SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Najmah, SKM, MPH.
Faculty of Public Health,
Sriwijaya University
najem240783@yahoo.com
Source:http://www.polioeradication.org/Polioandprevention/Historyofpolio.aspx
“Developa passionforlearning. If youdo,
youwill neverceaseto grow”
-Anthony J. D’Angelo-
What will we learn?
Analisa Situasi Polio
Triad Epidemiologi Polio
Riwayat Alamiah
Penyakit Polio
Penularan Polio
Pencegahan Polio
Polio merupakan penyakit menular yang
disebabkan virus polio, menyerang sistem saraf
dan menyebabkan kelumpuhan permanen.
Sejak tahun 1988, kasus polio telah menurun
lebih dari 99%, dari sekitar 350 000 kasus di lebih
dari 125 negara endemik, menjadi 416 kasus pada
tahun 2013. Pada tahun 2014, tiga negara di
dunia tetap endemik; Nigeria, Afganistan dan
Pakistan.
Analisa Situasi
Wabah Polio di Indonesia pada tahun 2005.
Kasus pertama ditemukan pada anak umur 20
bulan di desa Giri Jaya, Jawa Barat bulan Maret
2005.
Dari kasus pertama sampai tanggal 21 Oktober
2005 telah mencapai 278 kasus (di 10 provinsi
dan 36 kabupaten) dan meningkat pada akhir
November 2005 menjadi 295 kasus dan
Indonesia mendapat rangking ke 3 di dunia.
Analisa Situasi
Adanya PIN yang intensif, pada akhir tahun 2005
kasus polio bisa ditekan menjadi 303 kasus yang
tersebar di 46 kabupaten pada 10 provinsi.
Tahun 2013, 87,8 % (29 dari 33 ) provinsi di
Indonesia telah mencapai target non Polio AFP
rate>2 per 100.000 penduduk.
Tahun 2014, Indonesia mendapatkan sertifikat
bebas polio secara internasional bersama negara
lainnya di Asia tenggara.
Analisa Situasi
Agent
Poliovirus (genus
enterovirus) tipe 1, 2 dan
3; Virus ini hanya hidup di
usus manusia, dan mati
bila dibakar, dengan
sinar ultra violet atau
cairan pemutih pakaian.
Host: Manusia, anak-
anak dibawah lima tahun
rentan virus Polio
Environment: Sanitasi
yang kurang baik (tidak
ada toilet, buang air
besar sembarangan, dll)
1. Tahap Pre-Patogenesis
Virus Polio Liar yang
ada di alam atau yang
berasal dari imunisasi
itu sendiri, akan tidak
terlalu berpengaruh
pada pejamu yang
telah mendapatkan
imunisasi Polio
lengkap.
Virus ditemukan dalam
sekret tenggorokan 36
jam dan 72 jam di tinja
setelah terpajan.
2. Tahap Patogenesis
Gejala umum: demam,
mudah lelah, pucat,
sakit kepala, muntah-
muntah, kaku pada
leher dan nyeri pada
limbs.
Masa inkubasi: 7 – 14
hari dengan rentang
waktu antara 3-35 hari
.
• Penderita polio sangat menular selama beberapa
hari sebelum dan beberapa hari sesudah gejala
awal.
• Sekitar 90 % pejamu yang terinfeksi tidak akan sadar
bahwa mereka menderita Polio.
• Pada tahap lanjutan biasanya tidak semua
mengalami tahapan lumpuh atau hingga kematian.
• Satu kasus Polio dari 200 anak yang menderita Polio
mengalami kelumpuhan yang menetap.
• Dan dari mereka yang mengalami lumpuh, 5-10 %
meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka
tidak berfungsi (turut lumpuh).
Penularan virus Polio belum diketahui
dengan pasti, namun tetap terjadi selama
virus masih dikeluarkan melalui tinja.
Penularan terutama terjadi dari orang ke
orang melalui rute oro-fekal; virus lebih
mudah dideteksi dari tinja (3-6 minggu atau
lebih), dalam jangka waktu panjang
dibandingkan dari sekret tengorokan (1
minggu).
Daerah dengan sanitasi lingkungan yang baik,
penularan terjadi melalui sekret faring
daripada melalui rute orofekal.
Penularan Virus Polio
Pencegahan
SLIDES DESIGNED BY
DESY INDAH PERMATASARI
HTTPS://WWW.FACEBOOK.COM/DESY.I.PERMATASARI
ORDER KE PENERBIT TIM
http://transinfotim.blogspot.co.nz/2016/0
1/epidemiologi-penyakit-menular.html
OR
PENULIS
NAJMAH
najem240783@gmail.com
Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular.
Penerbit:TIM:Jakarta
REFERENCE
desyindahps

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)NajMah Usman
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKArini Utami
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidNova Ci Necis
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Polio
PolioPolio
Polio
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoid
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 

Ähnlich wie BAB 4 POLIO

Virus polio. bag 12
Virus polio.  bag 12Virus polio.  bag 12
Virus polio. bag 12tristyanto
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitanwar marzuki
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Soya Odut
 
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.pptfile_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.pptzenithameida
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiNoveldy Pitna
 
Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Angghaw
 
Kelompok 7 virologi.docx
Kelompok 7 virologi.docxKelompok 7 virologi.docx
Kelompok 7 virologi.docxHanungFirman
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioSandi Saputra
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusHafidz Setiyadi
 
slide cacar monyet kelompok 2.pptx
slide cacar monyet kelompok 2.pptxslide cacar monyet kelompok 2.pptx
slide cacar monyet kelompok 2.pptxDimasMaulana84
 
Acute flaccid paralysis gk
Acute flaccid paralysis gkAcute flaccid paralysis gk
Acute flaccid paralysis gkGani Kurniawan
 

Ähnlich wie BAB 4 POLIO (20)

Virus polio. bag 12
Virus polio.  bag 12Virus polio.  bag 12
Virus polio. bag 12
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakit
 
Leaflet Polio
Leaflet PolioLeaflet Polio
Leaflet Polio
 
penyakit polio
penyakit poliopenyakit polio
penyakit polio
 
TUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptxTUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptx
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
 
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.pptfile_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
file_2013-03-18_101726_suharyo_skm_m.kes__7086929585.ppt
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
 
Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016
 
POLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.pptPOLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.ppt
 
POLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.pptPOLIOMIELITIS_PP.ppt
POLIOMIELITIS_PP.ppt
 
POLIOMIELITIS_PP (1).ppt
POLIOMIELITIS_PP (1).pptPOLIOMIELITIS_PP (1).ppt
POLIOMIELITIS_PP (1).ppt
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
Kelompok 7 virologi.docx
Kelompok 7 virologi.docxKelompok 7 virologi.docx
Kelompok 7 virologi.docx
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virus
 
slide cacar monyet kelompok 2.pptx
slide cacar monyet kelompok 2.pptxslide cacar monyet kelompok 2.pptx
slide cacar monyet kelompok 2.pptx
 
Acute flaccid paralysis gk
Acute flaccid paralysis gkAcute flaccid paralysis gk
Acute flaccid paralysis gk
 
Nakalah
NakalahNakalah
Nakalah
 
Ima dan laida (kb implan)
Ima dan laida (kb implan)Ima dan laida (kb implan)
Ima dan laida (kb implan)
 

Mehr von NajMah Usman

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)NajMah Usman
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthNajMah Usman
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)NajMah Usman
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)NajMah Usman
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)NajMah Usman
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSSNajMah Usman
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t testNajMah Usman
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan bergandaNajMah Usman
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spssNajMah Usman
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderNajMah Usman
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spssNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spssNajMah Usman
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)NajMah Usman
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATANajMah Usman
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 

Mehr von NajMah Usman (20)

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of health
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunder
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 

BAB 4 POLIO

  • 1. Najmah, SKM, MPH. Faculty of Public Health, Sriwijaya University najem240783@yahoo.com Source:http://www.polioeradication.org/Polioandprevention/Historyofpolio.aspx
  • 2. “Developa passionforlearning. If youdo, youwill neverceaseto grow” -Anthony J. D’Angelo-
  • 3. What will we learn? Analisa Situasi Polio Triad Epidemiologi Polio Riwayat Alamiah Penyakit Polio Penularan Polio Pencegahan Polio
  • 4. Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan virus polio, menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen. Sejak tahun 1988, kasus polio telah menurun lebih dari 99%, dari sekitar 350 000 kasus di lebih dari 125 negara endemik, menjadi 416 kasus pada tahun 2013. Pada tahun 2014, tiga negara di dunia tetap endemik; Nigeria, Afganistan dan Pakistan. Analisa Situasi
  • 5. Wabah Polio di Indonesia pada tahun 2005. Kasus pertama ditemukan pada anak umur 20 bulan di desa Giri Jaya, Jawa Barat bulan Maret 2005. Dari kasus pertama sampai tanggal 21 Oktober 2005 telah mencapai 278 kasus (di 10 provinsi dan 36 kabupaten) dan meningkat pada akhir November 2005 menjadi 295 kasus dan Indonesia mendapat rangking ke 3 di dunia. Analisa Situasi
  • 6. Adanya PIN yang intensif, pada akhir tahun 2005 kasus polio bisa ditekan menjadi 303 kasus yang tersebar di 46 kabupaten pada 10 provinsi. Tahun 2013, 87,8 % (29 dari 33 ) provinsi di Indonesia telah mencapai target non Polio AFP rate>2 per 100.000 penduduk. Tahun 2014, Indonesia mendapatkan sertifikat bebas polio secara internasional bersama negara lainnya di Asia tenggara. Analisa Situasi
  • 7. Agent Poliovirus (genus enterovirus) tipe 1, 2 dan 3; Virus ini hanya hidup di usus manusia, dan mati bila dibakar, dengan sinar ultra violet atau cairan pemutih pakaian. Host: Manusia, anak- anak dibawah lima tahun rentan virus Polio Environment: Sanitasi yang kurang baik (tidak ada toilet, buang air besar sembarangan, dll)
  • 8.
  • 9. 1. Tahap Pre-Patogenesis Virus Polio Liar yang ada di alam atau yang berasal dari imunisasi itu sendiri, akan tidak terlalu berpengaruh pada pejamu yang telah mendapatkan imunisasi Polio lengkap. Virus ditemukan dalam sekret tenggorokan 36 jam dan 72 jam di tinja setelah terpajan. 2. Tahap Patogenesis Gejala umum: demam, mudah lelah, pucat, sakit kepala, muntah- muntah, kaku pada leher dan nyeri pada limbs. Masa inkubasi: 7 – 14 hari dengan rentang waktu antara 3-35 hari .
  • 10. • Penderita polio sangat menular selama beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudah gejala awal. • Sekitar 90 % pejamu yang terinfeksi tidak akan sadar bahwa mereka menderita Polio. • Pada tahap lanjutan biasanya tidak semua mengalami tahapan lumpuh atau hingga kematian. • Satu kasus Polio dari 200 anak yang menderita Polio mengalami kelumpuhan yang menetap. • Dan dari mereka yang mengalami lumpuh, 5-10 % meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka tidak berfungsi (turut lumpuh).
  • 11. Penularan virus Polio belum diketahui dengan pasti, namun tetap terjadi selama virus masih dikeluarkan melalui tinja. Penularan terutama terjadi dari orang ke orang melalui rute oro-fekal; virus lebih mudah dideteksi dari tinja (3-6 minggu atau lebih), dalam jangka waktu panjang dibandingkan dari sekret tengorokan (1 minggu). Daerah dengan sanitasi lingkungan yang baik, penularan terjadi melalui sekret faring daripada melalui rute orofekal. Penularan Virus Polio
  • 13.
  • 14. SLIDES DESIGNED BY DESY INDAH PERMATASARI HTTPS://WWW.FACEBOOK.COM/DESY.I.PERMATASARI ORDER KE PENERBIT TIM http://transinfotim.blogspot.co.nz/2016/0 1/epidemiologi-penyakit-menular.html OR PENULIS NAJMAH najem240783@gmail.com
  • 15. Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Penerbit:TIM:Jakarta REFERENCE desyindahps