Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok yang terlibat dalam penyusunan dokumen dan beberapa bagian sistem saraf manusia seperti sel saraf, mekanisme penghantaran impuls, sinapsis, dan gangguan sistem saraf."
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
1. Anggota Kelompok
Chatarina W XI IA6 - 07
Citra Nadia S XI IA6 - 08
Nafiah Rafiqah XI IA6 - 22
Fariz Achmad A XI IA6 - 33
2. 1. Sel Saraf
Sistem saraf pada manusia dibangun oleh
jaringan saraf,sedangkan jaringan saraf
dibagun oleh sel-sel yang disebut
neuron,jaringan ikat saraf (neugrolia) dan
jaringan ikat bias.
Neuron terdiri dari tiga bagian:
Badan sel
Dendrit
Akson
3. Berdasarkan jumlah ulurannya, neuron
dibedakan menjadi tiga:
Neuron unipolar
Neuron bipolar
Neuron multipolar
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
neuron juga dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
Neuron sensorik
Neuron motorik
Neuron konektor / interneuron
4.
5.
6.
7. Mekanisme penghantaran impuls
Rangsang yang merambat disebut impuls. Impuls
diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan
oleh dendrit menuju badan sel saraf. Saat impuls
sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke
dendrit neuron lain.
8. Dalam sel saraf terjadi proses
penghantaran impuls secara
konduksi. Apabila tidak ada
rangsang maka sel saraf disebut
dalam keadaan istirahat. Dalam
keadaan ini saraf tidak
menghantarkan impuls. Membran
luar sel saraf bermuatan positif
karena kelebihan kation atom Na+.
Membran dalam sel saraf
bermuatan negatif karena banyak
ion K+ yang keluar akson.
Keadaan seperti ini disebut
polarisasi. Terjadinya kondisi
demikian karena peran pompa Na –
K dan sifat membran akson yang
lebih permeabel terhadap K+ dan
kurang permeabel terhadap Na+.
Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa
ke dalam karena sifat membran
akson yang permeabel terhadap K,
maka K + dapat keluar lagi.
9. Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan
berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah.
Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu
yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses
pembalikan polarisasi diulang hingga menyebabkan
rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan
sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran
neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama
masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron
tersebut. Waktu ini disebut waktu refraktori.
10. Titik - titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut
sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang
disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-
sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang.
Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang
lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi
membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara kedua membran
tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.
Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro
hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan
menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa
neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin.
Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.
Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan
permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk
dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan
neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke
membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter
dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya
asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam
etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis
11.
12.
13.
14. Terjadinya Gerak
a. Gerak Biasa
b. Gerak Refleks
Gerak ini memungkinkan kita untuk merespons rangsang
tanpa berpikir dulu , yaitu dikontrol oleh sumsum tulang
belakang.Jadi otak akan bereaksi setelah gerak refleks dan
menentukan apa tindakan selanjutnya
17. SSP
Baik otak maupun STB terdiri atas substansi kelabu
dan substansi putih.Kelabu terdiri atas badan-badan
neuron sedanglan yang putih mengandung saraf-
sarad mielin.
Di otak bagian puti terdapat di luar disebut korteks
sedangkan kelabu di dalam disebut
medula.Sebaliknya pada STB yang putih di luar ,
kelabu di dalam.
21. Sistem saraf dapat mengalami gangguan, adapun beberapa gangguan sistem saraf sebagai
berikut :
Neuritis : iritasi pada neuron yang disebabkn oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan gas dan logam, maupun obat.
Epilepsi : kelainan pada neuron di otak. Penderita tidak dapat merespons berbagai
rangsangan, bahkan otot rangka berkontraksi secara tidak terkontrol.
Alzheimer : umumnya menyerang orang – orang yang telah berumur di atas 65 tahun.
Ditandai dengan gejala berkurangnya kemampuan dalam mengingat.
Parkinson : disebabkan oleh berkurangnya neutransmitter dopamin pada dasar
ganglion. Gejala penyakit ini adalah gemetaran sewaktu istirahat, sulit bergerak, dan
kekakuan otot.
Amnesia : kelainan yang berupa ketidakmampuan seseorang untuk mengenali atau
mengingat peristiwa yang telah terjadi di masa lalu (hilang ingatan). Kelainan ini akibat dari
guncangan batin dan cidera otak.
Stroke : disebabkan oleh kerusakan otak akibat tersembat atau pecahnya pembuluh darah
di otak.
22.
23. Sistem Indra pada Manusia
Alat indra merupakan organ yang berperan
penting dalam mengenal lingkungan dan
memberi respons terhadap segala rangsangan
yang terjadi terhadpa keadaan tubuh.
Macam rangsang menurut asal sumbernya :
rangsang luar : bau, rasa, sentuhan, cahaya,
kelembapan, suhu.
Rangsang dalam : haus, lapar, rasa nyeri, kelelahan,
kenyang
24. Rangsang adalah sesuatu yang memengaruhi
perubahan pada bagian tubuh. Macam reseptor pada
tubuh adalah :
Kemoreseptor : hidung dan lidah
Fotoreseptor : mata
Mekanoreseptor : kulit
Dilihat dari asal rangsangannya, reseptor dibedakan
atas :
Eksteroreseptor : mampu menerima rangsang dari
luar.
Interoreseptor : mampu menerima rangsang dari
dalam.
Proprioreseptor : terdapat di dalam otot.
25. Hidung (Indra Penciuman)
Organ untuk mendeteksi aroma yang merupakan
kerja dari sel-sel reseptor pada dua epitel
olfaktori.
Hidung dapat mencium bau jika gas masuk ke
rongga hidung bercampur dengan lendir dinding
rongga hidung, yang kemudian menstimulir ujung
saraf. Kemudian impuls diteruskan ke pusat saraf
melalui serabut saraf pembau di pusat saraf
stimuli diinterpretasikan sebagai bau.
26.
27. Lidah (Indra Pengecap)
Pada permukaan lidah terdapat papila-papila yang
mengandung indra pengecap.
Macam papila pengecap :
Filiformis
Fungiformis (papila jamur)
Circum valata (papila melingkar)
28.
29.
30.
31. •Bentuk: Sferikal, diameter 2,5cm.
Letak: Di dalam rongga mata pada tengkorak.
Struktur: Sel fotoreseptor, warna, dan struktur penyokong kerja fotoreseptor.
Bagian: Sklera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, fovea, bintik
buta, iris (selaput pelangi), pupil, lensa mata, ligamen suspensor, saraf optik,
dan otot mata.
•Sklera
•Definisi : lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat kuat
berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya.
Fungsi : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.
•Konjungtiva
•Definisi : selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi
bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera. Konjungtiva juga
menyusun epitel kornea.
•Kornea
•Definisi : lapisan transparan yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam
mata.
Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk membantu pemfokusan
(pemusatan) cahaya ke retina.
•Koroid
•Definisi : lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina.
Lapisan ini berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen,
terutama untuk retina.
Fungsi : mencegah pantulan (refleksi) cahaya di bagian dalam bola mata retina
32. •Badan Siliaris
•Definisi : otot-otot melingkar dan menjari yang membentuk suatu cincin di sekeliling
lensa pada bagian depan mata, dan biasanya melekat pada lensa melalui ligamen
suspensor.
Fungsi : mengatur cembung-pipihnya lensa untuk menyesuaikan
pemusatan/pemfokusan cahaya.
•Retina
•Definisi : lapisan terdalam penyusun bola mata yang tersusun atas sel-sel saraf serta
sel-sel fotoreseptor.
Fungsi : mendeteksi ada tidaknya cahaya.
•Fovea
•Definisi : bagian terkecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut.
Fungsi : memberikan ketajaman pengelihatan yang tinggi.
•Bintik Buta
•Definisi : bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf
optik. Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka
terhadap cahaya.
•Iris/Selaput Pelangi
•Definisi : jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa.
Jaringan ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat pigmen
yang mengatur warna mata.
Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.
•Pupil
•Definisi : lubang di tengah-tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.
Fungsi : tempat cahaya masuk ke mata.
33. •Lensa Mata
•Definisi : semacam struktur yang transparan, elastis dan berbentuk
bikonvens.
Fungsi : mengatur cahaya untuk membentuk bayangan, dan juga
membatasi rongga mata menjadi dua bagian terpisah yang masing-
masing berisi cairan bening (aqueous humour) dan bahan transparan
seperti jeli (vitreous humour).
•Ligamen Suspensor
•Definisi : ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan
lensa.
Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-
otot siliaris.
•Saraf Optik
•Definisi : sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan
bagian belakang mata.
Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
•Otot Mata
•Definisi : otot yang berada di sekeliling bola mata.
Fungsi : menggerakkan bola mata.
34. Adaptasi terang dan gelap
Adaptasi terang terjadi pada waktu pembentukan iodopsin :
Iodopsin gelap retinin + opsin
terang
(adaptasi terang)
Adaptasi gelap terjadi pada waktu pembentukan rodopsin :
Rodopsin terang vitamin A + protein
gelap
(adaptasi gelap)
Daya akomodasi mata berarti kemampuan memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada
bintik kuning sehingga dapat melihat objek
Jalannya rangsang mata :
Rangsang kornea aqueous humor pupil lensa vitrwous humor
retina/bintik kuning
35. PROSES MELIHAT
Prinsip kerja proses melihat:
1. Cahaya dari objek direfleksikan ke segala
arah
2. Jumlah cahaya yang masuk ke mata
diatur oleh iris
3. Cahaya difokuskan oleh lensa
4. Bayangan dideteksi oleh retina
36.
37. Kelainan Pada Mata
Rabun Dekat
Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat benda yang jaraknya
dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan hipermetropi.
Rabun Jauh
Rabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan rabun dekat. Rabun
jauh sering disebut dengan miopi.
Rabun Jauh-Dekat
Rabun jauh dan dekat atau disebut dengan presbiopi ini merupakan ketidakmampuan
dalam melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Untuk mengatasi rabun jauh
dan dekat ini, penderitanya bisa menggunakan kacamata rangkap yakni kacamata
cekung dan kacamata cembung.
Buta Warna
Buta warna merupakan penyakit menurun atau dengan kata lain seorang ibu atau ayah
yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan menurunkan penyakitnya itu
kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan keadaan dimana seseorang tak bisa
membedakan warna.Kategorinya sendiri ada dua yakni buta warna separuh dan juga
buta warna total. Orang yang menderita buta warna total hanya mampu melihat warna
hitam dan putih saja.Sedangkan orang yang buta warna separuh hanya tidak bisa
melihat warna tertentu saja, misalnya tidak bisa melihat warna merah, biru, kuning, dan
lainnya.
38. Rabun Senja
Rabun senja atau yang juga dikenal dengan istilah rabun ayam merupakan
ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di malam hari.
Mengapa gangguan penglihatan ini bisa terjadi? Gangguan mata ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A sehingga sel-sel batang tidak dapat berfiungsi akibat tidak
terbentuknya protein rodopson.
Juling dan Katarak
Juling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot mata. Kalau penderita juling ini
masih anak-anak maka potensi untuk sembuhnya masih terbuka. Sebaliknya, bagi
orang-orang pada usia di atas 55 tahun, katarak merupakan gangguan penglihatan yang
paling umum. Kelainan mata ini bisa disembuhkan dengan melakukan operasi
mata.Itulah beberapa kelainan yang terjadi pada mata. Karena mata merupakan aset
yang sangat penting maka menjaganya merupakan hal yang wajib dilakukan untuk
menunjang beragam aktifitas keseharian yang sejatinya tak bisa dilepaskan dari peranan
mata.
42. Jalannya Rangsang Suara
Gelombang suara liang telinga membran
timpani tulang malleus, incus,stapes jendela
oval koklea organ korti ke otak proses
mendengar
43. Telinga sebagai Alat Keseimbangan
Saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis)
sebagai alat keseimbangan di telinga. Di ujung
saluran setengah lingkaran yang menggembung
disebut ampula.Pada ampula berisi sel saraf sensorik
Di dalam utrikulus dan sakulus yaitu otolith (bola-
bola kalsium karbonat berukuran kecil)
44. Kelainan Pada telinga
1. Gangguan Perambatan suara
yang disebabkan oleh kotoran , tumor , atau
kerusakan tulang-tulang pendengar
2. Gangguan saraf pendengar
yang disebabkan oleh kotoran , kebisingan , atau
usia lanjut
45. 1) Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada
anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran
berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat
memecahkan gendang telinga.
2) Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga
berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
3) Mabuk perjalanan
Dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi
semacam rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini
adalah mabuk perjalanan. Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi
keseimbangan (vestibulum) yang terjadi karena gerakan atau getaran
kendaraan
4)Tuli Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat
mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif
dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran
telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke
koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau
kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.
46.
47. Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu:
- Epidermis
- Dermis
- Subkutan/ adiposa
Epidermis tersusun dari stratum germinativum, stratum
granulosum, dan stratum corneum. Perhatikan
Gambar 8.8.
48.
49. Jaringan Epidermis
Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif
membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan
ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen inilah yang menentukan
warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit
agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di
lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin
menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan
akhirnya mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan
kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari
sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel ini bersifat keras dan tahan
terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan
seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.
50. Jeringan Dermis
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis.
Dermis tersusun oleh jaringan ikat dan kolagen. Di
dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti
pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak,
kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak
subkutans.
51. Fungsi Bagian-Bagian Kulit
1. Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke
jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah juga
berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
2. Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar
rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam.
Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.
3. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah
kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari
bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose),
dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
52. 4. Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang
bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di
sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini
mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari
luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan
jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit
mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan
kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh
pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin.
Dalam keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak
50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam
dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu
menurunkan suhu tubuh.
53. Saraf pada kulit
Untuk merasakan rabaan, tekanan, panas, dingin
dan nyeri, indra yang digunakan adalah kulit. Saraf yang
menuju kulit adalah saraf kutaneus. Saraf ini mencapai
daerah bagian epidermis dari kulit.
Saraf sensoris yang berada pada kulit merupakan
saraf telanjang, artinya saraf yang tidak bermielin.
Reseptor pada kulit bentuknya bermacam-macam sesuai
dengan fungsinya.
Saraf sensoris banyak terdapat pada kulit sehingga
kulit tersebut juga sebagai reseptor (penerima rangsang).
Dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf untuk menerima
rangsangan.
54. Ujung-ujung saraf tersebut sebagai berikut:
Ujung saraf Ruffini, untuk merasakan rangsangan panas;
Ujung saraf Merkel, untuk merasakan sentuhan dan tekanan
ringan;
Ujung saraf Pacini, untuk merasakan rangsangan berupa
tekanan, letaknya di sekitar akar rambut;
Ujung saraf Meissner, untuk merasakan rabaaan/sentuhan;
Ujung saraf Krausse, untuk merasakan rangsangan dingin;
Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa
nyeri.
Reseptor peraba terdapat pada kulit jari, bibir, dan relatif jarang
pada kulit tubuh. Nyeri otot yang terjadi sewaktu berkontraksi
disebabkan berkurangnya atau berhentinya aliran darah ke otot
tersebut. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan menuju
langsung ke gaanglion korteks serebrum, masuk medula
spinalis, kemudian akan diteruskan ke medula oblongata.
55.
56. Gangguan & Kelainan pada Kulit
Jerawat
Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan
oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan, adanya
gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta
adanya bakteri di permukaan kulit.
Eksim atau dermatitis
Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan
oleh alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan
penyebab iritasi.
57. Panu dan kurap
Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan
oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah
lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan.
Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini
antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih
(panu) dan kemerahan (kurap).
Kusta
Merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan
oleh Micobacterium leprae. Gejalanya terdapat
benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau
ungu pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar
secara berkelompok hingga sampai ke mata dan
hidung serta menyebabkan pendarahan.