Suche senden
Hochladen
Good corporate governance mewujudkan tata kelola yang sehat
•
0 gefällt mir
•
123 views
Dr. Zar Rdj
Folgen
GCG PT PP Properti TBK
Weniger lesen
Mehr lesen
Regierungs- und gemeinnützige Organisationen
Melden
Teilen
Melden
Teilen
1 von 10
Empfohlen
Program secondment (detasering) bagi organisasi asal dan tuan rumah dia terdapat tiga temuan yang strategis antara lain: 1. How do secondments affect the different parties? a. Benefits to secondees meningkatkan pengetahuan dan motivasi meningkatkan keterlibatan pekerjaan menuju tujuan organsiasi yang sama b. Career Development mentransfer informasi terkini memperoleh pengalaman kerja dengan ragam lingkungan c. General/Specifik Skills Development media berbagi pengetahuan dan pengalaman mengembangkan jalur karir d. Knowledge Increment meningkatkan kepercayaan diri mempelajari peran baru yang berbeda e. Motivation and Engagement memotivasi berlajar lebih giat mendorong pertumbuhan antar pegawai f. Network Development menciptakan hubungan dan koneksi membawa pengalaman dan wawasan 2. Benefits to the host organizations a. Diverse Skills coming from Secondees mengembangkan kemampuan kolektorat memperoleh informasi langsung kebutuhan organisasi b. Expertise Borrowing membawa keahlian pegawai ke organisasi tuan rumah memacu kedua belah pihak (organisasi) melakukan evaluasi untuk mengembangan pengetahuan dan peningkatan kualitas 3. Benefits to the home organizations a. Kowledge transfer solusi pemecahan transfer knowledge yang sulit alternatif dalam menggabungkan pengetahuan baru b. Relationships/Collaborations berkembangnya hubungan kelembagaan memberikan peluang berharga bagi pegawai
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Dr. Zar Rdj
IMPELEMENTASI MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN NPSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) MELALUI 18 ELEMEN PENGUKURAN DARI PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN ASN PENGADAAN ASN PENGANGKATAN ASNSEP PANGKAT MUTASI JABATAN PENGEMBANGAN KARIER ASN POLA KARIER PENGGAJIAN, TUNJANGAN, DAN FASILITAS PENGHARGAAN JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA PERLINDUNGAN PENILAIAN KINERJA CUTI KODE ETIK DISIPLIN PEMBERHENTIAN PENSIUN ANGKA KREDIT STANDAR KOMPETENSI JABATAN WASDAL IMPLEMENTASI NSPK MANAJEMEN ASN DI INSTANSI PEMERINTAH
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Dr. Zar Rdj
Dengan siklus perubahan yang begitu radikal dan gelombang digitalisasi yang melipatgandakan kecepatan secara eksponensial, maka kehidupan manusia di berbagai bidang mengalami goncangan, Dunia mengalami perubahan di mana perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial. Perubahan ini memungkinkan invansi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi dunia bisnis, pemerintah dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu dalam mengatasi disrupsi segala aspek diperlukan Fungsi Audit Internal yang Agile atau lincah yang dapat mempersiapkan dalam membangun kemungkinan ada gangguan fenomena disrupsi dalam siklus perencanaan dan penilaian risiko dan Fungsi Auditor Internal yang Adaptif, fleksibel dalam menciptakan mekanisme proses dan pelaporan Sebagai Auditor Internal, apakah kita sudah siap….? Prinsip yang harus dimiliki Audit Internal saat ini antara lain: 1. Agility (Kelincahan) 2. Real-time risks & controls monitoring (Pemantauan risiko & kontrol waktu nyata) 3. Dynamic risk assessments (Penilaian risiko dinamis) 4. Effective leveraging of data & advanced technology (Memanfaatkan data & teknologi canggih secara efektif)
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Dr. Zar Rdj
1. Indikator kualitas laporan hasil audit pada variabel efektivitas kerja memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan karena auditor dalam melaksanakan audit kurang memahami bisnis proses yang ada pada auditan sehingga tingkat responsifitas auditor dalam membaca kebutuhan auditan kurang maksimal, dimana auditor lebih fokus kepada aspek kepatuhan saja. Maka disarankan agar auditor dapat mengeskplorasi lebih secara holistik proses bisnis yang dimiliki auditan serta perlu didukungnya peran lebih dari manajemen terhadap auditor untuk dapat terlibat dalam berbagai rangkaian proses bisnis auditan, sehingga auditor dapat memberikan informasi secara oversight, insight dan foresight. 2. Indikator sikap bijaksana & tanggung jawab pada variabel integritas memiliki nilai terendah 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena banyaknya pertimbangan yang dimiliki auditor dalam mengungkap permasalahan secara seksama dan kurangnya tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diberikan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki sumber yang cukup sebelum menentukan keputusan serta diperlukannya dukungan dari manajemen atas sikap independen auditor dalam menjalankan tugas. 3. Indikator keahlian khusus pada variabel kompetensi memiliki nilai terendah di 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena kepemilikan auditor terhadap kampuan atau keterampilan yang dimiliki secara pribadi atau spesifik masih berlum merata sebaranya di masing-masing tim audit. Maka disarankan agar auditor secara inisiatif memiliki keahlian khusus yang biasanya dibutuhkan dalam penugasan serta perlu dilakukannya training needs analysis oleh manajemen, sehingga pembangunan kompetensi auditor sejalan dengan kebutuhan yang diperlukan. 4. Indikator perhatian terhadap bawahan pada variabel leadership memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan dimana perhatian terhadap penyelesaian tugas, tingkat kesejahteraan, bagaimana pola mendiskusikan masalah dan tanggapan atas keluhan yang dirasakan auditor masih belum memadai. Maka disarankan perlunya peran dan keterlibatan nyata dari manajemen terhadap auditor dalam penyelesaian tugas, peningkatan kesejahteraan dan penjaminan karir atas sikap indenpensi yang dilakukan dalam menerima tugas. 5. Indikator idea exploration pada variabel perilaku kerja inovatif memiliki nilai terendah di 2.05 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan dimana auditor belum maksimal dalam memberikan informasi foresight atas sebuah kesempatan atau masalah yang akan dihadapi auditan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki inovasi lebih atau alternatif lain dalam mencari cara mengembangkan output yang berkaitan dengan kinerjanya.
