3. *
*Korupsi berasal dari kata latin,corumperre, corruption,
corruptos. Arti harfiah kata ini penyimpangan dari kesucian
(profanity), tindakan tak bermoral, kebejatan, kebusukkan,
kerusakan ketindakjujuran dan kecurangan.
*Dengan demikian ia mempunyai konotasi adanya tindakan-
tindakan hina, fitnah, atau hal-hal buruk lainnya.
*Sesungguhnya pengertian korupsi yaitu pembuatan busuk yang
seperti penggelapan uang, menerima uang sogokan,
dsbnya.(dalam kata pembendaharaan kata bahasa Indonesia).
5. *
1.Setiap perbuatan yg dilakukan
oleh siapapun juga untuk
kepentingan diri sendiri, untuk
kepentingan orang lain atau
untuk kepentingan suatu badan
yg langsung menyebabkan
kerugian bagi keuangan dan
perekonomian negara
6. *2. Seorg pejabat yg menerima gaji/upah
dari keuangan negara/badan yg
menerima bantuan dr keuangan
negara/daerah dgn mempergunakan
kesempatan/kewenagan/kekuasaan yg
diberikan kpd oleh jabatan, secara
langsung atau tidak langsung membawa
keuntungan atau materil baginya.
8. *
*Segi Kebaikan korupsi oleh para penulis yg
kritikus seperti :
*1. Lincoln stefen (1908),
*2. Nathaniel H. Left (1964),
*3. Robert K. Merton (1968), dan
*4. Samuel P. Huntington (1968),
9. *1. Pemerintah dalam berbagai hal bisa menghambat
investasi pihak swasta.
*Korupsi memaksakan pilihan2 yg lebih baik, memperbaiki
pelayanan umum dgn cara nepotisme yg menggantikan sistem
pekerjaan umum atau sistem kesejahtraan.
*Sistem kekeluargaan sama sekali bukan sistem yg buruk jika
digunakan sebagaimana mestinya.
10. *2. Korupsi berfungsi sebagai sumber
pembentukan modal , mempersingkat birokrasi,
memberikan rangsangan tersendiri kepada
para enterpreneur, menyalurkan modal kepada
para wirausaha yang bertrujuan untuk hidup,
memperkecil pemborosan sumber daya,
merenggut pengendalian perdagangan dan
industri dari orang asing dan mendorong
penanaman modal melalui para politisi.
11. *3. Sebagai hasilnya, korupsi dapat
memerintah untuk menunjang kegiatan-
kegiatan yang dapat melancarkan
pembangunan ekonomi. Kebijakan atau
kebebasan yang di inginkan oleh kaum
pengusaha akan dapat membantu
pembangunan, sedangkan kebijakan-
kebijakan yang bertujuan lain dapat
mereka kesampingkan.
12. *4. Korupsi mendorong perkembangan
politik dalam memperkuat partai-
partai politik, meningkatkan
integrasinasional, memberikan
alternatif yang dapat diterima
terhadap kekerasan, serta
meningkatkan keikutsertaan publik
dalam urusan-urusan negara.
13. *5. Korupsi membawa serta unsur persaingan
dan tekanan untuk bekerja lebih efisien
kedalam kehidupan ekonomi yang kurang
berkembang.
*Karena pembayaran tertinggi merupakan
salah satu ukuran bagi pembagian ini,
kemampuan untuk menyediakan dana,
apakah diambilkan dari dana cadangan atau
dari anggaran untuk tahun berjalan
sangatlah perlu.
14. *6. Sekalipun suatu pemerintah telah
berusaha keras untuk menempuh
kebijakan untuk menempuh kebijakan-
kebijakan ekonomi yang terbaik, selalu
terdapat kemungkinan bahwa
kebijakan-kebijakan itu salah arah dan
tidak mencapai sasaran yang
dikehendaki.
15. *
1. Cara sistemik-struktural
*Telah diketahui bahwa korupsi dapat bersumber dari kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada sistem politik dan sistem administrasi
negara dengan birokrasi sebagai perangkat pokoknya.untuk itu harus
mendayahgunakan segenap struktur politik maupun infrastruktur politik
pada saat yang bersamaan membenahi birokrasi sehingga lubang-lubang
yang dapat dimasuki korupsi dapat ditutup.
*Suprastruktur Politik adalah keseluruhan lembaga penyelenggara
negara yang mempunyai kewenangan hukum konstitusinal yang
bersumber dari UUD 1945. Seperti MPR, Presiden, DPR, DPA, BPK, MA
dan Pemerintahan Daera beserta jajarannya.
*Infrastruktur politik adalah organisasi-organisasi kekuatan sosial dan
kemasyarakatan yang tidak mempunyai kewenangan hukum
konstitusional tetapi tetap berperan sebagai kelompok penekanan.
Semis KPK, Indonesia coruption watch, dll.
16. *2. Cara Abolisionistik
*Cara ini berperangkat dari asumsi Bahwa korupsi adalah
suatu kejahatan yang harus diberantas dengan terlebih
dahulu menggali sebab-sebabnya dan kemudian
penanggulangan diarahkan pada usaha-usaha
menghilangkan sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu,
jalan yang ditempuh adalah dengan mengkaji
permasalahan-permasalahan yang tengah terjadi di
masyarakat, mempelajarii dorongan-dorongan individual
yang mengarah ketindakan-tindakan korupsi,
meningkakan kesadaran hukum masyarakat, serta
menindak orang-orang korup berdasarkan hukum yang
berlaku.cara ini juga diharapkan menjadiperangkat
preventif dengan menggugah ketaatan hukum.
*
17. *3. Cara Moralistik
*A. Faktor penting dalam persoalan korupsi adalah faktor sikap dan
mental manusia. Oleh karena itu usaha penanggulangannya harus
pula terarah pada faktor moral manusia sebagai pengawas aktivitas-
aktivitas tersebut.
*B. Pembinaan mental dan moral manusia, khotbah - khotbah,
ceramah atau penyuluhan dibidang keagamaan, atika dan hukum.
Tidak kurang pentingnya adalah pendidikan moral dii rumah
ataupun disekolah yang dimulai sejakk dini.
18. *
a. Melibatkan lebih dari satu orang
b. Korupsi tidak hanya berlaku di kalangan ASN , usaha swasta
c. Korupsi dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang semir, uang
pelancar tunai/benda/barang.
d. Umumnya serba rahasia, kecuali sudah membudaya
e. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selalu berupa uang
f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau masyarakat
umum
g. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggungjawaban dalam tatanan
masyarakat
h. Di bidang swasta, korupsi dapat berbentuk menerima pembayaran uang dan sebagainya, untuk
membuka rahasia perusahaan tempat seseorang bekerja, mengambil komisi yang seharusnya hak
perusahaan.
19. *
M. Dawan Rahardjo dalam artikelnya (KKN) timbulnya perbuatan
korupsi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
*Pertama, apakah kelembagaan pemerintah itu memberikan
kesempatan kepada perbuatan korupsi.
*Kedua, lingkungan budaya yang memepengaruhi psikologi orang-
seorang.
*Ketiga, pengaturan ekonomi yang mungkin memberikan tekanan-
tekanan tertentu.
Tindak pidana korupsi bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Pelaku
korupsi menyangkutberbagai hal yang sifatnya kompleks. Faktor faktor
penyebabnya tidak saja dapat berasal dari internal pelaku korupsi,
Tetapi dapat juga berasal dari situasi lingkungan yang kondusif bagi
seseorang untuk melakukan korupsi.
Sarlito W Sarwono Aspek-Aspek korupsi,
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan, Hasrat, kehendak dan
sebagainya)
b. Rangsangan dari luar (dorongan teman - teman, adanya
kesempatan, kurangnya kontrol dan sebagainya).
20. *
*Administrasi kebanyakan timbul di
kalangan organisasi birokrasi. Oleh
karena itu muncul perkataan Patologi
Birokrasi (Bureaucracy pathology) yaitu
merupakan himpunan dari perilaku-
perilaku yang kadang-kadang
disibukkan oleh para birokrat.
21. Patologi Birokrasi P. Siagian (1988) yaitu :
*Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab.
*Pengaburan masalah.
*Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme.
*Indikasi mempertahankan status quo.
*Empire bulding (membina kerajaan).
*Ketakutan pada perubahan, inovasi dan resiko.
*Ketidak-pedulian Pada Kritik Dan Saran.
*Takut Mengambil Keputusan.
*Kurangnya Kreativitas dan Eksperimentasi.
*Kredibilitas Yang Rendah, Kurang Visi Yang Imajinatif.
*Minimnya Pengetahuan Dan Keterampilan.
22. *
*Upaya penanggulangan melalui reposisi
manusianya.
*Pembenahan Administrasi secara Menyeluruh.
*Good Governance Sebagai Agenda Reformasi.
23. *
*Sikap hidup manusia yang mampu
mengendalikan diri dapat dilihat dari ciri-ciri:
*1. Kepentingan pribadinya tetap diletakkan
dalam kerangka kesadaran kewajibannya
sebagai makhluk sosial dalam kehiduan
masyarakatnya.
*2. Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan
lebih besar dari kepentingan pribadinya.
24. *Konsep amanah mengandaikan bahwa para pejabat publik
atau pegawai negeri melaksanakan tugas-tugas layanan umum
sebagai suatu tugas suci yang harus dipertanggungjawabkan
secara moral. Dalam menjalankan tugas-tugas layanan umum
pejabat publik hendaknya tidak hanya berprinsip pada
profesionalisme dan asas-asas administratif melainkan tetap
menempatkan nilai-nilai tanggung jawab moral sebagai
keutamaan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
25. *
*Administrasi tidak selamanya dapat berjalan
sebagaimana mestinya, karena adanya
pengaruh negatif faktor-faktor lingkungan baik
internal maupun ekternal administrasi dan
manajemen. Pengaruh negatif akan
menimbulkan hambatan-hambatan adminitrasi,
dan hambatan ini tekadang bisa sangat kuat
sehingga sangat merugikan bagi proses
administrasi.