SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X1
SMAN 13 TEBO
DISUSUN OLEH
ECI HELI ZA, S.Pd
SMA NEGERI 13 TEBO
KABUPATEN TEBO
TAHUN PPELAJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3. Pembatasan Masalah...................................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian........................................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI..............................................................................................................5
2.1. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................................5
2.2. Pembelajaran Model Make A Match..........................................................................6
2.3. Hasil Belajar ..............................................................................................................8
2.3. 1. Definisi Hasil Belajar ....................................................................................8
2.3. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..........................................9
2.4. Kerangkan Berpikir ...................................................................................................9
2.5. Hipotesis Penelitian .................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................11
3.1. Karakteristik Subjek Penelitian dan Tempat Penelitian ...........................................11
3.2. Waktu Penelitian.......................................................................................................11
3.3. Prosedur Penelitian ..................................................................................................12
3.3.1. Perencanaan Tindakan ...................................................................................12
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan ...................................................................................12
3.3.3. Observasi dan Evaluasi ..................................................................................13
3.3.4. Refleksi ..........................................................................................................13
3.4. Teknik Analisis Data ................................................................................................14
3.4.1. Sumber Data ..................................................................................................14
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................14
3.4.3. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan
merupakan modal besar dalam menghadapi persaingan. Akan tetapi kenyataannya system
pendidikan di Indonesia masih banyak mengalami masalah. Mutu pendidikan yang rendah
merupakan masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat
disebabkan proses pembelajaran yang belum efektif.
Pada umumnya pembelajaran banyak terpusat pada guru. Sehingga banyak ditemukan
beberapa kelemahan. Hal itu dapat di llihat pada saat proses pembelajaran berlangsung,
interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang
terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang
bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Meraka
cenderung belajar sendiri – sendiri, pengetahuan yang didapat bukan di bangun sendiri secara
bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri, karena siswa jarang menemukan jawaban
atas dasar permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Hal ini dapat di lihat dari evaluasi yang diberikan guru kepada siswa. Nilai yang
diperoleh siswa dalam satu tahun belakangan ini siswa memperoleh nilai 60 ke atas tidak
lebih dari 25% tidak sampai pada KKM yang ditargetkan yaitu 73. Ternyata setelah di lihat
penyebab rendahnya nilai tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan tidak
efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa
dalam pembelajaran hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa.
Untuk memperbaiki hal tersebut perlu di susun suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataann yang ada di
lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah penulis/ penulis mencoba mengembangkan
pendekatan kooperatif dalam pembelajaran dengan metode make a match.
Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini
menenkankan bahwa manusia adalah manusia social (Lie, 2003:27; w
bugs.blogspot.com/2012). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2, Tarmizi;
Wordpress.com/2008) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
membantu siswa mempelajari isi akadenik dan hubungan sosial. Model pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru
meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas dengan menerapkan metode
pembelajaran make a match.
Teknik model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh
Lorna Curran (1994). Model pembelajaran make a match adalah salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada permainan. Menurut Suyatno
(2009:102;w.bugs.blogspot.com/2012) prinsip – prinsip model make a match antara lain :
a. Anak belajar melalui berbuat
b. Anak belajar melalui panca indera
c. Anak belajar melalui bahasa
d. Anak belajar melalui bergerak
Metode make a match akan membuat siswa menjadi aktif, karena dalam kegiatan ini
siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga
melakukan aktivitas fisik yaitu mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang mereka
miliki. Siswa yang memiliki kartu soal mencari pasangan yang memiliki jawaban atas soal
yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Siswa yang dapat dan cepat dapat pasangannya
sebelum batas waktu yang ditentukan mendapatkan poin. Dengan demikian situasi
pembelajaran akan menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan. Sehingga diharapkan dengan
model pembelajaran ini hasil belajar siswa akan lebih meningkat terutama pada pembelajaran
matematika.
Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan
kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X1 SMAN 13 Tebo”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
Apakah dengan penggunaan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas Kelas X1 SMAN 13
Tebo?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih terarah, jelas, dan tidak meluas, maka penulis membatasi
masalah ini difokuskan kepada materi “persamaan linear dua variabel”.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk :
1. Siswa tidak lagi merasakan pembelajaran yang membosankan dalam mata pelajaran
matematika
2. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran matematika
3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu
mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok
4. Seluruh siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas sehingga hasil belajar lebih
meningkat
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah selesai penulisan ini dilakukan, maka manfaat yang diperoleh adalah :
1. Siswa: Dapat mempermudah dalam memahami pelajaran matematika, meningkatkan
hasil belajar matematika, proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
2. Guru : Dapat menggunakan pembelajaran kooperatif model make a match dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, membantu guru dalam memperbaiki kualitas
pembelajaran, profesionalitas guru, dan menambah rasa percaya diri
3. Sekolah : dapat menjadi masukan dan wawasan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi serta kualitas pembelajaran matematika
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pembelajaran Kooperatif
Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada
dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana
siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang
kompleks, memeriksa informasi denganaturan yang ada dan merevisiknya bila perlu
(Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15)
Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang
berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan
catatan siswa sendiri. Guru tidak memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus
membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide – ide mereka, ini merupakan
kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide – ide mereka sendiri.
Arief Achmad menyatakan bahwa :
“Metode Pembelajaran Cooperative Learning beranjak dari dasar pemikiran(getting
better together) yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas
dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan
pengetahuan, sikap nilai, serta keterampilan – keterampilan social yang bermanfaat
bagi kehidupan di masyarakat”.
Menurut Isjono bahwa :
“Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok – kelompok kecil
yang terdiri dari 4 – 6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis
kelamin, suku atau ras, dan satu sama lain saling membantu. Menurut Isjono bahwa
tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada
semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan
belajar”.
Dengan demikian pembelajaran kooperatif membuat siswa bukan hanya belajar dan
menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses pembelajaran, melainkan siswa juga
di tuntut untuk belajar dalam kelompoknya dengan cara belajar dari siswa lainnya, dan
sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
Pembelajaran kooperatif sangat menekankan adanya kerja sama siswa dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung. Ibrahim
dan Warsono mengungkapkan bahwa ada beberapa unsur dalam pembelajaran kooperatif
yaitu :
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik
mereka sendiri
c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam memiliki tujuan yang sama
d. Siswa harusnya membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
kelompoknya
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga
akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses pembelajaran berlangsung
g. Siswa mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditanganinnya
dalam kelompok kooperatif
Ciri – ciri pembelajaran kooperatif di atasakan membuat siswa bertanggung jawab
terhadap kelompoknyadan terhadap dirinya, karena setiap siswa dituntut untuk
memberikan yang terbaik untuk kelompoknya sehingga siswa termotivasi untuk belajar
demi kemajuan kelompoknya dan dirinya yang pada akhirnya dapat mendapatkan hasil
belajar yang memuaskan.
2.2 Pembelajaran Model Make A Match
Banyak model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk menjadikan
proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan bermutu.
Sehingga aktivitas belajar siswa lebih baik yang akhirnya berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Salah satu model pembelajarannya adalah make a match.
Pembelajaran kooperatif model make a match merupakan salah satu model
pembelajarana yang kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok – kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain.
Metode make a match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode
dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah
satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topic, dalam suasana yang menyenangkan.(Rusman, 2011:223)
Penerapan metode ini di mulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan
kartu yang merupakan jawaban/ soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat
mencocokkan kartunya di beri poin.
Langkah – langkah pembelajaran adalah sebagai berikut (Rusman, 2011:223) :
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok
untuk sesi review satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
b. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban
c. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang
d. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu di beri poin
f. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat
menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah
disepakati bersama
g. Setelah satu babak, kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya demikian seterusnya
h. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang
cocok
i. Guru bersama – sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran
(Tarmizi:2008)
Lie (2002: 55) Pembelajaran kooperatif tipe make a match berdasarkan temuan
dilapangan mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu :
1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move).
2. Kerjasama antara sesame murid terwujud secara dinamis.
3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid.
4. Murid mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana
menyenangkan.
Selain memiliki kelebihan dalam pembelajaran ini, juga terdapat kelemahan dalam penerapan
yaitu:
1. Diperlukan bi,bingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jagan sampai murid terlalu banyak bermain-main
dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
4. Jika kelas anda termasuk gelas gemuk (lebih dari 30 orang/kelas) berhati-hatilah.
5. Memakan waktu yang banyak karna sebelum masuk kelas terlebih dahulu kita
mempersiapkan kartu-kartu.
2.3 Hasil Belajar
2.3.1 Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu
hasil dan belajar. Pengertian hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk
sesuatu yang di capai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Muhibbin Syah mengatakan
bahwa “Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative
menetap sebagi hasil pengalaman dan interkasi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh
seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu.
Soedijanto mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Tingkat penguasaan yang dicapai
oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuanpendidikan yang
ditetapkan”
Menurut Dimyati bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berkahirnya penggal
dan puncak proses belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan yang
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar
mengajar yang dialami siswa (Sudjana:2005).
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa hasil belajar
ialah perubahan sikap atau perilaku siswa akibat menjalani proses belajar dan perubahan
perilaku siswa tersebut disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Dimana perubahan itu terjadi pada perubahan
intelektual, perubahan pribadi siswa maupun perubahan dalam pengetahuan terutama
penguasaan materi.
2.3.2 Faktor – factor yang mempengaruhi hasil belajar
Pada dasarnya hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
bukan hanya disebabkan oleh kecerdasana siswa itu saja, akan tetapi masih terdapat hal lain
yang juga menjadi factor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan
siswa. Secara garis besar, factor tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu (Alisuf
Sabri,1995:59)
a. Factor internal atau factor yang terdapat di dalam diri peserta didik, dan dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yakni fisiologis dan psikologis. Adapun yang termasuk
factor fisiologis antara lain kondisi kesehatan, kebugaran fisik, dan kondisi panca
inderanya terutama penglihatan dan pendegaran. Sedangkan yang dikategorikan
sebagai factor psikologis seperti minat, bakat, intelengensi, dan kebiasaan belajar.
b. Factor eksternal atau factor yang terdapat di luar diri peserta didik, dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu factor lingkungan dan instrumental. Factor
lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu factor lingkungan alam
