SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Kelompok 2

Peluang dan Tantangan
PerkembanganRegulasi
Perbankan Syariah
di Indonesia
Program Studi Ekonomi Syariah
Universitas Sunan Giri Surabaya
1
Penyusun

Ni’matur Rosyidah
Yafi Bachtiar

Homaidi

Ana Masyfu’atul Wardah
M. Hafidzin

2
Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia

3
Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia
Tahun

Keterangan

1940

Rintisan Bank Syariah di Malaysia dan Pakistan, untuk mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional.

T
A
B
E
L

1963

Berdirinya Mit Ghamr Rural Bank (Local Saving Bank) di Mesir oleh Dr. Ahmad el-Najar.

Permodalan dibantu oleh Raja Faisal dari Arab Saudi.

1967

Mit Ghamr ditutup karena alasan politis sehingga diambil alih oleh National Bank of Egypt
(berprinsip bunga).

1969

Muncul gagasan koilektif pembentukan Bank Syariah pada Konferensi Negara-Negara Islam sedunia di Malaysia.

1970

Delegasi Mesir mengajukan proposal pendirian Bank Syariah apada sidang Menteri Luar Negeri
Negara-Negara OKI di Karachi.

4
Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia

1972
Maret 1972

Berdiri kembali sistem bank tanpa bunga yang bersifat sosial di Mesir, yaitu Nasser Social Bank.
Usulan melalui proposal dari delegasi Mesir diagendakan kembali dan memutuskan membentuk
komisi khusus menagani masalah ekonomi dan keuangan.

T
A
B
E
L

Juli 1973

Para ahli yangmewakili Negara Islam penghasil minyak membicarakn pendirian Bank Syariah dan
terumuskanlah Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga.

Mei 1974
1974

Pembahasan AD/ART yang telah dirumuskan.
Berdiri Islamic Development Bank (IDB) dengan modal awal 2 miliar dinar atau sama dengan 2
miliar SDR (Special Drawing Rights) IMF.

Awal 1980-an

Bermunculan lembaga keuangan syariah di Mesir, Sudan, negara-negara di wilyah Teluk, Malaysia,

Pakistan, Inggris, Denmark, Bahmas, Swiss, dan Luxemburg.

5
Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia
Pada tahun 1970-an, tepatnya tahun 1975 pasca didirikannya IDB
negara-negara di wilayah Timur Tengah telah mendirikan
sejumlah Bank Islam, antara lain Dubai Islamic Bank dan Faisal
Islamic Bank, serta disusul Bahrain Islamic Bank pada tahun
1979. Pada periode 1980-an juga telah berdiri Bank Islam di
kawasan Asia Tenggara. Beberapa diantaranya adalah Bank Islam
Malaysia Berhad (1983) dan sejumlah BPR Syariah di Indonesia.
Hingga dewasa ini, ada tiga negara yang menerapkan sepenuhnya
ekonomi Islam, termasuk dalam perbakan syariah. Ketiga negara
tersebut adalah Pakistan (1962), Iran (1982), dan Sudan. Sudan
menerapkan sistem ekonomi Islam dalam seluruh kegiatan
perbankan di negaranya pada bulan Juli tahun 1994.
6
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

7
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun
1970-an
1988

Keterangan
Muncul gagasan pendirian Bank Syariah.
Muncul lagi gagasan Bank Syariah kerena pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang
berisi liberalisasi industri perbankan. Namun, gagasan itu deadlock, karena tidak ada perangkat hukum yang

T
A
B
E
L

dapat menjadi rujukan. Akan tetapi, setelah dikeluarkannya PAKTO 1988, kemudian dimulailah pendirian
Bank-Bank Perkreditan Rakyat Syariah di beberapa daerah di Indonesia. BPRS yang pertama kali memperoleh
izin usaha adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Berkah Amal Sejahtera, dan BPRS Dana
Mardhatillah pada tanggal 19 Agustus 1991. Kemudian, disusul oleh BPRS Amana Rabaniah pada tanggal 24
Oktober di tahun yang sama. Ketiga BPRS tersebut beroperasi di Bandung, dan kemudian berdiri BPRS
Hereukat pada tanggal 10 Nopember tahun 1991 di Aceh.
19-22 Agustus 1990

22-25 Agustus 1990

Lokakarya Ulama tentang bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogor.

Pembahasan hasil lokakarya pada Munas IV MUI di Jakarta dan terbentuklah Kelompok Kerja
Pembentukan Bank Syariah.

01 November 1991

Penandatanganan Akte Pendirian Bank Muamalah Indonesia dan terkumpullah komitmen pembelian
saham sebanyak 84 miliar.

8
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

03 November 1991

01 Mei 1992

Silaturrahim dengan presiden di Istana Bogor dan terpenuhilah komitmen modal setor awal sebesar Rp 106.126.382.000

Operasional awal Bank Muamalat Indonesia (BMI)

1992

T
A
B
E
L

Pengakomodasian perbankan dengan prinsip bagi hasil pada Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan.

1992

Pengenalan dual banking system.

30 Oktober 1992

Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil.

29 Februari 1993

PP tersebut dijabarkan secara terperinci dengan keluarnya Surat Edaran Bank Indonesia No. 25/4/BPPP.

1994

BMI men-sponsori berdirinya Asuransi Syariah, Syarikat Takaful Indonesia dan menjadi salah satu pemegang sahamnya.

1997

BMI men-sponsori lokakarya ulama tentang Reksadana Syariah yang diikuti operasionalnya dengan dikelola oleh PT Danareksa
Investment Management.

1998

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, merubah Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang mengakomodasi
perkembangan perbankan secara lebih luas.

1999

Kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah

2000

Keluarnya regulasi operasional dan kelembagaan.

2001

Pendirian Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia.

September 2003

Perubahan Biro Perbankan Syariah menjadi Direktorat Perbankan Syariah BI.

9
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Lalu, pada tahun 2008 tersusun sebuah UU resmi tentang
perbankan syariah yang lebih sempurna dari UU No. 10 tahun
1998. Hal itu, tentu membawa efek positif terhadap jumlah
perbankan syariah di Indonesia.

Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013

10
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013

11
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013
12
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

EVOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN SYARIAH
(by Karnaen AP)

UNDANG-UNDANG NO. 14/1967

DEREGULASI 1 JUNI 1983

PAKTO 27 OKTOBER 1988

* TIDAK MUNGKIN ADA BANK TANPA
BUNGA
* DIMUNGKINKAN ADANYA
BANK TANPA BUNGA TETAPI BELUM
DIBUKA IZIN MENDIRIKAN BANK BARU

* DIMUNGKINKAN ADANYA BANK
TANPA BUNGA DAN SUDAH DIBUKA
IZIN
MENDIRIKAN BANK BARU
* SISTEM BAGI HASIL ATAS DASAR
KESEPAKATAN MURNI
13
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

EVOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN SYARIAH
(by Karnaen AP)

UNDANG-UNDANG NO. 7/1992

* SUDAH DIAKOMIDIR ADANYA BANK
TANPA BUNGA DENGAN SISTEM BAGI
HASIL

UNDANG-UNDANG NO. 10/1998

* SUDAH DIAKOMIDIR
ADANYA BANK SYARIAH

UNDANG-UNDANG NO. 21/2008

* BANK SYARIAH PUNYA UNDANGUNDANG SENDIRI

14
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

1. Undang-Undang No. 14 Tahun 1967
Sesudah Indonesia merdeka, regulasi perbankan secara sistematis dimulai pada
tahun 1967 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang

Pokok-Pokok Perbankan. Undang-undang ini mengatur secara komprehensif
sistem perbankan yang berlaku pada masa itu. Namun demikian, undang-undang
ini belum mengatur tentang bank syariah.

15
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

2. Deregulasi 1 Juni 1983
Deregulasi 1 Juni 1983 memberi kebebasan kepada bank untuk
menentukan tingkat suku bunga, bahkan hingga 0%. Kebolehan
memberikan suku bunga 0% memungkinkan pelaksanaan perbankan yang
sesuai dengan prinsip syariah, namun masih ada kendala yaitu:
a. Pemerintah belum membuka izin pendirian bank baru
b. Konsep bank syariah dari segi politis juga dianggap berkonotasi
ideologis merupakan bagian atau berkaitan dengan konsep negara Islam
c. Masih dipertanyakan, siapa yang bersedia menaruh modal dalam
ventura semacam itu

16
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

3. PAKTO 1988
Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan Oktober pada
tanggal 27 Oktober 1988 (PAKTO 88) berisi kebijakan
liberalisasi perbankan yang membuka peluang untuk
mendirikan bank-bank baru. Terbuka kesempatan untuk
mendirikan bank syariah dalam bentuk Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS), yaitu BPR Islam di Lombok,
BPRS Berkah Amal Sejahtera, BPRS Dana Mardhatillah,
BPRS Amanah Rabaniah, dan BPRS Hareukat.
17
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

4. UU NO. 7 TAHUN 1992
Dalam rangka menyempurnakan tata perbankan nasional, dikeluarkan UU No. 7 tahun
1992 sebagai pengganti UU No. 14 Tahun 1967. Selain menyempurnakan UndangUndang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, memperkenalkan sistem Perbankan
Bagi Hasil. Ketentuan tersebut terdapat dalam Pasal 1 angka (12), Pasal 6 huruf
(m), dan Pasal 13 huruf (c).
 Dalam Pasal 6 huruf m mengenai usaha yang dilakukan oleh Bank Umum dan
Pasal 13 huruf c mengenai usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan
Rakyat, bahwa salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menyediakan
pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.
 Dalam Pasal 2 ayat (1) PP No. 72 Tahun 1992 disebutkan bahwa prinsip bagi
hasil adalah prinsip bagi hasil berdasarkan syariat.

18
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah
5. UU NO. 10 TAHUN 1998
Istilah Bank berdasarkan Prinsip Bagi Hasil menjadi Bank berdasarkan Prinsip
Syariah.
 Definisi Bank pada Pasal I angka 1
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
 Definisi Prinsip Syariah pada Pasal I angka 1
Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain, pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
19
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah
6. UU NO. 21 TAHUN 2008
Dalam UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah mempunyai pengertian yang
berbeda dengan UU perbankan sebelumnya, UU ini terdiri dari XIII Bab, Pasal 70.
 Istilah Bank Perkreditan Rakyat yang diubah menjadi Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
 Definisi Prinsip Syariah, yaitu (1) prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dan (2)
penetapan pihak/lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar
prinsip syariah.
 Penetapan Dewan Pengawas Syariah sebagai pihak terafiliasi seperti halnya akuntan
publik, konsultan dan penilai.
 Definisi pembiayaan yang berubah secara signifikan, pembiayaan dapat berupa transaksi
bagi hasil, transaksi sewa menyewa, transaksi jual beli, transaksi pinjam meminjam dan
transaksi sewa menyewa jasa (multijasa).
 Bentuk badan hukum bank syariah adalah PT.
20
Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah

UU
No.
21
T
A
H
U 2
N 0
0
8

21
Peluang dan Tantangan

P
E
L
U
A
N
G

BUS dan BPR tidak dapat dikonversi menjadi Bank
Konvensional, sementara Bank Konvensional dapat dikonversi
menjadi Bank Syariah (Pasal 5 ayat 7).
Penggabungan (merger) atau peleburan (akuisisi) antara Bank
Syariah dengan Bank non-Syariah wajib menjadi Bank Syariah
(Pasal 17ayat 2).
Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah
(UUS) harus spin off) apabila UUS mencapai asset min. 50%
dari total nilai asset bank induknya atau 15 tahun sejak
berlakunya UU Perbankan Syariah (Pasal 68 ayat 1).
22
Peluang dan Tantangan

P
E
L
U
A
N
G

Warga negara asing dan/atau badan hukum asing yang
bergabung secara kemitraan dalam badan hukum Indonesia
untuk mendirikan dan/atau memiliki BUS (Pasal 9 ayat 1 butir
b), dapat secara langsung maupun tidak langsung melalui
pembelian saham di bursa efek (Pasal 14 ayat 1).
Terdapat usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh BUS, tapi tidak
dapat dilakukan oleh bank konvensional (Pasal 19 s.d 21).
Kegiatan usaha BUS lebih luas dari UUS dan bank konvensional.
Menjalankan fungsi sosial (Pasal 4 ayat 2) (Pasal 4 ayat 3).

23
Peluang dan Tantangan

T
A
N
T
A
N
G
A
N

Kepemilikan BUS bisa jatuh ke tangan asing (Pasal 9).
Pembebasan penggunaan tenaga kerja asing (Pasal 33 ayat 1)
dapat menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia sebagai
pengelola dan atau pekerja di BS.
Pembatasan terhadap penciptaan produk/jasa perbankan
syariah, sebab produk/jasa perbankan syariah yang dapat
dilakukan perbankan syariah di dunia internasional bisa saja
tidak dapat dilakukan di Indonesia (Pasal 26).

24
Peluang dan Tantangan

T
A
N
T
A
N
G
A
N

Pembatasan terhadap para pemodal untuk memiliki bank
Syariah melalu pemegang saham pengendali (Pasal 27).
Penyelesaian sengketa perbankan syariah dapat dilakukan
oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama atau jalur
lain sepanjang telah diperjanjiakan dalam akad (pasal 55)
merupakan tantangan bagi bank syariah untuk memilih jalur
yang tepat dalam setiap akad perjanjian untuk menyelesaikan
sengketa di kemudian hari, mana yang bisa diserahkan
kepada Peradilan Agama dan manapula yang diserahkan
kepada lembaga lain.

25
Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008

R
A
S
I
O
N
A
L
I
T
A
S

Risiko kebangkrutan perbankan syariah tidak bisa
diabaikan
Risiko kerugian ekonomi sebagai hasil dari buruknya
keputusan investasi
Bank yang lemah akan menurunkan kinerja makroekonomi
Sistem perbankan yang lemah akan menghalangi
perekonomian untuk mendapat manfaat dari
globalisasi dan liberalisasi pasar finansial domestik.
26
Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008

E
V
A
L
U
A
S
I

Penyelesaian sengketa perbankan syariah (Bab IX UU PS) jelas bertabrakan
dengan ketentuan yang telah ada di UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Peradilan Agama dimana peradilan agama berwenang secara penuh untuk
menerima dan menyelesaikan sengketa ekonomi syariah. Ketentuan ini juga
konflik dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
yang telah memberi legitimasi kompetensi absolut peradilan agama sebagai
peradilan yang berwenang menangani perkara-perkara dalam ranah hukum
Islam, termasuk didalamnya ekonomi syariah. Secara metodologis, masuknya
aturan penyelesaian sengketa dalam UU PS merupakan hal tidak lazim dan
berpotensi menyalahi UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan. Penyelesaian sengketa masuk dalam ranah
kekuasaan kehakiman, bukan ranah bisnis sehingga seharusnya tidak masuk
dalam UU PS ini.
27
Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008

E
V
A
L
U
A
S
I

Ketentuan kepemilikan asing dalam sektor perbankan syariah. UU PS
menetapkan bahwa BUS hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki
oleh pihak asing secara kemitraan dengan investor domestik.
Sedangkan maksimum kepemilikan asing di BUS ditetapkan oleh
BI. Ketentuan ini berpotensi konflik dengan UU Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal yang menetapkan kebebasan
berusaha di semua bidang untuk penanaman modal, baik dalam negeri
maupun asing. Perpres Nomor 77 Tahun 2007 sebagai peraturan
pelaksana UU Nomor 25 Tahun 2007 yang berlaku selama 3
tahun, telah menetapkan bahwa maksimum kepemilikan asing di
sektor perbankan syariah adalah 99%.
28
Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008

E
V
A
L
U
A
S
I

Tidak terselesaikannya permasalahan hukum lembaga keuangan
mikro syariah (LKMS). LKMS direpresentasikan oleh
BPRS, koperasi (KSP, USP, KJKS, UJKS) syariah, dan BMT.
BPRS diakomodasi dalam UU PS ini dan kini memiliki dasar
hukum yang kuat, namun yang lain tidak terakomodasi.
Koperasi syariah belum diakomodasi dalam UU Koperasi
disamping koperasi itu sendiri bukan merupakan bentuk badan
hukum yang ideal untuk LKMS, sedangkan BMT sama sekali
tidak memiliki payung hukum (informal). Akibatnya, sebagian
besar BMT memilih badan hukum koperasi.
29
SYUKRON
KATSIR

ILAL LIQOO’

30

More Related Content

What's hot

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenPengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenRahmi Septhianingrum
 
TOR - UJIAN MADRASAH.docx
TOR - UJIAN MADRASAH.docxTOR - UJIAN MADRASAH.docx
TOR - UJIAN MADRASAH.docxRISNA77
 
Dokumen transaksi
Dokumen transaksiDokumen transaksi
Dokumen transaksisekar nadi
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoPutri Sanuria
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointMuhalida Zia
 
Daftar Isi Skripsi
Daftar Isi SkripsiDaftar Isi Skripsi
Daftar Isi Skripsiflames0fhell
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Ari Raharjo
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Surat pengantar lomba
Surat pengantar lombaSurat pengantar lomba
Surat pengantar lombaRitma Ariesha
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamvikingsyara
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comCllszhr
 
Contoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata UsahaContoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata UsahaKutsiyatinMSi
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 

What's hot (20)

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenPengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
TOR - UJIAN MADRASAH.docx
TOR - UJIAN MADRASAH.docxTOR - UJIAN MADRASAH.docx
TOR - UJIAN MADRASAH.docx
 
Dokumen transaksi
Dokumen transaksiDokumen transaksi
Dokumen transaksi
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
Daftar Isi Skripsi
Daftar Isi SkripsiDaftar Isi Skripsi
Daftar Isi Skripsi
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Surat pengantar lomba
Surat pengantar lombaSurat pengantar lomba
Surat pengantar lomba
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
 
Perbankan Syariah dan Financial Technology
Perbankan Syariah dan Financial TechnologyPerbankan Syariah dan Financial Technology
Perbankan Syariah dan Financial Technology
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 
Contoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata UsahaContoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata Usaha
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 

Similar to Peluang dan Tantangan Perkembangan Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia

91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariahRandi Rahardja
 
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Tri Agustuti
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahJERYANHARYOGI1
 
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdf
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdfLembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdf
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdfAceng Badruzzaman
 
PPT Kelahiran Perbankan Syariah
PPT Kelahiran Perbankan SyariahPPT Kelahiran Perbankan Syariah
PPT Kelahiran Perbankan SyariahEviNurul2
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahAri Munandar
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaAnita DianaS
 
Perbankan syariah kelompok 1
Perbankan syariah kelompok 1Perbankan syariah kelompok 1
Perbankan syariah kelompok 1EviNurul2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptxSEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptxmuhammadarsyad77
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptxAdiyathRandy
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaImam Pamungkas
 

Similar to Peluang dan Tantangan Perkembangan Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia (20)

91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah91798796 makalah-bpr-syariah
91798796 makalah-bpr-syariah
 
Mengenal Bank Syariah.pptx
Mengenal Bank Syariah.pptxMengenal Bank Syariah.pptx
Mengenal Bank Syariah.pptx
 
Kompetensi dasar 2 dasar pb
Kompetensi dasar 2 dasar pbKompetensi dasar 2 dasar pb
Kompetensi dasar 2 dasar pb
 
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdf
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdfLembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdf
Lembaga Keuangan Syariah 1 (Perbankan).pdf
 
P 3 Bank
P 3 BankP 3 Bank
P 3 Bank
 
PPT Kelahiran Perbankan Syariah
PPT Kelahiran Perbankan SyariahPPT Kelahiran Perbankan Syariah
PPT Kelahiran Perbankan Syariah
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
 
Makalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docxMakalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docx
 
Perbankan syariah kelompok 1
Perbankan syariah kelompok 1Perbankan syariah kelompok 1
Perbankan syariah kelompok 1
 
Tm 2
Tm 2Tm 2
Tm 2
 
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di IndonesiaLembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
 
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptxSEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.pptx
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
Bank syariah dan BPRS
Bank syariah dan BPRSBank syariah dan BPRS
Bank syariah dan BPRS
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Peluang dan Tantangan Perkembangan Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia

  • 1. Kelompok 2 Peluang dan Tantangan PerkembanganRegulasi Perbankan Syariah di Indonesia Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Sunan Giri Surabaya 1
  • 2. Penyusun Ni’matur Rosyidah Yafi Bachtiar Homaidi Ana Masyfu’atul Wardah M. Hafidzin 2
  • 4. Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia Tahun Keterangan 1940 Rintisan Bank Syariah di Malaysia dan Pakistan, untuk mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional. T A B E L 1963 Berdirinya Mit Ghamr Rural Bank (Local Saving Bank) di Mesir oleh Dr. Ahmad el-Najar. Permodalan dibantu oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. 1967 Mit Ghamr ditutup karena alasan politis sehingga diambil alih oleh National Bank of Egypt (berprinsip bunga). 1969 Muncul gagasan koilektif pembentukan Bank Syariah pada Konferensi Negara-Negara Islam sedunia di Malaysia. 1970 Delegasi Mesir mengajukan proposal pendirian Bank Syariah apada sidang Menteri Luar Negeri Negara-Negara OKI di Karachi. 4
  • 5. Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia 1972 Maret 1972 Berdiri kembali sistem bank tanpa bunga yang bersifat sosial di Mesir, yaitu Nasser Social Bank. Usulan melalui proposal dari delegasi Mesir diagendakan kembali dan memutuskan membentuk komisi khusus menagani masalah ekonomi dan keuangan. T A B E L Juli 1973 Para ahli yangmewakili Negara Islam penghasil minyak membicarakn pendirian Bank Syariah dan terumuskanlah Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga. Mei 1974 1974 Pembahasan AD/ART yang telah dirumuskan. Berdiri Islamic Development Bank (IDB) dengan modal awal 2 miliar dinar atau sama dengan 2 miliar SDR (Special Drawing Rights) IMF. Awal 1980-an Bermunculan lembaga keuangan syariah di Mesir, Sudan, negara-negara di wilyah Teluk, Malaysia, Pakistan, Inggris, Denmark, Bahmas, Swiss, dan Luxemburg. 5
  • 6. Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia Pada tahun 1970-an, tepatnya tahun 1975 pasca didirikannya IDB negara-negara di wilayah Timur Tengah telah mendirikan sejumlah Bank Islam, antara lain Dubai Islamic Bank dan Faisal Islamic Bank, serta disusul Bahrain Islamic Bank pada tahun 1979. Pada periode 1980-an juga telah berdiri Bank Islam di kawasan Asia Tenggara. Beberapa diantaranya adalah Bank Islam Malaysia Berhad (1983) dan sejumlah BPR Syariah di Indonesia. Hingga dewasa ini, ada tiga negara yang menerapkan sepenuhnya ekonomi Islam, termasuk dalam perbakan syariah. Ketiga negara tersebut adalah Pakistan (1962), Iran (1982), dan Sudan. Sudan menerapkan sistem ekonomi Islam dalam seluruh kegiatan perbankan di negaranya pada bulan Juli tahun 1994. 6
  • 8. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 1970-an 1988 Keterangan Muncul gagasan pendirian Bank Syariah. Muncul lagi gagasan Bank Syariah kerena pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang berisi liberalisasi industri perbankan. Namun, gagasan itu deadlock, karena tidak ada perangkat hukum yang T A B E L dapat menjadi rujukan. Akan tetapi, setelah dikeluarkannya PAKTO 1988, kemudian dimulailah pendirian Bank-Bank Perkreditan Rakyat Syariah di beberapa daerah di Indonesia. BPRS yang pertama kali memperoleh izin usaha adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Berkah Amal Sejahtera, dan BPRS Dana Mardhatillah pada tanggal 19 Agustus 1991. Kemudian, disusul oleh BPRS Amana Rabaniah pada tanggal 24 Oktober di tahun yang sama. Ketiga BPRS tersebut beroperasi di Bandung, dan kemudian berdiri BPRS Hereukat pada tanggal 10 Nopember tahun 1991 di Aceh. 19-22 Agustus 1990 22-25 Agustus 1990 Lokakarya Ulama tentang bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogor. Pembahasan hasil lokakarya pada Munas IV MUI di Jakarta dan terbentuklah Kelompok Kerja Pembentukan Bank Syariah. 01 November 1991 Penandatanganan Akte Pendirian Bank Muamalah Indonesia dan terkumpullah komitmen pembelian saham sebanyak 84 miliar. 8
  • 9. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia 03 November 1991 01 Mei 1992 Silaturrahim dengan presiden di Istana Bogor dan terpenuhilah komitmen modal setor awal sebesar Rp 106.126.382.000 Operasional awal Bank Muamalat Indonesia (BMI) 1992 T A B E L Pengakomodasian perbankan dengan prinsip bagi hasil pada Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. 1992 Pengenalan dual banking system. 30 Oktober 1992 Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil. 29 Februari 1993 PP tersebut dijabarkan secara terperinci dengan keluarnya Surat Edaran Bank Indonesia No. 25/4/BPPP. 1994 BMI men-sponsori berdirinya Asuransi Syariah, Syarikat Takaful Indonesia dan menjadi salah satu pemegang sahamnya. 1997 BMI men-sponsori lokakarya ulama tentang Reksadana Syariah yang diikuti operasionalnya dengan dikelola oleh PT Danareksa Investment Management. 1998 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, merubah Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang mengakomodasi perkembangan perbankan secara lebih luas. 1999 Kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah 2000 Keluarnya regulasi operasional dan kelembagaan. 2001 Pendirian Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia. September 2003 Perubahan Biro Perbankan Syariah menjadi Direktorat Perbankan Syariah BI. 9
  • 10. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Lalu, pada tahun 2008 tersusun sebuah UU resmi tentang perbankan syariah yang lebih sempurna dari UU No. 10 tahun 1998. Hal itu, tentu membawa efek positif terhadap jumlah perbankan syariah di Indonesia. Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013 10
  • 11. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013 11
  • 12. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Sumber: Bank Indonesia, Data Statistik Perbankan Syariah Agustus 2013 12
  • 13. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah EVOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN SYARIAH (by Karnaen AP) UNDANG-UNDANG NO. 14/1967 DEREGULASI 1 JUNI 1983 PAKTO 27 OKTOBER 1988 * TIDAK MUNGKIN ADA BANK TANPA BUNGA * DIMUNGKINKAN ADANYA BANK TANPA BUNGA TETAPI BELUM DIBUKA IZIN MENDIRIKAN BANK BARU * DIMUNGKINKAN ADANYA BANK TANPA BUNGA DAN SUDAH DIBUKA IZIN MENDIRIKAN BANK BARU * SISTEM BAGI HASIL ATAS DASAR KESEPAKATAN MURNI 13
  • 14. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah EVOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN SYARIAH (by Karnaen AP) UNDANG-UNDANG NO. 7/1992 * SUDAH DIAKOMIDIR ADANYA BANK TANPA BUNGA DENGAN SISTEM BAGI HASIL UNDANG-UNDANG NO. 10/1998 * SUDAH DIAKOMIDIR ADANYA BANK SYARIAH UNDANG-UNDANG NO. 21/2008 * BANK SYARIAH PUNYA UNDANGUNDANG SENDIRI 14
  • 15. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 1. Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 Sesudah Indonesia merdeka, regulasi perbankan secara sistematis dimulai pada tahun 1967 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Undang-undang ini mengatur secara komprehensif sistem perbankan yang berlaku pada masa itu. Namun demikian, undang-undang ini belum mengatur tentang bank syariah. 15
  • 16. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 2. Deregulasi 1 Juni 1983 Deregulasi 1 Juni 1983 memberi kebebasan kepada bank untuk menentukan tingkat suku bunga, bahkan hingga 0%. Kebolehan memberikan suku bunga 0% memungkinkan pelaksanaan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, namun masih ada kendala yaitu: a. Pemerintah belum membuka izin pendirian bank baru b. Konsep bank syariah dari segi politis juga dianggap berkonotasi ideologis merupakan bagian atau berkaitan dengan konsep negara Islam c. Masih dipertanyakan, siapa yang bersedia menaruh modal dalam ventura semacam itu 16
  • 17. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 3. PAKTO 1988 Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan Oktober pada tanggal 27 Oktober 1988 (PAKTO 88) berisi kebijakan liberalisasi perbankan yang membuka peluang untuk mendirikan bank-bank baru. Terbuka kesempatan untuk mendirikan bank syariah dalam bentuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), yaitu BPR Islam di Lombok, BPRS Berkah Amal Sejahtera, BPRS Dana Mardhatillah, BPRS Amanah Rabaniah, dan BPRS Hareukat. 17
  • 18. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 4. UU NO. 7 TAHUN 1992 Dalam rangka menyempurnakan tata perbankan nasional, dikeluarkan UU No. 7 tahun 1992 sebagai pengganti UU No. 14 Tahun 1967. Selain menyempurnakan UndangUndang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, memperkenalkan sistem Perbankan Bagi Hasil. Ketentuan tersebut terdapat dalam Pasal 1 angka (12), Pasal 6 huruf (m), dan Pasal 13 huruf (c).  Dalam Pasal 6 huruf m mengenai usaha yang dilakukan oleh Bank Umum dan Pasal 13 huruf c mengenai usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat, bahwa salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.  Dalam Pasal 2 ayat (1) PP No. 72 Tahun 1992 disebutkan bahwa prinsip bagi hasil adalah prinsip bagi hasil berdasarkan syariat. 18
  • 19. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 5. UU NO. 10 TAHUN 1998 Istilah Bank berdasarkan Prinsip Bagi Hasil menjadi Bank berdasarkan Prinsip Syariah.  Definisi Bank pada Pasal I angka 1 Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak  Definisi Prinsip Syariah pada Pasal I angka 1 Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). 19
  • 20. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah 6. UU NO. 21 TAHUN 2008 Dalam UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah mempunyai pengertian yang berbeda dengan UU perbankan sebelumnya, UU ini terdiri dari XIII Bab, Pasal 70.  Istilah Bank Perkreditan Rakyat yang diubah menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.  Definisi Prinsip Syariah, yaitu (1) prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dan (2) penetapan pihak/lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah.  Penetapan Dewan Pengawas Syariah sebagai pihak terafiliasi seperti halnya akuntan publik, konsultan dan penilai.  Definisi pembiayaan yang berubah secara signifikan, pembiayaan dapat berupa transaksi bagi hasil, transaksi sewa menyewa, transaksi jual beli, transaksi pinjam meminjam dan transaksi sewa menyewa jasa (multijasa).  Bentuk badan hukum bank syariah adalah PT. 20
  • 21. Periodisasi Regulasi Perbankan Syariah UU No. 21 T A H U 2 N 0 0 8 21
  • 22. Peluang dan Tantangan P E L U A N G BUS dan BPR tidak dapat dikonversi menjadi Bank Konvensional, sementara Bank Konvensional dapat dikonversi menjadi Bank Syariah (Pasal 5 ayat 7). Penggabungan (merger) atau peleburan (akuisisi) antara Bank Syariah dengan Bank non-Syariah wajib menjadi Bank Syariah (Pasal 17ayat 2). Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) harus spin off) apabila UUS mencapai asset min. 50% dari total nilai asset bank induknya atau 15 tahun sejak berlakunya UU Perbankan Syariah (Pasal 68 ayat 1). 22
  • 23. Peluang dan Tantangan P E L U A N G Warga negara asing dan/atau badan hukum asing yang bergabung secara kemitraan dalam badan hukum Indonesia untuk mendirikan dan/atau memiliki BUS (Pasal 9 ayat 1 butir b), dapat secara langsung maupun tidak langsung melalui pembelian saham di bursa efek (Pasal 14 ayat 1). Terdapat usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh BUS, tapi tidak dapat dilakukan oleh bank konvensional (Pasal 19 s.d 21). Kegiatan usaha BUS lebih luas dari UUS dan bank konvensional. Menjalankan fungsi sosial (Pasal 4 ayat 2) (Pasal 4 ayat 3). 23
  • 24. Peluang dan Tantangan T A N T A N G A N Kepemilikan BUS bisa jatuh ke tangan asing (Pasal 9). Pembebasan penggunaan tenaga kerja asing (Pasal 33 ayat 1) dapat menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia sebagai pengelola dan atau pekerja di BS. Pembatasan terhadap penciptaan produk/jasa perbankan syariah, sebab produk/jasa perbankan syariah yang dapat dilakukan perbankan syariah di dunia internasional bisa saja tidak dapat dilakukan di Indonesia (Pasal 26). 24
  • 25. Peluang dan Tantangan T A N T A N G A N Pembatasan terhadap para pemodal untuk memiliki bank Syariah melalu pemegang saham pengendali (Pasal 27). Penyelesaian sengketa perbankan syariah dapat dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama atau jalur lain sepanjang telah diperjanjiakan dalam akad (pasal 55) merupakan tantangan bagi bank syariah untuk memilih jalur yang tepat dalam setiap akad perjanjian untuk menyelesaikan sengketa di kemudian hari, mana yang bisa diserahkan kepada Peradilan Agama dan manapula yang diserahkan kepada lembaga lain. 25
  • 26. Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008 R A S I O N A L I T A S Risiko kebangkrutan perbankan syariah tidak bisa diabaikan Risiko kerugian ekonomi sebagai hasil dari buruknya keputusan investasi Bank yang lemah akan menurunkan kinerja makroekonomi Sistem perbankan yang lemah akan menghalangi perekonomian untuk mendapat manfaat dari globalisasi dan liberalisasi pasar finansial domestik. 26
  • 27. Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008 E V A L U A S I Penyelesaian sengketa perbankan syariah (Bab IX UU PS) jelas bertabrakan dengan ketentuan yang telah ada di UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama dimana peradilan agama berwenang secara penuh untuk menerima dan menyelesaikan sengketa ekonomi syariah. Ketentuan ini juga konflik dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang telah memberi legitimasi kompetensi absolut peradilan agama sebagai peradilan yang berwenang menangani perkara-perkara dalam ranah hukum Islam, termasuk didalamnya ekonomi syariah. Secara metodologis, masuknya aturan penyelesaian sengketa dalam UU PS merupakan hal tidak lazim dan berpotensi menyalahi UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Penyelesaian sengketa masuk dalam ranah kekuasaan kehakiman, bukan ranah bisnis sehingga seharusnya tidak masuk dalam UU PS ini. 27
  • 28. Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008 E V A L U A S I Ketentuan kepemilikan asing dalam sektor perbankan syariah. UU PS menetapkan bahwa BUS hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki oleh pihak asing secara kemitraan dengan investor domestik. Sedangkan maksimum kepemilikan asing di BUS ditetapkan oleh BI. Ketentuan ini berpotensi konflik dengan UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menetapkan kebebasan berusaha di semua bidang untuk penanaman modal, baik dalam negeri maupun asing. Perpres Nomor 77 Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksana UU Nomor 25 Tahun 2007 yang berlaku selama 3 tahun, telah menetapkan bahwa maksimum kepemilikan asing di sektor perbankan syariah adalah 99%. 28
  • 29. Rasionalitas dan Evaluasi UU PS Th. 2008 E V A L U A S I Tidak terselesaikannya permasalahan hukum lembaga keuangan mikro syariah (LKMS). LKMS direpresentasikan oleh BPRS, koperasi (KSP, USP, KJKS, UJKS) syariah, dan BMT. BPRS diakomodasi dalam UU PS ini dan kini memiliki dasar hukum yang kuat, namun yang lain tidak terakomodasi. Koperasi syariah belum diakomodasi dalam UU Koperasi disamping koperasi itu sendiri bukan merupakan bentuk badan hukum yang ideal untuk LKMS, sedangkan BMT sama sekali tidak memiliki payung hukum (informal). Akibatnya, sebagian besar BMT memilih badan hukum koperasi. 29