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Dr. Zar Rdj
Novelty pada penelitian ini dengan menghasilkan bukti-bukti empiris sebagai berikut: 1. Integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja. 2. Integritas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas juga tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja. 3. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap efektivitas kerja adalah perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu idea generation 4. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif adalah leadership dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas. 5. Faktor terbesar yang berpengaruh tidak langsung terhadap efektivitas kerja adalah leadership yang dimediasi oleh perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas.
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan memiliki IKI serta target yang SMART SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan memiliki IKI serta target
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Dr. Zar Rdj
ORGANISASI PADA MASA DATANG akan menciptakan suatu kombinasi dari gejala-gejala adaptasi, pemecahan persoalan, sistem temporer, aneka ragam spesialisasi, evaluasi staf yang fleksibel, TIDAK DIDASARKAN PADA NORMA HIRARKI VERTIKAL ATAS PERBEDAAN POSISI-POSISI DAN PANGKATNYA.
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
Dr. Zar Rdj
Percepatan kebijakan mengenai penyelarasan penghasilan antara jabatan fungsional dan jabatan administrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Dr. Zar Rdj
Empfohlen
Program secondment (detasering) bagi organisasi asal dan tuan rumah dia terdapat tiga temuan yang strategis antara lain: 1. How do secondments affect the different parties? a. Benefits to secondees meningkatkan pengetahuan dan motivasi meningkatkan keterlibatan pekerjaan menuju tujuan organsiasi yang sama b. Career Development mentransfer informasi terkini memperoleh pengalaman kerja dengan ragam lingkungan c. General/Specifik Skills Development media berbagi pengetahuan dan pengalaman mengembangkan jalur karir d. Knowledge Increment meningkatkan kepercayaan diri mempelajari peran baru yang berbeda e. Motivation and Engagement memotivasi berlajar lebih giat mendorong pertumbuhan antar pegawai f. Network Development menciptakan hubungan dan koneksi membawa pengalaman dan wawasan 2. Benefits to the host organizations a. Diverse Skills coming from Secondees mengembangkan kemampuan kolektorat memperoleh informasi langsung kebutuhan organisasi b. Expertise Borrowing membawa keahlian pegawai ke organisasi tuan rumah memacu kedua belah pihak (organisasi) melakukan evaluasi untuk mengembangan pengetahuan dan peningkatan kualitas 3. Benefits to the home organizations a. Kowledge transfer solusi pemecahan transfer knowledge yang sulit alternatif dalam menggabungkan pengetahuan baru b. Relationships/Collaborations berkembangnya hubungan kelembagaan memberikan peluang berharga bagi pegawai
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Dr. Zar Rdj
IMPELEMENTASI MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN NPSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) MELALUI 18 ELEMEN PENGUKURAN DARI PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN ASN PENGADAAN ASN PENGANGKATAN ASNSEP PANGKAT MUTASI JABATAN PENGEMBANGAN KARIER ASN POLA KARIER PENGGAJIAN, TUNJANGAN, DAN FASILITAS PENGHARGAAN JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA PERLINDUNGAN PENILAIAN KINERJA CUTI KODE ETIK DISIPLIN PEMBERHENTIAN PENSIUN ANGKA KREDIT STANDAR KOMPETENSI JABATAN WASDAL IMPLEMENTASI NSPK MANAJEMEN ASN DI INSTANSI PEMERINTAH
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Dr. Zar Rdj
Dengan siklus perubahan yang begitu radikal dan gelombang digitalisasi yang melipatgandakan kecepatan secara eksponensial, maka kehidupan manusia di berbagai bidang mengalami goncangan, Dunia mengalami perubahan di mana perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial. Perubahan ini memungkinkan invansi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi dunia bisnis, pemerintah dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu dalam mengatasi disrupsi segala aspek diperlukan Fungsi Audit Internal yang Agile atau lincah yang dapat mempersiapkan dalam membangun kemungkinan ada gangguan fenomena disrupsi dalam siklus perencanaan dan penilaian risiko dan Fungsi Auditor Internal yang Adaptif, fleksibel dalam menciptakan mekanisme proses dan pelaporan Sebagai Auditor Internal, apakah kita sudah siap….? Prinsip yang harus dimiliki Audit Internal saat ini antara lain: 1. Agility (Kelincahan) 2. Real-time risks & controls monitoring (Pemantauan risiko & kontrol waktu nyata) 3. Dynamic risk assessments (Penilaian risiko dinamis) 4. Effective leveraging of data & advanced technology (Memanfaatkan data & teknologi canggih secara efektif)
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Dr. Zar Rdj
1. Indikator kualitas laporan hasil audit pada variabel efektivitas kerja memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan karena auditor dalam melaksanakan audit kurang memahami bisnis proses yang ada pada auditan sehingga tingkat responsifitas auditor dalam membaca kebutuhan auditan kurang maksimal, dimana auditor lebih fokus kepada aspek kepatuhan saja. Maka disarankan agar auditor dapat mengeskplorasi lebih secara holistik proses bisnis yang dimiliki auditan serta perlu didukungnya peran lebih dari manajemen terhadap auditor untuk dapat terlibat dalam berbagai rangkaian proses bisnis auditan, sehingga auditor dapat memberikan informasi secara oversight, insight dan foresight. 2. Indikator sikap bijaksana & tanggung jawab pada variabel integritas memiliki nilai terendah 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena banyaknya pertimbangan yang dimiliki auditor dalam mengungkap permasalahan secara seksama dan kurangnya tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diberikan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki sumber yang cukup sebelum menentukan keputusan serta diperlukannya dukungan dari manajemen atas sikap independen auditor dalam menjalankan tugas. 