SlideShare a Scribd company logo
1 of 266
Download to read offline
• Poppy K. Devi • Siti Kalsum
• Masmiani • Hasmiati Syahrul




KIMIA 1
 Kelas X SMA dan MA




            PUSAT PERBUKUAN
            Departemen Pendidikan Nasional
                                             Hukum Dasar Kimia   1
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi Undang-undang




K I M IA 1
Kelas X SMA dan MA




Penulis                            :   Poppy K. Devi
                                       Hasmiati Syahrul
                                       Siti Kalsum
                                       Masmiani
Penelaah                           :   Liliasari
Editor                             :   Lilis Suryani
Desain Sampul                      :   Guyun Slamet
Ilustrator                         :   Beni
Perwajahan                         :   Beni
Ukuran Buku                        :   17,5 x 25 cm


540.7
 POP      POPPY K. Devi
  k              Kimia 1: Kelas X SMA dan MA / penulis, Poppy K. Devi…[et al]
             ; editor, Lilis Suryani ; ; illustrator, Beni.
             — Jakarta : Pusat Perbukuan,
             Departemen Pendidikan Nasional, 2009
                 vii, 254 hlm. : ilus. ; 25 cm.

                 Bibliografi : hlm. 252
                 Indeks
                 ISBN 978-979-068-725-7 (nomor jilid lengkap)
                 ISBN 978-979-068-727-1

                 1. Kimia-Studi dan Pengajaran I. Judul
                 II.Lilis Suryani    III. Beni




Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit PT. Remaja Rosdakarya

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahu 2009

Diperbanyak oleh ....




iiKimia Kelas X SMA dan MA
KATA      SAMBUTAN




          Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui
situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
          Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007.
          Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
          Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan
bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa
dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di
luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
          Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.


                                               Jakarta, Juni 2009
                                               Kepala Pusat Perbukuan




                                                   Hukum Dasar Kimia     iii
KATA         PENGANTAR




Ilmu Kimia merupakan salah satu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui
belajar kimia dapat dikembangkan keterampilan intelektual dan psikomotor yang
dilandasi sikap ilmiah. Keterampilan intelektual yang menyangkut keterampilan
berpikir rasional, kritis, dan kreatif dapat dikembangkan melalui belajar yang tidak
lepas dari aktivitas membaca. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penulis
mencoba untuk membuat buku Kimia SMA ini.

       Materi kimia di dalam buku ini disajikan melalui cara yang mudah dipahami
siswa dengan contoh-contoh yang berkaitan dengan masalah kimia dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi
dasar kimia, pada setiap bab disajikan bagan konsep yang menggambarkan
konsep-konsep inti pada materi , deskripsi materi, kegiatan yang sederhana
tetapi dapat meningkatkan keterampilan proses bagi siswa, info kimia, rangkuman,
kata kunci, contoh soal, serta latihan soal bentuk pilihan ganda dan uraian. Selain
itu dilengkapi dengan tugas yang dapat digunakan untuk penilaian portofolio.

     Penggunaan buku kimia ini dalam belajar adalah untuk melatih siswa berpikir
rasional, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah dalam IPA.

     Buku ini ditulis oleh beberapa penulis yang sudah berpengalaman mengajar
dan menulis buku Kimia serta mengacu pada referensi yang bersifat internasional
dan terkini. Harapan penulis, mudah-mudahan buku ini dapat membantu siswa
belajar dan membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya untuk memotivasi
siswa belajar Ilmu Kimia dan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
mampu dalam memajukan bangsa dan negara.

     Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada para guru dan pengguna
buku ini. Untuk meningkatkan kualitas buku ini, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun.



                                                          Bandung, Juli 2007



                                                                Penulis



ivKimia Kelas X SMA dan MA
DAFTAR          ISI


KATA SAMBUTAN                                                           iii
KATA PENGANTAR                                                          iv
DAFTAR ISI                                                              iv

BAB I     Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                         1
          A. Perkembangan Tabel Periodik Unsur                           3
          B. Golongan, Periode, Nomor Atom, Nomor Massa,
              Massa Atom Relatif dalam Tabel Periodik Unsur              9
          C. Perkembangan Teori Atom                                    18
          D. Struktur Atom                                              21
          E. Sifat Unsur                                                25
          F. Keperiodikan Sifat Unsur                                   29
          Rangkuman                                                     35
          Evaluasi Akhir Bab                                            36

BAB II    Ikatan Kimia                                                 43
          A. Kestabilan Unsur-Unsur                                    45
          B. Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen                             48
          C. Sifat Fisis Senyawa Ion dan Kovalen                       57
          D. Kepolaran Senyawa Kovalen                                 60
          E. Ikatan Logam                                              62
          Rangkuman                                                    63
          Evaluasi Akhir Bab                                           64

BAB III   Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi                       69
          A. Rumus Kimia                                               71
          B. Tata Nama Senyawa Kimia                                   75
          C. Persamaan Reaksi                                          82
          Rangkuman                                                    87
          Evaluasi Akhir Bab                                           88

BAB IV    Hukum Dasar Kimia                                             91
          A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)                    93
          B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)                    94
          C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)                96
          D. Hukum Perbandingan Volum (Gay Lussac)                     100
          E. Hipotesis Avogadro                                        102
          Rangkuman                                                    104
          Evaluasi Akhir Bab                                           105

                                                   Hukum Dasar Kimia     v
BAB V      Perhitungan Kimia                                       109
           A. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif         111
           B. Penentuan Rumus Kimia Senyawa
               Berdasarkan Ar dan Mr                               113
           C. Mol                                                  114
           D. Penerapan Hukum Gay Lussac, Avogadro,
               dan Konsep Mol pada Perhitungan Kimia               121
           E. Perhitungan Kimia dengan Reaksi Pembatas             124
           F. Penentuan Kadar Zat, Rumus Empiris, Rumus Molekul,
               dan Air Hidrat Berdasarkan Konsep Mol               127
           Rangkuman                                               129
           Evaluasi Akhir Bab                                      130

Soal Evaluasi Semester I                                           135

BAB VI     Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit                    143
           A. Komponen Larutan                                     145
           B. Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan                 145
           C. Kekuatan Larutan Elektrolit                          147
           D. Senyawa-Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit         148
           Rangkuman                                               151
           Evaluasi Akhir Bab                                      151

BAB VII Reaksi Oksidasi-Reduksi                                    155
        A. Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi                          157
        B. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi         162
        C. Penerapan Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi                164
        Rangkuman                                                  165
        Evaluasi Akhir Bab                                         166

BAB VIII Kekhasan Atom Karbon                                      171
         A. Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon                 173
         B. Kekhasan Atom Karbon dalam Senyawa Karbon              175
         Rangkuman                                                 178
         Evaluasi Akhir Bab                                        178

BAB IX     Alkana, Alkena, dan Alkuna                              181
           A. Alkana                                               183
           B. Alkena                                               191
           C. Alkuna                                               196
           D. Reaksi-Reaksi pada Alkana, Alkena, dan Alkuna        199



viKimia Kelas X SMA dan MA
Rangkuman                                                 204
         Evaluasi Akhir Bab                                        204

BAB X    Minyak Bumi                                               209
         A. Proses Pembentukan Minyak Bumi                         211
         B. Komponen Utama Minyak Bumi                             212
         C. Pengolahan Minyak Bumi                                 214
         D. Bensin Sebagai Bahan Bakar                             217
         E. Daerah-Daerah Pengilangan Minyak Bumi
             dan Gas Bumi di Indonesia                             219
         Rangkuman                                                 219
         Evaluasi Akhir Bab                                        220

BAB XI   Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam
         Kehidupan Sehari-Hari                                     223
         A. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Pangan                   225
         B. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Sandang                  226
         C. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Papan                    227
         D. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Perdagangan              229
         E. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Seni dan Estetika        231
         Rangkuman                                                 232
         Evaluasi Akhir Bab                                        232

Soal Evaluasi Semester II                                          235

LAMPIRAN 1: TABEL UNSUR                                            241
LAMPIRAN 2: SIFAT FISIK UNSUR                                      243
LAMPIRAN 3: KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI AKHIR BAB                  244
GLOSARIUM                                                          247
DAFTAR PUSTAKA                                                     252
INDEKS                                                             253




                                               Hukum Dasar Kimia     vii
Kimia Kelas X SMA dan MA
Bab I
Tabel Periodik Unsur
dan Struktur Atom




                                        Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change

       Pola keperiodikan alami. Ukuran spiral kulit siput bertambah besar secara
       teratur, hal ini mirip dengan keteraturan pada tabel periodik.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:
1.   menjelaskan perkembangan tabel periodik unsur,
2.   menjelaskan pengertian golongan dan periode pada tabel periodik unsur,
3.   membedakan nomor atom dan nomor massa,
4.   menjelaskan pengertian massa atom relatif suatu unsur,
5.   menjelaskan perkembangan teori atom,
6.   membedakan partikel-partikel yang ada pada atom,
7.   menentukan konfigurasi elektron suatu atom pada kulitnya,
8.   menentukan elektron valensi suatu atom,
9.   membedakan sifat unsur-unsur logam, nonlogam, dan semi logam,
10. menjelaskan sifat-sifat periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya.



                                             Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom
                                          Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                            1
PETA KONSEP




                                            Tabel Periodik Unsur


                                               berkembang mulai

                         Tabel Periodik Unsur Lavoisier, Triade Dobereiner,
                     Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur L. Meyer, Mendeleev

                                                       sampai

                                        Tabel Periodik Unsur Modern


                  terdapat                            mempunyai                       menjelaskan



            Lambang                                                                  Keperiodikan
                                        Golongan                    Periode
           Atom-Atom                                                                  Sifat Unsur
                                        menunjukkan               menunjukkan


            yang memiliki
                                         Elektron                   Jumlah
                                         Valensi                     Kulit


     Nomor                         Nomor
     Atom                          Massa
sama dengan                      menunjukkan
   jumlah                          jumlah        menjelaskan                               berupa


    Elektron         Proton       Neutron          Massa
                                                Atom Relatif
     tersusun
                                                                berkaitan
      dalam
                                                                 dengan
    Konfigurasi
     Elektron
                                            Jari-Jari             Energi        Afinitas        Keelektro-
    diterangkan
                                             Atom                Ionisasi       Elektron        negatifan
       dengan

                             membahas                             digambarkan
    Teori Atom                                  Atom                 dengan     Model Atom




2               Kimia Kelas X SMA dan MA
P     ada saat ini telah ditemukan lebih dari seratus unsur dan begitu banyak
      senyawa kimia yang telah disintesis. Bagaimana agar kita mudah mempelajari
unsur-unsur itu? Para ahli kimia telah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
sifat-sifat kimia dan fisika yang mirip atau sama.
     Untuk mempelajari pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifatnya dapat
digunakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur berkembang mulai dari cara
pengelompokan yang sederhana sampai yang lengkap. Tabel periodik yang
digunakan sekarang adalah tabel periodik modern yang disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat unsur. Pada tabel periodik modern,
unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode.
     Pada tabel periodik unsur, lambang unsur dilengkapi dengan nomor atom
dan massa atom. Dari data tersebut kita dapat menentukan struktur atom suatu
unsur seperti jumlah proton, neutron, elektron, dan konfigurasi elektronnya.
     Dalam tabel periodik unsur kita dapat mempelajari sifat unsur seperti logam,
metaloid, nonlogam, dan sifat periodik yaitu jari-jari, energi ionisasi, afinitas elektron,
dan keelektronegatifan.



A. Perkembangan Tabel Periodik Unsur
    Pengelompokan unsur-unsur dimulai oleh Antoine Lavoisier yang
mengelompokkan unsur menjadi logam dan bukan logam. Selanjutnya
pengelompokan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan
Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer dan
Mendeleev, serta Tabel Periodik Unsur Modern.



1. Tabel Periodik Unsur Antoine Lavoisier
    Antoine Lavoisier pada tahun 1789, seorang ahli kimia Perancis membagi
unsur-unsur menjadi empat kelompok. Untuk mengenal pengelompokannya,
perhatikan Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Pengelompokan unsur oleh Antoine Lavoisier

    Kelompok I            Kelompok II            Kelompok III              Kelompok IV

     Hidrogen               –                     Arsen                       –
     Oksigen                –                     Argentus                    Alumina
     Nitrogen               Karbon                Bismut                      Barit
     Cahaya                 Fluor                 Kobalt                      Kapur
     Kalor                  Klor                  Nikel                       Silika
                            Fosfor                Plumbum                     Magnesia
                            Sulfur                Timah
                                                  Seng
                                                           Sumber: Maria James, Chemical Connections



                                        Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                   3
Pada Tabel 1.1 tertera cahaya dan kalor yang bukan unsur. Pada kelompok
IV dimasukkan senyawa yang belum dapat diuraikan menjadi unsur yang dikenal
sekarang.



2. Hukum Triade Dobereiner
      J.W. Dobereiner pada tahun 1817 mengelompokkan unsur yang mempunyai
sifat sama, tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade.
      Untuk mempelajari hukum ini lakukan kegiatan berikut.

KEGIATAN 1.1   Interpretasi Data
    Hukum Triade Dobereiner
    Berikut ini ada tiga kelompok unsur dalam satu golongan, amati massa
    unsur masing-masing dalam kelompoknya.

                      6,96          40             35,5
                             Li          Ca              Cl
                      23            80             80
                           Na            Sr          Br
                      39,1          137            127
                             K           Ba             I
                                                   Sumber: Maria James,Chemical Connections


    1.   Jumlahkan massa Li dengan massa K kemudian bagi dua. Bandingkan
         hasilnya dengan massa Na! Selanjutnya jumlahkan massa Ca dengan
         Ba dan bagi dua, bandingkan hasilnya dengan massa Sr. Lakukan hal
         yang sama untuk Cl, Br, I.
    2.   Kesimpulan apa yang didapat dari pengelompokan ketiga unsur
         tersebut?
    3.   Apa yang dimaksud dengan Hukum Triade Dobereiner?



      Dobereiner mencoba mengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat
sama berdasarkan kenaikan massa atomnya, ternyata didapat keteraturan. Jika
tiga unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka massa unsur
yang kedua sama dengan massa rata-rata unsur pertama dan ketiga. Pernyataan
ini dikenal dengan nama Hukum Triade Dobereiner.

Contoh:
Pada kelompok unsur Li, Na, dan K

Massa atom Na     = massa atom Li + massa atom K
                                  2
                      6, 96 + 39,1
                  =                = 23,03    23
                            2

4        Kimia Kelas X SMA dan MA
3. Hukum Oktaf Newlands
    Pada tahun 1863, J.W. Newlands mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan
massa atomnya. Bagaimana keteraturan yang ditemukannya? Coba diskusikan
pengelompokannya melalui kegiatan berikut!

KEGIATAN 1.2 Interpretasi         Data
    Hukum Oktaf Newlands
    Perhatikan tabel unsur-unsur yang dikelompokkan oleh Newlands berikut:

     1          2        3        4         5        6        7
          H         Li       Be        B        C         N        O
     8          9        10       11        12       13       14
          F         Na       Mg        Al       Si        P        S
     15         16       17       18        19       20       21
         Cl         K        Ca        Cr       Ti       Mn       Fe
     22         23       24       25        26       27       28
      Co & Ni       Cu       Zn        Y        In       As       Se
     29         30       31       32        33       34       35
         Br         Rb       Sr   Ce & La Zn         Nl & Mn Ro & Ru
                                                              Sumber: Maria James, Chemical Connections

    Pada tabel tersebut unsur yang terdapat dalam satu kolom, dari atas ke
    bawah memiliki sifat yang mirip.

    Pertanyaan:
    1. Kalau unsur diurutkan, pada urutan ke berapa unsur yang memiliki
        sifat yang mirip?
    2. Pengelompokan ini dinamakan Hukum Oktaf, coba jelaskan!


     Dari pengelompokan ini ternyata unsur yang kedelapan memiliki sifat yang
mirip dengan unsur yang pertama, begitu juga unsur yang kesembilan sifatnya
mirip dengan unsur yang kedua, dan seterusnya. Contohnya, unsur H sifatnya
mirip dengan unsur F dan Cl, unsur Li mirip dengan Na dan K, serta unsur Be
mirip dengan Mg.
     Pengulangan ini oleh Newlands disebut Hukum Oktaf karena dia
membandingkan pengulangan sifat unsur dengan tangga nada atau oktaf pada
lagu. Newlands memelopori penyusunan unsur-unsur yang sifatnya mirip pada
kolom vertikal. Kelemahan hukum oktaf yaitu pengulangan setiap 8 unsur hanya
cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil. Selain itu masih ada unsur-
unsur yang berimpitan pada urutan yang sama.



                                            Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                        5
4. Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer
    Pada tahun 1870, Lothar Meyer mencoba membuat daftar unsur-unsur dengan
memperhatikan sifat fisika yaitu volum atom. Dia membuat grafik volum atom
unsur terhadap massa atomnya.
    Untuk mempelajarinya lakukan kegiatan berikut.

KEGIATAN 1.3                   Interpretasi Data
     Lothar Meyer
     Amati grafik berikut ini. Grafik ini disebut lengkung Meyer.

                                                                                                                                    Cs




                                                                                          Rb




                                                             K
      Volum atom cm3




                                                                                                                                          Ba

                                                                                               Sr

                                                                                               Y                                I
                                                                                                    Zr                    Te
                                             Na                  Ca                       Br
                                                                                                                     Sn             Sb
                                                                                    Se
                                                       Cl                                            Nb
                                                                                         As                     Cd         In
                                                            S
                         Li                        P                           Ga
                                                                                                            Rh       Ag
                                         Mg             Si
                                                                  V          Zn
                                                  Al                 Fe                                    Ru   Pd
                                                                 Cr       Cu
                               Be
                                                                  Mn     Ni
                              B                                       Co
                                    C

                                        20                  40          60           80              100             120                 140
                                                                                                     Sumber: Hiskia, Sistem Periodik, ITB
                                                                      Massa atom relatif

     Pertanyaan:
     1. Unsur apa saja yang berada di puncak lengkung grafik Meyer?
     2. Unsur apa saja yang berada pada titik pertama dan kedua sebelum
         puncak grafik Meyer?

     Pada lengkung Meyer, unsur-unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs menempati
kedudukan yang setara, yaitu di puncak. Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba berada di titik
kedua dari puncak. Ternyata unsur-unsur yang letaknya setara memiliki sifat yang
mirip.


6                      Kimia Kelas X SMA dan MA
5. Tabel Periodik Unsur Mendeleev
                                                                   Dimitri Ivanovich Mendeleev pada
                                                              tahun 1869 di Rusia mengemukakan
                                                              hubungan antara massa unsur dengan
                                                              sifat unsur. Dalam mempelajari ke-
                                                              periodikan unsur-unsur, Mendeleev
                                                              selain menggunakan sifat fisika juga
                                                              menggunakan sifat kimia.
                                                                   Pada penelitiannya seperti New-
                                                              lands, Mendeleev juga menyusun
                                                              unsur menurut kenaikan massa atom
       Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular
       Nature of Matter and Change                            relatifnya dan dia menemukan adanya
                                                              perubahan sifat secara periodik.
Gambar 1.1 Mendeleev

     Kelebihan tabel periodik unsur Mendeleev adalah sebagai berikut.
a.   Merupakan sistem periodik pertama yang disusun dalam bentuk tabel yang
     terdiri dari delapan lajur vertikal atau golongan dan tujuh deret horisontal
     atau periode. Selanjutnya disebut tabel periodik unsur Mendeleev.

b.   Ada tempat yang kosong bagi unsur-unsur yang diramalkan akan ditemukan
     dan diberi nama eka boron, eka aluminium, dan eka silikon. Ramalan tersebut
     terbukti dengan ditemukannya Scandium (1879), Galium (1875),dan Germa-
     nium (1886). Contoh ramalan Mendeleev untuk Germanium yang disebut
     eka silikon tertera pada Tabel 1.2.

     Tabel 1.2 Ramalan Mendeleev tentang sifat unsur germanium

                    Sifat                               Eka Silikon                 Germanium
                                                       (Mendeleev)                   (Winkler)

        Massa atom                                     72,00                    72,30
        Massa jenis                                    5,50                     5,42
        Volum atom                                     13,00 cc                 13,22 cc
        Warna                                          abu-abu tua              putih keabu-abuan
        Massa jenis oksida                             4,70                     4,70
        Massa jenis klorida                            1,90                     1,89
        Titik didih klorida                            100 C                    86 C

                                                                       Sumber: Maria James, Chemical Connections




c.   Dapat menempatkan unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn dalam golongan
     tersendiri setelah golongan gas mulia ditemukan.


                                                      Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                 7
Tabel periodik unsur Mendeleev digambarkan seperti berikut.

Tabel 1.3 Tabel periodik unsur Mendeleev

    Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Golongan V Golongan VI Golongan VII     Golongan VIII

1   H1
2   Li 7          Be 9,4     B 11         C 12         N 14       O 16        F 19
3   Na 23         Mg 24      Al 27,3      Si 28        P 31       S 32        Cl 35,5
4   K 39          Ca 40      –44          Ti 48        V 51       Cr 52       Mn 55       Fe 56, Co 59
                                                                                          Ni 59, Cu 63
5   (Cu 63)       Zn 65      –68          –72          As 75      Se 78       Br 80
6   Rb 85         Sr 76      ?Yt 88       Zr 90        Nb 94      Mo 96       –100        Ru 104, Rh 104
                                                                                          Pd 105,Ag 108
7   (Ag 108)      Cd 112     In 113       Sn 118       Sb 122     Te 128      I 127
8   Cs 133        Ba 137     ?Di 138      ?Ce 140      –          –           –           ––
                                                                                          ––
9   –             –          –            –            –          –           –
10 –              –          ?Er 178      ?La 180      Ta 182     W 184       –           Os 195, Ir 197
                                                                                          Pt 198, Au 199
11 (Au 199)       Hg 200     Tl 204       Pb 207       Bi 208     –
12 –              –          –            Th 231       –          U 240       –           ––
                                                                              –           ––
                                                                   Sumber: Maria James, Chemical Connections

    Selain keunggulan, tabel periodik unsur Mendeleev mempunyai beberapa
kelemahan yaitu sebagai berikut.
a. Ada beberapa urutan unsur yang terbalik jika ditinjau dari bertambahnya massa
    atom relatif, misalnya Te (128) ditempatkan sebelum I (127).
b. Triade besi (Fe, Co, Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, Pd), dan triade platina
    (Os, Ir, Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII. Di antara unsur-unsur golongan
    ini hanya Ru dan Os yang mempunyai valensi 8.

6. Tabel Periodik Unsur Modern
      Tabel periodik unsur yang digunakan sekarang yaitu Tabel Periodik Unsur
Modern. Setelah tabel periodik unsur Mendeleev, pada tahun 1915 Henry Moseley
menemukan nomor atom dan menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik
berdasarkan kenaikan nomor atom. Beberapa penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara nomor atom dengan sifat-sifat unsur, maka tabel periodik
Mendeleev perlu penyempurnaan. Pada tabel periodik unsur modern unsur disusun
dalam golongan dan periode.
      Ada dua sistem yang digunakan pada penomoran golongan yaitu sistem
Amerika dan sistem IUPAC. Sistem Amerika menggunakan angka Romawi I sampai
VIII, masing-masing terdiri dari golongan A dan B. Sistem IUPAC (International Union
Pure and Applied Chemistry) menggunakan angka Arab 1 sampai dengan 18.

8             Kimia Kelas X SMA dan MA
Oleh karena sistem penomoran golongan IUPAC belum memasyarakat di
kalangan ahli kimia, maka penggolongan sistem Amerika lebih banyak digunakan,
begitu juga di Indonesia.
    Tabel periodik unsur modern digambarkan sebagai berikut.


                                                  TABEL PERIODIK UNSUR-UNSUR
                   IA                                                                                                                                                                                                                                                             VIIIA
  LOGAM
                 1 1,00797                                                                                                                                                                                                                                                        2    4,0026
                             1                                                                                                                                                                                                                                                                0


             1 H                                                                                                                                                                                                                                                                        He
                  Hidrogen         IIA                                                                                                                                                                IIIA           IVA          VA             VIA     Helium  VIIA
                 3    6,939 4       9,0122                                                                                                                                                        5    10,811 6 12,01115 7 14,0067 8 15,9994 9 18,9984 10 20,183
 SEMILOGAM                   1            2                                                                                                                                                                   3             4,2      3,5,4,2               -2               -1                0

             2 Li                  Be                                                                                                                                                                  B               C           N                O              F                   Ne
                   Litium   Berilium                                                                      GOLONGAN                                                                                   Boron     Karbon   Nitrogen   Oksigen    Fluor     Neon
                11 22,9898 12 24.312                                                                                                                                                              13 26,9815 14 28,086 15 30,9738 16 32,064 17 35,453 18 39,948
 NONLOGAM                    1            2                                                                                                                                                                   3              4          3,5,4           2,4,6           1,3,5,7               0


             3 Na                  Mg                                                                                                      VIII B                                                     Al               Si          P                S             Cl                   Ar
                  Natrium Magnesium           IIIB               IVB          VB             VIB            VIIB                                                        IB            IIB      Aluminium Silikon  Fosfor   Belerang   Klor     Argon
                19 39,102 20 40,08 21 44,956 22                   47,90 23 50,942 24 51,996 25 54,938 26 55,847 27 58,847 28                                 58,71 29    63,54 30       65,37 31 69,72 32 72,59 33 74.922 34 78,96 35 79,909 36 83,80
                             1            2             3             3,4        2,3,4,5            2,3,6      2,3,4,6,7            2,3              2,3         2,3         2,1             2                3              4           3,5            -2,4,6             1,5                0
   P
   E
             4 K                   Ca           Sc               Ti            V               Cr            Mn              Fe               Co            Ni          Cu            Zn              Ga              Ge          As               Se             Br                   Kr
                  Kalium   Kalsium Skandium Titanium Vanadium    Krom    Mangan     Besi      Kobal     Nikel   Tembaga     Seng      Galium Germanium Arsen       Selenium    Brom      Kripton
   R            37 85,47 38 87,62 39 88,905 40 91,22 41 92,906 42 95,94 43
                             1            2             3              4
                                                                              98 44 101,07 45 102,905 46 106,4 47 107,870 48 112,40 49 114,82 50 118,69 51 121,75 52 127,60 53 126,904 54 131,30
                                                                                    5,3         6,5,4,3,2             7        2,3,4,6,8            2,3,4        2,4            1            2                3             2,4          3,5            -2,4,6            1,57                0
   I
   O
             5 Rb                  Sr           Y                Zr           Nb              Mo              Tc              Ru              Rh            Pd          Ag            Cd               ln             Sn          Sb               Te               l                  Xe
                 Rubidium Stronsium            Itrium         Zirkon   Niobium Molibdenum Teknesium Rutenium Rodium    Paladium    Perak    Kadmium    Indium    Timah    Antimon   Telurium     Iodium      Xenon
   D            55 132,905 56 137,34                        72 178,49 73 180,948 74 183,85 75 186,2 76 190,2 77 192,2 78 195,09 79 196,967 80 200,59 81 204,37 82 207,19 83 208,98 84     210 85      210 86     222
                             1            2                            4               5        2,3,4,5,6     -1,2,4,6,7       2,3,4,6,8        2,3,4,6          2,4         1,3            1,2              1,3            2,4          3,5              2,4           1,3,5,7               0
   E
             6 Cs                  Ba         57-71              Hf            Ta              W             Re              Os                Ir           Pt          Au            Hg              TI              Pb           Bi              Po             At                  Rn
                  Sesium     Barium                           Hafnium   Tantalum Wolfram         Renium     Osmium     Iridium     Platina     Emas    Air Raksa   Talium     Timbal    Bismut   Polonium                                                        Astatin              Radon
                87     223 88     226                       104 261,11 105 262,114 106 263,114 107 262,12 108    265 109     265 110     271 111  272 112    277 113    284 114   285 115   288 116   292
                             1            2


             7 Fr                  Ra         89-103             Rf           Db              Sg             Bh              Hs               Mt            Ds          Rg           Uub              Uut            Uuq Uup Uuh
                 Fransium        Radium                     Rutherfordium    Dubnium       Seaborgium       Bohrium        Hassium         Meitnerium Darmstadium Roentgenium Ununbium Ununtrium                   Ununquadium Ununpentium      Ununhexium



                                                            57   138,91 58 140,12 59 140,907 60 144,24 61                         147 62 150,35 63 151,96 64 157,25 65 158,924 66 162,50 67 164,930 68 167,26 69 168,934 70 173,04 71 174,97
          Nomor atom                                                   3            3,4              3,4              3               3               2,3        2,3            3           3,4               3              3             3              2,3               2,3               3

       80 200,59
                       2,1
                                 Massa atom
                                 Tingkat oksidasi
                                                                 La           Ce               Pr            Nd              Pm              Sm             Eu          Gd            Tb              Dy              Ho           Er             Tm              Yb                   Lu
              Hg                 LAMBANG
                                                             Lantanum Serium Praseodimium Neodimium Prometium Samarium Europium Gadolinium Terbium Disprosium Holmium
                                                            89


                                                                 Ac
                                                                   227 90 232,038 91
                                                                         3


                                                                               Th
                                                                                     231 92 238,03 93
                                                                                       4


                                                                                              Pa
                                                                                                     4,5
                                                                                                          237 94

                                                                                                              U
                                                                                                                    242 95
                                                                                                                 3,4,5,6
                                                                                                                             243 96

                                                                                                                             Np
                                                                                                                                3,4,5,6
                                                                                                                                       247 97

                                                                                                                                              Pu
                                                                                                                                                 247 98
                                                                                                                                                3,4,5,6
                                                                                                                                                          249 99
                                                                                                                                                             3,4,5,6


                                                                                                                                                            Am
                                                                                                                                                                         Erbium
                                                                                                                                                                   254 100

                                                                                                                                                                        Cm
                                                                                                                                                                                3
                                                                                                                                                                                    Tulium
                                                                                                                                                                              253 101

                                                                                                                                                                                      Bk
                                                                                                                                                                                              Iterbium Lutesium
                                                                                                                                                                                         256 102
                                                                                                                                                                                            3,4
                                                                                                                                                                                                     254 103

                                                                                                                                                                                                      Cf
                                                                                                                                                                                                             257
                                                                                                                                                                                                              3


                                                                                                                                                                                                                      Es          Fm               Md             No                   Lr
          Air Raksa              NAMA                         Aktinium       Torium        Protaktinium     Uranium        Neptunium Plutonium Amerisium               Kurium       Berkelium Kalifornium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrensium




Gambar 1.2 Tabel periodik unsur modern


 Latihan 1.1
Selesaikan soal-soal berikut!
1. Jelaskan hukum triade menurut Dobereiner!
2. Jelaskan hukum oktaf dari Newlands!
3. Berikan contoh kelebihan tabel periodik unsur Mendeleev!
4. Jelaskan perbedaan daftar unsur-unsur yang disusun Lothar Meyer dengan
    Mendeleev!




B. Golongan, Periode, Nomor Atom, Nomor
   Massa, dan Massa Atom Relatif dalam Tabel
   Periodik Unsur
     Pada tabel periodik unsur, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan
periode. Setiap lambang unsur dilengkapi dengan nomor atom, nomor massa
atau massa atom relatif.



                                                                                                                            Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                                                                                                                            9
Perhatikan gambar berikut.
                                                                  Nomor atom
        IA
     1 1,00797
             1
                                                                 12 24,312                  Massa atom relatif
 1 H                                                                                   2 Bilangan oksidasi


 2 Li
     3
      Hidrogen
          6,939 4
             1




        Litium
                    IIA
                    9,0122

                    Be
                 Berilium
                          2
                                                                         Mg                 Lambang unsur


     11 22,9898 12 24,312
             1            2
                                                                   Magnesium                Nama unsur

 3 Na               Mg
       Natrium Magnesium       IIIB
     19 39,102 20 40,08 21 44,956
             1            2


 4 K                Ca          Sc
       Kalium   Kalsium Skandium
     37 85,47 38 87,62 39 88,905
             1            2


 5 Rb               Sr          Y
      Rubidium Stronsium       Itrium        Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change

Gambar 1.3 Penulisan lambang unsur, nama unsur, nomor atom,
dan massa atom relatif dalam tabel periodik unsur



1. Golongan dan Periode
    Pada tabel periodik unsur, lajur vertikal menunjukkan golongan unsur-unsur,
sedangkan lajur horisontal menunjukkan periode.

a. Golongan
    Pada tabel periodik unsur dikelompokkan menjadi golongan utama atau
golongan A dan golongan transisi atau golongan B.
    Perhatikan penggolongan unsur-unsur dalam tabel periodik unsur yang
terdapat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Penggolongan unsur-unsur

                              Lambang Golongan                                      Lambang Golongan
 Nama Golongan                                          Nama Golongan
                              Amerika    IUPAC                                     Amerika            IUPAC

Alkali                         IA          1                  Transisi                IIIB               3
Alkali Tanah                   IIA         2                  Transisi                IVB                4
Boron, Aluminium               IIIA        13                 Transisi                VB                 5
Karbon                         IVA         14                 Transisi                VIB                6
Nitrogen, Fosfor               VA          15                 Transisi                VIIB               7
Oksigen, Belerang              VIA         16                 Transisi                VIIIB              8
Halogen                        VIIA        17                 Transisi                VIIIB              9
Gas Mulia                      VIIIA       18                 Transisi                VIIIB              10
                                                              Transisi                IB                 11
                                                              Transisi                IIB                12

                                            Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change




10           Kimia Kelas X SMA dan MA
Golongan utama terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IA sampai dengan
VIIIA. Golongan unsur transisi terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IB sampai
dengan VIIIB. Untuk golongan VIIIB terdiri dari 3 lajur vertikal, sedangkan golongan
lainnya masing-masing 1 lajur vertikal.
     Unsur transisi berada di antara golongan IIA dan IIIA. Semua unsur transisi
bersifat logam dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti Fe,
Zn, Cu, Ni, Au, Cr, Mn, dan Ag.

b. Periode
    Berapa jumlah periode pada tabel periodik dan berapa unsur yang terdapat
pada masing-masing periode? Coba amati tabel periodik pada Gambar 1.2!
    Tabel periodik unsur terdiri dari 7 periode dan dua deret unsur terpisah di
bawah yaitu deret lantanida dan aktinida. Tiap periode terdiri dari beberapa unsur
dengan jumlah yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut.
1) Periode kesatu terdiri dari dua unsur yaitu H dan He.
2) Periode kedua terdiri dari 8 unsur yaitu: Li, Be, B, C, N, O, F, Ne.
3) Periode ketiga terdiri dari 8 unsur.
4) Periode keempat 18 unsur.
5) Periode kelima 18 unsur.
6) Unsur pada periode keenam terdiri dari unsur yang ada pada tabel utama
    ditambah unsur-unsur pada deret lantanida (no. 57 - 71), sehingga jumlahnya
    menjadi 32 unsur.
7) Unsur pada periode ketujuh juga terdiri dari unsur pada tabel utama ditambah
    unsur pada deret aktinida (no. 89 - 103), sampai saat ini jumlahnya 28
    unsur. Dengan ditemukannya unsur baru maka jumlah unsur dalam periode
    ini akan bertambah terus.



2. Nomor Atom dan Nomor Massa
    Lambang atom yang dilengkapi nomor atom dan nomor massa dapat dituliskan
dengan notasi sebagai berikut.


 A
             X = lambang atom
 Z   X       Z = nomor atom
             A = nomor massa

     Atom memiliki partikel-partikel penyusun atom yaitu proton, neutron, dan elektron.
Proton bermuatan positif, neutron bersifat netral, dan elektron bermuatan negatif.
     Apa makna dari nomor atom dan nomor massa pada lambang suatu unsur?
Untuk memahami makna nomor atom dan nomor massa, coba lakukan kegiatan
1.4.



                                      Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom      11
KEGIATAN 1.4    Prediksi
     Nomor Atom dan Nomor Massa
     Perhatikan bagan partikel-partikel penyusun atom pada unsur:
     1    4      7
     1H , 2 He , 3 Li berikut ini.

                             –
                                      –                                          –
                                            +                        +               –
                     +                          +               +        +
                                                    –       –

                     1                       4                      7
                     1H                      2 He                   3 Li
                (1p, 0n, 1e)              (2p, 2n, 2e)          (3p, 4n, 3e)


     Catatan: p = proton, n = neutron, e = elektron.

     Pertanyaan:
     1. Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada masing-masing atom
         H, He, dan Li pada unsur di atas?
     2. Nomor atom pada H, He, dan Li sama dengan jumlah partikel apa?
     3. Bagaimana dengan nomor massa dari unsur di atas? Carilah
         hubungannya dengan jumlah partikel masing-masing unsur!


    Hubungan jumlah partikel dasar dengan nomor atom dan nomor massa unsur
dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Hubungan partikel dasar dengan nomor atom dan nomor massa

 Nama Atom      Lambang Atom     No. Atom No. Massa Elektron Proton Neutron

  Hidrogen            1               1                 1       1            1           0
                      1H

  Helium              4               2                 4       2            2           2
                      2 He

  Litium              7               3                 7       3            3           4
                      3 Li


     Jumlah partikel dasar pada atom berhubungan dengan nomor atom dan nomor
massa unsur. Dari Tabel 1.5 dapat disimpulkan hubungan antara nomor atom
dengan partikel-partikel dasar atom dan hubungan nomor massa dengan partikel-
partikel dalam atom yaitu sebagai berikut.

             Nomor atom (Z)      =        Jumlah proton atau jumlah elektron
             Nomor massa (A)     =        Jumlah proton + jumlah neutron
                                 =        Jumlah nukleon



12         Kimia Kelas X SMA dan MA
Jumlah neutron adalah selisih nomor massa dengan nomor atom.

                                 Jumlah neutron = A – Z


 Contoh Soal
Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari unsur 39 K .
                                                         19

Penyelesaian:
39
19 K mempunyai nomor massa = 39 dan nomor atom = 19.
Jadi, jumlah proton = nomor atom = 19
      jumlah elektron    = 19
      jumlah neutron     = nomor massa – nomor atom
                         = 39 – 19
                         = 20


 Latihan 1.2
Salin tabel berikut dan lengkapilah!

    Nama         Lambang      Jumlah       Jumlah       Jumlah      Nomor Massa
    Unsur          Atom       Proton       Elektron     Neutron     Atom Atom

 Magnesium         24            12            12          12         12        24
                   12 Mg

 Fosfor             31           ...           15          ...        ...       ...
                    15 P

 Klor               ...          17            ...         ...        ...       35

 Tembaga            ...          ...           ...         ...        29        63

 Timbal             ...          ...           ...        126         ...       208

 Emas               ...          ...           79          ...        ...       197




3. Isotop, Isoton, dan Isobar
     Salah satu teori atom menurut Dalton menyatakan bahwa atom-atom unsur
akan mempunyai sifat yang sama. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar setelah
ditemukan spektrograf massa oleh F.W. Aston tahun 1919. Ternyata kebanyakan
unsur-unsur dalam senyawa mempunyai massa atom yang berbeda. Misalnya
untuk klor ada yang memiliki massa 35 sma, 36 sma, dan 37 sma.
     Selain itu, ada pula unsur-unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah
partikel yang sama. Untuk mempelajarinya amati Tabel 1.6.



                                       Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom     13
Tabel 1.6 Beberapa unsur dengan massa atom yang berlainan

     Unsur       No. Atom     Jumlah Neutron                    Massa Atom                 Lambang


       H              1                   0                              1                       1
                                                                                                 1H

                                          1                              2                       2
                                                                                                 1H

                                          2                              3                       3
                                                                                                 1H

       C              6                   6                             12                      12
                                                                                                 6C

                                          8                             14                      14
                                                                                                 6C

       O              8                   8                             16                      16
                                                                                                 8O

                                          9                             17                      17
                                                                                                 8O

                                          10                            18                      18
                                                                                                 8O

      Ne             10                   10                            20                     20
                                                                                               10 Ne

                                          11                            21                     21
                                                                                               10 Ne

                                          12                            22                     22
                                                                                               10 Ne
                                      Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change

    Dari Tabel 1.6 dapat dilihat bahwa setiap unsur mempunyai beberapa massa
atom misalnya atom H ada yang mempunyai massa atom 1, 2, dan 3. Unsur-
unsur tersebut disebut isotop. Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut.

   Isotop adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi massa
   atom yang berbeda.

      Partikel apa yang menyebabkan adanya isotop dari suatu unsur? Perhatikan
ilustrasi berikut.
                                                 + =        partikel proton
         –         –             –
                                                 – =        partikel elektron
       +             +         +
                                                     =      partikel neutron

     1              2           3
     1H             1H          1H
Gambar 1.4 Isotop hidrogen

    Ketiga isotop hidrogen dapat dibedakan dari jumlah partikel neutronnya. Dari
contoh-contoh isotop pada Tabel 1.6, perbedaan massa atom dari suatu nuklida
disebabkan oleh jumlah partikel neutronnya.


14         Kimia Kelas X SMA dan MA
Dari Tabel 1.6 dapat dilihat   14    dan   16    memiliki neutron yang sama yaitu
                                    6C          8O
8. Kedua unsur itu disebut isoton. Apakah kedua unsur itu mempunyai sifat yang
sama?

     Isoton adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron yang sama.

    Unsur    14    dan   14    memiliki nomor massa yang sama. Kedua unsur itu
              6C          7N
disebut isobar. Apakah kedua unsur ini mempunyai sifat yang sama?

   Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor
   atomnya berbeda.


Latihan 1.3
Salin tabel berikut, lengkapi, dan jawablah pertanyaannya.

     Unsur          Nomor Atom           Proton            Neutron      Massa Atom

       A                  6                6                    8               14
       B                  7               ...                   7               14
       C                  8                8                   ...              16
       D                  15              15                   ...              30
       E                  15              ...                  16               ...
       F                  16              16                   ...              32

Pertanyaan:
Tentukan kelompok unsur yang termasuk isotop, isoton, dan isobar pada tabel di
atas!



4. Massa Atom Relatif
     Massa atom relatif dalam kimia sangat penting untuk mengetahui sifat unsur
atau senyawa. Bagaimana cara menentukan massa atom relatif?
     Massa atom relatif yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan massa
atom unsur tersebut dengan massa atom yang dijadikan standar. Mula- mula dipilih
hidrogen sebagai atom standar karena merupakan atom teringan. Kemudian diganti
oleh oksigen karena atom oksigen dapat bersenyawa dengan atom lain. Syarat
atom yang massa atomnya dijadikan standar adalah harus atom yang stabil dan
murni, maka ditetapkan atom C-12 sebagai standar. Atom C-12 memiliki massa
                                                           1
12 satuan massa atom (sma). 1 sma sama dengan                  kali massa 1 atom C-12.
                                                          12




                                       Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom         15
Massa atom relatif diberi lambang A r dan dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.


                                                Massa 1 atom unsur X
                          Ar unsur X =
                                                  1                   12
                                                      massa atom           C
                                                 12


     Jadi massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa satu atom
                             1
unsur tersebut dengan            kali massa satu atom C-12.
                            12
     Massa atom relatif beberapa unsur dapat dilihat pada Tabel 1.7.

Tabel 1.7 Massa atom relatif beberapa unsur
 Nama                                 Ar                   Nama                                    Ar
             Lambang       Ar                                      Lambang            Ar
 Unsur                            (pembulat)               Unsur                               (pembulat)
Hidrogen        H       1,00797        1               Besi           Fe          55,874           56
Karbon          C       12,00          12              Seng           Zn          65,,37           65,5
Neon            Ne      20,183         20              Perak          Ag          107,870          108
Belerang        S       32,064         32              Emas           Au          196,967          197
Klor            Cl      35,453         35,5            Uranium        U           238,03           238
                                                                               Sumber: Ebbing, General Chemistry

    Bagaimana cara menghitung massa atom relatif berdasarkan rumus di atas?
Perhatikan contoh soal berikut.

 Contoh Soal
Hitung massa atom relatif Fe jika diketahui massa Fe = 55,874.

Penyelesaian:
                Massa 1 atom unsur Fe                  55,874
Ar unsur Fe =                                     =                = 55,874 dibulatkan menjadi 56.
                      1                12              1
                        massa   atom        C                 12
                     12                               12


     Massa atom relatif dapat ditentukan berdasarkan massa isotop-isotop unsur
di alam. Kelimpahan isotop unsur berbeda-beda. Perhatikan Tabel 1.8.

Tabel 1.8 Kelimpahan isotop unsur klor dan brom

     Unsur                                        Kelimpahan dalam %

                                                                                  37
      Klor                       75% isotop       35
                                                  17 Cl
                                                           dan 25% isotop         17 Cl

                                                      10                               11
      Brom                       19,6% isotop          5B   dan 80,4% isotop            5B




16         Kimia Kelas X SMA dan MA
Bagaimana cara menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan
unsur di alam? Perhatikan contoh soal berikut.

 Contoh Soal
1.   Di alam terdapat isotop tembaga dengan kelimpahan masing-masing 69,2%
     Cu yang memiliki massa 62,930 sma dan 30,8% Cu yang memiliki massa
     64,928 sma. Tentukan massa atom relatif dari tembaga!

     Penyelesaian:
     ArCu = (62,930 x 69,2%) + (64,928 x 30,8%) = 65,545.
2.   Di alam terdapat klor dalam dua isotop yaitu 75% klor-35 (35Cl) dengan 25%
     klor-37 (37Cl). Tentukan massa atom relatif Cl.

     Penyelesaian:
     Ar Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 35,5


 Latihan 1.4
Selesaikan soal-soal berikut!
1. Kelimpahan isotop boron di alam adalah 19,6% 10 B dan 80,4% 11B dengan
                                                     5                5
    massa 10 B = 10,0129 sma dan 11B = 11,0093 sma.
              5                       5
    a. Tentukan Ar boron
    b. Apakah Ar hasil perhitungan cocok dengan yang terdapat pada tabel
         periodik unsur?
                                              20
2. Neon di alam terdiri atas dua isotop yaitu 10 Ne dan 22 Ne . Jika massa atom
                                                        10
    relatif neon adalah 20,2 tentukan persentase isotop neon yang ringan.

     Bagaimana cara menentukan massa senyawa? Dengan mengetahui Ar unsur,
kita dapat menentukan massa relatif dari senyawa, karena senyawa merupakan
gabungan unsur-unsur dengan perbandingan yang tetap. Massa rumus relatif diberi
lambang Mr. Untuk menghitung Mr, perhatikan contoh berikut.

 Contoh Soal
Tentukan Mr dari karbon dioksida dan air!

Penyelesaian:
Rumus karbon dioksida = CO2                            CO2
Molekul CO2 terdiri dari 1 atom C dan 2 atom O
Ar C = 12 dan O = 16
Mr CO2 = (1 x 12) + (2 x 16) = 44
                                                       12
                                                         C + 16O + 16O



                                    Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom   17
Rumus air : H2O
Molekul H2O terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O.
Ar H = 1 dan O = 16
Mr H2O = (2 x 1) + (1 x 16) = 18

     Mr sangat diperlukan untuk menentukan massa zat-zat yang direaksikan dan
hasil-hasil reaksi dalam melakukan reaksi kimia yang akan dipelajari pada bab
selanjutnya. Berikut ini diberikan Mr dari beberapa senyawa.

Tabel 1.9 Mr beberapa senyawa

 Nama Senyawa              Rumus                           Mr

     Garam dapur          NaCl          (1 x Ar Na) + (1 x Ar Cl)
                                        (1 x 23) + (1 x 35,5) = 58,5

     Asam sulfat          H2SO4         (2 x Ar H) + (1 x Ar S) + (4 x ArO)
                                        (2 x 1) + (1 x 32) + (4 x 16) = 98

     Glukosa              C6H12O6       (6 x Ar C) + (12 x Ar H) + (6 x Ar O)
                                        (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180


 Latihan 1.5
Tentukan Mr dari senyawa-senyawa berikut.
a. NH3                                 e.      NaCl
b.    CH4                                 f.   CaCO3
c.    H2SO4                               g.   CH3COOH
d.    HNO3                                h.   Al2(SO4)3




C. Perkembangan Teori Atom
     Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur. Pada setiap partikel atom
terdapat partikel penyusun atom yang terdiri dari elektron, proton, dan neutron.
Gambaran posisi dan susunan partikel penyusun atom dalam suatu atom
berkembang dari temuan-temuan yang paling sederhana sampai yang rumit tetapi
dapat menggambarkan model atom yang sebenarnya. Gambaran ini disebut juga
teori atom. Teori atom sudah diungkapkan para ahli mulai dari beberapa abad
yang lalu. Perkembangan teori atom dari tahun ke tahun dapat digambarkan
dengan model atom seperti pada Gambar 1.5.



18          Kimia Kelas X SMA dan MA
–
                                                               –               –

                            –                      –       –                        –
                            – –               +                –       +       –
                              +                            –                        –
                            – –                     –
     Model atom                                                –               –           Model atom
  J. Dalton (1803)                       Model atom                                         modern
                                                                    Model atom
                     Model atom Thomson E. Rutherford                Rutherford
                                                                   dan Neils Bohr

                                                                   Sumber: Maria James, Chemical Connections

Gambar 1.5 Perkembangan model atom


     Perkembangan teori atom dapat dijelaskan sebagai berikut.


1. Teori Atom Dalton
     John Dalton pada tahun 1808 mengungkapkan sebagai berikut.

   a.    Semua materi mempunyai bagian terkecil yang disebut atom.
   b.    Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
   c.    Atom-atom suatu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan
         atom-atom unsur lain.
   d.    Pada pembentukan senyawa terjadi ikatan antara penyusun senyawa
         tersebut.
   e.    Atom-atom bergabung dengan perbandingan yang sederhana.



2. Teori Atom Thomson
    Sir J.J. Thomson tahun 1897 memperlihatkan elektron dengan teorinya
sebagai berikut.

   a.    Atom merupakan bola yang bermuatan positif, pada tempat-tempat
         tertentu ada elektron yang bermuatan negatif.
   b.    Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif.

     Teori atom Thomson ini dikenal dengan nama teori atom Roti Kismis.



3. Teori Atom Rutherford
   Ernest Rutherford tahun 1911 mengungkapkan model inti untuk suatu atom.
Pada model inti digambarkan atom sebagai ruangan kosong dengan inti yang
padat mengandung muatan positif terletak di pusat dan elektron beredar
mengelilingi inti. Teori atom Rutherford menerangkan sebagai berikut.


                                               Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom                 19
a.   Massa atom terpusat pada inti atom
     b.   Elektron beredar mengelilingi inti pada orbitnya atau kulitnya.
     c.   Ukuran atom sekitar 10–8 cm dan inti atom 10–13 cm.

   Model atom Rutherford ada kekurangannya yaitu, jika elektron-elektron terus
mengelilingi inti akhirnya akan kehilangan energi dan kemungkinan dapat
menumbuk inti.



4. Teori Atom Bohr
    Niels Bohr tahun 1913 bekerja dengan Rutherford memodifikasi model atom
dengan menambahkan bahwa elektron mengelilingi inti pada tingkat-tingkat energi
yang berbeda.
    Bohr mengungkapkan sebagai berikut.

     a.   Elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi tertentu yang
          disebut kulit elektron.
     b.   Elektron dapat pindah dari tingkat energi yang satu ke yang lain dengan
          melepaskan atau menyerap energi.

   Walaupun model atom Bohr menjelaskan bagaimana elektron tidak akan
menumbuk inti, model Bohr tidak berlaku untuk atom berelektron banyak!



5. Teori Atom Modern
     Teori atom modern berdasarkan mekanika quantum (tahun 1927) merupakan
kelanjutan hasil kerja Rutherford dan Bohr. Teori atom modern menyatakan sebagai
berikut.

     Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbital. Orbital menggambarkan
     daerah kebolehjadian ditemukannya elektron.



 Latihan 1.6
Selesaikan soal-soal berikut!
1.    Jelaskan teori atom yang diungkapkan oleh Dalton!
2.    Jelaskan teori atom Thomson dan Rutherford!
3.    Jelaskan kelemahan teori atom Rutherford!
4.    Jelaskan teori atom Bohr!



20          Kimia Kelas X SMA dan MA
D. Struktur Atom
     Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi
tertentu yang disebut kulit elektron.
     Bagaimana penyebaran elektron pada masing-masing kulit elektron tersebut?
Elektron tersusun pada masing-masing kulit dalam suatu konfigurasi elektron.
Untuk mempelajarinya, simaklah uraian berikut ini!



1. Konfigurasi Elektron
    Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada masing-masing orbitnya yang
dikenal sebagai kulit elektron. Jumlah kulit elektron suatu atom pada tabel periodik
unsur sesuai dengan nomor periode unsur atom tersebut, sedangkan jumlah
seluruh elektron sama dengan nomor atomnya.
    Kulit elektron diberi lambang K, L, M, N. Sesuai dengan posisinya dari inti, K
untuk kulit pertama, L kulit kedua, M kulit ketiga, dan N kulit keempat. Perhatikan
Gambar 1.6.
                                                        Berapa jumlah elektron yang
                                                    terdapat pada masing-masing kulit?
                                                    Untuk mempelajari jumlah elektron
                     +                              pada kulitnya perhatikan Gambar 1.6!
                           K
                             L                          Tentukan jumlah elektron maksi-
                               M                    mum pada masing-masing kulit!
                                   N
                                                    Berdasarkan gambar tersebut jumlah
                  Sumber: Ebbing, General Chemistry elektron maksimum pada masing-
Gambar 1.6 Susunan elektron menempati               masing kulit berbeda-beda yaitu
            kulitnya
                                                    sebagai berikut.
Pada kulit K jumlah maksimum elektron = 2 elektron
Pada kulit L jumlah maksimum elektron = 8 elektron
Pada kulit M jumlah maksimum elektron = 18 elektron
Pada kulit N jumlah maksimum elektron = 32 elektron

    Jumlah elektron yang dimiliki suatu atom sama dengan nomor atomnya.
Misalnya, unsur dengan nomor atom 19 memiliki 19 elektron.
    Susunan elektron pada masing-masing elektron disebut konfigurasi elektron.
Untuk memahami konfigurasi elektron, lakukan Kegiatan 1.5.


KEGIATAN 1.5 Analisis    Data
     Konfigurasi Elektron
     Perhatikan gambar berikut. Hitung jumlah elektron pada masing-masing
     kulit elektron untuk atom oksigen, argon, dan kalium dengan lambang 8O,
     18
       Ar, dan 19K, perhatikan juga konfigurasi elektronnya.


                                       Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom      21
8
               O = 2.6             18
                                     Ar = 2.8.8               19
                                                                K = 2.8.8.1

     Pertanyaan:
     1. Pada periode berapa letak oksigen, argon, dan kalium?
     2. Berdasarkan jumlah elektron maksimum pada kulitnya, bagaimana
         cara menyusun konfigurasi elektron?

      Oksigen memiliki 2 kulit elektron, maka oksigen terletak pada periode 2. Pada
kulit pertama berisi 2 elektron, kulit kedua berisi 6 elektron. Konfigurasi elektron
oksigen ditulis 2.6.
      Argon memiliki 3 kulit elektron, terletak pada periode 3. Pada kulit pertama
berisi 2 elektron, kulit kedua 8 elektron, kulit ketiga 8 elektron. Konfigurasi
elektronnya ditulis 2.8.8.
      Mengapa konfigurasi atom kalium 2.8.8.1 bukan 2.8.9? Hal ini karena ada
aturan yang menyatakan bahwa penyusunan konfigurasi elektron pada kulit terluar
maksimal 8 elektron. Demikian juga pada kalsium, konfigurasi elektron 20Ca adalah
2.8.8.2 bukan 2.8.10.
      Bagaimana konfigurasi elektron unsur lainnya? Perhatikan konfigurasi elektron
beberapa unsur pada Tabel 1.10.

Tabel 1.10 Konfigurasi elektron beberapa unsur

                                                           Konfigurasi Elektron
 Lambang                                Nomor
                   Nama Unsur
  Unsur                                 Atom
                                                      K        L      M        N

     H               Hidrogen               1          1
     He              Helium                 2          2
     Li              Litium                 3          2       1
     Be              Berilium               4          2       2
     B               Boron                  5          2       3
     C               Karbon                 6          2       4
     N               Nitrogen               7          2       5
     O               Oksigen                8          2       6


22        Kimia Kelas X SMA dan MA
Lambang                                 Nomor               Konfigurasi Elektron
                 Nama Unsur
  Unsur                                  Atom
                                                         K       L          M            N

     F             Fluor                      9          2       7
     Ne            Neon                      10          2       8
     Na            Natrium                   11          2       8          1
     Mg            Magnesium                 12          2       8          2
     Al            Aluminium                 13          2       8          3
     Si            Silikon                   14          2       8          4
     P             Fosfor                    15          2       8          5
     S             Belerang                  16          2       8          6
     Cl            Klor                      17          2       8          7
     Ar            Argon                     18          2       8          8
     K             Kalium                    19          2       8          8            1
     Ca            Kalsium                   20          2       8          8            2
                                                               Sumber: Ebbing, General Chemistry



2. Elektron Valensi
    Perhatikan konfigurasi elektron unsur-unsur golongan 1A pada Tabel 1.11.
Persamaan apa yang terdapat pada konfigurasi elektronnya?

