SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
MENGIMANI WUJUD dan
KEESAAN ALLAH SWT
KELOMPOK 1
• Anggota:
NIM/Nama : 20130120051 / Danang
Yaqinuddin Haq
NIM/Nama : 20130120052 / Makruf
Anhar Wijaya
NIM/Nama : 20130120053 / Satria Try
Manggala
NIM/Nama : 20130120054 / Iqbal
Ariefurrahman
MENU :
A. WUJUD ALLAH
B. TAUHIDULLAH
ALLAH SWT
C. MAKNA “LA
ILLAHA ILLALAH”
X
D. NAMA-NAMA SIFAT
ALLAh
A. WUJUD ALLAH
Wujud(ada)-nya Allah SWT adalah sesuatu
yang badihiyah.Badihiyah adalah segala
sesuatu yang kebenarannya perlu dalil
pembuktian,tetapi karena sudah sangat umum
dan mendarah daging maka kebenaran itu
tidak perlu lagi pembuktian
BACK TO MENU
DALIL SEJARAH
DALIL Al Hissyi
DALIL FITRAH
DALIL AKAL
DALIL NAQLI
X
1. Dalil Fithrah
Allah SWT menciptakan manusia dengan
fithrah bertuhan,atau dengan kata lain setiap
anak manusia dilahirkan sebagai seorang
muslim
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fithrah,maka bapak-ibu nyalah ( yang berperan)
mengubah anak itu menjadi seorang Yahudi,atau
Nasrani,atau Majusi…’’(HR.Bukhari).
kesimpulan:
bahwa secara esensi tidak ada seorang manusia
yang tak bertuhan,yang ada hanyalah mereka
mempertuhankan sesuatu yang bukan tuhan
yang sebenarnya ( Allah SWT).
BACK
2. Dalil Akal
Dengan menggunakan akal pikiran untuk
merenungkan dirinya sendiri,alam semesta
dan lain-lainnya seorang manusia bisa
membuktikan adanya Tuhan(Allah SWT).
• Untuk membuktikan adanya Tuhan (Allah
SWT) lewat merenungkan alam semesta ,
termasuk diri manusia itu sendiri , dapat
dipakai beberapa “qanun’’(teori hukum)
antara lain:
a) Qanun al-‘illah
illah artinya sebab.Segala sesuatu ada
sebabnya.Setiap ada perubahan tentu ada
yang menjadi sebab terjadinya perubahan
b) Qanun al-wujub
Wujub artinya wajib.Wujud segala sesuatu
tidak bisa terlepas dari salah satu
kemungkinan:wajib,mustahil,atau mungkin
c) Qanun al-Huduts
Huduts artinya baru. Alam semesta
seluruhnya adalah sesuatu yang hadits
(baru,ada awalnya), bukan sesuatu yang
qadim (tidak berawal).
d) Qanun an-Nizham
Nizham artinya aturan,teratur.Seluruh alam
semesta seperti bulan,matahari dan planet
planet beroperasi secara teratur
BACK
3. Dalil Naqli
Sekalipun secara fithrah manusia bisa
mengakui adanya Tuhan , dan dengan akal
pikiran bisa membuktikannya,namun manusia
tetap memrlukan dalil naqli(Alquran dan
Sunnah) untuk membimbing manusia
mengenal Tuhan yang sebenarnya dengan
segala asma dan sifat-Nya
Hal pokok dalam pasal wujud Allah
SWT,diantaranya:
a) Allah SWT adalah Al-awwal artinya tidak ada
permulaan bagi wujud-Nya.Dia juga Al-Akhir
artinya tidak ada akhir dari wujud-Nya.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir
dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Hadid : 3)
b) Tidak ada satupun yang menyerupai-Nya
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan
bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-
pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah
yang Maha Mendengar dan Melihat.”(As-
Syura:11)
c) Allah SWT Maha Esa
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha
Esa.”(Al-Ikhlas:1)
d) Allah SWT mempunyai al-Asma’was
Shiffat(Nama-nama dan sifat-sifat) yang
disebutkan-Nya untuk diri-Nya di dalam
Alquran serta semua nama dan sifat yang
dituturkan untuk-Nya oleh Rasullah SAW
dalam sunnahnya.
BACK
4. Dalil Sejarah
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan
Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa
yang telah berlaku di atas muka bumi.
BACK
5. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi
menjadi dua:
a)Kita dapat mendengar dan menyaksikan
terkabulnya doa orang-orang yang berdoa
serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada
orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal
ini menunjukkan secara pasti tentang wujud
Allah.
b)Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat,
yang dapat disaksikan atau didengar banyak
orang merupakan bukti yang jelas tentang
keberadaan Yang Mengutus para Nabi
tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada
di luar kemampuan manusia
BACK
B. TAUHIDULLAH SWT
Esensi iman kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesekan-Nya, baik
dalam zat, asma’ was-shifaat, maupun af’al (perbuatan)-Nya. Tauhid
dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. Tauhid Rubuwiyah (mengmani Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb)
Secara etimologis kata “Rabb” sebenarnya mempunyai banyak arti, antara
lain menumbuhkan, mengembangkan, mendidik, memelihara,
memperbaiki, menanggung, mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin,
