Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "Manajemen Fungsional" untuk memenuhi Tugas 10 - Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Universitas Mercu Buana , 2018.
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
1. MA
Un
Mata K
Dosen
Ne
FA
JURU
TUGA
ANAJEME
ntuk Memen
Kuliah Kew
Pengampu P
elda Ratna P
AKULTAS I
USAN MARK
JA
AS INDIVIDU
EN FUNG
nuhi Salah S
wirausahaan
Prof. Dr. Ha
Oleh:
Pratiwi (4431
ILMU KOM
KETING KO
AKARTA
2018
U
GSIONAL
Satu Tugas
1 (2A4164E
apzi Ali, CM
173120020)
MUNIKASI
OMUNIKA
L
EL)
MA.
ASI
2. PEMBAHASAN
Manajemen Fungsional
Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok aktivitas
serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran. Sedangkan pengertian fungsional adalah
sesuatu hal yang di rancang untuk mampu melakukan satu atau lebih kegiatan yang practical,
lebih mengutamakan fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat dekorasi atraktif.
Jadi, Manajemen fungsional adalah untuk mempertahankan kontribusi departemen pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga
jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi. Fungsi – fungsi manajemen fungsional antaralain:
1. Perencanaan
Perencanaan diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan. Perencanaan yang baik mempertimbangkan: Kondisi mendatang, Kegiatan
yang akan dilaksanakan, dan Periode sekarang rencana dibuat.
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir dan akan dikembangkan
perencanaan kembali, jadi perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis,
berkesinambungan dan kreatif “ di sesuaikan dengan tujuan organisasi dan perkembangan
bisnis. Aspek penting dalam perencanaan: Pembuatan keputusan, Proses pengembangan, dan
Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah.
Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter adalah
a. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial.
b. Mengurangi ketidakpastian.
c. Meminimalisir pemborosan.
d. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan.
Elemen perencanaan terdiri dari dua, yaitu sasaran dan rencana itu sendiri.
a. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai (tujuan) oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan Sasaran real. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi
3. kepada masyarakat luas. Sedangkan, Sasaran real adalah sasaran yang benar-benar
dinginkan oleh perusahaan. Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi
untuk mencapai sasarannya, yaitu:
1) Pendekatan tradisional. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah
orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
2) Pendekatan management by objective (MBO). Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan
organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan
dengan membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai.
b. Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai
tujuan. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya.
1) Berdasarkan cakupan
Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi.
2) Berdasarkan jangka waktu
Rencana jangka panjang umumnya jangka waktu tiga tahun,
Rencana jangka pendek memiliki jangka waktu satu tahun.
Sementara rencana yang berada diantara keduanya dikatakan memiliki intermediate
time frame.
3) Menurut kekhususan
Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara
umum, tidak mendetail. (fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi)
Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
4) Rencana berdasarkan frekuensi penggunan
Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.
Standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri,
yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
4. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen
Perencanaan adalah fungsi yang paling dan meresap ke seluruh fungsi - fungsi Manajemen;
Saling berhubung, Saling tergantung dan berinteraksi. Bagaimana perencanaan dihubungkan
dengan fungsi manajemen? Contoh hubungan:
Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi
Penyusunan personalia
Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan
mengarahkan dan memotivasi karyawan
Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana
Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer harus dapat menentukan
hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara
pengawasan yang diterapkan.
Pengorganisasian
Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi
tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-
dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka
mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
Organisasi sebagai “proses pengorganisasian”, yaitu proses penyusunan struktur formal,
mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan
lingkungan organisasi.
Proses Pengorganisasian Menurut Ernest Dale “ Organization “ ada tiga langkah dalam
pengorganisasian :
1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Pembagian beban pekerjaan total secara logika dapat dilaksanakan oleh satu orang.
5. 3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinakan pekerjaan para
anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Aspek-aspek organisasi dan proses pengorganisasian antara lain: Pembagian kerja,
Departementalisasi, Bagan organisasi formal, Rantai perintah dan kesatuan perintah, Tingkat
hirarki manajemen, Saluran komunikasi, Penggunaan komite, dan Rentang Manajemen dan
kelompok informal yang tak dapat dihindarkan
Tujuan Pengorganisasian adalah tugas - tugas yang diberikan kepada anggota organisasi
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan diharapkan dengan tugas setiap anggota
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani tugas – tugas
yang dibebankan. Seperti membantu koordinasi, memperlancar pengawasan, maksinalisasi
manfaat, penghematan biaya, dan meningkatkan kerukunan
Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan
antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahan dalam menjalin kegiatan oprasional
untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan.
Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal.
Faktor-faktor penentu perancangan struktur organisasi: Strategi organisasi, Teknologi
yang digunakan, Anggota dan orang-orang yang terlibat, dan Ukuran organisasi. Unsur-unsur
struktur organisasi: Spesialisasi kerja, Standarisasi, Koordinasi, Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan, dan Besaran/ukuran satuan kerja.
Bagan organisasi adalah bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan
berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan tanggung jawabnya, pada
dasarnya terdapat tiga pola organisasi, yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi
lini dan staff. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi:
Pembagian kerja, Manajer dan bawahan (rantai perintah), Tipe pekerjaan yang dilaksanakan,
Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan, dan Tingkatan manajemen.
Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau
pengarahan. Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para
anggota organisasi ke arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan
dari system manajemen. Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
6. pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Pengarahan terdapat konsep mempengaruhi orang lain, atau disebut dengan istilah
influencing, kemampuan ini akan menentukan keberhasilan seorang manajer. Dalam komponen
poses pengarahan dibagi menjadi empat, yaitu: Memimpin, Memotivasi, Mempertimbangkan
kelompok – kelompok, dan Berkomunikasi.
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar kepemimpinan yang mengikat para bawahan
untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai
tujuan. Prinsip pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa
prinsip, yaitu:
1. Prinsip mengarah pada tujuan; semakin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar
sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan; Motivasi akan mendorong seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya, sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik.
3. Prinsip kesatuan komando; untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para
bawahan.
Elemen – elemen pengarahan yang dapat digunakan dalam manajemen untuk mengarahkan
karyawan agar sesuai dengan tujuan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan efektif dan
efisien. Menurut George R. Terry, bahwa fungsi actuating – pengarahan tercakup dalam lima sub
fungsi manajemen yaitu : Communicating, Leading, Directing, Motivating dan Facilitating.
Elemen – elemen pengarahan menurut George R. Terry sebagai berikut :
1. Coordinating; dapat melakukan komunikasi dari berbagai kepentingan dan perbedaan
kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
2. Motivating; memberikan pandangan bahwa motivasi merupakan salah satu elemen penting
dalam manajemen perusahaan.
3. Communication; menjalin komunikasi yang baik akan menimbulkan suasana kerja yang
kondusif dan menumbuhkan sikap teamwork yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
4. Commanding; Pemberian perintah harus di perhitungkan dan dipertimbangkan agar
memberikan efek atau pengaruh positif di dalam perusahaan.
Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar
dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap
7. penyimpangan yang berarti. Yang menjadi ukuran pengendalian adalah standar. Standar
merupakan pedoman atau tolak ukur atau perbandingan yang ditetapkan untuk dasar pengukuran
atau suatu pernyataan mengenai hasil yang diharapkan. Fungsi dari fungsi pengendalian adalah:
1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan
2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi
3. Menjaga organisasi dinamis
4. Mempertebal rasa tanggung jawab
Pengendalian dalam manajemen mengikuti pola pada proses system, yaitu input, proses
dan output. Jenis pengendalian yang memfokuskan pada proses system, adalah :
1. Metode pengendalian umpan maju; untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi dengan
membuat berbagai standar kualitas dan kuantitas terdapat berbagai input – masukan.
2. Metode pengendalian berjalan atau bersamaan; mengelola masalah pada saat terjadi dengan
tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber
daya dan operasi perusahaan.
3. Metode pengendalian umpan balik; mengelola masalah setelah terjadi, dengan tindakan
korektif di lakukan setelah output dikembalikan oleh konsumen.
Proses pengendalian merupakan pengukuran kemajuan kegiatan berdasarkan perencanaan
yang telah di tetapkan dalam rangka tujuan organisasi dan dievaluasi dan mencari alternatif
pemecahan untuk menyelesaikan masalah. Proses pengendalian terdiri dari empat langkah yaitu :
1. Penentapan standar kinerja, target sebagai dasar untuk evaluasi
2. Pengukuran prestasi atau kinerja nyata
3. Membandingak kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan.
4. Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai.
Sistem pengendalian yang dapat dikatakan diandalkan dan efektif mempunyai karakteristik
tertentu yang sifatnya relatif. Sistem pengendalian yang efektif memilik ciri-ciri seperti berikut
ini.
a. Akurat; Mengevaluasi ketepatan informasi yang diterima merupakam salah satu tugas
pengendalian paling penting yang dihadapi manajer.
b. Tepat waktu; Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang
tepat terhadap suatu masalah agar menghasilkan perbaikan.
8. c. Objektif dan komprehensif; Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat
dipahami dan dianggap objektif.
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis; Pengendalian harus dipusatkan pada area di
mana kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak, juga pada area di mana
tindakan koreksi dilaksanakan dalam waktu serta tempat yang tepat hingga efektif.
e. Ekonomis; Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan
keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya
minimal dengan hasil yang hendaknya optimal.
f. Realistis dari organisasi; Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas
organisasi.
g. Fleksibel; Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil
sehingga perubahan-perubahan yang terjadi perlu diantisipasi. Bentuk antisipasi ini perlu
didampingi dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan.
h. Perspektif dan operasional; Sistem pengawasan yang efektif harus dapat
mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang perlu diambil. Informasi harus sampai
dalam bentuk yang umum di tangan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengambil
tindakan yang diperlukan itu.
i. Diterima oleh anggota organisasi; Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi
kerja yang tinggi di kalangan para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan
bahwa mereka memiliki otonomi, tanggung jawab, dan kesempatan untuk mencapai
kemajuan.
9. KESIMPULAN
Kegiatan organisasi memerlukan manajemen agar tujuan dari organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efesien. Pada pelaksanaan manajemen tersebut, terdiri dari beberapa proses yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengawasan yang disebut juga proses
fungsional dalam manajemen. Berdasarkan kenyataan bahwa manajemen adalah pengetahuan
sekaligus juga pengalaman dalam praktik, ilmu manajemen memiliki sisi sebagai sains namun
juga sebagai seni dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
2. Dimas, 2010, Dasar – dasar Manajemen Actuating,STPB, Bandung
3. F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New
Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
4. Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th
edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
5. Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th
Ed., Houghton Mifflin Company
6. Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th
edition, South-Western College Publishing,
USA.
7. Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of Working With And Through
People.
8. Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
9. N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni
1996.
10. Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th
Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle
River, New Jersey.
11. https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-perkenalan-dengan-
konsep-manajemen/