SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
By
kelompok 3 dan 4
Kelompok 3
Dina Deviana

Silmi Tohir
Kelompok 4

Milantika Dyah P
Septa rahmadini
Hukum mengkafani
jenazah adalah fardhu
kifayah bagi orang
yang masih hidup.
 Sekurang-kurangnya satu lapis kain yang menutup seluruh tubuhnya.
 Mengkafaninya sesudah dimandikan.
 Diutamakan kain yang digunakan berwarna putih.
 Bagi laki-laki disunahkan 3 lapis kain
terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
 bagi perempuan disunahkan 5 lapis kain
Terdiri dari kain basahan (kain bawah), selembar kerudung (tutup
kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh
tubuh.
 Kecuali orang yang sedang ihram, ia dikafani
dangan pakaian ihramnya, tidak diberi wangi-wangian, dan kepalanya
tidak ditutup, agar ia tetap dalam keadaan ihram.
Menggunakan kain yg bersih dan baik serta
menutupi seluruh tubuh.
Memberikan wangi-wangian
Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
Menaburi kain kafan dengan kapur.
Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan
di bagian atas.
Kain kafan yang digunakan hendaklah kain kafan yang dibeli dari
harta si jenazah. Hendaklah didahulukan membeli kain kafannya dari
melunaskan hutangnya, menunaikan wasiatnya dan membagi harta
warisannya. Jika si jenazah tidak memiliki harta, maka keluarganya
boleh menanggungnya. Apabila si jenazah tidak ada yang menanggung
maka diambilkan dari baitul maal.
Pertama siapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk mengkafani
jenazah (kain kafan dan lain-lain). Kemudian sobek bagian
tepi/pinggir kain kafan tersebut, setelah itu potong kain kafan
tersebut (potong kain kafan sesuai dengan panjang jenazah dan
kondisi badan jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau 70 cm
untuk tempat mengikat.).
Lalu buatlah bajunya, kain sarungnya, cawatnya serta sorban bagi
mayat laki-laki atau kerudung bagi mayat perempuan. Disunnahkan
pada pertama kali menyobek kain tersebut membaca doa
yaitu membaca :
(Allahummaj’al libaasahu (ha) ‘anil kariim wa adkhilhu (ha) Ya
Allahu ta’ala birahmatikal Jannata yaa arhamarraahimiin.
Untuk jenazah laki-laki, tiga lembar kain sama panjang
untuk wanita dua lembar kain sama panjang, satu lembar kain
panjang (bawahan), satu lembar baju, dan satu lembar
kerudung.
Atau tiga lembar sama panjang, satu lembar baju panjang/
gamis dan satu lembar kerudung(semuanya lima lembar).
Selanjutnya sediakan lima helai atau lebih
(yang penting ganjil) tali pengikat yang dibuat
atau dipotong dari setiap sisi kain kafan.
Setelah itu lalu kita bentangkan kain kafan satu
per satu di atas dipan/ keranda/tikar
tempat untuk mengkafani jenazah. posisi kepala
mengarah kiblat.
Jangan lupa, di bawah kain-kain
tersebut sudah diletakkan tali
pengikatnya. Lalu kita taruh kapas
di atas kafan terutama untuk
bagian dubur dan taburi kain
kafan itu dengan kapur barus
halus dan minyak wangi
secukupnya.
Setelah semua siap, jenazah dapat
diangkat dn diletakkan diatas kain
lapisi bagian qubul, seluruh persendian, luka-luka (kalau ada) dengan kapas
yang sudah ditaburi kapur barus halus,
Kemudian sisa kapas yang lain yang sudah diberi parfum diletakkan di atas
kedua matanya, kedua lubang hidungnya, mulutnya, kedua telinganya dan di
atas tempat-tempat sujudnya, yaitu dahinya, hidungnya, kedua telapak
tangannya, kedua lututnya, ujung-ujung jari kedua telapak kakinya, dan
juga pada kedua lipatan ketiaknya, kedua lipatan lututnya, serta pusarnya.
Dan diberi parfum pula antara kafan-kafan tersebut, juga kepala jenazah.
Setelah selesai, lipat selembar demi
selembar kain kafan, dimulai dari bagian
kanan jenazah.
Lalu ikat jenazah dengan ikatan yang
mudah dibuka di bagian sebelah kiri
dengan tujuan agar pengubur mudah
melepaskan ikatan tersebut di dalam
liang lahat.
1. Mulailah dengan mengikat tali
bagian atas kepala jenazah dan
sisa kain bagian atas yang lebih
itu dilipat kewajahnya lalu diikat
dengan sisa tali itu sendiri.
2. Kemudian ikatlah tali bagian
bawah kaki dan sisa kain kafan
bagian bawah yang lebih itu
dilipat kekakinya lalu diikat
dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali
yang lain dengan jarak yang sama
rata. Perlu diperhatikan,
mengikat tali tersebut jangan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa tali
pengikat kain kafan itu di buka saat jenazah sudah
dimasukan kedalam liang lahat.
Hal ini sesuai dengan keterangan dari ulama dalam kitab
Fiqhus sunnah oleh Syaikh Sayyid Sabiq, beliau
menyebutkan:
”Dianjurkan ketika menguburkan jenazah, menumpukan
jasadnya pada bagian tubuh sebelah kanan dan
menghadapkan wajahnya kearah kiblat. Lalu bagi yang
meletakkan jenazah keliang lahat hendaklah sambil
berdo’a”
Tata cara mengkafani jenazah

More Related Content

What's hot

Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus Jenazah
Juaria Muin
 

What's hot (20)

Soal qurban dan Aqiqoh
Soal qurban dan AqiqohSoal qurban dan Aqiqoh
Soal qurban dan Aqiqoh
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Presentasi kamis
Presentasi kamisPresentasi kamis
Presentasi kamis
 
Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus Jenazah
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Tafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsurTafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsur
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Ppt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhirPpt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhir
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Ppt Haji dan Umroh (Fiqih)
Ppt Haji dan Umroh (Fiqih) Ppt Haji dan Umroh (Fiqih)
Ppt Haji dan Umroh (Fiqih)
 
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
 
Pakaian Muslimah
Pakaian MuslimahPakaian Muslimah
Pakaian Muslimah
 
PPT Dzikir Do'a Shalat
PPT Dzikir Do'a ShalatPPT Dzikir Do'a Shalat
PPT Dzikir Do'a Shalat
 
Mengkafani jenazah
Mengkafani jenazahMengkafani jenazah
Mengkafani jenazah
 
Tata cara wudhu
Tata cara wudhuTata cara wudhu
Tata cara wudhu
 
Makhorijul huruf
Makhorijul hurufMakhorijul huruf
Makhorijul huruf
 
3.5 tauhidullah
3.5 tauhidullah3.5 tauhidullah
3.5 tauhidullah
 

Similar to Tata cara mengkafani jenazah

Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazah
Rizka Aprilia
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajah
surya lukmmanna
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
yadinurcahyadin
 
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
HashemiKasim
 
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
NUDarussalam
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
student malaysia
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
MuhammadRidzuan40
 

Similar to Tata cara mengkafani jenazah (20)

Tata cara mengafani Jenazah XI IPA 1.pdf
Tata cara mengafani Jenazah XI IPA 1.pdfTata cara mengafani Jenazah XI IPA 1.pdf
Tata cara mengafani Jenazah XI IPA 1.pdf
 
2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah
2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah
2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah
 
Bab Perawatan Jenazah: Mengkafani jenazah (2)
Bab Perawatan Jenazah: Mengkafani jenazah (2)Bab Perawatan Jenazah: Mengkafani jenazah (2)
Bab Perawatan Jenazah: Mengkafani jenazah (2)
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazah
 
PPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptxPPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptx
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajah
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
490597391-3-Slide-Pengurusan-Jenazah.pptx
 
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
 
Mengafani jenazah
Mengafani jenazahMengafani jenazah
Mengafani jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppttugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
 

More from Milantika Dyah Puspitasari (6)

Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPBiologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
 
Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)
 
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang DinginHubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
 
ATLETIK
ATLETIKATLETIK
ATLETIK
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Tata cara mengkafani jenazah

  • 2. Kelompok 3 Dina Deviana  Silmi Tohir Kelompok 4  Milantika Dyah P Septa rahmadini
  • 3. Hukum mengkafani jenazah adalah fardhu kifayah bagi orang yang masih hidup.
  • 4.  Sekurang-kurangnya satu lapis kain yang menutup seluruh tubuhnya.  Mengkafaninya sesudah dimandikan.  Diutamakan kain yang digunakan berwarna putih.  Bagi laki-laki disunahkan 3 lapis kain terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya.  bagi perempuan disunahkan 5 lapis kain Terdiri dari kain basahan (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.  Kecuali orang yang sedang ihram, ia dikafani dangan pakaian ihramnya, tidak diberi wangi-wangian, dan kepalanya tidak ditutup, agar ia tetap dalam keadaan ihram.
  • 5. Menggunakan kain yg bersih dan baik serta menutupi seluruh tubuh. Memberikan wangi-wangian Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan. Menaburi kain kafan dengan kapur. Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan di bagian atas.
  • 6. Kain kafan yang digunakan hendaklah kain kafan yang dibeli dari harta si jenazah. Hendaklah didahulukan membeli kain kafannya dari melunaskan hutangnya, menunaikan wasiatnya dan membagi harta warisannya. Jika si jenazah tidak memiliki harta, maka keluarganya boleh menanggungnya. Apabila si jenazah tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul maal.
  • 7. Pertama siapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk mengkafani jenazah (kain kafan dan lain-lain). Kemudian sobek bagian tepi/pinggir kain kafan tersebut, setelah itu potong kain kafan tersebut (potong kain kafan sesuai dengan panjang jenazah dan kondisi badan jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau 70 cm untuk tempat mengikat.). Lalu buatlah bajunya, kain sarungnya, cawatnya serta sorban bagi mayat laki-laki atau kerudung bagi mayat perempuan. Disunnahkan pada pertama kali menyobek kain tersebut membaca doa yaitu membaca : (Allahummaj’al libaasahu (ha) ‘anil kariim wa adkhilhu (ha) Ya Allahu ta’ala birahmatikal Jannata yaa arhamarraahimiin.
  • 8. Untuk jenazah laki-laki, tiga lembar kain sama panjang untuk wanita dua lembar kain sama panjang, satu lembar kain panjang (bawahan), satu lembar baju, dan satu lembar kerudung. Atau tiga lembar sama panjang, satu lembar baju panjang/ gamis dan satu lembar kerudung(semuanya lima lembar).
  • 9. Selanjutnya sediakan lima helai atau lebih (yang penting ganjil) tali pengikat yang dibuat atau dipotong dari setiap sisi kain kafan. Setelah itu lalu kita bentangkan kain kafan satu per satu di atas dipan/ keranda/tikar tempat untuk mengkafani jenazah. posisi kepala mengarah kiblat.
  • 10. Jangan lupa, di bawah kain-kain tersebut sudah diletakkan tali pengikatnya. Lalu kita taruh kapas di atas kafan terutama untuk bagian dubur dan taburi kain kafan itu dengan kapur barus halus dan minyak wangi secukupnya. Setelah semua siap, jenazah dapat diangkat dn diletakkan diatas kain
  • 11. lapisi bagian qubul, seluruh persendian, luka-luka (kalau ada) dengan kapas yang sudah ditaburi kapur barus halus, Kemudian sisa kapas yang lain yang sudah diberi parfum diletakkan di atas kedua matanya, kedua lubang hidungnya, mulutnya, kedua telinganya dan di atas tempat-tempat sujudnya, yaitu dahinya, hidungnya, kedua telapak tangannya, kedua lututnya, ujung-ujung jari kedua telapak kakinya, dan juga pada kedua lipatan ketiaknya, kedua lipatan lututnya, serta pusarnya. Dan diberi parfum pula antara kafan-kafan tersebut, juga kepala jenazah.
  • 12. Setelah selesai, lipat selembar demi selembar kain kafan, dimulai dari bagian kanan jenazah. Lalu ikat jenazah dengan ikatan yang mudah dibuka di bagian sebelah kiri dengan tujuan agar pengubur mudah melepaskan ikatan tersebut di dalam liang lahat.
  • 13. 1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala jenazah dan sisa kain bagian atas yang lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. 2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. 3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan
  • 14. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa tali pengikat kain kafan itu di buka saat jenazah sudah dimasukan kedalam liang lahat. Hal ini sesuai dengan keterangan dari ulama dalam kitab Fiqhus sunnah oleh Syaikh Sayyid Sabiq, beliau menyebutkan: ”Dianjurkan ketika menguburkan jenazah, menumpukan jasadnya pada bagian tubuh sebelah kanan dan menghadapkan wajahnya kearah kiblat. Lalu bagi yang meletakkan jenazah keliang lahat hendaklah sambil berdo’a”