Dokumen tersebut membahas tentang paradigma dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, mencakup prinsip-prinsip pengelolaan secara terpadu dan berbasis masyarakat untuk menjamin ketersediaan air di masa kini dan masa depan."
2. Paradigma air
Air adalah benda sosial (yang
mengandung nilai ekonomi)
Sumber daya air bukan warisan leluhur
tetapi merupakan titipan generasi
mendatang
Azas pengelolaan (keadilan, kemanfaatan,
kelestarian, keterpaduan &
keseimbangan)
Prinsip pengelolaan “one river, one
integrated management plan “
3. Permaslahan & Isu Strategis
Daya dukung air baku untuk air minum
semakin terbatas (akibat pengelolaan
daerah tangkapan air kurang baik)
Peningkatan jumlah penduduk yang
memicu peningkatan aktivitas
(kelangkaan air & memicu konflik)
Air masih dipandang sebagai benda sosial
& merupakan urusan pemerintah
(pengelolaannya membutuhkan biaya
besar)
5. Arah kebijakan peningkatan air baku
berkelanjutan
Peningkatan Penyediaan air baku
untuk air minum
Peningkatan pengelolaan SDA
berbasis wilayah sungai
Konservasi wilayah tangkapan air
Perlindungan air baku dari
pencemaran
6. Upaya mengatasi Permasalahan Sumber
Daya Air
Pendekatan teknis (pembangunan &
pemeliharaan sarana)
Pendekatan non teknis (public awarenes
campaign) mempunyai andil untuk peduli
permasalahan & peningkatan
nonstruktur/regulasi atau aturan
7. MENGAPA PENTING?
Untuk menjamin keberlanjutan
ketersediaan air baku:
• Pengelolaan sumber daya air yang
terpadu:
Keterpaduan antar wilayah.
Keterpaduan pengelolaan sumber daya air
dengan pengelolaan limbah.
Keterpaduan antar stakeholder.
Keterpaduan antara pengelolaan pasokan
dengan pengelolaan kebutuhan.
• Pengembangan alternatif sumber air.
8. UU RI No.7 tahun 2004
Tentang
Sumber Daya Air
.
Mewujudkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Sumber Daya Air
(SDA)
10. Krisis Air baku?.....2
Krisis air baku merupakan awal
terjadinya konflik air:
• Konflik antar peruntukan (intra / antar
individual)
• Konflik antar sektor
• Konflik antar wilayah
11. Pengertian
Sumber Daya Air adalah Air, Sumber air
dan daya air yang terkandung di dalamnya
Sumber air adalah tempat atau wadah air
alami dan/atau buatan yang terdapat
pada diatas atau dibawah permukaan
tanah
Daya air adalah potensi yang terkandung
dalam air dan/atau pada sumber air yang
dapat memberikan manfaat maupun
kerugian bagi kehidupan dan
penghidupan manusia & Lingkungan
12. .
Pengelolaan Sumber Daya Air yaitu Meliputi
Konservasi, Pendayagunaan & pengendalian daya
rusak air
Pengelolaan SDA secara terpadu, yaitu
Pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan
semua pemilik kepentingan antar sektor & antar
wilayah administrasi
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan
Hidup, yaitu Pengelolaan yang memperhatikan
keseimbangan ekosistim & daya dukung
lingkungan
Pengelolaan SDA berkelanjutan, yaitu
Pengelolaan sumberdaya air tidak hanya ditujukan
untuk kepentingan generasi sekarang, tepai juga
untuk generasi yang akan datang
13. Pengelolaan SDA Air terpadu
Satu sungai, satu rencana & satu
pengelolaan
Keberlanjutan :
Teknis
Finasial
Kelembagaan
Sosial
Ekonomi & lingkungan
14. Pengelolaan SDA
Terlalu banyak air, kekurangan air, &
pencemaran air
Holistik, terencana dan menyeluruh
Harus berdasarkan prinsip partisipasi
Diprioritaskan pada sungai-sungai
yang strategis
Terdesentralisasi
15. Karakteristik SDA
Dapat mencakup beberapa wilayah administratif
(Cross administratif boundary) dikarenakan oleh
faktor topografi & Geologi
Dipergunakan oleh berbagai stakeholders
Bersifat sumberdaya mengalir (flowing /dinamic
resources) sehingga mempunyai keterkaitan
antara kondisi kualitas & kuantitas, antara hulu
dengan hilir, antara permukaan dan air tanah.
Merupakan bagian dari siklus alam (daur
hydrologi) yang mengakibatkan air tidak merata
baik dari segi waktu, lokasi, kuantitas & kualitas
Tidak lagi hanya dipandang sebagai social goods,
akan tetapi sudah menjadi economic goods
akibat semakin langka (Scarcity)
16. Sasaran strategis Pengelolaan SDA
Menjaga keberlanjutan & ketersedian
potensi SDA melalui upaya
konservasi & pengendalian kualitas
sumber air baku melalui 4 (empat)
tahapan :
Perencanaan
Pemanfaatan
Perlindungan dan
pengendalian
17. .
Pengelolaan SDA
Upaya Merencanakan, Melaksanakan,
Memantau dan Evaluasi
Penyelenggaraan
A
Konservasi
SDA
B
Pendayagunaan
SDA
C
Pengendalian
Daya Rusak
Air
19. .
Azas kelestarian : Pendayagunaan SD Air
diselenggarakan dengan menjaga kelestarian
fungsi SDA secara berkelanjutan.
Azas keseimbangan : Keseimbangan antara
fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup & fungsi
ekonomi.
Azas Kemanfaatan umum : Pengelolaan SDA
dilaksanakan untuk memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kepentingan umum secara
efektif dan efisien
Azas Keterpaduan & Keserasian :
Pengelolaan SDA dilakukan secara terpadu dalam
mewujudkan keserasian untuk berbagai
kepentingan dengan memperhatikan sifat alami
air yang dinamis
20. Azas Keadilan : Pengelolaan SDA dilakukan
secara merata keseluruh lapisan masyarakat
sehingga warga berkesempatan yang sama untuk
berperan dan menerima hasilnya secara nyata
Azas Kemandirian : Pengelolaan SDA
dilakukan dengan memperhatikan kemampuan &
keunggulan Sumber Daya setempat
Azas Transparansi & Akuntanbilitas :
Pengelolaan SDA dilakukan secara terbuka dan
dapat dipertanggung-jawabkan
21. .Sumber
Daya
Air
Fungsi Sosial
Untuk Kepentingan Umum
Lebih diutamakan dari pada
Kepentingan Individu
Fung Lingkungan Hdp
Menjadi bagian dari
Ekosistim sekaligus
Tempat kelangsungan
Hidup Flora & Fauna
Fungsi Ekonomi
Dapat didayagunakan
Untuk menunjang
Kegiatan Usaha
22. .
Konservasi
Sumber Daya Air
( SDA)
Tujuan
Menjaga Kelangsungan
Keberadaan SDA, daya dukung,
Daya tampung dan
Fungsi SDA
Kegiatan
1. Perlindungan dan Pelestarian SDA
2. Pengawetan air
3. Pengelolaan Kualitas Air &
. Pengendalian Pencemaran air
23. . Kelangsungan keberadaan Sumber Daya
Air : terjaganya keberlanjutan keberadan air &
sumber air termasuk potensi yang terkandung di
dalamnya
Daya dukung Sumber Daya Air :
Kemampuan Sumber Daya Air untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
Daya tampung Air : kemampuan air untuk
menyerap, zat, energi, dan/atau komponen lain
yang masuk atau dimasukan kedalamnya
24. 1. Perlindungan & Pelestarian Sumber Daya Air
Untuk melindungi & melestarikan sumber
air beserta lingkungan keberadaanya
terhadap kerusakan atau gangguan yang
disebabkan oleh daya alam, kekeringan,
ataupun akibat tindakan manusia
25. .
