Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku UMKM agar mampu mengelola bisnis secara berkelanjutan dan mempercepat pengembalian kredit perbankan. Program selama 12 bulan ini meliputi pengembangan bisnis, pemasaran, manajemen arus kas, dan transformasi pemikiran strategis agar UMKM mampu bertahan dan mengembalikan hutang tepat waktu.
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
Business coaching for micro, small and medium
1. MODULE PROGRAM
THEME : PERCEPATAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
TOPIC : PEMBINAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM MENCIPTAKAN
BISNIS YANG BERKESINAMBUNGAN DAN PERCEPATAN
PENGEMBALIAN KREDIT UMKM KEPADA PERBANKAN
PROGRAM : MENTORING, COACHING AND CONSULTING
DURASI : 12 BULAN
LATAR BELAKANG
Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam mendorong pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah
dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia No. 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau
pembiayaan oleh Bank Umum dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah, maka pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah mendapatkan fasilitas untuk
pengembangannya.
Dalam memenuhi ketentuan PBI tersebut, sangat disayangkan bahwa banyak sector usaha mikro, kecil dan
menengah pada saat menerima kredit dari perbankan, mangalami kegagalan dalam proses pengembaliannya,
yang disebabkan karena kemampuan pemilik usaha mikro, kecil dan menengah tidak dapat atau tidak
mampu mengelola bisnis yang dijalankan, sehiingga pihak Bank Pemberi kredit mengalami out standing
piutang yang sudah tentu akan menempatkan Bank Pemberi Kredit dalam posisi yang menyulitkan,
terutama pengurangan keuntungan dan meningkatkan biaya operasional.
Bantuan teknis dan manajemen kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah setelah mendapatkan
fasilitas kredit, belum dilakukan secara maksimal oleh pihak perbankan yang menyalurkan kredit usaha
mikro, kecil dan menengah, karena pihak pemberi bantuan teknis dan manajemen belum atau tidak
menguasai bisnis yang dijalankan oleh sector usaha mikro, kecil dan menengah.
Akibat dari belum atau tidak dilakukannya bantuan teknis dan manajemen kepada pelaku usaha mikro,
kecil dan menengah, mengakibatkan banyaknya pelaku usaha di sector ini mengalami kendala pada saat
melaksanakan kewajibannya untuk mengembalikan kredit kepada perbankan.
OVERVIEW PROGRAM
Program pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah dalam menciptakan bisnis yang berkesinambungan
dan percepatan pengembalian kredit perbankan, adalah program mediasi yang diselenggarakan oleh
perbankan untuk memberikan pelatihan dan bantuan teknis pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah
sehingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat memiliki kemampuan enterpreuner dan
mengembalikan pinjaman kredit yang disalurkan oleh perbankan, sampai dengan selesai serta bisnis yang
dijalankan tetap mengalami pertumbuhan secara berkesinambungan.
2. Program ini berisikan tentang transformasi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola usaha mikro,
kecil dan menengah sehingga mampu meningkatkan atau mengembangkan usaha yang telah dibiayai oleh
perbankan, serta memberikan kepastian atau keamanan pembayaran atas kewajiban pengembalian kredit
dari nasabah kepada bank termasuk strategy mempercepat pelunasan hutang sehingga pelaku usaha mikro,
kecil dan menengah dapat menikmati hasil dari usaha yang dijalankan setelah mendapatkan fasilitas kredit.
UNDERSTANDING PROGRAM
Program pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah dalam menciptakan bisnis yang berkesinambungan
dan percepatan pengembalian kredit perbankan, adalah program pelatihan untuk meningkatkan jiwa
enterpreuner professional, sehingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah setelah mendapatkan fasilitas
kredit mampu beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi pada bisnis yang dijalankan dan
menciptakan bisnis yang berkesinambungan serta mengembangkannya menjadi usaha yang besar, termasuk
melakukan kewajiban untuk melakukan pembayaran kembali hutang kepada perbankan dan/atau
melakukan percepatan pembayaran kredit, yang pada akhirnya menjadi usaha yang mandiri.
Program ini memberikan pembinaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sehingga memiliki
memiilki ketrampilan dalam mengelola bisnis dan meningkatkan kemampuan bersaing pada pasar yang
tersedia.
Di dalam program, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah akan mendapatkan transformasi pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman dalam mengelola bisnis yang dijalankan, sehingga bisnis mikro, kecil dan
menengah mampu bertahan di dalam kondisi yang sulit dan bahkan mampu mengembangkan bisnis
tersebut menjadi bisnis yang mengalami pertumbuhan menjadi bisnis yang besar dan tidak lagi digolongkan
kepada mikro, kecil dan menengah.
OBJECTIVE
1. Memberikan kepastian pembayaran dan pengembalian hutang dari nasabah kepada bank
2. Meningkatkan perputaran modal bagi nasabah dan bank
3. Menciptakan bisnis yang berkesinambungan bagi nasabah
4. Meningkatkan ketrampilan mengelola bisnis bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
5. Menciptakan hubungan yang harmonis antara nasabah dan bank
6. Mengalami pertumbuhan dan melakukan ekspansi pasar, setelah mendapatkan fasilitas kredit
HIGHLIGHTS AND WHAT WILL GET IT
1. Business Development and Sustainable
2. Sales Marketing Strategy
3. Life cycle cash flow
4. Industrial Relationships
5. People Development
OUTLINE
1. Pengertian business sustainable
2. Pemeliharaan bisnis
3. Service delivery
4. Business Development and Sales Marketing Strategy
3. 5. Pricing Methods
6. Outstanding payment strategy
7. Collection strategy
8. Cash flow settlement
9. Financial record
10. Vendor assessment
11. Supply chain and distribution channel
12. Product knowledge
PROGRAM IMPLEMENTATION
Program ini diselenggarakan oleh perbankan yang menyalurkan fasilitas kredit usaha mikro, kecil dan
menengah, ditujukan kepada nasabah yang mengalami permasalahan dalam pembayaran kewajiban kepada
bank, sehingga nasabah memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di dalam
dunia usaha termasuk meningkatkan kemampuan menjalankan usaha serta mempercepat pengembalian
hutang kredit kepada perbankan, sesuai dengan batas waktu fasilitas kredit yang diterima, tanpa harus
melakukan addendum untuk memperpanjang jangka waktu.
BANKER’S BENEFIT
1. Meningkatkan likuiditas keuangan perbankan
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya operasional pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah
3. Menciptakan hubungan harmonis melalui pembinaan usaha
4. Meningkatkan keuntungan bersih di akhir tahun
5. Melakukan pengawasan penggunaan fasilitas kredit usaha
6. Melakukan assessment bagi calon nasabah yang akan menerima fasilitas kredit
RUN DOWN PROGRAM
1. Business Evaluation
1.1. Business assessment pra-program fasilitas kredit
1.2. Business evaluation post-program fasilitas kredit
2. Business Development and Sales Marketing Strategy
3. Service Level Agreement and Service Delivery
4. Customer expectation
5. Cash flow and outstanding installment strategy
6. Managing assets to provide the business improvement
7. People development
8. Warehouse and supply chain
9. Percepatan pelunasan kredit kepada bank
10. Transformasi strategic thinking
STRATEGY PROGRAM
1. Memberikan tutor, diskusi dan umpan balik dalam rangka transformasi wawasan tentang bisnis yang
dijalankan sehingga kelangsungan bisnis dapat dipertahankan, dilakukan di dalam kelas untuk
menyelaraskan ketrampilan professional dengan pengetahuan yang diperoleh secara otodidak
2. Melakukan evaluasi terhadap bisnis yang dijalankan, dan membangun bisnis proses yang harus
dilaksanakan untuk terciptanya business sustainable, melalui transformasi ketrampilan professional
4. 3. Transformasi strategy settlement business pada kasus yang dihadapi, dalam rangka menciptakan
kepastian pembayaran fasilitas kredit
4. Pendampingan dalam mengembangkan kegiatan bisnis dengan memanfaatkan cash flow tanpa
mengganggu jadwal pembayaran pengembalian fasilitas kredit
5. Pendampingan dalam meningkatkan nilai bisnis melalui berbagai transaksi dalam rangka meningkatkan
nilai arus kas yang ada saat ini
6. Evaluasi keberhasilan dan rekayasan business process untuk menghilangkan cacat dan hambatan dalam
rangka pembayaran pengembalian fasilitas kredit
THEORY REFERENCE
1. Cabal,Miguel. 1992. Microempresasy pequenas empresase n la Repdblica Dominicana: Resultadados
de una encuesta nacional. Santo Domingo: Fondomicro.
