SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
A. Pendahuluan..................................................................................................... 1
B. Bab 1 Kehadiran Apresiasi Sastra.................................................................... 1
1.1. Catatan Pembuka.................................................................................... 1
1.2. Gejala Kehadiran Apresiasi Sastra ......................................................... 1
1.3. Pendorong Kehadiran Apresiasi Sastra .................................................. 3
C. Komentar Penulis Laporan Mengenai Isi Bacaan Yang Dilaporkan ............... 4
D. Penutup ............................................................................................................ 6
MAKALAH
Laporan Bacaan “Dasar Apresiasi Sastra”
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengajaran Apresiasi Sastra
O
L
E
H
Nama : Dorlima Manik
NPM : 10070160
Semester : VI-B
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
STKIP “TAPANULI SELATAN
PADANGSIDIMPUAN
2013
DASAR APRESIASI SASTRA
E. Pendahuluan
Judul buku : Dasar Apresiasi Sastra
Pengarang : Dr. Djoko Publishing
Penerbit : Elinatera Publishing
Tahun terbit : 2009
Cetakan : Pertama
Jumlah halaman : 327
Harga buku : -
F. Bab 1 Kehadiran Apresiasi Sastra
1.4. Catatan Pembuka
Kehadiran apresiansi sastra tidak terlepas dari tanya sastra itu sendiri. Hal ini
disebabkan oleh nilai-nilai estetis yang melekat dalam diri sastra. Nilai-nilai inilah
yang menjadi daya tarik yang dapat menggugah para penikmat sastra sehingga
menumbuhkan sikap kepedulian, penikmatan/penjiwaan, serta pengidahan. Sebagai
bentuk apresiasi terhadap sastra sastra. Selain itu, kehadiran apresiasi sastra juga tidak
terlepas dari kehidupan masyarakat yaitu banyak orang yang menjadikan sastra
sebagai wahana untuk mengeksperesikan diri seperti pengungkapan akan keagungan
dan kuasa Tuhan, dan sebagainya. Hal inilah yang terlintas dibenak penulis. Namun,
secara dikotonomis gejala-gejala kehadiran sastra dapat digolongkan menjadi dua,
seperti yang diuraikan dibawah ini.
1.5. Gejala Kehadiran Apresiasi Sastra
1.5.1.Gejala Umum - awan
Yang dimaksud dengan gejala umum – awan yaitu gejala kehadiran apresiasi
sastra yang tampak pada masyarakat sastra secara alamiah, wajar, dan tak disadari.
Gejala ini merupakan proses penceburan atau penyatuan diri (masyarakat sastra)
seperti alur, latar, penokohan, perwatakan, dan tema. Sebagai akibat dari unsure-
unsur keindahan yang dipancarkan oleh karya sastra.
Beberapa gejala yang digolongkan di dalam gejala umum – awan ini.
Pertama gejala kepedulian dan pengindahan karya sastra oleh masyarakat sastra pada
umumnya. Misalnya, membaca buku-buku sastra, mendatangi toko-toko buku, dan
sebagainya. kedua, gejala pelisanan karya sastra dan penikmatan pelisanan karya
sastra. Misalnya, membaca dan mendengarkan puisi atau prosa dalam kegiatan-
kegiatan tertentu. Kitiga, omong-omong tentang sastra. Misalnya, Mahasiswa
membicarakan tentang novel-novel yang mereka baca; bagaimana alurnya,
penokohan, tokoh-tokoh, dan sebagainya. keempat. Gejala pengadaan lomba-lomba
pembacaan karya sastra di berbagai tempat. Misalnya, lomba membaca puisi, menulis
puisi, cerpen, dan sebagainya oleh lembaga pendidikan atau instansi lain yang dapat
menarik simpatik para pecinta karya sastra.
1.5.2.Gejala Khusus – teknis
Yang dimaksud dengan gejala khusus – teknis yaitu kehadiran apresiasi
sastra yang didasarkan pada keinginan untuk mengetahui unsur-unsur yang
membangun sebuah karya sastra secara ilmiah. Gejala ini lebih merupakan usaha-
usaha pembahasan, pengajian, serta penggalian sosok apresiasi sastra oleh masyarakat
sastra (pemersatu pakar atau ahli sastra).
Beberapa gejala yang dapat digolongkan ke dalam jejak khusus – teknis ini.
Pertama, gejala ditulisnya buku-buku yang bertopik atau bertajuk oleh orang-orang
yang ahli di bidang itu. Misalnya, buku yang berjudul Apresiasi sastra kesusastraan
dan Antologi kesusastaraan oleh Jakob Sumardjo dan Aalni K.M. Tahun 1986.
Kedua, gejala adanya rubrik-rubrik dimajalah dan Koran yang bertajuk apresiasi
sastra. Ketiga, gejala pemfomalan dan pencantunan istilah apresiasi sastra beserta
wujud dan isinya ke dalam kurikulum lembaga formal untuk semua jenjang
pendidikan (SD,SMP, SMA, dan PT) yang mengakibatkan semua buku pelajaran
bahasa Indonesia menguguhkan pokok bahasa apresiasi sastra meskipun wujud dan
isinya antara buku yang satu dengan buku yang lain berbeda –beda. Keempat, gejala
adanya penelitian-penelitian taraf keampuan apreasiasi sastra yang dikerjakan oleh
pokok-pokok, ahli-ahli, dan akademisi-akademisi, bahkan mahasiswa bidang
pendidikan bahasa dan sastra yang mengerjakan skripsi.
1.6. Pendorong Kehadiran Apresiasi Sastra
1.6.1.Faktor Pendorong Internal
Faktor pendorong internal ialah faktor-faktor kehadiran apresiasi sastra yang
bersumber dari karya sastra itu sendiri. Karya sastra memiliki kemampuan atau daya
yang mampu menilai orang (masyarakat) untuk menggauli dan bersahabat
dengannya. Dalam hubungan itu karya sastra dipelakukan sebagai sosok yang hidup
yang memiliki daya-diri untuk mengatur dirinya sendiri.
Sebagai sosok yang hidup dan daya-dirinya, sastra mampu membangun-
membangun, mendirikan, dan menegakkan dunianya tersendiri yang berbeda dengan
bidang lain. maksudnya, karya sastra memiliki pandangan hidup sebagai ideology
perkembangan sastra mampu memberikan kenyamanan psokologi dan batiniah
kepada manusia. Hal ini tampak jelas dalam perjalan hidup sastra dan manusia bahwa
sastra telah membangun dunia khas sastra yang konterpatif, religious, imajinatif,
ilaliah, penuh damai, penuh kejujuran, penuk kearifan, penuh ketelanana dan
sebagainya.
Selain itu, sastra juga mempunyai kemampuan untuk merekam semua
peristiwa dan pengalaman hidup menusia seperti sedih, gembira menyenangkan,
mengharukan, mengerikan sadis, kejam, dan sebagainya. Dengan daya yang dimiliki
pula sastra mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia sehingga
sewaktu-waktu manusia mengingat kejadian/peristiwa yang dialaminya mereka dapat
membaca karya sastra yang memuat kisah hidupnya tersebut.
Sastra juga mampu menawarkan dan menguguhkan berbagai pengertian khas
sastra dengan struktur yang memikat dan gaya-metoforis yang memikat. Beraneka
ragam pengetahuan yang dapat kita temukan di dalam sastra, seperti religious,
etismoral, sosial, politik, psikologis, tergantung dengan daya nalar kita.
Dengan pengalaman-pengalaman kemanusian dan pengetahuan-pengetahuan
yang terdapat di dalamnya, sastra juga mampu mengingatkan manusia dari jalan yang
tak semestinya. Hal ini dapat kita temukan dari amanat atau pesan yang tersirat dalam
sebuah karya.
1.6.2.Faktor Pendorong Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor-faktor kehadiran apresiasi sastra di luar karya
sastra itu. Hal ini bisa berasal dari diri manusia atau intuisi yang diciptakan oleh
manusia. Dalam hubungan ini ada dua hipotesis. Pertama, manusia memerlukan
sastra, karena sastra dapat memenuhi kepedulian hidupnya. Kedua, manusia
menciptakan institusi-institusi tertentu untuk mewadahi akan sastra.
G. Komentar Penulis Laporan Mengenai Isi Bacaan Yang Dilaporkan
Bab 1 ini menyajikan butir-butir pembahasan mengenai kehadiran apresiasi
sastra mencakup penjelasan secara rinci mengenai gejala kehadiran apresiasi sastra
(sub tab 1.2) dan faktor-faktor pendorong lahirnya operasi sastra (sub tab 1.3).
tampak jelas dari kedua topik ini penulis berusaha memaparkan bagaimana
sesungguhnya apresiasi sastra hadir di tengah-tengah masyarakat. Sehingga pembaca
mengetahui sejarah kehadiran apresiasi sastra serta perkembangan sastra dalam
kehidupan masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan hidup manusia dan
perkembangan zaman.
Dalam proses penyajiannya penulis terkadang memasukkan kata atau istilah
bahasa asing dalam tulisannya. Namun, penggunaan kata itu tidak disesuaikan penulis
dengan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Akibatnya, penggunaan kata tersebut
tidak relepan/menyimpang dari tata aturan bahasa Indonesia, seperti kata elite (hal 8)
dan ber-competence (hal 8). Kedua kata ini merupakan proses penyerapan bahasa
asing de dalam bahasa Indonesi dan seharusnya penulisan, ejaan, dan pelafalannya
disesuikan menurut kaidah bahasa Indonesia sehingga menjadi elit dan kompeten.
Untuk perhatian, pembubuhan imbuhan ber- pada kata competence (ber-competen)
dalam kalimat itu juga sudah menyalahi bahasa Indonesia. Imbuhan harus
dikombinasikan pada kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia asli meskifun kata
tersebut merupakan penyerapan dari bahasa asing. Jadi perbaikan yang tepat adalah
berkompeten.
Begitu pula untuk menerangkan suatu konsep tertentu penulis cendrung
menggunakan istilah bahasa asing tanpa menjelaskan secara rinci mengenai istilah
yang dipakai. Akibatnya, pembaca tidak mengerti apa maksud dari istilah tersebut.
Misalnya, “ in abstracto atau by concept” (hal 15) dan res extenza maupun res
cogitans(hal 18) untuk menerangkan tentang pengalaman, tetapi pembaca tidak tahu
penalaman seperti apa yan dimaksud dengan istilah itu. berbeda halnya dengan
penggunaan istilah “manifestasi” penulis langsung menunjuk padanya kata atau
istilah tersebut yakni perwujudan dan penampakan (hal 29) dan overlapping untuk
menerangkan pedoman kata kacau atau numpang (hal 31).
Sejalan dengan itu penulis juga tidak jarang memunculkan kata atau istilah
bahasa Indonesia yang belum dikenal pembaca, seperti kewastitaan, kebijak
bestarian, membasah sejukkan, memekatajamkan, dan liar-jinak. Padahal penulis
masih bisa menggunakan istilah umum yang mudah dipahami pembaca dan tidak
membingungkan.
Selain itu, menurut kaca mata pembaca penyajian Bab 1 dan Bab 2
seharusnya harus dimulai dari Bab 2 (terutama sub bab 2.1 hakikat sastra dan sub bab
2.2 Pengertian Apresiasi Sastra) kemudian dilanjutkan dengan Bab 1. Syarat mutlak
bagi seseorang (pembaca) yang ingin mempelajari gejala dan pendorong kehadiran
sastra terlebih dulu harus mengetahui, mengerti, dan memahami apa sebenarnya
(hakikat dan pengertian) apresiasi sastra itu. dengan kata lain, mustahil seseorang bisa
mempelajari sejarah suatu negara jika negara bersangkutan tidak ada (tidak
diketahui).
H. Penutup
Berdasarkan penilaian (komentar) di atas penulis tidak bisa memungkiri
bahwa buku ini sangat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai
pedoman, sumber, atau referensi bagi pelajar, guru atau dosen, mahasiswa dan siapa
saja yang berniat untuk memperdalam pengetahuannya mengenai apresiansi sastra.
Buku ini juga memiliki peranan sebagai penopang keberlangsungan, kelancaran, dan
keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra di seluruh lembaga pendidikan. Sehingga
apresiasi satra tidak asing lagi bagi anggota masyarakat. Dengan demikian, apresiasi
sastra meneliti peluang untuk mengembangkan dirinya sebagai sosok yang hidup.

More Related Content

What's hot

Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastraCoral Reef
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastraCoral Reef
 
Prinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritikPrinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritikNuril anwar
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusminiahmad bahtiar
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
 
Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaWulan Sobichin
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangMitha Ye Es
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaInunks Peihhcc
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIavandiliakireina
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastraCoral Reef
 
Difinasi sastera
Difinasi sasteraDifinasi sastera
Difinasi sasteraAyah Ma
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMutiara Laili Febriana
 
Bahasa Indonesia : Esai
Bahasa Indonesia : EsaiBahasa Indonesia : Esai
Bahasa Indonesia : EsaiNesha Mutiara
 

What's hot (20)

Esai
EsaiEsai
Esai
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra
 
Esai
EsaiEsai
Esai
 
Prinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritikPrinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritik
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra Indonesia
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra
 
Difinasi sastera
Difinasi sasteraDifinasi sastera
Difinasi sastera
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
Bahasa Indonesia : Esai
Bahasa Indonesia : EsaiBahasa Indonesia : Esai
Bahasa Indonesia : Esai
 

Viewers also liked

Desarrollo de la actividad base de datos 2
Desarrollo de la actividad base de datos 2Desarrollo de la actividad base de datos 2
Desarrollo de la actividad base de datos 2Vane Restrepo
 
My hometown sustainability
My hometown sustainabilityMy hometown sustainability
My hometown sustainabilityAmar Williams
 
Deplegado sme 11 oct 2010
Deplegado sme 11 oct 2010Deplegado sme 11 oct 2010
Deplegado sme 11 oct 2010Exterior
 
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)Exterior
 
Raitza michelle reyna guevara
Raitza michelle reyna guevara Raitza michelle reyna guevara
Raitza michelle reyna guevara Margarita Griffith
 
La formula del baul
La formula del baulLa formula del baul
La formula del baulDurero
 
El infinito
El infinitoEl infinito
El infinitoDurero
 
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013 Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013 WUA!
 

Viewers also liked (9)

Desarrollo de la actividad base de datos 2
Desarrollo de la actividad base de datos 2Desarrollo de la actividad base de datos 2
Desarrollo de la actividad base de datos 2
 
My hometown sustainability
My hometown sustainabilityMy hometown sustainability
My hometown sustainability
 
IVT Företagspresentation
IVT FöretagspresentationIVT Företagspresentation
IVT Företagspresentation
 
Deplegado sme 11 oct 2010
Deplegado sme 11 oct 2010Deplegado sme 11 oct 2010
Deplegado sme 11 oct 2010
 
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)
Mueren Electricistas Por Falla En Protocolo (En Se CoyoacáN)
 
Raitza michelle reyna guevara
Raitza michelle reyna guevara Raitza michelle reyna guevara
Raitza michelle reyna guevara
 
La formula del baul
La formula del baulLa formula del baul
La formula del baul
 
El infinito
El infinitoEl infinito
El infinito
 
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013 Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013
Presentatie WUA! Summer Sessions 25 en 26 juli 2013
 

Similar to Makalah dorlima manik

1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahWildan Insan Fauzi
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahwifauzi
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuJessyca Ungat
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMustain Doang
 
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxZuketCreationOfficia
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptx
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptxMendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptx
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptxAanPriantoro
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastrapiyanumaild
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Dian Agatha
 

Similar to Makalah dorlima manik (20)

1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
MAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docxMAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docx
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptx
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptxMendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptx
Mendalami Strukturalisme Genetik dalam Sastra Umum.pptx
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
 

More from Mara Sutan Siregar

Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilMara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelMara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

Makalah dorlima manik

  • 1. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................................... ii A. Pendahuluan..................................................................................................... 1 B. Bab 1 Kehadiran Apresiasi Sastra.................................................................... 1 1.1. Catatan Pembuka.................................................................................... 1 1.2. Gejala Kehadiran Apresiasi Sastra ......................................................... 1 1.3. Pendorong Kehadiran Apresiasi Sastra .................................................. 3 C. Komentar Penulis Laporan Mengenai Isi Bacaan Yang Dilaporkan ............... 4 D. Penutup ............................................................................................................ 6 MAKALAH Laporan Bacaan “Dasar Apresiasi Sastra”
  • 2. Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengajaran Apresiasi Sastra O L E H Nama : Dorlima Manik NPM : 10070160 Semester : VI-B SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN STKIP “TAPANULI SELATAN PADANGSIDIMPUAN 2013 DASAR APRESIASI SASTRA E. Pendahuluan
  • 3. Judul buku : Dasar Apresiasi Sastra Pengarang : Dr. Djoko Publishing Penerbit : Elinatera Publishing Tahun terbit : 2009 Cetakan : Pertama Jumlah halaman : 327 Harga buku : - F. Bab 1 Kehadiran Apresiasi Sastra 1.4. Catatan Pembuka Kehadiran apresiansi sastra tidak terlepas dari tanya sastra itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh nilai-nilai estetis yang melekat dalam diri sastra. Nilai-nilai inilah yang menjadi daya tarik yang dapat menggugah para penikmat sastra sehingga menumbuhkan sikap kepedulian, penikmatan/penjiwaan, serta pengidahan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap sastra sastra. Selain itu, kehadiran apresiasi sastra juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat yaitu banyak orang yang menjadikan sastra sebagai wahana untuk mengeksperesikan diri seperti pengungkapan akan keagungan dan kuasa Tuhan, dan sebagainya. Hal inilah yang terlintas dibenak penulis. Namun, secara dikotonomis gejala-gejala kehadiran sastra dapat digolongkan menjadi dua, seperti yang diuraikan dibawah ini. 1.5. Gejala Kehadiran Apresiasi Sastra 1.5.1.Gejala Umum - awan Yang dimaksud dengan gejala umum – awan yaitu gejala kehadiran apresiasi sastra yang tampak pada masyarakat sastra secara alamiah, wajar, dan tak disadari. Gejala ini merupakan proses penceburan atau penyatuan diri (masyarakat sastra) seperti alur, latar, penokohan, perwatakan, dan tema. Sebagai akibat dari unsure- unsur keindahan yang dipancarkan oleh karya sastra.
  • 4. Beberapa gejala yang digolongkan di dalam gejala umum – awan ini. Pertama gejala kepedulian dan pengindahan karya sastra oleh masyarakat sastra pada umumnya. Misalnya, membaca buku-buku sastra, mendatangi toko-toko buku, dan sebagainya. kedua, gejala pelisanan karya sastra dan penikmatan pelisanan karya sastra. Misalnya, membaca dan mendengarkan puisi atau prosa dalam kegiatan- kegiatan tertentu. Kitiga, omong-omong tentang sastra. Misalnya, Mahasiswa membicarakan tentang novel-novel yang mereka baca; bagaimana alurnya, penokohan, tokoh-tokoh, dan sebagainya. keempat. Gejala pengadaan lomba-lomba pembacaan karya sastra di berbagai tempat. Misalnya, lomba membaca puisi, menulis puisi, cerpen, dan sebagainya oleh lembaga pendidikan atau instansi lain yang dapat menarik simpatik para pecinta karya sastra. 1.5.2.Gejala Khusus – teknis Yang dimaksud dengan gejala khusus – teknis yaitu kehadiran apresiasi sastra yang didasarkan pada keinginan untuk mengetahui unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra secara ilmiah. Gejala ini lebih merupakan usaha- usaha pembahasan, pengajian, serta penggalian sosok apresiasi sastra oleh masyarakat sastra (pemersatu pakar atau ahli sastra). Beberapa gejala yang dapat digolongkan ke dalam jejak khusus – teknis ini. Pertama, gejala ditulisnya buku-buku yang bertopik atau bertajuk oleh orang-orang yang ahli di bidang itu. Misalnya, buku yang berjudul Apresiasi sastra kesusastraan dan Antologi kesusastaraan oleh Jakob Sumardjo dan Aalni K.M. Tahun 1986. Kedua, gejala adanya rubrik-rubrik dimajalah dan Koran yang bertajuk apresiasi sastra. Ketiga, gejala pemfomalan dan pencantunan istilah apresiasi sastra beserta wujud dan isinya ke dalam kurikulum lembaga formal untuk semua jenjang pendidikan (SD,SMP, SMA, dan PT) yang mengakibatkan semua buku pelajaran bahasa Indonesia menguguhkan pokok bahasa apresiasi sastra meskipun wujud dan isinya antara buku yang satu dengan buku yang lain berbeda –beda. Keempat, gejala adanya penelitian-penelitian taraf keampuan apreasiasi sastra yang dikerjakan oleh
  • 5. pokok-pokok, ahli-ahli, dan akademisi-akademisi, bahkan mahasiswa bidang pendidikan bahasa dan sastra yang mengerjakan skripsi. 1.6. Pendorong Kehadiran Apresiasi Sastra 1.6.1.Faktor Pendorong Internal Faktor pendorong internal ialah faktor-faktor kehadiran apresiasi sastra yang bersumber dari karya sastra itu sendiri. Karya sastra memiliki kemampuan atau daya yang mampu menilai orang (masyarakat) untuk menggauli dan bersahabat dengannya. Dalam hubungan itu karya sastra dipelakukan sebagai sosok yang hidup yang memiliki daya-diri untuk mengatur dirinya sendiri. Sebagai sosok yang hidup dan daya-dirinya, sastra mampu membangun- membangun, mendirikan, dan menegakkan dunianya tersendiri yang berbeda dengan bidang lain. maksudnya, karya sastra memiliki pandangan hidup sebagai ideology perkembangan sastra mampu memberikan kenyamanan psokologi dan batiniah kepada manusia. Hal ini tampak jelas dalam perjalan hidup sastra dan manusia bahwa sastra telah membangun dunia khas sastra yang konterpatif, religious, imajinatif, ilaliah, penuh damai, penuh kejujuran, penuk kearifan, penuh ketelanana dan sebagainya. Selain itu, sastra juga mempunyai kemampuan untuk merekam semua peristiwa dan pengalaman hidup menusia seperti sedih, gembira menyenangkan, mengharukan, mengerikan sadis, kejam, dan sebagainya. Dengan daya yang dimiliki pula sastra mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia sehingga sewaktu-waktu manusia mengingat kejadian/peristiwa yang dialaminya mereka dapat membaca karya sastra yang memuat kisah hidupnya tersebut. Sastra juga mampu menawarkan dan menguguhkan berbagai pengertian khas sastra dengan struktur yang memikat dan gaya-metoforis yang memikat. Beraneka ragam pengetahuan yang dapat kita temukan di dalam sastra, seperti religious, etismoral, sosial, politik, psikologis, tergantung dengan daya nalar kita.
  • 6. Dengan pengalaman-pengalaman kemanusian dan pengetahuan-pengetahuan yang terdapat di dalamnya, sastra juga mampu mengingatkan manusia dari jalan yang tak semestinya. Hal ini dapat kita temukan dari amanat atau pesan yang tersirat dalam sebuah karya. 1.6.2.Faktor Pendorong Eksternal Faktor eksternal ialah faktor-faktor kehadiran apresiasi sastra di luar karya sastra itu. Hal ini bisa berasal dari diri manusia atau intuisi yang diciptakan oleh manusia. Dalam hubungan ini ada dua hipotesis. Pertama, manusia memerlukan sastra, karena sastra dapat memenuhi kepedulian hidupnya. Kedua, manusia menciptakan institusi-institusi tertentu untuk mewadahi akan sastra. G. Komentar Penulis Laporan Mengenai Isi Bacaan Yang Dilaporkan Bab 1 ini menyajikan butir-butir pembahasan mengenai kehadiran apresiasi sastra mencakup penjelasan secara rinci mengenai gejala kehadiran apresiasi sastra (sub tab 1.2) dan faktor-faktor pendorong lahirnya operasi sastra (sub tab 1.3). tampak jelas dari kedua topik ini penulis berusaha memaparkan bagaimana sesungguhnya apresiasi sastra hadir di tengah-tengah masyarakat. Sehingga pembaca mengetahui sejarah kehadiran apresiasi sastra serta perkembangan sastra dalam kehidupan masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan hidup manusia dan perkembangan zaman. Dalam proses penyajiannya penulis terkadang memasukkan kata atau istilah bahasa asing dalam tulisannya. Namun, penggunaan kata itu tidak disesuaikan penulis dengan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Akibatnya, penggunaan kata tersebut tidak relepan/menyimpang dari tata aturan bahasa Indonesia, seperti kata elite (hal 8) dan ber-competence (hal 8). Kedua kata ini merupakan proses penyerapan bahasa asing de dalam bahasa Indonesi dan seharusnya penulisan, ejaan, dan pelafalannya disesuikan menurut kaidah bahasa Indonesia sehingga menjadi elit dan kompeten. Untuk perhatian, pembubuhan imbuhan ber- pada kata competence (ber-competen)
  • 7. dalam kalimat itu juga sudah menyalahi bahasa Indonesia. Imbuhan harus dikombinasikan pada kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia asli meskifun kata tersebut merupakan penyerapan dari bahasa asing. Jadi perbaikan yang tepat adalah berkompeten. Begitu pula untuk menerangkan suatu konsep tertentu penulis cendrung menggunakan istilah bahasa asing tanpa menjelaskan secara rinci mengenai istilah yang dipakai. Akibatnya, pembaca tidak mengerti apa maksud dari istilah tersebut. Misalnya, “ in abstracto atau by concept” (hal 15) dan res extenza maupun res cogitans(hal 18) untuk menerangkan tentang pengalaman, tetapi pembaca tidak tahu penalaman seperti apa yan dimaksud dengan istilah itu. berbeda halnya dengan penggunaan istilah “manifestasi” penulis langsung menunjuk padanya kata atau istilah tersebut yakni perwujudan dan penampakan (hal 29) dan overlapping untuk menerangkan pedoman kata kacau atau numpang (hal 31). Sejalan dengan itu penulis juga tidak jarang memunculkan kata atau istilah bahasa Indonesia yang belum dikenal pembaca, seperti kewastitaan, kebijak bestarian, membasah sejukkan, memekatajamkan, dan liar-jinak. Padahal penulis masih bisa menggunakan istilah umum yang mudah dipahami pembaca dan tidak membingungkan. Selain itu, menurut kaca mata pembaca penyajian Bab 1 dan Bab 2 seharusnya harus dimulai dari Bab 2 (terutama sub bab 2.1 hakikat sastra dan sub bab 2.2 Pengertian Apresiasi Sastra) kemudian dilanjutkan dengan Bab 1. Syarat mutlak bagi seseorang (pembaca) yang ingin mempelajari gejala dan pendorong kehadiran sastra terlebih dulu harus mengetahui, mengerti, dan memahami apa sebenarnya (hakikat dan pengertian) apresiasi sastra itu. dengan kata lain, mustahil seseorang bisa mempelajari sejarah suatu negara jika negara bersangkutan tidak ada (tidak diketahui). H. Penutup
  • 8. Berdasarkan penilaian (komentar) di atas penulis tidak bisa memungkiri bahwa buku ini sangat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai pedoman, sumber, atau referensi bagi pelajar, guru atau dosen, mahasiswa dan siapa saja yang berniat untuk memperdalam pengetahuannya mengenai apresiansi sastra. Buku ini juga memiliki peranan sebagai penopang keberlangsungan, kelancaran, dan keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra di seluruh lembaga pendidikan. Sehingga apresiasi satra tidak asing lagi bagi anggota masyarakat. Dengan demikian, apresiasi sastra meneliti peluang untuk mengembangkan dirinya sebagai sosok yang hidup.