Secara Vegetatif
Penanaman pepohonan
Atau tanaman yang sesuai
Dengan tangkapan air
Secara Sipil Teknis
Rekayasa teknis
Seperti pembangunan
Bahan penahan sedimen
Melalui Pendekatan
Sos, Ekonomi & Budaya
26. Upaya/kegiatan perlindungan & pelestarian
Sumber Daya Air
Pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air
Pengendalian pemanfaatan sumber air
Pengaturan prasarana & sarana sanitasi
Perindungan sumber air
Pengendalian pengolahan tanah di daerah
hulu
Rehabilitasi hutan dan lahan
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka
alam dan klawasan pelestarian alam
27. 2. Pengawetan Air
Untuk memelihara keberadaan dan
ketersediaan air/kuantitas air sesuai
dengan fungsi dan manfaatnya
Kegiatan/Upaya:
a. Menyimpan air yang berlebihan disaat
hujan untuk digunakan pada saat
diperlukan
b. Menghemat air dengan pemakaian yang
efisien, efektif dan/atau pengendalian air
tanah
28. 3. Pengelolaan kualitas & Pengendalian
pencemaran air
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan
cara memperbaiki kualitas air pada
sumber air & parasarana sumber daya air
Pengendalian pencemaran air dilakukan
dengan cara mencegah masuknya
pencemaran air pada sumber air dan
prasarana sumber air
30. B. Pendayagunaan Sumber daya air
Kegiatannya :
Penatagunaan (menetapkan zona
pemanfaatan sumber air & peruntukan air
pada sumber air)
Penyediaan (pemenuhan
kebutuhan/kuantitas &kualitas )
Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber
daya air sebagai media dan/atau materi)
Pengembangan SDA (peningkatan
kemanfaatan funsi air guna memenuhi
kebutuhan Industri, RT, Pariwisata, dsb)
Pengusahaan sumber daya air
(menyangkut perizinan)
31. .
Penggunaan Sebagai Media misalnya
pemanfaatan sungai untuk transportasi &
arung jeram
Penggunaan Sebagai materi yaitu
pemanfaatan air minum untuk minum,
rumah tangga, industri dll
•Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber daya air
sebagai media dan/atau materi).
32. .Pendayagunaan
Sumber
Daya Air
Untuk memanfaatkan Sumber Daya Air
Secara berkelanjutan dengan mengutamakan
Pemenuhan keb pokok kehidupan
Masyarakat Secara adil
Dikecualikan pada kawasan suaka Alam & Pelestarian alam
Diselenggarakan terpadu & Adil (antar sektor,wilayah,
Kelompok masy dg mendukung pola kerjasama
Mengutamakan pendayagunaan air permukaan
Mengutamakan fungsi sosial
33. Penetapan peruntukan air harus memperhatikan
Daya dukung sumber air
Jumlah& penyebaran penduduk serta
proyeksi pertumbuhannya
Perhitungan dan proyeksi kebutuhan
sumber daya air
Pemanfaatan sumber air yang sudah ada
34. Pengembangan
SDA
Tujuannya untuk meningkatkan kemanfaatan
fungsi SDA guna memenuhi kebutuhan air baku
untuk rumah tangga, industri, irigasi, pariwisata
dsb.
Pengembangan SDA harus
mempertimbangkan
a. Daya dukung SDA
b. Kekhasan dan aspirasi daerah serta
masyarakat
setempat
c. Kemampuan pembiayaan
d. Kelestarian keanekaragaman hayati dalam
35. Pengembangan SDA dilakukan melalui :
Konsultasi publik
Tahapan survai
Investigasi
Perencanaan
Berdasarkan pada kelayakan teknis,
lingkungan hidup & ekonomi
36. Pengaturan hak atas air diwujudkan melalui
penetapan hak guna air
( Memperoleh, memakai, mengusahakan air untuk
berbagai keperluan)
Hak Guna Air bukan Hak pemilikan
Atas Air
37. .
HAK
G
U
N
N
A
AIR
Hak Guna Pakai Air
Air utk memenuhi kebutuhan pokok
Sehari, pertanian atau bukan untuk
usaha
Hak Guna Usaha Air
Untuk memenuhi kebutuhan usaha
(untuk bahan baku produksi, media
Usaha, dsb.
