Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Penalaran Bahasa Indonesia
1. Kelompok 8
• Ridha Rosmalia 11140940000007
• Devi Ila Octaviyani 11140940000019
• Rizki Hafri Yandera 11140940000032
• Mujiyanti 11140940000034
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 1
2. PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir
manusia untuk menghubung-hubungkan
data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan.
Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh
benar dan boleh tidak benar.
Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan
sebagai data itu disebut Proposisi.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 2
3. Proposisi berbentuk kalimat berita
netral.
Kalimat tanya, kalimat perintah dan kalimat
harapan tidak disebut proposisi.
Contoh proposisi :
1. Ayam adalah burung
2. Indonesia menjadi negara makmur.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 3
4. Proposisi dapat dibedakan berdasarkan
a. Jenis
b. Kriteria
Berdasarkan jenis dibedakan dengan lingkaran yang
disebut lingkaran Euler.
1. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek sama
dengan perangkat yang terdapat dalam predikat.
Semua S adalah semua P
Semua sehat adalah semua tidak sakit.
S = P
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 4
5. 2. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi
bagian dari perangkat predikat.
Semua S adalah P
Semua sepeda beroda.
S
S P
Sebaliknya, suatu perangkat predikat merupakan bagian
dari peringkat subjek
Sebagian S adalah P
Sebagian binatang adalah kera
S P P
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 5
6. 3. Suatu perangkat yang tercakup dalam
subjek berada diluar perangkat predikat.
Dengan kata lain, antara subjek dan
predikat tidak terdapat relasi.
Tidak satu pun S adalah P
Tidak seorang pun manusia adalah
binatang
S P
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 6
7. 4. Sebagian perangkat yang tercakup dalam
subjek berada di luar perangkat predikat.
Sebagian S tidaklah P
Sebagian kaca tidaklah bening
S P
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 7
8. Jenis proposisi berdasarkan kriteria:
1. Berdasarkan bentuk : proposisi tunggal dan proposisi majemuk;
• Contoh Proposisi tunggal: Semua petani harus bekerja keras
• Contoh Proposisi majemuk : Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
2. Berdasarkan sifatnya : proposisi kategorial dan proposisi
kondisional;
• Contoh Proposisi kategorial : Sebagian binatang tidak berekor.
• Contoh Proposisi kondisional : Jika air tidak ada, manusia akan kehausan
3. Berdasarkan kualitas : proposisi positif (afirmatif) dan proposisi
negatif;
• Contoh Proposisi positif : Semua dokter adalah orang pintar.
• Contoh Proposisi negatif : Semua harimau bukan singa.
4. Berdasarkan kuantitas : proposisi umum (universal) dan proposisi
khusus (partikular).
• Contoh Proposisi umum :Semua gajah bukanlah kera.
• Contoh Proposisi khusus :Sebagian pulau jawa adalah Jawa Tengah.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 8
9. Bentuk-bentuk proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu
berdasarkan kualitas dan kuantitas
didapat empat macam proposisi, yaitu
1) Proposisi umum-positif – proposisi A
2) Proposisi umum-negatif – proposisi E
3) Proposisi khusus-positif – proposisi I
4) Proposisi khusus-negatif – proposisi O
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 9
10. Macam Penalaran
1. Penalaran Deduktif
2. Penalaran Induktif
1. PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran yang bertolak dari sebuah
konklusi/kesimpulan yang didapat dari
satu atau lebih pernyataan yang lebih
umum.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 10
11. Dalam penalaran deduktif terdapat premis.
Yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan.
Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat
dilakukan secara langsung dan tidak
langsung.
Penarikan secara langsung ditarik dari satu
premis.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 11
12. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Premis pertama adalah premis yang bersifat
umum sedangkan premis kedua adalah yang
bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan
secara tidak langsung yaitu
a. Silogisme Kategorial;
b. Silogisme Hipotesis;
c. Silogisme Alternatif;
d. Entimen.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 12
13. a. Silogisme Kategorial : Silogisme yang
terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan
predikat. Subjek simpulan disebut term
mayor, dan predikat simpulan disebut
term minor.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 13
14. Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA
My : Tidak ada manusia yang kekal
Mn : Darwin adalah manusia
K : Darwin tidak kekal
My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 14
15. b. Silogisme Hipotesis: Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya
membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan
konsekuen. Bila minornya menolak anteseden,
simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
o My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 15
16. c. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan
menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 16
17. d. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang
dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu
“Ali adalah orang cerdas karena dia adalah seorang
sarjana”.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 17
18. 2.PENALARAN INDUKTIF
Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan
yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum.
Bentuk-bentuk Penalaran Induktif
a. Generalisasi : Proses penalaran yang
mengandalkan beberapa pernyataan yang
mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan simpulan yang bersifat
umum.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 18
19. Contoh generalisasi :
1)Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2)Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 19
20. b) Analogi : Cara penarikan penalaran
dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi:
Nina adalah lulusan Akademi A.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi A.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 20
21. c. Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh
dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
1) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
2) Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di
rumah basah.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 21
22. Soal Penalaran Deduktif
1. My : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
Mn : Deman berdarah disebabkan oleh virus.
K :
Jadi, demam berdarah sulit diobati
2. My : Semua petani yang baik adalah petani yang
menggarap sawahnya setiap tahun.
Mn : Paijo menggarap tanah pertaniannya setiap tahun.
K :
Jadi, Paijo adalah petani yang baik
3. My : Manusia bersifat selalu ingin tahu.
Mn : Mahasiswa adalah manusia
K :
Jadi, Mahasiswa bersifat selalu ingin tahu
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 22
23. Soal Penalaran Induktif
• Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya.
• Sapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
• Anjing mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
• Kesimpulan : ?
Semua hewan yang mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya
• Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
• Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : ?
Semua hewan yang mempunyai daun telinga berkembang biak dengan
melahirkan
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 23
24. SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan,
atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Jenis-jenis salah nalar
a. Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu
silogisme dengan diawali premis yang salah
atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu
menjadi cerdas.
Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan
batu.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 24
25. b. Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah
premis yang mendukung generalisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi itu
sehingga simpulan yang diambil menjadi
salah.
Contoh :
Orang Makasar pandai berdayung
Kuli pelabuhan jiwanya kasar
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 25
26. c. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran
alternatif yang tidak tepat dengan
pemilihan “itu”atau “ini”
Contoh
Engkau harus mengikuti kehendak ayah,
atau engkau harus pergi dari rumah ini.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 26
27. d. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan
menilai sesuatu sehingga mengakibatkan
terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia
memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
Anak wanita dilarang duduk di depan pintu
agar tidak susah jodohnya.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 27
28. e. Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
menganalogikan sesuatu dengan yang
lain dengan anggapan persamaan
salah satu segi akan memberikan
kepastian persamaan pada segi yang
lain.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi A tidak
dapat mengerjakan tugasnya dengan
baik.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 28
29. f. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh
sikap menghubungkan sifat seseorang
dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
Program keluarga berencana tidak
dapat berjalan di desa kami karena
petugas keluarga berencana itu
memiliki enam orang anak.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 29
30. g. Meniru-niru yang sudah ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan
anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan
kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh:
Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat
pemerintah melakukannya.
Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika
dapat menggunakan kalkulator karena para
profesor menggunakan kalkulator saat
menjawab ujian matematika.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 30
31. Perbaikilah kalimat salah nalar berikut ini:
• (a) Pada hari ini saya datang terlambat karena jalannya macet
Pada hari ini saya datang terlambat karena lalu lintas macet
• (b) Saya mohon maaf tidak bisa mengikuti arisan karena tidak ada
waktu.
Saya mohon maaf tidak bisa mengikuti arisan karena tidak ada kesempatan
untuk datang.
• (c) Mobil Pak Sanusi mau dijual.
Mobil Pak Sanusi akan dijual
• (d) Waktu dan tempat kami persilakan kepada Bapak Rustamaji.
Bapak Rustamji kami persilakan
• (e) Bola berhasil masuk ke gawang lawan
Ronaldo berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.
Bahasa Indonesia/Kelompok 8 31