseorang hidup
     tujuan pembicaraannya. diantara oaring orang lain . Hindarilah             dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi kegelisahan dan
     ucapan kasar. Seseorang seharusnya bicara hal-hal yang benar, enak         kekhawatiran, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap
     didengar, ramah, menyentuh kalbu, sopan, menyenangkan dan                  kegelisahan dan kekhawatiran tersebut, ia tidak akan mengetahui
     disukai semua orang. Hindarilah ucapan yang tidak bermanfaat.              ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita parita
     Seseorang seharusnya berbicara pada saat yang tepat, berdasarkan           yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh
     kenyataan, langsung pada intinya, tentang Dharma, kata-katanya             ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Akhirnya
     bermanfaat, masuk akal, sesuai dengan keadaan, jelas arah dan              andaikan semangkuk air diaduk dengan lumpur sehingga tercampur
     tujuannya.
dan menjadi keruh, dan andaikan seseorang memandang                    15.   Sang Bhagava berkata kepada Y.A. Maha Moggallana, “ Apakah
      kepermukaan air itu untuk bercermin . Ia tidak akan bisa mengenali           engkau mengantuk, Moggallana ? Apakah engkau mengantuk ?” “ Ya,
      ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian              Bhantee.” “ Kalau begitu, kapan saja kemalasan dan kantuk
      pula, bila seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi          menimpamu, jangan perhatikan hal itu, jangan menurutinya. Dengan
      oleh keragu-raguan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun                melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika
      melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang            dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada,
      telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran-           engkau harus berfikir dan mengingat Dharma, ulangilah dalam
      ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian .                                ingatanmu seperti yang telah kau dengar dan pelajari. Dengan
                                                                                   melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika
8.    Bila seseorang memikirkan dan merenungkan sesuatu secara                     dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada
      berlebihan, pikiran orang tersebut akan cenderung melekat pada               engkau harus mengucapkan kembali Dharma , ulangilah dalam
      sesuatu itu.                                                                 ingatanmu seperti yang kau dengar dan pelajari secara mendetail.
                                                                                   Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap .
9.    Dimanapun kelima hal itu ditemukan, apakah pada seorang raja atau            Tetapi jika dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap
      petani, seorang panglima, kepala desa, pemimpin perkumpulan                  ada engkau harus menarik telingamu dan menggosok-gosokan
      ataupun kepala suku, kemajuanlah yang akan didapat, dan bukan                telapak tangan pada lengan dan kakimu Dengan melakukan hal ini,
      kemerosotan. Apakah kelima hal itu ? Ambillah contoh seseorang               kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan
      yang dengan kekayaannya yang diperoleh dengan 1. kerja keras dan             hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Dengan melakukan hal
      usaha yang sungguh sungguh, 2. dikumpulkan dengan membanting                 ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap . Tetapi jika dengan
      tulang dan memeras keringat , dan 3. didapat secara halal , 4.               melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada, bangkitlah
      menghormati, memuja, memuliakan dan menghargai orang tuanya.                 dari tempat dudukmu dan basuhlah mukamu dengan air , lihatlah
      Sebaliknya orang tuanya mengasihi orang itu dan berkata. Semoga              sekelilingmu dan tataplah langit yang berbintang. Dengan melakukan
      engkau berumur panjang dan selalu diberkati . Jadi bagi seseorang            hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan
      yang mengasihi orang tuanya, kemajuanlah yang akan didapat, dan              melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada engkau harus
      bukan kemerosotan. 5. Demikian pula dengan isteri dan anak                   bersungguh-sungguh membayangkan seberkas sinar tanpa henti.
      anaknya, pelayan pelayan dan pegawai pegawainya demikian pula                Kemudian dengan pikiran jernih dan tak terhalang engkau harus
      dengan penggarap ladangnya , penyewa tanahnya dan juga para                  mengembangkan kesadaran yang jelas. Dengan melakukan hal ini,
      dewa, pertapa dan brahmana. Bila ia mengasihi mereka, mereka                 kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan
      akan berkata : Semoga engkau berumur panjang dan selalu diberkati            hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Sadarilah apa yang ada
      .                                                                            dihadapan dan dibelakangmu. Berjalanlah bolak balik dengan pikiran
                                                                                   memperhatikan setiap gerak dan langkah dan jangan biarkan
                                                                                   pikiranmu menyimpang. Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan
10.   Bagaimanakah pelaksanaan ketiga sila pertama dari pancasila agar
                                                                                   kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan hal ini,
      hidup kita lebih bersih ? Tentang hal ini, seseorang seharusnya
                                                                                   kemalasan dan kantukmu tetap ada, baringkanlah tubuhmu kekanan
      menjauhi permusuhan, menyingkirkan tongkat dan pisau, hidup
                                                                                   seperti posisi seekor singa, dengan tangan kanan menopang kepala &
      dengan damai, ramah dan penuh welas asih terhadap semua mahluk.
                                                                                   kaki kiri diatas kaki kanan, dengan penuh perhatian dan kesadaran ,
      Seseorang seharusnya menjauhi pencurian milik orang lain, apakah
                                                                                   serta dengan pikiran terpusatkan. Sesudah bangkit engkau harus
      itu dihutan maupun didesa, Janganlah mengambil barang yang tidak
                                                                                   langsung berdiri tegak dan berfikir, “ Aku tidak akan menurutkan
      diberikan. Seseorang seharusnya tidak melakukan perbuatan asusila.
                                                                                   kenikmatan berbaring, merebahkankan diri dan tidur untuk tujuan
      Jangan melakukan perbuatan asusila dengan anak gadis yang masih
                                                                                   bermalas malas. Latihlah dirimu dengan cara seperti ini.”
      dibawah pengawasan ibunya, ayahnya, saudara laki-lakinya, saudara
      perempuannya ataupun sanak saudaranya, atau dengan wanita yang
      dilindungi secara hukum, atau dengan wanita yang bersuami, atau        16.   Bila engkau berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha, tidak ada
      dengan wanita yang sedang menjalani hukuman, ataupun dengan                  ketakutan dan kecemasan yang akan muncul .
      wanita yang telah bertunangan .
                                                                             17.   Ada empat hal yang menumbuhkan kebijaksanaan yang merupakan
11.   Siapapun juga , baik pada pagi, siang ataupun malam, yang                    penolong utama bagi umat manusia . Apakah keempat hal itu ?
      melaksanakan Perbuatan Benar, Ucapan Benar dan Pikiran Benar                 Keempat hal itu adalah berkawan dengan orang bijaksana , sering
      akan mendapatkan kebahagiaan baik pada pagi, siang ataupun                   mendengarkan Dharma, penuh perhatian (pada hal-hal yang benar)
      malam .                                                                      dan bertindak sesuai Dharma .

12. Sang Bhagava bertanya : Manakah yang lebih banyak , pasir dikuku         18.   Seorang pengembara bernama Nandiya bertanya kepada Sang
    tanganku atau diatas bumi ini ? Tentu saja, Bhante , pasir diatas bumi         Bhagava : Kondisi bagaimanakah yang jika dikembangkan dan dilatih
    jauh lebih banyak, sedangkan yang ada dikuku tangan Bhante                     membawa ke Nibbana, menuju Nibbana dan mencapai puncaknya
    sangat sedikit . Keduanya tidak dapat diperbandingkan . Demikian               Nibbana ? Nandiya, ada delapan hal yang jika dikembangkan dan
    pula , mahluk yang terlahir sebagai manusia sangat sedikit . Jauh              dilatih akan mebawa ke Nibbana, menuju ke Nibbana. Apakah
    lebih banyak mereka yang terlahir dialam alam lain . Oleh karena itu,          delapan hal tersebut ? Tak lain adalah Pandangan Benar, Pikiran
    engkau harus melatih dirimu dan berfikir : Kita harus hidup dengan             Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar,
    bersungguh sungguh !                                                           Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar.

13. Sebagaimana fajar menyingsing adalah pertanda terbitnya matahari,        19.   Ada lima saat yang tepat untuk bekerja keras. Kapankah kelima saat
    demikian juga , mempunyai kebajikan adalah pertanda terbitnya                  itu ? Tentang hal ini, saat nya adalah saat seseorang masih muda,
    Jalan Tengah Beruas Delapan .                                                  rambut masih berwarna hitam, memiliki kesegaran orang muda dan
                                                                                   berada dalam kondisi prima. Inilah saat yang tepat untuk bekerja
14. Ada tiga macam pikiran yang meyebabkan kebutaan, ketidak tahuan                keras. .Kemudian , saat seorang sehat, inilah saat yang tepat yang
    dan kebodohan sehingga menutupi kebijaksanaan, menimbulkan                     kedua untuk bekerja keras. Bila tidak ada kelaparan dan makanan
    kesukaran dan tidak mengarah ke Nibbana. Apakah ketiga macam                   cukup tersedia, mudah untuk mendapatkannya dan seseorang dapat
    pikiran itu ? Ketiganya adalah pikiran yang penuh dengan                       hidup cukup dengan penghasilannya, inilah saat tepat ketiga . Bila
    keserakahan, kebencian dan kejahatan . Ada tiga macam pikiran yang             seseorang hidup rukun dengan kawan kawannya, harmonis seperti
    memberikan pandangan, penglihatan dan pengetahuan , sehingga                   susu dan air yang dicampur, tanpa pernah bertengkar dan saling
    menumbuhkan kebijaksanaan, meyebabkan kedamaian dan                            memandang dengan penuh cinta kasih, inilah saat yang tepat
    mengarah ke Nibbana . Apakah ketiga macam pikiran itu ? Ketiganya              keempat . Dan yang terakhir, bila para Bhikku hidup rukun dengan
    adalah pikiran yang penuh dengan kemurahan hati, cintakasih dan                rekan-rekannya, puas dengan satu ajaran (Dharma), tak ada saling
    suka menolong .                                                                mencerca, tuduhan (yang tidak benar), pertengkaran perdebatan,
                                                                                   melainkan mereka yang hanya memiliki sedikit keyakinan akan
menemukan keyakinan dan keyakinan mereka yang sudah mantap                   datang menjengukku. Maka pergilah pelayan itu menemui Sang
      akan terus berkembang, inilah saat yang tepat untuk yang kelima              Bhagava , dan melakukan apa yang diminta kepadanya . Sang
      untuk bekerja keras.                                                         Bhagava menyetujui permintaan itu, dan merapikan pakaian,
                                                                                   mengambil jubah luar dan mangkukNya kemudian berangkat . Ketika
20.   Janganlah (hanya) melihat kesalahan orang lain ataupun kelalaian             Y.A. Vakkali melihat Sang Bhagava mendatangi dari kejauhan, ia
      dan perbuatan mereka. Tetapi lebih baik perhatikan tingkah lakumu            berusaha bangkit dari tidurnya. Tetapi Sang Bhagava melihat hal itu
      apa yang telah engkau lakukan dan akan lakukan. Bila seseorang               dan berkata : Cukup Vakkali. Tetaplah berbaring. Ada tempat duduk
      memandang rendah kesalahan orang lain dan selalu penuh                       yang telah dipersiapkan , Aku akan duduk disana . Setelah Ia
      kedengkian, kekotoran batinnya akan terus tumbuh. Jauhlah ia dari            mengambil tempat duduk , Sang Bhagava memanggil Y.A. Vakkali dan
      pelenyapan kekotoran batin. Bila engkau melakukan apa yang kau               berkata : Aku harap engkau tetap bertahan. Aku harap engkau dapat
      ajarkan kepada orang lain kemudian, dapat mengendalikan dirimu               mengatasi rasa sakitmu, apa penyakitmu kian berkurang apa
      sendiri engkau dapat mengendalikan orang lain dengan baik.                   penyakitmu tampak mereda ? Tidak Bhante . Aku tidak dapat
      Sesungguhnya, pengendalian diri adalah sangat sukar. Engkau                  menahan ataupun mengatasi rasa sakit ini, penyakit ku tidak
      sendirilah yang harus mengendalikan dirimu. Engkau sendirilah yang           berkurang, juga tidak bertambah. Lalu apakah engkau menjadi ragu
      harus menguji dirimu dan tentu , dengan selalu terjaga dan sadar. Oh         ragu atau kesal ? Sesungguhnya Bhante, aku tidak menjadi ragu ragu
      para Bhikku, engkau akan hidup dalam kebahagiaan.                            atau kesal . Apakah engkau mempunyai perasaan bersalah ? Tidak
                                                                                   Bhante, aku tidak mempunyai perasaan bersalah . apakah engkau
21. Apa yang dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu muncul                  mempunyai perasaan cemas atau sesuatu yang disesalkan . Tentang
    dan lenyap bergantian sepanjang waktu. Bagaikan seekor kera yang               hal ini , telah sekian lama aku menunggu saat untuk bertemu Bhante,
    berayun dari satu pohon kepohon lainnya dengan berpegangan pada                tetapi aku tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya. Jangan
    dahan, berayun hanya untuk berpegang sekejab pada dahan lain,                  begitu Vakkali. Mengapa engkau ingin melihat tubuh yang kotor ini ?
    demikian pula dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu                    Ia yang melihat Dharma berarti melihat Aku dan ia yang melihat Aku
    muncul dan lenyap bergantian sepanjang waktu .                                 berarti melihat Dharma . Sesungguhnya , ketika melihat Dharma,
                                                                                   seseorang melihat Aku, dan ketika melihat Aku ia melihat Dharma.
22.   Seorang pengembara bernama Jambukhadaka mengunjungi Y.A
                                                                             26. Aku (Tathagata) tahu bahwa tidak ada sesuatu halpun yang demikian
      Sariputta dan berkata pada beliau, Mereka bicara tentang Nibbana!
                                                                                 tak bermanfaat seperti pikiran tak terkendali. Sesungguhnya pikiran
      Nibbana! Tetapi, Bhante apakah Nibbana itu ? Lenyapnya
                                                                                 tak terkendali adalah hal tidak bermanfaat . Aku (Tathagata) tahu
      keserakahan, kebencian dan kegelapan batin adalah Nibbana .
                                                                                 bahwa tidak ada hal yang demikian bermanfaat seperti pikiran yang
      Apakah jalan untuk mencapai Nibbana ? Ya, ada jalan untuk
                                                                                 terkendali . Sesungguhnya , pikiran yang terkendali adalah hal yang
      mencapai Nibbana ? Jalan apakah itu ? Yakni Jalan Tengah Beruas
                                                                                 bermanfaat .
      Delapan yang terdiri dari Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan
      Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya
      Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar .                         27.   Apapun harus dilakukan oleh seseorang guru, karena cinta kasihnya
                                                                                   dan demi kepentingan para pengikutnya, telah Aku (Tathagata)
                                                                                   lakukan untuk mu. Ada banyak pohon yang rindang, ada banyak
23.   Disini, didunia ini seseorang seharusnya berlatih melakukan
                                                                                   tempat yang tenang. Berlatihlah meditasi, jangan malas ataupun
      kebajikan. Karena kebajikan bila ditanam pasti segera membuahkan
                                                                                   menyesal kemudian . Inilah petunjuk Ku pada mu .
      kebahagiaan. Seseorang yang sadar seharusnya tetap melakukan
      kebajikan bila menginginkan tiga macam kebahagiaan ini , pujian dari
      semua orang, kekayaan dan terlahir kembali dialam surga setelah        28.   Ada tujuh hal yang dipunyai oleh seorang sahabat sejati. Apakah
      meninggal. Seseorang yang bijaksana mempunyai banyak sahabat                 ketujuh hal itu ? Ketujuh hal itu adalah memberikan sesuatu yang
      karena ia dapat mengendalikan dirinya, tetapi seseorang yang tak             sulit diberikan, melakukan hal yang sulit untuk dilakukan, menahan
      bermoral yang melakukan kejahatan           akan dijauhi sahabat             apa yang sulit ditahan, menceritrakan rahasianya dan menyimpan
      sahabatnya. Seseorang yang tak bermoral hanya akan mendapatkan               rahasianya dalam kesulitan ia tidak akan meninggalkanmu serta tidak
      nama buruk, dan terkenal akan keburukannya. Seseorang yang bijak             akan mengabaikanmu bila engkau dalam kesulitan
      akan medapatkan nama baik terpuji dan terkenal. Kebajikan adalah
      dasar pertanda sumber kebaikan dan keindahan , karenanya               29.   Bagaimanakah seorang murid memperlakukan gurunya dengan
      seseorang harus mengembangkan kebajikannya. Kebajikan adalah                 penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan ? Tentang hal ini guru
      pengontrol, pengendalli dan pembawa kebahagiaan batin, serta                 yang welas asih tersebut mengajarkan Dharma kepada para
      suatu tempat yang dilalui semua Buddha . Karenanya , seorang                 muridnya demi kepentingan mereka, dengan berkata , Ajaran ini
      seharusnya mengembangkan kebajikannya . Kebajikan adalah                     adalah untuk kepentingan dan kebahagiaanmu . Murid muridnya
      kekuatan yang sangat besar. Kebajikan adalah sebuah senjata yang             mendengarkan , memasang telinga dengan baik, membuka pikiran
      tajam. Kebajikan adalah perhiasan yang paling indah. Kebajikan               mereka untuk pengetahuan yang mendalam. Mereka tidak
      adalah perisai yang sangat menakjubkan . Kebajikan adalah jembatan           menyimpang ataupun menjauh dari petunjuk sang guru. Dengan
      yang kokoh. Kebajikan adalah wewangian yang tiada bandingannya.              demikian, para murid memperlakukan guru mereka dengan penuh
      Kebajikan adalah minyak wangi terbaik, yang menyebarkan                      cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Oleh karena itu, perlakukan Aku
      keharuman kesegala arah. Kebajikan adalah aturan yang utama.                 (Tathagata) dengan penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Hal
      Kebajikan adalah makanan bagi para pengembara. Kebajikan adalah              ini adalah demi kepentingan dan kebahagiaanmu selamanya. Aku
      kendaraan yang terbaik untuk berpergian kesegala arah .                      (Tathagata) tidak akan memperlakukanmu seperti seperti orang
                                                                                   perajin tembikar yang mengolah tanah liat. Berulang kali Aku
24.   Ada tiga macam orang yang sangat bermanfaat bagi orang lain ?                (Tathagata) harus katakan dan ingatkan, berulangkali pula harus
      Siapakah sajakah mereka ? Yang pertama seorang yang darinya orang            menguji. Seseorang yang mendengarkan akan bertahan terhadap
      lain dapat mengenal berlindung kepada Buddha, Dharma dan                     ujian .
      Sangha. Yang kedua adalah seseorang yang darinya orang lain dapat
      mengerti tentang Empat Kebenaran Mulia dan yang terakhir adalah        30.   Ada tiga macam manusia didunia ini. Apa sajakah mereka ? Mereka
      seseorang yang darinya orang lain mendapatkan ajaran untuk                   adalah orang yang suka memahat pada sebongkah karang, orang
      menghancurkan kekotoran batin dan mencapai kebebasan. Inilah                 yang suka menggores diatas tanah itu, dan orang yang suka menulis
      ketiga macam orang tersebut. Tiada seseoranpun yang lebih                    di permukaan air ? Seperti apakah orang yang suka memahat pada
      bermanfaat dari pada mereka.                                                 sebongkah karang ? Bayangkan seorang yang suka marah dan
                                                                                   kemarahannya bertahan lama, seperti halnya pahatan batu karang
25.   Y.A. Vakkali sedang berdiam ditempat tinggal seorang perajin                 yang tidak cepat terhapus oleh angin, air , ataupun waktu. Seperti
      tembikar dan menderita suatu penyakit. Suatu saat ia memanggil               apakah orang yang suka menggores diatas tanah itu ? Bayangkan
      pelayannya dan berkata : Sahabat pergilah temui Sang Bhagava .               seorang yang suka marah tetapi, kemarahannya segera lenyap ,
      bersujudlah didepan beliau atas namaku, beritahukan aku sedang               seperti halnya goresan diatas tanah yang terhapus olegh angin, air
      sakit dan katakan alangkah baiknya bila Beliau, karena welas asihnya         ataupun waktu . Seperti apakah orang yang suka menulis di
permukaan air ? Bayangkan seorang yang walaupun dicaci, dicerca
      dan dimaki, dengan mudah dapat berdamai dan menjadi ramah
      bersahabat seperti halnya dengan tulisan dipermukaan air yang
      segera lenyap.

31.   Keluarga manapun yang bertahan orang yang suka memahat pada
      sebongkah karang lama didunia ini, semuanya disebabkan oleh
      empat hal atau sebagian dari keempat hal itu . Apakah keempat hal
      itu ? Keempat hal itu adalah menumbuhkan kan kembali apa yang
      telah hilang, memperbaiki apa yang telah rusak, makan dan munum
      tidak berlebihan dan selalu berbuat kebajikan.

03. March

  • 1. 5. Seseorang yang mampu tetapi tidak menyokong kehidupan ayah dan ibunya dalam usia tua mereka ini merupakan sebab kemerosotan batin baginya. MARCH 6. Pada suatu ketika, sang Bhagava berdiam diantara Suku Sakya ditaman pohon beringin di Kapilavastu, Manhama, seorang anggota 1. Bangun ! Bangkitlah ! Untuk apa kau terus bermimpi ? Bagaimana Suku Sakya, datang kepada beliau dan bertanya : Bhante mungkin engkau yang sakit dan tertusuk panah kegagalan tetap bagiamanakah seorang agar dapat menjadi upasaka dan upasaki ? tertidur ? Bangun ! Bangkitlah ! Latihlah dirimu untuk memenangkan Apabila seorang menyatakan berlindung pda Buddha, Dharma dan kedamaian. Jangan biarkan raja kematian, karena mengetahui Sangha, ia adalah seorang upasaka atau upasika . Bagaimanakah engkau dalam keadaan lengah menarikmu kedalam dunianya. caranya menjadi upasaka atau upasaki yang baik itu ? Apabila Lenyapkan kemelekatan ini, ikatan yang menjerumuskan para dewa seorang upasaka atau upasaki melaksanakan pancasila yaitu dan manusia. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu, karena bagi mengindari pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila, berbohong, mereka yang membiarkannya, hanya ada neraka baginya. Kemalasan dan memakan atau meminum makanan -minuman yang adalah kekotoran batin, Kekotoran batin itu datang dengan segala melemahkan kesadaran adalah upasaka atau upasaki yang baik . wujutnya. Dengan pengetahuan dan kewaspadaan , cabutlah panah Bhante , bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya sendiri , penderitaan dari dirimu . tetapi tidak orang lain ? Apabila seseorang yang mempunyai keyakinan (pada Dharma) kebajikan dan menjauhi kesenangan 2. Sebagaimana tubuh ini yang ditunjang oleh makanan, tergantung duniawi, apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku padanya dan tidak dapat hidup tanpanya, demikian pula kelima mendengarkan Dharma, dan menyadari Dharma yang telah rintangan batin ditunjang oleh makanan mereka, tergantung didengarnya , apabila seseorang senantiasa bercermin pada Dharma, padanya dan tidak dapat hidup tanpanya. Makanan apakah yang mengerti Dharma dengan baik dan berjalan sesuai dengan Dharma, menimbulkan nafsu keinginan atau mengembangkan nafsu keinginan akan tetapi orang tersebut tidak berusaha membaginya dengan yang telah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal orang lain maka orang itu hanya menolong dirinya tidak orang lain. yang memikat hati. Dan makanan apakah yang menimbulkan Kemudian Bhante bagaimanakah seseorang dapat menolong dirinya kedengkian atau mengembangkan kedengkian yang telah ada ? Tak sendiri dan juga orang lain ? Apabila seseorang telah mempunyai lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang menjijikan. Dan keyakinan (pada Dharma) , kebajikan dan menjauhi kesenangan makanan apakah yang menimbulkan kemalasan atau terhadap duniawi serta berusaha membaginya dengan orang lain, mengembangkan kemalasan yang telah ada ? Tak lain adalah apabila seseorang sering mengunjungi Bhikku, mempelajari Dharma, perhatian yang salah pada rasa sesal, kantuk, kelesuan, kekenyangan dan menyadari Dharma yang telah didengarnya, apabila seseorang dan kemalasan berfikir. Dan makanan apakah yang menimbulkan senantiasa bercermin pada Dharma mengerti Dharma dengan baik , kecemasan kekhawatiran atau mengembangkan kecemasan atau berjalan sesuai Dharma dan berusaha membaginya dengan orang kekhawatiran yang sudah ada ? Tak lain adalah perhatian yang salah lain, maka orang itu menolong dirinya sendiri dan juga orang lain. pada kejengkelan. Dan makanan apakah yang menimbulkan keraguan-raguan mengembangkan keragu-raguan yang telah ada ? 