SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MODUL TEKNIK DIGITAL 
MODUL I 
SISTEM BILANGAN 
YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM 
SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 
2008
Modul Teknik Digital 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang 
MODUL I 
SISTEM BILANGAN 
Mata Pelajaran : Teknik Digital 
Kelas : I (Satu) 
Semester : 1 (Satu) 
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit(3 x Pertemuan) 
A. STANDAR KOMPETENSI 
Menguasai Elektronika Digital 
B. KOMPETENSI DASAR 
• Sistem Bilangan 
• Konversi Bilangan 
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 
a. Mengerti dan memahami jenis-jenis bilangan (desimal, 
biner, octal, hexa desimal) 
b. Mengerti dan memahami konversi dari masing – masing 
jenis bilangan
Modul Teknik Digital 
D. URAIAN MATERI 
Kebanyakan orang mengerti bila dikatakan bahwa kita 
mempunyai sembilan koin emas. Angka sembilan merupakan 
bagian dari sistem bilangan desimal yang kita gunakan 
setiap hari. Tetapi peralatan elektronika digital 
menggunakan suatu sistem bilangan “asing” yang disebut 
biner. Komputer digital dan sistem yang berdasarkan 
mikroprosesor menggunakan sistem angka asing lain yang 
disebut heksadesimal. Setiap orang yang bekerja dibidang 
elektronika harus mengetahui bagaimana mengubah bilangan-bilangan 
dari sistem bilangan desimal ke biner dan dari 
biner ke bilangan desimal yang sering dipakai.Anda akan 
dapat juga mengubah sistem bilangan biner ke bilangan 
heksadesimal serta sistem bilangan desimal ke heksadesimal. 
Sistem komputer yang lain menggunakna sistem bilangan 
oktal. Anda akan mempelajari membuat konversi bilangan 
biner, oktal dan heksadesimal. 
Desimal 
Sebelum mempelajari tentang bilangan biner, ada baiknya men 
getahui tentang sistem 
bilangan yang umum dipakai, yaitu desimal (bilangan basis 1 
0) berikut: 
Base 
Exponent 102 = 100 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang 
101 = 10 
100 = 1 
Jumlah simbol (radiks) 10 
Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Modul Teknik Digital 
Untuk menghitung suatu basis bilangan, harus dimulai dari 
nilai yang terkecil (yang paling kanan). Pada basis 10, 
maka kalikan nilai paling kanan dengan 100 ditambah dengan 
nilai dikirinya yang dikalikan dengan 101 , dst. Untuk 
bilangan dibelaang 
koma, gunakan faktor pengali 101, 102, dst. 
Contoh : 
1243 =(1 X 103)+(2 X 102)+(4 X 101)+(3 X 100) 
= 1000 + 200 + 40 + 3 
752,91 =(7 X 102)+(5 X 101)+(2 X 100)+(9 X 10-1)+(1 X 10-2) 
= 700 + 50 + 2 + 0,9 + 0,01 
Biner 
Untuk bilangan biner (bilangan basis 2), perhatikan tabelbe 
rikut : 
Base 
Exponent 25 = 32 22 = 4 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang 
24 = 16 21 = 2 
23 = 8 20 = 1 
Jumlah simbol (radiks) 2 
Simbol 0, 1 
Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus k 
ke kiri dengan 20, 21, 22, dst.
Modul Teknik Digital 
Contoh : 
101102 = (1 X 24 )+(0 X 23 )+(1 X 22 )+(1 X 21 )+(0 X 20 ) 
= (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22 
Dari contoh diatas, menunjukkan bahwa bilangan biner 10110 
sama dengan bilangan desimal 22. 
Dari dua sistem bilangan diatas, dapat dibuat rumus umum un 
tuk mendapatkan nilai 
desimal dari radiks bilangan tertentu : 
(N)r = [(d0 x r0)+(d1 x r1)+(d2 x r2)+ … +(dn x rn)]10 
dimana; N = Nilai 
r = Radiks 
d0, d1, d2 = digit dari yang terkecil (paling 
kanan) untuk d0 
Untuk mengkonversi bilangan desimal kebiner ada dua cara, 
perhatikan contoh berikut : 
Contoh 1: 
168(10)= X(2) 
Cara I : 
16810 kurangkan dengan pangkat terbesar dari 2 yang 
mendekati 16810 yaitu 128 (27). 
a. 128 (27) lebih kecil dari 168, maka bilangan paling 
kiri adalah 1. 168–128=40. 
b. 64 (26) lebih besar dari 40, maka bilangan kedua 
adalah 0. 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Modul Teknik Digital 
c. 32 (25) lebih kecil dari 40, maka bilangan ketiga 
adalah 1. 40 – 32 = 8. 
d. 16 (24) lebih besar dari 8, maka bilangan keempat 
adalah 0. 
e. 8 (23) lebih kecil/sama dengan 8, maka bil. kelima 
adalah 1. 8 – 8 = 0. 
f. Karena sisa 0, maka seluruh bit dikanan bil. kelima 
adalah 0. 
16810 = 101010002. 
Cara II : 
168 / 2 = 84 sisa 0 
84 / 2 = 42 sisa 0 
42 / 2 = 21 sisa 0 
21 / 2 = 10 sisa 1 
10 / 2 = 5 sisa 0 
5 / 2 = 2 sisa 1 
2 / 2 = 1 sisa 0 
1 / 2 = 0 sisa 1 
Bit biner terbesar dimulai dari bawah, sehingga 
16810 = 101010002 
Contoh 2: 
10,25(10) = X,Y(2) 
Cara I : 
10-23 = 2 
2-21 = 0 
23 22 21 20 
1 0 1 0 jadi X = 1010 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Modul Teknik Digital 
0,25 x 2 = 0,50 = 0,50 + carry 0 
0,50 x 2 = 1,00 = 0.00 + carry 1 
jadi Y = 01 
Sehingga 10,25(10) = 1010,01(2) 
Cara II : 
10 / 2 = 5 sisa 0 
5 / 2 = 2 sisa 1 
2 / 2 = 1 sisa 0 
jadi X = 1010 
Sedangkan Y bisa dicari dengan cara I. 
Heksadesimal 
Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, arti 
nya ada 16 simbol yang mewakili bilangan ini. 
Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan heksadesimal : 
Desimal Biner Heksadesimal 
0 0000 0 
1 0001 1 
2 0010 2 
3 0011 3 
4 0100 4 
5 0101 5 
6 0110 6 
7 0111 7 
8 1000 8 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Modul Teknik Digital 
9 1001 9 
10 1010 A 
11 1011 B 
12 1100 C 
13 1101 D 
14 1110 E 
15 1111 F 
Untuk konversi bilangan biner ke heksadesimal, perha 
tikan contoh berikut : 
101101010100100102 = 0001 0110 1010 1001 0010 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang 
= 1 6 A 9 2 
Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bilangan 
heksadesimal 16A92.Penulisan bilangan heksadesimal biasa 
juga ditambahkan dengan karakter “0x” didepannya. Nilai 
254316 sama nilainya dengan 0x2543. 
Oktal 
Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 
simbol yang mewakili bilangan ini. Tabel berikut 
menunjukkan konversi bilangan oktal : 
Desimal Biner Oktal 
0 000 0 
1 001 1 
2 010 2
Modul Teknik Digital 
3 011 3 
4 100 4 
5 101 5 
6 110 6 
7 111 7 
Untuk konversi bilangan biner ke oktal, perhatikan contoh 
berikut : 
101101010100100102 = 010 110 101 010 010 010 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang 
= 2652228 
Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bilangan 
oktal 265222. 
Untuk konversi dari oktal ke heksadesimal, ubah terlebih 
dahulu bilangan oktal yang akan dikonversi menjadi biner. 
Hal ini berlaku juga untuk konversi dari heksadesimal ke 
oktal. Perhatikan contoh berikut : 
7258 = 111 010 1012 
= 0001 1101 0101 
= 1D516 
FE16 = 1111 11102 
= 011 111 110 
= 3768
Modul Teknik Digital 
Sandi Biner Sandi 8421 BCD (Binary Coded Decimal) 
Sandi 8421 BCD adalah sandi yang mengkonversi bilangan 
desimal langsung ke bilangan binernya, sehingga jumlah 
sandi BCD adalah 10, sesuai dengan jumlah simbol pada 
desimal. Perhatikan tabel berikut : 
Desimal 8 4 2 1 
0 0 0 0 0 
1 0 0 0 1 
2 0 0 1 0 
3 0 0 1 1 
4 0 1 0 0 
5 0 1 0 1 
6 0 1 1 0 
7 0 1 1 1 
8 1 0 0 0 
9 1 0 0 1 
Contoh : 
19710 sandi BCDnya adalah : 0001 1001 0111 
Sandi 2421 
Sandi 2421 hampir sama dengan sandi 8421, terutama untuk 
bilangan desimal 0 sampai dengan 4. Tetapi sandi berikutnya 
merupakan pencerminan yang diinversi. 
Perhatikan tabel berikut : 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Modul Teknik Digital 
Desimal 2 4 2 1 
0 0 0 0 0 
1 0 0 0 1 
2 0 0 1 0 
3 0 0 1 1 
4 0 1 0 0 
5 1 0 1 1 
6 1 1 0 0 
7 1 1 0 1 
8 1 1 1 0 
9 1 1 1 1 
Perhatikan sandi desimal 5. Sandi tersebut merupakan cermin 
dari sandi 4 desimal,tetapi logikanya diinversi. Begitu pul 
a pada sandi desimal 6 yang merupakan cermin 
dari sandi desimal 3 yang diinversi, dst. 
Contoh : 
37810 sandi 2421-nya adalah : 0011 1101 1110 
ASCII 
ASCII singkatan dari American Standard Code for Information 
Interchange. Standard yang digunakan pada industri untuk 
mengkodekan huruf, angka, dan karakter-karakter lain pada 
256 kode (8 bit biner) yang bisa ditampung. 
Tabel ASCII dibagi menjadi 3 seksi: 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Modul Teknik Digital 
a. Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) 
antara 0 – 31. 
b. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. 
Diambil dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu 
sistem American ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit 
biner. 
c. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255. 
Bagian ini dapat diprogram, sehingga dapat 
mengubahubah karakter. 
Laboratorium Teknik Digital 
SMK Telkom Sandhy Putra Malang

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021maslikhome
 
Operasi aritmatika
Operasi aritmatikaOperasi aritmatika
Operasi aritmatikaMohamad Dani
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilanganfajaralpindra
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementS N M P Simamora
 
Bab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalBab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalFrendy Kusuma
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmadahmad haidaroh
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_staffpengajar
 

Was ist angesagt? (14)

Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
 
Operasi aritmatika
Operasi aritmatikaOperasi aritmatika
Operasi aritmatika
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
Bab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalBab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digital
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
 

Ă„hnlich wie Modul 1-sistem-bilangan

1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhboCak Anang Anang
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboAhMad FirMan
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboHerma Nurulaeni
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboachieasik89
 
02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputerArman Tan
 
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptBab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptSunaryoAryo7
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerFarichah Riha
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
Digital 1
Digital 1Digital 1
Digital 1Angga Aji
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxAdminsmkbkbanjar
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxAhmadNurfauzan6
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.pptssuserc213ed
 
Makalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainsMakalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainssyahrulramadhan128
 
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Mandarwarman Faisal
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxfitri9611
 

Ă„hnlich wie Modul 1-sistem-bilangan (20)

1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer
 
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptBab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam Komputer
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptxSistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptx
 
Digital 1
Digital 1Digital 1
Digital 1
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
bil
bilbil
bil
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.ppt
 
Makalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainsMakalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sains
 
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
 
Sistim bilangan
Sistim bilanganSistim bilangan
Sistim bilangan
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
 

Modul 1-sistem-bilangan

  • 1. MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2008
  • 2. Modul Teknik Digital Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang MODUL I SISTEM BILANGAN Mata Pelajaran : Teknik Digital Kelas : I (Satu) Semester : 1 (Satu) Alokasi Waktu : 6 x 45 menit(3 x Pertemuan) A. STANDAR KOMPETENSI Menguasai Elektronika Digital B. KOMPETENSI DASAR • Sistem Bilangan • Konversi Bilangan C. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Mengerti dan memahami jenis-jenis bilangan (desimal, biner, octal, hexa desimal) b. Mengerti dan memahami konversi dari masing – masing jenis bilangan
  • 3. Modul Teknik Digital D. URAIAN MATERI Kebanyakan orang mengerti bila dikatakan bahwa kita mempunyai sembilan koin emas. Angka sembilan merupakan bagian dari sistem bilangan desimal yang kita gunakan setiap hari. Tetapi peralatan elektronika digital menggunakan suatu sistem bilangan “asing” yang disebut biner. Komputer digital dan sistem yang berdasarkan mikroprosesor menggunakan sistem angka asing lain yang disebut heksadesimal. Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika harus mengetahui bagaimana mengubah bilangan-bilangan dari sistem bilangan desimal ke biner dan dari biner ke bilangan desimal yang sering dipakai.Anda akan dapat juga mengubah sistem bilangan biner ke bilangan heksadesimal serta sistem bilangan desimal ke heksadesimal. Sistem komputer yang lain menggunakna sistem bilangan oktal. Anda akan mempelajari membuat konversi bilangan biner, oktal dan heksadesimal. Desimal Sebelum mempelajari tentang bilangan biner, ada baiknya men getahui tentang sistem bilangan yang umum dipakai, yaitu desimal (bilangan basis 1 0) berikut: Base Exponent 102 = 100 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang 101 = 10 100 = 1 Jumlah simbol (radiks) 10 Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
  • 4. Modul Teknik Digital Untuk menghitung suatu basis bilangan, harus dimulai dari nilai yang terkecil (yang paling kanan). Pada basis 10, maka kalikan nilai paling kanan dengan 100 ditambah dengan nilai dikirinya yang dikalikan dengan 101 , dst. Untuk bilangan dibelaang koma, gunakan faktor pengali 101, 102, dst. Contoh : 1243 =(1 X 103)+(2 X 102)+(4 X 101)+(3 X 100) = 1000 + 200 + 40 + 3 752,91 =(7 X 102)+(5 X 101)+(2 X 100)+(9 X 10-1)+(1 X 10-2) = 700 + 50 + 2 + 0,9 + 0,01 Biner Untuk bilangan biner (bilangan basis 2), perhatikan tabelbe rikut : Base Exponent 25 = 32 22 = 4 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang 24 = 16 21 = 2 23 = 8 20 = 1 Jumlah simbol (radiks) 2 Simbol 0, 1 Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus k ke kiri dengan 20, 21, 22, dst.
  • 5. Modul Teknik Digital Contoh : 101102 = (1 X 24 )+(0 X 23 )+(1 X 22 )+(1 X 21 )+(0 X 20 ) = (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22 Dari contoh diatas, menunjukkan bahwa bilangan biner 10110 sama dengan bilangan desimal 22. Dari dua sistem bilangan diatas, dapat dibuat rumus umum un tuk mendapatkan nilai desimal dari radiks bilangan tertentu : (N)r = [(d0 x r0)+(d1 x r1)+(d2 x r2)+ … +(dn x rn)]10 dimana; N = Nilai r = Radiks d0, d1, d2 = digit dari yang terkecil (paling kanan) untuk d0 Untuk mengkonversi bilangan desimal kebiner ada dua cara, perhatikan contoh berikut : Contoh 1: 168(10)= X(2) Cara I : 16810 kurangkan dengan pangkat terbesar dari 2 yang mendekati 16810 yaitu 128 (27). a. 128 (27) lebih kecil dari 168, maka bilangan paling kiri adalah 1. 168–128=40. b. 64 (26) lebih besar dari 40, maka bilangan kedua adalah 0. Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang
  • 6. Modul Teknik Digital c. 32 (25) lebih kecil dari 40, maka bilangan ketiga adalah 1. 40 – 32 = 8. d. 16 (24) lebih besar dari 8, maka bilangan keempat adalah 0. e. 8 (23) lebih kecil/sama dengan 8, maka bil. kelima adalah 1. 8 – 8 = 0. f. Karena sisa 0, maka seluruh bit dikanan bil. kelima adalah 0. 16810 = 101010002. Cara II : 168 / 2 = 84 sisa 0 84 / 2 = 42 sisa 0 42 / 2 = 21 sisa 0 21 / 2 = 10 sisa 1 10 / 2 = 5 sisa 0 5 / 2 = 2 sisa 1 2 / 2 = 1 sisa 0 1 / 2 = 0 sisa 1 Bit biner terbesar dimulai dari bawah, sehingga 16810 = 101010002 Contoh 2: 10,25(10) = X,Y(2) Cara I : 10-23 = 2 2-21 = 0 23 22 21 20 1 0 1 0 jadi X = 1010 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang
  • 7. Modul Teknik Digital 0,25 x 2 = 0,50 = 0,50 + carry 0 0,50 x 2 = 1,00 = 0.00 + carry 1 jadi Y = 01 Sehingga 10,25(10) = 1010,01(2) Cara II : 10 / 2 = 5 sisa 0 5 / 2 = 2 sisa 1 2 / 2 = 1 sisa 0 jadi X = 1010 Sedangkan Y bisa dicari dengan cara I. Heksadesimal Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, arti nya ada 16 simbol yang mewakili bilangan ini. Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan heksadesimal : Desimal Biner Heksadesimal 0 0000 0 1 0001 1 2 0010 2 3 0011 3 4 0100 4 5 0101 5 6 0110 6 7 0111 7 8 1000 8 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang
  • 8. Modul Teknik Digital 9 1001 9 10 1010 A 11 1011 B 12 1100 C 13 1101 D 14 1110 E 15 1111 F Untuk konversi bilangan biner ke heksadesimal, perha tikan contoh berikut : 101101010100100102 = 0001 0110 1010 1001 0010 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang = 1 6 A 9 2 Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bilangan heksadesimal 16A92.Penulisan bilangan heksadesimal biasa juga ditambahkan dengan karakter “0x” didepannya. Nilai 254316 sama nilainya dengan 0x2543. Oktal Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 simbol yang mewakili bilangan ini. Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan oktal : Desimal Biner Oktal 0 000 0 1 001 1 2 010 2
  • 9. Modul Teknik Digital 3 011 3 4 100 4 5 101 5 6 110 6 7 111 7 Untuk konversi bilangan biner ke oktal, perhatikan contoh berikut : 101101010100100102 = 010 110 101 010 010 010 Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang = 2652228 Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bilangan oktal 265222. Untuk konversi dari oktal ke heksadesimal, ubah terlebih dahulu bilangan oktal yang akan dikonversi menjadi biner. Hal ini berlaku juga untuk konversi dari heksadesimal ke oktal. Perhatikan contoh berikut : 7258 = 111 010 1012 = 0001 1101 0101 = 1D516 FE16 = 1111 11102 = 011 111 110 = 3768
  • 10. Modul Teknik Digital Sandi Biner Sandi 8421 BCD (Binary Coded Decimal) Sandi 8421 BCD adalah sandi yang mengkonversi bilangan desimal langsung ke bilangan binernya, sehingga jumlah sandi BCD adalah 10, sesuai dengan jumlah simbol pada desimal. Perhatikan tabel berikut : Desimal 8 4 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 0 3 0 0 1 1 4 0 1 0 0 5 0 1 0 1 6 0 1 1 0 7 0 1 1 1 8 1 0 0 0 9 1 0 0 1 Contoh : 19710 sandi BCDnya adalah : 0001 1001 0111 Sandi 2421 Sandi 2421 hampir sama dengan sandi 8421, terutama untuk bilangan desimal 0 sampai dengan 4. Tetapi sandi berikutnya merupakan pencerminan yang diinversi. Perhatikan tabel berikut : Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang
  • 11. Modul Teknik Digital Desimal 2 4 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 0 3 0 0 1 1 4 0 1 0 0 5 1 0 1 1 6 1 1 0 0 7 1 1 0 1 8 1 1 1 0 9 1 1 1 1 Perhatikan sandi desimal 5. Sandi tersebut merupakan cermin dari sandi 4 desimal,tetapi logikanya diinversi. Begitu pul a pada sandi desimal 6 yang merupakan cermin dari sandi desimal 3 yang diinversi, dst. Contoh : 37810 sandi 2421-nya adalah : 0011 1101 1110 ASCII ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange. Standard yang digunakan pada industri untuk mengkodekan huruf, angka, dan karakter-karakter lain pada 256 kode (8 bit biner) yang bisa ditampung. Tabel ASCII dibagi menjadi 3 seksi: Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang
  • 12. Modul Teknik Digital a. Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) antara 0 – 31. b. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. Diambil dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu sistem American ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner. c. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255. Bagian ini dapat diprogram, sehingga dapat mengubahubah karakter. Laboratorium Teknik Digital SMK Telkom Sandhy Putra Malang