dan factor lingkungan social. Yang termasuk factor lingkungan alam seperti keadaan
suhu dan kelembaban udara. Sedangkan yang termasuk lingkungan social baik
berwujud manusia atau representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Factor instrumental ini terdiri dari media pembelajaran,
kurikulum pembelajaran, serta model pembelajaran yang digunakan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah sangat
dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri (internal) dan kualitas pembelajaran
(eksternal). Dan secara keseluruhan sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama
lain.
2.4 Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengamatan di kelas, pembelajarn matematika terasa monoton,
menggunakan metode pembelajaran konvensional, sedangkan hasil belajar juga rendah.
Model pembalajaran kooperatif tipe Make A Match diharapkan dapat memecahkan masalah
ini. Caranya adalah dengan guru membuat kartu – kartu dimana kartu tersebut berisi soal atau
jawaban. Sebelum melaksanakan model pembelajaran ini guru memberi pre test terlebih
dahulu kemudian dilaksanakan model pembelajaran make a match lalu kesimpulan dan
terakhir di laksanakan post test. Hasilnya, diharapkan proses pembelajaran di kelas tidak lagi
monoton dan menggunakan metode pembelajaran konvensional serta hasil belajar
matematika siswa juga meningkat.
Kondisi
Awal
Guru menggunakan metode
konvensional
Hasil belajar siswa rendah
Tindakan
Guru : menggunakan teknik
mencari pasangan(make a match)
Siklus I
Siklus II
Kondisi
Akhir
Hasil belajar IPS siswa meningkat
2.5 Hipotesis
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model make a match diharapkan akan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Karakteristik Subjek dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X1 semester ganjil SMA NEGERI 13
TEBO kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo dengan jumlah siswa 29 anak, yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Siswa laki – laki berjumlah 18 anak dan siswa perempuan 11 anak
2. Sekolah SMA Negeri 13 Kabupaten Tebo terletak di pinggir jalan. Transportasi yang
digunakan oleh siswa ada yang menggunakan kendaraan sendiri dan ada juga jalan kaki.
3. Pada umumnya pekerjaan orang tua siswa sebagai petani dan buruh yang memiliki
penghasilan yang rendah sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan kurang yang
berakibat kepada rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa
4. Rendahnya dukungan dari orang tua yang mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk
belajar dan mengerjakan tugas
5. Pembelajaran lebih terpusat pada guru
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di semester ganjil mulai pada bulan Januari 2016 – April
2016.
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan Siklus 1 v v
2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan Siklus 1
v v
3 Observasi Siklus 1 v v
4 Refleksi Siklus 1 v
5 Perencanaan Siklus 2 v v
6 Pelaksanaan Tindakan Siklus
2
v v
7 Observasi Siklus 2 v v
8 Refleksi Siklus 2 v
9 Penyusunan Laporan
Penelitian
v v
10 Seminar Hasil Ptk v
11 Revisi Laporan Ptk v
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Perencanaan Tindakan
Sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas di buat berbagai input instrument
dan media pembelajaran pendukung yang akan digunakan untuk pelaksanaan penulisan
tindakan kelas, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas.
Khususnya kompetensi dasar (KD) tentang : system persamaan linear dua variabel.
Selain itu akan dibuat juga perangkat pembelajaran yang berupa : (1) Lembar
Pengamatan Siswa (2) Lembar Observasi (3) Lembar Evaluasi.
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Penulis membuat acuan program pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif
model make a match pada pokok bahasan uang. (1) Sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan, (2) Guru memberikan tes kemampuan awal (pre test) kepada siswa.( 3)
Guru memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang
akan dicapai oleh siswa. (4) Guru menjelaskan materi dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya. (5) Kemudian guru melaksanakan permainan dengan model Make
A Match. (6) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/ topic yang
cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. (7)
Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang
dipegang. (8) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal/ kartu jawaban). (9) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu di beri poin. (10) Jika siswa tidak dapat mecocokkan kartunya
dengan kartu temannya akan mendapat hukuman yang telah disepakati bersama. (11)
Setelah satu babak kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya.(12) Guru bersama - sama siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang
dipelajari.(13) Tes kemampuan akhir setelah pembelajaran (post test).
3.3.3 Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran
yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Observasi diperlukan
untuk merekam kejadian – kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum
memulai proses belajar mengajar berlangsung, guru sekaligus penulis melakukan tes
kemampuan awal (pre test) siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Memberikan tes
akhir (post test) kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan model
pembelajaran Make A Match. Guru sekaligus penulis menilai hasil tes selanjutnya
dianalisis datanya. Observasi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung.
Wawancara persepsi siswa tentang pembelajaran kooperatif model Make A Match.
3.3.4 Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama
tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan ulang. Kekurangan yang
terjadi pada pra siklus akan diperbaiki pada siklus I dan begitu pula seterusnya
kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas X1 SMAN 13 Tebo.
Hasil pembelajaran kooperatif model Make A Match diperoleh dari hasil tes yang
diberikan sebelum pembelajaran (pre test) dan setelah pembelajaran (post test).
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes
sebagai instrument penelitian. Jenis tes yang digunakan tes prestasi (achievement
test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu. Jadi tes ini diberikan setelah siswa yang dimaksud
mempelajari hal – hal yang diteskan dalam hal ini menggunakan pembelajaran
kooperatif model Make A Match.
1. Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru sekaligus penulis melakukan
tes kemampuan awal (pre test) siswa mengenai pokok bahasan yang akan
dipelajari
2. Guru memberikan tes akhir (post test) kepada siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dengan pembelajaran kooperatif model Make A Match.
3. Guru sekaligus peneliti menilai hasil tes, kemudian dimasukkan ke dalam
blanko untuk selanjutnya dilakukan analisis data dan mempersiapkan laporan
penelitian
4. Observasi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung
3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data
1. Tes (Pre Test dan Post Test)
Lembar tes tertulis ini berupa pre test dan post test. Soal – soal pada pokok
bahasan yang dipelajari berbentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan kepada
siswa kelas X1 sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif model Make A Match untuk memperoleh gambaran
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah aktivitas siswa saat proses
pembelajaran.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
Observasi diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama proses
pembelajaran berlangsung.

More Related Content

What's hot

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematikaguestf6b63af
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematikahidayanti2013
 
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawatiPenelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawatiMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cEnung Sumarni
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHInterest_Matematika_2011
 
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatifProfesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatifiwayanredhana
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...Iip Muzdalipah
 
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahStrategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahArif Winahyu
 
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)Pipit Pitriyanti
 

What's hot (20)

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematika
 
Problematika matematika
Problematika matematikaProblematika matematika
Problematika matematika
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawatiPenelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
 
Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4c
 
Judul usulan penelitian
Judul usulan penelitianJudul usulan penelitian
Judul usulan penelitian
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
 
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatifProfesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran ...
 
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahStrategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah
 
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)
Makalah strategi pembelajaran berbasis masalah (spbm)
 

Viewers also liked

Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTKAn Latif
 
PowerPoint tugas PTK
PowerPoint tugas PTKPowerPoint tugas PTK
PowerPoint tugas PTKRheny Thery
 
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Power poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNAPower poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNA
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNASang Nyoman Kusuma Jaya
 
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...calonmayat
 
Presentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santiPresentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santinyundud
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptkyultaerma
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 

Viewers also liked (12)

Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTK
 
Ppt.proposal ptk
Ppt.proposal ptkPpt.proposal ptk
Ppt.proposal ptk
 
PROTA XII semester 2
PROTA XII semester 2PROTA XII semester 2
PROTA XII semester 2
 
PROTA XII semester 1
PROTA XII semester 1PROTA XII semester 1
PROTA XII semester 1
 
PowerPoint tugas PTK
PowerPoint tugas PTKPowerPoint tugas PTK
PowerPoint tugas PTK
 
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Power poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNAPower poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNA
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
 
Powerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetakPowerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetak
 
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
 
Presentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santiPresentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santi
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptk
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
PTK model NHT
PTK model NHTPTK model NHT
PTK model NHT
 

Similar to Ptk eci heliza sma n 13 tebo

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxRusyihanAnwary1
 
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...zulfatul karomah
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtre_devan
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchAyu Triast
 
ppt best practice.ppt
ppt best practice.pptppt best practice.ppt
ppt best practice.pptarifianto26
 
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...Evert Sandye Taasiringan
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxJunaiHunter
 
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxPPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxRuthSerepVinneSihite
 

Similar to Ptk eci heliza sma n 13 tebo (20)

Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Karya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltinKarya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltin
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
 
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
A410050066
A410050066A410050066
A410050066
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
ppt best practice.ppt
ppt best practice.pptppt best practice.ppt
ppt best practice.ppt
 
1
11
1
 
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENING...
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
model pembelajaran TAI
model pembelajaran TAImodel pembelajaran TAI
model pembelajaran TAI
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
17630173.ppt
17630173.ppt17630173.ppt
17630173.ppt
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
 
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxPPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
 

More from Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo

Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker...
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker...Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 

More from Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo (20)

Judul ptk mtk lena p. h. aritonang
Judul ptk mtk lena p. h. aritonangJudul ptk mtk lena p. h. aritonang
Judul ptk mtk lena p. h. aritonang
 
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonang
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonangLaporan pengembangan diri lena p. h. aritonang
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonang
 
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)
 
Tugas modul d lingkaran
Tugas modul d lingkaranTugas modul d lingkaran
Tugas modul d lingkaran
 
Jon hendri tugas pengembangan diri
Jon hendri tugas pengembangan diriJon hendri tugas pengembangan diri
Jon hendri tugas pengembangan diri
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Tugas kelompok 4, lingkaran
Tugas kelompok 4, lingkaranTugas kelompok 4, lingkaran
Tugas kelompok 4, lingkaran
 
Klp 10 pengamatan video
Klp 10 pengamatan videoKlp 10 pengamatan video
Klp 10 pengamatan video
 
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
 
Klp 10 tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 - 14
Klp 10  tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 - 14Klp 10  tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 - 14
Klp 10 tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 - 14
 
Workshop ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Workshop ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboWorkshop ptk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Workshop ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
Workshop ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Workshop ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Workshop ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Workshop ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Kompetensi 8 asli HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
Kompetensi 8 asli HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciKompetensi 8 asli HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
Kompetensi 8 asli HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
 
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker...
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker...
 
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
Tugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciTugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
 
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciPKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
 
Pkb heri purnomo, s.pd sma11 tebo
Pkb heri purnomo, s.pd sma11 teboPkb heri purnomo, s.pd sma11 tebo
Pkb heri purnomo, s.pd sma11 tebo
 
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 teboLaporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
 

Recently uploaded

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Ptk eci heliza sma n 13 tebo

  • 1. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X1 SMAN 13 TEBO DISUSUN OLEH ECI HELI ZA, S.Pd SMA NEGERI 13 TEBO KABUPATEN TEBO TAHUN PPELAJARAN 2016/2017
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1 1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................3 1.3. Pembatasan Masalah...................................................................................................3 1.4. Tujuan Penelitian........................................................................................................3 1.5. Manfaat Penelitian......................................................................................................3 BAB II KAJIAN TEORI..............................................................................................................5 2.1. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................................5 2.2. Pembelajaran Model Make A Match..........................................................................6 2.3. Hasil Belajar ..............................................................................................................8 2.3. 1. Definisi Hasil Belajar ....................................................................................8 2.3. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..........................................9 2.4. Kerangkan Berpikir ...................................................................................................9 2.5. Hipotesis Penelitian .................................................................................................10 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................11 3.1. Karakteristik Subjek Penelitian dan Tempat Penelitian ...........................................11 3.2. Waktu Penelitian.......................................................................................................11 3.3. Prosedur Penelitian ..................................................................................................12 3.3.1. Perencanaan Tindakan ...................................................................................12 3.3.2. Pelaksanaan Tindakan ...................................................................................12 3.3.3. Observasi dan Evaluasi ..................................................................................13 3.3.4. Refleksi ..........................................................................................................13 3.4. Teknik Analisis Data ................................................................................................14 3.4.1. Sumber Data ..................................................................................................14
  • 3. 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................14 3.4.3. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................14
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan merupakan modal besar dalam menghadapi persaingan. Akan tetapi kenyataannya system pendidikan di Indonesia masih banyak mengalami masalah. Mutu pendidikan yang rendah merupakan masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat disebabkan proses pembelajaran yang belum efektif. Pada umumnya pembelajaran banyak terpusat pada guru. Sehingga banyak ditemukan beberapa kelemahan. Hal itu dapat di llihat pada saat proses pembelajaran berlangsung, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Meraka cenderung belajar sendiri – sendiri, pengetahuan yang didapat bukan di bangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri, karena siswa jarang menemukan jawaban atas dasar permasalahan atau konsep yang dipelajari. Hal ini dapat di lihat dari evaluasi yang diberikan guru kepada siswa. Nilai yang diperoleh siswa dalam satu tahun belakangan ini siswa memperoleh nilai 60 ke atas tidak lebih dari 25% tidak sampai pada KKM yang ditargetkan yaitu 73. Ternyata setelah di lihat penyebab rendahnya nilai tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan tidak efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu di susun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataann yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah penulis/ penulis mencoba mengembangkan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran dengan metode make a match. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menenkankan bahwa manusia adalah manusia social (Lie, 2003:27; w bugs.blogspot.com/2012). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2, Tarmizi; Wordpress.com/2008) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
  • 5. membantu siswa mempelajari isi akadenik dan hubungan sosial. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas dengan menerapkan metode pembelajaran make a match. Teknik model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Model pembelajaran make a match adalah salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada permainan. Menurut Suyatno (2009:102;w.bugs.blogspot.com/2012) prinsip – prinsip model make a match antara lain : a. Anak belajar melalui berbuat b. Anak belajar melalui panca indera c. Anak belajar melalui bahasa d. Anak belajar melalui bergerak Metode make a match akan membuat siswa menjadi aktif, karena dalam kegiatan ini siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang mereka miliki. Siswa yang memiliki kartu soal mencari pasangan yang memiliki jawaban atas soal yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Siswa yang dapat dan cepat dapat pasangannya sebelum batas waktu yang ditentukan mendapatkan poin. Dengan demikian situasi pembelajaran akan menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan. Sehingga diharapkan dengan model pembelajaran ini hasil belajar siswa akan lebih meningkat terutama pada pembelajaran matematika. Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X1 SMAN 13 Tebo” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : Apakah dengan penggunaan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas Kelas X1 SMAN 13 Tebo?
  • 6. 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat lebih terarah, jelas, dan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah ini difokuskan kepada materi “persamaan linear dua variabel”. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Siswa tidak lagi merasakan pembelajaran yang membosankan dalam mata pelajaran matematika 2. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran matematika 3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok 4. Seluruh siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas sehingga hasil belajar lebih meningkat 1.5 Manfaat Penelitian Setelah selesai penulisan ini dilakukan, maka manfaat yang diperoleh adalah : 1. Siswa: Dapat mempermudah dalam memahami pelajaran matematika, meningkatkan hasil belajar matematika, proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan. 2. Guru : Dapat menggunakan pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa, membantu guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, profesionalitas guru, dan menambah rasa percaya diri 3. Sekolah : dapat menjadi masukan dan wawasan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran matematika
  • 7. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pembelajaran Kooperatif Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi denganaturan yang ada dan merevisiknya bila perlu (Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15) Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide – ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide – ide mereka sendiri. Arief Achmad menyatakan bahwa : “Metode Pembelajaran Cooperative Learning beranjak dari dasar pemikiran(getting better together) yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap nilai, serta keterampilan – keterampilan social yang bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat”. Menurut Isjono bahwa : “Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan satu sama lain saling membantu. Menurut Isjono bahwa tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar”. Dengan demikian pembelajaran kooperatif membuat siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses pembelajaran, melainkan siswa juga di tuntut untuk belajar dalam kelompoknya dengan cara belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
  • 8. Pembelajaran kooperatif sangat menekankan adanya kerja sama siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung. Ibrahim dan Warsono mengungkapkan bahwa ada beberapa unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu : a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam memiliki tujuan yang sama d. Siswa harusnya membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaran berlangsung g. Siswa mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditanganinnya dalam kelompok kooperatif Ciri – ciri pembelajaran kooperatif di atasakan membuat siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknyadan terhadap dirinya, karena setiap siswa dituntut untuk memberikan yang terbaik untuk kelompoknya sehingga siswa termotivasi untuk belajar demi kemajuan kelompoknya dan dirinya yang pada akhirnya dapat mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. 2.2 Pembelajaran Model Make A Match Banyak model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan bermutu. Sehingga aktivitas belajar siswa lebih baik yang akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajarannya adalah make a match. Pembelajaran kooperatif model make a match merupakan salah satu model pembelajarana yang kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok – kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain.
  • 9. Metode make a match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic, dalam suasana yang menyenangkan.(Rusman, 2011:223) Penerapan metode ini di mulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/ soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya di beri poin. Langkah – langkah pembelajaran adalah sebagai berikut (Rusman, 2011:223) : a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk sesi review satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban b. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban c. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang d. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu di beri poin f. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama g. Setelah satu babak, kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya demikian seterusnya h. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok i. Guru bersama – sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran (Tarmizi:2008) Lie (2002: 55) Pembelajaran kooperatif tipe make a match berdasarkan temuan dilapangan mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai berikut: Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu : 1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move). 2. Kerjasama antara sesame murid terwujud secara dinamis. 3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid.
  • 10. 4. Murid mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana menyenangkan. Selain memiliki kelebihan dalam pembelajaran ini, juga terdapat kelemahan dalam penerapan yaitu: 1. Diperlukan bi,bingan dari guru untuk melakukan kegiatan. 2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jagan sampai murid terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran. 3. Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai. 4. Jika kelas anda termasuk gelas gemuk (lebih dari 30 orang/kelas) berhati-hatilah. 5. Memakan waktu yang banyak karna sebelum masuk kelas terlebih dahulu kita mempersiapkan kartu-kartu. 2.3 Hasil Belajar 2.3.1 Definisi Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang di capai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Muhibbin Syah mengatakan bahwa “Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagi hasil pengalaman dan interkasi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Soedijanto mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuanpendidikan yang ditetapkan” Menurut Dimyati bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berkahirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan yang
  • 11. mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana:2005). Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa hasil belajar ialah perubahan sikap atau perilaku siswa akibat menjalani proses belajar dan perubahan perilaku siswa tersebut disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Dimana perubahan itu terjadi pada perubahan intelektual, perubahan pribadi siswa maupun perubahan dalam pengetahuan terutama penguasaan materi. 2.3.2 Faktor – factor yang mempengaruhi hasil belajar Pada dasarnya hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya disebabkan oleh kecerdasana siswa itu saja, akan tetapi masih terdapat hal lain yang juga menjadi factor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan siswa. Secara garis besar, factor tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu (Alisuf Sabri,1995:59) a. Factor internal atau factor yang terdapat di dalam diri peserta didik, dan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni fisiologis dan psikologis. Adapun yang termasuk factor fisiologis antara lain kondisi kesehatan, kebugaran fisik, dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendegaran. Sedangkan yang dikategorikan sebagai factor psikologis seperti minat, bakat, intelengensi, dan kebiasaan belajar. b. Factor eksternal atau factor yang terdapat di luar diri peserta didik, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu factor lingkungan dan instrumental. Factor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu factor lingkungan alam dan factor lingkungan social. Yang termasuk factor lingkungan alam seperti keadaan suhu dan kelembaban udara. Sedangkan yang termasuk lingkungan social baik berwujud manusia atau representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Factor instrumental ini terdiri dari media pembelajaran, kurikulum pembelajaran, serta model pembelajaran yang digunakan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri (internal) dan kualitas pembelajaran
  • 12. (eksternal). Dan secara keseluruhan sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lain. 2.4 Kerangka Berpikir Berdasarkan pengamatan di kelas, pembelajarn matematika terasa monoton, menggunakan metode pembelajaran konvensional, sedangkan hasil belajar juga rendah. Model pembalajaran kooperatif tipe Make A Match diharapkan dapat memecahkan masalah ini. Caranya adalah dengan guru membuat kartu – kartu dimana kartu tersebut berisi soal atau jawaban. Sebelum melaksanakan model pembelajaran ini guru memberi pre test terlebih dahulu kemudian dilaksanakan model pembelajaran make a match lalu kesimpulan dan terakhir di laksanakan post test. Hasilnya, diharapkan proses pembelajaran di kelas tidak lagi monoton dan menggunakan metode pembelajaran konvensional serta hasil belajar matematika siswa juga meningkat. Kondisi Awal Guru menggunakan metode konvensional Hasil belajar siswa rendah Tindakan Guru : menggunakan teknik mencari pasangan(make a match) Siklus I Siklus II Kondisi Akhir Hasil belajar IPS siswa meningkat
  • 13. 2.5 Hipotesis Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model make a match diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
  • 14. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X1 semester ganjil SMA NEGERI 13 TEBO kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo dengan jumlah siswa 29 anak, yang memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Siswa laki – laki berjumlah 18 anak dan siswa perempuan 11 anak 2. Sekolah SMA Negeri 13 Kabupaten Tebo terletak di pinggir jalan. Transportasi yang digunakan oleh siswa ada yang menggunakan kendaraan sendiri dan ada juga jalan kaki. 3. Pada umumnya pekerjaan orang tua siswa sebagai petani dan buruh yang memiliki penghasilan yang rendah sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan kurang yang berakibat kepada rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa 4. Rendahnya dukungan dari orang tua yang mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk belajar dan mengerjakan tugas 5. Pembelajaran lebih terpusat pada guru 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di semester ganjil mulai pada bulan Januari 2016 – April 2016.
  • 15. Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan Siklus 1 v v 2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan Siklus 1 v v 3 Observasi Siklus 1 v v 4 Refleksi Siklus 1 v 5 Perencanaan Siklus 2 v v 6 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 v v 7 Observasi Siklus 2 v v 8 Refleksi Siklus 2 v 9 Penyusunan Laporan Penelitian v v 10 Seminar Hasil Ptk v 11 Revisi Laporan Ptk v 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Perencanaan Tindakan Sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas di buat berbagai input instrument dan media pembelajaran pendukung yang akan digunakan untuk pelaksanaan penulisan tindakan kelas, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas. Khususnya kompetensi dasar (KD) tentang : system persamaan linear dua variabel. Selain itu akan dibuat juga perangkat pembelajaran yang berupa : (1) Lembar Pengamatan Siswa (2) Lembar Observasi (3) Lembar Evaluasi. 3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Penulis membuat acuan program pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif model make a match pada pokok bahasan uang. (1) Sebelum proses pembelajaran
  • 16. dilaksanakan, (2) Guru memberikan tes kemampuan awal (pre test) kepada siswa.( 3) Guru memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. (4) Guru menjelaskan materi dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (5) Kemudian guru melaksanakan permainan dengan model Make A Match. (6) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/ topic yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. (7) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. (8) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/ kartu jawaban). (9) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu di beri poin. (10) Jika siswa tidak dapat mecocokkan kartunya dengan kartu temannya akan mendapat hukuman yang telah disepakati bersama. (11) Setelah satu babak kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.(12) Guru bersama - sama siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.(13) Tes kemampuan akhir setelah pembelajaran (post test). 3.3.3 Observasi dan Evaluasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Observasi diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum memulai proses belajar mengajar berlangsung, guru sekaligus penulis melakukan tes kemampuan awal (pre test) siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Memberikan tes akhir (post test) kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Make A Match. Guru sekaligus penulis menilai hasil tes selanjutnya dianalisis datanya. Observasi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Wawancara persepsi siswa tentang pembelajaran kooperatif model Make A Match. 3.3.4 Refleksi Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan ulang. Kekurangan yang
  • 17. terjadi pada pra siklus akan diperbaiki pada siklus I dan begitu pula seterusnya kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. 3.4 Analisis Data 3.4.1 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas X1 SMAN 13 Tebo. Hasil pembelajaran kooperatif model Make A Match diperoleh dari hasil tes yang diberikan sebelum pembelajaran (pre test) dan setelah pembelajaran (post test). 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes sebagai instrument penelitian. Jenis tes yang digunakan tes prestasi (achievement test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Jadi tes ini diberikan setelah siswa yang dimaksud mempelajari hal – hal yang diteskan dalam hal ini menggunakan pembelajaran kooperatif model Make A Match. 1. Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru sekaligus penulis melakukan tes kemampuan awal (pre test) siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari 2. Guru memberikan tes akhir (post test) kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan pembelajaran kooperatif model Make A Match. 3. Guru sekaligus peneliti menilai hasil tes, kemudian dimasukkan ke dalam blanko untuk selanjutnya dilakukan analisis data dan mempersiapkan laporan penelitian 4. Observasi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung 3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes (Pre Test dan Post Test) Lembar tes tertulis ini berupa pre test dan post test. Soal – soal pada pokok bahasan yang dipelajari berbentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan kepada siswa kelas X1 sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model Make A Match untuk memperoleh gambaran
  • 18. hasil belajar siswa sebelum dan sesudah aktivitas siswa saat proses pembelajaran. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Observasi diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama proses pembelajaran berlangsung.