38. Agar Terselenggaranya
Pengelolaan SDA berkelanjutan
Penerima manfaat jasa pada prinsipnya
wajib menanggung biaya pengelola sesuai
manfaat
Kewajiban tidak diberlakukan pada
pengguna air untuk
a. kebutuhan pokok sehari-hari
b. Kepentingan sosial serta keselamatan
umum
c. kemampuan/keterbatasan petani
d. utk keperluan petani rakyat (biaya
pengembangan operasi, dll tetap
dibayarkan)
39. Pengusahaan Sumber daya Air
Diselenggarakan dengan memperhatikan
fungsi & kelestarian alam
Mengatur & mengalokasi air baku bagi
kegiatan usaha ttt (1) bhn baku produksi/
air minum, air mineral, 2) pembangkit
listrik, 3) arung jeram, 4) bahan
pembantu proses produksi/sistim
pendingin mesin (water cooling systim)
atau untuk pencucian hsl eksplorasi bhn
tambang
Tidak termasuk menguasai sumber air
Diatur dalam rambu NSPM (norma,
standar, pedoman dan manual
40. Daya rusak air antara lain
Banjir, erosi & sedimentasi
Tanah longsor/tanah ambles
Perubahan sifat kandungan kimiawi,
biologi, dan fisika air
Terancam punahnya jenis tumbuhan
dan/atau satwa
Wabah penyakit
Lahar dingin
45. Climate Change (Perubahan Iklim)
Isu kritis paling utama yang mendapat perhatian
serius seluruh dunia
Mempengaruhi ekosistim dunia, kehidupan
populasi manusia & pembangunan
Target utama untuk mencegah peningkatan suhu
rata-rata global 2 0C /menurunkan emisi dunia
hingga separuh dari kondisi sekarang pada tahun
2050.
Konvensi (UNFCCC) melahirkan Bali Action Plan
(2007) yaitu penurunan emisi sebesar 26 %
hinggat t.ahun 2020
46. Tantangan Perubahan Lingkungan Global &
Perubahan Iklim
Penipisan lapisan ozon
Degradasi lahan
Berkurangnya sumberdaya air
Perubahan fungsi ekosistim
Kehilangan keanekaragaman hayati
47. 2 (Dua) cara perubahan iklim
mempengaruhi kesehatan
Secara langsung/paparan langsung
perubahan cuaca (cuaca ekstrim,
perubahan temperatur, kenaikan
muka air laut) mengancam
kesehatan
Secara tidak langsung (perubahan
iklim mempengaruhi kualitas
lingkungan, penipisan lapisan ozon,
penurunan sumberdaya air,
kehilangan fungsi ekosistim dsb.
48. Pengendalian Daya Rusak Air .
Pengendalian
Daya Rusak Air
Pencegahan Penanggulangan Pemulihan
49. Pengendalian Daya Rusak Air
Tanggung jawab pemerintah,
Pengelola sumber daya air wilayah,
serta masyarakat
Diselenggarakan dengan melibatkan
masyarakat
50. Pengendalian daya rusak air
dilakukan pada
Sungai
Danau
Waduk dan/atau bendungan
Rawa
Cekungan air tanah
Sistim irigasi, air hujan.
51. Pencegahan
Upaya pencegahan melaui perencanaan
yang tersusun secara terpadu &
menyeluruh
Dilakukan dengan kegiatan fisik & non
fisik
a. Keg fisik Pembangunan sarana &
prasarana
b. Keg non fisik (penerapan piranti lunak
yang meliputi pengaturan, pengawasan,
pembinaan & pengendalian
52. Penanggulangan Daya Rusak Air
Penanggulangan daya rusak air
dilakukan dengan mitigasi bencana
Pemulihan Daya Rusak Air
Dilakukan dengan memulihkan
kembali fungsi lingkungan hidup &
sistim prasarana sumber daya air
54. Isu lingkungan Pengelolaan Air-
Limbah cair
Ketersediaan air baku untuk penyediaan
air bersih terbatas
Lemahnya koordinasi antar wilayah &
antar sektor
Pengelolaan limbah belum maksimal
pelaksanaannya
Kesadaran lingkungan para pihak masih
rendah
Keterbatasan sumber daya dan dana
untuk penanganan lingkungan
55. Apa itu limbah & mengapa harus
dikelola
Limbah adalah sisa dari suatu
usaha/kegiatan (UU 23/1997)
Limbah dihasilkan dari suatu proses dari
bahan menjadi produk
Dalam proses & tranformasi yang terjadi
terdapat perubahan karakteristik dan sifat
dari bahan yang berpotensi
merusak/mencemari lingkungan
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh limbah berdampak pada penurunan
mutu/kualitas air
56. Pengendalian pencemaran air
Sumber bahan pencemar utama
(limbah domestic & limbah industri,
transportasi air & pertanian)
Parameter pencemaran lingkungan
(absorpsi oleh tubuh & konsentrasi di
media lingkungan)
57. Pencemaran Air
Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
Tanah, rumputan, ganggang dan
pengotoran alamiah--- Impurity
58. Sumber Pencemaran Air
Langsung (buangan /eflluent yang
berasal dari sumber pencemar. Misal
limbah industri, limbah domestic yang
langsung ke badan air
Tidak langsung (Kontaminan yang
masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan
59. Parameter limbah cair
Fisik
(partikel padat, bau, warna dan
suhu)
Kimia
(BOD, COD, Amonia bebas, nitrit,
nitrat, fosfor, dll)
Biologi
(bakteri golongan Coli
60. Penggolongan Limbah Industri yang dapat
mengganggu kes melalui pencemaran air
Mengandung kuman
pathogen/memacu pertumbuhan
kuman pathogen
Mengandung bahan beracun
Mempunyai suhu tinggi
Menimbulkan iritasi
Menimbulkan bau
Dapat berakumulasi pada jaringan
tubuh
61. .
Poluttant
P
A
D
A
Air
Living animal
Bakteri, virus hsl olah ternak
Synthetic organic chemical
Sediment
Minyak/oli
Suhu
Radioaktive
Inorganic chemical
Plant nutrient
Organic wastes
Jenis poluttant yang menimbulkan pencemaran air
63. Upaya Pengelolaan dampak Akibat limbah industri
yang dihasilkan
Diimplementasikan dalam “Waste minimization”
Usaha ini meliputi analisis in-plant yang mencakup
pendataan; material/bhn baku, proses dalam
produksi, recycling dari bahan yang dapat didaur
ulang dan pengolahan limbah
Minimisasi limbah – produksi bersih suatu strategi
pengelolaan lingk bersifat preventif dan terpadu,
diterapkan secara terus menerus thd proses untuk
meningk efisiensi sehingga mengurangi resiko
terhadap manusia ataupun lingkungan
64. Minimisasi limbah
Pengelolaan pada sumber atau aktivitas
yang menghasilkan limbah
Meliputi penaganan bahan baku, proses,
produk termasuk pada sistim pemgolahan
limbah itu sendiri
Bertujuan untuk mereduksi volume atau
kuantitas limbah dan juga untuk
mengurangi kadar pencemar atau beban
pencemar sebeluim limbah diolah
65. Tujuan Upaya penanganan limbah
Pertama ; Mendayagunakan
semaksimal mungkin limbah untuk
bisa didaur ulang
Kedua ; Menghasilkan sedikit
mungkin volume serta beban
pencemaran yang ditimbulkan
(memperkecil-menghilangkan
dampak)
66. Penanganan limbah hasil kegiatan industri
Bersifat upaya terpadu
Mencakup Pengendalian/control, Reduksi/
minimization, Penyimpanan/storagre,
Pengangkutan/transportation,
Pengolahan/treatment, dan pembuangan
akhir/final disposal
Langkah mendasar adalah
mengidentifikasi karakteristik limbah
(bahan berbahaya & beracun (B3 atau
Non B3) atau jenisnya (padat, cair atau
gas)
68. Bahan berbahaya & Beracun ( B3)
Dikelompokan dlm 5 (lima) kelp :
Bahan kimia, (organic syntetic, inorganic
metal, garam, asam kuat & basa kuat)
Buangan bioilogis (limbah rumah sakit &
industri makanan)
Buangan yang mudah terbakar berbentuk
cair tapi dapat bercampur dengan bahan
kimia padat (Organic solvent & Oil
Bahan kimia yang mudah terbakar &
meledak
Buangan mengandung bahan radioaktif
70. Definisi/Pengertian
Air Bersih (Clean Water)
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak
Air Minum (Drink Water)
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat lansung diminum
71. .
Kebutuhan
A I R
Masyarakat
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
n
Kuantitas/
Kontineutas
. Desa 60l – 80 l/org/hari
. Kota 150 – 200 l/org/hari
. Tersedia setiap harinya
Kualitas
. Fisik
. Kimia
. Bakteriologis
. Radio Aktif
Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum
Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990)
Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
72. .
Kelangkaan Air Bersih tidak
terlepas dari :
a. Pertumbuhan penduduk/
meningkatnya jumlah penduduk
b. Laju peningkatan Industri
c. Pembangunan yang meninggalkan
/kurang memperhatikan daya
dukung ekologi
73. .
Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
Pencemaran Air
74. Proses air dialam
Epavorasi & Transpirasi
Kondensasi
Presipitasi
Run off
Infiltrasi
Sumber-Sumber Air dialam
a. Air hujan/Air angkasa
b. Air permukaan
c. Air Tanah
75. Kuantitas Air
Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari
Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60
Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari
(pedesaan ), maka jumlah penduduk
yang dapat dilayani dengan debit
1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440
jiwa
76. .
1.Water born diseases (Penularan lansung, air
yang diminum mengandung kuman patogen)
2. Water Washed diseases ( Kurangnya air
untuk pemeliharaan hygiene perseorangan)
3. Water Base diseases--- Schistosomiasis
4. Water related insec vector (Penularan penyakit
oleh vektor dimana sebagian hidupnya
tergantung pada air)
Penularan Penyakit Melalui Air
78. .
Perbaikan
Kualitas Air
Airnya (Pengolahan Air)
Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi,
Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/
Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi
Sarana Air Bersih
Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan,
Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air
dan Perpipaan
Lingkungan
Air Buangan, Jamban, Sampah dan
kandang hewan
80. Complete treament process
Pengolah Physics
Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan
mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar
serta kadar zat organic
Pengolahan kimia
Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya
Pengolahan bakteriologis
Yaitu tingkat pengolahan yang
membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
81. .
sedimentasi
Sedimentasi Alamiah (Murni)
Mengendap kerana
gaya berat sendiri
Sedimentasi non Alamiah
Partikel padat tersuspensi
Akan mengendap setelah
penambahan bahan kimia
82. Koagulasi/Flokulasi
Pengertian
Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel
halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi
Diendapkan dengan penambahan bahan
koagulan
Jenis koagualan diantaranya :
Tawas Al2(SO4)3
Natrium Aluminat
Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan
Poli almunium chlorida
83. Filtrasi
Proses penyaringan
Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang
diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori
Kemampuan/kegunaan filtrasi
Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara
bekerjanya)
Secara garis besar dibagi menjadi dua :
a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
84. Saringan Pasir Lambat
Bermanfaat menghilangkan organisme
patogen
Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari
total bacteri
Menghasilkan air yang memenuhi syarat
bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak
mengandung Escherechia Coli
Dapat menghilangkan protozoa, dan
Ascaris (cacing)
85. Saringan Pasir Cepat
Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan
saringan pasir lambat
Didalam pengolahan air tanah digunakan
untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn
(mangan)
Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri
patogen (yang membahayakan kesehatan)
Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan
tinggi digunakan sebagai pengolahan
pendahuluan untuk mengurangi beban dari
saringan pasir lambat (SPL)
86. Aerasi
Proses pengolahan air dengan cara
mengontakannya dengan udara
Kegunaan/kemampuannya :
A. Penambahan jumlah oksigen
B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2)
C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S),
Methane (CH4) dan berbagai senyawa
organik yang mudah menguap (Volatile)
D. Mengurangi kandungan zat besi dan
mangan dalam air
87. Desinfeksi Air
Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen
yang penyebarannya melalui air
Caranya :
a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia)
b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar
ultra violet)
c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat