Tulisan ini membahas pentingnya momentum Tahun Baru Islam bagi bangsa Indonesia untuk sadar, bangkit, dan maju. Mayoritas bangsa Indonesia adalah Muslim, namun kehidupan mereka masih memprihatinkan. Dengan semangat hijrah atau perpindahan, umat Islam dapat berubah untuk mencapai kemajuan secara rohani dan jasmani. Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk tumbuhkan kesadaran dan semangat perubahan diri, keluarga, dan masy

1. Musni Umar, Ph.D

2. Tahun Baru Islam
Momentum Bangsa Indonesia
untuk Sadar, Bangkit dan Maju
Oleh Musni Umar, Ph.D
Sociologist and Researcher

3. Besok, bangsa Indonesia dan umat Islam di manapun
berada, akan kembali merayakan Tahun Baru Islam 1
Muharram 1435 H.
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, saya
menurunkna satu tulisan yang saya beri judul “Tahun
Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar,
Bangkit dan Maju”.
Setidaknya ada 5 (lima) alasan yang mendasari saya
menulis judul tersebut. Pertama, mayoritas bangsa
Indonesia adalah umat Islam. Kedua, kehidupan
mayoritas Muslim di Indonesia masih
memperihatinkan.
Ketika, bangsa Indonesia tidak akan pernah maju, jika
umat Islam yang merupakan mayoritas, tidak sadar,
tidak bangkit dan tidak maju.

4. Keempat, kesadaran, kebangkitan dan kemajuan,
selalu dimulai adanya momentum. Tahun Baru
Islam, yang menggunakan awal tahun dari hijrah
atau berpindahnya Nabi Muhammad SAW dari
Mekah ke Madinah, sangat tepat dijadikan
momentum bangsa Indonesia untuk sadar, bangkit
dan maju.
Kelima, spirit (semangat) hijrah (berpindah) yang
dijadikan Tahun Baru Islam, mengandung makna
yang amat dalam dan sangat cocok dijadikan
momentum penyadaran, pembangkit dan pembawa
kemajuan bagi bangsa Indonesia, karena kalau umat
Islam sadar, bangkit dan maju, maka otomatis
bangsa Indonesia akan maju.

5. Merevitalisasi Makna dan Semangat Hijrah
Tahun Baru Islam yang menjadikan hari hijrah (pindah) Nabi
Muhammad SAW dan kaum Muslim dari Mekah ke Madinah
sebagai kalender awal tahun bagi umat Islam, pertama kali
ditetapkan dan dipergunakan oleh khalifah Umar bin Khattab .
Penggunaan hijrah Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim
sebagai awal dalam kalender Islam mempunyai hikmat yang amat
besar dan mengandung banyak pelajaran.
Pertama, Umat Islam mulai bangkit dan maju di kala itu setelah
melakukan hijrah.
Kedua, memberi pelajaran dan inspirasi bahwa untuk bangkit dan
maju harus melakukan hijrah secara rohani dan fisik,

6. Ketiga, hijrah atau pindah mengandung makna
perubahan. Kebangkitan dan kemajuan, hanya
dapat diraih jika ada perubahan dengan berpindah
secara rohani atau berpindah secara rohani dan
jasmani.
Keempat, hijrah memberi semangat juang yang
lebih besar untuk survive ditempat baru, di tempat
berpindah.
Kelima, berhijrah merupakan perintah Islam agar
umatnya tidajk cepat puas, status quo dan
menghindari perjuangan, karena hijrah
mengandung konsekuensi perjuangan yang
memerlukan pengorbanan.

7. Hijrah secara fisik seperti yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW dan kaum Muslim di kala itu, tidak
mungkin lagi dapat dilaksanakan, tetapi hijrah secara
rohani umat Islam selayaknya melakukan.
Pertama, berhijrah dari cara berfikir yang bertentangan
dengan perinsip-perinsip Islam seperti tidak adil, tidak
jujur, tidak amanah, dan tidak menjadikan hidup ini
sebagai sarana untuk mengabdi (beribadah)
kepadaNya.
Kedua, berhijrah dari prilaku yang tidak baik seperti
berhjrah dari korupsi menjadi tidak korupsi, dari
peminum miras menjadi tidak peminum, dari pengguna
Narkoba menjadi tidak menggunakan Narkoba, dari
tidak salat menjadi salat dan seterusnya.

8. Ketiga, berhijrah dari berkata dusta, bohong, fitnah, menyakiti
dan melukai hati orang lain.
Tumbuhkan Kesadaran dan Semangat
Dalam rangka memeringati Tahun Baru Islam 1 Muharram
1435 H, selayaknya seluruh bangsa Indonesia melalukan 5
(lima) hal.
1) Menumbuhkan kesadaran yang dimulai dari diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sosial, bahwa mereka harus bangkit
dan maju seperti bangsa-bangsa lain di dunia.
2) Menumbuhkan semangat yang dimulai dari diri sendiri,
keluarga dan lingkungan sosial, bahwa kebangkitan bangsa
Indonesia bisa diraih jika ada kemauan, semangat dan
kebersamaan, kerja keras serta mau berkorban.
3) Melakukan hijrah karena merupakan cara yang terbaik bagi
bangsa Indonesia untuk bangkit dan maju karena Nabi
Muhammad SAW dan kaum Muslim selama 12 tahun di
Madinah sudah terbukti bisa melakukan perubahan yang
membawa kebangkitan dan kemajuan.

9. 4) Setiap bangsa Indonesia harus melipat-gandakan
kebaikan terhadap sesamanya, karena sebaik-baik
manusia ialah yang paling banyak kebaikan
terhadap sesamanya.
5) Menjelang pemilu parlemen dan pemilu
Presiden/Wakil Presiden 2014, seluruh bangsa
Indonesia supaya berpartisipasi menyukseskan
pesta demokrasi tersebut dengan memilih calon
anggota parlemen di semua tingkatan yang
amanah, jujur, cerdas dan yang terbaik karena
imannya, takwanya serta komitmennya yang kuat
untuk memihak dan mambangun wong cilik yang
jumlahnya masih sangat banyak di Indonesia.

10. Akhirnya, dalam rangka memeringati Tahun Baru Islam
1435 H. bangsa Indonesia diharapkan bisa mengambil
pelajaran dan spirit untuk bangkit dan maju. Kemajuan
dalam seluruh lapangan kehidupan, hanya dapat
dicapai jika berhijrah, yang dimuali dengan nawaitu
(niat), tekad, semangat dan kerja keras untuk berubah.
Kunci kemajuan terletak pada kaum muda Indonesia
dan seluruh bangsa Indonesia. Mereka yang masih
muda harus menjadi pelopor, penggerak dan pembawa
api perubahan.
Momentum hijrah yang dijadikan Tahun Baru Islam,
harus membawa kesadaran baru bagi seluruh bangsa
Indonesia yang mayoritas Muslim untuk bangkit dan
maju meraih kejayaan dan kemuliaan di masa depan.
Jakarta, 30 Zulhijjah 1434 H/4 Oktober 2013