1. INTEGRALISME
DI ANTARA MASA LAMPAU DAN MASA
DATANG
Pertemuan kesebelas
Bab 9 dari buku Armahedi Mahzar;
Integralisme Sebuah Rekonstruksi
Filsafat Islam
2. teknologi
Ilmu pengetahuan
IDEALITA manusia
muslim
Perasaan (afektif)
Perasaan (afektif)
fiqih
Individual
Batin
intern
mistik
Kolektif
Lahir
ekstern
tauhid
Perbuatan(konatif)
pikiran (kognitif)
filsafat
Kemauan(konatif
Pikiran (kognitif)
etik
tasauf
seni
4. Kesatupaduan Alam
• Tangga terbawah hirarki susunan materi
adalah quark-nukleon-inti-atom-molekul
• Tangga materi kedua: molekul-sel-jaringanorgan- tubuh manusia.
• Tangga Ketiga: Individu-masyarakat-kebudayaan
material (teknosistem)-lingkungan hidup–bumi.
• Tangga berikutnya keempat: planet-
tatabintang-rasi-gugus-maha gugus-jagad raya
5. Kesatupaduan Kesadaran Horisontal
dan Vertikal
• Kesadaran diri (syahadat), kesadaran keluarga
(shalat), kesadaran bermasyarakat (puasa), dan
kesadaran bernegara (zakat), dan internasional (haji).
• Dengan referensi KESADARAN dapat kita susun
keatasadaran, kebawahsadaran, ketidaksadaran. Dan
dapat pula kita munculkan kepuncaksadaran.
• Aspek esensial kesadaran manusia , yaitu roh,
sebagai kepuncaksadaran tidak mungkin
diselidiki oleh metoda ilmiah.
6. Kesadaran Mistik
• Inti masing-masing kesadaran menurut Islam:
iman (sikap thd kebenaran), islam (sikap thd
kebaikan, dan ihsan (sikap thd inti keindahan)
• Kesadaran meningkat, objek kesadaran menjadi
mutlak: kebenaran, kebaikan, keindahan menjadi
kesatuan mutlak nilai-nilai.
• Zikr (asmaulhusna-otak kanan), tafakkur (otak
kiri), amal dengan gerak (otak depan),
dimanifestasikan dalam shalat yang khusuk.
7. Filsafat Islam
• Filsafat Islam tradisional menghubungkan
kebenaran-kebenaran diniyah dengan
kebenaran-kebenaran ilmiah yang didapat oleh
ilmu-ilmu pengetahuan tradisional.
• Integralisme dapat digunakan sebagai filsafat
yang menjembatani kebenaran diniyah yang
tercantum dalam Kitab Suci Quran dengan
kebenaran-kebenaran ilmiah yang terbaca dalam
Kitab Besar Alam. Mari kita lihat kesesuaian
Integralisme dengan ayat-ayat Al Quran.
8. Al Quran dan Integralisme
• “Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat
Kami di cakrawala-cakrawala dan di dalam diridiri mereka sehingga jelas bagi mereka
kebenaran itu.(QS surah 41:53)
• Integralisme melihat adanya kesatupaduan
antara “manusia-alam-Tuhan”. Dalam ayat di
atas ada “diri-cakrawala-kebenaran” atau anfusafaq-Haqq”. Perhatikan juga “Allah-Rabb alFalaq-Rabb-an-Nass dalam tiga surat terakhir
dalam Kitab Suci Al Quran.
9. Cakrawala Manusia
• Cakrawala atau horizon yang paling dekat dengan diri
manusia adalah lingkungan sosial atau lingkungan
kultural yaitu alam buatannya sendiri.
• Cakrawala kedua, biasanya disebut al Quran sebagai
assamawati wal ardh wa ma fiha yang artinya lelangit
dan bumi serta segala sesuatu antara ke duanya. Ingat
dalam integralisme ada kosmosfera, geosfera, dan
biosfera-lingkungan hidup kita, sosiosfera yaitu al
qawm, lingkungan masyarakat kita.
• Lingkungan kultural, lingkungan natural,dan lingkungan
supra natural inilah yang disebut dengan al-’alamin.
10. Integralisme dan Filsafat Islam
Tradisional
• Dalam tradisi filsafat Islam terdapat tiga aliran
pemikiran besar yang masing-masing
menekankan Tuhan (kalam), alam (hikmat),
dan manusia (tasawuf).
• Integralisme dapat dianggap sebagai sintesa
ketiga aliran tersebut dalam suatu aliran
filsafat dimana kesatupaduan realita
yaitu”Tuhan-alam-manusia” merupakan
konsep sentralnya.
11. Integralisme
• Siafat-sifat Maha Pencipta mewujud secara
bertahap melalui perintah-perintahNya
(amrulla) kemudian kebiasaan-kebiasaanNya
(sunnah Allah) dalam ciptaan-ciptaanNya
(khalq Allah)
• Integralisme: Zat-Sifat-Amr-Sunnah-Khalq.
(Janganlah pikirkan zat Allah melainkan
ciptaanNya).
12. Hirarki Kesatupaduan
• Ada kesatupaduan “fisik-nonfisik-metafisik”
dan ada kesatupaduan “manusia-alamTuhan”.
• Mikrokosmos bersesuaian dengan manusia,
meso-makro-supra kosmos bersesuaian
dengan alam dan meta kosmos bersesuaian
dengan Tuhan.
• Suatu hirarki horisontal: “mikro-meso-makrosupra-meta” kosmos.
13. Tradisi Tasawuf
• Tradisi tasawuf, “nafs ammarah-nafs
lawwamah-nafs mulhamah-nafs
muthmainnah.
• Anggapan Integralisme, hirarki “ammarahlawwamah-mulhamah-muthmainnah”tidak
hanya vertikal namun juga horisontal.
14. Kaitan vertikal-horisontal
• Nafs ammarah bersesuaian dengan diri egosentris
yang berpusat pada diri.
• Nafs lawwamah, kesadaran diri sosiosentris atau
antroposentris yang berpusat pada kesatupaduan
“individu-masyarakat” (manusia)
• Nafs mulhamah, kesadaran diri teosentris yang
berpusat pada Tuhan.
• Nafs muthmainnah adalah kesadaran diri yang holo
sentris dimana kesatupaduan “manusia-alam-Tuhan”
merupakan pusat bagi kesadaran sehari-hari.
15. Hirarki Batini-Vertikal
• Hirarki latifah dari tasawuf: “qalb-ruh-sirrkhafi. Dalam integralisme hiraki ini dikenal
sebagai “kebawahsadaran-kesadarankeatassadaran-kepuncaksadaran”.
• Ingat antroposentris, teosentris, dan
holosentris, masing-masing berpusat pada
kesadaran-keatassadaran, dan kepuncak
sadaran (atau dengan istilah lain
kesadaran,keyakinan, dan karifan)
16. Integralisme dan Tasawuf-1
• Syari’ah sebagai sarana-sarana untuk meningkatkan
nafs amarah menjadi nafs lawwamah, sedangkan
tarekat sarana meningkatkan nafs lawwamah
menjadi nafs mulhamah yaitu tingkat kearifan atau
ma’rifat. Ini diikuti tingkat hakekat, nafs
muthmainnah.
• Syari’ah harus dilengkapi tarekat; integralisme
tarekat merupakan sisi batin dari syari’ah, jadi tidak
terpisah Dimensi batin sisi non rasional itu adalah
tarekat; dimensi batin sisi rasional adalah aqidah
17. Integralisme dan Tasawuf-2
• Aqidah dan tarekat , dimensi kognitif dan
dimensi afektif yang tersembunyi di balik
syari’ah yaitu dimensi psikomotorik dalam
kehidupan keagamaan Islam. Ketiga-tiganya
adalah kesatupaduan yang utuh yang harus
dipulihkan untuk kebangkitan Islam.
• Islam harus mengubah masyarakat dunia jadi
masyarakat integralis dengan islam,iman dan
ihsan sebagai landasan pembangunan.
18. Kontak Masyarakat Barat-Islam
• Perkembangan ekonomi/teknologi Eropa
akibat benturan dengan dunia Islam melahirkan kota-kota baru di sekitar kincir air.
• Penghuni kota-kota baru ini membentuk
kekuatan ketiga di samping kaum bangsawan
feodal dan kaum agamawan.
• Protestanisme dan Katolikisme tersingkir
peranannya, sementara humanisme menjadi
monopolis baru di alam modern Barat.
19. Masyarakat Baru Eropa
• Humanis, si monopoli baru ini mempunyai
watak sekularis dan futuris. Sekularis,
meninggalkan dimensi supranatural dari
realitas; futuris meninggalkan dimensi
metafisik dari realitas.
• Penanggalan metafisik memunculkan
pengutuban semu “fisis-psikis”. Pengabaian
dimensi supranatural memunculkan
pengutuban semu “manusia-alam.”
20. Dualisme jadi monisme
• Dualitas tersebut di atas dalam pandangan Barat
yang monopolis itu cenderung menjadi dualisme
yang dengan segala cara diusahakanmenjadi
monisme, yaitu pandangan serba satu.
• Konsep kesatupaduan dalam masyarakat tradisional
diubah oleh Barat modern menjadi konsep kesatuan.
Misalnya hanya ada satu sumber pengetahuan yang
sah yaitu rasio saja atau pengalaman empiris saja.
21. Dualisme jadi monisme (samb.)
• Realitas yang sungguh-sungguh ada hanya ide
saja atau materi saja. Timbul pertentangan
antara berbagai ragam monisme tersebut.
• Inilah akar terdalam dari kontradiksi
intelektual pada alam pikiran Barat, tercermin
dalam berbagai kontradiksi sosbudpol.
22. Islam Menyembuhkan Barat?
• Dalam skema integralisme akan nampak
bahwa skema monisme-monisme atau
dualisme Barat itu hanyalah bagian-bagian
kecil dari kerangka integralisme yang
besumber pada ayat-ayat al Quran dan ilmu
pengetahuan, yang dikembangkan dunia Barat
sendiri, yang pada dasarnya adalah
pengejawantahan ayat-ayat Allah di dalam
alam semesta.
23. Integralisme vs Monisme?
• Materialisme, vitalisme, idealisme, dan spiritualisme
sebenarnya tak lebih daripada distorsi monistis dari
kesatupaduan eksistensi realitas yaitu materi-energiinformasi-nilai-sumber.
• Begitu pula eksistensialisme strukturalisme, naturalisme yang
masing-masing memutlakkan individu, kebudayaan dan alam
semesta sebenarnya adalah distorsi monistis terhadap
kesatupaduan berjenjang “individu-kultur-natur-supernaturTuhan”, atau dalam peristilahan integralisme, mikrokosmosmesokosmos-makrokosmos-suprakosmos-metakosmos” yaitu
perjenjengan mendatar atau hirarki horisontal realitas.
24. Islamisasi Peradaban Dunia?
• Kita perlu melakukan lebih dahulu islamisasi
alam pikiran kita sendiri yang telah mengalami
westernisasi selama ini.
• Toffler menafsirkan krisis masyarakt industri
sebagai suatu gejala datangnya peradaban
baru yang dilambangkannya sebagai
gelombang ke tiga. Gelombang peradaban
kedua adalah datangnya peradaban industri
ke dalam peradaban pertanian.
25. Gelombang Peradaban
• Peradaban pertanian mempunyai pandangan
mengenai alam yang organismik (makhluk hidup
maharaksasa). Sedangkan peradaban industri
mempunyai pandangan alam yang mekanistik (mesin
maha raksasa). Pandangan mekanistik ini hancur
berantakan.
• Pandangan penggantinya sedang disusun diberbagai
bidang ilmu pengetahuan modern. Sendinya ada
empat, konsep dasar susunan materi, sebabakibat, mengenai ruang dan mengenai waktu.
26. Perubahan Konsep
• Ruang-waktu mutlak (Newton) berubah jadi
kelengkungan ruang, kenisbian waktu dan
keterjalinan antara keduanya (Einstein).
• Pandangan atomistik mengenai materi dan
pandangan mekanistik mengenai sebab akibat
berantakan dengan ditemukannya kenyataan bahwa
pada tingkat paling kecil dari materi, partikel-partikel
fundamental dan gaya gaya pengikutnya merupakan
wajah lain saja dari kuantum medan fundamental
yang memenuhi seluruh ruang.
27. Pendekatan Sistemik
• Revolusi holistik dalam fisika modern ini mengaung
terus secara pasti mempengaruhi bidang-bidang ilmu
pengetahuan lainnya dalam pandangan yang kini
dikenal dengan pendekatan sistemik atau serba
tatanan.
• Pendekatan sistemik ini merupakan salah satu sendi
dasar buat supra-ideologi peradaban “gelombang
ketiga” menggantikan pendekatan atomistik supraideologi peradaban industrial mengenai struktur
alam semesta.
28. Sistemik dan Sibernetik
• Kalau struktur alam semesta bersifat sistemik
yang berjenjang secara hirarki, maka dinamika
jagat raya bersifat sibernetik, bukan
mekanistik.
• Alam semesta bersifar sistemik dan sibernetik
dengan ruang waktu relatif yang pluralistis,
bukan bersifat atomistik dan mekanistik dg
ruang waktu mutlak yang monistik seperti
yang diasumsikan oleh peradaban industrial
29. Gelombang Ketiga dan
Integralisme
• Supra-ideologi peradaban “gelombang ketiga”
yang lebih tepat adalah integralisme, karena
apa yang disebut “gelombang kedua “ oleh
Toffler tak lain daripada masa transisi dunia
Barat menuju peradaban Islam.
• Humanisasi dan sekularisasi alam pikiran Barat
dengan pikiran supra-ideologi mekanistik
adalah konsekuensi penerimaan gagasan
Islami secara separuh-separuh.
30. Peramuan Integralisme
• Integralisme memang diramu dari hasil ilmu
pengetahuan Barat yang sudah dibersihkan
dari selubung supra ideologinya.
• Tugas generasi baru Islam adalah
mengembangkan super-ideologi Integralisme
ini sehingga Integralisme bukan sekadar
jembatan antara wahyu Al Quran dengan
ilmu-ilmu modern tetapi juga antara Dienul
Islam dengan Tamddunul Islam masa datang.
31. Membangun Peradaban
• Membangun suatu peradaban bukan sekadar
berpikir, tetapi sketsa Integralisme yang sudah
dibicarakan ini berusaha memberi bayangan
ke mana pembangunan peradaban Islam
hendaknya diarahkan.
• Kita harus mengamati dunia lebih cerdas,
berfikir lebih mendalam, berencana lebih
matang, bekerja lebih keras, dan beribadah
lebih tekun.
32. Jihad Yang Lebih Besar
• Jihad yang paling besar adalah kerja keras
membina diri kita menjadi pribadi Muslim
yang tangguh sebagai tiang-tiang penyangga
pembangunan peradaban Islam.
• Integralisme juga memberi sumbangan kecil
untuk mengarahkan pembinaan pribadi
tersebut.
• Semoga kita dapat memahami apa yang sudah
dijelaskan dan berguna untuk kita semua.