menyelesaikan suatu perkara, memiliki dan lain-lain. Tetapi dari semua arti
diatas, yang perlu kita pahami secara mendasar dan disimpulkan sebagai
pencipta, member rezeki, memelihara, mengelola dan memiliki.
2. Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Malik)
Kata Malik yang berarti raja dan Malik yang berarti memiliki, berakar dari
akar kata yang sama yaitu ma-la-ka. Kedua nya memang memiliki
relevansi makna yang kuat. Si pemilik sesuatu pada hakikatnya adalah raja
dari sesuatu yang dimilikinya itu. Dalam pengertian bahasa seperti ini,
Allah SWT sebagai Rabb pemilik alam semesta, (Al-‘alamin) adalah raja
dari alam semesta tersebut, Dia bisa bebas melakukan apa saja yang
dikehendaki-Nya terhadap alam semesta tersebut. Dalam hal ini Allah SWT
adalah malik (raja) dan alam semesta adalah mamluk (hamba).
“Tiadakah Kamu Mengetahui Bahwa Kerajaan Langit Dan Bumi Adalah
Kepunyaan Allah? Dan Tiada Bagimu Selain Allah Seorang Pelindung Maupun
Seorang Penolong.” (QS.Al-Baqarah 2:107)
Kita banyak menemukan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT
adalah Pemilik dan Raja langit dan bumi, diantara nyaadalah:
• Bila kita mengimani bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Raja
yang menguasai alam semesta bumi langit dan seluruh isinya maka
kita minimal harus mengakui bahwa Allah SWT adalah Pemimpin
(Wali), penguasa yang menentukan (Hakim), dan yang menjadi
tujuan(Ghayah). Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah
pemimpin orang-orang yang beriman:
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.” (QS.Al-Baqarah 2:257)
kriteria Ulil Amri yang umat islam diperintahkan oleh
Allah SWT untuk loyal kepada mereka:
1. Kriteria ini adalah mendirikan sholat (ibadah
vertical langsung kepada Allah SWT),
2. menunaikan zakat (ibadah yang hasilnya bisa
langsung dirasakan oleh masyarakat secara
horizontal)
3. pemimpin itu harus tunduk kapada Allah
SWT dalam seluruh aspek kehidupannya (ra-
ki’un).
3. Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Ilah)
Kata Ilah berakar dari kata a-la-ha (alif-lam-ha) yang mempunyai arti
antara lain tentram, tenang, lindungan, cinta dan sembah (‘abada). Semua
kata-kata ini relevan dengan sifat-sifat kekhususan. Zat Allah SWT seperti
dinyatakan olhe Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an:
“orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. Ar-Radu’ 13:28)
• Dan diantara makna Ilah diatas maka yang paling asasi
adalah makna ‘abada (‘ain-ba-dal) yang mempunyai
beberapa arti, antara lain: hamba sahaya (‘abdun),
patuh dan tunduk(‘ibadah), yang muliadan agung (al-
ma’bad), selalu mengikutinya (‘abada bih). Jika arti
kata kata ini diurutkan maka dia menjadi susuan kata
yang sangat logis, yaitu: bila seseorang
menghambakan diri terhadap seseorang maka ia akan
mengikutinya, mengagungkannya, memuliakan,
mematuhi dan tunduk kepadanya,serta bersedia
mengorbankan kemerekaannya. Dalam konteks ini “al-
Ma’bud” berarti yang memiliki, yang dipatuhi, dan
yang diagungkan. (Al-Islam, 1979, 23-24).
• Jadi, Tauhid Ilahiyah adalah mengimani Allah SWT
sebagai satu-satunya Al-Ma’bud (yang disembah).
Antara tiga dimensi Tauhid di atas berlaku dua teori (dua dalil) yaitu:
a. Dalil at-Talazun
Talazun artinya kemestian. Maksudnya setiap orang yang
menyakini Tauhid Rububiyah, semestinya menyakini Tauhid
Mulkiyah, dan menyakini Mulkiyah semestinya meyakini Tauhid
Ilahiyah. Dengan kata lain Tauhid Mulkiyah adalah konsekuensi
logis dari Tauhid Rububiyah. Tauhid Ilahiyah adalah konsekuensi
logis dari Tauhid Mulkiyah. Apabila terhenti pada Rububiyah saja,
atau pada Mulkiyah saja tentu ada sesuatu yang tidak logis.
b. Dalil at-Tadhamun
Thadamun artinya cakupan. Maksudnya setiap orang yang sudah
sampai ketingkat Tauhid Ilahiyah tentunya sudah melalui dua
Tauhid sebelumnya. Kenapa kita beribadah kepada Allah SWT
semata? Karena Allahw SWT adalah rajanya ( Wali, Hakim, dan
Ghayah). Kenapa Allah SWT Rajanya? Karena Allah SWT adalah
Rabb-nya.
BACK TO MENU
C. MAKNA “LA ILAHA ILLALLAH”
Seperti yang sudah diuraikan pada bagian di atas bahwa kata “Ilah”
mempunyai pengertian yang sangat luas, mencakup pengertian Rububiyah
dan Mulkiyah, maka kata inilah yang dipilih Allah SWT untuk kalimat
Tayyibah yaitu: La Ilaha Illallah. Iqrar la Ilaha Illallah bersifat konprehensif,
mencakup pengertian:
• La Khaliqa Illallah ( Tidak Ada Yang Maha Pencipta Kecual Allah)
• La Razika Ilallah ( Tidak Ada Yang Maha Memberi Rezeki Keuali Allah)
• La Hafiza Ilallah ( Tiadak Ada Yang Maha Memelihara Kecuali Allah)
• La Mudabbira Illallah ( Tidak Ada Yang Maha Mengelola Kecuali Allah)
• La Malika Ilallah ( Tidak Ada Yang Maha Memiliki Kecuali Allah, Tidak Ada
Yang Maha Memiliki Kerajaan Kecuali Allah)
• La Waliya Illallah ( tidak ada maha memimpin
kecuali Allah)
• La Hakima Ilallah ( tidak ada yang maha
menentukan aturan kecuali Allah)
• La Ghayata Illallah ( tidak ada yang maha menjadi
tujuankecuali Allah)
• La Ma’buda Illallah ( Tidak Ada Yang Maha
Disembah Kecuali Allah).
BACK TO MENU
1. Wujud ( Ada )
Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan
atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya
sendiri.
Sifat mustahil-Nya adalah : Adam yang berarti tidak
ada.
2. Qidam ( Dahulu atau Awal )
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah SWT sebagai
Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan
isinya yang Ia ciptakan.
Sifat mustahil-Nya adalah : Hudus yang artinya baru.
Allah SWT bukan mahluk melainkan Khalik (Maha
Pencipta).
3. Baqa’ ( Kekal )
Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan atau
penghabisan.
Sifat mustahilnya adalah : Fana’ artinya rusak atau
binasa.
Semua mahluk yang ada di alam semesta seperti
manusia, binatang, tumbuhan, planet dan bintang akan
rusak atau binasa sehingga disebut baru sebab ada
awal dan ada akhirnya.
4. Mukhalafatu lil hawadits ( berbeda
dengan Ciptaannya )
Berbeda dengan semua yang baru (mahluk).
Sifat mustahil-Nya adalah : Mumasalatu lil hawadisi
Artinya serupa dengan semua yang baru(mahluk).
5. Qiyamuhu binafsihi ( Allah berdiri
sendiri )
Qiyamuhu Binafsihi berarti, keberadaan Allah SWT itu
ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan
atau menciptakan.
Sifat mustahil-Nya adalah : Ihtiyaju lighairihi
artinya membutuhkan bantuan yang lain. Berbeda
sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini
tidak bisa hidup sendiri-sendiri.
6. Wahdaniyyah ( Esa atau Tunggal )
Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa
zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya.
Sifat mustahil-Nya adalah : Ta’adud
Artinya berbilang atau lebih dari satu.
7. Qudrat ( Berkuasa )
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak,
tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik
terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-
Nya.
Sifat mustahil-Nya adalah : ‘Ajzu, artinya lemah.
Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah.
8. Iradat ( Berkehendak )
Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas
kehendak-Nya sendiri.
Sifat mustahil-Nya adalah : Karahah, Artinya terpaksa.
Jika Allah SWT bersifat karahah (terpaksa) pasti alam
jagat raya yang kita tempai ini tidak terwujud sebab
karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah
SWT, wajib bersifat kesempurnaan.
9. Ilmu ( Mengetahui )
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun
pada hal yang tidak terlihat.
Sifat mustahil-Nya adalah : Jahlun yang artinya bodoh.
Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang
sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak
terbatas.
10. Hayat ( Hidup )
Hidupnya Allah tidak ada yang menhidupkannya
melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah
Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang
diciptakan-Nya.
Sifat mustahil-Nya adalah : Mautun yang artinya mati.
11. Sam’un ( Mendengar )
Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam
semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari
pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan
pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia.
Sifat mustahil-Nnya adalah : Summun artinya tuli
(tidak mendengar)..
12. Basar ( Melihat )
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya
tidak dibatasi oleh jarak( jauh atau dekat) dan tidak
dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal).
Sifat mustahil-Nya adalah : ‘Umyun, artinya buta.
Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan.
13. Kalam ( Berbicara / Berfirman )
Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT
berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan
kepada para nabi dan rasul-Nya.
Sifat mustahi-Nya adalah : Bukmun, artinya
Bisu.
Sehubungan dengan Al-Asma’ was-shifat ini ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Jangan memberi nama Allah SWT dengan
nama-nama yang tidak disebutkan didalam
Al-Qur’an dan Sunnah.
b) Jangan menyamakan (tamtsil), atau
memiripkan (tasybih) Zat Allah SWT, sifat-sifat
dan af’al (perbuatan) Nya dengan mahluk
apapun.
c) Mengimani al-asma’ was-shifat bagi Allah
SWT harus apa adanya tanpa menanyakan
atau mempertanyakan “bagaimana”
(kaifiyat).
BACK TO MENU

More Related Content

What's hot

Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMAPower Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMASigit Dwi Juliarto
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaasni furoida
 
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)Hestifidiah
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliayukbelajar
 
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul Husna
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul HusnaPPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul Husna
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul HusnaEneng Susanti
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxMhmdUwais
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 
Adab kepada lingkungan kls 9
Adab kepada lingkungan kls 9Adab kepada lingkungan kls 9
Adab kepada lingkungan kls 9Nadiv Sky
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Ukhty Nicken
 
iman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadariman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadarhidayahinayati
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul kiatbelajar95
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsFeri Nugroho
 
Tafsir Ayat Riba
Tafsir Ayat RibaTafsir Ayat Riba
Tafsir Ayat RibaNisa Ell
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Iman Kepada Allah
Iman Kepada AllahIman Kepada Allah
Iman Kepada AllahEskandhita
 

What's hot (20)

Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMAPower Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
 
2.2 madlulusy syahadah
2.2 madlulusy syahadah2.2 madlulusy syahadah
2.2 madlulusy syahadah
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doa
 
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)
Presentasi Tawakkal (berserah diri pada allah)
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
 
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul Husna
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul HusnaPPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul Husna
PPT pembelajaran AKIDAH AKHLAK MA kelas XII materi Asmaul Husna
 
Presentasi Tauhid
Presentasi TauhidPresentasi Tauhid
Presentasi Tauhid
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Adab kepada lingkungan kls 9
Adab kepada lingkungan kls 9Adab kepada lingkungan kls 9
Adab kepada lingkungan kls 9
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
 
iman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadariman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadar
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikat
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
 
Tafsir Ayat Riba
Tafsir Ayat RibaTafsir Ayat Riba
Tafsir Ayat Riba
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Iman Kepada Allah
Iman Kepada AllahIman Kepada Allah
Iman Kepada Allah
 
Iman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadarIman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadar
 

Similar to Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya

Kel.04 iman kepada_allah[1]
Kel.04 iman kepada_allah[1]Kel.04 iman kepada_allah[1]
Kel.04 iman kepada_allah[1]MRamadhanyI
 
Makalah aqidah kelompok 3
Makalah aqidah kelompok 3Makalah aqidah kelompok 3
Makalah aqidah kelompok 3Vivera Saja
 
Materi asmaul-husna
Materi asmaul-husnaMateri asmaul-husna
Materi asmaul-husnawiki_tuwi23
 
Materi asmaul-husna
Materi asmaul-husnaMateri asmaul-husna
Materi asmaul-husnawiki_tuwi23
 
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...Eloknadlifah
 
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.T
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.TPpt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.T
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.TMRamadhanyI
 
2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslimShahirah Said
 
Pengertian taqwa
Pengertian   taqwaPengertian   taqwa
Pengertian taqwaHelmon Chan
 
Materi AA kELAS X SEMESTER 1
Materi AA kELAS X SEMESTER 1Materi AA kELAS X SEMESTER 1
Materi AA kELAS X SEMESTER 1Sartika Putri H
 
Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah Afshan Mbo
 

Similar to Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya (20)

Akidah islam
Akidah islam Akidah islam
Akidah islam
 
Kel.04 iman kepada_allah[1]
Kel.04 iman kepada_allah[1]Kel.04 iman kepada_allah[1]
Kel.04 iman kepada_allah[1]
 
Makalah aqidah kelompok 3
Makalah aqidah kelompok 3Makalah aqidah kelompok 3
Makalah aqidah kelompok 3
 
Tauhid ul&ru
Tauhid ul&ruTauhid ul&ru
Tauhid ul&ru
 
Modul Kajian Intensif
Modul Kajian IntensifModul Kajian Intensif
Modul Kajian Intensif
 
Materi asmaul-husna
Materi asmaul-husnaMateri asmaul-husna
Materi asmaul-husna
 
Materi asmaul-husna
Materi asmaul-husnaMateri asmaul-husna
Materi asmaul-husna
 
Asmaul Husna
Asmaul HusnaAsmaul Husna
Asmaul Husna
 
materi-asmaul-husna
materi-asmaul-husnamateri-asmaul-husna
materi-asmaul-husna
 
SFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAHSFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAH
 
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
 
Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama
 
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.T
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.TPpt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.T
Ppt agama kel_4[1] Iman Kepada Allah S.W.T
 
2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
 
Pengertian taqwa
Pengertian   taqwaPengertian   taqwa
Pengertian taqwa
 
Materi AA kELAS X SEMESTER 1
Materi AA kELAS X SEMESTER 1Materi AA kELAS X SEMESTER 1
Materi AA kELAS X SEMESTER 1
 
Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah
 
Akidah akhlak 7
Akidah akhlak 7Akidah akhlak 7
Akidah akhlak 7
 
Iman kepada Allah
Iman kepada AllahIman kepada Allah
Iman kepada Allah
 
Aa kelas x
Aa kelas xAa kelas x
Aa kelas x
 

More from Satria Manggala

static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)Satria Manggala
 
menggunakan DNA sebagai media penyimpanan
menggunakan DNA sebagai media penyimpananmenggunakan DNA sebagai media penyimpanan
menggunakan DNA sebagai media penyimpananSatria Manggala
 
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILALandasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILASatria Manggala
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Satria Manggala
 
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOP
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOPProposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOP
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOPSatria Manggala
 
Arti dari logo sman i bahodopi
Arti dari logo sman i bahodopiArti dari logo sman i bahodopi
Arti dari logo sman i bahodopiSatria Manggala
 

More from Satria Manggala (8)

static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
static discharge (sistem penangkal petir pada pesawat terbang)
 
satria try manggala
satria try manggalasatria try manggala
satria try manggala
 
menggunakan DNA sebagai media penyimpanan
menggunakan DNA sebagai media penyimpananmenggunakan DNA sebagai media penyimpanan
menggunakan DNA sebagai media penyimpanan
 
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILALandasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)
 
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOP
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOPProposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOP
Proposal perpisahan kelas 2013 SMA NEGERI 1 BAHODOP
 
Biodata XII Ipa 2013
Biodata XII Ipa 2013Biodata XII Ipa 2013
Biodata XII Ipa 2013
 
Arti dari logo sman i bahodopi
Arti dari logo sman i bahodopiArti dari logo sman i bahodopi
Arti dari logo sman i bahodopi
 

Wujud Allah swt beserta sifat-sifatnya

  • 2. KELOMPOK 1 • Anggota: NIM/Nama : 20130120051 / Danang Yaqinuddin Haq NIM/Nama : 20130120052 / Makruf Anhar Wijaya NIM/Nama : 20130120053 / Satria Try Manggala NIM/Nama : 20130120054 / Iqbal Ariefurrahman
  • 3. MENU : A. WUJUD ALLAH B. TAUHIDULLAH ALLAH SWT C. MAKNA “LA ILLAHA ILLALAH” X D. NAMA-NAMA SIFAT ALLAh
  • 4. A. WUJUD ALLAH Wujud(ada)-nya Allah SWT adalah sesuatu yang badihiyah.Badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pembuktian,tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak perlu lagi pembuktian BACK TO MENU
  • 5. DALIL SEJARAH DALIL Al Hissyi DALIL FITRAH DALIL AKAL DALIL NAQLI X
  • 6. 1. Dalil Fithrah Allah SWT menciptakan manusia dengan fithrah bertuhan,atau dengan kata lain setiap anak manusia dilahirkan sebagai seorang muslim
  • 7. “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah,maka bapak-ibu nyalah ( yang berperan) mengubah anak itu menjadi seorang Yahudi,atau Nasrani,atau Majusi…’’(HR.Bukhari). kesimpulan: bahwa secara esensi tidak ada seorang manusia yang tak bertuhan,yang ada hanyalah mereka mempertuhankan sesuatu yang bukan tuhan yang sebenarnya ( Allah SWT). BACK
  • 8. 2. Dalil Akal Dengan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan dirinya sendiri,alam semesta dan lain-lainnya seorang manusia bisa membuktikan adanya Tuhan(Allah SWT).
  • 9. • Untuk membuktikan adanya Tuhan (Allah SWT) lewat merenungkan alam semesta , termasuk diri manusia itu sendiri , dapat dipakai beberapa “qanun’’(teori hukum) antara lain:
  • 10. a) Qanun al-‘illah illah artinya sebab.Segala sesuatu ada sebabnya.Setiap ada perubahan tentu ada yang menjadi sebab terjadinya perubahan
  • 11. b) Qanun al-wujub Wujub artinya wajib.Wujud segala sesuatu tidak bisa terlepas dari salah satu kemungkinan:wajib,mustahil,atau mungkin
  • 12. c) Qanun al-Huduts Huduts artinya baru. Alam semesta seluruhnya adalah sesuatu yang hadits (baru,ada awalnya), bukan sesuatu yang qadim (tidak berawal).
  • 13. d) Qanun an-Nizham Nizham artinya aturan,teratur.Seluruh alam semesta seperti bulan,matahari dan planet planet beroperasi secara teratur BACK
  • 14. 3. Dalil Naqli Sekalipun secara fithrah manusia bisa mengakui adanya Tuhan , dan dengan akal pikiran bisa membuktikannya,namun manusia tetap memrlukan dalil naqli(Alquran dan Sunnah) untuk membimbing manusia mengenal Tuhan yang sebenarnya dengan segala asma dan sifat-Nya
  • 15. Hal pokok dalam pasal wujud Allah SWT,diantaranya:
  • 16. a) Allah SWT adalah Al-awwal artinya tidak ada permulaan bagi wujud-Nya.Dia juga Al-Akhir artinya tidak ada akhir dari wujud-Nya. “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Hadid : 3)
  • 17. b) Tidak ada satupun yang menyerupai-Nya “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan- pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”(As- Syura:11)
  • 18. c) Allah SWT Maha Esa “Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”(Al-Ikhlas:1)
  • 19. d) Allah SWT mempunyai al-Asma’was Shiffat(Nama-nama dan sifat-sifat) yang disebutkan-Nya untuk diri-Nya di dalam Alquran serta semua nama dan sifat yang dituturkan untuk-Nya oleh Rasullah SAW dalam sunnahnya. BACK
  • 20. 4. Dalil Sejarah Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi. BACK
  • 21. 5. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi) Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
  • 22. a)Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah.
  • 23. b)Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia BACK
  • 24. B. TAUHIDULLAH SWT Esensi iman kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesekan-Nya, baik dalam zat, asma’ was-shifaat, maupun af’al (perbuatan)-Nya. Tauhid dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu: 1. Tauhid Rubuwiyah (mengmani Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb) Secara etimologis kata “Rabb” sebenarnya mempunyai banyak arti, antara lain menumbuhkan, mengembangkan, mendidik, memelihara, memperbaiki, menanggung, mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin, menyelesaikan suatu perkara, memiliki dan lain-lain. Tetapi dari semua arti diatas, yang perlu kita pahami secara mendasar dan disimpulkan sebagai pencipta, member rezeki, memelihara, mengelola dan memiliki.
  • 25. 2. Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Malik) Kata Malik yang berarti raja dan Malik yang berarti memiliki, berakar dari akar kata yang sama yaitu ma-la-ka. Kedua nya memang memiliki relevansi makna yang kuat. Si pemilik sesuatu pada hakikatnya adalah raja dari sesuatu yang dimilikinya itu. Dalam pengertian bahasa seperti ini, Allah SWT sebagai Rabb pemilik alam semesta, (Al-‘alamin) adalah raja dari alam semesta tersebut, Dia bisa bebas melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya terhadap alam semesta tersebut. Dalam hal ini Allah SWT adalah malik (raja) dan alam semesta adalah mamluk (hamba).
  • 26. “Tiadakah Kamu Mengetahui Bahwa Kerajaan Langit Dan Bumi Adalah Kepunyaan Allah? Dan Tiada Bagimu Selain Allah Seorang Pelindung Maupun Seorang Penolong.” (QS.Al-Baqarah 2:107) Kita banyak menemukan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Pemilik dan Raja langit dan bumi, diantara nyaadalah:
  • 27. • Bila kita mengimani bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Raja yang menguasai alam semesta bumi langit dan seluruh isinya maka kita minimal harus mengakui bahwa Allah SWT adalah Pemimpin (Wali), penguasa yang menentukan (Hakim), dan yang menjadi tujuan(Ghayah). Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah pemimpin orang-orang yang beriman: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS.Al-Baqarah 2:257)
  • 28. kriteria Ulil Amri yang umat islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk loyal kepada mereka: 1. Kriteria ini adalah mendirikan sholat (ibadah vertical langsung kepada Allah SWT), 2. menunaikan zakat (ibadah yang hasilnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat secara horizontal) 3. pemimpin itu harus tunduk kapada Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupannya (ra- ki’un).
  • 29. 3. Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Ilah) Kata Ilah berakar dari kata a-la-ha (alif-lam-ha) yang mempunyai arti antara lain tentram, tenang, lindungan, cinta dan sembah (‘abada). Semua kata-kata ini relevan dengan sifat-sifat kekhususan. Zat Allah SWT seperti dinyatakan olhe Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an: “orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Radu’ 13:28)
  • 30. • Dan diantara makna Ilah diatas maka yang paling asasi adalah makna ‘abada (‘ain-ba-dal) yang mempunyai beberapa arti, antara lain: hamba sahaya (‘abdun), patuh dan tunduk(‘ibadah), yang muliadan agung (al- ma’bad), selalu mengikutinya (‘abada bih). Jika arti kata kata ini diurutkan maka dia menjadi susuan kata yang sangat logis, yaitu: bila seseorang menghambakan diri terhadap seseorang maka ia akan mengikutinya, mengagungkannya, memuliakan, mematuhi dan tunduk kepadanya,serta bersedia mengorbankan kemerekaannya. Dalam konteks ini “al- Ma’bud” berarti yang memiliki, yang dipatuhi, dan yang diagungkan. (Al-Islam, 1979, 23-24). • Jadi, Tauhid Ilahiyah adalah mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Al-Ma’bud (yang disembah).
  • 31. Antara tiga dimensi Tauhid di atas berlaku dua teori (dua dalil) yaitu: a. Dalil at-Talazun Talazun artinya kemestian. Maksudnya setiap orang yang menyakini Tauhid Rububiyah, semestinya menyakini Tauhid Mulkiyah, dan menyakini Mulkiyah semestinya meyakini Tauhid Ilahiyah. Dengan kata lain Tauhid Mulkiyah adalah konsekuensi logis dari Tauhid Rububiyah. Tauhid Ilahiyah adalah konsekuensi logis dari Tauhid Mulkiyah. Apabila terhenti pada Rububiyah saja, atau pada Mulkiyah saja tentu ada sesuatu yang tidak logis. b. Dalil at-Tadhamun Thadamun artinya cakupan. Maksudnya setiap orang yang sudah sampai ketingkat Tauhid Ilahiyah tentunya sudah melalui dua Tauhid sebelumnya. Kenapa kita beribadah kepada Allah SWT semata? Karena Allahw SWT adalah rajanya ( Wali, Hakim, dan Ghayah). Kenapa Allah SWT Rajanya? Karena Allah SWT adalah Rabb-nya. BACK TO MENU
  • 32. C. MAKNA “LA ILAHA ILLALLAH” Seperti yang sudah diuraikan pada bagian di atas bahwa kata “Ilah” mempunyai pengertian yang sangat luas, mencakup pengertian Rububiyah dan Mulkiyah, maka kata inilah yang dipilih Allah SWT untuk kalimat Tayyibah yaitu: La Ilaha Illallah. Iqrar la Ilaha Illallah bersifat konprehensif, mencakup pengertian: • La Khaliqa Illallah ( Tidak Ada Yang Maha Pencipta Kecual Allah) • La Razika Ilallah ( Tidak Ada Yang Maha Memberi Rezeki Keuali Allah) • La Hafiza Ilallah ( Tiadak Ada Yang Maha Memelihara Kecuali Allah) • La Mudabbira Illallah ( Tidak Ada Yang Maha Mengelola Kecuali Allah) • La Malika Ilallah ( Tidak Ada Yang Maha Memiliki Kecuali Allah, Tidak Ada Yang Maha Memiliki Kerajaan Kecuali Allah)
  • 33. • La Waliya Illallah ( tidak ada maha memimpin kecuali Allah) • La Hakima Ilallah ( tidak ada yang maha menentukan aturan kecuali Allah) • La Ghayata Illallah ( tidak ada yang maha menjadi tujuankecuali Allah) • La Ma’buda Illallah ( Tidak Ada Yang Maha Disembah Kecuali Allah). BACK TO MENU
  • 34. 1. Wujud ( Ada ) Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Sifat mustahil-Nya adalah : Adam yang berarti tidak ada. 2. Qidam ( Dahulu atau Awal ) Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah SWT sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan. Sifat mustahil-Nya adalah : Hudus yang artinya baru. Allah SWT bukan mahluk melainkan Khalik (Maha Pencipta).
  • 35. 3. Baqa’ ( Kekal ) Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan atau penghabisan. Sifat mustahilnya adalah : Fana’ artinya rusak atau binasa. Semua mahluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet dan bintang akan rusak atau binasa sehingga disebut baru sebab ada awal dan ada akhirnya. 4. Mukhalafatu lil hawadits ( berbeda dengan Ciptaannya ) Berbeda dengan semua yang baru (mahluk). Sifat mustahil-Nya adalah : Mumasalatu lil hawadisi Artinya serupa dengan semua yang baru(mahluk).
  • 36. 5. Qiyamuhu binafsihi ( Allah berdiri sendiri ) Qiyamuhu Binafsihi berarti, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Sifat mustahil-Nya adalah : Ihtiyaju lighairihi artinya membutuhkan bantuan yang lain. Berbeda sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri. 6. Wahdaniyyah ( Esa atau Tunggal ) Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Sifat mustahil-Nya adalah : Ta’adud Artinya berbilang atau lebih dari satu.
  • 37. 7. Qudrat ( Berkuasa ) Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk- Nya. Sifat mustahil-Nya adalah : ‘Ajzu, artinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. 8. Iradat ( Berkehendak ) Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri. Sifat mustahil-Nya adalah : Karahah, Artinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah (terpaksa) pasti alam jagat raya yang kita tempai ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan.
  • 38. 9. Ilmu ( Mengetahui ) Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat. Sifat mustahil-Nya adalah : Jahlun yang artinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas. 10. Hayat ( Hidup ) Hidupnya Allah tidak ada yang menhidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat mustahil-Nya adalah : Mautun yang artinya mati.
  • 39. 11. Sam’un ( Mendengar ) Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Sifat mustahil-Nnya adalah : Summun artinya tuli (tidak mendengar).. 12. Basar ( Melihat ) Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak( jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Sifat mustahil-Nya adalah : ‘Umyun, artinya buta. Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan.
  • 40. 13. Kalam ( Berbicara / Berfirman ) Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Sifat mustahi-Nya adalah : Bukmun, artinya Bisu.
  • 41. Sehubungan dengan Al-Asma’ was-shifat ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a) Jangan memberi nama Allah SWT dengan nama-nama yang tidak disebutkan didalam Al-Qur’an dan Sunnah. b) Jangan menyamakan (tamtsil), atau memiripkan (tasybih) Zat Allah SWT, sifat-sifat dan af’al (perbuatan) Nya dengan mahluk apapun. c) Mengimani al-asma’ was-shifat bagi Allah SWT harus apa adanya tanpa menanyakan atau mempertanyakan “bagaimana” (kaifiyat). BACK TO MENU