2. PENYUSUN
Deviana Eka Putri
Dandi Ramdhani
Muhamad Imam Khairy
Yunita Miftahanifah
Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor
Kelas XIII-2 | Tahun Ajaran 2017/2018
4. SEJARAH RADIOAKTIVITAS
1895
• W. C. Rontgen menemukan Sinar X yang dapat menembus
materi yang tidak bisa ditembus oleh sinar tampak. Para
ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapan
memancarkan sinar, meskipun pada saat itu mereka belum
mengetahui apa dan penyebabnya.
1896
• Henri Becquerel tidak sengaja mendapat “sinar X” dari batuan
yang mengandung garam uranium. Batuan tersebut dibungkus
kertas hitam dan diletakkan diatas plat film, ia terkejut bagian
film menjadi hitam. Ia menemukan radiasi yang lebih kuat dari
sinar X.
Setelah tahun 1896
• Marie Curie dan Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah
kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium yaitu
polonium dan radium. Ia menemukan bahwa uranium
merupakan unsur radioaktif yang setiap saat mengalami
peluruhan dan menciptakan unsur baru sambal memancarkan
radiasi yang kuat.
5. SEJARAH RADIOAKTIVITAS1900
• Penemuan sinar gamma yang oleh Paul Ulrich
Villard, namun tidak ia namkan dan publikasikan.
1903
• Rutherford menggabungkan penemuan Henri Becquerel
dan Paul Ulrich Villard, sehingga disimpulkan sinar-
sinar radioaktif terdiri dari sinar alfa yang bermuatan
positif, sinar beta yang bermuatan negatif, dan sinar
gamma yang tidak bermuatan.
1932
• James Chadwick menemukan neutron, yang
menjadi langkah dalam ditemukannya cara untuk
membuat inti atom tidak stabil dan mempunyai
gejala radioaktivitas.
7. ISOTOP STABIL DAN
ISOTOP TIDAK STABIL
Kestabilan suatu unsur
didapatkan jika gaya tolak
menolak dan gaya menahan
dalam inti atom seimbang
8. RADIOAKTIVITAS
Sehingga isotop yang tidak
stabil mengelami gejala
radioaktivitas atau
mempunyai sifat radioaktif
Radioisotop
adalah isotop
dari suatu unsur
yang mempunyai
sifat radioaktif.
Sinar Beta (β)
Sinar Alfa (α)
Sinar Gamma (γ)
9. REAKSI FISI DAN FUSI ATOM
REAKSI FISI ATOM
Sifat unsur
radioaktif
alami mulai
dari unsur
10. REAKSI FISI ATOM
REAKSI BERANTAI
Waktu pembangkitan neutron
untuk setiap langkah ini hanya 0,01
mikrosekon. Reaksi berantai nuklir
dengan demikian bisa menciptakan
penggandaan neutron dalam tempo
yang amat cepat yaitu 0,5
mikrosekon. Berdasarkan
perhitungan, 1 Kg U-235 untuk bisa
berfisi sempurna hanya
membutuhkan tempo 0,5 mikrosekon.
Jadi, dengan memberi kondisi
yang tepat, energi fisi dalam jumlah
yang amat besar bisa dibebaskan
dalam tempo kurang dari sepersejuta
detik. Inilah latar belakang teori
yang digunakan dalam pembuatan
bom atom.
11. REAKSI FUSI ATOM
Perbedaan dalam massa antara
reaktan dan produk
dimanifestasikan sebagai
pelepasan energi dalam jumlah
besar. Perbedaan dalam massa ini
muncul akibat perbedaan dalam
energi ikatan inti atom antara
sebelum dan setelah reaksi.
Fusi dari unsur yang menghasilkan inti
atom yang lebih ringan dari Fe dan Ni
akan melepaskan energi yang besar
(eksoterm) karena total massa produk
lebih kecil dari total massa reaktan
Walaupun mekanismenya sama untuk
reaksi fusi, untuk fusi yang
menghasilkan inti atom yang lebih berat
dari Fe dan Ni akan cenderung
menyerap energy yang dihasilkannya
(endoterm) untuk menstabilkan intinya
12. BOM ATOM/BOM NUKLIR
(A-BOMB)
BOM HIDROGEN/BOM
TERMONUKLIR
(H-BOMB)
TOTAL ENERGI YANG DIHASILKAN
Ledakan Awal TNT
Reaksi Fisi Uranium
Reaksi Fisi Plutonium
Kekuatan:
Satuan KT (Kilo Ton TNT) atau 103 (Ribuan) Ton
TNT
TOTAL ENERGI YANG
DIHASILKAN
Ledakan Primer:
Ledakan Awal TNT
Reaksi Fisi Uranium
Reaksi Fisi Plutonium
Ledakan Sekunder:
Reaksi Fusi Hidrogen,
Deuterium, dan Tritium
Reaksi Fisi Uranium
Reaksi Fisi Plutonium
Kekuatan:
Satuan MT (Mega Ton TNT) atau
106 (Jutaan) Ton TNT
13.