2. Cabal,Miguel. 1992. Microempresasy pequenas empresase n la Repdblica Dominicana: Resultadados
de una encuesta nacional. Santo Domingo: Fondomicro.
3. Grasmuck, Sherri, and Rosario Espinal. 2000. Market Success or Female Autonomy? Income,
Ideology, and Empowerment among Microentrepreneurs in the Dominican Republic. Gender and
Society 14 (2):231-255.
4. Grasmuck, Sherri, and Rosario Espinal. 2000. Market Success or Female Autonomy? Income,
Ideology, and Empowerment among Microentrepreneurs in the Dominican Republic. Gender and Society,
14(2):231-255.
5. Robert Peck Christen, Richard Rosenberg & Veena Jayadeva. Financial institutions with a double-
bottom line: implications for the future of microfinance. CGAP Occasional Paper, July 2004, pp. 2-3.
6. Feigenberg, Benjamin; Erica M. Field; Rohan Pande. "Building Social Capital Through
MicroFinance". NBER Working Paper No. 16018. Retrieved 10 March 2011.
7. Rutherford, Stuart; Arora, Sukhwinder (2009). The poor and their money: micro finance from a
twenty-first century consumer's perspective. Warwickshire, UK: Practical Action. p. 4.
ISBN 9781853396885.
8. Khandker, Shahidur R. (1999). Fighting poverty with microcredit: experience in Bangladesh. Dhaka,
Bangladesh: The University Press Ltd. p. 78. ISBN 9789840514687.
9. Wright, Graham A. N.; Mutesasira, Leonard K. (September 2001). "The relative risks to the savings
of poor people". Small Enterprise Development (Practical Action Publishing) 12 (3): 33–45.
doi:10.3362/0957-1329.2001.031.
10. MacFarquhar, Neil (2010-04-13). "Banks Making Big Profits From Tiny Loans". The New York
Times.
11. Geoffrey Muzigiti, Oliver Schmidt (January 2013). "Moving forward". D+C Development and
Cooperation/ dandc.eu.
12. "Microfinance: Do the micro-loans contribute to the well-being of the people or do they leave them
even poorer due to high interest rates?". Quora. Retrieved 2014-06-11.
13. Roodman, David. "Due Diligence: An Impertinent Inquiry Into Microfinance." Center for Global
Development, 2011.
14. Katic, Gordon (2013-02-20). "Micro-finance, Lending a Hand to the Poor?". Terry.ubc.ca. Retrieved
2014-06-11.
15. Microfinance Information Exchange, Inc. (2007-08-01). "MicroBanking Bulletin Issue #15, Autumn,
2007, pp. 46,49". Microfinance Information Exchange, Inc. Retrieved 2010-01-15.
16. McKenzie, David (2008-10-17). "Comments Made at IPA/FAI Microfinance Conference Oct. 17
2008". Philanthropy Action. Retrieved 2008-10-17.
17. Bruton,Chavez & Khavul, G.D.,H. & S. (2011). "Microlending in emerging economies:building a new
line of inquiry from the ground up". Journal of International Buisness -Studies 42 (5): 718–739.
5. 18. Bee, Beth (2011). "Gender, solidarity and the paradox of microfinance: Reflections from Bolivia".
Gender, Place & Culture 18 (1): 23–43.
19. Ly & Mason, P. & G. (2012). "Individual preference over development projects:evidence from
microlending on Kiva". Voluntas: International Journal of Voluntary and Non-Profit Organizations
23 (4): 1036–1055.
20. Allison, Davis, Short & Webb, T.H.,B.C.,J.C., & J.W. (2015). "Crowdfunding in a prosocial
microlending environment: examining the role of intrinsic versus extrinsic cues". Entrepreneurship 39
(1): 53–73.
21. Helms, Brigit (2006). Access for All: Building Inclusive Financial Systems. Washington, D.C.: The
World Bank. ISBN 0-8213-6360-3.
CONSULTANT PROFILE
SETIONO WINARDI, SH.MBA
1. http://pt.linkedin.com/in/setionow
2. http://uid.academia.edu/SetionoWinardi
3. http://app.maven.co/profile/JRCtYHfT
4. Email : winardi67@gmail.com, telephone +62-813-1542-1509