7. Andaikan semnagkuk air dicampur dengan zat pewarna kuning, biru, Tak lain adalah perhatian yang salah pada hal hal yang meragukan ataupun jingga dan andaikan seseorang memandang ke permukaan dan tidak pasti. air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian pula , bila 3. Ugga, seorang perdana menteri, berkata kepada Sang Bhagava . seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi oleh Bhante , betapa mencengangkan dan mengesankan kekayaan dan nafsu keinginan, dan tidak tahu perlindungan terhadap nafsu kemewahan yang dimiliki oleh Raja Migara Rohancyya ! Kalau begitu, keinginan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat Ugga berapa banyak harta kekayaannya ? Siapapun tahu ia memiliki kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah emas dan perak berlimpah, tetapi apakah itu merupakan harta dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran-ajaran tak kekayaan yang sejati ? Tidak, Aku (Tathagata) mengatakan bahwa itu bermanfaat yang didapat kemudian. Andaikan semangkuk air bukanlah harta kekayaan yang sejati, karena harta itu dapat musnah dipanaskan diatas api sampai mendidih dan dipenuhi oleh terbakar, musnsh karena banjir , disita oleh pemerintah, dirampok, gelembung air, dan andaikan seseorang memandang kepermukaan direbut oleh musuh, dan dihabiskan oleh ahli waris yang boros. air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat Tetapi ada tujuh harta kekayaan sejati yang tidak dapat musnah oleh wajahnya pada permukaan air tersebut. Demikian pula, bila hal hal tersebut diatas. Apakah ketujuh harta kekayaan sejati itu ? seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dilingkupi kedengkian Mereka adalah keyakinan (pada Dharma), kebajikan, kesadaran, tersebut, tidak mengetahui perlindungan terhadap kedengkian ketakutan (untuk berbuat jahat ), giat belajar Dharma, kemurahan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melihat kesejahteraan hati, dan kebijaksanaan . ketujuh harta kekayaan itu tidak akan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang telah dihafalkan sejak dulu musnah terbakar, musnah karena banjir, disita oleh pemerintah, akan terlupakan, terganti oleh ajaran ajaran tak bermanfaat yang dirampok direbut oleh musuh dan dihabiskan oleh ahli waris yang didapat kemudian. Sekarang seandainya kedalam semangkuk air boros. dimasukan sekumpulan ganggang, dan andaikan seseorang memandang kepermukaan air itu untuk bercermin. Ia tidak akan mengenali ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut. 4. Hindarilah berbohong. Seseorang seharusnya berbicara kebenaran, Demikian pula , hidup dengan pikiran yang bila seseorang hidup dapat dipercaya, jujur, menjadi tempat bertanya dan bukan dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi dengan kemalasan dan pembohong bagi dunia. Hindarilah memfitnah. Seseorang keengganan, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap seharusnya tidak membicarakan disana apa yang didengarnya disini, kemalasan dan keenganan tersebut , ia tidak akan mengetahui atau membicarakan disini apa yang didengarnya disana, dengan ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita tujuan menimbulkan perpecahan dirinya atau orang lain. Oleh karena yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh itu, seseorang seharusnya mendamaikan mereka yang terpecah- ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Sekali lagi, belah dan menambah kerukunan mereka yang telah bersatu, andaikan pada semangkuk air, permukaannya tersapu oleh angin bergembira dalam kedamaian, berbahagia dalam kerukunan, dan sehingga tergoncang dan beriak, dan andaikan seorang memandang menganjurkan perdamaian. Perdamaian dan kerukunan adalah kepermukaan air tersebut. Demikian pula , bila seseorang hidup tujuan pembicaraannya. diantara oaring orang lain . Hindarilah dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi kegelisahan dan ucapan kasar. Seseorang seharusnya bicara hal-hal yang benar, enak kekhawatiran, dan tidak mengetahui perlindungan terhadap didengar, ramah, menyentuh kalbu, sopan, menyenangkan dan kegelisahan dan kekhawatiran tersebut, ia tidak akan mengetahui disukai semua orang. Hindarilah ucapan yang tidak bermanfaat. ataupun melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita parita Seseorang seharusnya berbicara pada saat yang tepat, berdasarkan yang telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh kenyataan, langsung pada intinya, tentang Dharma, kata-katanya ajaran-ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian. Akhirnya bermanfaat, masuk akal, sesuai dengan keadaan, jelas arah dan andaikan semangkuk air diaduk dengan lumpur sehingga tercampur tujuannya.