14. KEGUNAAN RADIOISOTOP
Kegunaan radioisotop berdasarkan sifatnya
Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikatan bahwa
isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia yang sama dengan isotop stabil. Jadi
jika suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti
isotop stabilnya. Perunutan merupakan merupakan suatu proses pemanfaatan
senyawa yang ditandai dengan isotop atau radioisotop untuk menjadi bagian
dari sistem biologi/mekanik sehingga diketahui mekanisme yang terjadi atau
diperoleh suatu hasil pengukuran.
Radioisotop sebagai perunut (tracer)
In Vivo
• Pemasukan radioisotop ke
dalam tubuh melalui saluran
pernafasan, melalui mulut,
ataupun suntikan.
In Vitro
• Pemasukan radioisotop
dengan direaksikan dengan
bahan biologis seperti darah,
cairan lambung, urine, dan
sebagainya yang berasal
dari tubuh pasien.
15. KEGUNAAN RADIOISOTOP
Kegunaan radioisotop berdasarkan sifatnya
Penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa
radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi
dapat digunakan untuk memberi efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi.
Pemanfaatan teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang peternakan terutama di
sub bidang kesehatan ternak, yaitu untuk melemahkan patogenesis penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Litbang pemanfaatan radiasi telah
menghasilkan radio vaksin, reagen diagnosistik, dan pengawetan.
Radioisotop sebagai sumber radiasi
16. KEGUNAAN RADIOISOTOP
B e r d a s a r k a n j e n i s s i n a r y a n g d i p a n c a r k a n
Sinar Beta (β): menentukan letak
kebocoran pipa saluran
minyak/cairan atau gas yang
tertimbun dalam tanah,
mengukur ketebalan kertas,
pancaran sinar beta Karbon C-14
dari fosil dapat digunakan untuk
memperkirakan umur fosil.
Sinar Alfa (α): ditembakkan pada
inti suatu atom untuk menghasilkan
radioisotop.
Sinar Gamma (γ): radioterapi (membunuh sel kanker), sterilisasi alat-alat kedokteran, sterilisasi
pada makanan dan pengawetan makanan, mengukur ketebalan baja, mendeteksi datangnya
pasokan minyak/cairan dari jauh yang disalurkan melalui pipa-pipa, membuat varietas tanaman
baru yang tahan penyakit, dimanfaatkan pada pembuatan radiovaksin.
17. KEGUNAAN RADIOISOTOP
Kegunaan radioisotop berdasarkan unsurnya
No Nama Unsur Manfaat/Kegunaan
1 131I • Mencari ketidaknormalan pada tiroid/kelenjar tiroid
• Di bidang hidrologi dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran
sungai
2 133I • Disuntikkan pada pasien untuk mengetahui ada tidaknya gangguan ginjal
3 14C • Mencari ketidaknormalan yang berhubungan dengan diabetes dan anemia.
4 51Cr • Keperluan scanning limpa
5 75Se • Keperluan scanning pancreas
6 99Tc • Keperluan scanning tulang dan paru-paru
• Scanning kerusakan jantung
• Menyelidiki kebocoran saluran air bawah tanah
7 201Ti • Mendeteksi kerusakan jantung, digunakan bersama dengan Tc-99.
8 67Ga • Keperluan scanning getah bening
9 133Xe • Mendeteksi kesehatan paru-paru
10 59Fe • Mempelajari pembentukan sel darah merah.
18. Sterilisasi radiasi alat
Untuk mengetahui kebocoran pipa saluran air
maupun pipa-pipa di industri
Memriksa ketebalan suatu material
Mencari jejak air di batuan
Mempelajari kecepatan aliran sungai
Mempelajari mekanisme fotosintesis
Mengetahui mekanisme reaksi kimia suatu senyawa
KEGUNAAN RADIOISOTOP
LAINNYA
21. BAHAYA TERHADAP
MAKHLUK HIDUP
Dapat merusak sel-sel penting seperti sel
tulang sumsum/penghasil sel darah, akibat
radiasi tinggi yang tidak terkendali
Dapat merusak/mengubah struktur DNA
makhluk hidup
Dapat mengakibatkan tumor atau kanker
Dapat menimbulkan luka bakar (akibat
radiasi dosis tinggi)
32. Secara umum, fungsi radioisotop dibagi menjadi dua
SEBUTKAN, JELASKAN, DAN
BERI CONTOH FUNGSI
RADIOISOTOP TERSEBUT!
33. Radiasi dari radioisotop yang mempunyai manfaat
terhadap manusia namun secara tidak langsung juga
menimbulkan dampak negatif terhadap manusia
Sebutkan sumber radiasi
radioisotop yang dapat
mempengaruhi kesehatan
manusia?