1. Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling
diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Disusun Oleh
Ikhsan Transiadi 11209043
Istiana Dwi Utami 11210002
Arif Munadi 11210010
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2. Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis
Bimbingan dan konseling sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapat
memberikan penjelasan bahwa individu merupakan pribadi yang unik, tidak
sama dan pasti memiliki perbedaan, serta dapat memberikan pemahaman
tentang tingkah laku individu seiring perkembangannya selalu berubah naik
turun sesuai dengan tugas perkembangannya, tingkah laku yang perlu
diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Serta
dapat memberikan pemahaman tentang masalah-masalah psikologis.
3. Masalah perkembangan individu
Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah
dicapai
Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing
Faktor pembawaan dan lingkungan sama pengaruhnya terhadap proses
perkembangan individu.
Masalah perbedaan individu
Di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang
yang sama, akan tetapi hasilnya berbeda, ada siswa yang
cepat, lambat, ada yang cerdas, dan malas dalam belajar, kenyataan ini
menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, mengingat
bahwa yang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal
dari setiap murid, maka masalah perbedaan individu perlu mendapatkan
perhatian dalam pelayanan pendidikan di sekolah.
4. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Jika penyesuaian diri ini susah untuk di lakukan akan
menimbulkan tingkah laku yang kurang wajar, seperti
sikap yang agresif, rasa rendah
diri, bandel,menentang, jika hal ini terus di lakukan
oleh murid yang kelainan tingkah laku akan
mengganggu murid yang lain, diri sendiri, bahkan
sekolah. Maka peranan bimbingan dan konseling
sangat di perlukan di sekolah.
Masalah belajar
Secara psikologis belajar sebagai suatu proses
memperoleh perubahan tingkah laku untuk
mendapatkan pola-pola respons yang baru yang di
perlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara
efisien.
5. Perlunya BK Berdasarkan Aspek Sosial kultural
Perkembangan dan perubahan sosial budaya sangat cepat
terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan
adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan
tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis
pekerjaan, pendidikan, dan pola yang dituntut untuk mengisi
kehidupan tersebut.
Sekolah yang di dalam fungsinya tidak dapat melepaskan diri
dari situasi kehidupan masyarakat tentu saja harus membantu
murid-muridnya sebagai calon anggota masyarakat.
Mengenalkan dunia luar itu seperti apa, susahnya mencari
pekerjaan, persaingan dalam bisnis, dalam pendidikan atau
tingkat sekolah yang lebih tinggi.
6. Perlunya BK Berdasarkan Aspek
Agama
Setiap individu merupakan makhluk Tuhan
yang pada dasarnya sama memiliki fitrah
sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam
kategori ini pun, sangat diperlukan sekali
bimbingan terhadap setiap tantangan
dimensi spiritualitas individu, seperti:
dekadensi moral, budaya hedonistik, dan
penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini
diperuntukan agar setiap individu mampu
memandang setiap tantangan ke arah positif
bukan malah terjerumus ke arah
negatif, sehingga kehidupan dapat dijalani
sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
Alasan inilah yang mendorong adanya
bimbingan di sekolah, khususnya bimbingan
yang berkaitan dengan kehidupan moral.
7. Perlunya BK Berdasarkan Pendidikan
Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan
dilihat dan segi pendidikan.
Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha
sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung
implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan
yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran.
Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan
karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian
dalam komponen-komponennya.
Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya
sebagai pengajar, tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.
8. Perlunya BK Berdasarkan Iptek
Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi
berkembang sangat pesat. Oleh karena
itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar
individu dapat mengetahui dampak positif dan
negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat
Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada
dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada
penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai
karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat
pekerjaan serta persaingan antar individu.
9. Faktor-faktor yang Mendorong Terbentuknya BK di
Sekolah
Perkembangan demokrasi dalam bidang pendidikan yang
menyebabkan semakin terbuka luasnya peminat pendidikan pada
jurusan dan bidang tertentu sesuai dengan kompetensinya.
Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan
tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga
membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun
jurusan.
Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga
manusia, karena sedikit demi sedikit semua diganti dengan
teknologi, sehingga siswa harus benar-benar mempersiapkan diri
dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.
10. Peranan Guru dalam Pelaksanaan BK di Sekolah
a. Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu
maupun kelompok.
b. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses
pembelajaran
c. Memberikn kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapt
belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya
d. Membantu atau membimbing setiap siswa dalam mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya
e. Menilai keberhasilan siswa
11. Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di Sekolah
a.Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar
informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi.
b.Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan
akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
c.Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan
dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar-mengajar.
f. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
g. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya.
12. Kesimpulan
• Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan
tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga
membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun
jurusan.
• Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena
sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus
benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi
sekolah.
• Semakin berkembangnya masyarakat kapitalis materialistis yang
menyurutkan kehidupan spiritualitas dan keagamaan siswa dan juga orang
tua, sehingga orientasi keduniaan seringkali menjadikannya ambisius, lupa
diri dan rentan dengan masalah psikis