SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
~ 1 ~ 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi moralitas dalam ekonomi dan 
bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya 
diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa 
yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku 
manusia yang penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan 
berguna untuk masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat 
dibidang produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak 
mempunyai etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu 
sandungan bagi perusahaan tersebut. Bisnis dengan menjunjung kode etik merupakan 
suatu unsur mutlak yang perlu dalam masyarakat modern. Tetapi kalau merupakan 
fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan 
main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga aturan-aturan 
moral. 
1.2 Rumusan Masalah 
Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan 
dibahas. Permasalah tersebut antara lain : 
1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis? 
2. Bagaimana perkembangan etika bisnis saat ini? 
3. Seperti apakah profil etika bisnis dewasa ini? 
4. Bagaimana sejarah dan budaya dalam etika bisnis?
~ 2 ~ 
1.3 Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah 
1. Mengerti dan memahami arti dari etika profesi. 
2. Mengetahui perkembangan dan juga profil etika bisnis dewasa ini. 
3. Mengetahui faktor apa saja yang selama ini berpengaruh dalam sejarah dan 
budaya etika bisnis. 
1.4 Metode Pengumpulan Data 
Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara 
meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui e-book dan 
media elektronik.
~ 3 ~ 
BAB II 
PEMBAHASAN 
(Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern) 
1. Tiga Aspek Pokok Dari Bisnis 
Bisnis medern meruakan realistis yang amat kompleks. Banyak faktor yang 
turut mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis, ilmiah – teknologis dan politik – 
sosial – kultiral . komplekisitas berkaitan dengan komplekisitas masyarakat modern 
sekarang. Sebagai kegiatan sosial,bisnis dengan banyak cara terjalin dengan 
komplekisitas masyarakat moder itu. Semua faktor membentuk komplekisitas bisnis 
modern yang sudah sering dipelajari dan dianilisis melalui berbagai pendekatan 
ilmiah, khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen. 
Buku ini ingin menyoroti suatu aspek bisnis yang sampai sekarang disinggung 
dalam uraian – uraian lain , tetapi semakin banyak diakui pentingnya yaitu aspek etis 
atau moralnya. Guna menjelaskan kekhususan aspek etis ini, dalam suatu pendekatan 
pertama kita membandingkanya dulu dengan aspek – aspek lain, terutama aspek 
ekonomi dan hukum. Sebab bisnis sebagai kegiatan sosial bisa di soroti sekurang – 
kurangnya dari tiga sudut pandang yang berbeda tetapi tidak selalu mungkin 
dipisahkan ini : Sudut pandang Ekonomi, Sudut pandang Hukum, Sudut pandang 
Etika. 
1.1 Sudut Pandang Ekonomis 
Bisnis adalah kegiatan ekonomis yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar 
menukar , jual – beli , memproduksi – memasarka , bekerja – memperkerjakan dan 
interaksi manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh untung.
~ 4 ~ 
1.2 Sudut Pandang Moral 
Dengan tetap mengakui peranan sentral dari sudut pandang ekonomis dalam 
bisnis , perlu adanya di tambahkan adanya sudut pandang lagi yang tidak boleh 
diabaikan, yaitu sudut pandang Moral. 
1.3 Sudut pandang Hukum 
Tidak bisa diragukan , bisnis juga terikat oleh hukum . “Hukum Dagang” atau 
“Hukum Bisnis” merupakan ilmu penting dari cabang Hukum Modern. Dan dalam 
raktek hukum banyak mesalah timbu dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional 
maupun internasional. 
1.4 Tolak ukur untuk ketiga sudut pandang ini 
Secara ekonomis , bisnis adalah baik kalau menghasilkan laba. Hal itu akan 
tampak pada laporan akhir tahun, yang harus disusun menurut metode kontrol 
finansial dan akuntansi yang sudah berlaku. 
Untuk sudut pandang Hukum-pun, tolok ukurnya cukup jelas bisnis adalah baik, 
bila diperbolehkan oleh hukum. Penyelundupan misalnya adalah cara berdagang 
berdagang yang tidak baik , karena dilarang oleh hukum. 
Lebih sulit untuk menentukan baik tidaknya bisnis dari sudut pandang moral. Apa 
yang menjadi tolok ukur untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau 
tingkah laku ? setidak – tidaknya dapat disebut tiga macam tolok ukur, yaitu : Hati 
nurani, Kaidah emas dan penilaian masyarakat umum, mari kita memandang tiga 
prosedur untuk memastikan kualitas etis suatu perbuatan ini dengan lebih rinci. 
a. Hati nurani 
Suatu perbuatan adalah baik, jika dilakukan dengan hati nurani, dan 
perbuatan lain adalah buruk, jika dilakukan bertentangan dengan suara hati 
nurani. 
b. Kaidah emas 
Cara lebih obyektif untuk menilai baik buruk perilaku moral adalah 
dengan jaidah emas yang bebubnyi : “Hendaklah memperlakukan orang lain 
sebgaimana anda sendiri ingin diperlakukan”. Perilaku saya bisa dianggap
secara moral baik bila saya memperlakukan orang tertentu sebagaimana saya 
sendiri ingin dperlakukan. 
~ 5 ~ 
c. Penilaian umum 
Cara ketiga dan barang kali paling ampuh untuk menentukan baik 
buruknya suatu perbuatan atau perilaku adalah menyerahkannya kepadda 
masyarakaat umum untuk dinilai. Cara ini bisa disebut juga “Audit Sosial”. 
2. Apa itu Etika Bisnis ? 
Kata “etika” dan “etis” tidak selalu dipakai dalam arti yang sama karena itu 
pula “etika bisnis” bisa berbeda atrinya. Suatu uraian sistematis tentang etika bisnis 
sebaiknya dimulai dengan menyelidiki dan menjernihkan cara kata sseperti “etika” 
dan “etis” dipakai. Cara yang kami pilih untuk menganalisis arti – arti “etika” adalah 
membedakan antara “etika sebagai praksis” dan “etika sebagai rafleksi”. 
Etika sebagai praksis berarti : nilai – nilai dan norma – norma moal sejauh 
dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan. Walaupun seharusnya dipraktekkan. 
Dapat juga di artikan etika sebagai praksis adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai 
atau tidak sesuai dengan nilai – nilai dan moral – moral. Perlu kita perhatikan kata 
“etika” atau “etis” dalam contoh – ini , Orang yang mengeluh bahwa etika bisnis 
mulai menipis , bermaksud bahwa pebisnis sering menyimpang dari nilai norma yang 
benar, jadi ia menunjuk etika sebagai praksis. Dan orang yang memikirkan masalah 
korupsi berpendapat bahwa dengan menbuat undang – undang anti korupsi dan 
menerapkan undang – undang itu secara ketat dan konsekuen, nilai dan moral dalam 
bisnis bisa ditegakkan. Etika sebagai praksis sama artinya dengan moral atau 
moralitas. 
Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika dalam refleksi kita 
berfikir tentang apa yang dilakukan khususnya tentang apa yang harus dilakukan dan 
kususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai 
refleksi berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambul praksis etis sabagai 
obyeknya. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik dan buruknya perilaku 
orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
Sebetulnya antara distingsi antara praksis dan refleksi ini tidak menandai 
paham “etika” saja. Dibidang lain-pun terkadang bisa kita brbicara tentang praksis 
disamping refleksi (ilmu). Etika sebagai ilmu mempunyai tradisi yang sudah lama, 
tradisi ini sama panjangnya dengan selurung sejarah filsafat, karena etika dalam arti 
ini merupakan salah satu cabang filsafat. Karena itu juga sering etika sebagai ilmu 
sering disebut juga filsafat moral atau etika filosofis. 
Hal itu tidak berarti bahwa etika filosofis ingin memiliki monopoli dalm 
membahas topik – topik moral. Ilmu lain juga bisa menyinggung masalah – maalah 
etis , walaupun hanya sepintas lalu misalnya ilmu – ilmu sosial. Tetapi hanya dalam 
etika filosofis, topik – topik moral dibahas secara tuntas dengan metode sistematika 
khusus yang sesuai dengan bidang moral itu. 
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik burukya perilaku manusia. 
Karena itu etika dalam arti ini sering disebut juga “filsafat praktis”. Cabang – cabang 
filsafat lain membicarakan massalah yang tampaknya lebih jauh dari kehidupan 
konkret. Sejak akhir tahun 1960-an teori etika mulai membuka diri bagi topik – topik 
konkret dan aktual sebagai oobyek penelitiannya. Perkembangan baru ini sering di 
sebut “etika terapan” (Applied Ethich). Mula – mula topik ini konkret itu menyangkut 
ilmu – ilmu biomedis, karena itu kemajuan ilmiah menimbulkan maslah etis yang 
baru. Tidak lama keudian etika terapan memperluas perhatiannya ke topik – topik 
aktual lainnya, seperti lingkungan hidup, persenjataan nuklir, pemnggunakan tenaga 
nuklir pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dan lain – lain. Etika bisnis 
juga sebaiknya kita lihat sebagai suatu bidang peminatan dari etika terapan. 
Seperti etika terapan pada umumnya, etika bisnispun dapat dijalankan pada 
tiga taraf ; taraf makro, moeso dan mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga 
kemungkinan yang berada untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan tiga 
kemungkinan yang mungkin berada untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis. 
Pada taraf makro , etika bisnis menjadi aspek – aspek moral dari sistem ekonomi 
sebagai keseluruhan. 
Pada taraf meso 9madya atau menengah 0, etika bisnis menyelidiki masalah 
etis dibidang organisasi. Organisasi disini terutama bagi perusahaan – perusahaan, tapi 
bisa juga serrikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi , dan lain – lain. 
~ 6 ~
Pada taraf mikro, yang difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan 
ekonomi atau bisnis. Disini dipelajari tanggung jawab etis dari pihak keryawan dan 
majikan , bawahan dan manajer, produsen dan konsumen , pemasok dan investor. 
Akhirnya boleh ditambahkan catatan tentang nama “etika bisnis’ di indonesia 
study tentang masalah etis dalam bidang ekonomi dan bisnis sudah bisa ditunjukan 
dengan nama itu, sejalan dengan kebiasaan umum dalam kawasan bahasa inggris 
(Business Ethics). Tetapi dalam bahasa lain terdapat banyak variasi. dalam bahasa 
belanda pada umumnya dipakai nama Bedrijfshethiek (etika perusahaan) dan dalam 
bahasa jerman Unternehmensethik (etika usaha). Cukup dekat dengan itu dalam 
bahasa inggris kadang – kadang dipakai Corporate Ethics (etika korporasi). 
Sebagaian nama yang berbeda – beda ini berkaitan dengan preferensi untuk 
perspetif makro, meso atau mikro yang berbeda di berbagai negara. Namun demikian, 
pada dasarnya semua nama ini menunjuk kepada study tentang aspek – aspek moral 
dari kegiatan ekonomi dan bisnis, sebagaimana diupayakan dalam buku ini. 
~ 7 ~ 
3. Perkembangan Etika Bisnis 
Sepanjang masalah, kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah lupa dari 
sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri. Sejak 
manusia terjun dalam perniagaan, disadari juga bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari 
masalah etis. 
Aktivitas perniagaan selalu sudah berurusan dengan etika, artinya selalu harus 
mempertimbangkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Namun 
demikian, jika kita menyimak etika bisnis sebagaimana dipahami dan dipraktekan 
sekarang. Tidak bisa disangkal juga, disini kita menghadapi suatu fenomena baru. 
Belum pernah dalam sejarah, etika bisnis mendapat hatian begitu besar dan insentif 
seperti sekarang ini. 
Etika selalu dikaitkan dengan bisnis, sejak ada bisnis, sejak saat itu pula bisnis 
dihubungkan dengan etika, sebagaimana etika selalu dikaitkan juga dengan wilayah – 
wilayah lain dalam kehidupan manusia seperti politik, keluarga, seksualitas berbagai 
profesi dan sebagainya. Jadi etika dalam bisnis atau etika berhubungan dengan bisnis 
berbicara tentang bisnis sebagai salah satu topik di samping sekian banyak topik
lainnya. Etika dalam bisnis belum merupakan suatu bidang khusus yang memiliki 
corak dan identitas sendiri. Hal itu baru timbulny a”etika bisnis’ dalam arti yang 
sesungguhnya. Etikan dalam bisnis mempunyai riwayat yang sudah panjang sekali, 
sedangkan umur etika bisnis masih muda sekali. Kita baru bisa berbicara tentang etika 
bisnis dalam arti spesifik setelah menjadi suatu bidang (Field) tersendiri, maksudnya 
suatu bidang intelektual dan akademis dalam konteks pengajaran dan penelitian di 
perguruan tinggi. Etika bisnis dalam arti khusus ini utuk pertama kali timbul di 
Amerika Serikat pada tahun 1970-an dan agak cepat meluas ke kawasan dunia lainya. 
Dengan mamanfaatkan dan memperluas pemikiran De George ini kita dapat 
membedakan lima periode dalam perkembangan etika dalam bisnis menjadi etika 
bisnis ini. 
~ 8 ~ 
3.1 Situasi dahulu 
Berabad – abad lamanya kita berbicara pada taraf ilmiah tentang masalah 
ekonomi dan bisnis sebagai salah satu topik disamping sekian banyak topik lain. Pada 
awal filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf – filsuf yunani lain menyelidiki bagaimana 
sebaiknya mengatur kebaikan manusia bersama dalam negara dan dalam konteks itu 
mereka membahas juga bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus di 
atur.dalam filsafat dan teologi abad pertengahan pembahasan ini dilanjutkan, dalam 
kalangan kristen maupun Islam. Topik – topik moral sekitar ekonomi dan perniagaan 
tidak luput pula dari perhatian filsafat (dan teologi) di zaman modern. 
Pada waktu itu banyak universitas diberikan kuliah agama dimana masiswa 
mempelajari masalah – masalah moral sekitar ekonomi dan bisnis. Pembahasannya 
tentu berbeda, sejauh mata kuliah ini diberikan dalam kalangan katolik atau protestan. 
Dengan demikian di Amerika Serikat selama paro pertama pada abad ke-20 etika 
dalam bisnis terutama dipraktekan dalam konteks agama dan teologi. Dan 
pendekatanini masih berlangsung terus sampai hari ini, di Amerika Serikat maupun di 
tempat lain. 
3.2 Masa peralihan ; tahun 1960-an 
Dalam tahun 1960-an terjadi perkembangan baru yang dilihat sebagai 
persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis dalam dekade berikutnya. Dasawarsa 
1960-an ini di Amerika Serikat (dan dunia barat pada umumnya) ditandai oleh
pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas, revolusi mahasiswa (mulai di ibukota 
Prancis bulan Mei 1968). Suasana tidak tenang ini diperkuat lagi karena frustasi yang 
dirasakan secara khusus oleh kaum muda dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam 
perang Vietnam. Rasa tidak puas ini mengakibatkan demonstrasi – demonstrasi paling 
besar dirasakan di Amerika serikat. Secara khusus kaum muda menolak kolusi yang di 
mata mereka terjadi antara militer dan industri. Industri dinilai terutama melayani 
kepentingan militer. Serentak juga untuk pertama kali timbul kesadaran akan masalah 
ekologis dan terutama industri di anggap sebagai penyebab masalah lingkungan hidup 
itu dengan polusi udara, air, dan tanah serta limbah beracun dan sampah nuklir. 
Dunia pendidikan menanggapi situasi ini dengan cara berbeda – beda. Salah 
satu reaksi paling penting adalah memberi perhatian khusus kepada social issues 
dalam kuliah tentang manajemen. Nbeberapa sekolah bisnis mulai dengan 
mencamtumkan mata kuliah baru di kurikulumnya yang biasanya dibesi nama 
Business and Society. Kuliah ini diberikan oleh Doden – Dosen manajeman dan 
mereka menyusun buku – buku pegangan dan publikasi lain untuk menunjang mata 
kuliah itu. Pendekatan ini diadakan dari segi manajemen , dengan sebagaian 
melibatkan juga hukum dan sosiologi, tetapi teori etika filosofis disini belum 
dimanfaatkan. 
~ 9 ~ 
3.3 Etika bisnis di Amerika Serikat tahun 1970-an 
Etika bisnis sebagai suatu bidang intelektual dan akademis dengan identitas 
sendiri mulai muali terbentuk di Amerika Serikat tahun 1970-an. Jika sebelumnya 
etika hanya membicarakan aspek – aspek moral dari bisnis di samping banyak pokok 
pembicaraan moral lainya (etika dalam hubungan dengan bisnis), kini mulai 
berkembang etika dalam arti sebenarnya. Jika sebelumnya hanya para teolog dan 
agamawan pada tahap ilmiah (teologi) membicarakan masalah – masalah moral dari 
bisnis, pada tahun 1970-an para filsuf mamasuki wilayah penelitian ini dalam waktu 
singkat menjadi kelompok yang paling dominan. Sebagaian sukses usaha itu, 
kemudian beberapa filsuf memberanikan diri untuk terjun kedalam etika bisnis 
sebagai sebuah cabang etika terapan lainnya. 
Faktor kedua yang memicu timbulnya etika bisnis sebagai suatu bidang study 
yang serius adalah krisis moral yang dialami dunia bisnis Amerika pada awal tahun
1970-an. Krisis moral dalam dunia bisnis itu diperkuat lagi oleh krisis moral lebih 
umum yang melanda seluruh masyarakat Amerika pada waktu itu. Dlatarbelakangi 
krisis moral yang umum itu , dunia bisnis amerika tertimpa oleh kerisis moral yang 
khusus . sebagaian sebagai reaksi atas terjadinya peristiwa – peristiwa tidak etis ini 
pada awal tahun 1970-an dalam kalangan pendidikan Amerika didasarkan kebutuhan 
akan refleksi etika di bidang bisnis. Salah satu usaha khusus adalah menjadikan etika 
bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum ini ternyata berdampak luas. Dengan 
demikian dipilihnya etika bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum sekolah bisnis 
banyak menyumbang kapada perkembangannya ke arah bidang ilmiah yang memiliki 
identitas sendiri. 
~ 10 ~ 
3.4 Etika bisnis meluas ke Eropa tahun 1980-an 
Di Eropa Barat etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira – kira 
sepuluh tahun kemudian , mula – mula di inggris yang secara geografis maupun 
kultural paling dekat dengan Amerika Serikat, tetapi tidak lama kemudian juga negara 
– negara Eropa Barat lainnya. Semakin banyak fakultas ekonomi atau sekolah bisnis 
di Eropa mencantumkan mata kuliah etika bisnis dalam kurikulumnya, sebagai mata 
kulah pilihan ataupun wajib di tempuh. Sepuluh tahun kemudinan sudah tedapat dua 
belas profesor etika bisnis pertama di universitas – Universitas Eropa. Pada tahun 
1987 didirikan European Business Ethich Network (EBEN) yang bertujuan menjadi 
forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta seklah bisnis , para 
pengusaha dan wakil –wakil organisasi nasional dan internasional 9seperti misalnya 
serikat buruh). Konferensi EBEN yang pertama berlangsung di Brussel (1987). 
Konferensi kedua di Barcelona (1989) dan selanjutnya ada konferensi setiap tahun : 
milano (1990), London (1991), Paris (1992), Sanvika , noewegia (1993), St. Gallen 
Swis (1994), Breukelen , Belanda (1995), Frankfurt (1996). Sebagaian bahan 
konferensi – konferensi itu telah diterbitkandalam bentuk buku. 
3.5 Etika bisnis menjadi fenomena global tahun 1990-an 
Dalam dekade 1990-an sudah menjadi jelas ,etika bisnis tidak terbatas lagi 
pada dunia barat. Kini etika bisnis dipeajari, diajarkan dan dikembangkan di seluruh 
dunia, kita mendungar tentang kehadiran etika bisnis amerika latin, eropa timur, 
apalagi sejak runthnya komunisme disana sebagai sistem politik dan ekonomi. Tidak 
mengherankan bila etika bisnis mendapat perhatian khusus di negara yang memiliki
ekonomi yang paling kuat di luar dunia barat. Tanda bukti terakhir bagi sifat gllobal 
etika bisnis adalah telah didirikannya international society for business management 
economis and ethics (ISBEE). 
~ 11 ~ 
4. Profil Etika Bisnis Dewasa Ini 
Kini etika bisnis mempunyai status imiah yang serius. Ia semakin diterima di 
antara ilmu – ilmu yang sudah mapan dan memiliki ciri – ciri yang biasanya menandai 
sebuah ilmu. Tentu saja masih banyak harus dikerjakan. Etika bisnis harus bergumul 
terus untuk membuktikan diri sebagai disiplin ilmu yang dapat disegani. Disini kami 
berusaha menggambarkan beberapa pertanda yang menunjukan setatus itu cukup 
meyakinkan, sekaligus kami mencoba melukiskan profil ilmiah dari etika bisnis 
sebagaimana tampak sekarang. 
 Praktis di segala kawasan etika bisnis diberikan sebagai mata kuliah di 
perguruan tinggi. 
 Banyak sekali publikasi diterbitkan etika bisnis. Pada tahun 1987. De George 
menyebut adanya paling sidikit 20 buku pegangan tentang etika bisnis dan 10 
buku kasus Amerika Serikat. 
 Sudah ada cukup banyak jurnal ilmiah khusus tentang etika bisnis . 
munculnya jurnal merupakan suatu gejala penting yang menunjukan 
tercapainya kematangan ilmiah bagi bidang yang bersangkutan. 
 Dalam bahasa jerman sudah tersedia sebuah kamus tentang etika bisnis. 
Kemudian menyusul lagi kamus etika bisnis dalam bahasa inggris. 
 Ditemukan juga cukup banyak institut penelitian yang secara khusus 
mendalami masalah etika bisnis. 
 Sudah didirikan beberapa asosiasi atau himpunan dengan tujuan khusus 
memajukan etika bisnis, terutama dengan mengumpulkan dosen – dosen etika 
bisnis dan peminat lain dalam pertemuan berkala. 
 Di Amerika Serikat dan Eropa Barat disediakan beberapa program study 
tingkat S-2 dan S-3, khusus di idang etika bisnis.
~ 12 ~ 
5. Faktor Sejarah Dan Budaya Dalam Etika Bisnis 
Orang yang terjun dalam kegiatan bisnis, menurut penilaian sekarang 
menyibukan diri dengan suatu pekerjaan terhormat, apalagi jika ia berhasil menjadi 
pebisnis yang sukses. Dewasa ini orang akan merasa bangga, bila dapat menunjukan 
kartu nama yang menyimpangkan identitasnya sebagai direktur atau manajer dalam 
sebuah perusahaan ternama. 
Jika kita mempelajari sejarah , dan khususnya sejarah dunia barat , sikap 
positif ini tidak selamanya menandai pandangan terhadap bisnis. Pedagang tidak 
mempunyai nama baik dalam masyarakat barat masa lampau. Orang seperti 
pedangang jelas – jelas dicurigakan kualitas etisnya. Sikap negatif terhadap bisnis ini 
berlangsung terus sampai zaman modern dan baru menghilang seharusnya sekitar 
waktu industrialisasi. Disini tentu tidak mungkin mempelajari seluruh perkembangan 
historis dari sikap terhadap bisnis ini. Hanya beberapa unsur saja akan disinggung. 
Tetapi kiranya hal itu sudah cukup untuk memperlihatkan bahwa pandangan etis 
tentang perdagangan dan bisnis berkiatan erat dengan faktor sejarah dan budaya. 
5.1 Kebudyaan yunani kuno 
Masyarakat yunani kuno pada umumnya berprasangka terhadap kegiatan 
dagang dan kekayaan. Warga negara yang bebas seharusnya mencurahkan perhatian 
dan waktunya untuk kesenian dan ilmu pengetahuan (filsafat), di samping tentu 
memberi sumbangsih kepada pengurusan – pengurusan negara. Bukti lain yang kerap 
kali dikemukakan untuk nama buruk dari perdagangan dalam masyarakat yunani kuno 
adalah kenyataan bahwa dewa yunani hermes dihormati sebagai dewa pelindung baik 
bagi bai pedagang maupun bagi pencuri. Pedagang dan pencuri terutama termasuk 
orang yang banyak beergian dari satu tempat ke tempat lain, dan karena itu 
mempergunakan jalan. Namun demikian , bagi orang modern tetap bisa timbul 
keheranan, karena pedagang dan pencuri tanpa merasa keberatan dapat disebut dalam 
satu tarikan nafas. 
5.2 Agama kristen 
Dalam kitab suci kristen terdapat cukup banyak teks yang berada kritis terhadap 
kekayaan uang, dalam perjanjian lama maupun baru. Dalam Alkitab itu sendiri
perdgangan tidak ditolak sebagai kurang etis , akan tetapi , karena perdagangan 
merupakan salah satu jalan biasa menuju kekayaan. Tetapi teolog tersebut mempunyai 
penafsiran lain dengan melihat adegan itu. 
~ 13 ~ 
5.3 Agama Islam 
Jika kita memandang sejarah, dalam agama islam tampak pandangan lebih 
positif terhadp perdagangan dan kegiatan ekonomis. Dalam periode modern tidak 
ditemukan sikap kritis dan curiga terhadap bisnis. Nabi Muhammad sendiri adalah 
seorang pedagang dan ajaran islam mula – mula disebarluaskan terutama melalui para 
pedagang muslim. Dalam Al – Qur’an terdapat peringatan terhadap penyalahgunaan 
kekayaan , tetapi tidak dilarang mencari kekayaan dengan cara halal. Seandainya 
begitu , akan timbul pertentangan juga dengan ajaran zakat yang mewajibkan orang 
membagi kekayaan dan pendapatannya yang berlebih. Penelitiaan historis perlu 
dilakukan apakah etika reformasi itu sebenarnya mendapat pengaruh dari ajaran Islam. 
Sepatah kata perlu ditambah tentang masalah riba dalam pandangan Islam, 
sebuah persoalan yang jelas berkaitan dengan etika ekonomi. Pertama – tama peru kita 
tekankan bahwa masalah ini tidak terbatas pada Agama Islam saja/ oleh dikatakan 
pengambilan riba di larang dalam seluruh dunia. Jika kita melihat dalam prespektif 
sejarah, masalah riba sangat menarik sebagai contoh tentang mungkinkannya 
perubahan rudikal dalam pemikiran moral dan khususnya perubahan yang didorong 
oleh realitas ekonomis. Dalam kalangan islam dewasa ini tidak semua orang bisa 
menerima pembedaan antara riba dengan bunga uang ini. Sehingga pandangan tentang 
masalah moral ini menjadi berbeda. 
Dalam diskusi – diskusi etis yang modern masalah riba muncul kembali dalam 
konteks utang negara – negara miskin terhadap negara – negara kaya. Salah satu 
argumen untuk membela negara – negara miskin yang tidak sanggup membayar 
kembali utangnya adalah bahwa mereka terpaksa meminjam uang dari negara – 
negara kaya , supaya dapat bertahan hidup. Disini tidak bisa dikatakan bahwa mereka 
dengan bebas meminta pinjaman tersebut. Mereka tidak ada pilihan lain, kalau tidak 
mau tenggelam dalam tubir kehancuran. Mereka tidak meminjam uang menurut “nilai 
pasar”. Mereka terlilit utag yang didasarkan atas riba (dalam arti tidak etis).
~ 14 ~ 
5.4 Kebudayaan Jawa 
Dipandang menurut spektrum budaya, tidak semua suku bangsa indonesia 
memperlihatkan minat dan bakatnya yang sama di bilang perdaangan. Orang minang , 
umpamanya , terkenal karena tekun dalam usaha dagangnya dan sanggup mencatat 
sukses. Dalam kebudayaan jawa terlihat perbedaan yang menarik. Jika Clifford Geertz 
pada tahun1950-an menyelidiki struktur sosial dari kota jawa timur yang diebutnya 
modjokuto (nama samaran untuk pare), ia disitu menemukan empat golongan : 
Penyanyi , para pedagang pribumi (wong dagang) , orang kecil yang bekerja sebagai 
buruh tani atau tukang (wong cilik), orang tionghoa (orang china) yang hampir semua 
bekerja di bidang perdagangan. 
Perbedaan yang dilukiskan tadi kadang – kadang bergema dalam pengalaman 
orang jawa modern. Seorang pengusaha terkenal, asal jawa, umpamanya, mengaku 
kepada wartawan asing. “ayah selalu menegaskan kepadaku bahwa bisnis adalah 
kegiatan untuk kelas bawah. Ia ingin aku akan bekerja di pemerintahan”. Dalam trasisi 
kebudayaan jawa kekayaan ternyata dicurigakan. Pandangan ini tentu tidak kondusif 
untuk memajukan semangat kewiraswastaan. Secara spotan kekayaan tidak dihargai 
sebagai hasil jerih payah seorang atau sebagai prestasi dalam berusaha. 
5.5 Sikap modern dewasa ini 
Hanya sepintas menijau data sejarah dan budaya sudah cukup untuk 
menyadarkan kita tentang perbedaan sikap terhdap bisnis, dulu dan sekarang. Kalau 
sekarang kegiatan bisnis dinilai sebagai pekerjaan terhormat dan semakin jauh 
dibanggakan sejauh membawa sukses, di masa silam tidak selalu begitu. Kalau 
pencarian untung menjadi motif utama bagi bisnis mengejar kepentingan diri. Namun 
demikian , masih ada jalan tengh antara egoisme dan alturisme. Tidak benar bahwa 
mengejar kepentingan diri selalu sama dengan egoisme. Bisa juga orang mengejar 
kepentingan diri, sambil tetap memperhatikan kepentingan orang lain. Orang yang 
terlibat dalam kegiatan bisnis, memang mencari kepentingan diri (ia tidak bermaksud 
melakukan karya amal), tapi tidak sampai merugikan kepentingn orang lain. 
Sebaliknya, relasi ekonomis justru menguntungkn untuk kedua belah pihak sekaligus. 
Diantara aemua relasi antar manusia, berangkali inilah ciri khas ang paling mencolok 
pada relasi ekonomis. Tetapi serentak juga disini tampak kebutuhan akan etika, dalam 
arti nilai – nilai dan norma – norma moral yang harus dipegang dalam kegiatan bisnis.
Keprihatinan moral dalam berbisnis kini tampak pada tahap lain lagi ketimbang 
konteks tradisional. Kita hidup di zaman konglomerat dan korporasi multinassional. 
Kita hidup di zaman kaitalisme, bahkan sejak runtuhnya komunisme , kapitalisme 
tanpa antagonis. 
Semanya ini beraku pada taraf nasional maupun internasional. malah dalam 
era globalisasi ekonomi sekarang, masalahnya menjadi lebih pelik lagi. Jika kuasa 
ekonomi bisa merajalela dengan leluasa, tidak bisa dihindarkan ekonomi – ekonomi 
lemah menjadi korbanya. Kuasa selalu dipegang oleh yang kuat dan secara alami yang 
kuat menindih yang lemah. Disini bukan tempatnya untuk merugikan semuanya ini 
dengan lebih rinci. Untuk sementara kita bisa membatasi diri pada prinsip : makin 
besar kepentingan – kepentingan yang digumuli bisnis, makin mendesak pula 
keikutsetaan etika. 
~ 15 ~ 
6 Kritik atas etika bisnis 
Etika bisnis sebagai usaha intelektual dan akademis yang baru, pasti masih 
banya menderita banyak “penyakit anak”. Disini akan dibhas beberapa contoh. 
Baragkali penjelasan ini bisa membantu mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang 
corak dan maksud etik bisnis sebagaimana dipahami sekarang ini. 
6.1 Etika bisnis mendiskriminasi 
Kritik pertama ini lebih menarik karena sumbernya daripada karena isinya. 
Kritik itu sebetulnya tidak perlu dijawab, arena pengaangnya ternyata tidak berusaha 
mempelajari dengan serius literatur tentang etika bisnis, sebagaimana sepetutnya 
dilakukan setiap orang yang ingin mengkritik suatu ilmu. Para pengarang tentang etika 
bisnis sama sekali tidak bermaksud bahwa bisnis harus diukur dengan prinsip – 
prinsip lain daripada bidang – bidang biasa. Jika kita menyimak buku – buku 
pegangan tentang etika bisnis maka disitu justru dimulai dengan penguraian teori – 
teori etika yang umum. Disitu tidak terlihat aturan – aturan moral yang hanya berlaku 
untuk seroang bisnis. Etika bisnis adalah penerapan prinsip – prinsip moral yang 
umum atas suatu bidang yang khusus. Etika bisnis menjadi suatu ilmu dengan 
identitas tersendiri , bukan karena adanya norma – norma moral yang umum ata suatu
wilayah kegiatan manusiawi yang minta perhatian khusus, sebab keadaanya dan 
masalah – masalahnya mempunyai corak tersendiri. 
~ 16 ~ 
6.2 Etika bisnis itu kontradiktif 
Kritik lain tidak berasal dari satu orang, tetapi ditemukan dalam kalangan 
populer yang cukup luas. Dunia bisnis itu ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat 
untuk etika. Kalau mau disebut bidang yang sama sekali asing terhadap etika, tidak 
ada contoh jelas daripada justru bisnis. Etika dan bisnis itu bagaikan air dan minyak, 
yang tidak meresap yang satu ke dalam yang lain. Sebenarnya buku ini sebagai 
keseluruhan berusaha untuk memperlihatkan bahwa kritikan ini merupakan asumsi 
yang tidak benar, dan dalam bab terakhir kita kembali pada masalah ini, bila 
diupayakan jawaban atas pertanyaan mengapa bisnis harus berlaku etis. 
6.3 Etika bisnis tidak praktis 
Tidak ada kritik atas etika bisnis yang menimbulkan begitu banyak relasi. 
Keberatan bahwa etika bisnis (sebagai ilmu) kurang prakstis lebih sering terdengar 
dan stark bukan orang pertama yang menyinggung masalah ini. Karena itu ada 
baiknya kita menanggapi keberatan itu sebagai berikut. Sebagai ilmu etika bisnis 
selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya ada taraf teoretis juga. Walauun etika 
bisnis berbicara tentang hal – hal yang sangat praktis, pembicaraannya berlangsung 
pada taraf teoristis. Kita harus bersungguh – sungguh agar kita dekat dengan praktek 
bisnis , namun jarak antara teori dan praktek tidak pernah bisa dihilangkan. 
6.4 Etikawan tidak bisa mengambil alih tanggung jawab 
Kritikan lain lagi dilontarkan kepada etika terapan pada umumnya, termasuk 
juga etika bisnis. Disamping etika biomedis, etika jurnalistik, etika profesi hukum, 
dam lain – lain. Kita disini membicarakannya dalam konteks etika bisnis saja. Setiap 
manusia merupakan pelaku moral yang bertanggung jawab atas perbuatannya sediri. 
Berikutnya etika bisnis dapat memberikan informasi yang berharga sebelum pebisnis 
mengambik keputusan moral yang di anggap sulit. Etikawan cukup menguasai 
literatur di bidangnya. Ia tahu tentang kasus – kasus sejenis dan jalan keluar yang baik 
yang pernah diupayakan. Dan yang paling penting etika bisnis bisa membantu untuk 
menyusun argumentasi moral yang tepat. Setiap keputusah harus mempunyai
alasannya, rtinya harus dilandasi argumen – argumen yng tahan uji. Etikawan secara 
khusus terlatih dalam hal itu karena itu dapat memberi bantuan yang berharga. 
~ 17 ~
~ 18 ~ 
BAB III 
PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Bisnis merupakan kegiatan penting dalam masyarakat, selain mempertaruhkan 
barang dan uang untuk tujuan mendapat keuntungan, bisnis juga membutuhkan 
etika yang setidak-tidaknya memberikan pedoman dan aturan bagi pihak yang 
melakukannya. Etika bisnis berperan penting dalam memberikan kepercayaan 
terhadap kelompok atau individu yang berkepentingan dalam kegiatan itu dengan 
menjalankan sistem untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diingkan kedua 
belah pihak. Pada dasarnya, dunia bisnis yang bermoral akan mampu 
mengembangkan etika yang nantinya akan menjamin kegiatan bisnis itu dapat 
berjalan dengan lancar.
~ 19 ~ 
DAFTAR PUSTAKA 
Bertens, Kees. Pengantar Etika Bisnis (Seri Filsafat Atmajaya: 21), Yogyakarta, 
Penerbit Kanisius, 2000. 
rizkilah.blogspot.com/2011/11/makalah-etika-bisnis-html 
antilicous.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comCllszhr
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisYesica Adicondro
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.ppt
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.pptBab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.ppt
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.pptRoni Kurniawan
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanMang Engkus
 
Etika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiEtika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiYunita Prabowo
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 

Was ist angesagt? (20)

Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.ppt
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.pptBab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.ppt
Bab_1_PENGERTIAN_E-COMMERCE.ppt
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
Materi Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan BisnisMateri Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan Bisnis
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
Etika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiEtika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasi
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab SosialEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Model etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnisModel etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnis
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Business plan saleh pisang
Business plan saleh pisangBusiness plan saleh pisang
Business plan saleh pisang
 

Ähnlich wie Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis

BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...yosua mickel
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...yosua mickel
 
Tugas softskill 1 etika bisnis
Tugas softskill 1   etika bisnisTugas softskill 1   etika bisnis
Tugas softskill 1 etika bisnisyayu13
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanansusanti daly
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017bashori alwie alwie
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaBasyarAlAddar1
 
Business ethic - riki ardoni
Business ethic   - riki ardoniBusiness ethic   - riki ardoni
Business ethic - riki ardoniRiki Ardoni
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...Sonya Arista
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)Janu W
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis Aziza Zea
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...SukrasnoSukrasno
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Fariz adlan
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis Rietz Wiguna
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 

Ähnlich wie Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis (20)

BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
 
Tugas softskill 1 etika bisnis
Tugas softskill 1   etika bisnisTugas softskill 1   etika bisnis
Tugas softskill 1 etika bisnis
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanan
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
 
Business ethic - riki ardoni
Business ethic   - riki ardoniBusiness ethic   - riki ardoni
Business ethic - riki ardoni
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 

Mehr von Fajar Jabrik

Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifFajar Jabrik
 
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Fajar Jabrik
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudFajar Jabrik
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategisFajar Jabrik
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumFajar Jabrik
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 

Mehr von Fajar Jabrik (12)

Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
 
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Makalah java
Makalah javaMakalah java
Makalah java
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 

Kürzlich hochgeladen

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis

  • 1. ~ 1 ~ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan tersebut. Bisnis dengan menjunjung kode etik merupakan suatu unsur mutlak yang perlu dalam masyarakat modern. Tetapi kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga aturan-aturan moral. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan dibahas. Permasalah tersebut antara lain : 1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis? 2. Bagaimana perkembangan etika bisnis saat ini? 3. Seperti apakah profil etika bisnis dewasa ini? 4. Bagaimana sejarah dan budaya dalam etika bisnis?
  • 2. ~ 2 ~ 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah 1. Mengerti dan memahami arti dari etika profesi. 2. Mengetahui perkembangan dan juga profil etika bisnis dewasa ini. 3. Mengetahui faktor apa saja yang selama ini berpengaruh dalam sejarah dan budaya etika bisnis. 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui e-book dan media elektronik.
  • 3. ~ 3 ~ BAB II PEMBAHASAN (Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern) 1. Tiga Aspek Pokok Dari Bisnis Bisnis medern meruakan realistis yang amat kompleks. Banyak faktor yang turut mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis, ilmiah – teknologis dan politik – sosial – kultiral . komplekisitas berkaitan dengan komplekisitas masyarakat modern sekarang. Sebagai kegiatan sosial,bisnis dengan banyak cara terjalin dengan komplekisitas masyarakat moder itu. Semua faktor membentuk komplekisitas bisnis modern yang sudah sering dipelajari dan dianilisis melalui berbagai pendekatan ilmiah, khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen. Buku ini ingin menyoroti suatu aspek bisnis yang sampai sekarang disinggung dalam uraian – uraian lain , tetapi semakin banyak diakui pentingnya yaitu aspek etis atau moralnya. Guna menjelaskan kekhususan aspek etis ini, dalam suatu pendekatan pertama kita membandingkanya dulu dengan aspek – aspek lain, terutama aspek ekonomi dan hukum. Sebab bisnis sebagai kegiatan sosial bisa di soroti sekurang – kurangnya dari tiga sudut pandang yang berbeda tetapi tidak selalu mungkin dipisahkan ini : Sudut pandang Ekonomi, Sudut pandang Hukum, Sudut pandang Etika. 1.1 Sudut Pandang Ekonomis Bisnis adalah kegiatan ekonomis yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar menukar , jual – beli , memproduksi – memasarka , bekerja – memperkerjakan dan interaksi manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh untung.
  • 4. ~ 4 ~ 1.2 Sudut Pandang Moral Dengan tetap mengakui peranan sentral dari sudut pandang ekonomis dalam bisnis , perlu adanya di tambahkan adanya sudut pandang lagi yang tidak boleh diabaikan, yaitu sudut pandang Moral. 1.3 Sudut pandang Hukum Tidak bisa diragukan , bisnis juga terikat oleh hukum . “Hukum Dagang” atau “Hukum Bisnis” merupakan ilmu penting dari cabang Hukum Modern. Dan dalam raktek hukum banyak mesalah timbu dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun internasional. 1.4 Tolak ukur untuk ketiga sudut pandang ini Secara ekonomis , bisnis adalah baik kalau menghasilkan laba. Hal itu akan tampak pada laporan akhir tahun, yang harus disusun menurut metode kontrol finansial dan akuntansi yang sudah berlaku. Untuk sudut pandang Hukum-pun, tolok ukurnya cukup jelas bisnis adalah baik, bila diperbolehkan oleh hukum. Penyelundupan misalnya adalah cara berdagang berdagang yang tidak baik , karena dilarang oleh hukum. Lebih sulit untuk menentukan baik tidaknya bisnis dari sudut pandang moral. Apa yang menjadi tolok ukur untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau tingkah laku ? setidak – tidaknya dapat disebut tiga macam tolok ukur, yaitu : Hati nurani, Kaidah emas dan penilaian masyarakat umum, mari kita memandang tiga prosedur untuk memastikan kualitas etis suatu perbuatan ini dengan lebih rinci. a. Hati nurani Suatu perbuatan adalah baik, jika dilakukan dengan hati nurani, dan perbuatan lain adalah buruk, jika dilakukan bertentangan dengan suara hati nurani. b. Kaidah emas Cara lebih obyektif untuk menilai baik buruk perilaku moral adalah dengan jaidah emas yang bebubnyi : “Hendaklah memperlakukan orang lain sebgaimana anda sendiri ingin diperlakukan”. Perilaku saya bisa dianggap
  • 5. secara moral baik bila saya memperlakukan orang tertentu sebagaimana saya sendiri ingin dperlakukan. ~ 5 ~ c. Penilaian umum Cara ketiga dan barang kali paling ampuh untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku adalah menyerahkannya kepadda masyarakaat umum untuk dinilai. Cara ini bisa disebut juga “Audit Sosial”. 2. Apa itu Etika Bisnis ? Kata “etika” dan “etis” tidak selalu dipakai dalam arti yang sama karena itu pula “etika bisnis” bisa berbeda atrinya. Suatu uraian sistematis tentang etika bisnis sebaiknya dimulai dengan menyelidiki dan menjernihkan cara kata sseperti “etika” dan “etis” dipakai. Cara yang kami pilih untuk menganalisis arti – arti “etika” adalah membedakan antara “etika sebagai praksis” dan “etika sebagai rafleksi”. Etika sebagai praksis berarti : nilai – nilai dan norma – norma moal sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan. Walaupun seharusnya dipraktekkan. Dapat juga di artikan etika sebagai praksis adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai – nilai dan moral – moral. Perlu kita perhatikan kata “etika” atau “etis” dalam contoh – ini , Orang yang mengeluh bahwa etika bisnis mulai menipis , bermaksud bahwa pebisnis sering menyimpang dari nilai norma yang benar, jadi ia menunjuk etika sebagai praksis. Dan orang yang memikirkan masalah korupsi berpendapat bahwa dengan menbuat undang – undang anti korupsi dan menerapkan undang – undang itu secara ketat dan konsekuen, nilai dan moral dalam bisnis bisa ditegakkan. Etika sebagai praksis sama artinya dengan moral atau moralitas. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika dalam refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan khususnya tentang apa yang harus dilakukan dan kususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambul praksis etis sabagai obyeknya. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik dan buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
  • 6. Sebetulnya antara distingsi antara praksis dan refleksi ini tidak menandai paham “etika” saja. Dibidang lain-pun terkadang bisa kita brbicara tentang praksis disamping refleksi (ilmu). Etika sebagai ilmu mempunyai tradisi yang sudah lama, tradisi ini sama panjangnya dengan selurung sejarah filsafat, karena etika dalam arti ini merupakan salah satu cabang filsafat. Karena itu juga sering etika sebagai ilmu sering disebut juga filsafat moral atau etika filosofis. Hal itu tidak berarti bahwa etika filosofis ingin memiliki monopoli dalm membahas topik – topik moral. Ilmu lain juga bisa menyinggung masalah – maalah etis , walaupun hanya sepintas lalu misalnya ilmu – ilmu sosial. Tetapi hanya dalam etika filosofis, topik – topik moral dibahas secara tuntas dengan metode sistematika khusus yang sesuai dengan bidang moral itu. Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik burukya perilaku manusia. Karena itu etika dalam arti ini sering disebut juga “filsafat praktis”. Cabang – cabang filsafat lain membicarakan massalah yang tampaknya lebih jauh dari kehidupan konkret. Sejak akhir tahun 1960-an teori etika mulai membuka diri bagi topik – topik konkret dan aktual sebagai oobyek penelitiannya. Perkembangan baru ini sering di sebut “etika terapan” (Applied Ethich). Mula – mula topik ini konkret itu menyangkut ilmu – ilmu biomedis, karena itu kemajuan ilmiah menimbulkan maslah etis yang baru. Tidak lama keudian etika terapan memperluas perhatiannya ke topik – topik aktual lainnya, seperti lingkungan hidup, persenjataan nuklir, pemnggunakan tenaga nuklir pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dan lain – lain. Etika bisnis juga sebaiknya kita lihat sebagai suatu bidang peminatan dari etika terapan. Seperti etika terapan pada umumnya, etika bisnispun dapat dijalankan pada tiga taraf ; taraf makro, moeso dan mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga kemungkinan yang berada untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan tiga kemungkinan yang mungkin berada untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis. Pada taraf makro , etika bisnis menjadi aspek – aspek moral dari sistem ekonomi sebagai keseluruhan. Pada taraf meso 9madya atau menengah 0, etika bisnis menyelidiki masalah etis dibidang organisasi. Organisasi disini terutama bagi perusahaan – perusahaan, tapi bisa juga serrikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi , dan lain – lain. ~ 6 ~
  • 7. Pada taraf mikro, yang difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan ekonomi atau bisnis. Disini dipelajari tanggung jawab etis dari pihak keryawan dan majikan , bawahan dan manajer, produsen dan konsumen , pemasok dan investor. Akhirnya boleh ditambahkan catatan tentang nama “etika bisnis’ di indonesia study tentang masalah etis dalam bidang ekonomi dan bisnis sudah bisa ditunjukan dengan nama itu, sejalan dengan kebiasaan umum dalam kawasan bahasa inggris (Business Ethics). Tetapi dalam bahasa lain terdapat banyak variasi. dalam bahasa belanda pada umumnya dipakai nama Bedrijfshethiek (etika perusahaan) dan dalam bahasa jerman Unternehmensethik (etika usaha). Cukup dekat dengan itu dalam bahasa inggris kadang – kadang dipakai Corporate Ethics (etika korporasi). Sebagaian nama yang berbeda – beda ini berkaitan dengan preferensi untuk perspetif makro, meso atau mikro yang berbeda di berbagai negara. Namun demikian, pada dasarnya semua nama ini menunjuk kepada study tentang aspek – aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis, sebagaimana diupayakan dalam buku ini. ~ 7 ~ 3. Perkembangan Etika Bisnis Sepanjang masalah, kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah lupa dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri. Sejak manusia terjun dalam perniagaan, disadari juga bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari masalah etis. Aktivitas perniagaan selalu sudah berurusan dengan etika, artinya selalu harus mempertimbangkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Namun demikian, jika kita menyimak etika bisnis sebagaimana dipahami dan dipraktekan sekarang. Tidak bisa disangkal juga, disini kita menghadapi suatu fenomena baru. Belum pernah dalam sejarah, etika bisnis mendapat hatian begitu besar dan insentif seperti sekarang ini. Etika selalu dikaitkan dengan bisnis, sejak ada bisnis, sejak saat itu pula bisnis dihubungkan dengan etika, sebagaimana etika selalu dikaitkan juga dengan wilayah – wilayah lain dalam kehidupan manusia seperti politik, keluarga, seksualitas berbagai profesi dan sebagainya. Jadi etika dalam bisnis atau etika berhubungan dengan bisnis berbicara tentang bisnis sebagai salah satu topik di samping sekian banyak topik
  • 8. lainnya. Etika dalam bisnis belum merupakan suatu bidang khusus yang memiliki corak dan identitas sendiri. Hal itu baru timbulny a”etika bisnis’ dalam arti yang sesungguhnya. Etikan dalam bisnis mempunyai riwayat yang sudah panjang sekali, sedangkan umur etika bisnis masih muda sekali. Kita baru bisa berbicara tentang etika bisnis dalam arti spesifik setelah menjadi suatu bidang (Field) tersendiri, maksudnya suatu bidang intelektual dan akademis dalam konteks pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi. Etika bisnis dalam arti khusus ini utuk pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun 1970-an dan agak cepat meluas ke kawasan dunia lainya. Dengan mamanfaatkan dan memperluas pemikiran De George ini kita dapat membedakan lima periode dalam perkembangan etika dalam bisnis menjadi etika bisnis ini. ~ 8 ~ 3.1 Situasi dahulu Berabad – abad lamanya kita berbicara pada taraf ilmiah tentang masalah ekonomi dan bisnis sebagai salah satu topik disamping sekian banyak topik lain. Pada awal filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf – filsuf yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kebaikan manusia bersama dalam negara dan dalam konteks itu mereka membahas juga bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus di atur.dalam filsafat dan teologi abad pertengahan pembahasan ini dilanjutkan, dalam kalangan kristen maupun Islam. Topik – topik moral sekitar ekonomi dan perniagaan tidak luput pula dari perhatian filsafat (dan teologi) di zaman modern. Pada waktu itu banyak universitas diberikan kuliah agama dimana masiswa mempelajari masalah – masalah moral sekitar ekonomi dan bisnis. Pembahasannya tentu berbeda, sejauh mata kuliah ini diberikan dalam kalangan katolik atau protestan. Dengan demikian di Amerika Serikat selama paro pertama pada abad ke-20 etika dalam bisnis terutama dipraktekan dalam konteks agama dan teologi. Dan pendekatanini masih berlangsung terus sampai hari ini, di Amerika Serikat maupun di tempat lain. 3.2 Masa peralihan ; tahun 1960-an Dalam tahun 1960-an terjadi perkembangan baru yang dilihat sebagai persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis dalam dekade berikutnya. Dasawarsa 1960-an ini di Amerika Serikat (dan dunia barat pada umumnya) ditandai oleh
  • 9. pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas, revolusi mahasiswa (mulai di ibukota Prancis bulan Mei 1968). Suasana tidak tenang ini diperkuat lagi karena frustasi yang dirasakan secara khusus oleh kaum muda dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Rasa tidak puas ini mengakibatkan demonstrasi – demonstrasi paling besar dirasakan di Amerika serikat. Secara khusus kaum muda menolak kolusi yang di mata mereka terjadi antara militer dan industri. Industri dinilai terutama melayani kepentingan militer. Serentak juga untuk pertama kali timbul kesadaran akan masalah ekologis dan terutama industri di anggap sebagai penyebab masalah lingkungan hidup itu dengan polusi udara, air, dan tanah serta limbah beracun dan sampah nuklir. Dunia pendidikan menanggapi situasi ini dengan cara berbeda – beda. Salah satu reaksi paling penting adalah memberi perhatian khusus kepada social issues dalam kuliah tentang manajemen. Nbeberapa sekolah bisnis mulai dengan mencamtumkan mata kuliah baru di kurikulumnya yang biasanya dibesi nama Business and Society. Kuliah ini diberikan oleh Doden – Dosen manajeman dan mereka menyusun buku – buku pegangan dan publikasi lain untuk menunjang mata kuliah itu. Pendekatan ini diadakan dari segi manajemen , dengan sebagaian melibatkan juga hukum dan sosiologi, tetapi teori etika filosofis disini belum dimanfaatkan. ~ 9 ~ 3.3 Etika bisnis di Amerika Serikat tahun 1970-an Etika bisnis sebagai suatu bidang intelektual dan akademis dengan identitas sendiri mulai muali terbentuk di Amerika Serikat tahun 1970-an. Jika sebelumnya etika hanya membicarakan aspek – aspek moral dari bisnis di samping banyak pokok pembicaraan moral lainya (etika dalam hubungan dengan bisnis), kini mulai berkembang etika dalam arti sebenarnya. Jika sebelumnya hanya para teolog dan agamawan pada tahap ilmiah (teologi) membicarakan masalah – masalah moral dari bisnis, pada tahun 1970-an para filsuf mamasuki wilayah penelitian ini dalam waktu singkat menjadi kelompok yang paling dominan. Sebagaian sukses usaha itu, kemudian beberapa filsuf memberanikan diri untuk terjun kedalam etika bisnis sebagai sebuah cabang etika terapan lainnya. Faktor kedua yang memicu timbulnya etika bisnis sebagai suatu bidang study yang serius adalah krisis moral yang dialami dunia bisnis Amerika pada awal tahun
  • 10. 1970-an. Krisis moral dalam dunia bisnis itu diperkuat lagi oleh krisis moral lebih umum yang melanda seluruh masyarakat Amerika pada waktu itu. Dlatarbelakangi krisis moral yang umum itu , dunia bisnis amerika tertimpa oleh kerisis moral yang khusus . sebagaian sebagai reaksi atas terjadinya peristiwa – peristiwa tidak etis ini pada awal tahun 1970-an dalam kalangan pendidikan Amerika didasarkan kebutuhan akan refleksi etika di bidang bisnis. Salah satu usaha khusus adalah menjadikan etika bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum ini ternyata berdampak luas. Dengan demikian dipilihnya etika bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum sekolah bisnis banyak menyumbang kapada perkembangannya ke arah bidang ilmiah yang memiliki identitas sendiri. ~ 10 ~ 3.4 Etika bisnis meluas ke Eropa tahun 1980-an Di Eropa Barat etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira – kira sepuluh tahun kemudian , mula – mula di inggris yang secara geografis maupun kultural paling dekat dengan Amerika Serikat, tetapi tidak lama kemudian juga negara – negara Eropa Barat lainnya. Semakin banyak fakultas ekonomi atau sekolah bisnis di Eropa mencantumkan mata kuliah etika bisnis dalam kurikulumnya, sebagai mata kulah pilihan ataupun wajib di tempuh. Sepuluh tahun kemudinan sudah tedapat dua belas profesor etika bisnis pertama di universitas – Universitas Eropa. Pada tahun 1987 didirikan European Business Ethich Network (EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta seklah bisnis , para pengusaha dan wakil –wakil organisasi nasional dan internasional 9seperti misalnya serikat buruh). Konferensi EBEN yang pertama berlangsung di Brussel (1987). Konferensi kedua di Barcelona (1989) dan selanjutnya ada konferensi setiap tahun : milano (1990), London (1991), Paris (1992), Sanvika , noewegia (1993), St. Gallen Swis (1994), Breukelen , Belanda (1995), Frankfurt (1996). Sebagaian bahan konferensi – konferensi itu telah diterbitkandalam bentuk buku. 3.5 Etika bisnis menjadi fenomena global tahun 1990-an Dalam dekade 1990-an sudah menjadi jelas ,etika bisnis tidak terbatas lagi pada dunia barat. Kini etika bisnis dipeajari, diajarkan dan dikembangkan di seluruh dunia, kita mendungar tentang kehadiran etika bisnis amerika latin, eropa timur, apalagi sejak runthnya komunisme disana sebagai sistem politik dan ekonomi. Tidak mengherankan bila etika bisnis mendapat perhatian khusus di negara yang memiliki
  • 11. ekonomi yang paling kuat di luar dunia barat. Tanda bukti terakhir bagi sifat gllobal etika bisnis adalah telah didirikannya international society for business management economis and ethics (ISBEE). ~ 11 ~ 4. Profil Etika Bisnis Dewasa Ini Kini etika bisnis mempunyai status imiah yang serius. Ia semakin diterima di antara ilmu – ilmu yang sudah mapan dan memiliki ciri – ciri yang biasanya menandai sebuah ilmu. Tentu saja masih banyak harus dikerjakan. Etika bisnis harus bergumul terus untuk membuktikan diri sebagai disiplin ilmu yang dapat disegani. Disini kami berusaha menggambarkan beberapa pertanda yang menunjukan setatus itu cukup meyakinkan, sekaligus kami mencoba melukiskan profil ilmiah dari etika bisnis sebagaimana tampak sekarang.  Praktis di segala kawasan etika bisnis diberikan sebagai mata kuliah di perguruan tinggi.  Banyak sekali publikasi diterbitkan etika bisnis. Pada tahun 1987. De George menyebut adanya paling sidikit 20 buku pegangan tentang etika bisnis dan 10 buku kasus Amerika Serikat.  Sudah ada cukup banyak jurnal ilmiah khusus tentang etika bisnis . munculnya jurnal merupakan suatu gejala penting yang menunjukan tercapainya kematangan ilmiah bagi bidang yang bersangkutan.  Dalam bahasa jerman sudah tersedia sebuah kamus tentang etika bisnis. Kemudian menyusul lagi kamus etika bisnis dalam bahasa inggris.  Ditemukan juga cukup banyak institut penelitian yang secara khusus mendalami masalah etika bisnis.  Sudah didirikan beberapa asosiasi atau himpunan dengan tujuan khusus memajukan etika bisnis, terutama dengan mengumpulkan dosen – dosen etika bisnis dan peminat lain dalam pertemuan berkala.  Di Amerika Serikat dan Eropa Barat disediakan beberapa program study tingkat S-2 dan S-3, khusus di idang etika bisnis.
  • 12. ~ 12 ~ 5. Faktor Sejarah Dan Budaya Dalam Etika Bisnis Orang yang terjun dalam kegiatan bisnis, menurut penilaian sekarang menyibukan diri dengan suatu pekerjaan terhormat, apalagi jika ia berhasil menjadi pebisnis yang sukses. Dewasa ini orang akan merasa bangga, bila dapat menunjukan kartu nama yang menyimpangkan identitasnya sebagai direktur atau manajer dalam sebuah perusahaan ternama. Jika kita mempelajari sejarah , dan khususnya sejarah dunia barat , sikap positif ini tidak selamanya menandai pandangan terhadap bisnis. Pedagang tidak mempunyai nama baik dalam masyarakat barat masa lampau. Orang seperti pedangang jelas – jelas dicurigakan kualitas etisnya. Sikap negatif terhadap bisnis ini berlangsung terus sampai zaman modern dan baru menghilang seharusnya sekitar waktu industrialisasi. Disini tentu tidak mungkin mempelajari seluruh perkembangan historis dari sikap terhadap bisnis ini. Hanya beberapa unsur saja akan disinggung. Tetapi kiranya hal itu sudah cukup untuk memperlihatkan bahwa pandangan etis tentang perdagangan dan bisnis berkiatan erat dengan faktor sejarah dan budaya. 5.1 Kebudyaan yunani kuno Masyarakat yunani kuno pada umumnya berprasangka terhadap kegiatan dagang dan kekayaan. Warga negara yang bebas seharusnya mencurahkan perhatian dan waktunya untuk kesenian dan ilmu pengetahuan (filsafat), di samping tentu memberi sumbangsih kepada pengurusan – pengurusan negara. Bukti lain yang kerap kali dikemukakan untuk nama buruk dari perdagangan dalam masyarakat yunani kuno adalah kenyataan bahwa dewa yunani hermes dihormati sebagai dewa pelindung baik bagi bai pedagang maupun bagi pencuri. Pedagang dan pencuri terutama termasuk orang yang banyak beergian dari satu tempat ke tempat lain, dan karena itu mempergunakan jalan. Namun demikian , bagi orang modern tetap bisa timbul keheranan, karena pedagang dan pencuri tanpa merasa keberatan dapat disebut dalam satu tarikan nafas. 5.2 Agama kristen Dalam kitab suci kristen terdapat cukup banyak teks yang berada kritis terhadap kekayaan uang, dalam perjanjian lama maupun baru. Dalam Alkitab itu sendiri
  • 13. perdgangan tidak ditolak sebagai kurang etis , akan tetapi , karena perdagangan merupakan salah satu jalan biasa menuju kekayaan. Tetapi teolog tersebut mempunyai penafsiran lain dengan melihat adegan itu. ~ 13 ~ 5.3 Agama Islam Jika kita memandang sejarah, dalam agama islam tampak pandangan lebih positif terhadp perdagangan dan kegiatan ekonomis. Dalam periode modern tidak ditemukan sikap kritis dan curiga terhadap bisnis. Nabi Muhammad sendiri adalah seorang pedagang dan ajaran islam mula – mula disebarluaskan terutama melalui para pedagang muslim. Dalam Al – Qur’an terdapat peringatan terhadap penyalahgunaan kekayaan , tetapi tidak dilarang mencari kekayaan dengan cara halal. Seandainya begitu , akan timbul pertentangan juga dengan ajaran zakat yang mewajibkan orang membagi kekayaan dan pendapatannya yang berlebih. Penelitiaan historis perlu dilakukan apakah etika reformasi itu sebenarnya mendapat pengaruh dari ajaran Islam. Sepatah kata perlu ditambah tentang masalah riba dalam pandangan Islam, sebuah persoalan yang jelas berkaitan dengan etika ekonomi. Pertama – tama peru kita tekankan bahwa masalah ini tidak terbatas pada Agama Islam saja/ oleh dikatakan pengambilan riba di larang dalam seluruh dunia. Jika kita melihat dalam prespektif sejarah, masalah riba sangat menarik sebagai contoh tentang mungkinkannya perubahan rudikal dalam pemikiran moral dan khususnya perubahan yang didorong oleh realitas ekonomis. Dalam kalangan islam dewasa ini tidak semua orang bisa menerima pembedaan antara riba dengan bunga uang ini. Sehingga pandangan tentang masalah moral ini menjadi berbeda. Dalam diskusi – diskusi etis yang modern masalah riba muncul kembali dalam konteks utang negara – negara miskin terhadap negara – negara kaya. Salah satu argumen untuk membela negara – negara miskin yang tidak sanggup membayar kembali utangnya adalah bahwa mereka terpaksa meminjam uang dari negara – negara kaya , supaya dapat bertahan hidup. Disini tidak bisa dikatakan bahwa mereka dengan bebas meminta pinjaman tersebut. Mereka tidak ada pilihan lain, kalau tidak mau tenggelam dalam tubir kehancuran. Mereka tidak meminjam uang menurut “nilai pasar”. Mereka terlilit utag yang didasarkan atas riba (dalam arti tidak etis).
  • 14. ~ 14 ~ 5.4 Kebudayaan Jawa Dipandang menurut spektrum budaya, tidak semua suku bangsa indonesia memperlihatkan minat dan bakatnya yang sama di bilang perdaangan. Orang minang , umpamanya , terkenal karena tekun dalam usaha dagangnya dan sanggup mencatat sukses. Dalam kebudayaan jawa terlihat perbedaan yang menarik. Jika Clifford Geertz pada tahun1950-an menyelidiki struktur sosial dari kota jawa timur yang diebutnya modjokuto (nama samaran untuk pare), ia disitu menemukan empat golongan : Penyanyi , para pedagang pribumi (wong dagang) , orang kecil yang bekerja sebagai buruh tani atau tukang (wong cilik), orang tionghoa (orang china) yang hampir semua bekerja di bidang perdagangan. Perbedaan yang dilukiskan tadi kadang – kadang bergema dalam pengalaman orang jawa modern. Seorang pengusaha terkenal, asal jawa, umpamanya, mengaku kepada wartawan asing. “ayah selalu menegaskan kepadaku bahwa bisnis adalah kegiatan untuk kelas bawah. Ia ingin aku akan bekerja di pemerintahan”. Dalam trasisi kebudayaan jawa kekayaan ternyata dicurigakan. Pandangan ini tentu tidak kondusif untuk memajukan semangat kewiraswastaan. Secara spotan kekayaan tidak dihargai sebagai hasil jerih payah seorang atau sebagai prestasi dalam berusaha. 5.5 Sikap modern dewasa ini Hanya sepintas menijau data sejarah dan budaya sudah cukup untuk menyadarkan kita tentang perbedaan sikap terhdap bisnis, dulu dan sekarang. Kalau sekarang kegiatan bisnis dinilai sebagai pekerjaan terhormat dan semakin jauh dibanggakan sejauh membawa sukses, di masa silam tidak selalu begitu. Kalau pencarian untung menjadi motif utama bagi bisnis mengejar kepentingan diri. Namun demikian , masih ada jalan tengh antara egoisme dan alturisme. Tidak benar bahwa mengejar kepentingan diri selalu sama dengan egoisme. Bisa juga orang mengejar kepentingan diri, sambil tetap memperhatikan kepentingan orang lain. Orang yang terlibat dalam kegiatan bisnis, memang mencari kepentingan diri (ia tidak bermaksud melakukan karya amal), tapi tidak sampai merugikan kepentingn orang lain. Sebaliknya, relasi ekonomis justru menguntungkn untuk kedua belah pihak sekaligus. Diantara aemua relasi antar manusia, berangkali inilah ciri khas ang paling mencolok pada relasi ekonomis. Tetapi serentak juga disini tampak kebutuhan akan etika, dalam arti nilai – nilai dan norma – norma moral yang harus dipegang dalam kegiatan bisnis.
  • 15. Keprihatinan moral dalam berbisnis kini tampak pada tahap lain lagi ketimbang konteks tradisional. Kita hidup di zaman konglomerat dan korporasi multinassional. Kita hidup di zaman kaitalisme, bahkan sejak runtuhnya komunisme , kapitalisme tanpa antagonis. Semanya ini beraku pada taraf nasional maupun internasional. malah dalam era globalisasi ekonomi sekarang, masalahnya menjadi lebih pelik lagi. Jika kuasa ekonomi bisa merajalela dengan leluasa, tidak bisa dihindarkan ekonomi – ekonomi lemah menjadi korbanya. Kuasa selalu dipegang oleh yang kuat dan secara alami yang kuat menindih yang lemah. Disini bukan tempatnya untuk merugikan semuanya ini dengan lebih rinci. Untuk sementara kita bisa membatasi diri pada prinsip : makin besar kepentingan – kepentingan yang digumuli bisnis, makin mendesak pula keikutsetaan etika. ~ 15 ~ 6 Kritik atas etika bisnis Etika bisnis sebagai usaha intelektual dan akademis yang baru, pasti masih banya menderita banyak “penyakit anak”. Disini akan dibhas beberapa contoh. Baragkali penjelasan ini bisa membantu mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang corak dan maksud etik bisnis sebagaimana dipahami sekarang ini. 6.1 Etika bisnis mendiskriminasi Kritik pertama ini lebih menarik karena sumbernya daripada karena isinya. Kritik itu sebetulnya tidak perlu dijawab, arena pengaangnya ternyata tidak berusaha mempelajari dengan serius literatur tentang etika bisnis, sebagaimana sepetutnya dilakukan setiap orang yang ingin mengkritik suatu ilmu. Para pengarang tentang etika bisnis sama sekali tidak bermaksud bahwa bisnis harus diukur dengan prinsip – prinsip lain daripada bidang – bidang biasa. Jika kita menyimak buku – buku pegangan tentang etika bisnis maka disitu justru dimulai dengan penguraian teori – teori etika yang umum. Disitu tidak terlihat aturan – aturan moral yang hanya berlaku untuk seroang bisnis. Etika bisnis adalah penerapan prinsip – prinsip moral yang umum atas suatu bidang yang khusus. Etika bisnis menjadi suatu ilmu dengan identitas tersendiri , bukan karena adanya norma – norma moral yang umum ata suatu
  • 16. wilayah kegiatan manusiawi yang minta perhatian khusus, sebab keadaanya dan masalah – masalahnya mempunyai corak tersendiri. ~ 16 ~ 6.2 Etika bisnis itu kontradiktif Kritik lain tidak berasal dari satu orang, tetapi ditemukan dalam kalangan populer yang cukup luas. Dunia bisnis itu ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat untuk etika. Kalau mau disebut bidang yang sama sekali asing terhadap etika, tidak ada contoh jelas daripada justru bisnis. Etika dan bisnis itu bagaikan air dan minyak, yang tidak meresap yang satu ke dalam yang lain. Sebenarnya buku ini sebagai keseluruhan berusaha untuk memperlihatkan bahwa kritikan ini merupakan asumsi yang tidak benar, dan dalam bab terakhir kita kembali pada masalah ini, bila diupayakan jawaban atas pertanyaan mengapa bisnis harus berlaku etis. 6.3 Etika bisnis tidak praktis Tidak ada kritik atas etika bisnis yang menimbulkan begitu banyak relasi. Keberatan bahwa etika bisnis (sebagai ilmu) kurang prakstis lebih sering terdengar dan stark bukan orang pertama yang menyinggung masalah ini. Karena itu ada baiknya kita menanggapi keberatan itu sebagai berikut. Sebagai ilmu etika bisnis selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya ada taraf teoretis juga. Walauun etika bisnis berbicara tentang hal – hal yang sangat praktis, pembicaraannya berlangsung pada taraf teoristis. Kita harus bersungguh – sungguh agar kita dekat dengan praktek bisnis , namun jarak antara teori dan praktek tidak pernah bisa dihilangkan. 6.4 Etikawan tidak bisa mengambil alih tanggung jawab Kritikan lain lagi dilontarkan kepada etika terapan pada umumnya, termasuk juga etika bisnis. Disamping etika biomedis, etika jurnalistik, etika profesi hukum, dam lain – lain. Kita disini membicarakannya dalam konteks etika bisnis saja. Setiap manusia merupakan pelaku moral yang bertanggung jawab atas perbuatannya sediri. Berikutnya etika bisnis dapat memberikan informasi yang berharga sebelum pebisnis mengambik keputusan moral yang di anggap sulit. Etikawan cukup menguasai literatur di bidangnya. Ia tahu tentang kasus – kasus sejenis dan jalan keluar yang baik yang pernah diupayakan. Dan yang paling penting etika bisnis bisa membantu untuk menyusun argumentasi moral yang tepat. Setiap keputusah harus mempunyai
  • 17. alasannya, rtinya harus dilandasi argumen – argumen yng tahan uji. Etikawan secara khusus terlatih dalam hal itu karena itu dapat memberi bantuan yang berharga. ~ 17 ~
  • 18. ~ 18 ~ BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Bisnis merupakan kegiatan penting dalam masyarakat, selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan mendapat keuntungan, bisnis juga membutuhkan etika yang setidak-tidaknya memberikan pedoman dan aturan bagi pihak yang melakukannya. Etika bisnis berperan penting dalam memberikan kepercayaan terhadap kelompok atau individu yang berkepentingan dalam kegiatan itu dengan menjalankan sistem untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diingkan kedua belah pihak. Pada dasarnya, dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang nantinya akan menjamin kegiatan bisnis itu dapat berjalan dengan lancar.
  • 19. ~ 19 ~ DAFTAR PUSTAKA Bertens, Kees. Pengantar Etika Bisnis (Seri Filsafat Atmajaya: 21), Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2000. rizkilah.blogspot.com/2011/11/makalah-etika-bisnis-html antilicous.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/