3. Indikator keahlian khusus pada variabel kompetensi memiliki nilai terendah di 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena kepemilikan auditor terhadap kampuan atau keterampilan yang dimiliki secara pribadi atau spesifik masih berlum merata sebaranya di masing-masing tim audit. Maka disarankan agar auditor secara inisiatif memiliki keahlian khusus yang biasanya dibutuhkan dalam penugasan serta perlu dilakukannya training needs analysis oleh manajemen, sehingga pembangunan kompetensi auditor sejalan dengan kebutuhan yang diperlukan. 4. Indikator perhatian terhadap bawahan pada variabel leadership memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan dimana perhatian terhadap penyelesaian tugas, tingkat kesejahteraan, bagaimana pola mendiskusikan masalah dan tanggapan atas keluhan yang dirasakan auditor masih belum memadai. Maka disarankan perlunya peran dan keterlibatan nyata dari manajemen terhadap auditor dalam penyelesaian tugas, peningkatan kesejahteraan dan penjaminan karir atas sikap indenpensi yang dilakukan dalam menerima tugas. 5. Indikator idea exploration pada variabel perilaku kerja inovatif memiliki nilai terendah di 2.05 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan dimana auditor belum maksimal dalam memberikan informasi foresight atas sebuah kesempatan atau masalah yang akan dihadapi auditan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki inovasi lebih atau alternatif lain dalam mencari cara mengembangkan output yang berkaitan dengan kinerjanya.
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Dr. Zar Rdj
Novelty pada penelitian ini dengan menghasilkan bukti-bukti empiris sebagai berikut: 1. Integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja. 2. Integritas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas juga tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja. 3. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap efektivitas kerja adalah perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu idea generation 4. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif adalah leadership dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas. 5. Faktor terbesar yang berpengaruh tidak langsung terhadap efektivitas kerja adalah leadership yang dimediasi oleh perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas.
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan memiliki IKI serta target yang SMART SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan memiliki IKI serta target
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Dr. Zar Rdj
ORGANISASI PADA MASA DATANG akan menciptakan suatu kombinasi dari gejala-gejala adaptasi, pemecahan persoalan, sistem temporer, aneka ragam spesialisasi, evaluasi staf yang fleksibel, TIDAK DIDASARKAN PADA NORMA HIRARKI VERTIKAL ATAS PERBEDAAN POSISI-POSISI DAN PANGKATNYA.
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
Dr. Zar Rdj
Percepatan kebijakan mengenai penyelarasan penghasilan antara jabatan fungsional dan jabatan administrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Dr. Zar Rdj
menyeimbangkan antara pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) secara terbuka dan kebutuhan instansi
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Dr. Zar Rdj
Semakin Cepat Kita Mendeteksi Risiko maka Semakin Cepat Kita Mengetahui Starategi Penanganannya Semakin Cepat Kita Menyiapkan Obat maka Semakin Cepat Kita Mengambil Tindakan Perbaikan
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Dr. Zar Rdj
Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT TATANAN BARU BIROKRASI Paradigm • Dynamic • Network • Collaborative Institution and Process • Digital Organization • Flexible Arrangement Personnel • Millennials • Baby Boomers
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Dr. Zar Rdj
UPDATE The Three Lines Model membantu organisasi mengidentifikasi struktur dan proses yang terbaik membantu mencapai tujuan dan memudahkan pemerintahan kuat dan manajemen risiko. • Mengadopsi pendekatan berdasarkan prinsip dan menyesuaikan model untuk sesuai dengan tujuan organisasi dan keadaan. • Fokus pada konsekuensi manajemen risiko membuat untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai, serta pada masalah "pertahanan" dan melindungi nilai. • Memahami dengan jelas peran dan tanggung jawab yang diwakili dalam model dan hubungan antara mereka. • Tindakan implementasi untuk memastikan aktivitas dan tujuan disesuaikan dengan kepentingan prioritas dari stakeholders.
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Dr. Zar Rdj
METODE COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRUM (CGE) • Baik secara teoritis maupun studi empiris terdahulu membuktikan bahwa infrastruktur, khususnya infrastruktur trasportasi memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, ketimpangan, serta meningkatkan kualitas hidup • Namun dampak investasi infrastruktur transportasi yang berbeda perlu untuk dianilisis. • Hasil simulai menggunakan CGE menunjukkan bahwa investasi pada jalan dan jembatan memberikan dampak pada riil PDB, konsumsi rumah tangga, serta pendapatan pajak lebih tinggi dari infrastruktur transportasi lainnya. • Investasi pada jalan dan jembatan juga relatif memberikan dampak lebih pada peningkatan tenaga kerja serta penurunan kemiskinan. • Untuk perdagangan, investasi jalan dan jembatan memberikan dampak pada ekspor lebih tinggi dibanding infrastruktur lainnya. Di sisi lain, investasi pada Bendungan/Rel Kereta/Bandara relatif memberikan dampak lebih tinggi daripada investasi jalan dan jembatan. METODE RANTAI HASIL • Digunakan untuk mengidentifikasi ultimate outcome dari proyek • Bahan penyusunan dokumen monitoring dan evaluasi sebelum dan sesudah proyek dibangun • Ketika telah dimanfaatkan oleh pengguna, evaluasi dampak perlu dilakukan menggunakan metode yang lebih robust misalnya: – randomized experiment – causal inference – instrumental variable – different-in-different – regression discontinuity – dll.
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dr. Zar Rdj
TUJUAN 1. Mengurangi tumpang tindih kegiatan (efektivitas dan efisiensi) 2. Meningkatkan konvergensi kegiatan pembangunan antar K/L (Lintas K/L) 3. Mengurangi cost of bureaucracy karena satu program bisa digunakan oleh beberapa UKE I
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Dr. Zar Rdj
TUJUAN 1. Implementasi kebijakan money follow program; 2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja; 3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga 4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran; 5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik; 6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya; 7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah. 8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda 9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah; 10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret) MANFAAT 1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome. 2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan. 3. Meningkatkan efisiensi belanja 4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran. 5. Efisieni organisasi
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Dr. Zar Rdj
https://itjen.dephub.go.id/2019/12/11/bravo-kemenhub-lompatan-besar-zona-integritas-di-tahun-2019-dalam-mengakselerasi-implementasi-reformasi-birokrasi/ DYNAMIC GOVERNANCE 2025: Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan: 1. tidak ada korupsi; 2. tidak ada pelanggaran; 3. APBN dan APBD baik; 4. semua program selesai dengan baik 5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; 6. komunikasi dengan publik baik; 7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; 8. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; 9. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan) ZONA INTEGRITAS adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public WILAYAH BEBAS dari KORUPSI (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Dr. Zar Rdj
1. Birokrasi yang bersih & akuntabel 2. Birokrasi yang kapabel 3. Pelayanan Publik yang Prima
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Dr. Zar Rdj
Berkembangnya COVID-19 serta adanya pembatasan perjalanan di seluruh dunia, bersamaan dengan adanya kebutuhan untuk melakukan audit sesuai dengan peraturan/ hukum atau adanya keperluan mendesak untuk melakukan audit telah memunculkan kembali pembicaraan serta perhatian terhadap upaya audit internal untuk menemukan alternatif lain sebagai pengganti proses audit tradisional - yang menggunakan metode tatap muka – untuk sesegera mungkin diimplementasikan. Proses audit jarak jauh mungkin merupakan alternatif terbaik yang dapat dilaksanakan, hal ini terutama karena sebagian besar perusahaan telah membatasi perjalanan hanya untuk fungsi-fungsi bisnis yang kritis, dan banyak negara di dunia telah melakukan penutupan sementara perbatasannya.
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Dr. Zar Rdj
Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan: 1. tidak ada korupsi; 2. tidak ada pelanggaran; 3. APBN dan APBD baik; 4. semua program selesai dengan baik; 5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; 6. komunikasi dengan publik baik; 7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; 8. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Dr. Zar Rdj
Nilai dasar Internal Audit Metodologi di mana auditor internal melakukan layanan audit internal yang berwawasan ke depan untuk menawarkan pemahaman dan secara aktif mencari inovasi untuk meningkatkan organisasi, berupaya melakukan hal ini dari perspektif klien audit. Audit berbasis nilai adalah tempat profesi audit internal menuju. Tidak banyak fungsi audit internal yang belum terlihat, tetapi merupakan tren yang muncul. Elemen kunci dari audit berbasis nilai ditunjukkan dalam diagram di dimaksd, kemudian diperluas pada komentar terkini.
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Dr. Zar Rdj
PENINGKATAN BERKELANJUTAN DAN PENJAMINAN KUALITAS ATAS KEGIATAN PENGAWASAN INTERN I. KUALITAS TERTANAM PADA KEGIATAN PENGAWASAN INTERN TERLIHAT PADA KEGIATAN PENGAWASAN INTERN YANG MELIPUTI: 1. Governance (Tata Kelola); • Tata Kelola Pengawasan Intern; • Piagam Pengawasan Intern; • Independensi dan Objektivitas; • Sistem Pengendalian Intern; • Manajemen Risiko; • Kode Etik; dan • Pengelolaan Sumber Daya. 2. Professional Practice (Praktik Profesional); • Peran dan Tanggung Jawab; • Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko; • Perencanaan Penugasan Pengawasan; • Kecakapan dan Kecermatan Profesional; • Pelaksanaan Penugasan Pengawasan; dan • Penjaminan Kualitas. 3. Communication (Komunikasi). • Komunikasi Hasil Pengawasan; • Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; dan • Komunikasi dengan Stakeholders. II. PENINGKATAN BERKELANJUTAN ATAS QUALITY ASSURANCE AND IMPROVEMENT PROGRAM (QAIP) TERLIHAT PADA: 1. Pemantauan Berkelanjutan (Ongoing Monitoring); Pemantauan berkelanjutan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengawasan intern sehari-hari dengan kode etik dan standar. Pemantauan berkelanjutan memberikan jaminan bahwa proses-proses pengawasan intern telah berjalan secara efektif untuk dapat menjaga kualitas setiap penugasan pengawasan intern. Pemantauan berkelanjutan dilakukan dengan senantiasa menjaga kesesuaian setiap penugasan pengawasan intern dengan standar 2. Penilaian Sendiri Secara Berkala (Periodic Self Assessment); Penilaian sendiri secara berkala dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengawasan intern dalam suatu periode dengan definisi pengawasan intern, kode etik, dan standar audit. Hasil penilaian sendiri secara berkala dan level kesesuaian yang dicapai harus dilaporkan kepada Pimpinan APIP. Rencana aksi berikut jangka waktu penyelesaiannya juga harus disusun dalam rangka menindaklanjuti kelemahan-kelemahan dan/atau area-area peningkatan yang telah diidentifikasi. Perpaduan proses pemantauan berkelanjutan dan penilaian sendiri secara berkala akan menjadi suatu struktur yang efektif untuk menjaga kesesuaian kegiatan pengawasan intern dan memperoleh peluang untuk peningkatan. 3. Penilaian Ekstern (External Assessment). Penilaian ekstern dilaksanakan paling kurang satu kali dalam lima tahun oleh pihak yang independen dan berkualitas yang berasal dari luar APIP. Penilaian ekstern dapat dilakukan melalui: • penilaian oleh pihak independen yang mempunyai keahlian di bidang • Pengawasan Intern, seperti Kantor Akuntan Publik; • penilaian mandiri dengan validasi oleh pihak ekstern; dan/atau • telaah sejawat oleh APIP lain.
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Dr. Zar Rdj
KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA (KKPIP) Kerangka Konseptual Pengawasan lntern Pemerintah atau KKPIP adalah kerangka kerja yang bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI Sifat KKPIPI secara teoritis bermakna bahwa KKPIPI dibangun dan dikembangkan berdasarkan teori dan konsep pengawasan intern yang telah teruji Dengan adanya kerangka yang bersifat teoritis dan konseptual, maka perbedaan pemahaman tersebut dapat diminimalisir, sehingga standar, kode etik dan telaahan sejawat serta penjabarannya dapat dilaksanakan secara lebih efektif I. WAJIB MENJADI ACUAN 1. Prinsip–Prinsip Dasar Pengawasan Intern; 2. Definisi Pengawasan Intern; 3. Standar Pengawasan Intern meliputi: • Standar Audit Kinerja, • Standar Audit Investigatif, • Standar Reviu, • Standar Pemantauan, • Standar Evaluasi, • Standar Pengawalan/pendampingan, • Standar Pengawasan Lainnya; dan 4. Kode Etik. II. REKOMENDASI UNTUK MENJADI ACUAN 1. Panduan Implementasi 2. Panduan Tambahan.
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Dr. Zar Rdj
STRATEGIC PARTNER DAN TRUSTED ADVISOR INEPEKTORAT JENDERAL/APIP 1. Pemahaman Penganggaran Berbasis Kinerja dan Medium Term Expenditure Framework: Arah audit kinerja (Value For Money) tanpa meninggalkan compliance 2. Pemanfaatan TIK dalamPengawasan (TABK mengarah ke CACM) 3. Pemahaman Penganggaran Berbasis Kinerja dan Medium Term Expenditure Framework: • Program Prioritas • Arsitektur Kinerja • Indikator Kinerja Program Unggulan & Prioritas Nasional • KEBIJAKAN PENGAWASAN APIP DALAM MENDUKUNG REDESIGN PENGANGGARAN 1. Memastikan Renstra K/L selaras dengan kebijakan dan program prioritas nasional RPJMN 2020-2024 2. Mengawal Program Strategis K/L tidak hanya fokus pada yang sifatnya operasional Unit Eselon I 3. Memastikan perencanaan dan penganggaran K/L konsisten mencapai sasaran jangka menengah termasuk Proyek Unggulan & Prioritas Nasional 4. Memastikan kebijakan pengawasan Itjen selaras dengan Redesign Penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Dr. Zar Rdj
Tujuan/Manfaat Redesign Sistem Penganggaran 1. Secara makro akan terlihat keterkaitan/keselarasan antara : Visi Misi Presiden – Fokus Pembangunan (arahan Presiden) – 7 (tujuh) Agenda Pembangunan dan Tugas Fungsi K/L dan Daerah. 2. Dengan Redesign Sistem Penganggaran tidak dibutuhkan fasilitas “Tagging”, namun apabila diperlukan, fasilitas tagging dapat dilakukan secara terbatas. 3. Rumusan nomenklatur baik untuk program/outcome/ kegiatan/output mencerminkan “real work (eye catching)”. 4. Redesign Sistem Penganggaran merupakan upaya untuk penguatan penerapan penganggaran berbasis kinerja
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Dr. Zar Rdj
you can want focus on doing things in a digital way but if you don't have the support behind you ceo and board and really have then driving you to do what you do with focus on digital, you can beat you head against the wall an not get anywhere. i dont want underestimate how important senior leadership and board support is able to be able to do this and to be successfull at it nancy J. Luquette
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Dr. Zar Rdj
Standar 1300 Program Asurans dan Peningkatan Kualitas Kepala audit intern harus mengembangkan dan memelihara program asurans dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek aktivitas audit internal Tidak ada strategi manajemen talenta yang mulai dan selesai cukup dengan satu episode; hal ini harus menjadi pembahasan berkelanjutan, inklusif, dan positif di mana semua pihak dipersatukan oleh keinginan untuk memberikan nilai bagi organisasi. Perspektif ini, disertai dengan implementasi dari beberapa strategi yang disorot dalam tulisan ini, harus dapat membuat manajemen talenta tidak menjadi sesuatu yang ditakuti. Bahkan dalam lanskap yang dihadapi audit intern saat ini, para pemimpin audit sudah memiliki perangkat untuk menata fungsi audit mereka, dan organisasi mereka, untuk menggapai keberhasilan.
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Dr. Zar Rdj
GLOBAL PERSPECTIVES AND INSIGHTS Isue-6 Meningkatkan Dampak Strategis Audit Internal 1. Tantangan berat dan sesungguhnya adalah untuk menjelaskan kepada Pimpinan mengenai implikasi disrupsi yang akan datang tersebut, sehingga organisasi dapat meresponnya. (Carolyn Saint, IIA–North America) 2. Jika fungsi audit terperosok dengan kekhawatiran kepatuhan seketika, maka CAE tidak dapat mengabdikan lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan disrupsi dan menjadi penasehat yang terpercaya. (Anna Cristina Zambrano, IIA–Colombia) AUDITOR INTERNAL NAVIGATOR DI ERA DISRUPTIV Presiden IIA Indonesia – Hari Setianto, Ak, MSocSc, QIA, CIA, CCSA, CFSA, CGAP, CRMA, CISA, CRMP, CFE 1. Menyikapi perubahan yang dinamis saat ini, APIP harus semakin intens mengembangkan Audit melalui Teknologi Informasi, metode sampling sebaiknya semakin ditinggalkan karena harus mengarah ke data analytic 2. Di era disruptive, organisasi harus memiliki Internal Auditor Agile. Seorang internal auditor agile tidak hanya fokus terhadap metode selisih stok dan sebagainya, namun ia mampu melihat bagaimana risiko kedepannya, sehingga organsiasi bisa menghadapi dan mengantisipasi risiko-risiko (trusted advisor)
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Dr. Zar Rdj
The Institute of Internal Auditor (IIA) pada tahun 2005 menerbitkan Global Technology Audit Guide (GTAG) No.3 dengan judul Continuous Auditing: Implications for Assurance, Monitoring, and Risk Assessment. Gagasan Continuous Auditing muncul untuk memberi solusi atas kelemahan proses dalam audit konvensional (traditional auditing). Internal Auditing konvensional umumnya dilakukan berdasarkan siklus operasional organisasi, dimana audit dilakukan jauh setelah transaksi yang diaudit terjadi, dan prosedur audit umumnya menggunakan pendekatan Sampling.
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Dr. Zar Rdj
Weitere ähnliche Inhalte
Mehr von Dr. Zar Rdj
menyeimbangkan antara pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) secara terbuka dan kebutuhan instansi
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Dr. Zar Rdj
Semakin Cepat Kita Mendeteksi Risiko maka Semakin Cepat Kita Mengetahui Starategi Penanganannya Semakin Cepat Kita Menyiapkan Obat maka Semakin Cepat Kita Mengambil Tindakan Perbaikan
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Dr. Zar Rdj
Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT TATANAN BARU BIROKRASI Paradigm • Dynamic • Network • Collaborative Institution and Process • Digital Organization • Flexible Arrangement Personnel • Millennials • Baby Boomers
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Dr. Zar Rdj
UPDATE The Three Lines Model membantu organisasi mengidentifikasi struktur dan proses yang terbaik membantu mencapai tujuan dan memudahkan pemerintahan kuat dan manajemen risiko. • Mengadopsi pendekatan berdasarkan prinsip dan menyesuaikan model untuk sesuai dengan tujuan organisasi dan keadaan. • Fokus pada konsekuensi manajemen risiko membuat untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai, serta pada masalah "pertahanan" dan melindungi nilai. • Memahami dengan jelas peran dan tanggung jawab yang diwakili dalam model dan hubungan antara mereka. • Tindakan implementasi untuk memastikan aktivitas dan tujuan disesuaikan dengan kepentingan prioritas dari stakeholders.
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Dr. Zar Rdj
METODE COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRUM (CGE) • Baik secara teoritis maupun studi empiris terdahulu membuktikan bahwa infrastruktur, khususnya infrastruktur trasportasi memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, ketimpangan, serta meningkatkan kualitas hidup • Namun dampak investasi infrastruktur transportasi yang berbeda perlu untuk dianilisis. • Hasil simulai menggunakan CGE menunjukkan bahwa investasi pada jalan dan jembatan memberikan dampak pada riil PDB, konsumsi rumah tangga, serta pendapatan pajak lebih tinggi dari infrastruktur transportasi lainnya. • Investasi pada jalan dan jembatan juga relatif memberikan dampak lebih pada peningkatan tenaga kerja serta penurunan kemiskinan. • Untuk perdagangan, investasi jalan dan jembatan memberikan dampak pada ekspor lebih tinggi dibanding infrastruktur lainnya. Di sisi lain, investasi pada Bendungan/Rel Kereta/Bandara relatif memberikan dampak lebih tinggi daripada investasi jalan dan jembatan. METODE RANTAI HASIL • Digunakan untuk mengidentifikasi ultimate outcome dari proyek • Bahan penyusunan dokumen monitoring dan evaluasi sebelum dan sesudah proyek dibangun • Ketika telah dimanfaatkan oleh pengguna, evaluasi dampak perlu dilakukan menggunakan metode yang lebih robust misalnya: – randomized experiment – causal inference – instrumental variable – different-in-different – regression discontinuity – dll.
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dr. Zar Rdj
TUJUAN 1. Mengurangi tumpang tindih kegiatan (efektivitas dan efisiensi) 2. Meningkatkan konvergensi kegiatan pembangunan antar K/L (Lintas K/L) 3. Mengurangi cost of bureaucracy karena satu program bisa digunakan oleh beberapa UKE I
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Dr. Zar Rdj
TUJUAN 1. Implementasi kebijakan money follow program; 2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja; 3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga 4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran; 5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik; 6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya; 7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah. 8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda 9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah; 10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret) MANFAAT 1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome. 2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan. 3. Meningkatkan efisiensi belanja 4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran. 5. Efisieni organisasi
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Dr. Zar Rdj
https://itjen.dephub.go.id/2019/12/11/bravo-kemenhub-lompatan-besar-zona-integritas-di-tahun-2019-dalam-mengakselerasi-implementasi-reformasi-birokrasi/ DYNAMIC GOVERNANCE 2025: Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan: 1. tidak ada korupsi; 2. tidak ada pelanggaran; 3. APBN dan APBD baik; 4. semua program selesai dengan baik 5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; 6. komunikasi dengan publik baik; 7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; 8. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; 9. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan) ZONA INTEGRITAS adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public WILAYAH BEBAS dari KORUPSI (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Dr. Zar Rdj
1. Birokrasi yang bersih & akuntabel 2. Birokrasi yang kapabel 3. Pelayanan Publik yang Prima
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Dr. Zar Rdj
Berkembangnya COVID-19 serta adanya pembatasan perjalanan di seluruh dunia, bersamaan dengan adanya kebutuhan untuk melakukan audit sesuai dengan peraturan/ hukum atau adanya keperluan mendesak untuk melakukan audit telah memunculkan kembali pembicaraan serta perhatian terhadap upaya audit internal untuk menemukan alternatif lain sebagai pengganti proses audit tradisional - yang menggunakan metode tatap muka – untuk sesegera mungkin diimplementasikan. Proses audit jarak jauh mungkin merupakan alternatif terbaik yang dapat dilaksanakan, hal ini terutama karena sebagian besar perusahaan telah membatasi perjalanan hanya untuk fungsi-fungsi bisnis yang kritis, dan banyak negara di dunia telah melakukan penutupan sementara perbatasannya.
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Dr. Zar Rdj
Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan: 1. tidak ada korupsi; 2. tidak ada pelanggaran; 3. APBN dan APBD baik; 4. semua program selesai dengan baik; 5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; 6. komunikasi dengan publik baik; 7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; 8. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Dr. Zar Rdj
Nilai dasar Internal Audit Metodologi di mana auditor internal melakukan layanan audit internal yang berwawasan ke depan untuk menawarkan pemahaman dan secara aktif mencari inovasi untuk meningkatkan organisasi, berupaya melakukan hal ini dari perspektif klien audit. Audit berbasis nilai adalah tempat profesi audit internal menuju. Tidak banyak fungsi audit internal yang belum terlihat, tetapi merupakan tren yang muncul. Elemen kunci dari audit berbasis nilai ditunjukkan dalam diagram di dimaksd, kemudian diperluas pada komentar terkini.
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Dr. Zar Rdj
PENINGKATAN BERKELANJUTAN DAN PENJAMINAN KUALITAS ATAS KEGIATAN PENGAWASAN INTERN I. KUALITAS TERTANAM PADA KEGIATAN PENGAWASAN INTERN TERLIHAT PADA KEGIATAN PENGAWASAN INTERN YANG MELIPUTI: 1. Governance (Tata Kelola); • Tata Kelola Pengawasan Intern; • Piagam Pengawasan Intern; • Independensi dan Objektivitas; • Sistem Pengendalian Intern; • Manajemen Risiko; • Kode Etik; dan • Pengelolaan Sumber Daya. 2. Professional Practice (Praktik Profesional); • Peran dan Tanggung Jawab; • Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko; • Perencanaan Penugasan Pengawasan; • Kecakapan dan Kecermatan Profesional; • Pelaksanaan Penugasan Pengawasan; dan • Penjaminan Kualitas. 3. Communication (Komunikasi). • Komunikasi Hasil Pengawasan; • Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; dan • Komunikasi dengan Stakeholders. II. PENINGKATAN BERKELANJUTAN ATAS QUALITY ASSURANCE AND IMPROVEMENT PROGRAM (QAIP) TERLIHAT PADA: 1. Pemantauan Berkelanjutan (Ongoing Monitoring); Pemantauan berkelanjutan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengawasan intern sehari-hari dengan kode etik dan standar. Pemantauan berkelanjutan memberikan jaminan bahwa proses-proses pengawasan intern telah berjalan secara efektif untuk dapat menjaga kualitas setiap penugasan pengawasan intern. Pemantauan berkelanjutan dilakukan dengan senantiasa menjaga kesesuaian setiap penugasan pengawasan intern dengan standar 2. Penilaian Sendiri Secara Berkala (Periodic Self Assessment); Penilaian sendiri secara berkala dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengawasan intern dalam suatu periode dengan definisi pengawasan intern, kode etik, dan standar audit. Hasil penilaian sendiri secara berkala dan level kesesuaian yang dicapai harus dilaporkan kepada Pimpinan APIP. Rencana aksi berikut jangka waktu penyelesaiannya juga harus disusun dalam rangka menindaklanjuti kelemahan-kelemahan dan/atau area-area peningkatan yang telah diidentifikasi. Perpaduan proses pemantauan berkelanjutan dan penilaian sendiri secara berkala akan menjadi suatu struktur yang efektif untuk menjaga kesesuaian kegiatan pengawasan intern dan memperoleh peluang untuk peningkatan. 3. Penilaian Ekstern (External Assessment). Penilaian ekstern dilaksanakan paling kurang satu kali dalam lima tahun oleh pihak yang independen dan berkualitas yang berasal dari luar APIP. Penilaian ekstern dapat dilakukan melalui: • penilaian oleh pihak independen yang mempunyai keahlian di bidang • Pengawasan Intern, seperti Kantor Akuntan Publik; • penilaian mandiri dengan validasi oleh pihak ekstern; dan/atau • telaah sejawat oleh APIP lain.
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Dr. Zar Rdj
KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH INDONESIA (KKPIP) Kerangka Konseptual Pengawasan lntern Pemerintah atau KKPIP adalah kerangka kerja yang bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI Sifat KKPIPI secara teoritis bermakna bahwa KKPIPI dibangun dan dikembangkan berdasarkan teori dan konsep pengawasan intern yang telah teruji Dengan adanya kerangka yang bersifat teoritis dan konseptual, maka perbedaan pemahaman tersebut dapat diminimalisir, sehingga standar, kode etik dan telaahan sejawat serta penjabarannya dapat dilaksanakan secara lebih efektif I. WAJIB MENJADI ACUAN 1. Prinsip–Prinsip Dasar Pengawasan Intern; 2. Definisi Pengawasan Intern; 3. Standar Pengawasan Intern meliputi: • Standar Audit Kinerja, • Standar Audit Investigatif, • Standar Reviu, • Standar Pemantauan, • Standar Evaluasi, • Standar Pengawalan/pendampingan, • Standar Pengawasan Lainnya; dan 4. Kode Etik. II. REKOMENDASI UNTUK MENJADI ACUAN 1. Panduan Implementasi 2. Panduan Tambahan.
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Dr. Zar Rdj
STRATEGIC PARTNER DAN TRUSTED ADVISOR INEPEKTORAT JENDERAL/APIP 1. Pemahaman Penganggaran Berbasis Kinerja dan Medium Term Expenditure Framework: Arah audit kinerja (Value For Money) tanpa meninggalkan compliance 2. Pemanfaatan TIK dalamPengawasan (TABK mengarah ke CACM) 3. Pemahaman Penganggaran Berbasis Kinerja dan Medium Term Expenditure Framework: • Program Prioritas • Arsitektur Kinerja • Indikator Kinerja Program Unggulan & Prioritas Nasional • KEBIJAKAN PENGAWASAN APIP DALAM MENDUKUNG REDESIGN PENGANGGARAN 1. Memastikan Renstra K/L selaras dengan kebijakan dan program prioritas nasional RPJMN 2020-2024 2. Mengawal Program Strategis K/L tidak hanya fokus pada yang sifatnya operasional Unit Eselon I 3. Memastikan perencanaan dan penganggaran K/L konsisten mencapai sasaran jangka menengah termasuk Proyek Unggulan & Prioritas Nasional 4. Memastikan kebijakan pengawasan Itjen selaras dengan Redesign Penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Dr. Zar Rdj
Tujuan/Manfaat Redesign Sistem Penganggaran 1. Secara makro akan terlihat keterkaitan/keselarasan antara : Visi Misi Presiden – Fokus Pembangunan (arahan Presiden) – 7 (tujuh) Agenda Pembangunan dan Tugas Fungsi K/L dan Daerah. 2. Dengan Redesign Sistem Penganggaran tidak dibutuhkan fasilitas “Tagging”, namun apabila diperlukan, fasilitas tagging dapat dilakukan secara terbatas. 3. Rumusan nomenklatur baik untuk program/outcome/ kegiatan/output mencerminkan “real work (eye catching)”. 4. Redesign Sistem Penganggaran merupakan upaya untuk penguatan penerapan penganggaran berbasis kinerja
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Dr. Zar Rdj
you can want focus on doing things in a digital way but if you don't have the support behind you ceo and board and really have then driving you to do what you do with focus on digital, you can beat you head against the wall an not get anywhere. i dont want underestimate how important senior leadership and board support is able to be able to do this and to be successfull at it nancy J. Luquette
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Dr. Zar Rdj
Standar 1300 Program Asurans dan Peningkatan Kualitas Kepala audit intern harus mengembangkan dan memelihara program asurans dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek aktivitas audit internal Tidak ada strategi manajemen talenta yang mulai dan selesai cukup dengan satu episode; hal ini harus menjadi pembahasan berkelanjutan, inklusif, dan positif di mana semua pihak dipersatukan oleh keinginan untuk memberikan nilai bagi organisasi. Perspektif ini, disertai dengan implementasi dari beberapa strategi yang disorot dalam tulisan ini, harus dapat membuat manajemen talenta tidak menjadi sesuatu yang ditakuti. Bahkan dalam lanskap yang dihadapi audit intern saat ini, para pemimpin audit sudah memiliki perangkat untuk menata fungsi audit mereka, dan organisasi mereka, untuk menggapai keberhasilan.
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Dr. Zar Rdj
GLOBAL PERSPECTIVES AND INSIGHTS Isue-6 Meningkatkan Dampak Strategis Audit Internal 1. Tantangan berat dan sesungguhnya adalah untuk menjelaskan kepada Pimpinan mengenai implikasi disrupsi yang akan datang tersebut, sehingga organisasi dapat meresponnya. (Carolyn Saint, IIA–North America) 2. Jika fungsi audit terperosok dengan kekhawatiran kepatuhan seketika, maka CAE tidak dapat mengabdikan lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan disrupsi dan menjadi penasehat yang terpercaya. (Anna Cristina Zambrano, IIA–Colombia) AUDITOR INTERNAL NAVIGATOR DI ERA DISRUPTIV Presiden IIA Indonesia – Hari Setianto, Ak, MSocSc, QIA, CIA, CCSA, CFSA, CGAP, CRMA, CISA, CRMP, CFE 1. Menyikapi perubahan yang dinamis saat ini, APIP harus semakin intens mengembangkan Audit melalui Teknologi Informasi, metode sampling sebaiknya semakin ditinggalkan karena harus mengarah ke data analytic 2. Di era disruptive, organisasi harus memiliki Internal Auditor Agile. Seorang internal auditor agile tidak hanya fokus terhadap metode selisih stok dan sebagainya, namun ia mampu melihat bagaimana risiko kedepannya, sehingga organsiasi bisa menghadapi dan mengantisipasi risiko-risiko (trusted advisor)
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Dr. Zar Rdj
The Institute of Internal Auditor (IIA) pada tahun 2005 menerbitkan Global Technology Audit Guide (GTAG) No.3 dengan judul Continuous Auditing: Implications for Assurance, Monitoring, and Risk Assessment. Gagasan Continuous Auditing muncul untuk memberi solusi atas kelemahan proses dalam audit konvensional (traditional auditing). Internal Auditing konvensional umumnya dilakukan berdasarkan siklus operasional organisasi, dimana audit dilakukan jauh setelah transaksi yang diaudit terjadi, dan prosedur audit umumnya menggunakan pendekatan Sampling.
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Dr. Zar Rdj
Mehr von Dr. Zar Rdj
(20)
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Meningkatkan peran audit internal fungsi peran digital
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Gpi talent-management-indonesian (Mengoptimalkan Manajemen Talenta dalam Lan...
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)