SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
BAB II
                  TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Imunisasi
       Dalam kamus Bahasa Indonesia, imunisasi diartikan
"pengebalan" (terhadap penyakit). Dalam istilah kesehatan
imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara
disuntikkan maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah
lima tahun). Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk
membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh
untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi
terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap
sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang
timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara umum cukup
aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih
besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan
adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang
serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.
    Dapat juga diartikan imunisasi adalah kekebalan tubuh.
Imunisasi adalah proses pembentukan sistem kekebalan tubuh.
Material imunisasi disebut immonugen. Immonugen adalah
molekul antigen yang dapat merangsang kekebalan tubuh.
Imunisasi diberikan pada anak-anak, dari masih bayi sampai
menjelang usia dewasa, atau sekitar usia 15 tahun. Imunisasi
sangat penting sebagai penunjang kesehatan bayi dan anak-anak.
Imunisasi ada yang berbentuk serum yang disuntikkan pada
bagian tubuh (biasanya bagian lengan atau bokong), dan ada juga
yang berbentuk cairan yang diteteskan ke dalam mulut. Imunisasi
pertama kali dilakukan oleh Edward Jenner, seorang dokter dari
Inggris. Pertama kali dibuat dalam bentuk suntikan yang
digunakan untuk kekebalan tubuh. Saat itu Jenner termotivasi
adanya penyebaran virus cacar yang mematikan di Inggris. Di
tahun 1979, WHO (The World Health Organization) memberikan



                               5
6

sertifikat kepada Jenner, kemudian mengkampanyekan imunisasi
cacar ini.
     Ada juga yang mengatakan bahwa imunisasi berasal dari kata
imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti
pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator
Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai
warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah
ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah
menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi,
terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem
dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang
dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir
untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau
racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman disebut antigen.
Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum
mempunyai "pengalaman". Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3
dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi
terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang
dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi.
Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh
tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun,
tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
     Tanpa Imunisasi, Kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan
meninggal karena penyakit campak. 2 dari 100 kelahiran anak
akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak
akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000
anak, 1 akan menderita penyakit polio. Imunisasi yang dilakukan
dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak
terhadap penyakit-penyakit tertentu. Walaupun pada saat ini
fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di
7

masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk
mendapatkan imunisasi yang lengkap.

2.2   Tujuan Imunisasi
      Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan
oleh penyakit yang sering berjangkit. Manfaat Imunisasi adalah
1. Untuk Anak mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
    penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk Keluarga menghilangkan kecemasan dan psikologi
    pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan
    keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
    menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk Negara memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
    bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
    pembangunan Negara.

2.3   Jenis-jenis Imunisasi
      Adapun jenis-jenis imunisasi yang perlu dilakukan oleh
seorang bayi adalah sebagai berikut :
1.    Imunisasi BCG
      Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali pada saat
anak berumur 1 bulan. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus
Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-
1.000.000 partikel/dosis. Imunisasi BCG biasa diberikan beberapa
hari setelah bayi lahir atau sesudahnya. Manfaatnya untuk
mendapat kekebalan terhadap penyakit TBC caranya diberikan
lewat suntikan di bawah lengan. Reaksinya pada waktu 4-8
minggu kemudian, akan timbul bisul kecil yang kemudian
mengering dan meninggalkan bekas jaringan parut. BCG
diberikan pada saat si kecil berusia 0 - 1 bulan. Dapat mulai
diberikan pada saat 0 bulan, pada saat si kecil lahir. Bila si kecil
berusia sudah lebih dari 1 bulan, dan berencana diberikan
imunisasi BCG, maka biasanya dokter akan melakukan test dulu,
8

yang disebut test tuberkulin. Test ini untuk melihat apakah di
dalam tubuh si kecil mengandung kuman TBC. Bila ternyata
hasilnya negatif (kuman TBC tidak ada), baru imunisasi BCG ini
diberikan.
2.     Imunisasi Campak
       Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak
1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih.. Vaksin
Campak diberikan pada usia si kecil sudah 9 bulan.
3.     Imunisasi Polio
       Imunisasi polio biasa diberikan secara bertahap mulai usia
bayi tiga bulan untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan
kemudian. Manfaatnya untuk mencegah penyakit Poliomyelitis
yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki. Caranya
diberikan secara oral yaitu dengan menelan obat vaksin polio
lewat mulut. Polio diberikan empat kali, yaitu pada saat :
a. Polio-1, vaksin polio yang pertama diberikan pada saat bayi
    berumur 2 bulan.
b. Polio-2, vaksin Polio yang kedua diberikan pada saat si kecil
    berusia 3 bulan.
c. Polio-3, vaksin Polio ketiga diberikan pada saat usia si kecil
    berusia 4 bulan.
d. Polio-4, vaksin Polio keempat diberikan pada saat si kecil
    berusia 5 bulan.
4.     Imunisasi HB
       Imunisasi HB membantu mencegah infeksi oleh
Haemophilus influenza tipe B. Organisme ini bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa
menyebabkan anak tersedak. HB yaitu singkatan dari Hemofilus
Influenza B. Imunisasi ini mencegah penyakit yang disebabkan
oleh kuman HB, yang dapat menimbulkan penyakit berat seperti
radang paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis).
Vaksin Hepatitis B pertama kali HB-1<7 diberikan segera saat
lahir, diberikan sebelum bayi beusia 7 hari setelah si kecil lahir.
Vaksin yang kedua HB-1>7 diberikan 7 hari kemudian setelah
9

HB-1<7 diberikan, sampai pada saat si kecil berusia 1 bulan.
Sedang vaksin yang ketiga HB COMBO-1, diberikan 2 bulan
kemudian setelah HB-1>7. Vaksin HB COMBO-2, diberikan
pada usia 3 bulan. Dan vaksin HB COMBO-3, diberikan pada
usia 4 bulan.

2.4   Analisis Deskriptif
      Analisis deskriptif digunakan untuk mengumpulkan dan
menyajikan suatu data sehingga dapat memberikan informasi
yang berguna. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran umum dari tiap-tiap variabel yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum dari tiap-tiap
variabel dapat dilihat melalui histogram yaitu grafik batang,
dimana lebar tiap batang sama dengan interval kelas dan tinggi
batang sesuai dengan frekuensi tiap-tiap kelas.

2.5   Analisis Kelompok (Cluster analysis)
      Analisis kelompok merupakan analisis multivariat yang
bertujuan memisahkan individu dalam beberapa kelompok yang
mempunyai sifat berbeda antara kelompok satu dengan kelompok
yang lain, sehingga individu atau objek yang terletak dalam satu
kelompok yang sama mempunyai sifat yang hampir sama atau
pengamatan dalam beberapa kelompok berdasarkan ukuran
kedekatan. Dalam pengelompokkan dikehendaki bahwa skala
pengukuran haruslah sama jika tidak sama maka dilakukanlah
standarisasi, variabel-variabel yang diamati harus saling bebas
yang disajikan dalam sumbu-sumbu tegak lurus. Secara logika
menurut [Santoso,2005] cluster yang baik adalah cluster yang
mempunyai homogenitas (kesamaan) yang tinggi antar anggota
dalam satu cluster dan heterogenitas (perbedaan) yang tinggi
antar cluster yang satu dengan cluster yang lain.
      Ada dua jenis pengelompokkan dalam analisis kelompok
yaitu pengelompokkan hirarki dan pengelompokkan non-hirarki.
Dalam penelitian ini digunakan analisis pengelompokkan
nonhirarki.
10


2.6   Pengelompokan Non Hirarki
      Metode     pengelompokkan     non     hirarki  bertujuan
mengelompokkan objek ke dalam k kelompok dimana banyaknya
kelompok sudah ditentukan, dimana jarak objek ke pusat
kelompok dalam satu kelompok adalah minimum. Metode ini
pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan k rata-rata.
Algoritma dari metode ini adalah
1. Partisi objek kedalam k kelompok
2. Lakukan identifikasi terhadap objek-objek, kemudian
    menetukan jarak dari masing-masing objek kepusat kelompok
    dengan berdasarkan jarak dari kelompok yang terdekat dan
    kembali dilakukan perhitungan terhadap pusat kelompok
    sehingga didapatkan kelompok baru lagi.
3. Ulangi lagi langkah dua sampai tidak mengalami perubahan
    lagi.

2.7   Biplot
      Analisis Biplot merupakan suatu plot dengan menumpang
tindihkan vektor-vektor untuk memberikan peragaan secara grafis
dari matriks data X dalam baris matriks X (gambaran objek)
dengan vektor-vektor yang mewakili kolom matriks X (gambaran
peubah). Hal ini diharapkan diperoleh gambaran tentang objek,
misalnya kedekatan antar objek, dan gambaran tentang peubah,
baik tentang keragamannya maupun korelasinya, serta keterkaitan
antara objek-objek dengan peubah-peubahnya.
      Metode Biplot dikembangkan atas dasar Dekomposisi Nilai
Singular (DNS) yang merupakan hasil dari penurunan teori-teori
matriks. Setiap matriks nXp dapat digambarkan dalam ruang
berdimensi r. Suatu matriks nXp dapat diuraikan menjadi
nXp = n Gp Hp.
11

Dari matriks data :
                               x11           x1i         x1p


                      n   Xp = xk1           xki         xkp


                               xn1           xni         xnp


akan dibangkitkan matriks G dan H sebagai berikut:

                                g11    g12          T
                                                   g1

                          G = g k1 g k2 = g k
                                            T




                               g n1 g n2            T
                                                   gn
                                 h11    h12          T
                                                    h1

                           H = h i1     h i2 = h T
                                                 i



                                 hp1 hp2             T
                                                    hp
dimana diinginkan:
g k = (g k1 g k2 ) representa dari xk = (xk1
  T
                            si      T
                                                               xki   xkp )
h T = (h i1 h i2 ) representa dari x T = (x1i
  i                         si       i                         xki   xni )

        Setiap vektor G dan H diplot dalam ruang yang sama maka
inilah biplot. Nilai amatan peubah ke-j pada objek ke-i yang telah
dikoreksi terhadap nilai tengahnya adalah Xij = Gi’ Hj. nilai
amatan tersebut bertanda positif bila kedua vektor searah, yaitu
sudut kedua vektor tersebut ada dalam (0, n/2) dan bertanda
negatif bila kedua vektor tersebut berlawanan arah, yaitu sudut
kedua vektor ada dalam (n/2, ). Nilai Xij yang dekat dengan nol
(0) berarti bahwa objek ke-i mempunyai nilai yang dekat dengan
nilai rataan peubah ke-j.
12

Dengan dekomposisi nilai singular diperoleh :
                                     T
                 nX p = nU r L r A p                      (2.1)
dimana :
1. U dan A merupakan matriks dengan kolom orthonormal (UT
    U = ATA = r I r )
2. L merupakan matriks diagonal dengan elemen diagonal
    berupa eigenvalue
Persamaan di atas dapat pula ditulis sebagai:
                 X = U L L1- AT                           (2.2)
                 X = nGr rHp                             (2.3)
Dengan mendefinisikan G = U L dan H = L1- AT
Untuk = 0, maka G = U, dan H = AL
Fakta yang dapat diperoleh dari kasus ini adalah :
1. hi’hj = (n-1) sij.
    Dimana sij = (xik – xi) (xjk – xj)/ (n-1)
    Artinya perkalian titik antara vektor hi dan hj akan
    memberikan gambaran kovarian antara variabel ke-i dan ke-j.
2. hi = (n-1) si
   Artinya panjang vektor tersebut akan memberikan gambaran
   keragaman variabel ke-i. Makin panjang vektor hi
   dibandingkan vektor lain, misalnya hj maka makin besar pula
   keragaman variabel ke-i dibandingkan dengan variabel ke-j.
3. cos Θ = rij dimana adalah sudut antara vektor hi dengan
   vektor hj. Artinya cos sudut antara vektor hi dengan vektor hj
   akan merupakan korelasi antara variabel ke-i dengan variable
   ke-j. Bila sudut antara kedua vektor tersebut mendekati nol
   maka makin besar korelasi positif antara kedua variabel
   tersebut. Bila sudut antara kedua vektor tersebut mendekati
     , maka makin besar pula korelasi negatif antara kedua
   variabel tersebut. Korelasi sama dengan satu, jika = 0.
   Jika       mendekati /2 maka makin kecil korelasi antara
   kedua variabel dan korelasi sama dengan nol jika = /2.
4. Bila pangkat x = p , untuk p < n maka
          2
            ( xi,xj ) = d2 ( xi,xj ) dimana :
13

           2
            ( xi,xj ) = (xi,xj)T S ( xi,xj ) = jarak Mahalonobis
        d ( xi,xj ) = ( xi,xj )T ( xi,xj ) = jarak Euclidean
          2

Untuk : = 1, maka G = U L , dan H = A.
Fakta yang dapat diperoleh dari kasus ini adalah:
1. Koordinat hj’ merupakan koefisien variabel ke-j dalam dua
     komponen utama pertama.
2. d 2(xi,xj) = d 2( gi,gj ), artinya jarak Euclidean antara xi dan xj
     akan sama dengan jarak Euclidean antara gi dan gj.
Posisi gi dalam plot akan sama dengan posisi obyek ke-i dengan
menggunakan dua skor dari dua komponen utama pertama.
14




     Halaman ini sengaja di kosongkan

More Related Content

What's hot

Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
Chaicha Ceria
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islam
sicua050896
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Klinik Atlanta
 
04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi
Joni Iswanto
 
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
askep33
 

What's hot (20)

Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016
 
Fiqh Kontemporer
Fiqh KontemporerFiqh Kontemporer
Fiqh Kontemporer
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islam
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
 
VAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIAVAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIA
 
Presentation imunisasi
Presentation imunisasiPresentation imunisasi
Presentation imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Penkes imunisasi
Penkes imunisasiPenkes imunisasi
Penkes imunisasi
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Manfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasiManfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasi
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Penyuluhan Imunisasi
Penyuluhan ImunisasiPenyuluhan Imunisasi
Penyuluhan Imunisasi
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi
 
Leaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasiLeaflet ph &amp; imunisasi
Leaflet ph &amp; imunisasi
 

Similar to Pemetaan

Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
Ira Rosita
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
IwanSyaputra6
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
Azmi Yunita
 

Similar to Pemetaan (20)

IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxIMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
 
Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
 
sistem kekebalan tubuh.pptx
sistem kekebalan tubuh.pptxsistem kekebalan tubuh.pptx
sistem kekebalan tubuh.pptx
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Progam imunisasii
Progam imunisasiiProgam imunisasii
Progam imunisasii
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
IMUNISASI DASAR.ppt
IMUNISASI  DASAR.pptIMUNISASI  DASAR.ppt
IMUNISASI DASAR.ppt
 
IMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptxIMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptx
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 

More from Bintang Meister

More from Bintang Meister (20)

Sosialisasi Persiapan Pemilihan Bupati Tahun 2015
Sosialisasi Persiapan Pemilihan Bupati Tahun 2015Sosialisasi Persiapan Pemilihan Bupati Tahun 2015
Sosialisasi Persiapan Pemilihan Bupati Tahun 2015
 
SE Ketua KPU No.1999 Tentang Penetapan Hari Kerja dan Jam Kerja
SE Ketua KPU No.1999 Tentang Penetapan Hari Kerja dan Jam KerjaSE Ketua KPU No.1999 Tentang Penetapan Hari Kerja dan Jam Kerja
SE Ketua KPU No.1999 Tentang Penetapan Hari Kerja dan Jam Kerja
 
Hasil perolehan suara DPRD Provinsi KPU Kab.Kediri
Hasil perolehan suara DPRD Provinsi KPU Kab.KediriHasil perolehan suara DPRD Provinsi KPU Kab.Kediri
Hasil perolehan suara DPRD Provinsi KPU Kab.Kediri
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 6
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 6Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 6
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 6
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 5
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 5Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 5
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 5
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 4
Hasil perolehan suara  DPRD KAB DAPIL KEDIRI 4Hasil perolehan suara  DPRD KAB DAPIL KEDIRI 4
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 4
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 3
Hasil perolehan suara  DPRD KAB DAPIL KEDIRI 3Hasil perolehan suara  DPRD KAB DAPIL KEDIRI 3
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 3
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 2
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 2Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 2
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 2
 
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 1
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 1Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 1
Hasil perolehan suara DPRD KAB DAPIL KEDIRI 1
 
Hasil perolehan suara DPR DAPIL JATIM VI
Hasil perolehan suara DPR DAPIL JATIM VIHasil perolehan suara DPR DAPIL JATIM VI
Hasil perolehan suara DPR DAPIL JATIM VI
 
Hasil perolehan suara DPD JAWA TIMUR di KAB. KEDIRI
Hasil perolehan suara DPD JAWA TIMUR di KAB. KEDIRIHasil perolehan suara DPD JAWA TIMUR di KAB. KEDIRI
Hasil perolehan suara DPD JAWA TIMUR di KAB. KEDIRI
 
Pengumuman Calon Anggota KPU Kabupaten Kediri 2014 - 2019
Pengumuman Calon Anggota KPU Kabupaten Kediri 2014 - 2019Pengumuman Calon Anggota KPU Kabupaten Kediri 2014 - 2019
Pengumuman Calon Anggota KPU Kabupaten Kediri 2014 - 2019
 
Daftar Nama Komisioner KPU Provinsi Se-Indonesia
Daftar Nama Komisioner KPU Provinsi Se-Indonesia Daftar Nama Komisioner KPU Provinsi Se-Indonesia
Daftar Nama Komisioner KPU Provinsi Se-Indonesia
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
PENGUMUMAN DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEDIRI PEMILU Thn. 2014 ...
 
30% perempuan
30% perempuan30% perempuan
30% perempuan
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pemetaan

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Imunisasi Dalam kamus Bahasa Indonesia, imunisasi diartikan "pengebalan" (terhadap penyakit). Dalam istilah kesehatan imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara disuntikkan maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun). Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan. Dapat juga diartikan imunisasi adalah kekebalan tubuh. Imunisasi adalah proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Material imunisasi disebut immonugen. Immonugen adalah molekul antigen yang dapat merangsang kekebalan tubuh. Imunisasi diberikan pada anak-anak, dari masih bayi sampai menjelang usia dewasa, atau sekitar usia 15 tahun. Imunisasi sangat penting sebagai penunjang kesehatan bayi dan anak-anak. Imunisasi ada yang berbentuk serum yang disuntikkan pada bagian tubuh (biasanya bagian lengan atau bokong), dan ada juga yang berbentuk cairan yang diteteskan ke dalam mulut. Imunisasi pertama kali dilakukan oleh Edward Jenner, seorang dokter dari Inggris. Pertama kali dibuat dalam bentuk suntikan yang digunakan untuk kekebalan tubuh. Saat itu Jenner termotivasi adanya penyebaran virus cacar yang mematikan di Inggris. Di tahun 1979, WHO (The World Health Organization) memberikan 5
  • 2. 6 sertifikat kepada Jenner, kemudian mengkampanyekan imunisasi cacar ini. Ada juga yang mengatakan bahwa imunisasi berasal dari kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai "pengalaman". Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Tanpa Imunisasi, Kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak. 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio. Imunisasi yang dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak terhadap penyakit-penyakit tertentu. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di
  • 3. 7 masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap. 2.2 Tujuan Imunisasi Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Manfaat Imunisasi adalah 1. Untuk Anak mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. 2. Untuk Keluarga menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. 3. Untuk Negara memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara. 2.3 Jenis-jenis Imunisasi Adapun jenis-jenis imunisasi yang perlu dilakukan oleh seorang bayi adalah sebagai berikut : 1. Imunisasi BCG Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali pada saat anak berumur 1 bulan. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000- 1.000.000 partikel/dosis. Imunisasi BCG biasa diberikan beberapa hari setelah bayi lahir atau sesudahnya. Manfaatnya untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit TBC caranya diberikan lewat suntikan di bawah lengan. Reaksinya pada waktu 4-8 minggu kemudian, akan timbul bisul kecil yang kemudian mengering dan meninggalkan bekas jaringan parut. BCG diberikan pada saat si kecil berusia 0 - 1 bulan. Dapat mulai diberikan pada saat 0 bulan, pada saat si kecil lahir. Bila si kecil berusia sudah lebih dari 1 bulan, dan berencana diberikan imunisasi BCG, maka biasanya dokter akan melakukan test dulu,
  • 4. 8 yang disebut test tuberkulin. Test ini untuk melihat apakah di dalam tubuh si kecil mengandung kuman TBC. Bila ternyata hasilnya negatif (kuman TBC tidak ada), baru imunisasi BCG ini diberikan. 2. Imunisasi Campak Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih.. Vaksin Campak diberikan pada usia si kecil sudah 9 bulan. 3. Imunisasi Polio Imunisasi polio biasa diberikan secara bertahap mulai usia bayi tiga bulan untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan kemudian. Manfaatnya untuk mencegah penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki. Caranya diberikan secara oral yaitu dengan menelan obat vaksin polio lewat mulut. Polio diberikan empat kali, yaitu pada saat : a. Polio-1, vaksin polio yang pertama diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan. b. Polio-2, vaksin Polio yang kedua diberikan pada saat si kecil berusia 3 bulan. c. Polio-3, vaksin Polio ketiga diberikan pada saat usia si kecil berusia 4 bulan. d. Polio-4, vaksin Polio keempat diberikan pada saat si kecil berusia 5 bulan. 4. Imunisasi HB Imunisasi HB membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza tipe B. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak. HB yaitu singkatan dari Hemofilus Influenza B. Imunisasi ini mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman HB, yang dapat menimbulkan penyakit berat seperti radang paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis). Vaksin Hepatitis B pertama kali HB-1<7 diberikan segera saat lahir, diberikan sebelum bayi beusia 7 hari setelah si kecil lahir. Vaksin yang kedua HB-1>7 diberikan 7 hari kemudian setelah
  • 5. 9 HB-1<7 diberikan, sampai pada saat si kecil berusia 1 bulan. Sedang vaksin yang ketiga HB COMBO-1, diberikan 2 bulan kemudian setelah HB-1>7. Vaksin HB COMBO-2, diberikan pada usia 3 bulan. Dan vaksin HB COMBO-3, diberikan pada usia 4 bulan. 2.4 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan suatu data sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari tiap-tiap variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum dari tiap-tiap variabel dapat dilihat melalui histogram yaitu grafik batang, dimana lebar tiap batang sama dengan interval kelas dan tinggi batang sesuai dengan frekuensi tiap-tiap kelas. 2.5 Analisis Kelompok (Cluster analysis) Analisis kelompok merupakan analisis multivariat yang bertujuan memisahkan individu dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain, sehingga individu atau objek yang terletak dalam satu kelompok yang sama mempunyai sifat yang hampir sama atau pengamatan dalam beberapa kelompok berdasarkan ukuran kedekatan. Dalam pengelompokkan dikehendaki bahwa skala pengukuran haruslah sama jika tidak sama maka dilakukanlah standarisasi, variabel-variabel yang diamati harus saling bebas yang disajikan dalam sumbu-sumbu tegak lurus. Secara logika menurut [Santoso,2005] cluster yang baik adalah cluster yang mempunyai homogenitas (kesamaan) yang tinggi antar anggota dalam satu cluster dan heterogenitas (perbedaan) yang tinggi antar cluster yang satu dengan cluster yang lain. Ada dua jenis pengelompokkan dalam analisis kelompok yaitu pengelompokkan hirarki dan pengelompokkan non-hirarki. Dalam penelitian ini digunakan analisis pengelompokkan nonhirarki.
  • 6. 10 2.6 Pengelompokan Non Hirarki Metode pengelompokkan non hirarki bertujuan mengelompokkan objek ke dalam k kelompok dimana banyaknya kelompok sudah ditentukan, dimana jarak objek ke pusat kelompok dalam satu kelompok adalah minimum. Metode ini pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan k rata-rata. Algoritma dari metode ini adalah 1. Partisi objek kedalam k kelompok 2. Lakukan identifikasi terhadap objek-objek, kemudian menetukan jarak dari masing-masing objek kepusat kelompok dengan berdasarkan jarak dari kelompok yang terdekat dan kembali dilakukan perhitungan terhadap pusat kelompok sehingga didapatkan kelompok baru lagi. 3. Ulangi lagi langkah dua sampai tidak mengalami perubahan lagi. 2.7 Biplot Analisis Biplot merupakan suatu plot dengan menumpang tindihkan vektor-vektor untuk memberikan peragaan secara grafis dari matriks data X dalam baris matriks X (gambaran objek) dengan vektor-vektor yang mewakili kolom matriks X (gambaran peubah). Hal ini diharapkan diperoleh gambaran tentang objek, misalnya kedekatan antar objek, dan gambaran tentang peubah, baik tentang keragamannya maupun korelasinya, serta keterkaitan antara objek-objek dengan peubah-peubahnya. Metode Biplot dikembangkan atas dasar Dekomposisi Nilai Singular (DNS) yang merupakan hasil dari penurunan teori-teori matriks. Setiap matriks nXp dapat digambarkan dalam ruang berdimensi r. Suatu matriks nXp dapat diuraikan menjadi nXp = n Gp Hp.
  • 7. 11 Dari matriks data : x11 x1i x1p n Xp = xk1 xki xkp xn1 xni xnp akan dibangkitkan matriks G dan H sebagai berikut: g11 g12 T g1 G = g k1 g k2 = g k T g n1 g n2 T gn h11 h12 T h1 H = h i1 h i2 = h T i hp1 hp2 T hp dimana diinginkan: g k = (g k1 g k2 ) representa dari xk = (xk1 T si T xki xkp ) h T = (h i1 h i2 ) representa dari x T = (x1i i si i xki xni ) Setiap vektor G dan H diplot dalam ruang yang sama maka inilah biplot. Nilai amatan peubah ke-j pada objek ke-i yang telah dikoreksi terhadap nilai tengahnya adalah Xij = Gi’ Hj. nilai amatan tersebut bertanda positif bila kedua vektor searah, yaitu sudut kedua vektor tersebut ada dalam (0, n/2) dan bertanda negatif bila kedua vektor tersebut berlawanan arah, yaitu sudut kedua vektor ada dalam (n/2, ). Nilai Xij yang dekat dengan nol (0) berarti bahwa objek ke-i mempunyai nilai yang dekat dengan nilai rataan peubah ke-j.
  • 8. 12 Dengan dekomposisi nilai singular diperoleh : T nX p = nU r L r A p (2.1) dimana : 1. U dan A merupakan matriks dengan kolom orthonormal (UT U = ATA = r I r ) 2. L merupakan matriks diagonal dengan elemen diagonal berupa eigenvalue Persamaan di atas dapat pula ditulis sebagai: X = U L L1- AT (2.2) X = nGr rHp (2.3) Dengan mendefinisikan G = U L dan H = L1- AT Untuk = 0, maka G = U, dan H = AL Fakta yang dapat diperoleh dari kasus ini adalah : 1. hi’hj = (n-1) sij. Dimana sij = (xik – xi) (xjk – xj)/ (n-1) Artinya perkalian titik antara vektor hi dan hj akan memberikan gambaran kovarian antara variabel ke-i dan ke-j. 2. hi = (n-1) si Artinya panjang vektor tersebut akan memberikan gambaran keragaman variabel ke-i. Makin panjang vektor hi dibandingkan vektor lain, misalnya hj maka makin besar pula keragaman variabel ke-i dibandingkan dengan variabel ke-j. 3. cos Θ = rij dimana adalah sudut antara vektor hi dengan vektor hj. Artinya cos sudut antara vektor hi dengan vektor hj akan merupakan korelasi antara variabel ke-i dengan variable ke-j. Bila sudut antara kedua vektor tersebut mendekati nol maka makin besar korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Bila sudut antara kedua vektor tersebut mendekati , maka makin besar pula korelasi negatif antara kedua variabel tersebut. Korelasi sama dengan satu, jika = 0. Jika mendekati /2 maka makin kecil korelasi antara kedua variabel dan korelasi sama dengan nol jika = /2. 4. Bila pangkat x = p , untuk p < n maka 2 ( xi,xj ) = d2 ( xi,xj ) dimana :
  • 9. 13 2 ( xi,xj ) = (xi,xj)T S ( xi,xj ) = jarak Mahalonobis d ( xi,xj ) = ( xi,xj )T ( xi,xj ) = jarak Euclidean 2 Untuk : = 1, maka G = U L , dan H = A. Fakta yang dapat diperoleh dari kasus ini adalah: 1. Koordinat hj’ merupakan koefisien variabel ke-j dalam dua komponen utama pertama. 2. d 2(xi,xj) = d 2( gi,gj ), artinya jarak Euclidean antara xi dan xj akan sama dengan jarak Euclidean antara gi dan gj. Posisi gi dalam plot akan sama dengan posisi obyek ke-i dengan menggunakan dua skor dari dua komponen utama pertama.
  • 10. 14 Halaman ini sengaja di kosongkan