SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 84
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Kementerian
Pariwisatadan
EkonomiKreatif
PENGEMBANGAN
KEPARIWISATAAN DAN
EKONOMI KREATIF NASIONAL
03.04.2013
Drs. UKUS KUSWARA, MM
SEKJEN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
AGENDA
2
PENDAHULUAN
1.1 Sekilas Mengenai Kemenparekraf
1.2 Perkembangan Kepariwisataan Nasional
1.3 Perkembangan Ekonomi Kreatif Nasional
KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN
EKONOMI KREATIF NASIONAL
2.1 Peran Kemenparekraf dalam Pembangunan Nasional
2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis
2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kepariwisataan
2.4 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi Kreatif
2.5 Fokus Program Pembangunan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI
KREATIF 2012-2014
3.1 Wonderful Indonesia
3.2 Indonesia Kreatif
DISKUSI
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
PENDAHULUAN
1.1 SEKILAS MENGENAI KEMENPAREKRAF
1.2 PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
1.3 PERKEMBANGAN EKONOMI KREATIF NASIONAL
1.4 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
4
Resuffle Kabinet – Terbentuknya Kemenparekraf
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara tanggal 18 Oktober 2011.
Pasal 1:
“ Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Kementerian Negara, yang
selanjutnya disebut dengan Kementerian sebagai berikut (1-34):
23. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”
2. Dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 sebagi Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tanggal 19 Oktober 2011.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi,
Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara tanggal 21 Desember 2011.
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF STAF
AHLI
INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL
DITJEN
PENGEMBANGAN
DESTINASI
PARIWISATA
DITJEN PEMASARAN
PARIWISATA
DITJEN EKONOMI
KREATIF BERBASIS
SENI DAN BUDAYA
PUSAT DATA
DAN INFORMASI
DITJEN EKONOMI
KREATIF BERBASIS
MEDIA, DESAIN
DAN IPTEK
BADAN
PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
PUSDIKLAT
PEGAWAI
PUSAT KOMUNIKASI
PUBLIK
WAMEN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
SET. ITJEN INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III RORENSI ROKUMPEG ROKEU ROKLN ROMUM
DIT. PERANCANGAN
DESTINASI DAN
INVESTASI PARIWISATA
DIT. PENGEMBANGAN
DAYA TARIK WISATA
DIT. INDUSTRI
PARIWISATA
DIT. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DIT. PENGEMBANGAN
PASAR & INFORMASI
PARIWISATA
DIT. PROMOSI
PARIWISATA LUAR NEGERI
DIT. PROMOSI
PARIWISATA DALAM
NEGERI
DIT. PENCITRAAN
INDONESIA
DIT. PROMOSI
KONVENSI, INSENTIF,
EVEN & MINAT KHUSUS
SET. DITJEN SET. DITJEN
DIT.
PENGEMBANGAN
INDUSTRI PERFILMAN
DIT. PENGEMBNGAN
SENI PERTUNJUKAN
DAN INDUSTRI MUSIK
DIT. PENGEMBANGAN
SENI RUPA
SET. DITJEN
DIT.
PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF
BERBASIS MEDIA
DIT. DESAIN DAN
ARSITEKTUR
DIT. KERJA SAMA
DAN FASILITASI
SET. DITJEN
PUSLITBANG
KEBIJAKAN
KEPARIWISATAAN
PUSBANG SDM
KEPAREKRAF
PUSAT KOMPETENSI
KEPAREKRAF
SET. BADAN
Unit eselon I
PUSLITBANG
KEBIJKAAN
EKONOMIKREATIF
Unit eselon II
DIT. PENGEMBANGAN
WISATA MINAT
KHUSUSKONVENSI,
INSENTIF,DAN EVEN
Apa yang dimaksud dengan Kepariwisataan?
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata 1
dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pengusaha.
Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata.
Jasa perjalanan wisata Wisata tirtaJasa pramuwisata
Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
Jasa konsultan pariwisataJasa makanan dan minuman
spa
Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran
Jasa transportasi wisataKawasan pariwisata
penyediaan akomodasi
Daya tarik wisata
Jasa informasi pariwisata
13*
* industri yang disebutkan diatas selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Menteri
1 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah
Apa itu Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif?
Ekonomi Kreatif merupakan era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas
dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari sumber daya manusianya sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
*Kementerian Perdagangan 2009
Industri kreatif didefinisikan
sebagai industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan
serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
dengan menghasilkan dan
memberdayakan daya kreasi dan daya
cipta individu tersebut.
*Kementerian Perdagangan 2009
Kreatifitas tidak hanya berbasis
artistik, namun bisa juga berbasis sains
dan injiniring
Telah terjadi pergeseran era perekonomian yaitu
dari era ekonomi pertanian menjadi era ekonomi
kreatif.
Kuliner
Riset & Pengembangan
TV & RadioTeknologi Informasi
Penerbitan & Percetakan
Seni Pertunjukan
Musik
Permainan Interaktif
Film, Video, FotografiFesyenDesain Kerajinan
Pasar Barang Seni
Arsitektur
Periklanan15
Keterkaitan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
Penguatan kualitas
kepariwisataan
Kualitas kepariwisataan
seringkali diukur dari lama
tinggal dan besaran pengeluaran
wisatawan.
Penciptaan daya tarik wisata
Produk dan jasa ekonomi kreatif,
dapat menjadi daya tarik utama
di suatu daerah destinasi wisata.
Promosi
Produk dan jasa ekonomi kreatif
merupakan media promosi yang
efektif bagi suatu destinasi
wisata, dan sebaliknya.
1
2
Ekonomi KreatifKepariwisataan
Penguatan Kualitas
kepariwisataan
Penciptaan daya
tarik wisata
Promosi
Promosi
3
8
Perekonomian Pasar Wisatawan Mancanegara dan
Negara Tujuan Ekspor Industri Kreatif
Sumber: World Bank, The Global Outlook, Juni 2011
10 negara utama asal
wisman: Singapura, Malaysia,
Australia, China, Jepang, Korea
Selatan, Taiwan, Inggris,
Filipina, dan AS.
10 negara tujuan ekspor
utama industri kreatif: AS,
Jerman, Inggris, Jepang,
Belanda, Belgia, Perancis,
Italia, Singapura, dan Australia.
Krisis ekonomi tahun 2009
menciptakan pertumbuhan
negatif: Amerika -3,5%,
Jerman -5,1%, Inggris -4,9%,
Jepang -6,3%.
Tahun 2010 mulai mengalami
perbaikan (recovery): Amerika
3%, Jerman 3,6%, Inggris
1,4%, Jepang 4%
Tahun 2009, jumlah wisman
Indonesia mengalami
penurunan, khususnya yang
berasal: Singapura, Jepang,
Korea Selatan, Taiwan, AS, dan
Jerman.
Permintaan impor tahun
2009 mengalami penurunan:
AS -13,6%, Jerman -9,2%,
Inggris -11,9%, Jepang -15,3%.
Tahun 2010 terjadi
peningkatan impor: Amerika
12,5%, Jerman 11,7%, Inggris
8,8 %, Jepang 9,8%.
Kondisi Sosial, Politik, dan Keamanan
2000
• Kerusuhan Poso
• Bom BEJ
• Bom Malam Natal
• Gempa Bumi Bengkulu
2001
• Tragedi WTC New York
• Bom Gereja St.Anna
• Bom Atrium Jakarta
• Konflik Sampit
2002
• Travel Advisory Australia
• Bom Bali I
• Timor Timur Merdeka
• Lepasnya Pulau Sipadan & Ligitan
2003
• Konflik Irak
• Bom JW Marriot
• Operasi Militer Aceh
2004
• Bom Kedubes Australia
• Pemilu Presiden dan Wapres pertama
• Tsunami Aceh
2005
• Kenaikan minyak dunia
• Bom Bali II
• Aceh Monitoring Mission
2006
• Kudeta Thailand
• Gempa bumi Yogya dan tsunami
pantai selatan Jawa
• Banjir lumpur panas Lapindo Sidoarjo
2007
• Air Travel Warning Australia
• Uni Eropa Travel Ban
2008
• Krisis Ekonomi Global
2009
• Bom JW Marriott & Ritz Carlton
2010
• Krisis Politik Thailand
• Penutupan Maskapai Japan Airlines
2011
• Bom buku
• Percobaan bom pipa gas Serpong
• Bom Gereja Solo
• Kekacauan politik timur tengah
Isu Sosial, Politik, dan Keamanan semakin kompleks seiring perkembangan teknologi. Isu cenderung berskala kecil
namun frekuensi terjadinya semakin sering. Isu dekade terakhir, mencakup kasus terorisme, konflik SARA,
bencana alam, kekacauan politik, serta sengketa kawasan perbatasan
10
11
7,12%
1,77%
-2,33%
-11,25%
19,12%
-6,00%
-2,61%
13,02% 13,24%
1,43%
10,74%
9,24%
5,10%
3,78%
0,89%
2,79%
-0,90%
10,10%
4,40%
5,50%
6,60%
2,10%
-3,90%
6,60%
4,70%
3,80%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
Pertumbuhan Wisman Indonesia (%) Pertumbuhan Wisman Dunia (%)
Pertumbuhan rata-rataIndonesia:4,51%
Pertumbuhan rata-rataDunia:3,57%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perkembangan Wisatawan Global
Sumber: UNWTO (Barometer Januari 2013 ), Kemenparekraf (2000 –2010)
Kondisi Konektivitas Transportasi Indonesia
12
• Kapasitas transportasi
udara terbesar (musim
dingin 2011) adalah pada
jalur penerbangan
Indonesia-Singapura (4,1
juta seat), Indonesia-
Malaysia (3,9 juta seat), dan
Indonesia-Australia (1,6 juta
seat).
• Berdasarkan destinasi atau
pintu masuk wisman,
Jakarta dan Denpasar masih
sangat dominan. Kapasitas
penerbangan dari negara
asing ke Indonesia melalui
Jakarta: 8,2 juta seat
(51,3%), dan Bali mencapai
27,3% dari total kapasitas.
• Perkembangan jumlah
maskapai penerbangan
dalam negeri yang melayani
penerbangan nasional
sangat signifikan, sehingga
berdampak positif terhadap
mobilitas wisman dan
nusantara antar pulau antar
provinsi.
Sumber: Direktorat Angkutan Udara, Kemhub (diolah), 2011
Persaingan Kepariwisataan di Dunia
77,65
59,80
55,67
52,68
43,63
28,30
31,40
26,88 24,58
23,29
81,41
62,71
57,58
56,18
46,12
29,31
34,04
28,35 24,71
23,40
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
Perancis USA Cina Spanyol Italia Inggris Turki Jerman Malaysia Meksiko
2010 2011
JumlahKedatanganWisatwanMancanegara(JutaOrang)
Jumlah Kedatangan Wisatawan berdasarkan Region
PertumbuhanWisatawanMancanegara
4,85
4,87
3,44
6,64
5,71
3,56
8,42
5,50
0,56
0,49
Sumber: UNWTO, Barometer Januari 2013
Pasar Wisatawan Potensial di Dunia
JumlahWisatawan(Jutaorang)
Rata-rataPertumbuhanTahunan
2,1 %
6,3 %
1,6 %
6,4 %
9,6 %
Wisatawan dunia terus meningkat secara signifikan, dengan jumlah wisatawan paling banyak berasal dari
wilayah Eropa (476,6 juta wisatawan di tahun 2010) dan Timur Tengah menjadi wilayah rata-rata pertumbuhan
tahunan tertinggi (sebesar 6,3%) pada periode 1990 – 2010.
Sumber: UNWTO, 2010
14
Pertumbuhan Wisatawan berdasarkan Region
Sebaran Outbond Wisatawan Dunia Dan Wisman Indonesia
Berdasarkan Region
Afrika
Total: 61 jt
Penetrasi 0,04 %
Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 %
Amerika Selatan
Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
Amerika Utara
Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
< 1%
ASEAN
Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
5 – 9 %
Oceania
Total: 8,2 jt
Penetrasi 9,80 %
> 9 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan)
Asia
Total: 165 jt
Penetrasi 1,01 %
Timur Tengah
Total: 13 jt
Penetrasi 1,10 %1 – 5 %
32
(7,23%)
Total M $
(% Indonesia)
Total Pengeluaran untuk
Pariwisata
421
(0,38%)
140
(1,19%)
136
(0,23%)
114
(0,04%) 52
(0,30%)
31
(0,78%)
24
(5,05%)
Indonesia memiliki Pasar
Pariwisata Global yang
perlu ditingkatkan
Sumber: UNWTO, 2011
Potensi Pariwisata Global - Tahun 2010
• Peningkatan penetrasi Indonesia; khususnya Eropa Barat dan
Amerika Serikat (penetrasi Pariwisata Indonesia masih dibawah 1%)
• Peningkatan lama tinggal wisatawan; khususnya Cina, Hong Kong,
Jepang dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (lama tinggal
masih dibawah 7 hari)
• Peningkatan Wisman secara signifikan di 5 negara di tahun 2010;
yaitu Cina (19%), Kanada (22%), India (24%), Australia (32%), dan
Brunei Darussalam (149%)
Sumber: UNWTO dan PES, 2011
Pola Tahunan Kunjungan Wisman Indonesia (Tahun 2010)
Periode sepi (“low season”):
Turunnya minat turis untuk datang ke Indonesia
perlu disingkapi dengan ragam daya tarik, promosi,
dan pola perjalanan, event/kegiatan
Periode ramai (“high season”):
Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu dimanfaatkan
secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari semua aspek dan
sektor yang terkait pariwisata baik langsung maupun secara tidak langsung
17
Sumber: PES, 2011
Konsentrasi Wisman Indonesia - Tahun 2010
Pada tahun 2010, Pariwisata Indonesia
bertumpu pada 5 negara asal wisman.
Dengan nilai CR5 mencapai 61,56% dari
keseluruhan wisman yang datang ke
Indonesia.
1. Singapura
• Jumlah: 1.373.126
• Persentase: 19,61%
2. Malaysia
• Jumlah: 1.277.476
• Persentase: 18,24%
3. Australia
• Jumlah: 771.792
• Persentase: 11,02%
4. Cina
• Jumlah: 469.365
• Persentase: 6,70%
5. Jepang
• Jumlah: 418.971
• Persentase: 5,98%
18
Sumber: UNWTO, 2011
Kinerja Kepariwisataan
NO URAIAN 2007 2008 2009 2010*) 2011**)
1 ADHB (trilliun Rp)
PDB NASIONAL 3.950,89 4.948,69 5.606,20 6.436,27 7.427,09
PDB PARIWISATA 134,86 153,17 173,21 196,27 216,38
Hotel 17,32 18,90 20,78 23,88 26,30
Restoran 106,25 121,24 137,62 155,04 169,62
Rekreasi & Hiburan 11,29 13,03 14,81 17,35 20,46
2
PDB NASIONAL 1.964,33 2.082,46 2.178,85 2.313,84 2.463,24
PDB PARIWISATA 66,07 70,22 75,43 78,83 83,26
Hotel 13,65 14,26 15,20 16,23 17,70
Restoran 44,68 47,62 51,23 52,93 55,10
Rekreasi & Hiburan 7,75 8,35 9,00 9,67 10,46
3
PDB NASIONAL 6,35 6,01 4,63 6,20 6,46
PDB PARIWISATA 8,94 5,15 5,57 6,56 5,62
4
PDB PARIWISATA 3,41 3,10 3,09 3,05 2,91
Hotel 0,44 0,38 0,37 0,37 0,35
Restoran 2,69 2,45 2,45 2,41 2,28
Rekreasi & Hiburan 0,29 0,26 0,26 0,27 0,28
ADHK 2000 (trilliun Rp)
KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%)
Pertumbuhan Ekonomi y.o.y (%)
Keterangan :
*) Angka sementara; **) Angka sangat sementara
Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas
Pertumbuhan PDB pariwisata tahun yang lain dihitung menggunakan pendekatan 3 sektor (Hotel, Restoran, Rekreasi dan
Hiburan).
Sumber: BPS, Indikator Ekonomi
(000Orang)
Langsung TidakLangsung
1 2007 2.720,0 2.496,4 5.216,4
2 2008 3.622,4 3.362,5 6.984,9
3 2009 3.557,6 3.425,9 6.983,5
4 2010 3.500,8 3.934,6 7.435,4
5 2011 3.948,1 4.578,5 8.526,6
No Tahun
TenagaKerja
TotalTenagaKerja
DAMPAKPARIWISATATERHADAPPENYERAPANTENAGA KERJA
TAHUN2007-2011
Daya Saing Kepariwisataan Indonesia (WEF, 2008 – 2011)
1
Sumber: WEF report 2008, 2009, 2011
21
Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara
Periode: Jan 2009-Oktober 2011
JumlahWisatawanMancanegara(Orang)
Tahun 2000-2010, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia
sebesar 4,39% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,47% per tahun.
Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia.
22
Sumber: Nesparnas, 2011
Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara
Periode: Jan 2009-Desember 2012
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
300.000
350.000
400.000
450.000
500.000
550.000
600.000
650.000
700.000
750.000
800.000 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
sept
okt
nov
Des
2009 2010 2011 2012
Month on Month Year on Year Poly. (Visitor Arrival)
JumlahWisatawanMancanegara(Orang)
Sumber: Nesparnas, 2011
Tahun 2000-2012, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia
sebesar 4,51% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,57% per tahun.
Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia.
Kondisi Sektor Perhotelan Nasional
Jumlah
Hotel Bintang
Akomodasi Non Bintang
1306
13.281
Penyerapan Tenaga
Kerja 233.745 orang
Hunian Kamar
2006
2007
2008
2009
2010
46,18 %
46,89 %
48,07 %
48,31 %
48,86 %
Tamu (juta orang)
Asing
2008
2009
2010
Indonesia
2008
2009
2010
4,1
4,6
14,4
17,2
5,2 18,6
Pada 2006-2010, jumlah hotel selalu meningkat setiap tahun. Tamu yang datang untuk
menginap pun meningkat secara signifikan, baik untuk tamu asing, maupun tamu
domestik.
24
Sumber: Nesparnas, 2010
Kondisi Sektor Jasa Restoran
Penyerapan Tenaga
Kerja Restoran 446.775 orang
Jumlah Restoran
2008
2009
2010
2.235
2.704
2.916
Perkembangan industri restoran di Indonesia mengalami peningkatan
pesat di tahun 2007 hingga 2010. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan
sebesar21% dari tahun 2007, dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan
sebesar 7,84% dari tahun 2009.
25
Sumber: Nesparnas, 2010
Kondisi Jasa Perjalanan Wisata
747.640 orang
Jumlah Jasa Perjalanan
Wisata
2008
2009
2010
2.755
2.708
3.033
Pada tahun 2009, usaha perjalanan wisata tumbuh 51,87% dari tahun 2007,
dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan 10,09% dari tahun sebelumnya.
Keseluruhan usaha perjalanan wisata mampu menyerap 747.640 orang tenaga
kerja.
26
Sumber: Nesparnas, 2010
Perbandingan Kontribusi PDB dan Tenaga Kerja
Industri kreatif memiliki potensi yang besar karena rata-rata global
kontribusi PDB di atas 3% dan rata-rata global kontribusi tenaga kerja di atas
6%. Indonesia berada di atas rata-rata global dengan kontribusi PDB
mencapai 7,29% dan kontribusi tenaga kerja 7,9%
12. Lebanon
(2005):
GDP: 4.75%
Tk: 4.49%
<2 %
2-5 %
> 5 %
Kontribusi PDB:
13. Kanada
(2004)
PDB: 4,7%
TK 4,5%
1. Amerika
(2004)
PDB: 11,09%
TK: 8,53%
11. Meksiko (2003)
PDB: 4,77%
TK: 11,01%
15. Kolombia
(2005)
PDB: 3,3%
TK: 5,8%
5. Rusia (2004)
PDB: 6,06%
TK: 7,30%
2. Australia (2007)
PDB: 10,3%
TK: 8%
3. Indonesia (2010)
PDB: 7,29%
TK: 7,90%
7. Singapura (2001)
PDB: 5,67%
Tk: 5,80%
10. Filipina (1999)
PDB: 4,82%
TK: 11,10%
6. Belanda (2005)
PDB: 5,9%
TK: 8%
4. Hungaria (2002)
PDB: 6,66%
TK: 7,1%
16. Bulgaria (2005)
PDB: 2,81%
TK: 4,30%
14. Kroasia (2004)
PDB: 4,27%
TK: 4,64%
8. Rumania (2005)
PDB: 5,55%
TK: 4,19%
9. Latvia (2000)
PDB: 5,05%
TK: 5,59%
Sumber: WIPO Secretariat, 2010
Indonesia: Updating Kontribusi IK
Tren Impor Produk Kreatif Global
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
2002 2008 2002 2008 2002 2008 2002 2008
Total Dunia Negara Maju Negara Berkembang Negara Transisi
US$Juta
Kerajinan Tangan Audio Visuals Desain New Media Seni Pertunjukan Penerbitan Visual Arts
225.590
420.783
187.170
317.058
36.692
93.721
1.728
10.003
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
• Negara maju mendominasi besarnya nilai impor. Tahun 2008, impor mencapai angka 75,5%, sementara negara berkembang
sebesar 22,3%, dan negara transisi hanya sekitar 2,2%.
• Produk kreatif yang dominan diimpor berasal dari kelompok desain.
• Impor produk dan jasa penerbitan meningkat dua kali lipat di tahun 2008.
28
Kompetisi Ekonomi Kreatif (Global – 2008)
Sumber: UNCTAD, 2010
47,6 % produk dan jasa kreatif
dunia dipasok oleh
• China ($ 87,4 Miliar; 14,52 %)
• Jerman ($ 70,5 Miliar; 11,71%),
• USA ($48,5 Miliar; 8,07%),
• Belanda ($41,5 Miliar; 6,90%),
• Italia (34,1 Miliar; 5,67%)
29
Ekspor Produk Kreatif Global
16,90%
19,35%
12,04%
52,71%
10,24%
11,13%4,13%
14,39%
36,40% 34,16%
9,93%
12,46%
46,75%
24,26%
28,25%
20,55%
35,17%
44,13%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
PertumbuhanNilaiEkspor(%)
NilaiEkspor($Triliun)
Developed Oceania Developed Asia Developed America
Developed Europe Developing Africa Developing America
Developing Asia Developing Oceania Transition Asia
Transition Europe Developed Economies Growth Developing Economies Growth
Transition Economies Growth
• Negara maju yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.
• Negara transisi yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Kirgistan, Georgia, Kazakhstan, Armenia, dan Azerbaijan.
• Negara yang memiliki pertumbuhan ekspor produk kreatif yang paling besar (3 tahun terakhir) adalah Kaledonia Baru
(180%), Kirgistan (111,11%), Ethiopia (100%), Mozambik (82,77%), French Polynesia (75%).
33,19%
18,58%
20,40%
0,27
0,31
0,36
0,4
0,47
0,53
0,59
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
30
Tren Ekspor Produk dan
Jasa Kreatif Global
0
100
200
300
400
500
600
700
2002 2005 2008
US$Milyar
Kerajinan Audio Visual Desain
New Media Seni Pertunjukan Penerbitan dan Media Cetak
Seni Visual Jasa Kreatif
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
1. Subsektor seni pertunjukan
menunjukkan pertumbuhan
ekspor yang signifikan, dari
16,4% (2005) menjadi 21,4%
(2008) sehingga subsektor ini
potensial untuk menyumbang
kontribusi yang lebih besar di
masa yang akan datang
2. Subsektor desain memiliki
pertumbuhan ekspor terbesar
di tahun 2005
(38,2%), sedangkan di tahun
2008 yang terbesar adalah jasa
kreatif (44,8%)38,2%
39,6%
16,4%
21,4%288,4
425,5
629,8
34,2%
44,8%
Pertumbuhan Ekspor Desain
Pertumbuhan Ekspor Jasa Kreatif
Pertumbuhan Ekspor Seni Pertunjukan
31
Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional
Milestone Ekonomi Kreatif
Jumlah Kegiatan Terkait Ekonomi Kreatif per Instansi, 2010
Jasa-Jasa
KONTRIBUSI EKONOMI 2012
14,4
12,3
20,8
0,710,4
10,9
6,5
6,7
10,3
6,9
PDB
(%)
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel,
Restoran
Keuangan, Real
Estat
engangkutan, Komu
nikasi
Jasa-Jasa
Ekonomi Kreatif
35,09
1,44
9,22
0,22
6,13
15,91
4,41
2,25
14,66
10,65
TENAGA
KERJA
(%)
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel,
Restoran
Keuangan, Real
Estat
Pengangkutan, Komu
nikasi
Jasa-Jasa
Ekonomi Kreatif
55,98
0,51
3,200,04
0,80
17,59
5,45
1,63
5,08
9,72
JLH USAHA
(%)
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hote
l, Restoran
Keuangan, Real
Estat
Pengangkutan, Komu
nikasi
Ekonomi Kreatif
Total Usaha
Nasional: 55,5 juta
Total PDB Nasional:
Rp. 8.309, 6 triliun Total TK Nasional:
110,8 juta
 PDB: Ekonomi Kreatif sektor terpenting ke-7
 Tenaga Kerja: Ekraf sektor terpenting ke-4
 Jumlah Usaha: Ekraf Sektor terpenting ke-3
 Rasio TENAGA KERJA/USAHA = 2,2. Usaha Ekraf
bukan labor intensive, dan umumnya berukuran
mikro, kecil, dan menengah.
 Rasio PDB/USAHA = Rp. 106,3 juta. Nasional
sebesar Rp 149,7 juta. Usaha ekraf belum
optimal menciptakan nilai tambah.
kuliner
0,5%
2,0%
0,3%
14,7%
0,7%
0,8%
3,8%
28,7%
1,3%
0,4%
7,8%
1,6%
3,1%
1,9%
32,3%
periklanan
arsitektur
pasar barang seni
kerajinan
permainan
interaktif
musik
desain
fashion
film, video, fotografi
seni pertunjukan
penerbitan & percetakan
teknologi informasi
radio & TV
R & D KONTRIBUSI
PDB
2012
Rp 573,9 T
KONTRIBUSI EKONOMI 2012
 Kuliner, Fashion, dan Kerajinan
merupakan subsektor utama, dengan
pertumbuhan relatif rendah, di bawah
pertumbuhan PDB nasional.
Dibutuhkan terobosan baru di 3 sektor
utama ini.
 Teknologi Informasi tumbuh paling
tinggi. Bisnis digital berpotensi untuk
dikembangkan.
 Subsektor Desain tumbuh paling
rendah 1,19%, padahal desain
merupakan salah satu kekuatan utama
ekonomi kreatif.
5,84 5,77
2,76
1,82
5,13
1,73
1,19
5,58
6,79
2,73
3,53
9,41
6,42 6,23
3,83
periklanan
arsitektur
pasar
barangseni
kerajinan
permainan
interaktif
musik
desain
fashion
film,video,
fotografi
seni
pertunjukan
penerbitan
percetakan
teknologi
informasi
radio&TV
R&D
kuliner
PERTUMBUHAN PDB 2012 (%)
Perkembangan Ekonomi Kreatif Daerah
• Perkembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah ditandai
dengan: (1) komitmen pimpinan daerah, (2) keberadaan area
publik yang dimanfaatkan untuk kawasan kreatif, (3)
infrastruktur yang cukup baik sehingga dapat menunjang
proses kreatif, (4) keberadaan dan aktivitas komunitas
kreatif, (5) even sebagai media apresiasi industri kreatif, (6)
dukungan dari pemerintah daerah, (7) keberadaan lembaga
pendidikan formal yang menunjang industri kreatif, dan (8)
adanya dokumen perencanaan pengembangan industri
kreatif daerah.
• Area publik yang dikembangkan: taman budaya, alun-
alun, gelanggang remaja, GOR, museum, atau tempat
lainnya yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul
para pelaku kreatif di sebuah kota atau kabupaten, ataupun
pada level desa.
• Tahun 2011, propinsi yang paling aktif menyelenggarakan
even kreatif: DKI Jakarta (143 even), D.I. Yogyakarta (57
even), Jawa Barat (52 even), Bali (41 even), dan Jawa Tengah
(25 even).*
*) data diolah dari www.indonesiakreatif.net
Potensi Pasar Ekonomi Kreatif (Global – 2008)
Pangsa pasar utama produk dan jasa
Kreatif dunia (41,3 %) adalah:
• USA ($ 91,8 Miliar; 15,58%)
• Jerman ($ 55,2 Miliar ; 9,38%)
• Belanda ($ 33,7 Miliar; 5,73%)
• Inggris ($ 32,8 Miliar; 5,58%)
• Hongkong ($ 29,6 Miliar; 5,02%)
36Sumber: UNCTAD, 2010
Kondisi Demografi Indonesia: 60% Berada dalam USIA PRODUKTIF (15-55)
27% adalah PEMUDA (16-30)
KelompokUmur
Jumlah Orang
37Sumber: Data Kependudukan BPS, 2010
Potensi Wisatawan Nusantara
Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita
38
Sumber: BPS, diolah
Konsumsi Produk dan Jasa Kreatif Dalam Negeri
Pendapatan perkapita
Indonesia meningkat:
US$1.187,74 (2004)
menjadiUS$2.974,03 (2010)
Konsumsiproduk danjasa
kreatifmeningkat: Rp127,9
triliun (2004) menjadi
Rp353,1 triliun (2010)
Peningkatan pendapatan
perkapita sejalandengan
peningkatan konsumsi
produkdanjasakreatif. Hal
inimenunjukan potensi
pasardalamnegeri untuk
industri kreatif.
39Sumber: BPS dan Kemenparekraf
Potensi Digital
Pengguna Internet Indonesia
• Tahun 2004-2009, pengguna internet meningkat 167%
• Sepuluh situs yang paling sering diakses oleh para pengguna internet di Indonesia: 1. facebook, 2.
google.co.id, 3. google.com, 4. blogspot, 5. yahoo.com, 6. youtube, 7. Kaskus, 8. wordpress, 9. detik, 10.
twitter. (April 2012) 40
Sumber: APJII dan Synovate Analysis
Potensi Konten Mobile
Penetrasi Mobile di Indonesia
• Sejak 1999, penetrasi pengguna mobile di
Indonesia tumbuh signifikan. Tahun
2010, penetrasi mencapai 92%. Peluang
untuk konten mobile
• Indonesia diprediksi akan menjadi pasar
terbesar ke-3 di Asia dari mobile setelah
china & India * (ROA GROUP)
• Hand set semakin murah, mobile user
Indonesia terus bertambah : 11, 7 (2002)
juta subscribers menjadi 81,9 juta (2007)
subscribers
• Smart phones: kombinasi antara internet
dan mobile phones paling laku dijual di
Indonesia;
• Tren ke depan: Indonesia diperkirakan
setidaknya 246.1 juta subscribers di
tahun 2011 dengan tingkat penetrasi
97.8%, bahkan diprediksikan pada tahun
2013, penetrasi pasar akan mencapai
172.3% sehingga membuat Indonesia
menjadi pasar ke-4 terbesar di dunia
setelah China, India dan USA
Asia Pacific Top 10 Mobile Markets by Customers
41Sumber: Wireless Intelligence
“Negara Kepulauan yang
terbentang di sepanjang garis
khatulistiwa dengan beragam
suku bangsa”
Lebih dari 300 ragam suku dan etnis
dan 742 bahasa dan dialek.
Lebih dari 17.100 pulau,
6000diantaranya berpenghuni.
Dengan luas daratan 1,9 juta km2,
dan 3,1 juta km2 luas perairan
8 World Heritage Cultural Sites
Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
Internasional dan industri kreatif yang kuat
Indonesia merupakan negara
archipelago terluas, dan memiliki
populasi penduduk terbesar keempat
di dunia
(± 237 juta orang)
Membentang 5.120 km dari timur ke
barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Peringkat 39 dari Cultural Heritage
dari 139 Negara oleh WEF
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
121 spesies kupu-
kupu
44% endemik
12% dari mamalia di dunia
36% endemik
Khusus
Papua, presentase
flora endemik
mencapai 60-70%
35 spesies primata, 25% endemik
17% dari burung di
dunia
26% endemik
Daya saing SDA Peringkat 17/139
Negara (WEF)
Hutan Tropis terbesar setelah Brazil
51 Taman Nasional, merupakan negara
mega biodiversity ke-3 setelah brazil dan Zaire
Sekitar 59% daratan di Indonesia
merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari
total luas hutan di dunia (Stone, 1994).
Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan
Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana
18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
Forest Diversity
Permasalahan Kepariwisataan Indonesia
Sumber Permasalahan Utama Pariwisata
Sarana dan
Prasarana
SDM
Pariwisata
Komunikasi dan
Publikasi
Kebijakan dan
Peraturan
Teknologi
Informasi
Masyarakat
Aksesibilitas
Ketidaksiapan sarana
dan prasarana Destinasi
Citra Destinasi
yang negatif
Kebijakan tidak sinkron
dan tidak harmonis
Iklim usaha
tidak kondusif
Keamanan, kebersihan
dan ketertiban destinasi
Masyarakat tidak siap
menjadi destinasi wisata
Lemahnya
koordinasi
Peran serta a tidak
pelaku usahoptimal
Pengrusakan
lingkungan
Rendahnya jumlah
dan nilai investasi
Rendahnya kualitas
pelayanan pariwisata
Konektivitas
Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan
Investasi
44
Permasalahan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Sumber Permasalahan Utama Ekonomi Kreatif
SDM
Akses
Pembiayaan
Kelangkaan dan ketidakstabilan
harga bahan baku
Rendahnya kualitas
infrastruktur teknologi
Rendahnya kuantitas dan
kualtas SDM ekonomi kreatif
Konsentrasi pelaku
hanya di kota
Kebijakan pajak kurang
mendukung usaha start-up
Sulitnya mendapat
dukungan pembiayaan
Rendahnya
perlindungan HaKI
Rendah kuantitas dan kualitas
lembaga pendidikan
Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan
Sumber daya dan
Teknologi
Pemasaran
Institusi
(kelembagaan, kebijaka
n, apresiasi)
Rendahnya apresiasi masyarakat
terhadap produk kreatif
Industri
Kreatif
Backward &
forward Linkage
45
KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
NASIONAL
2.1 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
2.2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS
2.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
2.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF
2.5 FOKUS PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
Kelompok Prioritas Pembangunan berdasarkan RPJMN 2010-2014
Visi-Misi
SBY-Boediono
RPJMN
2010-2014
11 Prioritas
Nasional + 3
Prioritas
Nasional
Lainnya
Prioritas Regional
Sumatera
Jawa-Bali
Kalimantan
Sulawesi
Nusa Tenggara
Maluku
Papua
Prioritas Bidang
Sosial
Ekonomi
IPTEK
Sarana Prasana
Politik
Hankam
Hukum & Aparatur
Wilayah & Tata Ruang
SDA & LH
1
2 3
47
Visi Dan Misi Nasional
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang
Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan.
Misi:
1. Melanjutkan pembangunan menuju
Indonesia yang sejahtera.
2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
3. Memperkuat dimensi keadilan di semua
bidang.
Visi Misi Presiden
Prioritas Nasional
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas
Nasional
48
Kontrak Kinerja Menteri
Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang:
Kesejahteraan Rakyat,meliputi:
1. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan
wisatawan nusantara sebesar 20 % secara
bertahap dalam 5 tahun;
2. Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui
saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif
dan efektif;
3. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan
prasarana dan sarana pendukung pariwisata;
4. Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku
kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai
tingkat mutu pelayanan dan hospitality
management yang kompetitif di kawasan Asia.
Visi Misi Presiden
Prioritas Nasional
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas
Nasional
49
Prioritas Pembangunan Nasional
11 Prioritas Nasional KIB II
2009-2014:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &
Pasca-konflik
11.Kebudayaan, Kreativitas &
Inovasi Teknologi
Prioritas Nasional Lainnya Menurut
Bidang:
1. Politik, Hukum, dan Keamanan
2. Bidang Perekonomian
3. Kesejahteraan Rakyat
Tema Prioritas
Prioritas ke-4 bertujuan untuk
menurunkan tingkat kemiskinan
dan memperbaiki distribusi
pendapatan dengan pelindungan
sosial yang berbasis
keluarga, pemberdayaan
masyarakat dan perluasan
kesempatan ekonomi masyarakat
yang berpendapatan rendah.
Prioritas ke-11 bertujuan untuk
mengembangkan dan melindungi
keragaman dari karya seni, ilmu
dan apresiasinya sehingga dapat
tercipta kekayaan artistik dan
intelektual.
Ekonomi kreatif berperan pada
prioritas lainnya bidang
perekonomian, dan Sektor
pariwisata berperan dalam
peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Visi Misi Presiden
Prioritas Nasional
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas
Nasional
Substansi Inti Tugas Pembangunan Kemenparekraf
Visi Misi Presiden
Prioritas Nasional
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas
Nasional
4. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Pengembangan: Pengembangan Program Nasional Pengembangan
Masyarakat (PNPM) Mandiri, dimana salah satu sasaran yang akan dicapai
adalah meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM bidang pariwisata;
11. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS & INOVASI TEKNOLOGI
Penciptaan: pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan
penelitian, penciptaan dan inovasi, dan memudahkan akses dan
penggunaannya oleh masyarakat luas. Salah satu sasaran substansi ini
adalah terciptanya kebijakan untuk memfasilitasi proses perolehan hak
paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif;
Sarana: penyediaan sarana yang memadai bagi
pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan
ibukota kabupaten. Salah satu sasaran yang akan dicapai adalah
meningkatnya apresiasi, kreativitas, dan produktivitas para pelaku seni;
Prasarana: peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan
kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju
ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan
pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda. Sasaran yang
akan dicapai terkait ekonomi kreatif adalah (i) meningkatnya kreativitas
pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif, dan (ii) kebijakan
peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda;
Prioritas Bidang Pembangunan Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif
Kerangka
Buku II RPJMN
PRIORITAS BIDANG
FOKUS PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
BIDANG
Prioritas Bidang:
1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan
Kehidupan Beragama
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
4. Bidang Sarana Dan Prasarana
5. Bidang Politik
6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan
7. Bidang Hukum Dan Aparatur
8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang
9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam
mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra
Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
memberikan perluasan kesempatan kerja
52
1. Reformasi Birokrasi
dan Tata Kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan
Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi &
Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup
& Bencana
10. Daerah
Tertinggal, Terluar;
dan Paskakonflik
11.
Kebudayaan, Kreativi
tas & Inovasi
Teknologi
Struktur, otonomi daerah, sumber daya
manusia, regulasi, sinergi antara pusat dan
daerah, penegakan hukum, serta data
kependudukan
Akses pendidikan dasar-menengah, akses
pendidikan
tinggi, metodologi, pengelolaan, kurikulum, sertak
ualitas
Program kesehatan masyarakat, program
KB, sarana kesehatan, obat, serta asuransi
kesehatan nasional,
Pengembangan desa wisata dan zona kreatif
melalui PNPM bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif
Lahan, infrastruktur, penelitian &
pengembangan,pangan & gizi, serta adaptasi
perubahan iklim
Tanah & tata ruang, jalan, perhubungan, perumahan
rakyat, pengendalian
banjir, telekomunikasi, transportasi perkotaan
Kepastian hukum, penyederhanaan
prosedur, logistik nasional, sistem
informasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta
ketenagakerjaan
Kebijakan, restrukturisasi BUMN, kapasitas
energi, energi alternatif, hasil ikutan & turunan
minyak bumi/gas, konversi menuju penggunaan
Perubahan iklim, pengendalian kerusakan
lingkungan, sistem peringatan dini, serta
penanggulangan bencana
Kebijakan, kerjasama
internasional, keutuhan wilayah, serta
daerah tertinggal
Peningkatan apresiasi, kreativitas & produktivitas
para pelaku seni, Kebijakan fasilitasi perolehan hak
paten & HKI produk kreatif, serta meningkatnya
kreativitas pemuda di bidang seni, budaya, &
industri kreatif
Percepatan
pembangunan
infrastruktur
fisik
Perbaikan
infrastruktur
lunak
Penguatan
infrastruktur
sosial
Pembangunan
kreatifitas
Melanjutkan
Pembanguna
n Menuju
Indonesia
yang
Sejahtera
ALUR PIKIR
PRIORITAS NASIONAL
RPJM 2010-2014
Bidang politik, hukum
& keamanan
Bidang perekonomian
Bidang kesejahteraan
rakyat
Pencegahan terorisme, perlindungan
HAM, pemberantasan korupsi dll
Peta panduan pengembangan industri kreatif
tertentu serta Kemitraan antar industri kerajinan &
barang seni dengan sektor lain seperti pariwisata
Peningkatan jumlah wisman & wisnus, promosi 10
tujuan pariwisata, perbaikan sarana prasana
pendukung pariwisata, peningkatan kapasitas
Pemerintah & pemangku kepentingan pariwisata
lokal
Memperkuat
Pilar-Pilar
Demokrasi
Memperkuat
Dimensi
Keadilan di
Semua
Bidang
Ekonomi Kreatif & Pariwisata
Ekonomi Kreatif
Pariwisata
PrioritasNasional
Lainnya11PrioritasNasional
Penegakan Hukum
Dan
Pemberantasan
Korupsi
Perbaikan Tata
Kelola
Pemerintahan
Penegakan Pilar
Demokrasi
Pembangunan
Ekonomi dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat
Pembangunan
Yang Inklusif Dan
Berkeadilan
Sosial
Budaya
dan
Kehidupan
Beragama
Ilmu
Pengetahuan
& Teknologi
Sarana &
Prasarana
1. Peningkatan Investasi
2. Peningkatan ekspor
3. Peningkatan daya beli masyarakat
4. Optimalisasi pengeluaran Pemerintah & pengelolaan
kekayaan negara
5. Pengelolaan APBN yang berkelanjutan
6. Stabilitas sektor keuangan
7. Revitalisasi Industri
8. Daya saing ketenagakerjaan
9. Pemberdayaan koperasi & UKM
10.Jaminan sosial
11.Pariwisata dan ekonomi kreatif
Politik
Pertahanan
& Kemanan
Ekonomi
1. Pengendalian kuantitas Penduduk
2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan
4. Peningkatan partisipasi pemuda, budaya dan prestasi
olahraga
5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
6. Penguatan jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
7. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan
Kesejahteraan Sosial
8. Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan
Perlindungan Anak
1. Sistem inovasi Nasional
2. Penguasaan, Pengembangan & Penerapan IPTEK
1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk
mendukung peningkatan kesejahteraan
2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan
informasi untuk meningkatkan daya saing produk
nasional
1. Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju
Minimum Essential Forces
2. Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional
3. Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan
Keamanan dan Pelanggaran Hukum di Laut
4. Peningkatan Rasa Aman dan Ketertiban Masyarakat
5. Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional
6. Peningkatan Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional
1. Pelembagaan demokrasi
2. Pemantapan diplomasi dan kerjasama
Internasional
ALUR PIKIR
PRIORITAS BIDANG
RPJM 2010-2014 (I)Peningkatan Kualitas
SDM, serta Jati Diri
dan Karakter Bangsa
Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat
Peningkatan
Kuantitas & Kualitas
Sumber Daya IPTEK
Meningkatnya
Kualitas Diplomasi
Indonesia
Peningkatan Kualitas
Sarana dan Prasana
Peningkatan Kemampuan
Pertahanan Negara; dan
Kondisi Kemanan dalam
Negeri yang Kondusif
Melanjutkan
Pembangunan
Menuju Indonesia
yang Sejahtera
Memperkuat
Pilar-Pilar
Demokrasi
Memperkuat
Dimensi Keadilan
di Semua Bidang
Memperkuat
Dimensi Keadilan
di Semua Bidang
Kesejahteraan
Rakyat
Demokrasi
Keadilan
Ekonomi Kreatif & Pariwisata
Ekonomi Kreatif
Pariwisata
ALUR PIKIR
PRIORITAS
PENGEMBANGAN
WILAYAH
RPJM 2010-2014
Pengembangan gugus (cluster)
industri unggulan
Pengembangan industri
pariwisata alam dan budaya
Percepatan pembangunan
wilayah selatan Jawa
Penguatan produktivitas
ekonomi dan investasi
Pengembangan industri
unggulan potensial
Pengembangan jasa pariwisata
dan perdagangan
Pengembangan industri
pariwisata alam dan budaya
Pengembangan gugus industri
unggulan wilayah
Pengembangan jalur wisata alam
dan budaya
Pengembangan pusat industri
pengolahan komoditas unggulan dan
pariwisata
Pengembangan pariwisata bahari
Pengembangan sentra produksi
komoditas unggulan
Pengembangan sektor dan
komoditas unggulan
Pelestarian dan pemanfaatan
keragaman hayati
Pengembangan gugus industri
unggulan wilayah
Pusat industri pengolahan:
Medan, Batam, Pekanbaru, d
an Palembang
1. Pusat tujuan wisata
2. Jalur wisata terpadu
Potensi wisata pantai
Menciptakan iklim investasi
yang kondusif di Provinsi DKI
Jakarta
IKM industri kreatif
Teknologi dan SDM
pariwisata
Cluster industri
pariwisata
Produk/industri
unggulan wilayah
Manado-Bitung: pusat
industri pengolahan berbasis
hasil laut, termasuk kuliner
Jalur wisata Toraja-
Tomohon-Bunaken dengan
Bali
Industri pengolahan
hasil laut
Wisata bahari
Olahan ikan siap saji
Wisata bahari dan
budaya
Pemanfaatan bagi publik:
pengembangan wisata alam
Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Berdasarkan WilayahWilayah
Wil. Sumatera
Wil. Jawa dan Bali
Wil. Kalimantan
Wil. Sulawesi
Wil. Nusa
Tenggara
Wil. Maluku
Wil. Papua
Mendorong pertumbuhan
wilayah-wilayah potensial
di luar Jawa-Bali dan
Sumatera
Meningkatkan keterkaitan
antarwilayah melalui
peningkatan perdagangan
antar pulau
Meningkatkan daya saing
daerah melalui
pengembangan sektor-
sektor unggulan
Mendorong percepatan
pembangunan daerah
tertinggal, kawasan strategis
dan cepat tumbuh, kawasan
perbatasan, kawasan
terdepan, kawasan
terluar, dan daerah rawan
bencana
Mendorong
pengembangan wilayah
laut dan sektor-sektor
kelautan
Strategi Pengembangan Wilayah
Indonesia
yang
sejahtera, d
emokratis
dan
berkeadilan
Konsistensi Dan Sinkronisasi
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Sinkronisasi
Konsistensi
Sasaran
Tingkat 2
Sasaran
Tingkat 3
Sasaran
Tingkat 4
Program Bidang SektoralProgram 100 Hari
RPJMN 2010 – 2014
Kontrak Kinerja Menteri
+
Pakta Integritas
Sasaran
Tingkat 1 Prioritas Nasional
VISI-MISI
SBY-BOEDIONO
Kontrak Kinerja Menteri
+
Pakta Integritas
Kontrak Kinerja Menteri
+
Pakta Integritas
BAPPENAS, DE
PKEU & UKP
RPJP
2005-2025
KPI
Renstra Kementerian
KPI KPI
Renstra Kementerian Renstra Kementerian
PEMBANGUNAN Kemenparekraf Program Organisasi
MISITUJUANSASARANSTRATEGIS
4. Menciptakan
tata pemerintahan
yang
responsif, transpara
n dan akuntabel
7. Peningkatan
kualitas kinerja
organisasi
Kemenparekraf
Meningkatnya kualitas
pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (7)
Meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan
(7)
Terselenggaranya
Reformasi Birokrasi (7)
2. Mengembangkan ekonomi
kreatif yang dapat menciptakan nilai
tambah, mengembangkan potensi
seni dan budaya Indonesia, serta
mendorong pembangunan daerah
Meningkatnya
PDB ekonomi
kreatif (3)
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas tenaga
kerja di sektor
ekonomi kreatif (3)
Meningkatnya pemahaman masyarakat
terhadap ekonomi kreatif (4)
3. Peningkatan kontribusi ekonomi
dari industri kreatif
Meningkatnya
unit usaha di
sektor ekonomi
kreatif (3)
4. Peningkatan apresiasi terhadap
pelaku dan karya kreatif
Terciptanya ruang publik bagi masyarakat
(4)
Meningkatnya konsumsi
produk dan jasa kreatif
lokal oleh masyarakat
Indonesia (4)
1. Mengembangkan kepariwisataan
berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan serta mampu
mendorong pembangunan daerah
Meningkatnya devisa
dan pengeluaran
wisatawan di Indonesia
(1)
Meningkatnya kontribusi
kepariwisataan terhadap
PDB nasional (1)
Meningkatnya kontribusi
keparwisataan terhadap
kualitas dan kuantitas
tenaga kerja nasional (1)
Terciptanya
diversifikasi destinasi
pariwisata (2)
Meningkatnya citra
kepariwisataan
Indonesia (2)
Meningkatnya
kuantitas wisman ke
Indonesia dan
perjalanan wisnus (1)
3. Mengembangkan
sumber daya
pariwisata dan
ekonomi kreatif
secara berkualitas
5. Peningkatan
kapasitas dan
profesionalisme
SDM pariwisata dan
ekonomi kreatif
6. Penciptaan
inovasi baru di
sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas lulusan
pendidikan tinggi
pariwisata (5)
Meningkatnya
profesionalisme pelaku
sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif (5)
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas penelitian dan
pengembangan kebijakan di
sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif(6)
Meningkatnya kualitas
konten dan jejaring pelaku
ekonomi kreatif (6)
1. Peningkatan kontribusi ekonomi
kepariwisataan Indonesia
2. Peningkatan daya saing
kepariwisataan Indonesia
Meningkatnya
investasi di sektor
pariwisata (1)
Terciptanya pemasaran
pariwisata yang efektif
dan efisien (2)
8. Peningkatan
kualitas dan
kuantitas SDM
Kemenparekraf
Meningkatnya kuantitas
SDM Kemenparekraf (8)
VISI
“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA
DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”
Meningkatnya kualitas
SDM Kemenparekraf (8)
Inpres Nomor 6/2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
6 Sasaran| 21 Arah | 83 Strategi |
ARAH
Peningkatan kualitas
& kuantitas Sumber
Daya Manusia (SDM)
Pembentukan basis-
basis teknologi
pendukung industri
di bidang ekonomi
kreatif menuju
klaster teknologi
Peningkatan
penghargaan kepada
insan kreatif oleh
Pemerintah
Peningkatan
efisiensi serta
produktivitas
industri untuk
meningkatkan
keunggulan
komparatif
Peningkatan jumlah
dan perbaikan kualitas
lembaga diklat formal
dan informal
Penguatan
kapasitas
penguasaan
teknologi proses
dan teknologi
Informasi
Penciptaan
penghargaan &
sosialisasi terhadap
HKI
Peningkatan
kemampuan SDM
untuk memanfaatkan
bahan baku yang
berasal dari alam
SASARAN
1. Insan
kreatif
dengan pola
pikir dan
moodset
kreatif
2.Industri yg
unggul di pasar
dalam dan luar
negeri, dengan
peran dominan
wirausahawan
lokal
6. Tercapainya tingkat
kepercayaan yang tinggi
oleh lembaga
pembiayaan terhadap
industri di bidang
ekonomi kreatif sebagai
industri yang menarik
4. Pemanfaatan
bahan baku dalam
negeri secara
efektif bagi
industri di bidang
ekonomi kreatif
5.
Masyarakat
yang
menghargai
HKI dan meng-
konsumsi
produk kreatif
lokal
3. Teknologi
yang mendukung
penciptaan
kreasi dan
terjangkau oleh
masyarakat
Indonesia
Peningkatan
daya tarik
industri
Peningkatan jumlah
wirausahawan kreatif
sebagai lokomotif
Penciptaan database
dan jejaring insan
kreatif
Peningkatan
inovasi
bermuatan
lokal, untuk
menciptakan
keunggulan
kompetitif
Penguatan iklim
usaha kondusif bagi
investasi teknologi
pendukung
ekonomi kreatif
Peningkatan apresiasi
dan promosi sadar
lingkungan pada
industri
Pembentukan basis-
basis teknologi
penghasil bahan baku
pendukung Industri
Penciptaan iklim
kondusif untuk
menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku
Peningkatan
apresiasi terhadap
budaya bangsa dan
kearifan lokal
Peningkatan
kesadaran dan
penghargaan dunia
internasional
Penciptaan
masyarakat kreatif
yang saling
menghargai dan
saling bertukar
pengetahuan demi
kuatnya industri
nasional
Penciptaan
skema dan
lembaga
pembiayaan yang
mendukung
tumbuhkembang
nya industri
kreatif
Penguatan
hubungan antara
pelaku
bisnis, pemerinta
h, dan
cendekiawan
dengan lembaga
keuangan
Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2025 (1)Misi Ekonomi Kreatif <2015 (Penguatan Pondasi dan Pilar) 2015-2025 (Akselerasi)
1. Peningkatan kontribusi industri kreatif
terhadap pendapatan domestik bruto
Indonesia
Kontribusi PDB mencapai 6-8%
(Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 7-9%)
Kontribusi PDB mencapai 9-11%
(Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 11-
13%)
2. Peningkatan ekspor nasional dari produk/jasa
berbasis kreatifitas anak bangsa yang
mengusung muatan lokal dengan semangat
kontemporer
Kontribusi ekspor IK mencapai minimal 6-8%
(Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 9-11%)
Kontribusi ekspor IK mencapai 7-9%
(Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 10-
12%)
3. Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai
dampak terbukanya lapangan kerja baru di
industri kreatif
Kontribusi tenaga kerja IK mencapai minimal 6,5% Kontribusi tenaga kerja IK mencapai
minimal 10%
4. Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing
tinggi yang bergerak di industri kreatif
Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 1,5-2
kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tahun 2006
Jumlah perusahaan Industri Kreatif
meningkat 3-4 kali jumlah perusahaan
Industri Kreatif tahun 2006
5. Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber
daya yang berkelanjutan bagi bumi & generasi
yang akan datang
Mendukung pengurangan laju deforestasi 1 juta
hektar/tahun dan pengurangan emisi karbon 1,2
miliar ton /tahun
Melanjutkan mendukung pengurangan
laju deforestasi & emisi karbon
berdasarkan kesepakatan baru post-Kyoto
2012
6. Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif,
termasuk yang berlandaskan kearifan dan
warisan budaya nusantara
• Pertumbuhan Paten domestik terdaftar sebesar
4%
• Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar
sebesar 38,94%
• Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6%
• Pertumbuhan Desain Industri domestik terdaftar
sebesar 39,7%
• Pertumbuhan Paten domestik terdaftar
sebesar 4%
• Pertumbuhan Hak Cipta domestik
terdaftar sebesar 38,94%
• Pertumbuhan Merk domestik terdaftar
sebesar 6%
• Pertumbuhan Desain Industri domestik
terdaftar sebesar 39,7%
7. Penumbuhkembangan kawasan-kawasan
kreatif baru di wilayah Indonesia yang
potensial
Menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial
sebanyak 2X jumlah kawasan saat ini
Menumbuhkembangkan kawasan kreatif
potensial sebanyak 2X jumlah kawasan
tahun 2015
8. Penguatan citra kreatif pada produk/jasa
sebagai upaya ‘National Branding’ Indonesia di
mata dunia Internasional
Menciptakan 200 brand lokal baru yang terpercaya
dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI di
Indonesia dan juga di kantor paten negara tujuan
ekspor
Menciptakan 504 brand lokal yang
terpercaya dan telah secara legal terdaftar
di Dirjen HKI di Indonesia dan juga di
kantor paten negara tujuan ekspor
RIPPARNAS
KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
VISI DAN MISI
ANALISIS
SITUASI
PARADIGMA
STRATEGIS
KELEMBAGAAN
KEPARIWISATAAN
PEMASARAN
PARIWISATA
DESTINASI
PARIWISATA
PP No.50 Thun 2011
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN NASIONAL
(RIPPARNAS) 2010 - 2025
ACUAN PEMBANGUNAN:
1. UU tentang Otonomi Daerah
2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan
3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang
4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional ( RPJPN ) 2005-2025
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (
RPJM) 2010-2015
6. Rencana Strategis (RENSTRA)
7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan
Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata
8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional
Peningkatan Ekspor & Peningkatan Investasi
9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI
INDUSTRI PARIWISATA
TUJUAN DAN SASARAN
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN
INDIKASI PROGRAM
Pembangunan Daya Tarik
Wisata, Pembangunan
Aksesibilitas
Pariwisata, Pembangunan
prasarana umum, fasilitas
umum, dan fasilitas
pariwisata, Pemberdayaan
masyarakat melalui
kepariwisataan, Pengembangan
investasi di Bidang Pariwisata
Pengembangan Pasar
Wisatawan, Pengembangan
Citra
Pariwisata, Pengembangan
Kemitraan Pemasaran
Pariwisata, Pengembangan
Promosi Pariwisata
Penguatan Struktur Industri
Pariwisata, Peningkatan Daya
Saing Produk
Pariwisata, Pengembangan
Kemitraan Usaha
Pariwisata, Penciptaan Kredibilitas
Bisnis, Pengembangan Tanggung
Jawab Terhadap Lingkungan
Penguatan Organisasi
Kepariwisataan, Pembanguna
n Sumber Daya Manusia
Pariwisata, Penyelenggaraan
Penelitian dan Pengembangan
VISI
“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP
MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN
KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”
MISI
1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah;
2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai
tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta
mendorong pembangunan daerah;
3. Mengembangkan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara
berkualitas;
4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan
akuntabel. 61
Visi dan Misi Kemenparekraf
62
Kata Kunci dan Pemikiran Dasar
A. Pencapaian yang ingin diraih:
1. Quality of life (kualitas hidup), tidak terbatas pada kekayaan/kemakmuran
(wealth) dan ketenagakerjaan, tetapi juga terkait dengan menjaga
lingkungan, kesehatan jasmani dan rohani, pendidikan, rekreasi dan waktu senggang
, serta kepedulian sosial (social belonging) ;
2. Kesejahteraan, peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja;
B. Fokus Bidang Pembangunan. Peran yang harus diambil adalah sebagai
penggerak utama khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
1. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
2. Ekonomi Kreatif adalah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya
manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Strategi Pengembangan
Kepariwisataan Indonesia
Misi 1
1. Mengembangkan
Kepariwisataan berkelas
dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan serta mampu
mendorong pembangunan
daerah
1. Peningkatan
Kontribusi
Ekonomi
Kepariwisataan
Indonesia
2. Peningkatan
Daya Saing
Kepariwisataan
Indonesia
Strategi Pencapaian
Pemasaran Pariwisata7
Pengembangan Industri Pariwisata5
Pengembangan Destinasi Pariwisata4
Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata6
Perizinan, investasi, lingkungan hidup , tata ruang dan
wilayah, pengembangan sarana dan prasarana, pemberdayaan
Harmonisasi Kebijakan Kepariwisataan1
Multitrack Tourism Diplomacy2
Pengembangan Wisata Minat Khusus3
Multilateral; Regional; Bilateral
Iklan, Pameran, even, Festival, misi penjualan, publikasi Familiarization
trip, VITO, Promosi MICE
Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha dan
profesi kepariwisataan,
DMO, Desa wisata,pasar wisata, zona kreatif, daya tarik
wisata, kerjasama dan kemitraan
Direktori, platform informasi online, match making, market intelligence
Wisata Budaya & Sejarah,Wisata alam dan ekowisata, Wisata Olah
Raga Rekreasi (menyelam, selancar, kapal layar, treking dan
mendaki, golf, bersepeda, maraton),Wisata kapal pesiar, Wisata kuliner
dan belanja, Wisata kesehatan dan kebugaran,Wisata
konvensi, insentif, pameran, dan even
Nation Branding melalui Pariwisata8
Nation Branding terintegrasi terutama TTI 63
Strategi Pengembangan
Ekonomi Kreatif Indonesia
Misi 2
2. Mengembangkan Ekonomi
kreatif yang dapat
menciptakan nilai
tambah, mengembangkan
potensi seni dan budaya
Indonesia, serta mendorong
pembangunan daerah
3.
Peningkatan
Kontribusi
Ekonomi
Industri Kreatif
4. Peningkatan
Apresiasi
Masyarakat
Terhadap
Pelaku dan
Karya Kreatif
Strategi Pencapaian
Pemasaran Produk dan Jasa Kreatif6
Pengembangan Industri Kreatif5
Pelayanan Informasi Ekonomi Kreatif4
Koordinasi dan kerjasama terkait dengan permasalahan
distribusi, pengembangan konten, sarana dan prasarana, akses
pembiayaan, sumberdaya, pemasaran,HKI
Harmonisasi Kebijakan Ekonomi Kreatif1
Penguatan Kelembagaan dan Apresiasi Pelaku dan
Produk Ekonomi Kreatif
2
Pengembangan Konten Kreatif3
Badan Perfilman Nasional, Dewan Desain, Forum
Komunikasi, perlindungan HKI, Kampanye apresiasi thd pelaku &
karya kreatif, Ruang Publik
Komunikasi, Pameran, Festival, misi penjualan, Gelar budaya,
Distribusi produk kreatif
Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha
dan profesi bidang ekonomi kreatif, inkubator bisnis
Direktori, platform informasi online, match making, kolaborasi
Kolaborasi antar pelaku lokal, kolaborasi dgn pelaku
internasional
Penciptaan akses pembiayaan8
Fasilitasi pembiayaan, match making
Nation Branding melalui Ekonomi Kreatif7
Pencitraan melalui: Film, musik, seni pertunjukan, konten digital 64
Strategi Pengembangan Sumber daya Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Misi 3
3. Mengembangkan Sumberdaya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
secara berkualitas
5. Peningkatan
Kapasitas dan
Profesionalisme SDM
pariwisata dan
ekonomi kreatif
6. Penciptaan
inovasi baru di
sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif
Strategi Pencapaian
Penelitian terkait dengan perumusan dan
pemantauanefektifitas kebijakan di bidang
kepariwisataan dan ekonomi kreatif
Litbang Kebijakan1
Peningkatan profesionalisme pelaku2
Penyusunan standar kompetensi, penyusunan
kurikulum dan materi pendidikan dan pelatihan, diklat
bagi pelaku, sertifikasi profesi
65
Strategi Penguatan Tata
Pemerintah Yang Responsif,
transparan, dan akuntabel
Misi 4
4. Menciptakan Tata
Pemerintahan Yang
Responsif, Transparan
dan Akuntabel
7. Peningkatan
Kualitas Kinerja
Organisasi
8. Penguatan
dan Peningkatan
Kualitas
Organisasi dan
SDM
Strategi Pencapaian
Peningkatan kualitas pelayanan Informasi Publik6
Penguatan Kelembagaan Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah
5
Penguatan SDM4
Pengembangan SOP, NSPK, Analisis Struktur
Organisasi, analisis dan evaluasi tugas dan fungsi jabatan
Penguatan Organisasi1
Penguatan Perencanaan dan Monev2
Meningkatkan kualitas pengelolaan Barang Milik
Negara
3
Perencanaan Program & kegiatan, Pemantauan dan evaluasi
pencapaian Indikator Kinerja, evaluasi anggaran berbasis
kinerja
Portal Informasi Kementerian Pariwisata, Media
relation, pusat layanan informasi kepariwisataan dan
ekonomi kreatif
Pemberdayaan, pembinaan, dan pengembangan SDM
pengadaan, dan pemantauan dan evaluasi sistem pengadaan
barang dan jasa pemerintah
Fasilitasi pendidikan jenjang lebih
tinggi, diklat, kursus, jejaring
inventarisasi , evaluasi, dan pemeliharaan Barang Milik
Negara
66
67
Program Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Indonesia
Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kemenparekraf
Pengembangan Ekonomi Kreatif yang memperkuat
seni dan budaya Indonesia
1
2
3
5
6
Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis media,
desain, dan iptek4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kemenparekraf7
Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenparekraf8
FLAGSHIP:
WONDERFUL
INDONESIA
FLAGSHIP:
INDONESIA
KREATIF
1
2
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan
1.Pengembangan
Usaha, Industri, da
n Investasi
Pariwisata;
2.Pengembangan
Standardisasi
Pariwisata.
1.Pengembangan
Daya Tarik
Pariwisata;
2.Pemberdayaan
Masyarakat di
Tujuan Pariwisata;
3.Peningkatan PNPM
Mandiri Bidang
Pariwisata
1.Peningkatan Promosi
Pariwisata Dalam dan
luar Negeri;
2.Pengembangan
Informasi Pasar
Pariwisata;
3.Peningkatan Publikasi
Pariwisata;
4.Peningkatan
Pertemuan, Perjalana
n
Insentif, Konferensi, d
an Pameran
1.Pengembangan
SDM Kebudayaan
dan Pariwisata;
2.Penelitian dan
Pengembangan
Bidang
Kepariwisataan;
3.Pengembangan
Pendidikan Tinggi
Bidang Pariwisata
PENGEMBANGAN
INDUSTRI PARIWISATA
PENGEMBANGAN
TUJUAN/DESTINASI
PARIWISATA
PENGEMBANGAN
PEMASARAN DAN
PROMOSI PARIWISATA
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA DAN
KELEMBAGAAN
PARIWISATA
68
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Ekonomi Kreatif
1. Pengembangan
perfilman Indonesia;
2. Pengembangan seni
pertunjukan Indonesia;
3. Pengembangan industri
musik Indonesia;
4. Pengembangan seni
rupa murni Indonesia;
5. Pengembangan kriya
Indonesia;
6. Penguatan tata kelola
dan kelembagaan
ekonomi kreatif
berbasis seni dan
budaya.
1. Harmonisasi kebijakan
pengembangan ekonomi
kreatif;
2. Penguatan kerja sama
pengembangan ekonomi
kreatif antarlembaga di
dalam maupun di luar
negeri;
3. Peningkatan apresiasi
terhadap karya, produk
dan jasa kreatif;
4. Perluasan dan
penguatan pasar dalam
negeri serta
pengembangan pasar
luar negeri.
1. Pengembangan
standardisasi
kompetensi di bidang
ekonomi kreatif;
2. Pengembangan dan
pemberdayaan
sumber daya insani
ekonomi kreatif;
3. Penciptaan inovasi
bidang ekonomi
kreatif yang bernilai
tambah.
PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF
BERBASIS SENI DAN
BUDAYA
PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF
BERBASIS
MEDIA, DESAIN, DAN
IPTEK
PENGUATAN INSTITUSI
DAN PENGEMBANGAN
PEMASARAN EKONOMI
KREATIF
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
EKONOMI KREATIF
Designed by: Petakumpet
1. Pengembangan
ekonomi kreatif
berbasis media;
2. Pengembangan
desain dan arsitektur;
3. Pengembangan
Kerjasama dan
fasilitasi;
4. Penguatan tata kelola
dan kelembagaan
ekonomi kreatif
berbasis
media, desain, dan
iptek.
PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
2012-2014
3.1 WONDERFUL INDONESIA
3.2 INDONESIA KREATIF
3.3 KEBIJAKAN PUSAT DI DAERAH
Rice Field Ubud Bali, John W. Banagan Tana Toraja- Sulawesi, Ruary Allan Subak Bali, I Gede BradeswaraPerkebunan Teh Ciwidey Jabar, Ali Trisno P. Perkebunan teh Wonosari, Lawang, Wahyu T.
FLAGSHIP
WONDERFUL
INDONESIA
FLAGSHIP KEMENTERIAN TERKAIT DENGAN PARIWISATA:
“WONDERFUL INDONESIA”
72
Pasar
Pariwisata
Indonesia
(16 negara target
pasar, Pasar
domestik)
Destinasi
Wisata
(Mass dan
Minat khusus)
Produksi dan distribusi komunikasi pencitraan
Monitoring dan evaluasi
“Arahan strategis” pencitraan
Strategi komunikasi
pencitraan
(Umum, berdasarkan:
destinasi, minat khusus,
pasar, dan even)
Konsep pencitraan
(keymessages & brand)
Pedoman
pemanfaatan “brand” Insights
Strategi komunikasi kreatif
(communication Platform)
Materi komunikasi pencitraan yang
konsisten dengan “strategi komunikasi
kreatif”
Mendistribusikan materi komunikasi
sesuai dengan “strategi komunikasi
media”
Membuat rencana
pelaksanaan, realokasi sumber daya
& memperbaharui perkiraan masa
depan
Meninjau kinerja dengan pimpinan
Memantau dan mengevaluasi
indikator utama kinerja
Konsolidasi hasil kerja
Enabler
SDM KebijakanTeknologi
Informasi Sistem Kerja Data dan informasi
“Apa yang ingin dicapai oleh Kemenparekraf?”
“ Bagaimana cara
untuk menetapkan
dan mengarahkan
komunikasi pada
sasaran dengan
strategi kreatif dan
strategi media?”
“Bagaimana cara untuk menerjemahkan strategi
ke dalam bentuk pelaksanaan?”
“Bagaimana cara
memastikan kita
cukup efektif dan
efisien dalam
melakukan
komunikasi?”
Media Plan & Creative
Concept
(Perencanaan Media)
Penelitian dan
Pengembangan
Fokus dan Upaya Pengembangan
Kepariwisataan Indonesia
FOKUS PADA
MINAT KHUSUS
1. Wisata Budaya &
Sejarah
2. Wisata alam dan
ekowisata
3. Wisata Olah Raga
Rekreasi
(menyelam, selancar
, kapal layar, treking
dan
mendaki, golf, berse
peda, maraton)
4. Wisata kapal pesiar
5. Wisata kuliner dan
belanja
6. Wisata kesehatan
dan kebugaran
7. Wisata
konvensi, insentif, pa
meran, dan even
FOKUS LOKASI
DESTINASI
DENGAN
KRITERIA:
Memperhatikan
sebaran lokasi
PEMDA dapat diajak
bekerja sama dengan
baik
Masuk dalam MP3Ei
Memiliki DMO
Mudah untuk
dikembangkan
Wilayah yang sudah
memiliki RTRW
UPAYA PENGEMBANGAN PADA FOKUS LOKASI
DESTINASI YANG DIKEMBANGKAN
Fasilitas Pariwisata
Prasarana Umum
Aksesibilitas
Daya Tarik Wisata
Industri Pariwisata
Pemberdayaan Masyarakat
Investasi Pariwisata
Pencitraan & Promosi
Destinasi Wisata
Pemetaan dan Perancangan
Fasilitasi pembangunan fisik
FASILITASIKOORDINASI
Fasilitasi tatakelola
Fasilitasi pengembangan profil
dan promosi investasi
Harmonisasi kebijakan antar
sektor, pusat dan daerah
Sadar wisata, desa
wisata, gerakan Indonesia Indah
dan Bersih, Aktivasi ekonomi
kreatif
Sertifikasi, standarisasi, pola
perjalanan, paket wisata
Kebijakan dan Regulasi
Komunikasi dan promosi di dalam
dan luar negeri
Fokus Pengembangan Destinasi Wisata
No DPN KPPN/KSPN Prop DAYA TARIK JENIS DT
1 MEDAN–TOBA, dskt (S) Toba dskt Sumut Geowisata Pmlhraan-Revitalisasi
2 JAKARTA–KEP SERIBU, dskt (S) Kep Seribu dskt DKI Jakarta Bahari Pmlhraan-Revitalisasi
(S) Kota Tua–Sunda Kelapa dskt Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi
3 BOROBUDUR–YOGYA, dskt (S) Borobudur dskt Jateng & DIY Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi
4 BROMO–MALANG, dskt (S) Bromo–Tengger–Semeru dskt Jatim Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi
5 BALI–NUSA LEMBONGAN,
dskt
(S) Kintamani-Danau Batur, dskt Bali Geowisata Pmlhraan-Revitalisasi
(S) Menjangan, Pemuteran, dskt Bahari Pmlhraan-Revitalisasi
(S) Kuta, Sanur, Nusadua, dskt (MP3EI) Bahari Pmlhraan-Revitalisasi
6 LOMBOK – GILI TRAMENA,
dskt
(S) Rinjani dskt NTB Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi
7 KOMODO–RUTENG, dskt (S) Komodo dskt NTT Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi
8 KELIMUTU–MEUMERE, dskt (S) Ende–Kelimutu dskt Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi
9 PALANGKARAYA–TANJUNG
PUTING, dskt
(S) Tanjung Puting dskt Kalteng Ekowisata Prntisan-Pmbngunan
10 TORAJA–LORELINDU, dskt (S) Toraja dskt Sulsel Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi
11 MANADO-BUNAKEN, dskt (S) Bunaken dskt Sulut Bahari Pmlhraan-Revitalisasi
12 KENDARI–WAKATOBI, dskt (S) Wakatobi dskt Sultra Bahari Prntisan-Pmbngunan
13 SORONG–RAJA AMPAT, dskt (S) Raja Ampat dskt Papua Barat Bahari Prntisan-Pmbngunan
13 DPN 16 KSPN 12 PROP
Fokus Target Pasar
PARIWISATA LUAR NEGERI
No Fokus Pasar
TARGET
2012
% share
target
% share
pasar
2013 % share
% share
pasar
2014 % share
% share
pasar
1 Singapura 1.600.000 20,00% 5,00% 1.750.000 19,44% 9,38% 1.900.000 19,00% 8,57%
2 Malaysia 1.300.000 16,25% 1,00% 1.400.000 15,56% 7,69% 1.550.000 15,50% 10,71%
3 Australia 1.100.000 13,75% 18,00% 1.220.000 13,56% 10,91% 1.380.000 13,80% 13,11%
4 China 600.000 7,50% 7,00% 1.000.000 11,11% 66,67% 1.100.000 11,00% 10,00%
5 Jepang 450.000 5,63% 5,00% 505.000 5,61% 12,22% 560.000 5,60% 10,89%
6 Korea Selatan 320.000 4,00% 9,00% 360.000 4,00% 12,50% 400.000 4,00% 11,11%
7 Filipina 280.000 3,50% 23,00% 315.000 3,50% 12,50% 350.000 3,50% 11,11%
8 Taiwan 230.000 2,88% 1,00% 255.000 2,83% 10,87% 270.000 2,70% 5,88%
9 Amerika Serikat 210.000 2,63% 3,00% 225.000 2,50% 7,14% 235.000 2,35% 4,44%
10 Inggris 200.000 2,50% 0,29% 220.000 2,44% 10,00% 230.000 2,30% 4,55%
11 Perancis 195.000 2,44% 11,00% 210.000 2,33% 7,69% 215.000 2,15% 2,38%
12 India 180.000 2,25% 13,00% 200.000 2,22% 11,11% 205.000 2,05% 2,50%
13 Belanda 160.000 2,00% 2,00% 185.000 2,06% 15,63% 190.000 1,90% 2,70%
14 Timur Tengah 160.000 2,00% 14,00% 175.000 1,94% 9,38% 185.000 1,85% 5,71%
15 Jerman 150.000 1,88% 1,00% 165.000 1,83% 10,00% 175.000 1,75% 6,06%
16 Rusia 100.000 1,25% 10,00% 110.000 1,22% 10,00% 125.000 1,25% 13,64%
17 Lainnya 765.000 9,56% 705.000 7,83% 930.000 9,30% 31,91%
JUMLAH 8.000.000 100% 4,58% 9.000.000 100,00% 12,50% 10.000.000 100% 11,11%
FLAGSHIP
INDONESIA
KREATIF
77
TidakBerwujud
Film, Video, Fotografi
TV dan Radio
Periklanan
Penerbitan dan
percetakan
Musik
Seni pertunjukan
Pasar barang
seni
Kerajinan
Fesyen
Desain
Arsitektur
Teknologi
Informasi
Penelitian dan
pengembangan
Permainan
interaktif
IntensitasSumberdaya
Substansi Dominan
Media Seni dan Budaya Desain Ilmu pengetahuan & teknologi
Kuliner
Berwujud
Pengelompokan Industri Kreatif
BERDASARKAN SUBSTANSI DOMINAN & INTENSITAS SUMBER DAYA
77
2005: 2006: 2007: 2008:
2009: 2010: 2011: 2012:
PRESIDEN: MENYATAKAN
BAHWA INDUSTRI KERAJINAN
DAN KREATIVITAS BANGSA
HARUS DITINGKATKAN
TRADE EXPO:
MENGEMBANGKAN SEKTOR
JASA DAN MENYEDIAKAN
ZONA BAGI PELAKU DALAM
INDUSTRI KREATIF
PPBI 2007 // PENGEMBANGAN
TIM IDP // PEMETAAN
INDUSTRI KREATIF DI
INDONESIA
CETAK BIRU PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF
INDONESIA
INPRES NO. 6/2009 TENTANG
EKONOMI KREATIF // PPKI
BERUBAH MENJADI PPBI //
TAHUN INDONESIA KREATIF
PELUNCURAN PLATFORM
KOMUNIKASI EKONOMI
KREATIF:
WWW.INDONESIAKREATIF.NE
T
PEMBENTUKAN
KEMENTERIAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF//
CETAK BIRU BATIK
INDONESIA
milestone “PROGRAM KREATIF” INDONESIA
SELANJUTNYA?
78
BAGAIMANA KITA MENUMBUHKAN KREATIVITAS DI DALAM MASYARAKAT
SEBAGAI MODAL UTAMA DALAM MENCIPTAKAN NILAI EKONOMIS DAN
MEMPERKUAT JATI DIRI INDONESIA.
BAGAIMANA KITA MEMPERKUAT NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM
MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF DENGAN DUKUNGAN TEKNOLOGI.
PDB
7,7%
LAPANGAN USAHA
6,8%
TENAGA KERJA
7,8%
TERHADAP
*
79
WHAT BEYOND?
EKONOMI KREATIF
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
Oleh Kemenparekraf
80
EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI
DAN BUDAYA
Industri Musik
3. Peningkatan
akses
pembiayaan
5. Penguatan
Insititusi
4. Peningkatan
akses pasar
1. Pengembangan
sumber daya dan
teknologi
2. Pengembangan
industri kreatif
EKONOMI KREATIF BERBASIS
MEDIA, DESAIN, IPTEK
Perfilman
Film layar
lebar, dokumenter
komersial, film TV, Video
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Sastra, teater, musik dan
tari
Seni Rupa
Musik (seluruh genre baik
melalui major label
ataupun independen)
Seni grafis, seni
patung, seni lukis, seni
instalasi, seni
keramik, kriya, dan
fotografi
Ekonomi Kreatif
Berbasis Media
Desain dan Arsitektur
Desain Komunikasi
Visual, Desain
Mode, Desain Produk &
Kemasan, Arsitektur
dan Desain Interior
Animasi dan
Komik, Tulisan Fiksi dan
Non-Fiksi, Karya Kreatif
Audio dan Video, Karya
Kreatif
Periklanan, mobile apps
content, interactive
games, web apps
content
Fesyen
Busana, alas kaki, dan
aksesoris
PROGRAM UTAMA INDONESIA KREATIF
81
RUANG DAN
TEMPAT KREATIF
GELOMBANG
KREATIF
PLATFORM DIGITAL
PEMBERDAYAAN
TALENTA &
WIRAUSAHA
KREATIF
PENINGKATAN
KEMAMPUAN &
FASILITASI
EKSPRESI, EKSPERIM
ENTASI, EKSPLORASI
INTERAKSI
DIGITAL
PENGAKUAN
, PEMAHAMAN,
DAN KONSUMSI
KEBIJAKANPENGEMBANGANDIDAERAH
PNPM MANDIRI DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN KEGIATAN PUSAT
DI DAERAH
DESA WISATA
Program nasional
pengentasan kemiskinan
melalui sektor pariwisata
yang kemudian dikenal
sebagai program
pembangunan desa wisata.
Selain itu pembangunan
desa wisata bertujuan
untuk mendorong
pembangunan di daerah
dan meminimasi
kesenjangan kesejahteraan
POLA PERJALANAN
SARANA PROMOSI
DUKUNGAN EVENT
DALAM & LUAR NEGERI
KEWIRAUSAHAAN
KREATIF
RUANG KREATIF TAMAN
BUDAYA
ASET FISIK BERUPA
BANGUNAN, PERALATA
N, JALAN
Untuk meningkatkan daya
tarik di destinasi
wisata, seperti:
toilet, gazebo, menara
pandang, signage, gapura, dll
DUKUNGAN EVENT
BIMBINGAN TEKNIS
SOSIALISASI
KAJIAN
DLL
MARI KITA KEMBANGKAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
INDONESIA YANG DAPAT MEMBUAT MASYARAKAT INDONESIA
MENJADI LEBIH BAHAGIA
DAN MARI TUNJUKKAN RASA CINTA DAN
BANGGA KITA TERHADAP BANGSA DAN NEGARA
INDONESIA DENGAN MENGUNJUNGI DESTINASI PARIWISATA
DALAM NEGERI DAN MENGKONSUMSI PRODUK DAN JASA
KREATIF LOKAL
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengantar pariwisata
Pengantar pariwisataPengantar pariwisata
Pengantar pariwisataDesi Rizki
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahUmpungeng
 
Buku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataBuku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataTV Desa
 
Kelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptxKelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptxjenalabidin17
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisataRieAwan
 
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Tri Widodo W. UTOMO
 
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata NglanggeranKritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata NglanggeranArief Budiman
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Yani Adriani
 
Bahan paparan-umm
Bahan paparan-ummBahan paparan-umm
Bahan paparan-ummjecky kea
 
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaStudi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaRumba .
 
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalPengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalDadang Solihin
 
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptx
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxMateri Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptx
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
 
Pariwisata digital
Pariwisata digitalPariwisata digital
Pariwisata digitalahsanunnaseh
 
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UIMenhariq Noor
 

Was ist angesagt? (20)

DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATADAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA
 
Pengantar pariwisata
Pengantar pariwisataPengantar pariwisata
Pengantar pariwisata
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
 
Ekonomi kreatif
Ekonomi kreatifEkonomi kreatif
Ekonomi kreatif
 
mengenal-desa-wisata.ppt
mengenal-desa-wisata.pptmengenal-desa-wisata.ppt
mengenal-desa-wisata.ppt
 
Industri pariwisata.
Industri pariwisata.Industri pariwisata.
Industri pariwisata.
 
Buku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataBuku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa Wisata
 
Kelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptxKelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptx
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata
 
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
 
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata NglanggeranKritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan
 
Bahan paparan-umm
Bahan paparan-ummBahan paparan-umm
Bahan paparan-umm
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaStudi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
 
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalPengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
 
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptx
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxMateri Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptx
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptx
 
Pariwisata digital
Pariwisata digitalPariwisata digital
Pariwisata digital
 
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
 

Andere mochten auch

Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019
Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019
Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019Dadang Solihin
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Andrie Trisaksono
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaTogar Simatupang
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Andrie Trisaksono
 
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalPentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalDepok Creative
 
Industri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaIndustri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaPT Indo Analisis
 
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Andrie Trisaksono
 
Paradigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataParadigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataHanas Yordi Pratama
 
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. PangestuPengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. PangestuHanas Yordi
 
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaTri Damayantho
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showIrfan Tualang
 
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...guztymawan
 
Cetak Biru Industri Kreatif JABAR
Cetak Biru Industri Kreatif JABARCetak Biru Industri Kreatif JABAR
Cetak Biru Industri Kreatif JABARTogar Simatupang
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTogar Simatupang
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifTogar Simatupang
 
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...Segitiga.Net
 
Islamic Finance Review - GFIF 2015
Islamic Finance Review - GFIF 2015Islamic Finance Review - GFIF 2015
Islamic Finance Review - GFIF 2015Mujtaba Khalid
 
Global islamic-finanace-report
Global islamic-finanace-reportGlobal islamic-finanace-report
Global islamic-finanace-reportLeno4kaProsto
 

Andere mochten auch (20)

Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019
Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019
Renstra Badan Ekonomi Kreatif 2015-2019
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
 
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalPentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
 
Industri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaIndustri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di Indonesia
 
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
 
Paradigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisataParadigma baru pemasaran pariwisata
Paradigma baru pemasaran pariwisata
 
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. PangestuPengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu
Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu
 
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif show
 
Paparan Mr.Birowo BAPPEDA DIJ - Jogjakarta
Paparan Mr.Birowo BAPPEDA DIJ - JogjakartaPaparan Mr.Birowo BAPPEDA DIJ - Jogjakarta
Paparan Mr.Birowo BAPPEDA DIJ - Jogjakarta
 
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
 
Cetak Biru Industri Kreatif JABAR
Cetak Biru Industri Kreatif JABARCetak Biru Industri Kreatif JABAR
Cetak Biru Industri Kreatif JABAR
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial discipline
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatif
 
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...
Presentasi Plenary Studi dan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indones...
 
Islamic Finance Review - GFIF 2015
Islamic Finance Review - GFIF 2015Islamic Finance Review - GFIF 2015
Islamic Finance Review - GFIF 2015
 
Global islamic-finanace-report
Global islamic-finanace-reportGlobal islamic-finanace-report
Global islamic-finanace-report
 
Bandung Kota Kreatif
Bandung Kota KreatifBandung Kota Kreatif
Bandung Kota Kreatif
 

Ähnlich wie KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

48488412-MATERI-MICE.pptx
48488412-MATERI-MICE.pptx48488412-MATERI-MICE.pptx
48488412-MATERI-MICE.pptxAnekaBalikpapan
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayTri Damayantho
 
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_miceNitaMewaKameliaSiman
 
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdf
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdfLaporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdf
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdfajepkhan
 
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikkaKebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikkaPetrus Poling Wairmahing
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITSTT Harapan
 
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliPotensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliChandra Daru Nusastiawan
 
Tantangan pariwisata bukittinggi
Tantangan pariwisata bukittinggi Tantangan pariwisata bukittinggi
Tantangan pariwisata bukittinggi Yani Adriani
 
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018awan putih
 
Strategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnusStrategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnusFitri Indra Wardhono
 
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini Phd
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini PhdSeminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini Phd
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini PhdIwan S
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptxMangombarPakpahan
 
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyRencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyHairullah Gazali
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAEva Handriyantini
 

Ähnlich wie KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF (20)

48488412-MATERI-MICE.pptx
48488412-MATERI-MICE.pptx48488412-MATERI-MICE.pptx
48488412-MATERI-MICE.pptx
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
 
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippdaLampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
 
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdfConcept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
 
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdf
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdfLaporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdf
Laporan_Pendahuluan_ITMP_Danau_Toba.pdf
 
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikkaKebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata IT
 
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliPotensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
 
TSPPD.pptx
TSPPD.pptxTSPPD.pptx
TSPPD.pptx
 
Tantangan pariwisata bukittinggi
Tantangan pariwisata bukittinggi Tantangan pariwisata bukittinggi
Tantangan pariwisata bukittinggi
 
Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operato...
Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operato...Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operato...
Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operato...
 
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
 
Strategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnusStrategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnus
 
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini Phd
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini PhdSeminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini Phd
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi CORE - Hendri Saparini Phd
 
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
 
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyRencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
 
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
 

Kürzlich hochgeladen

Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamalitaseptiana2
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 

Kürzlich hochgeladen (7)

Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 

KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

  • 1. Kementerian Pariwisatadan EkonomiKreatif PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 03.04.2013 Drs. UKUS KUSWARA, MM SEKJEN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
  • 2. AGENDA 2 PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Mengenai Kemenparekraf 1.2 Perkembangan Kepariwisataan Nasional 1.3 Perkembangan Ekonomi Kreatif Nasional KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 2.1 Peran Kemenparekraf dalam Pembangunan Nasional 2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis 2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kepariwisataan 2.4 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi Kreatif 2.5 Fokus Program Pembangunan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF 2012-2014 3.1 Wonderful Indonesia 3.2 Indonesia Kreatif DISKUSI KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
  • 3. PENDAHULUAN 1.1 SEKILAS MENGENAI KEMENPAREKRAF 1.2 PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 1.3 PERKEMBANGAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 1.4 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
  • 4. 4 Resuffle Kabinet – Terbentuknya Kemenparekraf 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara tanggal 18 Oktober 2011. Pasal 1: “ Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Kementerian Negara, yang selanjutnya disebut dengan Kementerian sebagai berikut (1-34): 23. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” 2. Dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 sebagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tanggal 19 Oktober 2011. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara tanggal 21 Desember 2011.
  • 5. MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF STAF AHLI INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL DITJEN PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DITJEN PEMASARAN PARIWISATA DITJEN EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA PUSAT DATA DAN INFORMASI DITJEN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN DAN IPTEK BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PUSDIKLAT PEGAWAI PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK WAMEN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF SET. ITJEN INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III RORENSI ROKUMPEG ROKEU ROKLN ROMUM DIT. PERANCANGAN DESTINASI DAN INVESTASI PARIWISATA DIT. PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DIT. INDUSTRI PARIWISATA DIT. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIT. PENGEMBANGAN PASAR & INFORMASI PARIWISATA DIT. PROMOSI PARIWISATA LUAR NEGERI DIT. PROMOSI PARIWISATA DALAM NEGERI DIT. PENCITRAAN INDONESIA DIT. PROMOSI KONVENSI, INSENTIF, EVEN & MINAT KHUSUS SET. DITJEN SET. DITJEN DIT. PENGEMBANGAN INDUSTRI PERFILMAN DIT. PENGEMBNGAN SENI PERTUNJUKAN DAN INDUSTRI MUSIK DIT. PENGEMBANGAN SENI RUPA SET. DITJEN DIT. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA DIT. DESAIN DAN ARSITEKTUR DIT. KERJA SAMA DAN FASILITASI SET. DITJEN PUSLITBANG KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN PUSBANG SDM KEPAREKRAF PUSAT KOMPETENSI KEPAREKRAF SET. BADAN Unit eselon I PUSLITBANG KEBIJKAAN EKONOMIKREATIF Unit eselon II DIT. PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUSKONVENSI, INSENTIF,DAN EVEN
  • 6. Apa yang dimaksud dengan Kepariwisataan? Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata 1 dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Jasa perjalanan wisata Wisata tirtaJasa pramuwisata Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi Jasa konsultan pariwisataJasa makanan dan minuman spa Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran Jasa transportasi wisataKawasan pariwisata penyediaan akomodasi Daya tarik wisata Jasa informasi pariwisata 13* * industri yang disebutkan diatas selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Menteri 1 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah
  • 7. Apa itu Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif? Ekonomi Kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. *Kementerian Perdagangan 2009 Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. *Kementerian Perdagangan 2009 Kreatifitas tidak hanya berbasis artistik, namun bisa juga berbasis sains dan injiniring Telah terjadi pergeseran era perekonomian yaitu dari era ekonomi pertanian menjadi era ekonomi kreatif. Kuliner Riset & Pengembangan TV & RadioTeknologi Informasi Penerbitan & Percetakan Seni Pertunjukan Musik Permainan Interaktif Film, Video, FotografiFesyenDesain Kerajinan Pasar Barang Seni Arsitektur Periklanan15
  • 8. Keterkaitan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Penguatan kualitas kepariwisataan Kualitas kepariwisataan seringkali diukur dari lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan. Penciptaan daya tarik wisata Produk dan jasa ekonomi kreatif, dapat menjadi daya tarik utama di suatu daerah destinasi wisata. Promosi Produk dan jasa ekonomi kreatif merupakan media promosi yang efektif bagi suatu destinasi wisata, dan sebaliknya. 1 2 Ekonomi KreatifKepariwisataan Penguatan Kualitas kepariwisataan Penciptaan daya tarik wisata Promosi Promosi 3 8
  • 9. Perekonomian Pasar Wisatawan Mancanegara dan Negara Tujuan Ekspor Industri Kreatif Sumber: World Bank, The Global Outlook, Juni 2011 10 negara utama asal wisman: Singapura, Malaysia, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Inggris, Filipina, dan AS. 10 negara tujuan ekspor utama industri kreatif: AS, Jerman, Inggris, Jepang, Belanda, Belgia, Perancis, Italia, Singapura, dan Australia. Krisis ekonomi tahun 2009 menciptakan pertumbuhan negatif: Amerika -3,5%, Jerman -5,1%, Inggris -4,9%, Jepang -6,3%. Tahun 2010 mulai mengalami perbaikan (recovery): Amerika 3%, Jerman 3,6%, Inggris 1,4%, Jepang 4% Tahun 2009, jumlah wisman Indonesia mengalami penurunan, khususnya yang berasal: Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, AS, dan Jerman. Permintaan impor tahun 2009 mengalami penurunan: AS -13,6%, Jerman -9,2%, Inggris -11,9%, Jepang -15,3%. Tahun 2010 terjadi peningkatan impor: Amerika 12,5%, Jerman 11,7%, Inggris 8,8 %, Jepang 9,8%.
  • 10. Kondisi Sosial, Politik, dan Keamanan 2000 • Kerusuhan Poso • Bom BEJ • Bom Malam Natal • Gempa Bumi Bengkulu 2001 • Tragedi WTC New York • Bom Gereja St.Anna • Bom Atrium Jakarta • Konflik Sampit 2002 • Travel Advisory Australia • Bom Bali I • Timor Timur Merdeka • Lepasnya Pulau Sipadan & Ligitan 2003 • Konflik Irak • Bom JW Marriot • Operasi Militer Aceh 2004 • Bom Kedubes Australia • Pemilu Presiden dan Wapres pertama • Tsunami Aceh 2005 • Kenaikan minyak dunia • Bom Bali II • Aceh Monitoring Mission 2006 • Kudeta Thailand • Gempa bumi Yogya dan tsunami pantai selatan Jawa • Banjir lumpur panas Lapindo Sidoarjo 2007 • Air Travel Warning Australia • Uni Eropa Travel Ban 2008 • Krisis Ekonomi Global 2009 • Bom JW Marriott & Ritz Carlton 2010 • Krisis Politik Thailand • Penutupan Maskapai Japan Airlines 2011 • Bom buku • Percobaan bom pipa gas Serpong • Bom Gereja Solo • Kekacauan politik timur tengah Isu Sosial, Politik, dan Keamanan semakin kompleks seiring perkembangan teknologi. Isu cenderung berskala kecil namun frekuensi terjadinya semakin sering. Isu dekade terakhir, mencakup kasus terorisme, konflik SARA, bencana alam, kekacauan politik, serta sengketa kawasan perbatasan 10
  • 11. 11 7,12% 1,77% -2,33% -11,25% 19,12% -6,00% -2,61% 13,02% 13,24% 1,43% 10,74% 9,24% 5,10% 3,78% 0,89% 2,79% -0,90% 10,10% 4,40% 5,50% 6,60% 2,10% -3,90% 6,60% 4,70% 3,80% -15% -10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Pertumbuhan Wisman Indonesia (%) Pertumbuhan Wisman Dunia (%) Pertumbuhan rata-rataIndonesia:4,51% Pertumbuhan rata-rataDunia:3,57% 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Perkembangan Wisatawan Global Sumber: UNWTO (Barometer Januari 2013 ), Kemenparekraf (2000 –2010)
  • 12. Kondisi Konektivitas Transportasi Indonesia 12 • Kapasitas transportasi udara terbesar (musim dingin 2011) adalah pada jalur penerbangan Indonesia-Singapura (4,1 juta seat), Indonesia- Malaysia (3,9 juta seat), dan Indonesia-Australia (1,6 juta seat). • Berdasarkan destinasi atau pintu masuk wisman, Jakarta dan Denpasar masih sangat dominan. Kapasitas penerbangan dari negara asing ke Indonesia melalui Jakarta: 8,2 juta seat (51,3%), dan Bali mencapai 27,3% dari total kapasitas. • Perkembangan jumlah maskapai penerbangan dalam negeri yang melayani penerbangan nasional sangat signifikan, sehingga berdampak positif terhadap mobilitas wisman dan nusantara antar pulau antar provinsi. Sumber: Direktorat Angkutan Udara, Kemhub (diolah), 2011
  • 13. Persaingan Kepariwisataan di Dunia 77,65 59,80 55,67 52,68 43,63 28,30 31,40 26,88 24,58 23,29 81,41 62,71 57,58 56,18 46,12 29,31 34,04 28,35 24,71 23,40 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 Perancis USA Cina Spanyol Italia Inggris Turki Jerman Malaysia Meksiko 2010 2011 JumlahKedatanganWisatwanMancanegara(JutaOrang) Jumlah Kedatangan Wisatawan berdasarkan Region PertumbuhanWisatawanMancanegara 4,85 4,87 3,44 6,64 5,71 3,56 8,42 5,50 0,56 0,49 Sumber: UNWTO, Barometer Januari 2013
  • 14. Pasar Wisatawan Potensial di Dunia JumlahWisatawan(Jutaorang) Rata-rataPertumbuhanTahunan 2,1 % 6,3 % 1,6 % 6,4 % 9,6 % Wisatawan dunia terus meningkat secara signifikan, dengan jumlah wisatawan paling banyak berasal dari wilayah Eropa (476,6 juta wisatawan di tahun 2010) dan Timur Tengah menjadi wilayah rata-rata pertumbuhan tahunan tertinggi (sebesar 6,3%) pada periode 1990 – 2010. Sumber: UNWTO, 2010 14 Pertumbuhan Wisatawan berdasarkan Region
  • 15. Sebaran Outbond Wisatawan Dunia Dan Wisman Indonesia Berdasarkan Region Afrika Total: 61 jt Penetrasi 0,04 % Eropa Total: 351 jt Penetrasi 0,30 % Amerika Selatan Total: 198 jt Penetrasi 0,02 % Amerika Utara Total: 87 jt Penetrasi 0,26 % < 1% ASEAN Total: 54 jt Penetrasi 5,59 % 5 – 9 % Oceania Total: 8,2 jt Penetrasi 9,80 % > 9 % Penetrasi Pariwisata (dr jumlah wisatawan) Asia Total: 165 jt Penetrasi 1,01 % Timur Tengah Total: 13 jt Penetrasi 1,10 %1 – 5 % 32 (7,23%) Total M $ (% Indonesia) Total Pengeluaran untuk Pariwisata 421 (0,38%) 140 (1,19%) 136 (0,23%) 114 (0,04%) 52 (0,30%) 31 (0,78%) 24 (5,05%) Indonesia memiliki Pasar Pariwisata Global yang perlu ditingkatkan Sumber: UNWTO, 2011
  • 16. Potensi Pariwisata Global - Tahun 2010 • Peningkatan penetrasi Indonesia; khususnya Eropa Barat dan Amerika Serikat (penetrasi Pariwisata Indonesia masih dibawah 1%) • Peningkatan lama tinggal wisatawan; khususnya Cina, Hong Kong, Jepang dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (lama tinggal masih dibawah 7 hari) • Peningkatan Wisman secara signifikan di 5 negara di tahun 2010; yaitu Cina (19%), Kanada (22%), India (24%), Australia (32%), dan Brunei Darussalam (149%) Sumber: UNWTO dan PES, 2011
  • 17. Pola Tahunan Kunjungan Wisman Indonesia (Tahun 2010) Periode sepi (“low season”): Turunnya minat turis untuk datang ke Indonesia perlu disingkapi dengan ragam daya tarik, promosi, dan pola perjalanan, event/kegiatan Periode ramai (“high season”): Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung maupun secara tidak langsung 17 Sumber: PES, 2011
  • 18. Konsentrasi Wisman Indonesia - Tahun 2010 Pada tahun 2010, Pariwisata Indonesia bertumpu pada 5 negara asal wisman. Dengan nilai CR5 mencapai 61,56% dari keseluruhan wisman yang datang ke Indonesia. 1. Singapura • Jumlah: 1.373.126 • Persentase: 19,61% 2. Malaysia • Jumlah: 1.277.476 • Persentase: 18,24% 3. Australia • Jumlah: 771.792 • Persentase: 11,02% 4. Cina • Jumlah: 469.365 • Persentase: 6,70% 5. Jepang • Jumlah: 418.971 • Persentase: 5,98% 18 Sumber: UNWTO, 2011
  • 19. Kinerja Kepariwisataan NO URAIAN 2007 2008 2009 2010*) 2011**) 1 ADHB (trilliun Rp) PDB NASIONAL 3.950,89 4.948,69 5.606,20 6.436,27 7.427,09 PDB PARIWISATA 134,86 153,17 173,21 196,27 216,38 Hotel 17,32 18,90 20,78 23,88 26,30 Restoran 106,25 121,24 137,62 155,04 169,62 Rekreasi & Hiburan 11,29 13,03 14,81 17,35 20,46 2 PDB NASIONAL 1.964,33 2.082,46 2.178,85 2.313,84 2.463,24 PDB PARIWISATA 66,07 70,22 75,43 78,83 83,26 Hotel 13,65 14,26 15,20 16,23 17,70 Restoran 44,68 47,62 51,23 52,93 55,10 Rekreasi & Hiburan 7,75 8,35 9,00 9,67 10,46 3 PDB NASIONAL 6,35 6,01 4,63 6,20 6,46 PDB PARIWISATA 8,94 5,15 5,57 6,56 5,62 4 PDB PARIWISATA 3,41 3,10 3,09 3,05 2,91 Hotel 0,44 0,38 0,37 0,37 0,35 Restoran 2,69 2,45 2,45 2,41 2,28 Rekreasi & Hiburan 0,29 0,26 0,26 0,27 0,28 ADHK 2000 (trilliun Rp) KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%) Pertumbuhan Ekonomi y.o.y (%) Keterangan : *) Angka sementara; **) Angka sangat sementara Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas Pertumbuhan PDB pariwisata tahun yang lain dihitung menggunakan pendekatan 3 sektor (Hotel, Restoran, Rekreasi dan Hiburan). Sumber: BPS, Indikator Ekonomi
  • 20. (000Orang) Langsung TidakLangsung 1 2007 2.720,0 2.496,4 5.216,4 2 2008 3.622,4 3.362,5 6.984,9 3 2009 3.557,6 3.425,9 6.983,5 4 2010 3.500,8 3.934,6 7.435,4 5 2011 3.948,1 4.578,5 8.526,6 No Tahun TenagaKerja TotalTenagaKerja DAMPAKPARIWISATATERHADAPPENYERAPANTENAGA KERJA TAHUN2007-2011
  • 21. Daya Saing Kepariwisataan Indonesia (WEF, 2008 – 2011) 1 Sumber: WEF report 2008, 2009, 2011 21
  • 22. Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara Periode: Jan 2009-Oktober 2011 JumlahWisatawanMancanegara(Orang) Tahun 2000-2010, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia sebesar 4,39% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,47% per tahun. Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia. 22 Sumber: Nesparnas, 2011
  • 23. Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara Periode: Jan 2009-Desember 2012 -15% -10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 300.000 350.000 400.000 450.000 500.000 550.000 600.000 650.000 700.000 750.000 800.000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sept okt nov Des 2009 2010 2011 2012 Month on Month Year on Year Poly. (Visitor Arrival) JumlahWisatawanMancanegara(Orang) Sumber: Nesparnas, 2011 Tahun 2000-2012, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia sebesar 4,51% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,57% per tahun. Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia.
  • 24. Kondisi Sektor Perhotelan Nasional Jumlah Hotel Bintang Akomodasi Non Bintang 1306 13.281 Penyerapan Tenaga Kerja 233.745 orang Hunian Kamar 2006 2007 2008 2009 2010 46,18 % 46,89 % 48,07 % 48,31 % 48,86 % Tamu (juta orang) Asing 2008 2009 2010 Indonesia 2008 2009 2010 4,1 4,6 14,4 17,2 5,2 18,6 Pada 2006-2010, jumlah hotel selalu meningkat setiap tahun. Tamu yang datang untuk menginap pun meningkat secara signifikan, baik untuk tamu asing, maupun tamu domestik. 24 Sumber: Nesparnas, 2010
  • 25. Kondisi Sektor Jasa Restoran Penyerapan Tenaga Kerja Restoran 446.775 orang Jumlah Restoran 2008 2009 2010 2.235 2.704 2.916 Perkembangan industri restoran di Indonesia mengalami peningkatan pesat di tahun 2007 hingga 2010. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan sebesar21% dari tahun 2007, dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan sebesar 7,84% dari tahun 2009. 25 Sumber: Nesparnas, 2010
  • 26. Kondisi Jasa Perjalanan Wisata 747.640 orang Jumlah Jasa Perjalanan Wisata 2008 2009 2010 2.755 2.708 3.033 Pada tahun 2009, usaha perjalanan wisata tumbuh 51,87% dari tahun 2007, dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan 10,09% dari tahun sebelumnya. Keseluruhan usaha perjalanan wisata mampu menyerap 747.640 orang tenaga kerja. 26 Sumber: Nesparnas, 2010
  • 27. Perbandingan Kontribusi PDB dan Tenaga Kerja Industri kreatif memiliki potensi yang besar karena rata-rata global kontribusi PDB di atas 3% dan rata-rata global kontribusi tenaga kerja di atas 6%. Indonesia berada di atas rata-rata global dengan kontribusi PDB mencapai 7,29% dan kontribusi tenaga kerja 7,9% 12. Lebanon (2005): GDP: 4.75% Tk: 4.49% <2 % 2-5 % > 5 % Kontribusi PDB: 13. Kanada (2004) PDB: 4,7% TK 4,5% 1. Amerika (2004) PDB: 11,09% TK: 8,53% 11. Meksiko (2003) PDB: 4,77% TK: 11,01% 15. Kolombia (2005) PDB: 3,3% TK: 5,8% 5. Rusia (2004) PDB: 6,06% TK: 7,30% 2. Australia (2007) PDB: 10,3% TK: 8% 3. Indonesia (2010) PDB: 7,29% TK: 7,90% 7. Singapura (2001) PDB: 5,67% Tk: 5,80% 10. Filipina (1999) PDB: 4,82% TK: 11,10% 6. Belanda (2005) PDB: 5,9% TK: 8% 4. Hungaria (2002) PDB: 6,66% TK: 7,1% 16. Bulgaria (2005) PDB: 2,81% TK: 4,30% 14. Kroasia (2004) PDB: 4,27% TK: 4,64% 8. Rumania (2005) PDB: 5,55% TK: 4,19% 9. Latvia (2000) PDB: 5,05% TK: 5,59% Sumber: WIPO Secretariat, 2010 Indonesia: Updating Kontribusi IK
  • 28. Tren Impor Produk Kreatif Global 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 2002 2008 2002 2008 2002 2008 2002 2008 Total Dunia Negara Maju Negara Berkembang Negara Transisi US$Juta Kerajinan Tangan Audio Visuals Desain New Media Seni Pertunjukan Penerbitan Visual Arts 225.590 420.783 187.170 317.058 36.692 93.721 1.728 10.003 Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010 • Negara maju mendominasi besarnya nilai impor. Tahun 2008, impor mencapai angka 75,5%, sementara negara berkembang sebesar 22,3%, dan negara transisi hanya sekitar 2,2%. • Produk kreatif yang dominan diimpor berasal dari kelompok desain. • Impor produk dan jasa penerbitan meningkat dua kali lipat di tahun 2008. 28
  • 29. Kompetisi Ekonomi Kreatif (Global – 2008) Sumber: UNCTAD, 2010 47,6 % produk dan jasa kreatif dunia dipasok oleh • China ($ 87,4 Miliar; 14,52 %) • Jerman ($ 70,5 Miliar; 11,71%), • USA ($48,5 Miliar; 8,07%), • Belanda ($41,5 Miliar; 6,90%), • Italia (34,1 Miliar; 5,67%) 29
  • 30. Ekspor Produk Kreatif Global 16,90% 19,35% 12,04% 52,71% 10,24% 11,13%4,13% 14,39% 36,40% 34,16% 9,93% 12,46% 46,75% 24,26% 28,25% 20,55% 35,17% 44,13% 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 PertumbuhanNilaiEkspor(%) NilaiEkspor($Triliun) Developed Oceania Developed Asia Developed America Developed Europe Developing Africa Developing America Developing Asia Developing Oceania Transition Asia Transition Europe Developed Economies Growth Developing Economies Growth Transition Economies Growth • Negara maju yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. • Negara transisi yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Kirgistan, Georgia, Kazakhstan, Armenia, dan Azerbaijan. • Negara yang memiliki pertumbuhan ekspor produk kreatif yang paling besar (3 tahun terakhir) adalah Kaledonia Baru (180%), Kirgistan (111,11%), Ethiopia (100%), Mozambik (82,77%), French Polynesia (75%). 33,19% 18,58% 20,40% 0,27 0,31 0,36 0,4 0,47 0,53 0,59 Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010 30
  • 31. Tren Ekspor Produk dan Jasa Kreatif Global 0 100 200 300 400 500 600 700 2002 2005 2008 US$Milyar Kerajinan Audio Visual Desain New Media Seni Pertunjukan Penerbitan dan Media Cetak Seni Visual Jasa Kreatif Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010 1. Subsektor seni pertunjukan menunjukkan pertumbuhan ekspor yang signifikan, dari 16,4% (2005) menjadi 21,4% (2008) sehingga subsektor ini potensial untuk menyumbang kontribusi yang lebih besar di masa yang akan datang 2. Subsektor desain memiliki pertumbuhan ekspor terbesar di tahun 2005 (38,2%), sedangkan di tahun 2008 yang terbesar adalah jasa kreatif (44,8%)38,2% 39,6% 16,4% 21,4%288,4 425,5 629,8 34,2% 44,8% Pertumbuhan Ekspor Desain Pertumbuhan Ekspor Jasa Kreatif Pertumbuhan Ekspor Seni Pertunjukan 31
  • 32. Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional Milestone Ekonomi Kreatif Jumlah Kegiatan Terkait Ekonomi Kreatif per Instansi, 2010
  • 33. Jasa-Jasa KONTRIBUSI EKONOMI 2012 14,4 12,3 20,8 0,710,4 10,9 6,5 6,7 10,3 6,9 PDB (%) Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas, Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, Restoran Keuangan, Real Estat engangkutan, Komu nikasi Jasa-Jasa Ekonomi Kreatif 35,09 1,44 9,22 0,22 6,13 15,91 4,41 2,25 14,66 10,65 TENAGA KERJA (%) Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas, Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, Restoran Keuangan, Real Estat Pengangkutan, Komu nikasi Jasa-Jasa Ekonomi Kreatif 55,98 0,51 3,200,04 0,80 17,59 5,45 1,63 5,08 9,72 JLH USAHA (%) Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas, Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hote l, Restoran Keuangan, Real Estat Pengangkutan, Komu nikasi Ekonomi Kreatif Total Usaha Nasional: 55,5 juta Total PDB Nasional: Rp. 8.309, 6 triliun Total TK Nasional: 110,8 juta  PDB: Ekonomi Kreatif sektor terpenting ke-7  Tenaga Kerja: Ekraf sektor terpenting ke-4  Jumlah Usaha: Ekraf Sektor terpenting ke-3  Rasio TENAGA KERJA/USAHA = 2,2. Usaha Ekraf bukan labor intensive, dan umumnya berukuran mikro, kecil, dan menengah.  Rasio PDB/USAHA = Rp. 106,3 juta. Nasional sebesar Rp 149,7 juta. Usaha ekraf belum optimal menciptakan nilai tambah.
  • 34. kuliner 0,5% 2,0% 0,3% 14,7% 0,7% 0,8% 3,8% 28,7% 1,3% 0,4% 7,8% 1,6% 3,1% 1,9% 32,3% periklanan arsitektur pasar barang seni kerajinan permainan interaktif musik desain fashion film, video, fotografi seni pertunjukan penerbitan & percetakan teknologi informasi radio & TV R & D KONTRIBUSI PDB 2012 Rp 573,9 T KONTRIBUSI EKONOMI 2012  Kuliner, Fashion, dan Kerajinan merupakan subsektor utama, dengan pertumbuhan relatif rendah, di bawah pertumbuhan PDB nasional. Dibutuhkan terobosan baru di 3 sektor utama ini.  Teknologi Informasi tumbuh paling tinggi. Bisnis digital berpotensi untuk dikembangkan.  Subsektor Desain tumbuh paling rendah 1,19%, padahal desain merupakan salah satu kekuatan utama ekonomi kreatif. 5,84 5,77 2,76 1,82 5,13 1,73 1,19 5,58 6,79 2,73 3,53 9,41 6,42 6,23 3,83 periklanan arsitektur pasar barangseni kerajinan permainan interaktif musik desain fashion film,video, fotografi seni pertunjukan penerbitan percetakan teknologi informasi radio&TV R&D kuliner PERTUMBUHAN PDB 2012 (%)
  • 35. Perkembangan Ekonomi Kreatif Daerah • Perkembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah ditandai dengan: (1) komitmen pimpinan daerah, (2) keberadaan area publik yang dimanfaatkan untuk kawasan kreatif, (3) infrastruktur yang cukup baik sehingga dapat menunjang proses kreatif, (4) keberadaan dan aktivitas komunitas kreatif, (5) even sebagai media apresiasi industri kreatif, (6) dukungan dari pemerintah daerah, (7) keberadaan lembaga pendidikan formal yang menunjang industri kreatif, dan (8) adanya dokumen perencanaan pengembangan industri kreatif daerah. • Area publik yang dikembangkan: taman budaya, alun- alun, gelanggang remaja, GOR, museum, atau tempat lainnya yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul para pelaku kreatif di sebuah kota atau kabupaten, ataupun pada level desa. • Tahun 2011, propinsi yang paling aktif menyelenggarakan even kreatif: DKI Jakarta (143 even), D.I. Yogyakarta (57 even), Jawa Barat (52 even), Bali (41 even), dan Jawa Tengah (25 even).* *) data diolah dari www.indonesiakreatif.net
  • 36. Potensi Pasar Ekonomi Kreatif (Global – 2008) Pangsa pasar utama produk dan jasa Kreatif dunia (41,3 %) adalah: • USA ($ 91,8 Miliar; 15,58%) • Jerman ($ 55,2 Miliar ; 9,38%) • Belanda ($ 33,7 Miliar; 5,73%) • Inggris ($ 32,8 Miliar; 5,58%) • Hongkong ($ 29,6 Miliar; 5,02%) 36Sumber: UNCTAD, 2010
  • 37. Kondisi Demografi Indonesia: 60% Berada dalam USIA PRODUKTIF (15-55) 27% adalah PEMUDA (16-30) KelompokUmur Jumlah Orang 37Sumber: Data Kependudukan BPS, 2010
  • 38. Potensi Wisatawan Nusantara Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita 38 Sumber: BPS, diolah
  • 39. Konsumsi Produk dan Jasa Kreatif Dalam Negeri Pendapatan perkapita Indonesia meningkat: US$1.187,74 (2004) menjadiUS$2.974,03 (2010) Konsumsiproduk danjasa kreatifmeningkat: Rp127,9 triliun (2004) menjadi Rp353,1 triliun (2010) Peningkatan pendapatan perkapita sejalandengan peningkatan konsumsi produkdanjasakreatif. Hal inimenunjukan potensi pasardalamnegeri untuk industri kreatif. 39Sumber: BPS dan Kemenparekraf
  • 40. Potensi Digital Pengguna Internet Indonesia • Tahun 2004-2009, pengguna internet meningkat 167% • Sepuluh situs yang paling sering diakses oleh para pengguna internet di Indonesia: 1. facebook, 2. google.co.id, 3. google.com, 4. blogspot, 5. yahoo.com, 6. youtube, 7. Kaskus, 8. wordpress, 9. detik, 10. twitter. (April 2012) 40 Sumber: APJII dan Synovate Analysis
  • 41. Potensi Konten Mobile Penetrasi Mobile di Indonesia • Sejak 1999, penetrasi pengguna mobile di Indonesia tumbuh signifikan. Tahun 2010, penetrasi mencapai 92%. Peluang untuk konten mobile • Indonesia diprediksi akan menjadi pasar terbesar ke-3 di Asia dari mobile setelah china & India * (ROA GROUP) • Hand set semakin murah, mobile user Indonesia terus bertambah : 11, 7 (2002) juta subscribers menjadi 81,9 juta (2007) subscribers • Smart phones: kombinasi antara internet dan mobile phones paling laku dijual di Indonesia; • Tren ke depan: Indonesia diperkirakan setidaknya 246.1 juta subscribers di tahun 2011 dengan tingkat penetrasi 97.8%, bahkan diprediksikan pada tahun 2013, penetrasi pasar akan mencapai 172.3% sehingga membuat Indonesia menjadi pasar ke-4 terbesar di dunia setelah China, India dan USA Asia Pacific Top 10 Mobile Markets by Customers 41Sumber: Wireless Intelligence
  • 42. “Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa dengan beragam suku bangsa” Lebih dari 300 ragam suku dan etnis dan 742 bahasa dan dialek. Lebih dari 17.100 pulau, 6000diantaranya berpenghuni. Dengan luas daratan 1,9 juta km2, dan 3,1 juta km2 luas perairan 8 World Heritage Cultural Sites Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival Internasional dan industri kreatif yang kuat Indonesia merupakan negara archipelago terluas, dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia (± 237 juta orang) Membentang 5.120 km dari timur ke barat, 1.760 km dari utara ke selatan Peringkat 39 dari Cultural Heritage dari 139 Negara oleh WEF
  • 43. 16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia 121 spesies kupu- kupu 44% endemik 12% dari mamalia di dunia 36% endemik Khusus Papua, presentase flora endemik mencapai 60-70% 35 spesies primata, 25% endemik 17% dari burung di dunia 26% endemik Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF) Hutan Tropis terbesar setelah Brazil 51 Taman Nasional, merupakan negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil dan Zaire Sekitar 59% daratan di Indonesia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari total luas hutan di dunia (Stone, 1994). Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana 18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi. Forest Diversity
  • 44. Permasalahan Kepariwisataan Indonesia Sumber Permasalahan Utama Pariwisata Sarana dan Prasarana SDM Pariwisata Komunikasi dan Publikasi Kebijakan dan Peraturan Teknologi Informasi Masyarakat Aksesibilitas Ketidaksiapan sarana dan prasarana Destinasi Citra Destinasi yang negatif Kebijakan tidak sinkron dan tidak harmonis Iklim usaha tidak kondusif Keamanan, kebersihan dan ketertiban destinasi Masyarakat tidak siap menjadi destinasi wisata Lemahnya koordinasi Peran serta a tidak pelaku usahoptimal Pengrusakan lingkungan Rendahnya jumlah dan nilai investasi Rendahnya kualitas pelayanan pariwisata Konektivitas Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan Investasi 44
  • 45. Permasalahan Ekonomi Kreatif di Indonesia Sumber Permasalahan Utama Ekonomi Kreatif SDM Akses Pembiayaan Kelangkaan dan ketidakstabilan harga bahan baku Rendahnya kualitas infrastruktur teknologi Rendahnya kuantitas dan kualtas SDM ekonomi kreatif Konsentrasi pelaku hanya di kota Kebijakan pajak kurang mendukung usaha start-up Sulitnya mendapat dukungan pembiayaan Rendahnya perlindungan HaKI Rendah kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan Sumber daya dan Teknologi Pemasaran Institusi (kelembagaan, kebijaka n, apresiasi) Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap produk kreatif Industri Kreatif Backward & forward Linkage 45
  • 46. KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 2.1 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 2.2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS 2.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF 2.5 FOKUS PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
  • 47. Kelompok Prioritas Pembangunan berdasarkan RPJMN 2010-2014 Visi-Misi SBY-Boediono RPJMN 2010-2014 11 Prioritas Nasional + 3 Prioritas Nasional Lainnya Prioritas Regional Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara Maluku Papua Prioritas Bidang Sosial Ekonomi IPTEK Sarana Prasana Politik Hankam Hukum & Aparatur Wilayah & Tata Ruang SDA & LH 1 2 3 47
  • 48. Visi Dan Misi Nasional Visi: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Misi: 1. Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera. 2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi. 3. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. Visi Misi Presiden Prioritas Nasional Substansi Inti Kegiatan Prioritas Nasional 48
  • 49. Kontrak Kinerja Menteri Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang: Kesejahteraan Rakyat,meliputi: 1. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 % secara bertahap dalam 5 tahun; 2. Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif; 3. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata; 4. Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia. Visi Misi Presiden Prioritas Nasional Substansi Inti Kegiatan Prioritas Nasional 49
  • 50. Prioritas Pembangunan Nasional 11 Prioritas Nasional KIB II 2009-2014: 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi 9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik 11.Kebudayaan, Kreativitas & Inovasi Teknologi Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang: 1. Politik, Hukum, dan Keamanan 2. Bidang Perekonomian 3. Kesejahteraan Rakyat Tema Prioritas Prioritas ke-4 bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan memperbaiki distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Prioritas ke-11 bertujuan untuk mengembangkan dan melindungi keragaman dari karya seni, ilmu dan apresiasinya sehingga dapat tercipta kekayaan artistik dan intelektual. Ekonomi kreatif berperan pada prioritas lainnya bidang perekonomian, dan Sektor pariwisata berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Visi Misi Presiden Prioritas Nasional Substansi Inti Kegiatan Prioritas Nasional
  • 51. Substansi Inti Tugas Pembangunan Kemenparekraf Visi Misi Presiden Prioritas Nasional Substansi Inti Kegiatan Prioritas Nasional 4. PENANGGULANGAN KEMISKINAN Pengembangan: Pengembangan Program Nasional Pengembangan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dimana salah satu sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM bidang pariwisata; 11. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS & INOVASI TEKNOLOGI Penciptaan: pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi, dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas. Salah satu sasaran substansi ini adalah terciptanya kebijakan untuk memfasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif; Sarana: penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten. Salah satu sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya apresiasi, kreativitas, dan produktivitas para pelaku seni; Prasarana: peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda. Sasaran yang akan dicapai terkait ekonomi kreatif adalah (i) meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif, dan (ii) kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda;
  • 52. Prioritas Bidang Pembangunan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kerangka Buku II RPJMN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS BIDANG Prioritas Bidang: 1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan Beragama 2. Bidang Ekonomi 3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 4. Bidang Sarana Dan Prasarana 5. Bidang Politik 6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan 7. Bidang Hukum Dan Aparatur 8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang 9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan kerja 52
  • 53. 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi & Usaha 8. Energi 9. Lingkungan Hidup & Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terluar; dan Paskakonflik 11. Kebudayaan, Kreativi tas & Inovasi Teknologi Struktur, otonomi daerah, sumber daya manusia, regulasi, sinergi antara pusat dan daerah, penegakan hukum, serta data kependudukan Akses pendidikan dasar-menengah, akses pendidikan tinggi, metodologi, pengelolaan, kurikulum, sertak ualitas Program kesehatan masyarakat, program KB, sarana kesehatan, obat, serta asuransi kesehatan nasional, Pengembangan desa wisata dan zona kreatif melalui PNPM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Lahan, infrastruktur, penelitian & pengembangan,pangan & gizi, serta adaptasi perubahan iklim Tanah & tata ruang, jalan, perhubungan, perumahan rakyat, pengendalian banjir, telekomunikasi, transportasi perkotaan Kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, logistik nasional, sistem informasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta ketenagakerjaan Kebijakan, restrukturisasi BUMN, kapasitas energi, energi alternatif, hasil ikutan & turunan minyak bumi/gas, konversi menuju penggunaan Perubahan iklim, pengendalian kerusakan lingkungan, sistem peringatan dini, serta penanggulangan bencana Kebijakan, kerjasama internasional, keutuhan wilayah, serta daerah tertinggal Peningkatan apresiasi, kreativitas & produktivitas para pelaku seni, Kebijakan fasilitasi perolehan hak paten & HKI produk kreatif, serta meningkatnya kreativitas pemuda di bidang seni, budaya, & industri kreatif Percepatan pembangunan infrastruktur fisik Perbaikan infrastruktur lunak Penguatan infrastruktur sosial Pembangunan kreatifitas Melanjutkan Pembanguna n Menuju Indonesia yang Sejahtera ALUR PIKIR PRIORITAS NASIONAL RPJM 2010-2014 Bidang politik, hukum & keamanan Bidang perekonomian Bidang kesejahteraan rakyat Pencegahan terorisme, perlindungan HAM, pemberantasan korupsi dll Peta panduan pengembangan industri kreatif tertentu serta Kemitraan antar industri kerajinan & barang seni dengan sektor lain seperti pariwisata Peningkatan jumlah wisman & wisnus, promosi 10 tujuan pariwisata, perbaikan sarana prasana pendukung pariwisata, peningkatan kapasitas Pemerintah & pemangku kepentingan pariwisata lokal Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Ekonomi Kreatif & Pariwisata Ekonomi Kreatif Pariwisata PrioritasNasional Lainnya11PrioritasNasional Penegakan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan Penegakan Pilar Demokrasi Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan
  • 54. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama Ilmu Pengetahuan & Teknologi Sarana & Prasarana 1. Peningkatan Investasi 2. Peningkatan ekspor 3. Peningkatan daya beli masyarakat 4. Optimalisasi pengeluaran Pemerintah & pengelolaan kekayaan negara 5. Pengelolaan APBN yang berkelanjutan 6. Stabilitas sektor keuangan 7. Revitalisasi Industri 8. Daya saing ketenagakerjaan 9. Pemberdayaan koperasi & UKM 10.Jaminan sosial 11.Pariwisata dan ekonomi kreatif Politik Pertahanan & Kemanan Ekonomi 1. Pengendalian kuantitas Penduduk 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan 3. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan 4. Peningkatan partisipasi pemuda, budaya dan prestasi olahraga 5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama 6. Penguatan jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya 7. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial 8. Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak 1. Sistem inovasi Nasional 2. Penguasaan, Pengembangan & Penerapan IPTEK 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional 1. Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces 2. Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional 3. Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Keamanan dan Pelanggaran Hukum di Laut 4. Peningkatan Rasa Aman dan Ketertiban Masyarakat 5. Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional 6. Peningkatan Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional 1. Pelembagaan demokrasi 2. Pemantapan diplomasi dan kerjasama Internasional ALUR PIKIR PRIORITAS BIDANG RPJM 2010-2014 (I)Peningkatan Kualitas SDM, serta Jati Diri dan Karakter Bangsa Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Peningkatan Kuantitas & Kualitas Sumber Daya IPTEK Meningkatnya Kualitas Diplomasi Indonesia Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasana Peningkatan Kemampuan Pertahanan Negara; dan Kondisi Kemanan dalam Negeri yang Kondusif Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Kesejahteraan Rakyat Demokrasi Keadilan Ekonomi Kreatif & Pariwisata Ekonomi Kreatif Pariwisata
  • 55. ALUR PIKIR PRIORITAS PENGEMBANGAN WILAYAH RPJM 2010-2014 Pengembangan gugus (cluster) industri unggulan Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya Percepatan pembangunan wilayah selatan Jawa Penguatan produktivitas ekonomi dan investasi Pengembangan industri unggulan potensial Pengembangan jasa pariwisata dan perdagangan Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya Pengembangan gugus industri unggulan wilayah Pengembangan jalur wisata alam dan budaya Pengembangan pusat industri pengolahan komoditas unggulan dan pariwisata Pengembangan pariwisata bahari Pengembangan sentra produksi komoditas unggulan Pengembangan sektor dan komoditas unggulan Pelestarian dan pemanfaatan keragaman hayati Pengembangan gugus industri unggulan wilayah Pusat industri pengolahan: Medan, Batam, Pekanbaru, d an Palembang 1. Pusat tujuan wisata 2. Jalur wisata terpadu Potensi wisata pantai Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Provinsi DKI Jakarta IKM industri kreatif Teknologi dan SDM pariwisata Cluster industri pariwisata Produk/industri unggulan wilayah Manado-Bitung: pusat industri pengolahan berbasis hasil laut, termasuk kuliner Jalur wisata Toraja- Tomohon-Bunaken dengan Bali Industri pengolahan hasil laut Wisata bahari Olahan ikan siap saji Wisata bahari dan budaya Pemanfaatan bagi publik: pengembangan wisata alam Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Berdasarkan WilayahWilayah Wil. Sumatera Wil. Jawa dan Bali Wil. Kalimantan Wil. Sulawesi Wil. Nusa Tenggara Wil. Maluku Wil. Papua Mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial di luar Jawa-Bali dan Sumatera Meningkatkan keterkaitan antarwilayah melalui peningkatan perdagangan antar pulau Meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sektor- sektor unggulan Mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan strategis dan cepat tumbuh, kawasan perbatasan, kawasan terdepan, kawasan terluar, dan daerah rawan bencana Mendorong pengembangan wilayah laut dan sektor-sektor kelautan Strategi Pengembangan Wilayah Indonesia yang sejahtera, d emokratis dan berkeadilan
  • 56. Konsistensi Dan Sinkronisasi Pembangunan Kepariwisataan Nasional Sinkronisasi Konsistensi Sasaran Tingkat 2 Sasaran Tingkat 3 Sasaran Tingkat 4 Program Bidang SektoralProgram 100 Hari RPJMN 2010 – 2014 Kontrak Kinerja Menteri + Pakta Integritas Sasaran Tingkat 1 Prioritas Nasional VISI-MISI SBY-BOEDIONO Kontrak Kinerja Menteri + Pakta Integritas Kontrak Kinerja Menteri + Pakta Integritas BAPPENAS, DE PKEU & UKP RPJP 2005-2025 KPI Renstra Kementerian KPI KPI Renstra Kementerian Renstra Kementerian PEMBANGUNAN Kemenparekraf Program Organisasi
  • 57. MISITUJUANSASARANSTRATEGIS 4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transpara n dan akuntabel 7. Peningkatan kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (7) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan (7) Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (7) 2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah Meningkatnya PDB ekonomi kreatif (3) Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif (3) Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif (4) 3. Peningkatan kontribusi ekonomi dari industri kreatif Meningkatnya unit usaha di sektor ekonomi kreatif (3) 4. Peningkatan apresiasi terhadap pelaku dan karya kreatif Terciptanya ruang publik bagi masyarakat (4) Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia (4) 1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di Indonesia (1) Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap PDB nasional (1) Meningkatnya kontribusi keparwisataan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga kerja nasional (1) Terciptanya diversifikasi destinasi pariwisata (2) Meningkatnya citra kepariwisataan Indonesia (2) Meningkatnya kuantitas wisman ke Indonesia dan perjalanan wisnus (1) 3. Mengembangkan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas 5. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif 6. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata (5) Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (5) Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif(6) Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku ekonomi kreatif (6) 1. Peningkatan kontribusi ekonomi kepariwisataan Indonesia 2. Peningkatan daya saing kepariwisataan Indonesia Meningkatnya investasi di sektor pariwisata (1) Terciptanya pemasaran pariwisata yang efektif dan efisien (2) 8. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kemenparekraf Meningkatnya kuantitas SDM Kemenparekraf (8) VISI “TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF” Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf (8)
  • 58. Inpres Nomor 6/2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif 6 Sasaran| 21 Arah | 83 Strategi | ARAH Peningkatan kualitas & kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pembentukan basis- basis teknologi pendukung industri di bidang ekonomi kreatif menuju klaster teknologi Peningkatan penghargaan kepada insan kreatif oleh Pemerintah Peningkatan efisiensi serta produktivitas industri untuk meningkatkan keunggulan komparatif Peningkatan jumlah dan perbaikan kualitas lembaga diklat formal dan informal Penguatan kapasitas penguasaan teknologi proses dan teknologi Informasi Penciptaan penghargaan & sosialisasi terhadap HKI Peningkatan kemampuan SDM untuk memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam SASARAN 1. Insan kreatif dengan pola pikir dan moodset kreatif 2.Industri yg unggul di pasar dalam dan luar negeri, dengan peran dominan wirausahawan lokal 6. Tercapainya tingkat kepercayaan yang tinggi oleh lembaga pembiayaan terhadap industri di bidang ekonomi kreatif sebagai industri yang menarik 4. Pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif 5. Masyarakat yang menghargai HKI dan meng- konsumsi produk kreatif lokal 3. Teknologi yang mendukung penciptaan kreasi dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia Peningkatan daya tarik industri Peningkatan jumlah wirausahawan kreatif sebagai lokomotif Penciptaan database dan jejaring insan kreatif Peningkatan inovasi bermuatan lokal, untuk menciptakan keunggulan kompetitif Penguatan iklim usaha kondusif bagi investasi teknologi pendukung ekonomi kreatif Peningkatan apresiasi dan promosi sadar lingkungan pada industri Pembentukan basis- basis teknologi penghasil bahan baku pendukung Industri Penciptaan iklim kondusif untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku Peningkatan apresiasi terhadap budaya bangsa dan kearifan lokal Peningkatan kesadaran dan penghargaan dunia internasional Penciptaan masyarakat kreatif yang saling menghargai dan saling bertukar pengetahuan demi kuatnya industri nasional Penciptaan skema dan lembaga pembiayaan yang mendukung tumbuhkembang nya industri kreatif Penguatan hubungan antara pelaku bisnis, pemerinta h, dan cendekiawan dengan lembaga keuangan
  • 59. Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2025 (1)Misi Ekonomi Kreatif <2015 (Penguatan Pondasi dan Pilar) 2015-2025 (Akselerasi) 1. Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia Kontribusi PDB mencapai 6-8% (Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 7-9%) Kontribusi PDB mencapai 9-11% (Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 11- 13%) 2. Peningkatan ekspor nasional dari produk/jasa berbasis kreatifitas anak bangsa yang mengusung muatan lokal dengan semangat kontemporer Kontribusi ekspor IK mencapai minimal 6-8% (Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 9-11%) Kontribusi ekspor IK mencapai 7-9% (Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 10- 12%) 3. Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak terbukanya lapangan kerja baru di industri kreatif Kontribusi tenaga kerja IK mencapai minimal 6,5% Kontribusi tenaga kerja IK mencapai minimal 10% 4. Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi yang bergerak di industri kreatif Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 1,5-2 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tahun 2006 Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 3-4 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tahun 2006 5. Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya yang berkelanjutan bagi bumi & generasi yang akan datang Mendukung pengurangan laju deforestasi 1 juta hektar/tahun dan pengurangan emisi karbon 1,2 miliar ton /tahun Melanjutkan mendukung pengurangan laju deforestasi & emisi karbon berdasarkan kesepakatan baru post-Kyoto 2012 6. Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termasuk yang berlandaskan kearifan dan warisan budaya nusantara • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar sebesar 4% • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar sebesar 38,94% • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6% • Pertumbuhan Desain Industri domestik terdaftar sebesar 39,7% • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar sebesar 4% • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar sebesar 38,94% • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6% • Pertumbuhan Desain Industri domestik terdaftar sebesar 39,7% 7. Penumbuhkembangan kawasan-kawasan kreatif baru di wilayah Indonesia yang potensial Menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial sebanyak 2X jumlah kawasan saat ini Menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial sebanyak 2X jumlah kawasan tahun 2015 8. Penguatan citra kreatif pada produk/jasa sebagai upaya ‘National Branding’ Indonesia di mata dunia Internasional Menciptakan 200 brand lokal baru yang terpercaya dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan juga di kantor paten negara tujuan ekspor Menciptakan 504 brand lokal yang terpercaya dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan juga di kantor paten negara tujuan ekspor
  • 60. RIPPARNAS KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN VISI DAN MISI ANALISIS SITUASI PARADIGMA STRATEGIS KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN PEMASARAN PARIWISATA DESTINASI PARIWISATA PP No.50 Thun 2011 RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL (RIPPARNAS) 2010 - 2025 ACUAN PEMBANGUNAN: 1. UU tentang Otonomi Daerah 2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan 3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-2025 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) 2010-2015 6. Rencana Strategis (RENSTRA) 7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata 8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor & Peningkatan Investasi 9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI INDUSTRI PARIWISATA TUJUAN DAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM Pembangunan Daya Tarik Wisata, Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata, Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata, Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, Pengembangan investasi di Bidang Pariwisata Pengembangan Pasar Wisatawan, Pengembangan Citra Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Promosi Pariwisata Penguatan Struktur Industri Pariwisata, Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata, Penciptaan Kredibilitas Bisnis, Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Penguatan Organisasi Kepariwisataan, Pembanguna n Sumber Daya Manusia Pariwisata, Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
  • 61. VISI “TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF” MISI 1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah; 2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah; 3. Mengembangkan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas; 4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel. 61 Visi dan Misi Kemenparekraf
  • 62. 62 Kata Kunci dan Pemikiran Dasar A. Pencapaian yang ingin diraih: 1. Quality of life (kualitas hidup), tidak terbatas pada kekayaan/kemakmuran (wealth) dan ketenagakerjaan, tetapi juga terkait dengan menjaga lingkungan, kesehatan jasmani dan rohani, pendidikan, rekreasi dan waktu senggang , serta kepedulian sosial (social belonging) ; 2. Kesejahteraan, peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja; B. Fokus Bidang Pembangunan. Peran yang harus diambil adalah sebagai penggerak utama khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 1. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. 2. Ekonomi Kreatif adalah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
  • 63. Strategi Pengembangan Kepariwisataan Indonesia Misi 1 1. Mengembangkan Kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah 1. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Indonesia 2. Peningkatan Daya Saing Kepariwisataan Indonesia Strategi Pencapaian Pemasaran Pariwisata7 Pengembangan Industri Pariwisata5 Pengembangan Destinasi Pariwisata4 Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata6 Perizinan, investasi, lingkungan hidup , tata ruang dan wilayah, pengembangan sarana dan prasarana, pemberdayaan Harmonisasi Kebijakan Kepariwisataan1 Multitrack Tourism Diplomacy2 Pengembangan Wisata Minat Khusus3 Multilateral; Regional; Bilateral Iklan, Pameran, even, Festival, misi penjualan, publikasi Familiarization trip, VITO, Promosi MICE Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha dan profesi kepariwisataan, DMO, Desa wisata,pasar wisata, zona kreatif, daya tarik wisata, kerjasama dan kemitraan Direktori, platform informasi online, match making, market intelligence Wisata Budaya & Sejarah,Wisata alam dan ekowisata, Wisata Olah Raga Rekreasi (menyelam, selancar, kapal layar, treking dan mendaki, golf, bersepeda, maraton),Wisata kapal pesiar, Wisata kuliner dan belanja, Wisata kesehatan dan kebugaran,Wisata konvensi, insentif, pameran, dan even Nation Branding melalui Pariwisata8 Nation Branding terintegrasi terutama TTI 63
  • 64. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia Misi 2 2. Mengembangkan Ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah 3. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Industri Kreatif 4. Peningkatan Apresiasi Masyarakat Terhadap Pelaku dan Karya Kreatif Strategi Pencapaian Pemasaran Produk dan Jasa Kreatif6 Pengembangan Industri Kreatif5 Pelayanan Informasi Ekonomi Kreatif4 Koordinasi dan kerjasama terkait dengan permasalahan distribusi, pengembangan konten, sarana dan prasarana, akses pembiayaan, sumberdaya, pemasaran,HKI Harmonisasi Kebijakan Ekonomi Kreatif1 Penguatan Kelembagaan dan Apresiasi Pelaku dan Produk Ekonomi Kreatif 2 Pengembangan Konten Kreatif3 Badan Perfilman Nasional, Dewan Desain, Forum Komunikasi, perlindungan HKI, Kampanye apresiasi thd pelaku & karya kreatif, Ruang Publik Komunikasi, Pameran, Festival, misi penjualan, Gelar budaya, Distribusi produk kreatif Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha dan profesi bidang ekonomi kreatif, inkubator bisnis Direktori, platform informasi online, match making, kolaborasi Kolaborasi antar pelaku lokal, kolaborasi dgn pelaku internasional Penciptaan akses pembiayaan8 Fasilitasi pembiayaan, match making Nation Branding melalui Ekonomi Kreatif7 Pencitraan melalui: Film, musik, seni pertunjukan, konten digital 64
  • 65. Strategi Pengembangan Sumber daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Misi 3 3. Mengembangkan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara berkualitas 5. Peningkatan Kapasitas dan Profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif 6. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Strategi Pencapaian Penelitian terkait dengan perumusan dan pemantauanefektifitas kebijakan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif Litbang Kebijakan1 Peningkatan profesionalisme pelaku2 Penyusunan standar kompetensi, penyusunan kurikulum dan materi pendidikan dan pelatihan, diklat bagi pelaku, sertifikasi profesi 65
  • 66. Strategi Penguatan Tata Pemerintah Yang Responsif, transparan, dan akuntabel Misi 4 4. Menciptakan Tata Pemerintahan Yang Responsif, Transparan dan Akuntabel 7. Peningkatan Kualitas Kinerja Organisasi 8. Penguatan dan Peningkatan Kualitas Organisasi dan SDM Strategi Pencapaian Peningkatan kualitas pelayanan Informasi Publik6 Penguatan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 5 Penguatan SDM4 Pengembangan SOP, NSPK, Analisis Struktur Organisasi, analisis dan evaluasi tugas dan fungsi jabatan Penguatan Organisasi1 Penguatan Perencanaan dan Monev2 Meningkatkan kualitas pengelolaan Barang Milik Negara 3 Perencanaan Program & kegiatan, Pemantauan dan evaluasi pencapaian Indikator Kinerja, evaluasi anggaran berbasis kinerja Portal Informasi Kementerian Pariwisata, Media relation, pusat layanan informasi kepariwisataan dan ekonomi kreatif Pemberdayaan, pembinaan, dan pengembangan SDM pengadaan, dan pemantauan dan evaluasi sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah Fasilitasi pendidikan jenjang lebih tinggi, diklat, kursus, jejaring inventarisasi , evaluasi, dan pemeliharaan Barang Milik Negara 66
  • 67. 67 Program Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenparekraf Pengembangan Ekonomi Kreatif yang memperkuat seni dan budaya Indonesia 1 2 3 5 6 Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis media, desain, dan iptek4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenparekraf7 Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenparekraf8 FLAGSHIP: WONDERFUL INDONESIA FLAGSHIP: INDONESIA KREATIF 1 2
  • 68. Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan 1.Pengembangan Usaha, Industri, da n Investasi Pariwisata; 2.Pengembangan Standardisasi Pariwisata. 1.Pengembangan Daya Tarik Pariwisata; 2.Pemberdayaan Masyarakat di Tujuan Pariwisata; 3.Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata 1.Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam dan luar Negeri; 2.Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata; 3.Peningkatan Publikasi Pariwisata; 4.Peningkatan Pertemuan, Perjalana n Insentif, Konferensi, d an Pameran 1.Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata; 2.Penelitian dan Pengembangan Bidang Kepariwisataan; 3.Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA PENGEMBANGAN TUJUAN/DESTINASI PARIWISATA PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN PROMOSI PARIWISATA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN KELEMBAGAAN PARIWISATA 68
  • 69. Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Ekonomi Kreatif 1. Pengembangan perfilman Indonesia; 2. Pengembangan seni pertunjukan Indonesia; 3. Pengembangan industri musik Indonesia; 4. Pengembangan seni rupa murni Indonesia; 5. Pengembangan kriya Indonesia; 6. Penguatan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya. 1. Harmonisasi kebijakan pengembangan ekonomi kreatif; 2. Penguatan kerja sama pengembangan ekonomi kreatif antarlembaga di dalam maupun di luar negeri; 3. Peningkatan apresiasi terhadap karya, produk dan jasa kreatif; 4. Perluasan dan penguatan pasar dalam negeri serta pengembangan pasar luar negeri. 1. Pengembangan standardisasi kompetensi di bidang ekonomi kreatif; 2. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya insani ekonomi kreatif; 3. Penciptaan inovasi bidang ekonomi kreatif yang bernilai tambah. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN, DAN IPTEK PENGUATAN INSTITUSI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN EKONOMI KREATIF PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI KREATIF Designed by: Petakumpet 1. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis media; 2. Pengembangan desain dan arsitektur; 3. Pengembangan Kerjasama dan fasilitasi; 4. Penguatan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek.
  • 70. PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF 2012-2014 3.1 WONDERFUL INDONESIA 3.2 INDONESIA KREATIF 3.3 KEBIJAKAN PUSAT DI DAERAH
  • 71. Rice Field Ubud Bali, John W. Banagan Tana Toraja- Sulawesi, Ruary Allan Subak Bali, I Gede BradeswaraPerkebunan Teh Ciwidey Jabar, Ali Trisno P. Perkebunan teh Wonosari, Lawang, Wahyu T. FLAGSHIP WONDERFUL INDONESIA
  • 72. FLAGSHIP KEMENTERIAN TERKAIT DENGAN PARIWISATA: “WONDERFUL INDONESIA” 72 Pasar Pariwisata Indonesia (16 negara target pasar, Pasar domestik) Destinasi Wisata (Mass dan Minat khusus) Produksi dan distribusi komunikasi pencitraan Monitoring dan evaluasi “Arahan strategis” pencitraan Strategi komunikasi pencitraan (Umum, berdasarkan: destinasi, minat khusus, pasar, dan even) Konsep pencitraan (keymessages & brand) Pedoman pemanfaatan “brand” Insights Strategi komunikasi kreatif (communication Platform) Materi komunikasi pencitraan yang konsisten dengan “strategi komunikasi kreatif” Mendistribusikan materi komunikasi sesuai dengan “strategi komunikasi media” Membuat rencana pelaksanaan, realokasi sumber daya & memperbaharui perkiraan masa depan Meninjau kinerja dengan pimpinan Memantau dan mengevaluasi indikator utama kinerja Konsolidasi hasil kerja Enabler SDM KebijakanTeknologi Informasi Sistem Kerja Data dan informasi “Apa yang ingin dicapai oleh Kemenparekraf?” “ Bagaimana cara untuk menetapkan dan mengarahkan komunikasi pada sasaran dengan strategi kreatif dan strategi media?” “Bagaimana cara untuk menerjemahkan strategi ke dalam bentuk pelaksanaan?” “Bagaimana cara memastikan kita cukup efektif dan efisien dalam melakukan komunikasi?” Media Plan & Creative Concept (Perencanaan Media) Penelitian dan Pengembangan
  • 73. Fokus dan Upaya Pengembangan Kepariwisataan Indonesia FOKUS PADA MINAT KHUSUS 1. Wisata Budaya & Sejarah 2. Wisata alam dan ekowisata 3. Wisata Olah Raga Rekreasi (menyelam, selancar , kapal layar, treking dan mendaki, golf, berse peda, maraton) 4. Wisata kapal pesiar 5. Wisata kuliner dan belanja 6. Wisata kesehatan dan kebugaran 7. Wisata konvensi, insentif, pa meran, dan even FOKUS LOKASI DESTINASI DENGAN KRITERIA: Memperhatikan sebaran lokasi PEMDA dapat diajak bekerja sama dengan baik Masuk dalam MP3Ei Memiliki DMO Mudah untuk dikembangkan Wilayah yang sudah memiliki RTRW UPAYA PENGEMBANGAN PADA FOKUS LOKASI DESTINASI YANG DIKEMBANGKAN Fasilitas Pariwisata Prasarana Umum Aksesibilitas Daya Tarik Wisata Industri Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat Investasi Pariwisata Pencitraan & Promosi Destinasi Wisata Pemetaan dan Perancangan Fasilitasi pembangunan fisik FASILITASIKOORDINASI Fasilitasi tatakelola Fasilitasi pengembangan profil dan promosi investasi Harmonisasi kebijakan antar sektor, pusat dan daerah Sadar wisata, desa wisata, gerakan Indonesia Indah dan Bersih, Aktivasi ekonomi kreatif Sertifikasi, standarisasi, pola perjalanan, paket wisata Kebijakan dan Regulasi Komunikasi dan promosi di dalam dan luar negeri
  • 74. Fokus Pengembangan Destinasi Wisata No DPN KPPN/KSPN Prop DAYA TARIK JENIS DT 1 MEDAN–TOBA, dskt (S) Toba dskt Sumut Geowisata Pmlhraan-Revitalisasi 2 JAKARTA–KEP SERIBU, dskt (S) Kep Seribu dskt DKI Jakarta Bahari Pmlhraan-Revitalisasi (S) Kota Tua–Sunda Kelapa dskt Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi 3 BOROBUDUR–YOGYA, dskt (S) Borobudur dskt Jateng & DIY Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi 4 BROMO–MALANG, dskt (S) Bromo–Tengger–Semeru dskt Jatim Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi 5 BALI–NUSA LEMBONGAN, dskt (S) Kintamani-Danau Batur, dskt Bali Geowisata Pmlhraan-Revitalisasi (S) Menjangan, Pemuteran, dskt Bahari Pmlhraan-Revitalisasi (S) Kuta, Sanur, Nusadua, dskt (MP3EI) Bahari Pmlhraan-Revitalisasi 6 LOMBOK – GILI TRAMENA, dskt (S) Rinjani dskt NTB Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi 7 KOMODO–RUTENG, dskt (S) Komodo dskt NTT Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi 8 KELIMUTU–MEUMERE, dskt (S) Ende–Kelimutu dskt Ekowisata Pmlhraan-Revitalisasi 9 PALANGKARAYA–TANJUNG PUTING, dskt (S) Tanjung Puting dskt Kalteng Ekowisata Prntisan-Pmbngunan 10 TORAJA–LORELINDU, dskt (S) Toraja dskt Sulsel Budaya-Pusaka Pmlhraan-Revitalisasi 11 MANADO-BUNAKEN, dskt (S) Bunaken dskt Sulut Bahari Pmlhraan-Revitalisasi 12 KENDARI–WAKATOBI, dskt (S) Wakatobi dskt Sultra Bahari Prntisan-Pmbngunan 13 SORONG–RAJA AMPAT, dskt (S) Raja Ampat dskt Papua Barat Bahari Prntisan-Pmbngunan 13 DPN 16 KSPN 12 PROP
  • 75. Fokus Target Pasar PARIWISATA LUAR NEGERI No Fokus Pasar TARGET 2012 % share target % share pasar 2013 % share % share pasar 2014 % share % share pasar 1 Singapura 1.600.000 20,00% 5,00% 1.750.000 19,44% 9,38% 1.900.000 19,00% 8,57% 2 Malaysia 1.300.000 16,25% 1,00% 1.400.000 15,56% 7,69% 1.550.000 15,50% 10,71% 3 Australia 1.100.000 13,75% 18,00% 1.220.000 13,56% 10,91% 1.380.000 13,80% 13,11% 4 China 600.000 7,50% 7,00% 1.000.000 11,11% 66,67% 1.100.000 11,00% 10,00% 5 Jepang 450.000 5,63% 5,00% 505.000 5,61% 12,22% 560.000 5,60% 10,89% 6 Korea Selatan 320.000 4,00% 9,00% 360.000 4,00% 12,50% 400.000 4,00% 11,11% 7 Filipina 280.000 3,50% 23,00% 315.000 3,50% 12,50% 350.000 3,50% 11,11% 8 Taiwan 230.000 2,88% 1,00% 255.000 2,83% 10,87% 270.000 2,70% 5,88% 9 Amerika Serikat 210.000 2,63% 3,00% 225.000 2,50% 7,14% 235.000 2,35% 4,44% 10 Inggris 200.000 2,50% 0,29% 220.000 2,44% 10,00% 230.000 2,30% 4,55% 11 Perancis 195.000 2,44% 11,00% 210.000 2,33% 7,69% 215.000 2,15% 2,38% 12 India 180.000 2,25% 13,00% 200.000 2,22% 11,11% 205.000 2,05% 2,50% 13 Belanda 160.000 2,00% 2,00% 185.000 2,06% 15,63% 190.000 1,90% 2,70% 14 Timur Tengah 160.000 2,00% 14,00% 175.000 1,94% 9,38% 185.000 1,85% 5,71% 15 Jerman 150.000 1,88% 1,00% 165.000 1,83% 10,00% 175.000 1,75% 6,06% 16 Rusia 100.000 1,25% 10,00% 110.000 1,22% 10,00% 125.000 1,25% 13,64% 17 Lainnya 765.000 9,56% 705.000 7,83% 930.000 9,30% 31,91% JUMLAH 8.000.000 100% 4,58% 9.000.000 100,00% 12,50% 10.000.000 100% 11,11%
  • 77. 77 TidakBerwujud Film, Video, Fotografi TV dan Radio Periklanan Penerbitan dan percetakan Musik Seni pertunjukan Pasar barang seni Kerajinan Fesyen Desain Arsitektur Teknologi Informasi Penelitian dan pengembangan Permainan interaktif IntensitasSumberdaya Substansi Dominan Media Seni dan Budaya Desain Ilmu pengetahuan & teknologi Kuliner Berwujud Pengelompokan Industri Kreatif BERDASARKAN SUBSTANSI DOMINAN & INTENSITAS SUMBER DAYA 77
  • 78. 2005: 2006: 2007: 2008: 2009: 2010: 2011: 2012: PRESIDEN: MENYATAKAN BAHWA INDUSTRI KERAJINAN DAN KREATIVITAS BANGSA HARUS DITINGKATKAN TRADE EXPO: MENGEMBANGKAN SEKTOR JASA DAN MENYEDIAKAN ZONA BAGI PELAKU DALAM INDUSTRI KREATIF PPBI 2007 // PENGEMBANGAN TIM IDP // PEMETAAN INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA CETAK BIRU PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA INPRES NO. 6/2009 TENTANG EKONOMI KREATIF // PPKI BERUBAH MENJADI PPBI // TAHUN INDONESIA KREATIF PELUNCURAN PLATFORM KOMUNIKASI EKONOMI KREATIF: WWW.INDONESIAKREATIF.NE T PEMBENTUKAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF// CETAK BIRU BATIK INDONESIA milestone “PROGRAM KREATIF” INDONESIA SELANJUTNYA? 78
  • 79. BAGAIMANA KITA MENUMBUHKAN KREATIVITAS DI DALAM MASYARAKAT SEBAGAI MODAL UTAMA DALAM MENCIPTAKAN NILAI EKONOMIS DAN MEMPERKUAT JATI DIRI INDONESIA. BAGAIMANA KITA MEMPERKUAT NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF DENGAN DUKUNGAN TEKNOLOGI. PDB 7,7% LAPANGAN USAHA 6,8% TENAGA KERJA 7,8% TERHADAP * 79 WHAT BEYOND? EKONOMI KREATIF
  • 80. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Oleh Kemenparekraf 80 EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA Industri Musik 3. Peningkatan akses pembiayaan 5. Penguatan Insititusi 4. Peningkatan akses pasar 1. Pengembangan sumber daya dan teknologi 2. Pengembangan industri kreatif EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN, IPTEK Perfilman Film layar lebar, dokumenter komersial, film TV, Video Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan Sastra, teater, musik dan tari Seni Rupa Musik (seluruh genre baik melalui major label ataupun independen) Seni grafis, seni patung, seni lukis, seni instalasi, seni keramik, kriya, dan fotografi Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Arsitektur Desain Komunikasi Visual, Desain Mode, Desain Produk & Kemasan, Arsitektur dan Desain Interior Animasi dan Komik, Tulisan Fiksi dan Non-Fiksi, Karya Kreatif Audio dan Video, Karya Kreatif Periklanan, mobile apps content, interactive games, web apps content Fesyen Busana, alas kaki, dan aksesoris
  • 81. PROGRAM UTAMA INDONESIA KREATIF 81 RUANG DAN TEMPAT KREATIF GELOMBANG KREATIF PLATFORM DIGITAL PEMBERDAYAAN TALENTA & WIRAUSAHA KREATIF PENINGKATAN KEMAMPUAN & FASILITASI EKSPRESI, EKSPERIM ENTASI, EKSPLORASI INTERAKSI DIGITAL PENGAKUAN , PEMAHAMAN, DAN KONSUMSI
  • 82. KEBIJAKANPENGEMBANGANDIDAERAH PNPM MANDIRI DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN KEGIATAN PUSAT DI DAERAH DESA WISATA Program nasional pengentasan kemiskinan melalui sektor pariwisata yang kemudian dikenal sebagai program pembangunan desa wisata. Selain itu pembangunan desa wisata bertujuan untuk mendorong pembangunan di daerah dan meminimasi kesenjangan kesejahteraan POLA PERJALANAN SARANA PROMOSI DUKUNGAN EVENT DALAM & LUAR NEGERI KEWIRAUSAHAAN KREATIF RUANG KREATIF TAMAN BUDAYA ASET FISIK BERUPA BANGUNAN, PERALATA N, JALAN Untuk meningkatkan daya tarik di destinasi wisata, seperti: toilet, gazebo, menara pandang, signage, gapura, dll DUKUNGAN EVENT BIMBINGAN TEKNIS SOSIALISASI KAJIAN DLL
  • 83. MARI KITA KEMBANGKAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF INDONESIA YANG DAPAT MEMBUAT MASYARAKAT INDONESIA MENJADI LEBIH BAHAGIA DAN MARI TUNJUKKAN RASA CINTA DAN BANGGA KITA TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA DENGAN MENGUNJUNGI DESTINASI PARIWISATA DALAM NEGERI DAN MENGKONSUMSI PRODUK DAN JASA KREATIF LOKAL