  • 2. dan menjadi keruh, dan andaikan seseorang memandang 15. Sang Bhagava berkata kepada Y.A. Maha Moggallana, “ Apakah kepermukaan air itu untuk bercermin . Ia tidak akan bisa mengenali engkau mengantuk, Moggallana ? Apakah engkau mengantuk ?” “ Ya, ataupun melihat wajahnya pada permukaan air tersebut . Demikian Bhantee.” “ Kalau begitu, kapan saja kemalasan dan kantuk pula, bila seseorang hidup dengan pikiran yang penuh dan dilingkupi menimpamu, jangan perhatikan hal itu, jangan menurutinya. Dengan oleh keragu-raguan tersebut, ia tidak akan mengetahui ataupun melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika melihat kesejahteraan dirinya atau orang lain. Parita-parita yang dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada, telah dihafalkan sejak dulu akan terlupakan, terganti oleh ajaran- engkau harus berfikir dan mengingat Dharma, ulangilah dalam ajaran tak bermanfaat yang didapat kemudian . ingatanmu seperti yang telah kau dengar dan pelajari. Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk akan lenyap. Tetapi jika 8. Bila seseorang memikirkan dan merenungkan sesuatu secara dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada berlebihan, pikiran orang tersebut akan cenderung melekat pada engkau harus mengucapkan kembali Dharma , ulangilah dalam sesuatu itu. ingatanmu seperti yang kau dengar dan pelajari secara mendetail. Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap . 9. Dimanapun kelima hal itu ditemukan, apakah pada seorang raja atau Tetapi jika dengan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap petani, seorang panglima, kepala desa, pemimpin perkumpulan ada engkau harus menarik telingamu dan menggosok-gosokan ataupun kepala suku, kemajuanlah yang akan didapat, dan bukan telapak tangan pada lengan dan kakimu Dengan melakukan hal ini, kemerosotan. Apakah kelima hal itu ? Ambillah contoh seseorang kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan yang dengan kekayaannya yang diperoleh dengan 1. kerja keras dan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Dengan melakukan hal usaha yang sungguh sungguh, 2. dikumpulkan dengan membanting ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap . Tetapi jika dengan tulang dan memeras keringat , dan 3. didapat secara halal , 4. melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada, bangkitlah menghormati, memuja, memuliakan dan menghargai orang tuanya. dari tempat dudukmu dan basuhlah mukamu dengan air , lihatlah Sebaliknya orang tuanya mengasihi orang itu dan berkata. Semoga sekelilingmu dan tataplah langit yang berbintang. Dengan melakukan engkau berumur panjang dan selalu diberkati . Jadi bagi seseorang hal ini, kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan yang mengasihi orang tuanya, kemajuanlah yang akan didapat, dan melakukan hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada engkau harus bukan kemerosotan. 5. Demikian pula dengan isteri dan anak bersungguh-sungguh membayangkan seberkas sinar tanpa henti. anaknya, pelayan pelayan dan pegawai pegawainya demikian pula Kemudian dengan pikiran jernih dan tak terhalang engkau harus dengan penggarap ladangnya , penyewa tanahnya dan juga para mengembangkan kesadaran yang jelas. Dengan melakukan hal ini, dewa, pertapa dan brahmana. Bila ia mengasihi mereka, mereka kemalasan dan kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan akan berkata : Semoga engkau berumur panjang dan selalu diberkati hal ini, kemalasan dan kantuk itu tetap ada. Sadarilah apa yang ada . dihadapan dan dibelakangmu. Berjalanlah bolak balik dengan pikiran memperhatikan setiap gerak dan langkah dan jangan biarkan pikiranmu menyimpang. Dengan melakukan hal ini, kemalasan dan 10. Bagaimanakah pelaksanaan ketiga sila pertama dari pancasila agar kantukmu akan lenyap. Tetapi jika dengan melakukan hal ini, hidup kita lebih bersih ? Tentang hal ini, seseorang seharusnya kemalasan dan kantukmu tetap ada, baringkanlah tubuhmu kekanan menjauhi permusuhan, menyingkirkan tongkat dan pisau, hidup seperti posisi seekor singa, dengan tangan kanan menopang kepala & dengan damai, ramah dan penuh welas asih terhadap semua mahluk. kaki kiri diatas kaki kanan, dengan penuh perhatian dan kesadaran , Seseorang seharusnya menjauhi pencurian milik orang lain, apakah serta dengan pikiran terpusatkan. Sesudah bangkit engkau harus itu dihutan maupun didesa, Janganlah mengambil barang yang tidak langsung berdiri tegak dan berfikir, “ Aku tidak akan menurutkan diberikan. Seseorang seharusnya tidak melakukan perbuatan asusila. kenikmatan berbaring, merebahkankan diri dan tidur untuk tujuan Jangan melakukan perbuatan asusila dengan anak gadis yang masih bermalas malas. Latihlah dirimu dengan cara seperti ini.” dibawah pengawasan ibunya, ayahnya, saudara laki-lakinya, saudara perempuannya ataupun sanak saudaranya, atau dengan wanita yang dilindungi secara hukum, atau dengan wanita yang bersuami, atau 16. Bila engkau berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha, tidak ada dengan wanita yang sedang menjalani hukuman, ataupun dengan ketakutan dan kecemasan yang akan muncul . wanita yang telah bertunangan . 17. Ada empat hal yang menumbuhkan kebijaksanaan yang merupakan 11. Siapapun juga , baik pada pagi, siang ataupun malam, yang penolong utama bagi umat manusia . Apakah keempat hal itu ? melaksanakan Perbuatan Benar, Ucapan Benar dan Pikiran Benar Keempat hal itu adalah berkawan dengan orang bijaksana , sering akan mendapatkan kebahagiaan baik pada pagi, siang ataupun mendengarkan Dharma, penuh perhatian (pada hal-hal yang benar) malam . dan bertindak sesuai Dharma . 12. Sang Bhagava bertanya : Manakah yang lebih banyak , pasir dikuku 18. Seorang pengembara bernama Nandiya bertanya kepada Sang tanganku atau diatas bumi ini ? Tentu saja, Bhante , pasir diatas bumi Bhagava : Kondisi bagaimanakah yang jika dikembangkan dan dilatih jauh lebih banyak, sedangkan yang ada dikuku tangan Bhante membawa ke Nibbana, menuju Nibbana dan mencapai puncaknya sangat sedikit . Keduanya tidak dapat diperbandingkan . Demikian Nibbana ? Nandiya, ada delapan hal yang jika dikembangkan dan pula , mahluk yang terlahir sebagai manusia sangat sedikit . Jauh dilatih akan mebawa ke Nibbana, menuju ke Nibbana. Apakah lebih banyak mereka yang terlahir dialam alam lain . Oleh karena itu, delapan hal tersebut ? Tak lain adalah Pandangan Benar, Pikiran engkau harus melatih dirimu dan berfikir : Kita harus hidup dengan Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, bersungguh sungguh ! Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. 13. Sebagaimana fajar menyingsing adalah pertanda terbitnya matahari, 19. Ada lima saat yang tepat untuk bekerja keras. Kapankah kelima saat demikian juga , mempunyai kebajikan adalah pertanda terbitnya itu ? Tentang hal ini, saat nya adalah saat seseorang masih muda, Jalan Tengah Beruas Delapan . rambut masih berwarna hitam, memiliki kesegaran orang muda dan berada dalam kondisi prima. Inilah saat yang tepat untuk bekerja 14. Ada tiga macam pikiran yang meyebabkan kebutaan, ketidak tahuan keras. .Kemudian , saat seorang sehat, inilah saat yang tepat yang dan kebodohan sehingga menutupi kebijaksanaan, menimbulkan kedua untuk bekerja keras. Bila tidak ada kelaparan dan makanan kesukaran dan tidak mengarah ke Nibbana. Apakah ketiga macam cukup tersedia, mudah untuk mendapatkannya dan seseorang dapat pikiran itu ? Ketiganya adalah pikiran yang penuh dengan hidup cukup dengan penghasilannya, inilah saat tepat ketiga . Bila keserakahan, kebencian dan kejahatan . Ada tiga macam pikiran yang seseorang hidup rukun dengan kawan kawannya, harmonis seperti memberikan pandangan, penglihatan dan pengetahuan , sehingga susu dan air yang dicampur, tanpa pernah bertengkar dan saling menumbuhkan kebijaksanaan, meyebabkan kedamaian dan memandang dengan penuh cinta kasih, inilah saat yang tepat mengarah ke Nibbana . Apakah ketiga macam pikiran itu ? Ketiganya keempat . Dan yang terakhir, bila para Bhikku hidup rukun dengan adalah pikiran yang penuh dengan kemurahan hati, cintakasih dan rekan-rekannya, puas dengan satu ajaran (Dharma), tak ada saling suka menolong . mencerca, tuduhan (yang tidak benar), pertengkaran perdebatan, melainkan mereka yang hanya memiliki sedikit keyakinan akan
  • 3. menemukan keyakinan dan keyakinan mereka yang sudah mantap datang menjengukku. Maka pergilah pelayan itu menemui Sang akan terus berkembang, inilah saat yang tepat untuk yang kelima Bhagava , dan melakukan apa yang diminta kepadanya . Sang untuk bekerja keras. Bhagava menyetujui permintaan itu, dan merapikan pakaian, mengambil jubah luar dan mangkukNya kemudian berangkat . Ketika 20. Janganlah (hanya) melihat kesalahan orang lain ataupun kelalaian Y.A. Vakkali melihat Sang Bhagava mendatangi dari kejauhan, ia dan perbuatan mereka. Tetapi lebih baik perhatikan tingkah lakumu berusaha bangkit dari tidurnya. Tetapi Sang Bhagava melihat hal itu apa yang telah engkau lakukan dan akan lakukan. Bila seseorang dan berkata : Cukup Vakkali. Tetaplah berbaring. Ada tempat duduk memandang rendah kesalahan orang lain dan selalu penuh yang telah dipersiapkan , Aku akan duduk disana . Setelah Ia kedengkian, kekotoran batinnya akan terus tumbuh. Jauhlah ia dari mengambil tempat duduk , Sang Bhagava memanggil Y.A. Vakkali dan pelenyapan kekotoran batin. Bila engkau melakukan apa yang kau berkata : Aku harap engkau tetap bertahan. Aku harap engkau dapat ajarkan kepada orang lain kemudian, dapat mengendalikan dirimu mengatasi rasa sakitmu, apa penyakitmu kian berkurang apa sendiri engkau dapat mengendalikan orang lain dengan baik. penyakitmu tampak mereda ? Tidak Bhante . Aku tidak dapat Sesungguhnya, pengendalian diri adalah sangat sukar. Engkau menahan ataupun mengatasi rasa sakit ini, penyakit ku tidak sendirilah yang harus mengendalikan dirimu. Engkau sendirilah yang berkurang, juga tidak bertambah. Lalu apakah engkau menjadi ragu harus menguji dirimu dan tentu , dengan selalu terjaga dan sadar. Oh ragu atau kesal ? Sesungguhnya Bhante, aku tidak menjadi ragu ragu para Bhikku, engkau akan hidup dalam kebahagiaan. atau kesal . Apakah engkau mempunyai perasaan bersalah ? Tidak Bhante, aku tidak mempunyai perasaan bersalah . apakah engkau 21. Apa yang dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu muncul mempunyai perasaan cemas atau sesuatu yang disesalkan . Tentang dan lenyap bergantian sepanjang waktu. Bagaikan seekor kera yang hal ini , telah sekian lama aku menunggu saat untuk bertemu Bhante, berayun dari satu pohon kepohon lainnya dengan berpegangan pada tetapi aku tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya. Jangan dahan, berayun hanya untuk berpegang sekejab pada dahan lain, begitu Vakkali. Mengapa engkau ingin melihat tubuh yang kotor ini ? demikian pula dinamakan dengan pikiran dan kesadaran selalu Ia yang melihat Dharma berarti melihat Aku dan ia yang melihat Aku muncul dan lenyap bergantian sepanjang waktu . berarti melihat Dharma . Sesungguhnya , ketika melihat Dharma, seseorang melihat Aku, dan ketika melihat Aku ia melihat Dharma. 22. Seorang pengembara bernama Jambukhadaka mengunjungi Y.A 26. Aku (Tathagata) tahu bahwa tidak ada sesuatu halpun yang demikian Sariputta dan berkata pada beliau, Mereka bicara tentang Nibbana! tak bermanfaat seperti pikiran tak terkendali. Sesungguhnya pikiran Nibbana! Tetapi, Bhante apakah Nibbana itu ? Lenyapnya tak terkendali adalah hal tidak bermanfaat . Aku (Tathagata) tahu keserakahan, kebencian dan kegelapan batin adalah Nibbana . bahwa tidak ada hal yang demikian bermanfaat seperti pikiran yang Apakah jalan untuk mencapai Nibbana ? Ya, ada jalan untuk terkendali . Sesungguhnya , pikiran yang terkendali adalah hal yang mencapai Nibbana ? Jalan apakah itu ? Yakni Jalan Tengah Beruas bermanfaat . Delapan yang terdiri dari Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar . 27. Apapun harus dilakukan oleh seseorang guru, karena cinta kasihnya dan demi kepentingan para pengikutnya, telah Aku (Tathagata) lakukan untuk mu. Ada banyak pohon yang rindang, ada banyak 23. Disini, didunia ini seseorang seharusnya berlatih melakukan tempat yang tenang. Berlatihlah meditasi, jangan malas ataupun kebajikan. Karena kebajikan bila ditanam pasti segera membuahkan menyesal kemudian . Inilah petunjuk Ku pada mu . kebahagiaan. Seseorang yang sadar seharusnya tetap melakukan kebajikan bila menginginkan tiga macam kebahagiaan ini , pujian dari semua orang, kekayaan dan terlahir kembali dialam surga setelah 28. Ada tujuh hal yang dipunyai oleh seorang sahabat sejati. Apakah meninggal. Seseorang yang bijaksana mempunyai banyak sahabat ketujuh hal itu ? Ketujuh hal itu adalah memberikan sesuatu yang karena ia dapat mengendalikan dirinya, tetapi seseorang yang tak sulit diberikan, melakukan hal yang sulit untuk dilakukan, menahan bermoral yang melakukan kejahatan akan dijauhi sahabat apa yang sulit ditahan, menceritrakan rahasianya dan menyimpan sahabatnya. Seseorang yang tak bermoral hanya akan mendapatkan rahasianya dalam kesulitan ia tidak akan meninggalkanmu serta tidak nama buruk, dan terkenal akan keburukannya. Seseorang yang bijak akan mengabaikanmu bila engkau dalam kesulitan akan medapatkan nama baik terpuji dan terkenal. Kebajikan adalah dasar pertanda sumber kebaikan dan keindahan , karenanya 29. Bagaimanakah seorang murid memperlakukan gurunya dengan seseorang harus mengembangkan kebajikannya. Kebajikan adalah penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan ? Tentang hal ini guru pengontrol, pengendalli dan pembawa kebahagiaan batin, serta yang welas asih tersebut mengajarkan Dharma kepada para suatu tempat yang dilalui semua Buddha . Karenanya , seorang muridnya demi kepentingan mereka, dengan berkata , Ajaran ini seharusnya mengembangkan kebajikannya . Kebajikan adalah adalah untuk kepentingan dan kebahagiaanmu . Murid muridnya kekuatan yang sangat besar. Kebajikan adalah sebuah senjata yang mendengarkan , memasang telinga dengan baik, membuka pikiran tajam. Kebajikan adalah perhiasan yang paling indah. Kebajikan mereka untuk pengetahuan yang mendalam. Mereka tidak adalah perisai yang sangat menakjubkan . Kebajikan adalah jembatan menyimpang ataupun menjauh dari petunjuk sang guru. Dengan yang kokoh. Kebajikan adalah wewangian yang tiada bandingannya. demikian, para murid memperlakukan guru mereka dengan penuh Kebajikan adalah minyak wangi terbaik, yang menyebarkan cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Oleh karena itu, perlakukan Aku keharuman kesegala arah. Kebajikan adalah aturan yang utama. (Tathagata) dengan penuh cinta kasih, tanpa rasa permusuhan. Hal Kebajikan adalah makanan bagi para pengembara. Kebajikan adalah ini adalah demi kepentingan dan kebahagiaanmu selamanya. Aku kendaraan yang terbaik untuk berpergian kesegala arah . (Tathagata) tidak akan memperlakukanmu seperti seperti orang perajin tembikar yang mengolah tanah liat. Berulang kali Aku 24. Ada tiga macam orang yang sangat bermanfaat bagi orang lain ? (Tathagata) harus katakan dan ingatkan, berulangkali pula harus Siapakah sajakah mereka ? Yang pertama seorang yang darinya orang menguji. Seseorang yang mendengarkan akan bertahan terhadap lain dapat mengenal berlindung kepada Buddha, Dharma dan ujian . Sangha. Yang kedua adalah seseorang yang darinya orang lain dapat mengerti tentang Empat Kebenaran Mulia dan yang terakhir adalah 30. Ada tiga macam manusia didunia ini. Apa sajakah mereka ? Mereka seseorang yang darinya orang lain mendapatkan ajaran untuk adalah orang yang suka memahat pada sebongkah karang, orang menghancurkan kekotoran batin dan mencapai kebebasan. Inilah yang suka menggores diatas tanah itu, dan orang yang suka menulis ketiga macam orang tersebut. Tiada seseoranpun yang lebih di permukaan air ? Seperti apakah orang yang suka memahat pada bermanfaat dari pada mereka. sebongkah karang ? Bayangkan seorang yang suka marah dan kemarahannya bertahan lama, seperti halnya pahatan batu karang 25. Y.A. Vakkali sedang berdiam ditempat tinggal seorang perajin yang tidak cepat terhapus oleh angin, air , ataupun waktu. Seperti tembikar dan menderita suatu penyakit. Suatu saat ia memanggil apakah orang yang suka menggores diatas tanah itu ? Bayangkan pelayannya dan berkata : Sahabat pergilah temui Sang Bhagava . seorang yang suka marah tetapi, kemarahannya segera lenyap , bersujudlah didepan beliau atas namaku, beritahukan aku sedang seperti halnya goresan diatas tanah yang terhapus olegh angin, air sakit dan katakan alangkah baiknya bila Beliau, karena welas asihnya ataupun waktu . Seperti apakah orang yang suka menulis di
  • 4. permukaan air ? Bayangkan seorang yang walaupun dicaci, dicerca dan dimaki, dengan mudah dapat berdamai dan menjadi ramah bersahabat seperti halnya dengan tulisan dipermukaan air yang segera lenyap. 31. Keluarga manapun yang bertahan orang yang suka memahat pada sebongkah karang lama didunia ini, semuanya disebabkan oleh empat hal atau sebagian dari keempat hal itu . Apakah keempat hal itu ? Keempat hal itu adalah menumbuhkan kan kembali apa yang telah hilang, memperbaiki apa yang telah rusak, makan dan munum tidak berlebihan dan selalu berbuat kebajikan.