SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PTIK
adriyantog@yahoo.com
•   Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah
    berkenaan dengan rasa takut atau cinta,
    mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi,
    mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan
    perasaan.
•   Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan
    tertentu disebut warna afektif  kadang-kadang
    kuat, lemah atau tidak jelas.
•   Pengaruh dari warna afektif akan berakibat
    perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini di
    sebut emosi (Sarlito, 1982).
•   Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi
    adalah sebagai berikut :
    “ An emotion, is an affective experience that
    accompanies generalized inner adjustment and
    mental and physiological stirredup states in the
    individual, and that shows it self in his overt
    behavior”.
    (Pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari
    dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik
    dan berwujud tingkah laku yang tampak)
   Jadi, emosi adalah pengalaman afektif yang
    disertai penyesuaian dari dalam diri individu
    tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud
    suatu tingkah laku yang tampak.
• Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh
  perubahan-perubahan fisik, antara lain :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila terkejut
3. Denyut jantung : bertambah cepat kalau kecewa
4. Pernapasan : Bernapas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar kalau marah
6. Liur : mengering kalau takut dan tegang
7. Bulu roma : berdiri kalau takut
8. Pencernaan : buang-buang air kalau tegang
9. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot
  menegang atau bergetar
10. Komposisi darah : kompisi darah akan ikut berubah karena
  emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif
•   Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai
    periode “ badai dan tekanan”, suatu masa dimana
    ketegangan keterangan emosional sebagai akibat
    dari perubahan fisik dan kelenjar.
•   Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola
    emosi masa kanak-kanak. Perbedaannya terletak
    pada macam dan deajat rangsangan yang
    membangkitkan emosinya, dan khususnya pola
    pengendalian yang dilakukan individu terhadap
    ungkapan emosi mereka.
•   a. Cinta / kasih sayang
    Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya
    dengan kemampuan untuk memberinya. Perasaan ini
    dapat disembunyikan.
•   b. Gembira
    Rasa gembira akan dialami apabila segala
    sesuatunya belangsung dengan baik dan para remaja
    akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai
    seorang sahabat atau ia jatuh cinta
•   c. Kemarahan dan permusuhan
    Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara
    emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol
    dalam perkembangan kepribadian. Melalui rasa
    marahnya seseorang mempertajam tuntutannya sendiri
    dan pemilikan minatnya sendiri.
•   d. Ketakutan dan kecemasan
    Banyak ketakutan-ketakutan baru muncul karena adanya
    kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan
    dengan perkembangan remaja. Tidak ada seorang pun
    yang menerjunkan dirinya dalam kehidupan dapat hidup
    tanpa rasa takut.
Menurut Biehler (1972)
• Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun :

1) Banyak murung dan tidak dapat diterka
2) Bertingkah laku kasar
3) Ledakan kemarahan
4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan
  membenarkan pendapatnya sendiri
5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru secara lebih
  objektif
• Ciri-ciri emosional remaja berusia 15-18 tahun :

1) Pemberontakan
2) Mengalami konflik dengan orang tua mereka
3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
 Perkembangan emosi bergantung pada faktor
  kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 960 : 266).
 Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain

  dalam mempengaruhi perkembangan emosi.
1) Belajar dengan cara coba-coba
  Lebih umum digunakan pada masa kanak-kanak
  awal, dibandingkan sesudahnya.
2) Belajar dengan cara meniru
  Dengan      cara     mengamati    hal-hal   yang
  membangkitkan emosi dan metode ekspresi yang
  sama dengan orang-orang yang diamati.
3) Belajar dengan cara mempersamakan diri
  Anak hanya menirukan orang yang dikagumi dan
  mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya.
4) Belajar melalui pengkondisian
  Dilakukan dengan cara asosiasi, setelah melewati masa
  kanak-kanak. Penggunaan metode ini semakin terbatas pada
  perkembangan masa suka dan tidak suka.
5) Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan,
  terbatas pada aspek reaksi
  Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu
  emosi terangsang.
  Banyak kondisi-kondisi sehubungan dengan pertumbuhan
  anak sendiri dalam hubungannya dengan orang lain yang
  membawa perubahan-perubahan untuk menyatakan emosi-
  emosinya ketika ia merasa remaja. Bertambahnya
  pengetahuan dan pemanfaatan media massa atau
  keseluruhan latar belakang pengalaman berpengaruh
  terhadap perubahan-perubahan emosional ini.
Hubunga Antara Emosi dan Tingkah Laku serta
  Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku

Seseorang yang tidak mudah terganggu emosinya
cenderung mempunyai pencernaan yang baik.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan
berbicara.
Sikap malu-malu, takut atau agresif dapat merupakan
akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat
muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi
tertentu.
Rangsangan yang menghasilkan perasaan yang tidak
menyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasil
belajar dan rangsangan yang menyenangkan akan
mempermudah siswa belajar.
Perbedaan Individual dalam
               Perkembangan Emosi

   Dalam perkembangan emosi terdapat dalam segi
    frekuensi, intensitas, serta jangka waktu dari
    berbagai macam emosi, dan juga saat
    pemunculannya. Perbedaan ini terlihat mulai
    sebelum masa bayi berakhir. Ekspresi emosional
    anak-anak, berbeda-beda disebabkan oleh
    keadaan fisik anak, taraf intelektual dan kondisi
    lingkungan.
Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan
    Implikasinya dalam Penyelenggaraan
                 Pendidikan

Emosi remaja awal cenderung banyak melamun dan
sulit diterka, cara yang dapat dilkukan guru adalah
konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan
siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung
jawab.
Untuk mengatasi ledakan kemarahan kita dapat
mengubah pokok pembicaraan dan memulai aktivitas
baru.
Cara      yang    paling  baik    untuk  menghadapi
pemberontakan para remaja adalah mencoba untuk
mengerti mereka dan melakukan sagala sesuatu yang
dapat dilakukan untuk membantu siswa berhasil
berprestasi dalam bidang yang diajarkan.
•   Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam
    masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun.
•   Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan
    kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya. Moral
    merupakan control dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai
    dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud.
•   Menurut Gerung, sikap secara umum diartikan sebagai
    kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal.
•   Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan
    tampak dalam pengamalan nilai-nilai. Nilai-nilai perlu dikenal
    terlebih dulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru
    akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan
    berwujud tingkah laku.
   Tiga tingkat perkembangan moral menurut
    Kohlberg, yaitu tingkat :

    I Prakonvensional

    II Konvensional

    III Post-konvensional
Tingkat I ; Prakonvensional
Pada stadium 1, anak berorientasi kepada kepatuhan dan
 hukuman
Pada stadium 2, Berlaku prinsip Relativistik-Hedonism.
 Relativisme ini artinya bergantung pada kebutuhan dan
 kesanggupan seseorang (hedonistik). Bahwa setiap
 kejadian mempunyai beberapa segi.

                Tingkat II : Konvensional
Stadium 3, orientasi mengenai anak yang baik, anak
  memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang
  dapat dinilai baik atau tidak baik oleh orang lain.
Stadium 4, yaitu tahap mempertahankan norma-norma
  sosial dan otoritas.
Tingkat III : Pasca - Konvensional

Stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap
 perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial,
 hubungan timbal balik antara dirinya dengan
 lingkungan sosial dan masyarakat.
Stadium 6. Tahap ini disebut prinsip universal, pada
 tahap ini ada norma etik disamping norma pribadi
 dan subjektif. Ada unsur-unsur subjektif yang
 menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak
 baik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai,
                        Moral, dan Sikap

•   Di dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-
    nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang
    peranan penting, yang sangat penting adalah unsur lingkungan
    berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh
    seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Makin jelas
    sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral
    makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk (atau meniadakan)
    tingkah laku yang sesuai.
•   Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg
    menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau
    pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang
    berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan
    moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak. Moral yang
    sifatnya    penalaran     menurut    Kohlberg,   perkembangannya
    dipengaruhi oleh perkembangan nalar sebagaimana dikemukakan
    oleh Piaget.
Perbedaan individual dalam Perkembangan Nilai,
                          Moral, dan Sikap
•   Pengertian moral dan nilai pada anak-anak umur sepuluh
    atau sebelas tahun berbeda dengan anak-anak yang lebih
    tua. Pengertian mengenal aspek moral pada anak-anak lebih
    besar, lebih lentur dan nisbi. Untuk sebagian remaja serta
    orang dewasa yang penalarannya terhambat atau kurang
    berkembang, tahap perkembangan moralnya ada pada tahap
    prakonvensional.
•   Menurut       Kohlberg,   faktor     kebudayaan         yang
    mempengaruhi perkembangan moral, terdapat berbagai
    rangsangan yang diterima oleh anak-anak dan ini
    mempengaruhi tempo perkembangan moral. Dalam
    kenyataan sehari-hari selalu saja ada gradasi dalam
    intensitas penghayatan dan pengamalan individu mengenai
    nilai-nilai tertentu, apa pun nilai tersebut. Perbedaan-
    perbedaan individual dalam pemahaman nilai-nilai dan moral
    sabagai pendukung sikap dan perilakunya. Jadi mungkin
    terjadi individu atau remaja yang tidak mencapai
    perkembangan nilai, moral, dan sikap serta tingkah laku yang
    diharapkan padanya.
Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan
      Sikap Remaja serta Implikasinya dalam
          Penyelenggaraan Pendidikan

•   Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadi
    dengan sendirinya. Proses yang dilalui seseorang
    dalam pengembangan hidup tertentu adalah sebuah
    proses yang belum seluruhnya dipahami oleh para
    ahli (Surakhmad, 1980 : 17).
•   Tidak     semua    individu  mencapai     tingkat
    perkembangan moral seperti yang diharapkan,
    maka kita (guru/ orang tua) dihadapkan dalam
    masalah pembinaan.
Upaya-upaya Yang Dilakukan dalam
    Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap
                 Remaja

adalah :

 a. Menciptakan Komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian
 informasi tentang nilai-nilai dan moral. Anak-anak
 harus dirangsang supaya lebih aktif. Di sekolah para
 remaja hendaknya diberi kesempatan berpartisipasi
 untuk mengembangkan aspek moral misalnya dalam
 kerja kelompok.
b. Mencitakan Iklim Lingkungan yang Serasi
Usaha       pengembangan    tingkah  laku    yang
  merupakan pencerminan nilai hidup hendaknya
  tidak     hanya   mengutamakan     pendekatan-
  pendekatan intelektual semata-mata tetapi juga
  mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif
  dimana faktor-faktor lingkungan itu sendiri,
  merupakan penjelmaan yang konkret dari nilai-
  nilai tersebut.
Lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri
  dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan
  pembina yaitu orang tua dan guru.

More Related Content

What's hot

Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi BronfenbrennerTeori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi Bronfenbrennersmk changlun
 
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfEDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfPISMPBM20622AinNajwa
 
Teori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptTeori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptRahmah Salsabila
 
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanakTajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanakNur Syamimi Ahmad Othman
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...darminladiro
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarVivi Puspita
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeNor Saroni
 
Teori behaviorisme dan teori konstruktivisme
Teori behaviorisme dan  teori konstruktivismeTeori behaviorisme dan  teori konstruktivisme
Teori behaviorisme dan teori konstruktivismeAzura Zainal Abidin
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraInggrid Matahelumual
 
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdf
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdfEDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdf
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdfPISMPBM20622AinNajwa
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Teori Behaviorisme
Teori BehaviorismeTeori Behaviorisme
Teori BehaviorismeLor Lagi
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniHeni Buton
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuumagul
 
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaran
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaranPERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaran
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaranPuteri Pak Abu
 

What's hot (20)

Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi BronfenbrennerTeori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi Bronfenbrenner
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdfEDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
EDUP3103 : TEORI KECERDASAN EMOSI DANIEL GOLEMAN.pdf
 
Teori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptTeori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky ppt
 
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanakTajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
Tajuk 2 - Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
 
Tokoh Friedrich Froebel
Tokoh Friedrich FroebelTokoh Friedrich Froebel
Tokoh Friedrich Froebel
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Teori behaviorisme dan teori konstruktivisme
Teori behaviorisme dan  teori konstruktivismeTeori behaviorisme dan  teori konstruktivisme
Teori behaviorisme dan teori konstruktivisme
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
 
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdf
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdfEDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdf
EDUP3103 : TEORI PERAPATAN JOHN BOWLBY.pdf
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
 
Teori Behaviorisme
Teori BehaviorismeTeori Behaviorisme
Teori Behaviorisme
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaran
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaranPERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaran
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK: Implikasi teori piaget dalam pengajaran pembelajaran
 

Viewers also liked

Presentation anakemas2012
Presentation anakemas2012Presentation anakemas2012
Presentation anakemas2012Norien Ria
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswahaqiemisme
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaRfebiola
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
 
Ranah afektif dalam pai
Ranah afektif  dalam paiRanah afektif  dalam pai
Ranah afektif dalam paisadirun
 
Ekspresi kreativiti kanak individu
Ekspresi kreativiti kanak  individuEkspresi kreativiti kanak  individu
Ekspresi kreativiti kanak individuSock Cheng
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaFerry Pratama
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 
Penilaian afektif
Penilaian afektifPenilaian afektif
Penilaian afektifmurdiyah
 
26. juknis penyusunan pedoman penilaian isi revisi-_0104
26. juknis penyusunan pedoman penilaian  isi revisi-_010426. juknis penyusunan pedoman penilaian  isi revisi-_0104
26. juknis penyusunan pedoman penilaian isi revisi-_0104Adbul Radjab Massa
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamAnin Rodahad
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakUkhuwahfillah Dua Benua
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelrestu sri rahayu
 

Viewers also liked (20)

Presentation anakemas2012
Presentation anakemas2012Presentation anakemas2012
Presentation anakemas2012
 
Bab 2 08513241018
Bab 2   08513241018Bab 2   08513241018
Bab 2 08513241018
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Pengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosionalPengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosional
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
Ranah afektif dalam pai
Ranah afektif  dalam paiRanah afektif  dalam pai
Ranah afektif dalam pai
 
Ekspresi kreativiti kanak individu
Ekspresi kreativiti kanak  individuEkspresi kreativiti kanak  individu
Ekspresi kreativiti kanak individu
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif Siswa
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Penilaian afektif
Penilaian afektifPenilaian afektif
Penilaian afektif
 
26. juknis penyusunan pedoman penilaian isi revisi-_0104
26. juknis penyusunan pedoman penilaian  isi revisi-_010426. juknis penyusunan pedoman penilaian  isi revisi-_0104
26. juknis penyusunan pedoman penilaian isi revisi-_0104
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Analisis real 2
Analisis real 2Analisis real 2
Analisis real 2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 

Similar to Perkembangan afektif

perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Rozaidi Yusof
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannyaPeringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannyaNor Azmi Sabri
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...SK SUNGAI KAJANG
 
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4cahya387844
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Rizali Avenged
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eRizz Aee
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraRyan Putra
 
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalPerkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalUlfiatu Rochmah
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 

Similar to Perkembangan afektif (20)

perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannyaPeringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.e
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
 
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalPerkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 

Recently uploaded

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Perkembangan afektif

  • 2. Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan. • Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif  kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas. • Pengaruh dari warna afektif akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini di sebut emosi (Sarlito, 1982).
  • 3. Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi adalah sebagai berikut : “ An emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and physiological stirredup states in the individual, and that shows it self in his overt behavior”. (Pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud tingkah laku yang tampak)
  • 4. Jadi, emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
  • 5. • Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik, antara lain : 1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona 2. Peredaran darah : bertambah cepat bila terkejut 3. Denyut jantung : bertambah cepat kalau kecewa 4. Pernapasan : Bernapas panjang kalau kecewa 5. Pupil mata : membesar kalau marah 6. Liur : mengering kalau takut dan tegang 7. Bulu roma : berdiri kalau takut 8. Pencernaan : buang-buang air kalau tegang 9. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar 10. Komposisi darah : kompisi darah akan ikut berubah karena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif
  • 6. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan keterangan emosional sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. • Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Perbedaannya terletak pada macam dan deajat rangsangan yang membangkitkan emosinya, dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
  • 7. a. Cinta / kasih sayang Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya. Perasaan ini dapat disembunyikan. • b. Gembira Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya belangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat atau ia jatuh cinta
  • 8. c. Kemarahan dan permusuhan Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian. Melalui rasa marahnya seseorang mempertajam tuntutannya sendiri dan pemilikan minatnya sendiri. • d. Ketakutan dan kecemasan Banyak ketakutan-ketakutan baru muncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan perkembangan remaja. Tidak ada seorang pun yang menerjunkan dirinya dalam kehidupan dapat hidup tanpa rasa takut.
  • 9. Menurut Biehler (1972) • Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun : 1) Banyak murung dan tidak dapat diterka 2) Bertingkah laku kasar 3) Ledakan kemarahan 4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri 5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru secara lebih objektif • Ciri-ciri emosional remaja berusia 15-18 tahun : 1) Pemberontakan 2) Mengalami konflik dengan orang tua mereka 3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
  • 10.  Perkembangan emosi bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 960 : 266).  Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.
  • 11. 1) Belajar dengan cara coba-coba Lebih umum digunakan pada masa kanak-kanak awal, dibandingkan sesudahnya. 2) Belajar dengan cara meniru Dengan cara mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamati. 3) Belajar dengan cara mempersamakan diri Anak hanya menirukan orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya.
  • 12. 4) Belajar melalui pengkondisian Dilakukan dengan cara asosiasi, setelah melewati masa kanak-kanak. Penggunaan metode ini semakin terbatas pada perkembangan masa suka dan tidak suka. 5) Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang. Banyak kondisi-kondisi sehubungan dengan pertumbuhan anak sendiri dalam hubungannya dengan orang lain yang membawa perubahan-perubahan untuk menyatakan emosi- emosinya ketika ia merasa remaja. Bertambahnya pengetahuan dan pemanfaatan media massa atau keseluruhan latar belakang pengalaman berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional ini.
  • 13. Hubunga Antara Emosi dan Tingkah Laku serta Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku Seseorang yang tidak mudah terganggu emosinya cenderung mempunyai pencernaan yang baik. Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara. Sikap malu-malu, takut atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi tertentu. Rangsangan yang menghasilkan perasaan yang tidak menyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasil belajar dan rangsangan yang menyenangkan akan mempermudah siswa belajar.
  • 14. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi  Dalam perkembangan emosi terdapat dalam segi frekuensi, intensitas, serta jangka waktu dari berbagai macam emosi, dan juga saat pemunculannya. Perbedaan ini terlihat mulai sebelum masa bayi berakhir. Ekspresi emosional anak-anak, berbeda-beda disebabkan oleh keadaan fisik anak, taraf intelektual dan kondisi lingkungan.
  • 15. Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan Emosi remaja awal cenderung banyak melamun dan sulit diterka, cara yang dapat dilkukan guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Untuk mengatasi ledakan kemarahan kita dapat mengubah pokok pembicaraan dan memulai aktivitas baru. Cara yang paling baik untuk menghadapi pemberontakan para remaja adalah mencoba untuk mengerti mereka dan melakukan sagala sesuatu yang dapat dilakukan untuk membantu siswa berhasil berprestasi dalam bidang yang diajarkan.
  • 16. Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun. • Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya. Moral merupakan control dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. • Menurut Gerung, sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal. • Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan tampak dalam pengamalan nilai-nilai. Nilai-nilai perlu dikenal terlebih dulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan berwujud tingkah laku.
  • 17. Tiga tingkat perkembangan moral menurut Kohlberg, yaitu tingkat : I Prakonvensional II Konvensional III Post-konvensional
  • 18. Tingkat I ; Prakonvensional Pada stadium 1, anak berorientasi kepada kepatuhan dan hukuman Pada stadium 2, Berlaku prinsip Relativistik-Hedonism. Relativisme ini artinya bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan seseorang (hedonistik). Bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi. Tingkat II : Konvensional Stadium 3, orientasi mengenai anak yang baik, anak memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak baik oleh orang lain. Stadium 4, yaitu tahap mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas.
  • 19. Tingkat III : Pasca - Konvensional Stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial, hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Stadium 6. Tahap ini disebut prinsip universal, pada tahap ini ada norma etik disamping norma pribadi dan subjektif. Ada unsur-unsur subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak baik.
  • 20. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap • Di dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai- nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang peranan penting, yang sangat penting adalah unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai. • Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak. Moral yang sifatnya penalaran menurut Kohlberg, perkembangannya dipengaruhi oleh perkembangan nalar sebagaimana dikemukakan oleh Piaget.
  • 21. Perbedaan individual dalam Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap • Pengertian moral dan nilai pada anak-anak umur sepuluh atau sebelas tahun berbeda dengan anak-anak yang lebih tua. Pengertian mengenal aspek moral pada anak-anak lebih besar, lebih lentur dan nisbi. Untuk sebagian remaja serta orang dewasa yang penalarannya terhambat atau kurang berkembang, tahap perkembangan moralnya ada pada tahap prakonvensional. • Menurut Kohlberg, faktor kebudayaan yang mempengaruhi perkembangan moral, terdapat berbagai rangsangan yang diterima oleh anak-anak dan ini mempengaruhi tempo perkembangan moral. Dalam kenyataan sehari-hari selalu saja ada gradasi dalam intensitas penghayatan dan pengamalan individu mengenai nilai-nilai tertentu, apa pun nilai tersebut. Perbedaan- perbedaan individual dalam pemahaman nilai-nilai dan moral sabagai pendukung sikap dan perilakunya. Jadi mungkin terjadi individu atau remaja yang tidak mencapai perkembangan nilai, moral, dan sikap serta tingkah laku yang diharapkan padanya.
  • 22. Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja serta Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan • Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Proses yang dilalui seseorang dalam pengembangan hidup tertentu adalah sebuah proses yang belum seluruhnya dipahami oleh para ahli (Surakhmad, 1980 : 17). • Tidak semua individu mencapai tingkat perkembangan moral seperti yang diharapkan, maka kita (guru/ orang tua) dihadapkan dalam masalah pembinaan.
  • 23. Upaya-upaya Yang Dilakukan dalam Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja adalah : a. Menciptakan Komunikasi Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral. Anak-anak harus dirangsang supaya lebih aktif. Di sekolah para remaja hendaknya diberi kesempatan berpartisipasi untuk mengembangkan aspek moral misalnya dalam kerja kelompok.
  • 24. b. Mencitakan Iklim Lingkungan yang Serasi Usaha pengembangan tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup hendaknya tidak hanya mengutamakan pendekatan- pendekatan intelektual semata-mata tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif dimana faktor-faktor lingkungan itu sendiri, merupakan penjelmaan yang konkret dari nilai- nilai tersebut. Lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina yaitu orang tua dan guru.