SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Konsep Balance Scorecard 
1. Definisi Balance Scorecard 
Veithzal Rivai dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia 
(2009:599) mendefinisikan balanced scorecard sebagai seperangkat ukuran yang 
memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai bisnis kepada para manajer 
secara cepat dalam lingkungan yang kompleks untuk sukses dalam persaingan. 
Mathias Tandiontong dalam jurnalnya Pengaruh Efektifitas Penerapan 
Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (2011) 
mengartikan balanced scorecard sebagai suatu bahasa untuk mengkomunikasikan 
misi dan strategi yang menginformasikan pada seluruh pekerja tentang apa yang 
terjadi penentu sukses dimasa yang akan datang. 
Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen (2000:143) 
menyatakan bahwa: 
“Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang 
menekankan pada keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang 
berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan 
sehingga mendorong karyawan bertindak demi kepentingan terbaik 
perusahaan.” 
Sedangkan Mulyadi dalam bukunya Balanced Scorecard: Alat Manajemen 
Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan (2001:1-2) 
mendefinisikan Balanced Scorecard ke dalam dua istilah kata, kartu skor 
(scorecard) dan berimbang (balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan 
untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang, sedangkan berimbang dimaksudkan
2 
untuk menunjukan bahwa kinerja personel diukur secara seimbang dari aspek 
keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. 
Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak 
diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak 
diwujudkan di masa depan dibandingkan hasilnya dengan hasil kinerja 
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi 
terhadap kinerja personel yang bersangkutan. (Veithzal Rivai, 2009:621) 
Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang 
menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran 
operasional. (Hansen Mowen, 2003) 
Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan 
sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard 
menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran 
kinerja dalam empat perspektif, (Veithzal Rivai, 2009:612) yaitu: 
1. Perspektif keuangan. Menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang 
diambil dalam tiga perspektif lain. Sasaran perpektif keuangan masing-masing 
perusahaan berbeda, namun tetap berkaitan dengan laba. Ukuran 
dalam perspektif ini Seperti terlihat pada Gambar. 1 
2. Perspektif Pelanggan. Mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan 
dimana unit bisnis akan bersaing. Terdapat dua kelompok ukuran yaitu 
generik dan faktor pendorong kinerja. Berikut kelompok generik pada 
Gambar. 2 
3. Perspektif bisnis internal. Menjelaskan proses internal yang diperlukan 
untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. (Gambar. 3) 
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) 
mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk 
memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.(Hansen, Mowen, 
2006:509)
3 
return of 
invrstment 
Perspektif 
finansial 
cash 
budget 
emplolyee 
atau value 
added 
return of 
capital 
pangsa pasar 
PROFITABILITAS 
PELANGGAN 
retensi 
pelanggan 
kepuasaan 
pelanggan 
akuisisi 
pelanggan 
Gambar. 1 
Perspektif Pelanggan, (Anonim, 2009) 
Gambar. 2 
Perspektif Pelanggan (Kaplan & Norton, Anonim : 2009)
4 
kebutuhan pelanggan diidentifikasi 
kenali pasar 
ciptakan produk / jasa 
bangun produk/jasa 
luncurkan produk/jasa 
layani pelanggan 
kebutuhan pelanggan terpuaskan 
Proses Inovasi 
Proses 
Operasi 
Gambar. 3 Perspektif Bisnis Internal (Anonim, 2009) 
Jadi, dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas, penulis 
berkesimpulan bahwa Balance Scorecard merupakan suatu metode pengukuran 
kinerja modern dalam manajemen perusahaan yang menggunakan kartu skor dengan 
penyeimbangan ukuran berdasarkan keuangan dan non keuangan, seperti ukuran pada 
pelanggan dan pangsa pasar dan kemampuan internal dalam menumbuhkan usahanya 
yang bersifat jangka panjang. Balance Scorecard menjadi sebuah sistem manajemen 
strategis untuk menterjemahkan misi dan strategi perusahaan untuk mengetahui, 
mengontrol dan mengevaluasi kinerja perusahaannya sekarang dan untuk masa 
depan.
5 
2. Tujuan Balance Scorecard 
Taufik Amir (2011:210) menyebutkan bahwa balanced scorecard 
memberikan kerangka yang komprehensif untuk menterjemahkan visi dan misi 
perusahaan sehingga dapat menggambarkan aspek-aspek pengukur kinerja organisasi 
secara menyeluruh. Tujuan dari pengukuran kinerja dalam dengan metode balance 
scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non 
keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah 
berdasarkan misi dan strategi sebuah divisi. Misi dan strategi tersebut harus dapat 
diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata. Kata balance disini 
bertujuan untuk menekankan adanya peneyeimbangan antara beberapa faktor dalam 
pengukuran yang dilakukan, yaitu (Krismiaji, 2002:374-375) : 
1. Keseimbangan antara pengukuran ekstern untuk pemegang saham dan 
pelanggan dan pengukuran intern dari proses bisnis intern, inovasi dan 
proses pembelajaran dan pertumbuhan. 
2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dan 
pengukuran yang mendorong kinerja masa mendatang. 
3. Keseimbangan anatara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil 
kuantitatif yang diperoleh secara mudah, dan unsur subyektivitas, yaitu 
pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan. 
Jadi, dari uraian konsep diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Balanced 
Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen perusahaan yang 
melibatkan beberapa ukuran strategis yang berlainan baik bersifat keuangan maupun 
non-keuangan yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengukuran secara koheren 
yang diharapkan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan 
kemampuan untuk pencapaian tujuan. Balanced scorecard menjadi salah satu pilihan 
perusahaan untuk mengukur kinerja dan mengetahui tingkat kemampuan organisasi 
atau perusahaan yang akurat dan efektif dibandingkan dengan sistem pengukuran
6 
tradisional yang hanya menggunakan ukuran finansial, sehingga mempermudah pihak 
manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat. 
B. Sejarah Balance Scorecard 
Dari Jurnal Fatmasari Sukesti (2010) disebutkan bahwa Balanced Scorecard 
merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh divisi riset Kantor Akuntan Publik 
KPMG di U.S.A dan Nolan Norton Institute tahun 1990 sampai 1995. Kemudian 
pemanfaatan balanced scorecard di berbagai perusahaan di U.S.A menjadi sangat 
pesat dan luas. 
Awal 1992, Robert Kaplan dan David Norton mempublikasikan dalam 
Harvard Business Review metode pengukuran mereka: ‘The Balanced Scorecard – 
Measures That Drive Performance’. BSC adalah alat yang menyediakan pada para 
manajer pengukuran komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat 
sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini menjelaskan bagaimana aset intangible 
dimobilisasi dan dikombinasikan dengan aset tangible untuk menciptakan proposisi 
nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial yang lebih unggul. (M. Taufik Amir, 
2011:210) 
Balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan 
David P. Norton sebagai alat ukur kinerja perusahaan untuk lingkungan bisnis 
modern. Pada awalnya Balanced scorecard diciptakan untuk mengatasi masalah 
kelemahan pengukuran kinerja manajemen yang terlalu berfokus kepada 
keuangannya. Metode ini digunakan untuk mengukur strategi bisnis yang akan 
diterapkan dimana apabila manajer atau eksekutif berhasil memenuhi target yang 
ditetapkan, maka reward akan diberikan. Kaplan dan Norton (1996) menjelaskan 
bahwa Balanced scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional dari 
segi keuangan. Namun Balanced scorecard melengkapi seperangakat ukuran tersebut 
dengan ukuran pendorong kinerja masa depan. Tujuan dari ukuran itu diterjemahkan
7 
dari visi dan strategi perusahaan yang ditinjau dari empat perspektif yaitu keuangan, 
pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. (Veithzal Rivai, 
2009:598) 
Norton dan Kaplan dalam buku Mulyadi (2001) merekomendasikan integrasi 
secara sistematis BSC ke dalam sistem manajemen perusahaan yang telah ada. Untuk 
itu mereka menyarankan fase-fase penataan (set-up) dan implementasi strategi. Agar 
BSC secara efektif menjadi alat mentransformasikan strategi ke dalam aksi 
pelaksanaan, Norton dan Kaplan menekankan pentingnya pelatihan dan komunikasi 
secara teratur (seperti dengan leaflet, majalah, internet, dan sebagainya), disertai 
pengukuran sasaran-sasaran yang terdefinisi secara jelas diseluruh perusahaan. 
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa sistem balanced scoecard mulai 
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (seorang profesor di Harvard Buseniss School 
)dan David. P. Norton (Konsultan manajemen) tahun 1992 sebagai suatu inovasi alat 
ukur kontemporer yang mampu mengukur kinerja perusahaan dari beberapa aspek 
yang meliputi unsur keuangan dan non-keuangan, yang menterjemahkan visi dan misi 
perusahaan ke dalam manajemen strategik menuju pencapaian tujuan organisasi. 
C. Perkembangan Terkini Implementasi Balance Scorecard 
Implementasi merupakan rangkaian aktifitas dan pekerjaan yang dibutuhkan 
untuk mewujudkan perencanaan balanced scorecard yang telah disusun manajemen 
sebagai alat ukur kinerja. (M. Taufik Amir, 2011:192) 
Sejak satu dekade terakhir, banyak organisasi atau perusahaan secara umum 
mengetahui keunggulan penerapan balance scorecard sebagai alat pengukuran 
kinerja perusahaan yang lebih akurat dibandingkan dengan alat ukur lainnya. 
Diantaranya penerapan balance scorecard tidak hanya dapat diimplementasikan pada 
perusahaan bisnis, tetapi juga pada perusahaan atau organisasi nirlaba atau organisasi 
publik. Organisasi publik bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
8 
bukan untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi ini dapat mengukur efektivitas dan 
efisiensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menggunakan 
pengukuran kinerja sistem balance scorecard. (Imelda, 2004) 
Implementasi balanced scorecard pada keduanya pada dasarnya sama, yaitu 
mengukur kinerja organisasi dengan menggabungkan dua sisi yaitu sisi finansial dan 
non finansial, namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh masing-masing 
organisasi tergantung kebutuhan organisasi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian 
Fatmawati Sukesti (2010), seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 
Muhammadiyah Semarang yang meneliti tentang penggunaan balanced scorecard 
untuk mengukur kinerja pada Universitas tersebut. Hasilnya metode balanced 
scorecard ini memberikan perubahan yang semakin baik terhadap kinerja Uneversitas 
Muhammadiyah Semarang dari keempat perspektif balanced scorecard dibandingkan 
tahun sebelumnya. 
Zingales (2002) dalam jurnal Andie Tri Purwanto (2003) Beberapa langkah 
awal mengimplementasikan balanced scorecard yaitu : 
1. Memperjelas visi dan strategis perusahaan 
Visi oleh Veithzal Rivai (2009) yaitu gambaran kondisi yang akan 
diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Sedangkan strategi secara 
sederhana dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan perusahaan 
untuk menjalankan misinya, meraih visinya atau tujuan-tujuannya. (M. Taufik 
Amir, 2011:128) 
2. Mengembangkan sasaran strategi 
3. Meluncurkan inisiatif strategi lintas bisnis 
4. Membimbing setiap divisi mengembangkan setiap strateginya masing-masing, 
konsisten dengan yang dimiliki perusahaan. 
Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan 
perhatian manajemen kepada kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja
9 
jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard ditujukan untuk 
memperbaiki sistem pengukuran kinerja manajemen. (Mulyadi, 2001) 
Balanced scorecard merupakan alat ukur terhadap kinerja manajemen 
dengan ukuran aspek keuangan dan non keuangan. Berdasarkan pendekatan 
balanced scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan oleh manajemen 
merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan konsumen, 
pelaksanaan proses bisnis internal yang produktif dan efektivitas biaya dan 
pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen. (Mathius Tandiontong, 
2011) 
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa implementasi balanced scorecard 
dapat diterapkan tidak hanya pada perusahaan bisnis (profit oriented) tetapi juga 
organisasi nirlaba atau publik, artinya sama-sama memberikan suatu hasil 
pengukuran kinerja yang komprehensif dan koheren bagi masing-masing 
perusahaan, dan mampu meningkatkan efektifitas kinerja sehingga menjadikan 
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global. 
D. Keunggulan Balance Scorecard 
Veithzal Rivai (2013:627) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya 
Manusia untuk Perusahaan mengatakan bahwa keunggulan penerapan balanced 
scorecard dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : 
1. Mensinergikan strategi dengan indikator kunci di semua lini organisasi 
Dengan balanced scorecard, memungkinkan pengukuran kinerja pada 
semua lini bisnis bahkan sampai pada individu/person dari lini bisnis 
tersebut dapat mengerti dan bertanggungjawab serta bagaimana 
hubungannya terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
10 
2. Mengukur serta mengatur kinerja bisnis lebih efektif 
Balanced scorecard memberikan kemudahan bagi manajemen untuk 
memonitor hingga ke semua lini bisnis supaya dapat berjalan sesuai 
dengan rencana yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi ancaman 
masalah yang muncul atau peluang bisnis yang baru. 
3. Memudahkan feedback dan komunikasi strategis 
Balanced scorecard dapat memudahkan komunikasi serta sharing 
informasi antar lini bisnis sehingga permasalahan yang muncul dapat 
sedini mungkin diidentifikasi serta dapat juga mengidentifikasi peluang 
bisnis di masa depan. 
Menurut Mulyadi (2001:18:24), keunggulan metode balanced scorecard 
memiliki keunggulan : 
1. Komprehensif. Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup 
dalam prencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada 
perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain.. perluasan ini 
menghasilkan manfaat yaitu : menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat 
ganda dan berjangka panjang serta membuat perusahaan mampu untuk 
memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. 
2. Kohern. Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun 
hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan 
dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan 
dalam perspektif non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan 
sasaran keuangan. Sehingga secara tidak langsung dapat memotivasi 
personel untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategi yang 
bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan. 
3. Seimbang. Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem 
perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan dalam 
jangka panjang. Semua perspektif dalam balanced scorecard harus 
diperlakukan secara seimbang.
11 
4. Terukur. balanced scorecard mengukur sasaran-sasaran strategis yang 
sulit untuk diukur, seperti sasaran non-keuangan. 
Jadi, sistem balanced scorecard merupakan suatu sistem yang 
memang menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mengukur kinerja 
perusahaannya dengan hasil yang akurat dan komprehensif, karena 
keunggulan dan kelebihan dari sistem ini jauh lebih lengkap dibandingkan 
dengan sistem tradisional yang hanya mengukur tingkat kemampuan finansial 
saja. 
E. Faktor yang Memacu Perusahaan Mengimplementasikan Balance Scorecard 
Mengimplementasikan suatu perencanaan yang telah disusun merupakan 
suatu pekerjaan yang tidak mudah, bahkan mungkin lebih sulit dibandingkan dengan 
merumuskan perencanaan balanced scorecard. Ada beberapa hal yang dapat memicu 
perusahaan dalam mengimplementasikan balanced scorecard diantaranya adanya 
keterbatasan tentang ukuran yang spesifik dalam sistem manajemen tradisional, yaitu 
(Veithzal Rivai, 2009:608) : 
1. Cost 
Zaman sekarang konsumen sangat kritis, perkembangan teknologi 
semakin cept, dan tingkat persaingan yang sangat ketat sehingga biaya 
tidak lagi menjadi satu-satunya atribut persaingan. Ada atribut-atribut 
kompetitif lainnya yang jauh lebih penting dari biaya, seperti kualitas, 
delivery, pelayanan pelanggan dan lain sebagainya. 
2. Productivity 
Secara konvensional, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara total 
output dengan total input. (Burgess, 1990)
12 
3. Profitability 
Mengukur kinerja perusahaan yang menyeluruh dengan cara 
menggunakan profitabilitas tidak bermanfaat lagi karena sifatnya yang 
berjangka pendek. 
Selain itu, menurut paham penulis ada beberapa faktor lain yang memicu 
implementasi balanced scorecard. faktor persaingan global menuntut perusahaan 
mampu menunjukkan keunggulannya kepada pangsa pasar dan konsumen atas 
produk yang ia hasilkan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja, 
meningkatkan kemampuan dan dapat merumuskan strategi yang tepat untuk 
menyesuaikan perencanaan strategi dengan perubahan-perubahan lingkungan bisnis 
yang selalu dinamis. Untuk itu, perusahaan harus memiliki sebuah alat pengukuran 
yang tepat untuk mengukur kinerja dari waktu ke waktu Maka balanced scorecard 
menjadi suatu alternatif manajemen perusahaan untuk diterapkan. 
F. Perubahan Lingkungan Bisnis Menuntut Perubahan Tipe Perencanaan yang 
Digunakan oleh Organisasi 
Lingkungan operasi baru perusahaan abad informasi dibangun dengan 
seperangkat asumsi operasi yang baru (Kaplan & Norton dalam jurnal Friska 
Sipayung) meliputi Lintas Fungsi, Hubungan pelanggan dan pemasok, Segmentasi 
Pelanggan, Skala Global, Inovasi. Semua karakteristik tersebut menjadi isu 
perubahan yang membutuhkan perencanaan ulang agar perusahaan dapat 
mempertahankan keberadaannya (dalam pasar) secara berkelanjutan. 
Pergerakan lingkungan bisnis yang didukung oleh perkembangan ilmu 
pengetahuan dan tekonologi serba modern, menyebabkan manajemen perusahaan 
kesulitan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, karena sangat sulit untuk 
diperkirakan. Organisasi harus mampu berinovasi untuk dapat terus bertahan dan 
maju dalam lingkungan tersebut. Konsep BSC sebagai inovasi baru dalam
13 
pengukuran kinerja mampu merubah membantu perusahaan untuk mengukur, 
mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaa dimana pada akhirnya membantu 
perusahaan dalam bertahan di lingkungan bisnis yang sarat akan persaingan. (M. 
Taufik Amir, 2011) 
Selain itu, dampak lingkungan masyarakat khususnya pelanggan sendiri 
menurut penulis memiliki pengaruh terhadap strategi perencanaan perusahaan. 
Perubahan selera dan kebutuhan konsumen terhadap produk barang dan jasa menjadi 
sebuah tantangan bagi manajemen untuk mampu menyesuaikan strategi perencanaan 
agar berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan. 
G. Konsep Manajemen Strategik 
Whellen dan Hunger dalam buku M. Taufik Amir (2011:7) 
mendefinisikan manajemen strategik sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan 
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. 
Keputusan itu meliputi perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi 
dan kontrol. Manajemen strategik yaitu pola pengelolaan srategi organisasi jangka 
pendek dan panjang. (Andie Tri Perwanto, 2003) 
Pendekatan manajemen strategik dari waktu ke waktu mengalami 
perkembangan beberapa fase. Pada fase pertama, dimulai tahun 1950-an, saat para 
pelaku bisnis kala itu merasa membutuhkan pendekatan yang sistematis kemana 
harus mengarahkan bisnis di masa datang. Kemudian, kurun waktu tahun 1970-an 
berkembang perencanaan kapabilitas dimana perusahaan harus 
mentransformasikan kapabilitas yang dimilikinya dan disesuaikan dengan kondisi 
lingkungan untuk mendukung strategi baru. Pada era 1970-an muncul issued 
management yaitu sebuah antisipasi pelaku bisnis dalam menghadapi perubahan 
perubahan dalam lingkungan yang sulit diperkirakan. Sedangkan tahap yang 
keempat, terdapat resistensi perubahan dalam organisasi untuk menjalankan
14 
strategi, maka mulailah pengelolaan perubahan-perubahan. Inilah yang disebut 
tahap pendekatan yang strategis. (M. Taufik Amir, 2011) 
Perusahaan yang menjalankan manajemen strategik bertujuan untuk 
mencapai keberhasilan dari waktu ke waktu ditengah berbagai perubahan yang 
terjadi. Dengan manajemen strategik, organisasi bisa memiliki gambaran 
menyeluruh atas organisasinya. (Veithzal Rivai, 2009 : 598) 
H. Perbedaan Manajemen Strategi dalam Pandangan Tradisional dan 
Kontemporer 
Menurut Mulyadi dalam jurnal Endang Kiswara, Balanced Scorecard 
memiliki keunggulan yang menjadikan sistem manajemen strategik saat ini berbeda 
secara signifikan dengan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional. 
Manajemen strategik tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat 
keuangan, sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif 
yang luas yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan 
pertumbuhan. 
Selain itu berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem 
manajemen strategik tradisional tidak koheren satu dengan lainnya, sedangkan 
berbagai sasaran strategik dalam sistem manajemen strategik kontemporer 
dirumuskan secara koheren. Di samping itu, Balanced Scorecard menjadikan sistem 
manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh 
sistem manajemen strategik tradisional, yaitu dalam karakteristik keterukuran dan 
keseimbangan. 
Adanya sistem pengukuran kinerja baru seperti balanced scorecard 
merupakan inovasi baru yang mampu melengkapi alat ukur kinerja perusahaan. 
Sebelumnya telah ada sistem tradisional dimana alat ukur hanya didasarkan pada 
ukuran keuangan saja, terfokus kepada data keuangan seperti biaya-biaya, 
produktivitas, sales for employee dan lain sebagainya. Maka muncullah metode 
balanced scorecard sebagai suatu pengukuran yang lebih akuran dan efektif dalam
15 
pengukuran kinerja manajemen perusahaan. Adapun perbedaan diantara kedua sistem 
ini seperti terlihat dalam tabel : 
Manajemen Tradisional Manajemen Balanced Scorecard 
1. Pengendalian melalui anggaran 
2. Berfokus pada fungsi-fungsi dalam 
orgnisasi 
3. Mengabaikan pengukuran kinerja 
atau pengukuran kinerja dilakukan 
secara terpisah 
4. Informasi fungsional tunggal 
1. Umpan balik dan pembelajaran 
2. Berfokus pada tim fungsional 
silang 
3. Pengukuran kinerja terintegrasi 
yang berdasarkan hubungansebab 
akibat 
4. Infomasi fungsional silang dan 
disebarluaskan ke seluruh fungsi 
dalam organisasi 
Tabel. 1 Perbedaan Sistem Tradisional dengan Balanced Scorecard 
Jadi dari data diatas sangat jelas bahwa sistem balanced scorecard menjadi 
suatu alternatif bagi perusahaan untuk melaksanakan pengukuran kinerja, dimana 
kelebihan-kelebihan yang dimiliki sistem ini jauh lebih lengkap dan akurat 
dibandingkan sistem tradisional. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian 
Cahyo Halim Isttiqlal pada perbankan Syariah (2009), Fatmawati Sukesti di 
Universitas Muhammadiyah Semarang, Andie Tri Purwanto dalam penelitiannya 
pada Lingkungan hidup (SDA). Semua hasil penelitian mereka menyatakan 
keefektifan dan eksistensi penggunaan balanced scorecard sebagai alat ukur yang 
komprehensif dan sesuai dengan lingkungan bisnis saat sekarang. 
I. Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik 
Di dalam manajemen strategik, ada dua tahapan penting yaitu tahapan 
perencanaan dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap 
implementasi. Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja 
secara komprehensif kepada para eksekutif dan memberikan feedback tentang kinerja
16 
manajemen. Dampak dari keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para 
eksekutif untuk menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan 
strategik. Mulai saat itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat ukur 
kinerja namun berkembang menjadi sistem manajemen strategik. (Johannes, 2009) 
Dalam kaitannya dengan perencanaan, balanced scorecard memungkinkan 
perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan 
penyusunan anggaran tahunan. Dalam menetapkan target jangka pendek untuk 
pengukuran strategik, manajer sekaligus harus juga meramalkan target untuk jangka 
panjang.. dengan demikian anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan 
mencerminkan rencana perusahaan yang sesuai dengan strategi bersaing perusahaan. 
(Krismiadji, 2002:375) 
M. Taufik Amir (2011:210) BSC merupakan suatu inovasi pengukuran 
kontemporer yang memberikan pengukuran secara menyeluruh terhadap kinerja 
strategik perusahaan sehingga sistem ini menjadi inti dalam manajemen strategik 
yang tujuannya mengarah kepada pengambilan keputusan strategik oleh manajer dan 
pihak intern perusahaan 
Friska Sipayung dalam jurnalnya (2009) menyatakan bahwa Perusahaan yang 
inovatif menggunakan balanced scorecard sebagai sebuah sistem manajemen 
strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus 
pengukuran ini untuk menghasilkan proses manajemen penting ( Kaplan & Norton, 
Anonim, 2009) : 
1. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi 
Proses Scorecard dimulai dengan tim manajemen puncak yang bersama-sama 
bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis kedalam berbagai tujuan 
strategis yang spesifik (empat perspektif ukuran scorecard) 
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
17 
Tujuan dari ukuran strategis balanced scorecard dikomunikasikan ke 
seluruh organisasi melalui surat edaran, papan buletin, video dan bahkan 
secara elektronis melalui jaringan kommputer. Hal ini untuk 
menginformasikan kepada pekerja mengenai berbagai tujuan penting yang 
harus dicapai agar strategi perusahaan berhasil. 
3. Merencanakan menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif 
strategis 
Pada eksekutif senior harus menentukan sasaran bagi berbagai ukuran 
scorecard yang harus mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja unit 
bisnis. Sasaran-sasaran ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sasaran 
untuk pelanggan seharusnya berasal dari upaya untuk memenuhi atau 
melampaui ekspektasi pelanggan. 
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. 
Balanced scorecard memungkinkan manajer memantau dan 
menyesuaikan pelaksanaan strategis, dan jika perlu membuat perubahan-perubahan 
mendasar terhadap strategi itu sendiri, hal ini mendorong 
timbulnya proses penetapan visi dan strategi baru dimana tujuan dalam 
berbagai perspektif ditinjau ulang, diperbaharui dan diganti agar sesuai 
dengan pandangan terkini mengenai hasil strategis dan pendorong kinerja 
yang dibutuhkan untuk periode mendatang. (Kaplan & Norton dalam 
jurnal Friska)
18 
Memperjelas dan 
Menterjemahkan 
Visi dan Strategi 
BALANCED 
SCORECARD 
Umpan balik 
Pembelajaran 
Strategis 
Gambar. 4 
merencanakan 
dan Menetapkan 
Sasaran 
Mengkomunikas 
ikan dan 
menghubungkan 
balanced Scorecard sebagai Kerangka Kerja Tindakan Strategis (Kaplan dan Norton 
dalam jurnal Friska Sipayung, 2009) 
Peranan balanced scorecard menjadi inti atau utama dalam sistem manajemen 
strategik dikarenakan adanya kontribusi BSC dalam perumusan dan perencanaan 
strategik. Ini merupakan suatu alat mutakhir dalam menterjemahkan strategi 
perusahaan ke dalam aktivitas operrasional perusahaan. Dengan menerapkan BSC 
perusahaan tidak saja berfikir jangka pendek namun juga disibukkan dalam 
pencapaian tujuan jangka menengah maupun jangka panjang. BSC merupakan 
pengenjatawahan hal–hal strategik kepada seluruh tingkatan organisasi. BSC dipakai 
bukan hanya untuk komunikasi strategi, tetapi juga untuk manajemen strategi. 
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa sistem balanced scorecard merupakan 
salah satu alat pengukuran yang menjadi inti dari manajemen strategik karena 
kemampuan dan keunggulan yang dimilikinya mampu memberikan keberhasilan 
dalam menjalankan strategi perusahaan secara jangka panjang. Sistem balanced
19 
scorecard dalam tahap perencanaan dan implementasi mampu memberikan 
kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi dan strategi perusahaan. 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen 
strategik yang diperkenalkan mulai tahun 1990 dengan konsep mengukur kinerja 
perusahaan secara finansial dan non-finansial. Balanced scorecard merupakan suatu 
metode yang mengukur kinerja melalui empat perspektif, diantaranya perspektif 
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal dan perspektif pertumbuhan, 
sehingga lebih mampu menginformasikan data yang lebih akurat dan relevan. 
Penerapan BSC dalam perusahaan dapat diimplementasikan secara terintegrasi untuk
20 
mencapai tujuan perusahaan dengan cepat dan untuk mempertahankan eksistensi 
produk dalam persaingan usaha. 
Munculnya metode balance scorecard dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan 
sistem tradisional dalam memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dalam 
mengukur kinerja usahanya. Sistem tradisional yang hanya mengukur kinerja 
perusahaan melalui perspektif keuangan saja, tidak dapat memberikan informasi 
manajemen yang akurat. Karena pada dasarnya, kinerja perusahaan tidak hanya 
dinilai dari indikator keberhasilan keuangan saja, melainkan terdapat beberapa 
indikator non-keuangan seperti kondisi pelanggan yang ikut mempengaruhi 
keberhasilan perusahaan dan kinerja yang memuaskan. 
Keunggulan balance scorecard diantaranya menghasilkan pengukuran yang 
mensinergikan strategi perusahaan ke semua lini bisnis bahkan sampai pada 
individu/pekerja. Selain itu, sistem ini juga unggul dalam mengukur dan mengatur 
kinerja bisnis lebih efektif. Saat sekarang ini sudah banyak perusahaan yang memilih 
alat ukur ini sebagai alternatif untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja bisnisnya 
secara menyeluruh baik yang profit oriented maupun nirlaba dan terbukti berhasil 
meningkatkan profitabilitas serta mempertahankan eksistensi dalam persaingan usaha 
gobal. 
B. Saran 
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini, penulis menyarankan 
kepada mahasiswa dan pembaca umumya untuk dapat memahami implementasi 
Balanced scorecard ini dalam sebuah organisasi. Karena bagaimanapun setiap 
metode pengukuran termasuk Balanced scorecard memiliki keunggulan dan juga 
kelemahan. Pembaca disarankan untuk mampu menganalisis setiap topik bahasan 
dalam materi ini agar memperoleh pemahaman yang baik dan jelas.
21 
DAFTAR KEPUSTAKAAN 
Fatmawati Sukesti. Analisis Penggunaan Balanced scorecard sebagai Alternatif 
untuk Mengukur Kinerja pada Universitas Muhammadiyah Semarang 
(2010, ISBN : 978.979.704.883.9) 
Friska Sipayung. Jurnal Manajemen Bisnis (Balanced Scorecard). Vol. 2 No. 1 
Januari 2009 
Imelda. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 6 No 2 :Implementasi Balanced 
Scorecard pada Organisasi Publik (November, 2004) 
Johannes. Jurnal Balanced Scorecard Konsep dan Aplikasi dalam Strategi 
Perusahaan. (Juli : 2009) 
Krismiadji. 2002. Dasar Dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : (AMP 
YPKN)
22 
M. Taufiq Amir. 2011. Mnajemen Strategi Konsep dan Aplikasi. (Jakarta : PT. 
Rajagrafindo Persada) 
Mathius Tandiontong. Jurnal Riset Akuntansi Vo. III No. 2 : Pengaruh Efektifitas 
Penerapan Metode Balancedcorecard dalam Meningkatkan Kinerja 
Perusahaan (Oktober 2011) 
Mowen, Hansen. 2003. Managenent Accounting. (Jakarta : Salemba Empat) 
2001. Manajemen Biaya Edisi Bahasa Indonesia Buku Dua 
Edisi pertama (Jakarta : Salemba Empat) 
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard. ( Yogyakarta : UMG: Salemba Empat) 
Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Buku 1 Edisi kedua (Yogyakarta : BPFE) 
Ummi Pratiwi. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Balanced Scorecard dan 
Manajemen Strategik. Oktober 2010, Volume 11 Nomor. 2. 
Veithzal Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT. 
Rajagrafindo Persada)

More Related Content

What's hot

Presentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjaPresentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjamikacuuuu
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common sizemas karebet
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndraWijayaHamzah
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSomewhere
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesiaNisa Ell
 
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiIrvan Berutu
 
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Ganesha Aulia
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaFirly Zulkifli
 
akuntabilitas-akuntansi sektor publik
akuntabilitas-akuntansi sektor publikakuntabilitas-akuntansi sektor publik
akuntabilitas-akuntansi sektor publikRadel Dyla
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaArief Anzarullah
 

What's hot (20)

Presentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjaPresentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerja
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Presentasi leasing
Presentasi leasingPresentasi leasing
Presentasi leasing
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
Rasio keuangan
Rasio keuanganRasio keuangan
Rasio keuangan
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common size
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
 
rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
 
akuntabilitas-akuntansi sektor publik
akuntabilitas-akuntansi sektor publikakuntabilitas-akuntansi sektor publik
akuntabilitas-akuntansi sektor publik
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 

Viewers also liked

Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaFox Broadcasting
 
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...Daniel Panuturi Marbun
 
Balance Scorecard
Balance ScorecardBalance Scorecard
Balance Scorecardagungbroad
 
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardDefinisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardHelni Santia Kelana
 
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR Asep Awaludin
 
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmTesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmMus Mulyadi
 
Balanced Scorecard Presentation
Balanced Scorecard PresentationBalanced Scorecard Presentation
Balanced Scorecard Presentationtimadams2323
 
Material requirements planning
Material requirements planningMaterial requirements planning
Material requirements planningElidad Sukardi
 
Analisi visi bank permata
Analisi visi bank permataAnalisi visi bank permata
Analisi visi bank permataayoikhsan
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikErna NaaNoo
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingRewidya Astari
 
Makalah biaya-standar
Makalah biaya-standarMakalah biaya-standar
Makalah biaya-standarardiatjo
 
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40erlineili
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriYoga Firmansyah
 
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...Uofa_Unsada
 
Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanTeori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartAdria Rex
 

Viewers also liked (20)

Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
 
Makalah bsc
Makalah bscMakalah bsc
Makalah bsc
 
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
 
Balance Scorecard
Balance ScorecardBalance Scorecard
Balance Scorecard
 
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardDefinisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
 
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR
CONTOH BALANCE SCORE CARD SEKOLAH DASAR
 
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmTesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
 
Balanced Scorecard Presentation
Balanced Scorecard PresentationBalanced Scorecard Presentation
Balanced Scorecard Presentation
 
Material requirements planning
Material requirements planningMaterial requirements planning
Material requirements planning
 
Analisi visi bank permata
Analisi visi bank permataAnalisi visi bank permata
Analisi visi bank permata
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategik
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
Makalah biaya-standar
Makalah biaya-standarMakalah biaya-standar
Makalah biaya-standar
 
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40
Materi presentasi kel 4 balanced scorecard kelas e40
 
Balanced Scorecard
Balanced ScorecardBalanced Scorecard
Balanced Scorecard
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
 
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
 
Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanTeori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan Keputusan
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart
 

Similar to makalah balancd scorecard

Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)
Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)
Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)dwiihl
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdfSriyaniWindarti1
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danRatzman III
 
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptxPPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptxanastasiababa1
 
Analisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalAnalisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalDamar Oen's Isyai
 
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGMemahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGKanaidi ken
 
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...Agus Witono
 
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...Kanaidi ken
 
Balanced score card
Balanced score cardBalanced score card
Balanced score cardahmadbijan
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Ari Prayogo
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSDGT
 
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat iniJenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat iniHendra Gunawan
 
Memahami 4 Perspektif BALANCED SCORECARD
Memahami  4 Perspektif BALANCED SCORECARDMemahami  4 Perspektif BALANCED SCORECARD
Memahami 4 Perspektif BALANCED SCORECARDKanaidi ken
 

Similar to makalah balancd scorecard (20)

Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)
Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)
Tugas kelompok manajemen kualitas ( balanced scorecard)
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
 
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptxPPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
 
Analisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalAnalisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard final
 
Tugas akmen2
Tugas akmen2Tugas akmen2
Tugas akmen2
 
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGMemahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
 
2 4-1-pb
2 4-1-pb2 4-1-pb
2 4-1-pb
 
341-854-1-PB.pdf
341-854-1-PB.pdf341-854-1-PB.pdf
341-854-1-PB.pdf
 
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...
Ferdinandus agung balanced_scorecard_sebagai_alat_pengukuran_kinerja_manajeme...
 
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
 
Balanced score card
Balanced score cardBalanced score card
Balanced score card
 
15665 15663-1-pb
15665 15663-1-pb15665 15663-1-pb
15665 15663-1-pb
 
Organisasi Efektif
Organisasi EfektifOrganisasi Efektif
Organisasi Efektif
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
 
PERTEMUAN 6 BSC.ppt
PERTEMUAN 6 BSC.pptPERTEMUAN 6 BSC.ppt
PERTEMUAN 6 BSC.ppt
 
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat iniJenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
Jenis-jenis penilaian kinerja yang berkembang saat ini
 
Memahami 4 Perspektif BALANCED SCORECARD
Memahami  4 Perspektif BALANCED SCORECARDMemahami  4 Perspektif BALANCED SCORECARD
Memahami 4 Perspektif BALANCED SCORECARD
 

Recently uploaded

Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxPutraAgung19
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxsailimuna9
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 

Recently uploaded (13)

ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 

makalah balancd scorecard

  • 1. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Balance Scorecard 1. Definisi Balance Scorecard Veithzal Rivai dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009:599) mendefinisikan balanced scorecard sebagai seperangkat ukuran yang memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai bisnis kepada para manajer secara cepat dalam lingkungan yang kompleks untuk sukses dalam persaingan. Mathias Tandiontong dalam jurnalnya Pengaruh Efektifitas Penerapan Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (2011) mengartikan balanced scorecard sebagai suatu bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi yang menginformasikan pada seluruh pekerja tentang apa yang terjadi penentu sukses dimasa yang akan datang. Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen (2000:143) menyatakan bahwa: “Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan sehingga mendorong karyawan bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.” Sedangkan Mulyadi dalam bukunya Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan (2001:1-2) mendefinisikan Balanced Scorecard ke dalam dua istilah kata, kartu skor (scorecard) dan berimbang (balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang, sedangkan berimbang dimaksudkan
  • 2. 2 untuk menunjukan bahwa kinerja personel diukur secara seimbang dari aspek keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan di masa depan dibandingkan hasilnya dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja personel yang bersangkutan. (Veithzal Rivai, 2009:621) Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran operasional. (Hansen Mowen, 2003) Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, (Veithzal Rivai, 2009:612) yaitu: 1. Perspektif keuangan. Menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga perspektif lain. Sasaran perpektif keuangan masing-masing perusahaan berbeda, namun tetap berkaitan dengan laba. Ukuran dalam perspektif ini Seperti terlihat pada Gambar. 1 2. Perspektif Pelanggan. Mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. Terdapat dua kelompok ukuran yaitu generik dan faktor pendorong kinerja. Berikut kelompok generik pada Gambar. 2 3. Perspektif bisnis internal. Menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. (Gambar. 3) 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.(Hansen, Mowen, 2006:509)
  • 3. 3 return of invrstment Perspektif finansial cash budget emplolyee atau value added return of capital pangsa pasar PROFITABILITAS PELANGGAN retensi pelanggan kepuasaan pelanggan akuisisi pelanggan Gambar. 1 Perspektif Pelanggan, (Anonim, 2009) Gambar. 2 Perspektif Pelanggan (Kaplan & Norton, Anonim : 2009)
  • 4. 4 kebutuhan pelanggan diidentifikasi kenali pasar ciptakan produk / jasa bangun produk/jasa luncurkan produk/jasa layani pelanggan kebutuhan pelanggan terpuaskan Proses Inovasi Proses Operasi Gambar. 3 Perspektif Bisnis Internal (Anonim, 2009) Jadi, dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas, penulis berkesimpulan bahwa Balance Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja modern dalam manajemen perusahaan yang menggunakan kartu skor dengan penyeimbangan ukuran berdasarkan keuangan dan non keuangan, seperti ukuran pada pelanggan dan pangsa pasar dan kemampuan internal dalam menumbuhkan usahanya yang bersifat jangka panjang. Balance Scorecard menjadi sebuah sistem manajemen strategis untuk menterjemahkan misi dan strategi perusahaan untuk mengetahui, mengontrol dan mengevaluasi kinerja perusahaannya sekarang dan untuk masa depan.
  • 5. 5 2. Tujuan Balance Scorecard Taufik Amir (2011:210) menyebutkan bahwa balanced scorecard memberikan kerangka yang komprehensif untuk menterjemahkan visi dan misi perusahaan sehingga dapat menggambarkan aspek-aspek pengukur kinerja organisasi secara menyeluruh. Tujuan dari pengukuran kinerja dalam dengan metode balance scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah berdasarkan misi dan strategi sebuah divisi. Misi dan strategi tersebut harus dapat diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata. Kata balance disini bertujuan untuk menekankan adanya peneyeimbangan antara beberapa faktor dalam pengukuran yang dilakukan, yaitu (Krismiaji, 2002:374-375) : 1. Keseimbangan antara pengukuran ekstern untuk pemegang saham dan pelanggan dan pengukuran intern dari proses bisnis intern, inovasi dan proses pembelajaran dan pertumbuhan. 2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dan pengukuran yang mendorong kinerja masa mendatang. 3. Keseimbangan anatara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil kuantitatif yang diperoleh secara mudah, dan unsur subyektivitas, yaitu pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan. Jadi, dari uraian konsep diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen perusahaan yang melibatkan beberapa ukuran strategis yang berlainan baik bersifat keuangan maupun non-keuangan yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengukuran secara koheren yang diharapkan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan kemampuan untuk pencapaian tujuan. Balanced scorecard menjadi salah satu pilihan perusahaan untuk mengukur kinerja dan mengetahui tingkat kemampuan organisasi atau perusahaan yang akurat dan efektif dibandingkan dengan sistem pengukuran
  • 6. 6 tradisional yang hanya menggunakan ukuran finansial, sehingga mempermudah pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat. B. Sejarah Balance Scorecard Dari Jurnal Fatmasari Sukesti (2010) disebutkan bahwa Balanced Scorecard merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh divisi riset Kantor Akuntan Publik KPMG di U.S.A dan Nolan Norton Institute tahun 1990 sampai 1995. Kemudian pemanfaatan balanced scorecard di berbagai perusahaan di U.S.A menjadi sangat pesat dan luas. Awal 1992, Robert Kaplan dan David Norton mempublikasikan dalam Harvard Business Review metode pengukuran mereka: ‘The Balanced Scorecard – Measures That Drive Performance’. BSC adalah alat yang menyediakan pada para manajer pengukuran komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini menjelaskan bagaimana aset intangible dimobilisasi dan dikombinasikan dengan aset tangible untuk menciptakan proposisi nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial yang lebih unggul. (M. Taufik Amir, 2011:210) Balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton sebagai alat ukur kinerja perusahaan untuk lingkungan bisnis modern. Pada awalnya Balanced scorecard diciptakan untuk mengatasi masalah kelemahan pengukuran kinerja manajemen yang terlalu berfokus kepada keuangannya. Metode ini digunakan untuk mengukur strategi bisnis yang akan diterapkan dimana apabila manajer atau eksekutif berhasil memenuhi target yang ditetapkan, maka reward akan diberikan. Kaplan dan Norton (1996) menjelaskan bahwa Balanced scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional dari segi keuangan. Namun Balanced scorecard melengkapi seperangakat ukuran tersebut dengan ukuran pendorong kinerja masa depan. Tujuan dari ukuran itu diterjemahkan
  • 7. 7 dari visi dan strategi perusahaan yang ditinjau dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. (Veithzal Rivai, 2009:598) Norton dan Kaplan dalam buku Mulyadi (2001) merekomendasikan integrasi secara sistematis BSC ke dalam sistem manajemen perusahaan yang telah ada. Untuk itu mereka menyarankan fase-fase penataan (set-up) dan implementasi strategi. Agar BSC secara efektif menjadi alat mentransformasikan strategi ke dalam aksi pelaksanaan, Norton dan Kaplan menekankan pentingnya pelatihan dan komunikasi secara teratur (seperti dengan leaflet, majalah, internet, dan sebagainya), disertai pengukuran sasaran-sasaran yang terdefinisi secara jelas diseluruh perusahaan. Jadi, penulis menyimpulkan bahwa sistem balanced scoecard mulai diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (seorang profesor di Harvard Buseniss School )dan David. P. Norton (Konsultan manajemen) tahun 1992 sebagai suatu inovasi alat ukur kontemporer yang mampu mengukur kinerja perusahaan dari beberapa aspek yang meliputi unsur keuangan dan non-keuangan, yang menterjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam manajemen strategik menuju pencapaian tujuan organisasi. C. Perkembangan Terkini Implementasi Balance Scorecard Implementasi merupakan rangkaian aktifitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mewujudkan perencanaan balanced scorecard yang telah disusun manajemen sebagai alat ukur kinerja. (M. Taufik Amir, 2011:192) Sejak satu dekade terakhir, banyak organisasi atau perusahaan secara umum mengetahui keunggulan penerapan balance scorecard sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan yang lebih akurat dibandingkan dengan alat ukur lainnya. Diantaranya penerapan balance scorecard tidak hanya dapat diimplementasikan pada perusahaan bisnis, tetapi juga pada perusahaan atau organisasi nirlaba atau organisasi publik. Organisasi publik bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
  • 8. 8 bukan untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi ini dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menggunakan pengukuran kinerja sistem balance scorecard. (Imelda, 2004) Implementasi balanced scorecard pada keduanya pada dasarnya sama, yaitu mengukur kinerja organisasi dengan menggabungkan dua sisi yaitu sisi finansial dan non finansial, namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh masing-masing organisasi tergantung kebutuhan organisasi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Fatmawati Sukesti (2010), seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang yang meneliti tentang penggunaan balanced scorecard untuk mengukur kinerja pada Universitas tersebut. Hasilnya metode balanced scorecard ini memberikan perubahan yang semakin baik terhadap kinerja Uneversitas Muhammadiyah Semarang dari keempat perspektif balanced scorecard dibandingkan tahun sebelumnya. Zingales (2002) dalam jurnal Andie Tri Purwanto (2003) Beberapa langkah awal mengimplementasikan balanced scorecard yaitu : 1. Memperjelas visi dan strategis perusahaan Visi oleh Veithzal Rivai (2009) yaitu gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Sedangkan strategi secara sederhana dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan misinya, meraih visinya atau tujuan-tujuannya. (M. Taufik Amir, 2011:128) 2. Mengembangkan sasaran strategi 3. Meluncurkan inisiatif strategi lintas bisnis 4. Membimbing setiap divisi mengembangkan setiap strateginya masing-masing, konsisten dengan yang dimiliki perusahaan. Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian manajemen kepada kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja
  • 9. 9 jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard ditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja manajemen. (Mulyadi, 2001) Balanced scorecard merupakan alat ukur terhadap kinerja manajemen dengan ukuran aspek keuangan dan non keuangan. Berdasarkan pendekatan balanced scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan oleh manajemen merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan konsumen, pelaksanaan proses bisnis internal yang produktif dan efektivitas biaya dan pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen. (Mathius Tandiontong, 2011) Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa implementasi balanced scorecard dapat diterapkan tidak hanya pada perusahaan bisnis (profit oriented) tetapi juga organisasi nirlaba atau publik, artinya sama-sama memberikan suatu hasil pengukuran kinerja yang komprehensif dan koheren bagi masing-masing perusahaan, dan mampu meningkatkan efektifitas kinerja sehingga menjadikan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global. D. Keunggulan Balance Scorecard Veithzal Rivai (2013:627) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan mengatakan bahwa keunggulan penerapan balanced scorecard dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mensinergikan strategi dengan indikator kunci di semua lini organisasi Dengan balanced scorecard, memungkinkan pengukuran kinerja pada semua lini bisnis bahkan sampai pada individu/person dari lini bisnis tersebut dapat mengerti dan bertanggungjawab serta bagaimana hubungannya terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
  • 10. 10 2. Mengukur serta mengatur kinerja bisnis lebih efektif Balanced scorecard memberikan kemudahan bagi manajemen untuk memonitor hingga ke semua lini bisnis supaya dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi ancaman masalah yang muncul atau peluang bisnis yang baru. 3. Memudahkan feedback dan komunikasi strategis Balanced scorecard dapat memudahkan komunikasi serta sharing informasi antar lini bisnis sehingga permasalahan yang muncul dapat sedini mungkin diidentifikasi serta dapat juga mengidentifikasi peluang bisnis di masa depan. Menurut Mulyadi (2001:18:24), keunggulan metode balanced scorecard memiliki keunggulan : 1. Komprehensif. Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam prencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain.. perluasan ini menghasilkan manfaat yaitu : menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang serta membuat perusahaan mampu untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. 2. Kohern. Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan sasaran keuangan. Sehingga secara tidak langsung dapat memotivasi personel untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategi yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan. 3. Seimbang. Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan dalam jangka panjang. Semua perspektif dalam balanced scorecard harus diperlakukan secara seimbang.
  • 11. 11 4. Terukur. balanced scorecard mengukur sasaran-sasaran strategis yang sulit untuk diukur, seperti sasaran non-keuangan. Jadi, sistem balanced scorecard merupakan suatu sistem yang memang menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mengukur kinerja perusahaannya dengan hasil yang akurat dan komprehensif, karena keunggulan dan kelebihan dari sistem ini jauh lebih lengkap dibandingkan dengan sistem tradisional yang hanya mengukur tingkat kemampuan finansial saja. E. Faktor yang Memacu Perusahaan Mengimplementasikan Balance Scorecard Mengimplementasikan suatu perencanaan yang telah disusun merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, bahkan mungkin lebih sulit dibandingkan dengan merumuskan perencanaan balanced scorecard. Ada beberapa hal yang dapat memicu perusahaan dalam mengimplementasikan balanced scorecard diantaranya adanya keterbatasan tentang ukuran yang spesifik dalam sistem manajemen tradisional, yaitu (Veithzal Rivai, 2009:608) : 1. Cost Zaman sekarang konsumen sangat kritis, perkembangan teknologi semakin cept, dan tingkat persaingan yang sangat ketat sehingga biaya tidak lagi menjadi satu-satunya atribut persaingan. Ada atribut-atribut kompetitif lainnya yang jauh lebih penting dari biaya, seperti kualitas, delivery, pelayanan pelanggan dan lain sebagainya. 2. Productivity Secara konvensional, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara total output dengan total input. (Burgess, 1990)
  • 12. 12 3. Profitability Mengukur kinerja perusahaan yang menyeluruh dengan cara menggunakan profitabilitas tidak bermanfaat lagi karena sifatnya yang berjangka pendek. Selain itu, menurut paham penulis ada beberapa faktor lain yang memicu implementasi balanced scorecard. faktor persaingan global menuntut perusahaan mampu menunjukkan keunggulannya kepada pangsa pasar dan konsumen atas produk yang ia hasilkan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja, meningkatkan kemampuan dan dapat merumuskan strategi yang tepat untuk menyesuaikan perencanaan strategi dengan perubahan-perubahan lingkungan bisnis yang selalu dinamis. Untuk itu, perusahaan harus memiliki sebuah alat pengukuran yang tepat untuk mengukur kinerja dari waktu ke waktu Maka balanced scorecard menjadi suatu alternatif manajemen perusahaan untuk diterapkan. F. Perubahan Lingkungan Bisnis Menuntut Perubahan Tipe Perencanaan yang Digunakan oleh Organisasi Lingkungan operasi baru perusahaan abad informasi dibangun dengan seperangkat asumsi operasi yang baru (Kaplan & Norton dalam jurnal Friska Sipayung) meliputi Lintas Fungsi, Hubungan pelanggan dan pemasok, Segmentasi Pelanggan, Skala Global, Inovasi. Semua karakteristik tersebut menjadi isu perubahan yang membutuhkan perencanaan ulang agar perusahaan dapat mempertahankan keberadaannya (dalam pasar) secara berkelanjutan. Pergerakan lingkungan bisnis yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi serba modern, menyebabkan manajemen perusahaan kesulitan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, karena sangat sulit untuk diperkirakan. Organisasi harus mampu berinovasi untuk dapat terus bertahan dan maju dalam lingkungan tersebut. Konsep BSC sebagai inovasi baru dalam
  • 13. 13 pengukuran kinerja mampu merubah membantu perusahaan untuk mengukur, mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaa dimana pada akhirnya membantu perusahaan dalam bertahan di lingkungan bisnis yang sarat akan persaingan. (M. Taufik Amir, 2011) Selain itu, dampak lingkungan masyarakat khususnya pelanggan sendiri menurut penulis memiliki pengaruh terhadap strategi perencanaan perusahaan. Perubahan selera dan kebutuhan konsumen terhadap produk barang dan jasa menjadi sebuah tantangan bagi manajemen untuk mampu menyesuaikan strategi perencanaan agar berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan. G. Konsep Manajemen Strategik Whellen dan Hunger dalam buku M. Taufik Amir (2011:7) mendefinisikan manajemen strategik sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan itu meliputi perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan kontrol. Manajemen strategik yaitu pola pengelolaan srategi organisasi jangka pendek dan panjang. (Andie Tri Perwanto, 2003) Pendekatan manajemen strategik dari waktu ke waktu mengalami perkembangan beberapa fase. Pada fase pertama, dimulai tahun 1950-an, saat para pelaku bisnis kala itu merasa membutuhkan pendekatan yang sistematis kemana harus mengarahkan bisnis di masa datang. Kemudian, kurun waktu tahun 1970-an berkembang perencanaan kapabilitas dimana perusahaan harus mentransformasikan kapabilitas yang dimilikinya dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan untuk mendukung strategi baru. Pada era 1970-an muncul issued management yaitu sebuah antisipasi pelaku bisnis dalam menghadapi perubahan perubahan dalam lingkungan yang sulit diperkirakan. Sedangkan tahap yang keempat, terdapat resistensi perubahan dalam organisasi untuk menjalankan
  • 14. 14 strategi, maka mulailah pengelolaan perubahan-perubahan. Inilah yang disebut tahap pendekatan yang strategis. (M. Taufik Amir, 2011) Perusahaan yang menjalankan manajemen strategik bertujuan untuk mencapai keberhasilan dari waktu ke waktu ditengah berbagai perubahan yang terjadi. Dengan manajemen strategik, organisasi bisa memiliki gambaran menyeluruh atas organisasinya. (Veithzal Rivai, 2009 : 598) H. Perbedaan Manajemen Strategi dalam Pandangan Tradisional dan Kontemporer Menurut Mulyadi dalam jurnal Endang Kiswara, Balanced Scorecard memiliki keunggulan yang menjadikan sistem manajemen strategik saat ini berbeda secara signifikan dengan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional. Manajemen strategik tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat keuangan, sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif yang luas yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Selain itu berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem manajemen strategik tradisional tidak koheren satu dengan lainnya, sedangkan berbagai sasaran strategik dalam sistem manajemen strategik kontemporer dirumuskan secara koheren. Di samping itu, Balanced Scorecard menjadikan sistem manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh sistem manajemen strategik tradisional, yaitu dalam karakteristik keterukuran dan keseimbangan. Adanya sistem pengukuran kinerja baru seperti balanced scorecard merupakan inovasi baru yang mampu melengkapi alat ukur kinerja perusahaan. Sebelumnya telah ada sistem tradisional dimana alat ukur hanya didasarkan pada ukuran keuangan saja, terfokus kepada data keuangan seperti biaya-biaya, produktivitas, sales for employee dan lain sebagainya. Maka muncullah metode balanced scorecard sebagai suatu pengukuran yang lebih akuran dan efektif dalam
  • 15. 15 pengukuran kinerja manajemen perusahaan. Adapun perbedaan diantara kedua sistem ini seperti terlihat dalam tabel : Manajemen Tradisional Manajemen Balanced Scorecard 1. Pengendalian melalui anggaran 2. Berfokus pada fungsi-fungsi dalam orgnisasi 3. Mengabaikan pengukuran kinerja atau pengukuran kinerja dilakukan secara terpisah 4. Informasi fungsional tunggal 1. Umpan balik dan pembelajaran 2. Berfokus pada tim fungsional silang 3. Pengukuran kinerja terintegrasi yang berdasarkan hubungansebab akibat 4. Infomasi fungsional silang dan disebarluaskan ke seluruh fungsi dalam organisasi Tabel. 1 Perbedaan Sistem Tradisional dengan Balanced Scorecard Jadi dari data diatas sangat jelas bahwa sistem balanced scorecard menjadi suatu alternatif bagi perusahaan untuk melaksanakan pengukuran kinerja, dimana kelebihan-kelebihan yang dimiliki sistem ini jauh lebih lengkap dan akurat dibandingkan sistem tradisional. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian Cahyo Halim Isttiqlal pada perbankan Syariah (2009), Fatmawati Sukesti di Universitas Muhammadiyah Semarang, Andie Tri Purwanto dalam penelitiannya pada Lingkungan hidup (SDA). Semua hasil penelitian mereka menyatakan keefektifan dan eksistensi penggunaan balanced scorecard sebagai alat ukur yang komprehensif dan sesuai dengan lingkungan bisnis saat sekarang. I. Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik Di dalam manajemen strategik, ada dua tahapan penting yaitu tahapan perencanaan dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap implementasi. Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja secara komprehensif kepada para eksekutif dan memberikan feedback tentang kinerja
  • 16. 16 manajemen. Dampak dari keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para eksekutif untuk menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan strategik. Mulai saat itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat ukur kinerja namun berkembang menjadi sistem manajemen strategik. (Johannes, 2009) Dalam kaitannya dengan perencanaan, balanced scorecard memungkinkan perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan penyusunan anggaran tahunan. Dalam menetapkan target jangka pendek untuk pengukuran strategik, manajer sekaligus harus juga meramalkan target untuk jangka panjang.. dengan demikian anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan mencerminkan rencana perusahaan yang sesuai dengan strategi bersaing perusahaan. (Krismiadji, 2002:375) M. Taufik Amir (2011:210) BSC merupakan suatu inovasi pengukuran kontemporer yang memberikan pengukuran secara menyeluruh terhadap kinerja strategik perusahaan sehingga sistem ini menjadi inti dalam manajemen strategik yang tujuannya mengarah kepada pengambilan keputusan strategik oleh manajer dan pihak intern perusahaan Friska Sipayung dalam jurnalnya (2009) menyatakan bahwa Perusahaan yang inovatif menggunakan balanced scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran ini untuk menghasilkan proses manajemen penting ( Kaplan & Norton, Anonim, 2009) : 1. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi Proses Scorecard dimulai dengan tim manajemen puncak yang bersama-sama bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis kedalam berbagai tujuan strategis yang spesifik (empat perspektif ukuran scorecard) 2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
  • 17. 17 Tujuan dari ukuran strategis balanced scorecard dikomunikasikan ke seluruh organisasi melalui surat edaran, papan buletin, video dan bahkan secara elektronis melalui jaringan kommputer. Hal ini untuk menginformasikan kepada pekerja mengenai berbagai tujuan penting yang harus dicapai agar strategi perusahaan berhasil. 3. Merencanakan menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis Pada eksekutif senior harus menentukan sasaran bagi berbagai ukuran scorecard yang harus mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja unit bisnis. Sasaran-sasaran ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sasaran untuk pelanggan seharusnya berasal dari upaya untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan. 4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. Balanced scorecard memungkinkan manajer memantau dan menyesuaikan pelaksanaan strategis, dan jika perlu membuat perubahan-perubahan mendasar terhadap strategi itu sendiri, hal ini mendorong timbulnya proses penetapan visi dan strategi baru dimana tujuan dalam berbagai perspektif ditinjau ulang, diperbaharui dan diganti agar sesuai dengan pandangan terkini mengenai hasil strategis dan pendorong kinerja yang dibutuhkan untuk periode mendatang. (Kaplan & Norton dalam jurnal Friska)
  • 18. 18 Memperjelas dan Menterjemahkan Visi dan Strategi BALANCED SCORECARD Umpan balik Pembelajaran Strategis Gambar. 4 merencanakan dan Menetapkan Sasaran Mengkomunikas ikan dan menghubungkan balanced Scorecard sebagai Kerangka Kerja Tindakan Strategis (Kaplan dan Norton dalam jurnal Friska Sipayung, 2009) Peranan balanced scorecard menjadi inti atau utama dalam sistem manajemen strategik dikarenakan adanya kontribusi BSC dalam perumusan dan perencanaan strategik. Ini merupakan suatu alat mutakhir dalam menterjemahkan strategi perusahaan ke dalam aktivitas operrasional perusahaan. Dengan menerapkan BSC perusahaan tidak saja berfikir jangka pendek namun juga disibukkan dalam pencapaian tujuan jangka menengah maupun jangka panjang. BSC merupakan pengenjatawahan hal–hal strategik kepada seluruh tingkatan organisasi. BSC dipakai bukan hanya untuk komunikasi strategi, tetapi juga untuk manajemen strategi. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa sistem balanced scorecard merupakan salah satu alat pengukuran yang menjadi inti dari manajemen strategik karena kemampuan dan keunggulan yang dimilikinya mampu memberikan keberhasilan dalam menjalankan strategi perusahaan secara jangka panjang. Sistem balanced
  • 19. 19 scorecard dalam tahap perencanaan dan implementasi mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi dan strategi perusahaan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen strategik yang diperkenalkan mulai tahun 1990 dengan konsep mengukur kinerja perusahaan secara finansial dan non-finansial. Balanced scorecard merupakan suatu metode yang mengukur kinerja melalui empat perspektif, diantaranya perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal dan perspektif pertumbuhan, sehingga lebih mampu menginformasikan data yang lebih akurat dan relevan. Penerapan BSC dalam perusahaan dapat diimplementasikan secara terintegrasi untuk
  • 20. 20 mencapai tujuan perusahaan dengan cepat dan untuk mempertahankan eksistensi produk dalam persaingan usaha. Munculnya metode balance scorecard dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan sistem tradisional dalam memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dalam mengukur kinerja usahanya. Sistem tradisional yang hanya mengukur kinerja perusahaan melalui perspektif keuangan saja, tidak dapat memberikan informasi manajemen yang akurat. Karena pada dasarnya, kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari indikator keberhasilan keuangan saja, melainkan terdapat beberapa indikator non-keuangan seperti kondisi pelanggan yang ikut mempengaruhi keberhasilan perusahaan dan kinerja yang memuaskan. Keunggulan balance scorecard diantaranya menghasilkan pengukuran yang mensinergikan strategi perusahaan ke semua lini bisnis bahkan sampai pada individu/pekerja. Selain itu, sistem ini juga unggul dalam mengukur dan mengatur kinerja bisnis lebih efektif. Saat sekarang ini sudah banyak perusahaan yang memilih alat ukur ini sebagai alternatif untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja bisnisnya secara menyeluruh baik yang profit oriented maupun nirlaba dan terbukti berhasil meningkatkan profitabilitas serta mempertahankan eksistensi dalam persaingan usaha gobal. B. Saran Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini, penulis menyarankan kepada mahasiswa dan pembaca umumya untuk dapat memahami implementasi Balanced scorecard ini dalam sebuah organisasi. Karena bagaimanapun setiap metode pengukuran termasuk Balanced scorecard memiliki keunggulan dan juga kelemahan. Pembaca disarankan untuk mampu menganalisis setiap topik bahasan dalam materi ini agar memperoleh pemahaman yang baik dan jelas.
  • 21. 21 DAFTAR KEPUSTAKAAN Fatmawati Sukesti. Analisis Penggunaan Balanced scorecard sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja pada Universitas Muhammadiyah Semarang (2010, ISBN : 978.979.704.883.9) Friska Sipayung. Jurnal Manajemen Bisnis (Balanced Scorecard). Vol. 2 No. 1 Januari 2009 Imelda. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 6 No 2 :Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik (November, 2004) Johannes. Jurnal Balanced Scorecard Konsep dan Aplikasi dalam Strategi Perusahaan. (Juli : 2009) Krismiadji. 2002. Dasar Dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : (AMP YPKN)
  • 22. 22 M. Taufiq Amir. 2011. Mnajemen Strategi Konsep dan Aplikasi. (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada) Mathius Tandiontong. Jurnal Riset Akuntansi Vo. III No. 2 : Pengaruh Efektifitas Penerapan Metode Balancedcorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Oktober 2011) Mowen, Hansen. 2003. Managenent Accounting. (Jakarta : Salemba Empat) 2001. Manajemen Biaya Edisi Bahasa Indonesia Buku Dua Edisi pertama (Jakarta : Salemba Empat) Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard. ( Yogyakarta : UMG: Salemba Empat) Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Buku 1 Edisi kedua (Yogyakarta : BPFE) Ummi Pratiwi. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Balanced Scorecard dan Manajemen Strategik. Oktober 2010, Volume 11 Nomor. 2. Veithzal Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada)