SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
METODE PENUGASAN
TIDAK SEIMBANG
PENGERTIAN PENUGASAN TIDAK SEIMBANG
• Dalam Masalah Penugasan, sering kalai
Dijumpai Ketidak seimbangan antara jumlah
baris dan kolom. Jika Terjadi demikian maka
untuk memenuhi persyaratan tersebut
baris/kolom yang tidak sesuai harus
ditambahkan dengan variabel dummy dengan
nilai tiap sel adalah 0
Contoh
Jasmine Fashion merupakan sebuah butik
terkenal yang menjual pakaian “Handmade”.
Saat ini, Jasmine Fashion memiliki 4 pegawai
dengan pekerjaan yang berbeda. Perusahaan
merencanakan menambah pedawai baru
untuk mengisi kekosongan pekerjaan.
Berikut merupakan data biaya harian para
pegawai (dalam ribuan rupiah) dalam
melaksanakan pekerjaannya :
Tabel.1. berikut :
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 26 36 40 30 28
Alda 18 50 34 40 22
Firman 28 40 30 42 20
Sailendra 20 30 36 32 18
a. Tentukan pekerjaan apa yang memerlukan penambahan
karyawan baru.
b. Tentukan alokasi pekerjaan masing-masing karyawan beserta
biayanya.
PENYELESAIAN
Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada
penambahan variable dummy pada baris
Tabel 2.
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 26 36 40 30 28
Alda 18 50 34 40 22
Firman 28 40 30 42 20
Sailendra 20 30 36 32 18
Dummy 0 0 0 0 0
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing baris cari angka
terkecil kemudian selisihkan angka
terkecil tersebut pada angka-angka
lainnya di baris tersebut. Sehingga
diperoleh matrik tabel 2 berikut.
PENYELESAIAN
Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada
penambahan variable dummy pada baris
Tabel 3
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 10 14 4 2
Alda 0 32 16 22 4
Firman 8 20 10 22 0
Sailendra 2 12 18 14 0
Dummy 0 0 0 0 0
Karena pada kolom telah memiliki angka 0, maka proses eksekusi
terhadap kolom diabaikan.
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 10 14 4 2
Alda 0 32 16 22 4
Firman 8 20 10 22 0
Sailendra 2 12 18 14 0
Dummy 0 0 0 0 0
Tabel 4
Langkah berikutnya
• Memilih elemen terkecil yang belum terliput
garis-garis (arsiran, atau pada contoh diatas = 4)
kemudian kurangi angka-angka yang tidak
terlewati garis buatan (arsiran) tersebut dengan
angka terkecil tersebut dan tambahakan angka
terkecil tersebut pada angka yang terletak pada
perpotongan garis/arsiran (terkena dua
garis/arsiran). Jadi hasil perbaikannya adalah 4
pada baris Sailendra, Matrik yang telah direvisi
dapat dilihat pada tabel 5 yang didapat dengan
mengikuti prosedur diatas.
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 0 6 10 0 2
Alda 0 28 12 18 4
Firman 8 16 6 18 0
Sailendra 2 8 14 10 0
Dummy 4 0 0 0 4
Tabel 5
PEGAWAI
PEKERJAAN
A B C D E
Aldi 6 6 10 0 8
Alda 0 22 6 12 4
Firman 8 10 0 12 0
Sailendra 2 2 8 4 0
Dummy 10 0 0 0 10
Tabel 7
Karena jumlah garis buatan/arsiran sama dengan jumlah baris/kolom
maka penyelesaian telah optimal.
Alokasi Pekerjaan
Aldi  Pekerjaan D
Alda  Pekerjaan A
Firman  C atau E (karena pekerjaan E telah
dikerjakan Sailendra, maka Firman
melakukan pekerjaan C)
Sailendra  pekerjaan E
Dummy  pekerjaan B atau C atau D (karena
pekerjaan C dan D telah diambil
oleh Firman dan Aldi, maka
pekerjaan yang belum ada
pegawaianya adalah pekerjaan B.
Kesimpulan : Pekerjaan yang belum ada pegawainya
adalah pekerjaan B
PEGAWAI PASAR PENDAPATAN
(DLM JUTAAN Rp)
ALDI D 30
ALDA A 18
FIRMAN C 30
SAILENDRA E 18
TOTAL 96
TOTAL BIAYA NYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiVivin Dolpin
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015Rahmi Elviana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 

Was ist angesagt? (20)

metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Model transportasi metode least cost
Model transportasi metode least costModel transportasi metode least cost
Model transportasi metode least cost
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 

Mehr von UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Mehr von UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptxTeori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
 
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptxPertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
 

METODE PENUGASAN TIDAK SEIMBANG OPTIMAL

  • 2. PENGERTIAN PENUGASAN TIDAK SEIMBANG • Dalam Masalah Penugasan, sering kalai Dijumpai Ketidak seimbangan antara jumlah baris dan kolom. Jika Terjadi demikian maka untuk memenuhi persyaratan tersebut baris/kolom yang tidak sesuai harus ditambahkan dengan variabel dummy dengan nilai tiap sel adalah 0
  • 3. Contoh Jasmine Fashion merupakan sebuah butik terkenal yang menjual pakaian “Handmade”. Saat ini, Jasmine Fashion memiliki 4 pegawai dengan pekerjaan yang berbeda. Perusahaan merencanakan menambah pedawai baru untuk mengisi kekosongan pekerjaan. Berikut merupakan data biaya harian para pegawai (dalam ribuan rupiah) dalam melaksanakan pekerjaannya :
  • 4. Tabel.1. berikut : PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 26 36 40 30 28 Alda 18 50 34 40 22 Firman 28 40 30 42 20 Sailendra 20 30 36 32 18 a. Tentukan pekerjaan apa yang memerlukan penambahan karyawan baru. b. Tentukan alokasi pekerjaan masing-masing karyawan beserta biayanya.
  • 5. PENYELESAIAN Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada penambahan variable dummy pada baris Tabel 2. PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 26 36 40 30 28 Alda 18 50 34 40 22 Firman 28 40 30 42 20 Sailendra 20 30 36 32 18 Dummy 0 0 0 0 0
  • 6. Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut : 1. Masing-masing baris cari angka terkecil kemudian selisihkan angka terkecil tersebut pada angka-angka lainnya di baris tersebut. Sehingga diperoleh matrik tabel 2 berikut.
  • 7. PENYELESAIAN Karena baris tidak sama dengan kolom, maka ada penambahan variable dummy pada baris Tabel 3 PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 0 10 14 4 2 Alda 0 32 16 22 4 Firman 8 20 10 22 0 Sailendra 2 12 18 14 0 Dummy 0 0 0 0 0 Karena pada kolom telah memiliki angka 0, maka proses eksekusi terhadap kolom diabaikan.
  • 8. PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 0 10 14 4 2 Alda 0 32 16 22 4 Firman 8 20 10 22 0 Sailendra 2 12 18 14 0 Dummy 0 0 0 0 0 Tabel 4
  • 9. Langkah berikutnya • Memilih elemen terkecil yang belum terliput garis-garis (arsiran, atau pada contoh diatas = 4) kemudian kurangi angka-angka yang tidak terlewati garis buatan (arsiran) tersebut dengan angka terkecil tersebut dan tambahakan angka terkecil tersebut pada angka yang terletak pada perpotongan garis/arsiran (terkena dua garis/arsiran). Jadi hasil perbaikannya adalah 4 pada baris Sailendra, Matrik yang telah direvisi dapat dilihat pada tabel 5 yang didapat dengan mengikuti prosedur diatas.
  • 10. PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 0 6 10 0 2 Alda 0 28 12 18 4 Firman 8 16 6 18 0 Sailendra 2 8 14 10 0 Dummy 4 0 0 0 4 Tabel 5
  • 11. PEGAWAI PEKERJAAN A B C D E Aldi 6 6 10 0 8 Alda 0 22 6 12 4 Firman 8 10 0 12 0 Sailendra 2 2 8 4 0 Dummy 10 0 0 0 10 Tabel 7 Karena jumlah garis buatan/arsiran sama dengan jumlah baris/kolom maka penyelesaian telah optimal.
  • 12. Alokasi Pekerjaan Aldi  Pekerjaan D Alda  Pekerjaan A Firman  C atau E (karena pekerjaan E telah dikerjakan Sailendra, maka Firman melakukan pekerjaan C) Sailendra  pekerjaan E Dummy  pekerjaan B atau C atau D (karena pekerjaan C dan D telah diambil oleh Firman dan Aldi, maka pekerjaan yang belum ada pegawaianya adalah pekerjaan B.
  • 13. Kesimpulan : Pekerjaan yang belum ada pegawainya adalah pekerjaan B
  • 14. PEGAWAI PASAR PENDAPATAN (DLM JUTAAN Rp) ALDI D 30 ALDA A 18 FIRMAN C 30 SAILENDRA E 18 TOTAL 96 TOTAL BIAYA NYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT