SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Jurnal Pembangunan Manusia

       KONSELING GIZI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN
       REMAJA OVERWEIGHT DAN OBES DI KOTA PALEMBANG

                                  Podojoyo, Susyani, Nuryanto, 1
                      1
                          Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Depkes Palembang




Abstrak

       Prevalensi obes meningkat tidak saja di negara-negara maju tetapi juga di negara-negara
berkembang seperti Indonesia terutama di kota-kota besar. Di Surabaya prevalensi obes pada
remaja sebesar 6,5 %, Tanggerang 5,01 %, Yogyakarta 7,8 % dan Palembang 6,62 %. Dampak
obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada usia dewasa dan berpotensi
mengalami pelbagai penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes
mellitas. Salah satu cara menurunkan prevalensi yang sederhana dan aman bagi kesehatan adalah
berupa konseling gizi secara berkelanjutan.
       Penelitian ini untuk mengetahui apakah konseling gizi dapat menurunkan berat badan pada
anak yang mengalami overweight dan obes. Pendekatan penelitian ini adalah survei dengan
rancangan eksperimen semu tanpa kontrol kepada 46 orang selama 8 minggu. Sebelum dilakukan
konseling gizi dilakukan skrining status gizi kemudian datanya diolah dengan Epi Info 2004
menggunakan referensi CDC 2000, data konsumsi diolah menggunakan Nutrisurvey.
       Dari hasil survei diperoleh anak yang mengalami overweight sebesar 9,45 % dan obes sebesar
6,25 %. Hasil uji statistik menggunakan komputer dengan tingkat kemaknaan 0,05 terdapat
perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi
(p<0,001). Perlu dilakukan konseling gizi secara berkala sehingga memperoleh hasil yang optimal.




Pendahuluan                                                   dalam lemak tubuh dalam jangka
                                                              waktu tertentu (1).
      Obesitas         merupakan          epidemi
                                                                     Pada tahun 1998 WHO menyata-
global pada negara-negara maju dan
                                                              kan      adanya       epidemik     gobal   dari
negara berkembang seperti di Indo-
                                                              obesitas.          Prevalensinya    meningkat
nesia, terutama di daerah perkotaan.
                                                              tidak saja di negara-negara maju tetapi
Keadaan        ini    akibat      dari    ketidak-
                                                              juga di negara-negara berkembang.
seimbangan kalori di dalam tubuh,
                                                              Perkembangan              teknologi   dengan
yakni kalori yang masuk melebihi kalori
                                                              penggunaan kendaraan bermotor dan
yang dikeluarkan dalam bentuk energi
                                                              berbagai media elektronika memberi
(tenaga) dan kelebihan ini ditimbun

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

dampa       berkurangnya           aktifitas    fisik         Hal ini perlu dibuktikan sehingga akan
yang akhirnya mengurangi keluaran                             dapat memberikan alternatif penurunan
energi.       Selain       itu     mendunianya                prevalensi           obesitas        di        Kota
makanan         cepat      saji     gaya       barat          Palembang, karena bila tidak segera
merubah pola makan lokal (2).                                 diatasi sejak remaja              akan berakibat
       Prevalensi        obes     pada        remaja          obes       pada       usia        dewasa     (80%
hasil penelitian di Surabaya sebesar                          menetap).
6,5      %,      Tanggerang             5,01     %,
Yogyakarta 7,8 % dan Palembang 6,62                           Bahan Dan Metode
%. Di DKI Jakarta, prevalensi obesitas                               Jenis penelitian ini menggunakan
meningkat dengan bertambahnya usia.                           pendekatan survei yang menggunakan
Pada usia 6 –12 tahun ditemukan                               rancangan penelitian ekperimen semu
obesitas 4 %, pada remaja 12 – 18                             tanpa perbandingan.
tahun ditemukan obesitas sebesar 6,2                                 Populasi       pada        penelitian       ini
% dan pada usia 17 –18 tahun 11,4 %                           adalah seluruh remaja SMP 1 mulai
(2,3,4).                                                      dari kelas 7, 8 dan 9. Sampel pada
       Dampak        obesitas          pada    anak           penelitian ini adalah             remaja SMP 1
secara      psikososial          dan    emosional             yang       mengalami         overweight           dan
meliputi       isolasi      sosial,       masalah             obesitas. Sampel adalah siswa-siswi
pergaulan dan harga diri rendah (5).                          yang mempunyai staus gizi lebih yaitu
Selain itu obesitas pada masa anak                            overweight dan obes dari seluruh yang
berisiko tinggi menjadi obesitas pada                         diskrining         pada   kelas      7      dan     8
usia       dewasa           dan         berpotensi            sebanyak 592 orang, selanjutnya besar
mengalami            pelbagai            penyebab             sampel        minimal        35     orang      yang
kesakitan dan kematian antara lain                            ditentukan          dengan         menggunakan
penyakit        kardiovaskular,           diabetes            rumus dari Lemeshow (7). Pemilihan
mellitus (2).                                                 sampel dilakukan dengan non random
       Salah      satu     cara        menurunkan             pada seluruh populasi terjaring dengan
prevalensi yang sederhana dan aman                            kriteria overweight dengan nilai IMT ≥
bagi       kesehatan         adalah           berupa          85     persentil dan obes dengan nilai
konseling gizi         secara berkelanjutan.                  IMT ≥ 95,0 persentil (6). Jumlah

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

sampel        yang       diteliti      46       orang         setempat untuk membantu estimasi
responden         yang      melebihi           sampel         besar porsi yang dikonsumsi oleh
minimal. Kriteria lain          sampel adalah                 responden.
anak laki-laki dan perempuan berusia                                 Pengolahan      data     antropometri
11 – 14 tahun, mau mengikuti konseli-                         untuk mencari nilai persentil indeks
ng gizi selama 8 kali secara terus                            masa tubuh menggunakan program
menerus dan diukur berat badannya                             Epi Info 2004 menggunakan referensi
mulai Januari 2007 sampai Maret                               CDC         2000,     sedangkan       untuk
2007.                                                         mengolah data hasil Food Frequency
      Sapel terpilih diberi perlakuan                         Questionnaire       (FFQ)     menggunakan
berupa konseling gizi selama 1 X 8                            program Nutrisurvey. Selanjutnya data
minggu         kemudian             dilihat      berat        dianalisis dengan Epi Info dengan
badannya dan perubahan konsumsi                               tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat
energi mulai sebelum diberi konseling                         kemaknaan 0,05.
sampai 8 minggu.
      Data yang dikumpulkan menggu-                           Hasil Dan Pembahasan
nakan       kuesioner       berupa            identitas            Status Gizi
responden,        data antropometri (berat                             SMP       Negeri   1    Palembang
badan, tinggi badan) dan konsumsi zat                         terletak di tengah Kota Palembang,
gizi. Data diambil langsung di lokasi                         sekolah ini adalah salah satu sekolah
penelitian oleh peneliti dibantu oleh                         dengan standar nasional dan memiliki
tenaga enumerator lulusan D-III Gizi                          siswa-siswi menyebar dari berbagai
yang dipersiapkan secara khusus.                              daerah kecamatan yang ada di Kota
      Alat     pengumpul            data       berupa         Palembang. Dari hasil skrining         pada
kuesioner,       timbangan           berat      badan         592 siswa siswi terdapat 37 orang
injak untuk mengukur berat badan                              (6,25 %) dengan status gizi obes, 56
kapasitas 150 Kg dengan ketelitian 0,1                        orang (9,45 %) overweight, 450 orang
Kg dengan merek Tanita, microtoise                            (76,01 %) dengan status gizi normal
untuk mengukur tinggi badan dengan                            dan 49 orang (8,27 %) dengan status
kapasitas 200 Cm            dan ketelitian 0,1                gizi underweight. Hasil skrining siswa
Cm,      Food       model       dan        makanan            yang obes ditemukan 30 orang pada

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

laki-laki dan 7 pada perempuan. Hasil                         dilakukan pengukuran berat badan
penelitian ini masih tidak berbeda jauh                       sebelum            dan    setelah        dilakukan
dengan penelitian yang dilakukan oleh                         konseling gizi. Hasilnya menunjukkan
Dinas     Kesehatan          Kota      Palembang              adanya         perubahan         berat      badan
pada anak Sekolah Dasar (SD) di Kota                          sebelum            dan    setelah        dilakukan
Palembang (2004) yang menyatakan                              konseling          gizi     dengan       rata-rata
6,7 % mengalami kelebihan berat                               penurunan berat badan sebesar 0,72
badan.      Begitupula        penelitian      yang            kg,     selengkapnya             seperti     pada
dilakukan oleh Podojoyo (2006) yang                           gambar 2.
menyatakan bahwa prevalensi obes                                     Dari hasil pengukuran antropome-
remaja      SMP       di     Kota      Palembang              tri rata-rata berat badan responden
sebesar       6,62      %,     demikian        juga           sebelum konseling gizi 63,46 kg dan
penelitian      Adiningsih        di     Surabaya             setelah konseling gizi rata-rata 62,74
(2002) menemukan remaja yang obes                             kg. Lebih jelas lagi hasil pengukuran
sebesar 6,5 % (8).                                            antropometri ditampilkan pada tabel 1.
                                                              Dari hasil uji statistik menggunakan
                           Obes        Overweight
        Underweight                                           paired t test diperoleh hasil yang
                           6,25 %
           8,27 %                        9,45 %
                                                              bermakna (p<0,001). Dapat disimpul-
                                                              kan bahwa terdapat perbedaan rata-
                                                              rata pada berat badan, nilai IMT dan
                                                              nilai persentil pada kedua kelompok
                 Normal
                                                              sebelum            dan      setelah      diberikan
                76,01 %
                                                              konseling gizi.
 Gambar 1. Persentase Status Gizi di                                 Penelitian ini membuktikan bahwa
       SMPN 1 Palembang
                                                              konseling          gizi     dapat     memerikan
                                                              perubahan           konsep      dan       perilaku
  Hasil Pengukuran Berat Badan                                responden yang overweight dan obes
  Setelah Konseling Gizi.                                     untuk      mengurangi         berat   badannya
      Responden overeight dan obes                            mencapai            berat      badan        ideal.
dilakukan konseling gizi secara berkala                       Penurunan berat badan responden
setiap minggu selama 8 kali, kemudian                         karena mengurang konsumsi energi

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

dari        biasanya       dan    meningkatkan
aktifitas fisik.
               92
               90
       Kg      88
               86
               84
               82
               80
               78
               76
               74
               72
               70
               68
               66
               64
               62
               60
               58
               56
               54
               52
               50
               48
               46
               44
               42
               40
               Responden
                                              Sebelum Konseling                  Setelah Konseling


            Gambar 2. Perubahan Berat Badan Sebelum dan Setelah Konseling Gizi


                     Tabel 1. Rata-rata Hasil Pengkuran Antropometri pada
                           Kelompok sebelum dan Setelah Konseling Gizi
Variabel                    Sebelum                             Setelah
                            Konseling Gizi (SD)                 Konseling Gizi (SD)          p value
Tinggi Badang (Cm) 153,56 (7,85)                                153,56 (7,85)
Berat badan (Kg) 63,46 (9,67)                                   62,74 (9,66)                 <0,001*
IMT                26,85 (3,07)                                 26,52 (3,05)                 <0,001*
Persentil          95,49 (3,63)                                 95,15 (3,78)                 <0,001*
SD = Standar deviasi
* = Signifikan

Pola Konsumsi Responden.                                      menggunakan            (FFQ)     (9),    hasilnya
        Konsumsi responden merupakan                          berupa energi total yang dibandingkan
jumlah makanan dan minuman yang                               dengan             kecukupan      gizi      yang
dikonsumsi rata-rata selama sehari                            dianjurkan (AKG) tahun 2004.
yang ditanyakan oleh peneliti dengan

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

         Gambaran            pola       konsumsi              mendapat konseling gizi masih diatas
menurut zat gizi makro pada kelompok                          rata-rata AKG. Kelebihan konsumsi
sebelum dan setelah konseling gizi                            protein       lebih    karena       masyarakat
bervariasi          jumlahnya,           rata-rata            Palembang lebih banyak mengkon-
konsumsi pada kelompok sebelum                                sumsi ikan          sebagai sumber protein
dilakukan konseling gizi terlihat lebih                       dan banyak makanan khas Palembang
banyak daripada setelah konseling gizi.                       pengolahannya           menggunakan       ikan
Lebih jelas perbandingan konsumsi                             sebagai sumber protein (3). Kelebihan
pada responden seperti pada tabel 2.                          konsumsi lemak yang masih diatas
         Dari     hasil     pengolahan         data           rata-rata AKG dikarenakan penyuluh-
maka tampak jelas bahwa konsumsi                              an      belum         memberikan       dampak
pada kelompok sebelum dan setelah                             perubahan pola konsumsi.              Makanan
konseling gizi         untuk zat gizi makro                   yang digoreng seperti empek, pisang
seperti       energi,        lemak,        protein,           goreng, risoles pada makanan jajanan
karbohidrat terdapat perbedaan rata-                          memberikan kontribusi energi berlebih,
rata dan cenderung ada penurunan                              karena        makanan        yang     digoreng
jumlahnya. Jumlah konsumsi lemak                              memberikan rasa yang lebih gurih.
dan protein pada kelompok                  setelah


          Tabel 2. Persentase AKG Terhadap Konsumsi Rata-rata per Hari pada
                           Kelompok Sebelum dan Setelah Konseling Gizi
Zat Gizi                   Sebelum                 % AKG              Setelah              % AKG
                           Konseling                                 Konseling
Energi (Kkal)              2723,71                     113,48          2210,28              92,10
Lemak (g)                  112,76                       212,75           77,02             145,28
Protein (g)                116,98                       194,96           87,11             145,18
Karbohidrat (g)            331,34                       78,89            287,02               68,33__


      Dari         hasil         uji       statistik          perbedaan rata-rata konsumsi energi,
menggunakan paired t test diperoleh                           lemak, protein dan karbohidrat pada
nilai p < 0,05 yang berarti terdapat                          kelompok           sebelum      dan    setelah

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

konseling gizi, seperti pada tabel 3.                         audio visual, sehingga lebih dipahami
Penelitian      ini    dalam       penyampaian                oleh responden, tidak membosankan
konseling gizi menggunakan media                              walau waktu konseling cukup lama.


             Tabel 3. Perbedaan Konsumsi Rata-rata per Hari pada Kelompok
                                      Sebelum dan Setelah Konseling Gizi
Zat Gizi                   Sebelum                 Setelah                  p value
                           Konseling               Konseling
Energi (Kkal)              2723,71                     2210,28                     <0,001*
Lemak (g)                  112,76                      77,02                       <0,001*
Protein (g)                116,98                     87,11                         0,021*
Karbohidrat (g)            331,34                     287,02                        0,004*_____________
*= Signifikan


      Keadaan ini akan memberikan                                  sebelum        dan    setelah   dilakukan
pemahaman tentang kelebihan berat                                  konseling gizi.
badan        sehingga         akan       merubah              3. Ada perbedaan yang bermakna
perilaku      responden         dan     bertindak                  berat         badan    pada     kelompok
mengurangi jumlah konsumsi makanan                                 sebelum dan setelah konseling gizi.
yang tinggi kallori dan meningkatkan                               Ada perbedaan yang bermakna
aktifitas fisik.                                                   konsumsi energi pada kelompok
                                                                   sebelum dan setelah konseling gizi.
Kesimpulan Dan Saran
  Kesimpulan
Dari penelitian disimpulkan bahwa :
1. Terdapat           perbedaan       penurunan
    berat       badan        pada       kelompok
    sebelum        dan     setelah      dilakukan
    konseling gizi.                                             Saran
2. Terdapat           perbedaan       penurunan               1. Perlu dilakukan penyuluhan secara
    konsumsi energi pada kelompok                                  terjadwal mengenai makanan dan

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

    kesehatan pada anak sekolah yang                          Palembang,         pengumpul    data,   dan
    mengalami           obesitas         sehingga             Direktur Poltekkes Depkes Palembang
    dapat menurunkan berat badan                              yang telah membantu dalam pembia-
    sampai mencapai normal.                                   yaan penelitian ini. Tak lupa peneliti
2. Perlunya peran sekolah dan orang                           ucapkan terima kepada para siswa-
    tua siswa untuk memperhatikan                             siswi     yang     telah   menjadi   subjek
    pola makan dan kesehatan seperti                          pelelitian ini.
    membudayakan makan buah dan
    sayur dan mengurangi makanan                              Daftar Pustaka
    pengolahannya                 menggunakan                 1. WHO (2000). Obesity : Preventing
                                                                 and Managing The Global
    minyak atau digoreng.
                                                                 Epidemic. WHO.Geneva
3. Perlunya kerjasama yang berkesi-                           2. Sjarif, D.R. (2003). Chilhood
    nambungan antara sekolah, dinas                              Obesity : Evaluation and
                                                                 Management , Dalam. Adi, S.,
    kesehatan           untuk meningkatkan                       Murtiwi, S., Tjokroprawiro, A.,
    peran UKS sehingga masalah ke-                               Martono, H., Sutjahjo,A dan
                                                                 Pranoto,A. (Eds.). Naskah
    sehatan          seperti        obes        dan              Lengkap Nasional Obesity
    underweight dapat diatasi secara                             Simposium II 2003. Pusat Diabetes
                                                                 dan Nutrisi FK Unair. Surabaya.
    bertahap.
                                                              3. Podojoyo (2006). Pola konsumsi
4. Perlunya        penelitian       lebih     lanjut             makan di luar rumah sebagai faktor
    apakah penurunan berat badan ini                             risiko obesitas pada remaja SMP di
                                                                 Kota Palembang. Tesis. FK-UGM
    semata           karena          penyuluhan                  Yogyakarta.
    mengenai makanan atau ada faktor                          4. Huriyati, E., Hadi, H., Julia, M.
    lain seperti aktifitas fisik, genetik                        (2004). Aktivitas Fisik pada Remaja
                                                                 SLTP Kota Yogyakarta dan
    dan sebagainya.                                              Kabupaten Bantul serta
                                                                 Hubungannya dengan Obesitas.
                                                                 Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(2).
UCAPAN TERIMA KASIH                                              Hal 59-66.
         Penelitian ini dapat terlaksana                      5. Larsen, P.G. (2001). Obesity
                                                                 Related Knowladge, Attitude, and
atas batuan dan dukungan dari berba-
                                                                 Behavior in Obese and Non-obese
gai pihak, oleh karena itu peneliti                              Urban Philadelpia Female
                                                                 Adolescent. Obesity Research, 9
mengucapkan terima kasih kepada
                                                                 (2). p. 112- 118.
kepala sekolah dan guru-guru SMPN 1

Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia

6. CDC. (2002). 2000 CDC Growth                               8. Adiningsih, S. (2002). Ukuran
   Charts for the United States :                                Pertumbuhan dan Status Gizi
   Methods and Development.                                      Remaja Awal. Prosiding Kongres
   Washington DC. DHHS Publication.                              Nasional Persagi dan Temu Ilmiah.
                                                                 Jakarta. Persatuan Ahli Gizi.
7. Lemeshow, S., Hosmer Jr., Klar, J.,
   Lawnga, S.K. (1990). Adequacy of                           9. Gibson, R.S. (1990). Principles of
   Sample Size In Health Studies.                                Nutritional Assessment. New York.
   Pramono, D. (1997) (Alih bahasa).                             Oxford University Press.
   Yogyakarta. Gadjah Mada
   University Press.




Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan tahap 1 metpen
Laporan tahap 1 metpenLaporan tahap 1 metpen
Laporan tahap 1 metpenGriya Nugroho
 
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumJurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumnrukmana rukmana
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahFakhriyah Elita
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilnrukmana rukmana
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahNoor Azizah
 
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...Chrysmada Dewa Kusuma
 
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Noor Azizah
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarFuadrizalfauzi
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWHanissa Rafee
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitanrukmana rukmana
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...Sii AQyuu
 
Qgk 3013 obesiti
Qgk 3013  obesitiQgk 3013  obesiti
Qgk 3013 obesitiAhmad NazRi
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...Sii AQyuu
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILnrukmana rukmana
 

Was ist angesagt? (19)

Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Laporan tahap 1 metpen
Laporan tahap 1 metpenLaporan tahap 1 metpen
Laporan tahap 1 metpen
 
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumJurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliah
 
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...
Penatalaksanaan gizi berimbang pada masa tumbuh kembang, kebugaran jasmani da...
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
 
Qgk 3013 obesiti
Qgk 3013  obesitiQgk 3013  obesiti
Qgk 3013 obesiti
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
 

Ähnlich wie 3bab42

Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Sii AQyuu
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Sii AQyuu
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfthamuzfellani
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...rose125620
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...RadenAnggaAnggriawan
 
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdfMetaDwiCahyani
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfLaluJuntraUtama
 
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaMinipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaKelvinKatjasungkana1
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdfellyaniabadi1
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptxSTUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptxmursal sigli
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanAdisDena
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...Dian631634
 
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturDigital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturRivai Beta
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxFatrina1
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptxssuser1b74ca
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013irfiandi irfiandi
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxAnisEkaSukmadadari1
 

Ähnlich wie 3bab42 (20)

Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
 
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
 
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaMinipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptxSTUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
 
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturDigital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
Prilaku sedentari
Prilaku sedentariPrilaku sedentari
Prilaku sedentari
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 

3bab42

  • 1. Jurnal Pembangunan Manusia KONSELING GIZI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN REMAJA OVERWEIGHT DAN OBES DI KOTA PALEMBANG Podojoyo, Susyani, Nuryanto, 1 1 Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Depkes Palembang Abstrak Prevalensi obes meningkat tidak saja di negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang seperti Indonesia terutama di kota-kota besar. Di Surabaya prevalensi obes pada remaja sebesar 6,5 %, Tanggerang 5,01 %, Yogyakarta 7,8 % dan Palembang 6,62 %. Dampak obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada usia dewasa dan berpotensi mengalami pelbagai penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes mellitas. Salah satu cara menurunkan prevalensi yang sederhana dan aman bagi kesehatan adalah berupa konseling gizi secara berkelanjutan. Penelitian ini untuk mengetahui apakah konseling gizi dapat menurunkan berat badan pada anak yang mengalami overweight dan obes. Pendekatan penelitian ini adalah survei dengan rancangan eksperimen semu tanpa kontrol kepada 46 orang selama 8 minggu. Sebelum dilakukan konseling gizi dilakukan skrining status gizi kemudian datanya diolah dengan Epi Info 2004 menggunakan referensi CDC 2000, data konsumsi diolah menggunakan Nutrisurvey. Dari hasil survei diperoleh anak yang mengalami overweight sebesar 9,45 % dan obes sebesar 6,25 %. Hasil uji statistik menggunakan komputer dengan tingkat kemaknaan 0,05 terdapat perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi (p<0,001). Perlu dilakukan konseling gizi secara berkala sehingga memperoleh hasil yang optimal. Pendahuluan dalam lemak tubuh dalam jangka waktu tertentu (1). Obesitas merupakan epidemi Pada tahun 1998 WHO menyata- global pada negara-negara maju dan kan adanya epidemik gobal dari negara berkembang seperti di Indo- obesitas. Prevalensinya meningkat nesia, terutama di daerah perkotaan. tidak saja di negara-negara maju tetapi Keadaan ini akibat dari ketidak- juga di negara-negara berkembang. seimbangan kalori di dalam tubuh, Perkembangan teknologi dengan yakni kalori yang masuk melebihi kalori penggunaan kendaraan bermotor dan yang dikeluarkan dalam bentuk energi berbagai media elektronika memberi (tenaga) dan kelebihan ini ditimbun Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 2. Jurnal Pembangunan Manusia dampa berkurangnya aktifitas fisik Hal ini perlu dibuktikan sehingga akan yang akhirnya mengurangi keluaran dapat memberikan alternatif penurunan energi. Selain itu mendunianya prevalensi obesitas di Kota makanan cepat saji gaya barat Palembang, karena bila tidak segera merubah pola makan lokal (2). diatasi sejak remaja akan berakibat Prevalensi obes pada remaja obes pada usia dewasa (80% hasil penelitian di Surabaya sebesar menetap). 6,5 %, Tanggerang 5,01 %, Yogyakarta 7,8 % dan Palembang 6,62 Bahan Dan Metode %. Di DKI Jakarta, prevalensi obesitas Jenis penelitian ini menggunakan meningkat dengan bertambahnya usia. pendekatan survei yang menggunakan Pada usia 6 –12 tahun ditemukan rancangan penelitian ekperimen semu obesitas 4 %, pada remaja 12 – 18 tanpa perbandingan. tahun ditemukan obesitas sebesar 6,2 Populasi pada penelitian ini % dan pada usia 17 –18 tahun 11,4 % adalah seluruh remaja SMP 1 mulai (2,3,4). dari kelas 7, 8 dan 9. Sampel pada Dampak obesitas pada anak penelitian ini adalah remaja SMP 1 secara psikososial dan emosional yang mengalami overweight dan meliputi isolasi sosial, masalah obesitas. Sampel adalah siswa-siswi pergaulan dan harga diri rendah (5). yang mempunyai staus gizi lebih yaitu Selain itu obesitas pada masa anak overweight dan obes dari seluruh yang berisiko tinggi menjadi obesitas pada diskrining pada kelas 7 dan 8 usia dewasa dan berpotensi sebanyak 592 orang, selanjutnya besar mengalami pelbagai penyebab sampel minimal 35 orang yang kesakitan dan kematian antara lain ditentukan dengan menggunakan penyakit kardiovaskular, diabetes rumus dari Lemeshow (7). Pemilihan mellitus (2). sampel dilakukan dengan non random Salah satu cara menurunkan pada seluruh populasi terjaring dengan prevalensi yang sederhana dan aman kriteria overweight dengan nilai IMT ≥ bagi kesehatan adalah berupa 85 persentil dan obes dengan nilai konseling gizi secara berkelanjutan. IMT ≥ 95,0 persentil (6). Jumlah Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 3. Jurnal Pembangunan Manusia sampel yang diteliti 46 orang setempat untuk membantu estimasi responden yang melebihi sampel besar porsi yang dikonsumsi oleh minimal. Kriteria lain sampel adalah responden. anak laki-laki dan perempuan berusia Pengolahan data antropometri 11 – 14 tahun, mau mengikuti konseli- untuk mencari nilai persentil indeks ng gizi selama 8 kali secara terus masa tubuh menggunakan program menerus dan diukur berat badannya Epi Info 2004 menggunakan referensi mulai Januari 2007 sampai Maret CDC 2000, sedangkan untuk 2007. mengolah data hasil Food Frequency Sapel terpilih diberi perlakuan Questionnaire (FFQ) menggunakan berupa konseling gizi selama 1 X 8 program Nutrisurvey. Selanjutnya data minggu kemudian dilihat berat dianalisis dengan Epi Info dengan badannya dan perubahan konsumsi tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat energi mulai sebelum diberi konseling kemaknaan 0,05. sampai 8 minggu. Data yang dikumpulkan menggu- Hasil Dan Pembahasan nakan kuesioner berupa identitas Status Gizi responden, data antropometri (berat SMP Negeri 1 Palembang badan, tinggi badan) dan konsumsi zat terletak di tengah Kota Palembang, gizi. Data diambil langsung di lokasi sekolah ini adalah salah satu sekolah penelitian oleh peneliti dibantu oleh dengan standar nasional dan memiliki tenaga enumerator lulusan D-III Gizi siswa-siswi menyebar dari berbagai yang dipersiapkan secara khusus. daerah kecamatan yang ada di Kota Alat pengumpul data berupa Palembang. Dari hasil skrining pada kuesioner, timbangan berat badan 592 siswa siswi terdapat 37 orang injak untuk mengukur berat badan (6,25 %) dengan status gizi obes, 56 kapasitas 150 Kg dengan ketelitian 0,1 orang (9,45 %) overweight, 450 orang Kg dengan merek Tanita, microtoise (76,01 %) dengan status gizi normal untuk mengukur tinggi badan dengan dan 49 orang (8,27 %) dengan status kapasitas 200 Cm dan ketelitian 0,1 gizi underweight. Hasil skrining siswa Cm, Food model dan makanan yang obes ditemukan 30 orang pada Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 4. Jurnal Pembangunan Manusia laki-laki dan 7 pada perempuan. Hasil dilakukan pengukuran berat badan penelitian ini masih tidak berbeda jauh sebelum dan setelah dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh konseling gizi. Hasilnya menunjukkan Dinas Kesehatan Kota Palembang adanya perubahan berat badan pada anak Sekolah Dasar (SD) di Kota sebelum dan setelah dilakukan Palembang (2004) yang menyatakan konseling gizi dengan rata-rata 6,7 % mengalami kelebihan berat penurunan berat badan sebesar 0,72 badan. Begitupula penelitian yang kg, selengkapnya seperti pada dilakukan oleh Podojoyo (2006) yang gambar 2. menyatakan bahwa prevalensi obes Dari hasil pengukuran antropome- remaja SMP di Kota Palembang tri rata-rata berat badan responden sebesar 6,62 %, demikian juga sebelum konseling gizi 63,46 kg dan penelitian Adiningsih di Surabaya setelah konseling gizi rata-rata 62,74 (2002) menemukan remaja yang obes kg. Lebih jelas lagi hasil pengukuran sebesar 6,5 % (8). antropometri ditampilkan pada tabel 1. Dari hasil uji statistik menggunakan Obes Overweight Underweight paired t test diperoleh hasil yang 6,25 % 8,27 % 9,45 % bermakna (p<0,001). Dapat disimpul- kan bahwa terdapat perbedaan rata- rata pada berat badan, nilai IMT dan nilai persentil pada kedua kelompok Normal sebelum dan setelah diberikan 76,01 % konseling gizi. Gambar 1. Persentase Status Gizi di Penelitian ini membuktikan bahwa SMPN 1 Palembang konseling gizi dapat memerikan perubahan konsep dan perilaku Hasil Pengukuran Berat Badan responden yang overweight dan obes Setelah Konseling Gizi. untuk mengurangi berat badannya Responden overeight dan obes mencapai berat badan ideal. dilakukan konseling gizi secara berkala Penurunan berat badan responden setiap minggu selama 8 kali, kemudian karena mengurang konsumsi energi Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 5. Jurnal Pembangunan Manusia dari biasanya dan meningkatkan aktifitas fisik. 92 90 Kg 88 86 84 82 80 78 76 74 72 70 68 66 64 62 60 58 56 54 52 50 48 46 44 42 40 Responden Sebelum Konseling Setelah Konseling Gambar 2. Perubahan Berat Badan Sebelum dan Setelah Konseling Gizi Tabel 1. Rata-rata Hasil Pengkuran Antropometri pada Kelompok sebelum dan Setelah Konseling Gizi Variabel Sebelum Setelah Konseling Gizi (SD) Konseling Gizi (SD) p value Tinggi Badang (Cm) 153,56 (7,85) 153,56 (7,85) Berat badan (Kg) 63,46 (9,67) 62,74 (9,66) <0,001* IMT 26,85 (3,07) 26,52 (3,05) <0,001* Persentil 95,49 (3,63) 95,15 (3,78) <0,001* SD = Standar deviasi * = Signifikan Pola Konsumsi Responden. menggunakan (FFQ) (9), hasilnya Konsumsi responden merupakan berupa energi total yang dibandingkan jumlah makanan dan minuman yang dengan kecukupan gizi yang dikonsumsi rata-rata selama sehari dianjurkan (AKG) tahun 2004. yang ditanyakan oleh peneliti dengan Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 6. Jurnal Pembangunan Manusia Gambaran pola konsumsi mendapat konseling gizi masih diatas menurut zat gizi makro pada kelompok rata-rata AKG. Kelebihan konsumsi sebelum dan setelah konseling gizi protein lebih karena masyarakat bervariasi jumlahnya, rata-rata Palembang lebih banyak mengkon- konsumsi pada kelompok sebelum sumsi ikan sebagai sumber protein dilakukan konseling gizi terlihat lebih dan banyak makanan khas Palembang banyak daripada setelah konseling gizi. pengolahannya menggunakan ikan Lebih jelas perbandingan konsumsi sebagai sumber protein (3). Kelebihan pada responden seperti pada tabel 2. konsumsi lemak yang masih diatas Dari hasil pengolahan data rata-rata AKG dikarenakan penyuluh- maka tampak jelas bahwa konsumsi an belum memberikan dampak pada kelompok sebelum dan setelah perubahan pola konsumsi. Makanan konseling gizi untuk zat gizi makro yang digoreng seperti empek, pisang seperti energi, lemak, protein, goreng, risoles pada makanan jajanan karbohidrat terdapat perbedaan rata- memberikan kontribusi energi berlebih, rata dan cenderung ada penurunan karena makanan yang digoreng jumlahnya. Jumlah konsumsi lemak memberikan rasa yang lebih gurih. dan protein pada kelompok setelah Tabel 2. Persentase AKG Terhadap Konsumsi Rata-rata per Hari pada Kelompok Sebelum dan Setelah Konseling Gizi Zat Gizi Sebelum % AKG Setelah % AKG Konseling Konseling Energi (Kkal) 2723,71 113,48 2210,28 92,10 Lemak (g) 112,76 212,75 77,02 145,28 Protein (g) 116,98 194,96 87,11 145,18 Karbohidrat (g) 331,34 78,89 287,02 68,33__ Dari hasil uji statistik perbedaan rata-rata konsumsi energi, menggunakan paired t test diperoleh lemak, protein dan karbohidrat pada nilai p < 0,05 yang berarti terdapat kelompok sebelum dan setelah Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 7. Jurnal Pembangunan Manusia konseling gizi, seperti pada tabel 3. audio visual, sehingga lebih dipahami Penelitian ini dalam penyampaian oleh responden, tidak membosankan konseling gizi menggunakan media walau waktu konseling cukup lama. Tabel 3. Perbedaan Konsumsi Rata-rata per Hari pada Kelompok Sebelum dan Setelah Konseling Gizi Zat Gizi Sebelum Setelah p value Konseling Konseling Energi (Kkal) 2723,71 2210,28 <0,001* Lemak (g) 112,76 77,02 <0,001* Protein (g) 116,98 87,11 0,021* Karbohidrat (g) 331,34 287,02 0,004*_____________ *= Signifikan Keadaan ini akan memberikan sebelum dan setelah dilakukan pemahaman tentang kelebihan berat konseling gizi. badan sehingga akan merubah 3. Ada perbedaan yang bermakna perilaku responden dan bertindak berat badan pada kelompok mengurangi jumlah konsumsi makanan sebelum dan setelah konseling gizi. yang tinggi kallori dan meningkatkan Ada perbedaan yang bermakna aktifitas fisik. konsumsi energi pada kelompok sebelum dan setelah konseling gizi. Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Dari penelitian disimpulkan bahwa : 1. Terdapat perbedaan penurunan berat badan pada kelompok sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi. Saran 2. Terdapat perbedaan penurunan 1. Perlu dilakukan penyuluhan secara konsumsi energi pada kelompok terjadwal mengenai makanan dan Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 8. Jurnal Pembangunan Manusia kesehatan pada anak sekolah yang Palembang, pengumpul data, dan mengalami obesitas sehingga Direktur Poltekkes Depkes Palembang dapat menurunkan berat badan yang telah membantu dalam pembia- sampai mencapai normal. yaan penelitian ini. Tak lupa peneliti 2. Perlunya peran sekolah dan orang ucapkan terima kepada para siswa- tua siswa untuk memperhatikan siswi yang telah menjadi subjek pola makan dan kesehatan seperti pelelitian ini. membudayakan makan buah dan sayur dan mengurangi makanan Daftar Pustaka pengolahannya menggunakan 1. WHO (2000). Obesity : Preventing and Managing The Global minyak atau digoreng. Epidemic. WHO.Geneva 3. Perlunya kerjasama yang berkesi- 2. Sjarif, D.R. (2003). Chilhood nambungan antara sekolah, dinas Obesity : Evaluation and Management , Dalam. Adi, S., kesehatan untuk meningkatkan Murtiwi, S., Tjokroprawiro, A., peran UKS sehingga masalah ke- Martono, H., Sutjahjo,A dan Pranoto,A. (Eds.). Naskah sehatan seperti obes dan Lengkap Nasional Obesity underweight dapat diatasi secara Simposium II 2003. Pusat Diabetes dan Nutrisi FK Unair. Surabaya. bertahap. 3. Podojoyo (2006). Pola konsumsi 4. Perlunya penelitian lebih lanjut makan di luar rumah sebagai faktor apakah penurunan berat badan ini risiko obesitas pada remaja SMP di Kota Palembang. Tesis. FK-UGM semata karena penyuluhan Yogyakarta. mengenai makanan atau ada faktor 4. Huriyati, E., Hadi, H., Julia, M. lain seperti aktifitas fisik, genetik (2004). Aktivitas Fisik pada Remaja SLTP Kota Yogyakarta dan dan sebagainya. Kabupaten Bantul serta Hubungannya dengan Obesitas. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(2). UCAPAN TERIMA KASIH Hal 59-66. Penelitian ini dapat terlaksana 5. Larsen, P.G. (2001). Obesity Related Knowladge, Attitude, and atas batuan dan dukungan dari berba- Behavior in Obese and Non-obese gai pihak, oleh karena itu peneliti Urban Philadelpia Female Adolescent. Obesity Research, 9 mengucapkan terima kasih kepada (2). p. 112- 118. kepala sekolah dan guru-guru SMPN 1 Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang
  • 9. Jurnal Pembangunan Manusia 6. CDC. (2002). 2000 CDC Growth 8. Adiningsih, S. (2002). Ukuran Charts for the United States : Pertumbuhan dan Status Gizi Methods and Development. Remaja Awal. Prosiding Kongres Washington DC. DHHS Publication. Nasional Persagi dan Temu Ilmiah. Jakarta. Persatuan Ahli Gizi. 7. Lemeshow, S., Hosmer Jr., Klar, J., Lawnga, S.K. (1990). Adequacy of 9. Gibson, R.S. (1990). Principles of Sample Size In Health Studies. Nutritional Assessment. New York. Pramono, D. (1997) (Alih bahasa). Oxford University Press. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Podojoyo, Susyani,dan Nuryanto : Konseling Gizi Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes di Kota Palembang