Tabel 1.11 Konfigurasi elektron unsur golongan 1A

  Lambang      No. Atom        Konfigurasi          Golongan           Elektron pada
   Unsur                        Elektron                                Kulit Terluar

     H            1              1                      IA                      1
     Li           3              2.1                    IA                      1
     Na           11             2.8.1                  IA                      1
     K            19             2.8.8.1                IA                      1
                                                               Sumber: Ebbing, General Chemistry



     Kesamaan pada unsur-unsur golongan 1A yaitu jumlah elektron yang
menempati kulit terluarnya. Elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi.
     Elektron valensi ini merupakan elektron yang terlibat pada pembentukan ikatan
bila unsur-unsur bersenyawa (valen = ikatan). Unsur-unsur yang memiliki elektron
valensi sama, pada tabel periodik unsur terdapat pada golongan yang sama, maka
unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama.

   Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron yang terdapat pada kulit
   terluar dari suatu atom.


                                       Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom             23
Berdasarkan ini kita dapat menentukan unsur yang mempunyai sifat sama,
jika diketahui nomor atomnya. Perhatikan contoh soal berikut.


 Contoh Soal
Tentukan konfigurasi elektron-elektron valensi, dan golongan dari unsur-unsur: 5B,
7
 N, 9F, 12Mg, 15P, 17Cl. Unsur mana yang mempunyai sifat sama?

Penyelesaian:

     Unsur              Konfigurasi Elektron   Elektron Valensi        Golongan

      5
          B                     2.3                   3                      3A

      7
          N                     2.5                   5                      5A

      9
          F                     2.7                   7                      7A

      12
           Mg                   2.8.2                 2                      2A

      15
           P                    2.8.5                 5                      5A

      17
           Cl                   2.8.7                 7                      7A

                                                           Sumber: Ebbing, General Chemistry


     Unsur mempunyai sifat sama jika elektron valensinya sama. Dilihat dari tabel
di atas, unsur yang sifatnya sama yaitu N dengan P serta F dengan Cl.
     Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan:


     Pada tabel periodik, nomor golongan menunjukkan elektron valensi.
     Nomor periode menunjukkan jumlah kulit elektron.



3. Konfigurasi Elektron Ion
      Mengapa larutan garam dapur, NaCl dalam air dapat menghantarkan arus
listrik? Pada pelarutan NaCl dihasilkan ion Na+ dan ion Cl–. Apakah ion itu?
      Pada atom, jumlah elektron sama dengan jumlah proton. Elektron bermuatan
negatif, sedangkan proton bermuatan positif sehingga atom tidak bermuatan atau
netral.
      Untuk mencapai kestabilannya atom-atom ada yang melepaskan elektronnya,
ada juga yang menerima elektron sehingga terbentuk partikel bermuatan yang
disebut ion. Akibat pelepasan atau penerimaan elektron, ion dapat berupa ion
positif dan ion negatif.
      Bagaimana konfigurasi elektron ion positif dan negatif? Untuk memahaminya,
perhatikan Tabel 1.12 dan 1.13.

24              Kimia Kelas X SMA dan MA
Tabel 1.12 Konfigurasi elektron ion positif
                                     Setelah Melepaskan
Lambang Konfigurasi Jumlah                 Elektron           Jumlah Lambang Konfigurasi
  Atom   Elektron Elektron                                    Muatan   Ion   Elektron Ion
                                     Jumlah      Jumlah
                     Lepas
                                    Proton (+) Elektron (–)
      23
      11Ne
                 2.8.1        1         11            10        +1       Na+          2.8
      40                                                                     2+
      20 Ca
                 2.8.8.2      2         20            18        +2      Ca            2.8.8


     Na dan Ca melepaskan elektron, jumlah protonnya akan lebih banyak daripada
elektron maka muatan Na dan Ca jadi positif. Konfigurasi elektron ionnya ditulis
dengan mengurangi elektron yang dilepaskannya.

Tabel 1.13 Konfigurasi elektron ion negatif

                                      Setelah Menerima
Lambang Konfigurasi Jumlah                                    Jumlah Lambang Konfigurasi
                                          Elektron
  Atom   Elektron Elektron                                    Muatan   Ion   Elektron Ion
                                     Jumlah      Jumlah
                    Diterima
                                    Proton (+) Elektron (–)
     16
      8   O       2.6         2         8             10        –2       O2–          2.8
     35,5
       17
            Cl    2.8.7       1        17             18        –1       Cl–          2.8.8


    O dan Cl menerima elektron, jumlah elektron akan lebih banyak daripada
proton maka muatan O dan Cl jadi negatif. Konfigurasi elektron ionnya ditulis
dengan menambah elektron yang diterimanya.

 Latihan 1.7
Selesaikan soal-soal berikut!
1. Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut:
    5
      B, 9F, 10Ne, 12Mg, 14Si, 16S, 18Ar 19K, 20Ca

2.        Tuliskan dari unsur-unsur no. 1 yang mempunyai
          a. elektron valensi sama,             b. periode yang sama.
3.        Tuliskan konfigurasi elektron ion-ion berikut.
          a. Li+, Na+, K+, Mg2+, Al3+            b. F–, Cl–, S2–, N3–



E. Sifat Unsur
    Unsur-unsur yang ditemukan di alam ada yang bersifat logam, semi logam,
dan nonlogam. Di mana letak unsur-unsur tersebut pada tabel periodik unsur?
    Perhatikan penempatan logam, semi logam, dan nonlogam pada tabel periodik
unsur berikut.




                                             Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom           25
Tembaga                                                               Timbal

                                    Kadmium



  Kromium                                                                          Bismut
                                    Logam

     Silikon                                                               Antimon                                                                                                                                                                            Brom

                                    Arsen
Boron                                                                                                                                                                                      Belerang

                                                                                                                                                                                                                                       Klor
                                                           Telurium
                                                                                                                                                                                                                  Karbon                                Iod
     Semi logam (Metaloid)
                                                                                                                                                                                                                          Nonlogam
                                                                                                                        Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change


Gambar 1.7 Logam, semi logam, dan nonlogam dalam tabel periodik

   Bagaimana sifat unsur logam, semi logam, dan nonlogam? Perhatikan
pembahasan berikut ini.



1. Logam
            IA          IIA
        3    6,939 4    9,0122
                 1              2


            Li          Be                                                                                                                                                                  IIIA
           Litium    Berilium                                                                     GOLONGAN
        11 22,9898 12 24.312                                                                                                                                                              13 26,9815
                 1              2                                                                                                                                                                   3


            Na          Mg                                                                                                         VIII B                                                    Al
          Natrium Magnesium         IIIB               IVB            VB             VIB            VIIB                                                        IB            IIB      Aluminium
        19 39,102 20 40,08 21 44,956 22                   47,90 23 50,942 24 51,996 25 54,938 26 55,847 27 58,847 28                                 58,71 29    63,54 30       65,37 31 69,72
                 1              2             3               3,4        2,3,4,5            2,3,6      2,3,4,6,7            2,3              2,3         2,3         2,1             2              3


            K           Ca            Sc                 Ti            V               Cr            Mn              Fe               Co            Ni          Cu            Zn             Ga            IVA
          Kalium   Kalsium Skandium Titanium Vanadium    Krom    Mangan     Besi      Kobal     Nikel   Tembaga     Seng      Galium
        37 85,47 38 87,62 39 88,905 40 91,22 41 92,906 42 95,94 43    98 44 101,07 45 102,905 46 106,4 47 107,870 48 112,40 49 114,82 50 118,69
                 1              2             3                  4          5,3         6,5,4,3,2             7        2,3,4,6,8            2,3,4        2,4            1            2              3            2,4


            Rb          Sr            Y                 Zr            Nb              Mo              Tc              Ru              Rh            Pd          Ag            Cd              ln            Sn          VA
         Rubidium Stronsium          Itrium         Zirkon   Niobium Molibdenum Teknesium Rutenium Rodium    Paladium    Perak    Kadmium    Indium    Timah
        55 132,905 56 137,34                      72 178,49 73 180,948 74 183,85 75 186,2 76 190,2 77 192,2 78 195,09 79 196,967 80 200,59 81 204,37 82 207,19 83 208,98
                 1              2                                4             5        2,3,4,5,6     -1,2,4,6,7       2,3,4,6,8        2,3,4,6          2,4         1,3            1,2            1,3           2,4          3,5


            Cs          Ba          57-71               Hf             Ta              W             Re              Os                Ir           Pt          Au            Hg             TI             Pb           Bi          VIA
          Sesium     Barium                            HafniumTantalum Wolfram         Renium     Osmium     Iridium     Platina     Emas    Air Raksa   Talium     Timbal    Bismut
        87     223 88     226                     104 261,11 105 262,114 106 263,114 107 262,12 108    265 109     265 110     271 111  272 112    277 113    284 114   285 115   288 116                                                 292
                 1              2


            Fr          Ra          89-103              Rf            Db              Sg             Bh              Hs               Mt            Ds          Rg           Uub            Uut            Uuq Uup Uuh
         Fransium      Radium                     Rutherfordium      Dubnium       Seaborgium       Bohrium        Hassium         Meitnerium Darmstadium Roentgenium Ununbium Ununtrium                 Ununquadium Ununpentium    Ununhexium



                                                  57     138,91 58 140,12 59 140,907 60 144,24 61                         147 62 150,35 63 151,96 64 157,25 65 158,924 66 162,50 67 164,930 68 167,26 69 168,934 70 173,04 71 174,97
                                                                 3          3,4              3,4              3               3               2,3        2,3            3           3,4             3              3           3            2,3        2,3        3


                                                        La            Ce               Pr            Nd              Pm              Sm             Eu          Gd            Tb             Dy             Ho           Er           Tm          Yb         Lu
                                                   Lantanum Serium Praseodimium Neodimium Prometium Samarium Europium Gadolinium Terbium Disprosium Holmium    Erbium     Tulium    Iterbium Lutesium
                                                  89     227 90 232,038 91 231 92 238,03 93     237 94    242 95   243 96    247 97    247 98   249 99   254 100    253 101    256 102     254 103 257
                                                                 3             4             4,5         3,4,5,6        3,4,5,6         3,4,5,6      3,4,5,6            3           3,4             3


                                                         Ac            Th             Pa              U              Np               Pu            Am          Cm            Bk             Cf             Es          Fm             Md         No         Lr
                                                    Aktinium         Torium        Protaktinium     Uranium        Neptunium Plutonium Amerisium               Kurium       Berkelium Kalifornium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrensium



                                                                               Gambar 1.8 Unsur logam dalam tabel periodik

    Lebih dari tiga perempat jumlah unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodik
unsur, unsur logam terletak di bagian kiri mulai dari golongan IA, golongan transisi,
sampai perbatasan unsur semi logam. Perhatikan Gambar 1.8. Logam mempunyai
beberapa sifat yaitu sebagai berikut.


26                   Kimia Kelas X SMA dan MA
a. Menghantarkan Listrik
              e                 e
                                                           Bagaimana logam dapat meng-
                                                      hantarkan listrik? Perhatikan Gambar
        –   –   –   –   –                             1.9.
        + – + – + – + – + –                                Logam apa yang terdapat di dalam
        – + – + – + – + – +
                                                      kabel? Kalau kamu membuka kabel
                  Sumber: Ebbing, General Chemistry   atau kawat listrik akan terlihat logam
 Gambar 1.9 Perpindahan elektron pada logam           berwarna coklat yaitu tembaga.

      Jika arus listrik diberikan pada logam, satu bagian logam akan positif dan
bagian lain menjadi negatif. Semua elektron bergerak menuju bagian positif.
Perpindahan elektron-elektron ini menyebabkan logam dapat menghantarkan
listrik.

b. Menghantarkan Panas
    Benda apa saja di rumahmu yang digunakan untuk menghantarkan panas?
Terbuat dari apa benda tersebut?
                                                  Bagaimana logam dapat meng-
         – – – – –                            hantarkan panas? Pada logam
         + – +– +–+ –+–                       elektron-elektron bebas bergerak
         – + – + –+– +–+                      dengan cepat. Hal ini mengakibatkan
                                              logam dapat menghantarkan panas
                      Sumber: Ebbing, General
         panas                     Chemistry  secara cepat.
Gambar 1.10 Logam menghantarkan panas

c. Logam Mempunyai Titik Leleh Tinggi
     Umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom yang tersusun rapat
membentuk struktur besar yang disebut struktur raksasa. Dengan struktur ini maka
umumnya titik leleh logam sangat tinggi.
     Ada beberapa logam yang mempunyai titik leleh rendah dan disebut logam
lunak seperti litium, natrium, dan kalium (unsur golongan IA). Selain itu, ada logam
cair seperti raksa yang sering digunakan dalam termometer. Titik leleh beberapa
logam dapat dilihat pada Tabel 1.14.

Tabel 1.14 Titik leleh beberapa logam

     Logam             Titik Leleh ( C)                   Logam          Titik Leleh ( C)

      Besi                    1535                       Natrium              97,80
      Perak                   961                        Raksa                –38,84
      Emas                    1059                       Cesium               28,45
                                                                               Sumber: Book of Data




                                              Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom         27
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy
20090904011043 kelas10 kimia_poppy

More Related Content

What's hot

Kelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutamiKelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutamiKang Ama
 
135 kimia xi sma budi utami
135 kimia xi sma budi utami135 kimia xi sma budi utami
135 kimia xi sma budi utamiMedia Arifiani
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon dasi anto
 
Buku guru kimia 10
Buku guru kimia 10Buku guru kimia 10
Buku guru kimia 10Susy Harahap
 
Buku sekolah elektronik biologi kls_12
Buku sekolah elektronik biologi kls_12Buku sekolah elektronik biologi kls_12
Buku sekolah elektronik biologi kls_12Rian Maulana
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANFauziahHarsyah
 
Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma dasi anto
 
Biologi sma kelas x herni budiati
Biologi sma kelas x herni budiatiBiologi sma kelas x herni budiati
Biologi sma kelas x herni budiatiDnr Creatives
 
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
 

What's hot (14)

Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppy
 
Kimia kelas 10
Kimia kelas 10Kimia kelas 10
Kimia kelas 10
 
Kelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutamiKelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutami
 
135 kimia xi sma budi utami
135 kimia xi sma budi utami135 kimia xi sma budi utami
135 kimia xi sma budi utami
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
 
Buku guru kimia 10
Buku guru kimia 10Buku guru kimia 10
Buku guru kimia 10
 
Fisika X SMA/MA
Fisika X SMA/MAFisika X SMA/MA
Fisika X SMA/MA
 
Buku sekolah elektronik biologi kls_12
Buku sekolah elektronik biologi kls_12Buku sekolah elektronik biologi kls_12
Buku sekolah elektronik biologi kls_12
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
 
Rpp sel volta
Rpp sel voltaRpp sel volta
Rpp sel volta
 
Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma
 
Biologi sma kelas x herni budiati
Biologi sma kelas x herni budiatiBiologi sma kelas x herni budiati
Biologi sma kelas x herni budiati
 
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 

Similar to 20090904011043 kelas10 kimia_poppy

kimia kelas xi ipa sma/ma
kimia kelas xi ipa sma/makimia kelas xi ipa sma/ma
kimia kelas xi ipa sma/mamahboeba
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyAndi Rahim
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiSiti Nur Aini
 
Buku Kimia XI budi utami
Buku Kimia XI budi utamiBuku Kimia XI budi utami
Buku Kimia XI budi utamiDnr Creatives
 
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida Herlina
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida HerlinaBuku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida Herlina
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida HerlinaRian Maulana
 
Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book ReportDevitaAirin
 
KP1 Modul Tatanama.pdf
KP1 Modul Tatanama.pdfKP1 Modul Tatanama.pdf
KP1 Modul Tatanama.pdfTias Mutiara
 
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1Hukum dasar kimia dan stoikiometr1
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1Irmaria Ferdianti
 
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagusKelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagusIzmy Mu'affifah
 
Budi utami kimia kelas 1 sma
Budi utami kimia kelas 1 smaBudi utami kimia kelas 1 sma
Budi utami kimia kelas 1 smaDnr Creatives
 
Kimia kelas 2 sma suwardi
Kimia kelas 2 sma suwardiKimia kelas 2 sma suwardi
Kimia kelas 2 sma suwardiDedi Wahyudin
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevPPGHybrid2
 

Similar to 20090904011043 kelas10 kimia_poppy (20)

kimia kelas xi ipa sma/ma
kimia kelas xi ipa sma/makimia kelas xi ipa sma/ma
kimia kelas xi ipa sma/ma
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppy
 
kimia sma_kelas_x
kimia sma_kelas_xkimia sma_kelas_x
kimia sma_kelas_x
 
KIMIA 2 SMA
KIMIA 2 SMAKIMIA 2 SMA
KIMIA 2 SMA
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi Utami
 
Buku Kimia XI budi utami
Buku Kimia XI budi utamiBuku Kimia XI budi utami
Buku Kimia XI budi utami
 
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida Herlina
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida HerlinaBuku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida Herlina
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Ida Herlina
 
Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book Report
 
KP1 Modul Tatanama.pdf
KP1 Modul Tatanama.pdfKP1 Modul Tatanama.pdf
KP1 Modul Tatanama.pdf
 
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1Hukum dasar kimia dan stoikiometr1
Hukum dasar kimia dan stoikiometr1
 
kelas10_kimia_budiutami
kelas10_kimia_budiutamikelas10_kimia_budiutami
kelas10_kimia_budiutami
 
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagusKelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
 
Budi utami kimia kelas 1 sma
Budi utami kimia kelas 1 smaBudi utami kimia kelas 1 sma
Budi utami kimia kelas 1 sma
 
Rpp pbi
Rpp pbiRpp pbi
Rpp pbi
 
Kimia kelas 2 sma suwardi
Kimia kelas 2 sma suwardiKimia kelas 2 sma suwardi
Kimia kelas 2 sma suwardi
 
2
 2 2
2
 
Rpp kimia x
Rpp kimia xRpp kimia x
Rpp kimia x
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
 
Rpp kurikulum 2013 kimia
Rpp kurikulum 2013 kimiaRpp kurikulum 2013 kimia
Rpp kurikulum 2013 kimia
 
Tik microsoft word
Tik microsoft wordTik microsoft word
Tik microsoft word
 

More from mahboeba

Test formatif online
Test formatif onlineTest formatif online
Test formatif onlinemahboeba
 
Mtk ipa 2014
Mtk ipa 2014Mtk ipa 2014
Mtk ipa 2014mahboeba
 
Penilaian kurikulum 13 by mahbub
Penilaian kurikulum 13 by mahbubPenilaian kurikulum 13 by mahbub
Penilaian kurikulum 13 by mahbubmahboeba
 
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015mahboeba
 
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013mahboeba
 
Soal ut mtk sains1
Soal ut mtk sains1Soal ut mtk sains1
Soal ut mtk sains1mahboeba
 
test online UT
test online UTtest online UT
test online UTmahboeba
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013mahboeba
 
Soal kimia xi online p h news
Soal kimia xi online p h newsSoal kimia xi online p h news
Soal kimia xi online p h newsmahboeba
 
Soal kimia xi online p h
Soal kimia xi online p hSoal kimia xi online p h
Soal kimia xi online p hmahboeba
 
Soal fisika xi online fluida
Soal fisika xi online fluidaSoal fisika xi online fluida
Soal fisika xi online fluidamahboeba
 
Demonstrasi kimia
Demonstrasi kimiaDemonstrasi kimia
Demonstrasi kimiamahboeba
 
Tugas fisika x maret
Tugas fisika x maretTugas fisika x maret
Tugas fisika x maretmahboeba
 
Test online kimia maret 2013 01
Test online kimia maret 2013 01Test online kimia maret 2013 01
Test online kimia maret 2013 01mahboeba
 
Soal kimia xi online
Soal kimia xi onlineSoal kimia xi online
Soal kimia xi onlinemahboeba
 
fisika kelas x sma/ma
fisika kelas x sma/mafisika kelas x sma/ma
fisika kelas x sma/mamahboeba
 

More from mahboeba (18)

Test formatif online
Test formatif onlineTest formatif online
Test formatif online
 
Mtk ipa 2014
Mtk ipa 2014Mtk ipa 2014
Mtk ipa 2014
 
Penilaian kurikulum 13 by mahbub
Penilaian kurikulum 13 by mahbubPenilaian kurikulum 13 by mahbub
Penilaian kurikulum 13 by mahbub
 
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
 
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013
Deskripsi kompetensi Kurikulum 2013
 
Soal ut mtk sains1
Soal ut mtk sains1Soal ut mtk sains1
Soal ut mtk sains1
 
test online UT
test online UTtest online UT
test online UT
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Soal kimia xi online p h news
Soal kimia xi online p h newsSoal kimia xi online p h news
Soal kimia xi online p h news
 
Soal kimia xi online p h
Soal kimia xi online p hSoal kimia xi online p h
Soal kimia xi online p h
 
Soal fisika xi online fluida
Soal fisika xi online fluidaSoal fisika xi online fluida
Soal fisika xi online fluida
 
Demonstrasi kimia
Demonstrasi kimiaDemonstrasi kimia
Demonstrasi kimia
 
Tugas fisika x maret
Tugas fisika x maretTugas fisika x maret
Tugas fisika x maret
 
Test online kimia maret 2013 01
Test online kimia maret 2013 01Test online kimia maret 2013 01
Test online kimia maret 2013 01
 
Soal kimia xi online
Soal kimia xi onlineSoal kimia xi online
Soal kimia xi online
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
fisika kelas x sma/ma
fisika kelas x sma/mafisika kelas x sma/ma
fisika kelas x sma/ma
 

20090904011043 kelas10 kimia_poppy

  • 1.
  • 2. • Poppy K. Devi • Siti Kalsum • Masmiani • Hasmiati Syahrul KIMIA 1 Kelas X SMA dan MA PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Hukum Dasar Kimia 1
  • 3. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang K I M IA 1 Kelas X SMA dan MA Penulis : Poppy K. Devi Hasmiati Syahrul Siti Kalsum Masmiani Penelaah : Liliasari Editor : Lilis Suryani Desain Sampul : Guyun Slamet Ilustrator : Beni Perwajahan : Beni Ukuran Buku : 17,5 x 25 cm 540.7 POP POPPY K. Devi k Kimia 1: Kelas X SMA dan MA / penulis, Poppy K. Devi…[et al] ; editor, Lilis Suryani ; ; illustrator, Beni. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 vii, 254 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 252 Indeks ISBN 978-979-068-725-7 (nomor jilid lengkap) ISBN 978-979-068-727-1 1. Kimia-Studi dan Pengajaran I. Judul II.Lilis Suryani III. Beni Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahu 2009 Diperbanyak oleh .... iiKimia Kelas X SMA dan MA
  • 4. KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan Hukum Dasar Kimia iii
  • 5. KATA PENGANTAR Ilmu Kimia merupakan salah satu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui belajar kimia dapat dikembangkan keterampilan intelektual dan psikomotor yang dilandasi sikap ilmiah. Keterampilan intelektual yang menyangkut keterampilan berpikir rasional, kritis, dan kreatif dapat dikembangkan melalui belajar yang tidak lepas dari aktivitas membaca. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penulis mencoba untuk membuat buku Kimia SMA ini. Materi kimia di dalam buku ini disajikan melalui cara yang mudah dipahami siswa dengan contoh-contoh yang berkaitan dengan masalah kimia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi dasar kimia, pada setiap bab disajikan bagan konsep yang menggambarkan konsep-konsep inti pada materi , deskripsi materi, kegiatan yang sederhana tetapi dapat meningkatkan keterampilan proses bagi siswa, info kimia, rangkuman, kata kunci, contoh soal, serta latihan soal bentuk pilihan ganda dan uraian. Selain itu dilengkapi dengan tugas yang dapat digunakan untuk penilaian portofolio. Penggunaan buku kimia ini dalam belajar adalah untuk melatih siswa berpikir rasional, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah dalam IPA. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis yang sudah berpengalaman mengajar dan menulis buku Kimia serta mengacu pada referensi yang bersifat internasional dan terkini. Harapan penulis, mudah-mudahan buku ini dapat membantu siswa belajar dan membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya untuk memotivasi siswa belajar Ilmu Kimia dan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu dalam memajukan bangsa dan negara. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada para guru dan pengguna buku ini. Untuk meningkatkan kualitas buku ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Bandung, Juli 2007 Penulis ivKimia Kelas X SMA dan MA
  • 6. DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI iv BAB I Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 1 A. Perkembangan Tabel Periodik Unsur 3 B. Golongan, Periode, Nomor Atom, Nomor Massa, Massa Atom Relatif dalam Tabel Periodik Unsur 9 C. Perkembangan Teori Atom 18 D. Struktur Atom 21 E. Sifat Unsur 25 F. Keperiodikan Sifat Unsur 29 Rangkuman 35 Evaluasi Akhir Bab 36 BAB II Ikatan Kimia 43 A. Kestabilan Unsur-Unsur 45 B. Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen 48 C. Sifat Fisis Senyawa Ion dan Kovalen 57 D. Kepolaran Senyawa Kovalen 60 E. Ikatan Logam 62 Rangkuman 63 Evaluasi Akhir Bab 64 BAB III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi 69 A. Rumus Kimia 71 B. Tata Nama Senyawa Kimia 75 C. Persamaan Reaksi 82 Rangkuman 87 Evaluasi Akhir Bab 88 BAB IV Hukum Dasar Kimia 91 A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) 93 B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) 94 C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) 96 D. Hukum Perbandingan Volum (Gay Lussac) 100 E. Hipotesis Avogadro 102 Rangkuman 104 Evaluasi Akhir Bab 105 Hukum Dasar Kimia v
  • 7. BAB V Perhitungan Kimia 109 A. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif 111 B. Penentuan Rumus Kimia Senyawa Berdasarkan Ar dan Mr 113 C. Mol 114 D. Penerapan Hukum Gay Lussac, Avogadro, dan Konsep Mol pada Perhitungan Kimia 121 E. Perhitungan Kimia dengan Reaksi Pembatas 124 F. Penentuan Kadar Zat, Rumus Empiris, Rumus Molekul, dan Air Hidrat Berdasarkan Konsep Mol 127 Rangkuman 129 Evaluasi Akhir Bab 130 Soal Evaluasi Semester I 135 BAB VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 143 A. Komponen Larutan 145 B. Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan 145 C. Kekuatan Larutan Elektrolit 147 D. Senyawa-Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit 148 Rangkuman 151 Evaluasi Akhir Bab 151 BAB VII Reaksi Oksidasi-Reduksi 155 A. Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi 157 B. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi 162 C. Penerapan Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi 164 Rangkuman 165 Evaluasi Akhir Bab 166 BAB VIII Kekhasan Atom Karbon 171 A. Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon 173 B. Kekhasan Atom Karbon dalam Senyawa Karbon 175 Rangkuman 178 Evaluasi Akhir Bab 178 BAB IX Alkana, Alkena, dan Alkuna 181 A. Alkana 183 B. Alkena 191 C. Alkuna 196 D. Reaksi-Reaksi pada Alkana, Alkena, dan Alkuna 199 viKimia Kelas X SMA dan MA
  • 8. Rangkuman 204 Evaluasi Akhir Bab 204 BAB X Minyak Bumi 209 A. Proses Pembentukan Minyak Bumi 211 B. Komponen Utama Minyak Bumi 212 C. Pengolahan Minyak Bumi 214 D. Bensin Sebagai Bahan Bakar 217 E. Daerah-Daerah Pengilangan Minyak Bumi dan Gas Bumi di Indonesia 219 Rangkuman 219 Evaluasi Akhir Bab 220 BAB XI Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari 223 A. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Pangan 225 B. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Sandang 226 C. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Papan 227 D. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Perdagangan 229 E. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Seni dan Estetika 231 Rangkuman 232 Evaluasi Akhir Bab 232 Soal Evaluasi Semester II 235 LAMPIRAN 1: TABEL UNSUR 241 LAMPIRAN 2: SIFAT FISIK UNSUR 243 LAMPIRAN 3: KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI AKHIR BAB 244 GLOSARIUM 247 DAFTAR PUSTAKA 252 INDEKS 253 Hukum Dasar Kimia vii
  • 9. Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 10. Bab I Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change Pola keperiodikan alami. Ukuran spiral kulit siput bertambah besar secara teratur, hal ini mirip dengan keteraturan pada tabel periodik. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat: 1. menjelaskan perkembangan tabel periodik unsur, 2. menjelaskan pengertian golongan dan periode pada tabel periodik unsur, 3. membedakan nomor atom dan nomor massa, 4. menjelaskan pengertian massa atom relatif suatu unsur, 5. menjelaskan perkembangan teori atom, 6. membedakan partikel-partikel yang ada pada atom, 7. menentukan konfigurasi elektron suatu atom pada kulitnya, 8. menentukan elektron valensi suatu atom, 9. membedakan sifat unsur-unsur logam, nonlogam, dan semi logam, 10. menjelaskan sifat-sifat periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 1
  • 11. PETA KONSEP Tabel Periodik Unsur berkembang mulai Tabel Periodik Unsur Lavoisier, Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur L. Meyer, Mendeleev sampai Tabel Periodik Unsur Modern terdapat mempunyai menjelaskan Lambang Keperiodikan Golongan Periode Atom-Atom Sifat Unsur menunjukkan menunjukkan yang memiliki Elektron Jumlah Valensi Kulit Nomor Nomor Atom Massa sama dengan menunjukkan jumlah jumlah menjelaskan berupa Elektron Proton Neutron Massa Atom Relatif tersusun berkaitan dalam dengan Konfigurasi Elektron Jari-Jari Energi Afinitas Keelektro- diterangkan Atom Ionisasi Elektron negatifan dengan membahas digambarkan Teori Atom Atom dengan Model Atom 2 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 12. P ada saat ini telah ditemukan lebih dari seratus unsur dan begitu banyak senyawa kimia yang telah disintesis. Bagaimana agar kita mudah mempelajari unsur-unsur itu? Para ahli kimia telah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat kimia dan fisika yang mirip atau sama. Untuk mempelajari pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifatnya dapat digunakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur berkembang mulai dari cara pengelompokan yang sederhana sampai yang lengkap. Tabel periodik yang digunakan sekarang adalah tabel periodik modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat unsur. Pada tabel periodik modern, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode. Pada tabel periodik unsur, lambang unsur dilengkapi dengan nomor atom dan massa atom. Dari data tersebut kita dapat menentukan struktur atom suatu unsur seperti jumlah proton, neutron, elektron, dan konfigurasi elektronnya. Dalam tabel periodik unsur kita dapat mempelajari sifat unsur seperti logam, metaloid, nonlogam, dan sifat periodik yaitu jari-jari, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. A. Perkembangan Tabel Periodik Unsur Pengelompokan unsur-unsur dimulai oleh Antoine Lavoisier yang mengelompokkan unsur menjadi logam dan bukan logam. Selanjutnya pengelompokan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer dan Mendeleev, serta Tabel Periodik Unsur Modern. 1. Tabel Periodik Unsur Antoine Lavoisier Antoine Lavoisier pada tahun 1789, seorang ahli kimia Perancis membagi unsur-unsur menjadi empat kelompok. Untuk mengenal pengelompokannya, perhatikan Tabel 1.1. Tabel 1.1 Pengelompokan unsur oleh Antoine Lavoisier Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Hidrogen – Arsen – Oksigen – Argentus Alumina Nitrogen Karbon Bismut Barit Cahaya Fluor Kobalt Kapur Kalor Klor Nikel Silika Fosfor Plumbum Magnesia Sulfur Timah Seng Sumber: Maria James, Chemical Connections Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 3
  • 13. Pada Tabel 1.1 tertera cahaya dan kalor yang bukan unsur. Pada kelompok IV dimasukkan senyawa yang belum dapat diuraikan menjadi unsur yang dikenal sekarang. 2. Hukum Triade Dobereiner J.W. Dobereiner pada tahun 1817 mengelompokkan unsur yang mempunyai sifat sama, tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade. Untuk mempelajari hukum ini lakukan kegiatan berikut. KEGIATAN 1.1 Interpretasi Data Hukum Triade Dobereiner Berikut ini ada tiga kelompok unsur dalam satu golongan, amati massa unsur masing-masing dalam kelompoknya. 6,96 40 35,5 Li Ca Cl 23 80 80 Na Sr Br 39,1 137 127 K Ba I Sumber: Maria James,Chemical Connections 1. Jumlahkan massa Li dengan massa K kemudian bagi dua. Bandingkan hasilnya dengan massa Na! Selanjutnya jumlahkan massa Ca dengan Ba dan bagi dua, bandingkan hasilnya dengan massa Sr. Lakukan hal yang sama untuk Cl, Br, I. 2. Kesimpulan apa yang didapat dari pengelompokan ketiga unsur tersebut? 3. Apa yang dimaksud dengan Hukum Triade Dobereiner? Dobereiner mencoba mengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat sama berdasarkan kenaikan massa atomnya, ternyata didapat keteraturan. Jika tiga unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka massa unsur yang kedua sama dengan massa rata-rata unsur pertama dan ketiga. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Triade Dobereiner. Contoh: Pada kelompok unsur Li, Na, dan K Massa atom Na = massa atom Li + massa atom K 2 6, 96 + 39,1 = = 23,03 23 2 4 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 14. 3. Hukum Oktaf Newlands Pada tahun 1863, J.W. Newlands mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Bagaimana keteraturan yang ditemukannya? Coba diskusikan pengelompokannya melalui kegiatan berikut! KEGIATAN 1.2 Interpretasi Data Hukum Oktaf Newlands Perhatikan tabel unsur-unsur yang dikelompokkan oleh Newlands berikut: 1 2 3 4 5 6 7 H Li Be B C N O 8 9 10 11 12 13 14 F Na Mg Al Si P S 15 16 17 18 19 20 21 Cl K Ca Cr Ti Mn Fe 22 23 24 25 26 27 28 Co & Ni Cu Zn Y In As Se 29 30 31 32 33 34 35 Br Rb Sr Ce & La Zn Nl & Mn Ro & Ru Sumber: Maria James, Chemical Connections Pada tabel tersebut unsur yang terdapat dalam satu kolom, dari atas ke bawah memiliki sifat yang mirip. Pertanyaan: 1. Kalau unsur diurutkan, pada urutan ke berapa unsur yang memiliki sifat yang mirip? 2. Pengelompokan ini dinamakan Hukum Oktaf, coba jelaskan! Dari pengelompokan ini ternyata unsur yang kedelapan memiliki sifat yang mirip dengan unsur yang pertama, begitu juga unsur yang kesembilan sifatnya mirip dengan unsur yang kedua, dan seterusnya. Contohnya, unsur H sifatnya mirip dengan unsur F dan Cl, unsur Li mirip dengan Na dan K, serta unsur Be mirip dengan Mg. Pengulangan ini oleh Newlands disebut Hukum Oktaf karena dia membandingkan pengulangan sifat unsur dengan tangga nada atau oktaf pada lagu. Newlands memelopori penyusunan unsur-unsur yang sifatnya mirip pada kolom vertikal. Kelemahan hukum oktaf yaitu pengulangan setiap 8 unsur hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil. Selain itu masih ada unsur- unsur yang berimpitan pada urutan yang sama. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 5
  • 15. 4. Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer Pada tahun 1870, Lothar Meyer mencoba membuat daftar unsur-unsur dengan memperhatikan sifat fisika yaitu volum atom. Dia membuat grafik volum atom unsur terhadap massa atomnya. Untuk mempelajarinya lakukan kegiatan berikut. KEGIATAN 1.3 Interpretasi Data Lothar Meyer Amati grafik berikut ini. Grafik ini disebut lengkung Meyer. Cs Rb K Volum atom cm3 Ba Sr Y I Zr Te Na Ca Br Sn Sb Se Cl Nb As Cd In S Li P Ga Rh Ag Mg Si V Zn Al Fe Ru Pd Cr Cu Be Mn Ni B Co C 20 40 60 80 100 120 140 Sumber: Hiskia, Sistem Periodik, ITB Massa atom relatif Pertanyaan: 1. Unsur apa saja yang berada di puncak lengkung grafik Meyer? 2. Unsur apa saja yang berada pada titik pertama dan kedua sebelum puncak grafik Meyer? Pada lengkung Meyer, unsur-unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs menempati kedudukan yang setara, yaitu di puncak. Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba berada di titik kedua dari puncak. Ternyata unsur-unsur yang letaknya setara memiliki sifat yang mirip. 6 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 16. 5. Tabel Periodik Unsur Mendeleev Dimitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 di Rusia mengemukakan hubungan antara massa unsur dengan sifat unsur. Dalam mempelajari ke- periodikan unsur-unsur, Mendeleev selain menggunakan sifat fisika juga menggunakan sifat kimia. Pada penelitiannya seperti New- lands, Mendeleev juga menyusun unsur menurut kenaikan massa atom Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change relatifnya dan dia menemukan adanya perubahan sifat secara periodik. Gambar 1.1 Mendeleev Kelebihan tabel periodik unsur Mendeleev adalah sebagai berikut. a. Merupakan sistem periodik pertama yang disusun dalam bentuk tabel yang terdiri dari delapan lajur vertikal atau golongan dan tujuh deret horisontal atau periode. Selanjutnya disebut tabel periodik unsur Mendeleev. b. Ada tempat yang kosong bagi unsur-unsur yang diramalkan akan ditemukan dan diberi nama eka boron, eka aluminium, dan eka silikon. Ramalan tersebut terbukti dengan ditemukannya Scandium (1879), Galium (1875),dan Germa- nium (1886). Contoh ramalan Mendeleev untuk Germanium yang disebut eka silikon tertera pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Ramalan Mendeleev tentang sifat unsur germanium Sifat Eka Silikon Germanium (Mendeleev) (Winkler) Massa atom 72,00 72,30 Massa jenis 5,50 5,42 Volum atom 13,00 cc 13,22 cc Warna abu-abu tua putih keabu-abuan Massa jenis oksida 4,70 4,70 Massa jenis klorida 1,90 1,89 Titik didih klorida 100 C 86 C Sumber: Maria James, Chemical Connections c. Dapat menempatkan unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn dalam golongan tersendiri setelah golongan gas mulia ditemukan. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 7
  • 17. Tabel periodik unsur Mendeleev digambarkan seperti berikut. Tabel 1.3 Tabel periodik unsur Mendeleev Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Golongan V Golongan VI Golongan VII Golongan VIII 1 H1 2 Li 7 Be 9,4 B 11 C 12 N 14 O 16 F 19 3 Na 23 Mg 24 Al 27,3 Si 28 P 31 S 32 Cl 35,5 4 K 39 Ca 40 –44 Ti 48 V 51 Cr 52 Mn 55 Fe 56, Co 59 Ni 59, Cu 63 5 (Cu 63) Zn 65 –68 –72 As 75 Se 78 Br 80 6 Rb 85 Sr 76 ?Yt 88 Zr 90 Nb 94 Mo 96 –100 Ru 104, Rh 104 Pd 105,Ag 108 7 (Ag 108) Cd 112 In 113 Sn 118 Sb 122 Te 128 I 127 8 Cs 133 Ba 137 ?Di 138 ?Ce 140 – – – –– –– 9 – – – – – – – 10 – – ?Er 178 ?La 180 Ta 182 W 184 – Os 195, Ir 197 Pt 198, Au 199 11 (Au 199) Hg 200 Tl 204 Pb 207 Bi 208 – 12 – – – Th 231 – U 240 – –– – –– Sumber: Maria James, Chemical Connections Selain keunggulan, tabel periodik unsur Mendeleev mempunyai beberapa kelemahan yaitu sebagai berikut. a. Ada beberapa urutan unsur yang terbalik jika ditinjau dari bertambahnya massa atom relatif, misalnya Te (128) ditempatkan sebelum I (127). b. Triade besi (Fe, Co, Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, Pd), dan triade platina (Os, Ir, Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII. Di antara unsur-unsur golongan ini hanya Ru dan Os yang mempunyai valensi 8. 6. Tabel Periodik Unsur Modern Tabel periodik unsur yang digunakan sekarang yaitu Tabel Periodik Unsur Modern. Setelah tabel periodik unsur Mendeleev, pada tahun 1915 Henry Moseley menemukan nomor atom dan menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan kenaikan nomor atom. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nomor atom dengan sifat-sifat unsur, maka tabel periodik Mendeleev perlu penyempurnaan. Pada tabel periodik unsur modern unsur disusun dalam golongan dan periode. Ada dua sistem yang digunakan pada penomoran golongan yaitu sistem Amerika dan sistem IUPAC. Sistem Amerika menggunakan angka Romawi I sampai VIII, masing-masing terdiri dari golongan A dan B. Sistem IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) menggunakan angka Arab 1 sampai dengan 18. 8 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 18. Oleh karena sistem penomoran golongan IUPAC belum memasyarakat di kalangan ahli kimia, maka penggolongan sistem Amerika lebih banyak digunakan, begitu juga di Indonesia. Tabel periodik unsur modern digambarkan sebagai berikut. TABEL PERIODIK UNSUR-UNSUR IA VIIIA LOGAM 1 1,00797 2 4,0026 1 0 1 H He Hidrogen IIA IIIA IVA VA VIA Helium VIIA 3 6,939 4 9,0122 5 10,811 6 12,01115 7 14,0067 8 15,9994 9 18,9984 10 20,183 SEMILOGAM 1 2 3 4,2 3,5,4,2 -2 -1 0 2 Li Be B C N O F Ne Litium Berilium GOLONGAN Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon 11 22,9898 12 24.312 13 26,9815 14 28,086 15 30,9738 16 32,064 17 35,453 18 39,948 NONLOGAM 1 2 3 4 3,5,4 2,4,6 1,3,5,7 0 3 Na Mg VIII B Al Si P S Cl Ar Natrium Magnesium IIIB IVB VB VIB VIIB IB IIB Aluminium Silikon Fosfor Belerang Klor Argon 19 39,102 20 40,08 21 44,956 22 47,90 23 50,942 24 51,996 25 54,938 26 55,847 27 58,847 28 58,71 29 63,54 30 65,37 31 69,72 32 72,59 33 74.922 34 78,96 35 79,909 36 83,80 1 2 3 3,4 2,3,4,5 2,3,6 2,3,4,6,7 2,3 2,3 2,3 2,1 2 3 4 3,5 -2,4,6 1,5 0 P E 4 K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr Kalium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Krom Mangan Besi Kobal Nikel Tembaga Seng Galium Germanium Arsen Selenium Brom Kripton R 37 85,47 38 87,62 39 88,905 40 91,22 41 92,906 42 95,94 43 1 2 3 4 98 44 101,07 45 102,905 46 106,4 47 107,870 48 112,40 49 114,82 50 118,69 51 121,75 52 127,60 53 126,904 54 131,30 5,3 6,5,4,3,2 7 2,3,4,6,8 2,3,4 2,4 1 2 3 2,4 3,5 -2,4,6 1,57 0 I O 5 Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd ln Sn Sb Te l Xe Rubidium Stronsium Itrium Zirkon Niobium Molibdenum Teknesium Rutenium Rodium Paladium Perak Kadmium Indium Timah Antimon Telurium Iodium Xenon D 55 132,905 56 137,34 72 178,49 73 180,948 74 183,85 75 186,2 76 190,2 77 192,2 78 195,09 79 196,967 80 200,59 81 204,37 82 207,19 83 208,98 84 210 85 210 86 222 1 2 4 5 2,3,4,5,6 -1,2,4,6,7 2,3,4,6,8 2,3,4,6 2,4 1,3 1,2 1,3 2,4 3,5 2,4 1,3,5,7 0 E 6 Cs Ba 57-71 Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg TI Pb Bi Po At Rn Sesium Barium Hafnium Tantalum Wolfram Renium Osmium Iridium Platina Emas Air Raksa Talium Timbal Bismut Polonium Astatin Radon 87 223 88 226 104 261,11 105 262,114 106 263,114 107 262,12 108 265 109 265 110 271 111 272 112 277 113 284 114 285 115 288 116 292 1 2 7 Fr Ra 89-103 Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg Uub Uut Uuq Uup Uuh Fransium Radium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadium Roentgenium Ununbium Ununtrium Ununquadium Ununpentium Ununhexium 57 138,91 58 140,12 59 140,907 60 144,24 61 147 62 150,35 63 151,96 64 157,25 65 158,924 66 162,50 67 164,930 68 167,26 69 168,934 70 173,04 71 174,97 Nomor atom 3 3,4 3,4 3 3 2,3 2,3 3 3,4 3 3 3 2,3 2,3 3 80 200,59 2,1 Massa atom Tingkat oksidasi La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu Hg LAMBANG Lantanum Serium Praseodimium Neodimium Prometium Samarium Europium Gadolinium Terbium Disprosium Holmium 89 Ac 227 90 232,038 91 3 Th 231 92 238,03 93 4 Pa 4,5 237 94 U 242 95 3,4,5,6 243 96 Np 3,4,5,6 247 97 Pu 247 98 3,4,5,6 249 99 3,4,5,6 Am Erbium 254 100 Cm 3 Tulium 253 101 Bk Iterbium Lutesium 256 102 3,4 254 103 Cf 257 3 Es Fm Md No Lr Air Raksa NAMA Aktinium Torium Protaktinium Uranium Neptunium Plutonium Amerisium Kurium Berkelium Kalifornium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrensium Gambar 1.2 Tabel periodik unsur modern Latihan 1.1 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Jelaskan hukum triade menurut Dobereiner! 2. Jelaskan hukum oktaf dari Newlands! 3. Berikan contoh kelebihan tabel periodik unsur Mendeleev! 4. Jelaskan perbedaan daftar unsur-unsur yang disusun Lothar Meyer dengan Mendeleev! B. Golongan, Periode, Nomor Atom, Nomor Massa, dan Massa Atom Relatif dalam Tabel Periodik Unsur Pada tabel periodik unsur, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode. Setiap lambang unsur dilengkapi dengan nomor atom, nomor massa atau massa atom relatif. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 9
  • 19. Perhatikan gambar berikut. Nomor atom IA 1 1,00797 1 12 24,312 Massa atom relatif 1 H 2 Bilangan oksidasi 2 Li 3 Hidrogen 6,939 4 1 Litium IIA 9,0122 Be Berilium 2 Mg Lambang unsur 11 22,9898 12 24,312 1 2 Magnesium Nama unsur 3 Na Mg Natrium Magnesium IIIB 19 39,102 20 40,08 21 44,956 1 2 4 K Ca Sc Kalium Kalsium Skandium 37 85,47 38 87,62 39 88,905 1 2 5 Rb Sr Y Rubidium Stronsium Itrium Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change Gambar 1.3 Penulisan lambang unsur, nama unsur, nomor atom, dan massa atom relatif dalam tabel periodik unsur 1. Golongan dan Periode Pada tabel periodik unsur, lajur vertikal menunjukkan golongan unsur-unsur, sedangkan lajur horisontal menunjukkan periode. a. Golongan Pada tabel periodik unsur dikelompokkan menjadi golongan utama atau golongan A dan golongan transisi atau golongan B. Perhatikan penggolongan unsur-unsur dalam tabel periodik unsur yang terdapat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Penggolongan unsur-unsur Lambang Golongan Lambang Golongan Nama Golongan Nama Golongan Amerika IUPAC Amerika IUPAC Alkali IA 1 Transisi IIIB 3 Alkali Tanah IIA 2 Transisi IVB 4 Boron, Aluminium IIIA 13 Transisi VB 5 Karbon IVA 14 Transisi VIB 6 Nitrogen, Fosfor VA 15 Transisi VIIB 7 Oksigen, Belerang VIA 16 Transisi VIIIB 8 Halogen VIIA 17 Transisi VIIIB 9 Gas Mulia VIIIA 18 Transisi VIIIB 10 Transisi IB 11 Transisi IIB 12 Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change 10 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 20. Golongan utama terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IA sampai dengan VIIIA. Golongan unsur transisi terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IB sampai dengan VIIIB. Untuk golongan VIIIB terdiri dari 3 lajur vertikal, sedangkan golongan lainnya masing-masing 1 lajur vertikal. Unsur transisi berada di antara golongan IIA dan IIIA. Semua unsur transisi bersifat logam dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti Fe, Zn, Cu, Ni, Au, Cr, Mn, dan Ag. b. Periode Berapa jumlah periode pada tabel periodik dan berapa unsur yang terdapat pada masing-masing periode? Coba amati tabel periodik pada Gambar 1.2! Tabel periodik unsur terdiri dari 7 periode dan dua deret unsur terpisah di bawah yaitu deret lantanida dan aktinida. Tiap periode terdiri dari beberapa unsur dengan jumlah yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut. 1) Periode kesatu terdiri dari dua unsur yaitu H dan He. 2) Periode kedua terdiri dari 8 unsur yaitu: Li, Be, B, C, N, O, F, Ne. 3) Periode ketiga terdiri dari 8 unsur. 4) Periode keempat 18 unsur. 5) Periode kelima 18 unsur. 6) Unsur pada periode keenam terdiri dari unsur yang ada pada tabel utama ditambah unsur-unsur pada deret lantanida (no. 57 - 71), sehingga jumlahnya menjadi 32 unsur. 7) Unsur pada periode ketujuh juga terdiri dari unsur pada tabel utama ditambah unsur pada deret aktinida (no. 89 - 103), sampai saat ini jumlahnya 28 unsur. Dengan ditemukannya unsur baru maka jumlah unsur dalam periode ini akan bertambah terus. 2. Nomor Atom dan Nomor Massa Lambang atom yang dilengkapi nomor atom dan nomor massa dapat dituliskan dengan notasi sebagai berikut. A X = lambang atom Z X Z = nomor atom A = nomor massa Atom memiliki partikel-partikel penyusun atom yaitu proton, neutron, dan elektron. Proton bermuatan positif, neutron bersifat netral, dan elektron bermuatan negatif. Apa makna dari nomor atom dan nomor massa pada lambang suatu unsur? Untuk memahami makna nomor atom dan nomor massa, coba lakukan kegiatan 1.4. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 11
  • 21. KEGIATAN 1.4 Prediksi Nomor Atom dan Nomor Massa Perhatikan bagan partikel-partikel penyusun atom pada unsur: 1 4 7 1H , 2 He , 3 Li berikut ini. – – – + + – + + + + – – 1 4 7 1H 2 He 3 Li (1p, 0n, 1e) (2p, 2n, 2e) (3p, 4n, 3e) Catatan: p = proton, n = neutron, e = elektron. Pertanyaan: 1. Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada masing-masing atom H, He, dan Li pada unsur di atas? 2. Nomor atom pada H, He, dan Li sama dengan jumlah partikel apa? 3. Bagaimana dengan nomor massa dari unsur di atas? Carilah hubungannya dengan jumlah partikel masing-masing unsur! Hubungan jumlah partikel dasar dengan nomor atom dan nomor massa unsur dapat dilihat pada Tabel 1.5. Tabel 1.5 Hubungan partikel dasar dengan nomor atom dan nomor massa Nama Atom Lambang Atom No. Atom No. Massa Elektron Proton Neutron Hidrogen 1 1 1 1 1 0 1H Helium 4 2 4 2 2 2 2 He Litium 7 3 7 3 3 4 3 Li Jumlah partikel dasar pada atom berhubungan dengan nomor atom dan nomor massa unsur. Dari Tabel 1.5 dapat disimpulkan hubungan antara nomor atom dengan partikel-partikel dasar atom dan hubungan nomor massa dengan partikel- partikel dalam atom yaitu sebagai berikut. Nomor atom (Z) = Jumlah proton atau jumlah elektron Nomor massa (A) = Jumlah proton + jumlah neutron = Jumlah nukleon 12 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 22. Jumlah neutron adalah selisih nomor massa dengan nomor atom. Jumlah neutron = A – Z Contoh Soal Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari unsur 39 K . 19 Penyelesaian: 39 19 K mempunyai nomor massa = 39 dan nomor atom = 19. Jadi, jumlah proton = nomor atom = 19 jumlah elektron = 19 jumlah neutron = nomor massa – nomor atom = 39 – 19 = 20 Latihan 1.2 Salin tabel berikut dan lengkapilah! Nama Lambang Jumlah Jumlah Jumlah Nomor Massa Unsur Atom Proton Elektron Neutron Atom Atom Magnesium 24 12 12 12 12 24 12 Mg Fosfor 31 ... 15 ... ... ... 15 P Klor ... 17 ... ... ... 35 Tembaga ... ... ... ... 29 63 Timbal ... ... ... 126 ... 208 Emas ... ... 79 ... ... 197 3. Isotop, Isoton, dan Isobar Salah satu teori atom menurut Dalton menyatakan bahwa atom-atom unsur akan mempunyai sifat yang sama. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar setelah ditemukan spektrograf massa oleh F.W. Aston tahun 1919. Ternyata kebanyakan unsur-unsur dalam senyawa mempunyai massa atom yang berbeda. Misalnya untuk klor ada yang memiliki massa 35 sma, 36 sma, dan 37 sma. Selain itu, ada pula unsur-unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah partikel yang sama. Untuk mempelajarinya amati Tabel 1.6. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 13
  • 23. Tabel 1.6 Beberapa unsur dengan massa atom yang berlainan Unsur No. Atom Jumlah Neutron Massa Atom Lambang H 1 0 1 1 1H 1 2 2 1H 2 3 3 1H C 6 6 12 12 6C 8 14 14 6C O 8 8 16 16 8O 9 17 17 8O 10 18 18 8O Ne 10 10 20 20 10 Ne 11 21 21 10 Ne 12 22 22 10 Ne Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change Dari Tabel 1.6 dapat dilihat bahwa setiap unsur mempunyai beberapa massa atom misalnya atom H ada yang mempunyai massa atom 1, 2, dan 3. Unsur- unsur tersebut disebut isotop. Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut. Isotop adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi massa atom yang berbeda. Partikel apa yang menyebabkan adanya isotop dari suatu unsur? Perhatikan ilustrasi berikut. + = partikel proton – – – – = partikel elektron + + + = partikel neutron 1 2 3 1H 1H 1H Gambar 1.4 Isotop hidrogen Ketiga isotop hidrogen dapat dibedakan dari jumlah partikel neutronnya. Dari contoh-contoh isotop pada Tabel 1.6, perbedaan massa atom dari suatu nuklida disebabkan oleh jumlah partikel neutronnya. 14 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 24. Dari Tabel 1.6 dapat dilihat 14 dan 16 memiliki neutron yang sama yaitu 6C 8O 8. Kedua unsur itu disebut isoton. Apakah kedua unsur itu mempunyai sifat yang sama? Isoton adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron yang sama. Unsur 14 dan 14 memiliki nomor massa yang sama. Kedua unsur itu 6C 7N disebut isobar. Apakah kedua unsur ini mempunyai sifat yang sama? Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda. Latihan 1.3 Salin tabel berikut, lengkapi, dan jawablah pertanyaannya. Unsur Nomor Atom Proton Neutron Massa Atom A 6 6 8 14 B 7 ... 7 14 C 8 8 ... 16 D 15 15 ... 30 E 15 ... 16 ... F 16 16 ... 32 Pertanyaan: Tentukan kelompok unsur yang termasuk isotop, isoton, dan isobar pada tabel di atas! 4. Massa Atom Relatif Massa atom relatif dalam kimia sangat penting untuk mengetahui sifat unsur atau senyawa. Bagaimana cara menentukan massa atom relatif? Massa atom relatif yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan massa atom unsur tersebut dengan massa atom yang dijadikan standar. Mula- mula dipilih hidrogen sebagai atom standar karena merupakan atom teringan. Kemudian diganti oleh oksigen karena atom oksigen dapat bersenyawa dengan atom lain. Syarat atom yang massa atomnya dijadikan standar adalah harus atom yang stabil dan murni, maka ditetapkan atom C-12 sebagai standar. Atom C-12 memiliki massa 1 12 satuan massa atom (sma). 1 sma sama dengan kali massa 1 atom C-12. 12 Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 15
  • 25. Massa atom relatif diberi lambang A r dan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Massa 1 atom unsur X Ar unsur X = 1 12 massa atom C 12 Jadi massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa satu atom 1 unsur tersebut dengan kali massa satu atom C-12. 12 Massa atom relatif beberapa unsur dapat dilihat pada Tabel 1.7. Tabel 1.7 Massa atom relatif beberapa unsur Nama Ar Nama Ar Lambang Ar Lambang Ar Unsur (pembulat) Unsur (pembulat) Hidrogen H 1,00797 1 Besi Fe 55,874 56 Karbon C 12,00 12 Seng Zn 65,,37 65,5 Neon Ne 20,183 20 Perak Ag 107,870 108 Belerang S 32,064 32 Emas Au 196,967 197 Klor Cl 35,453 35,5 Uranium U 238,03 238 Sumber: Ebbing, General Chemistry Bagaimana cara menghitung massa atom relatif berdasarkan rumus di atas? Perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal Hitung massa atom relatif Fe jika diketahui massa Fe = 55,874. Penyelesaian: Massa 1 atom unsur Fe 55,874 Ar unsur Fe = = = 55,874 dibulatkan menjadi 56. 1 12 1 massa atom C 12 12 12 Massa atom relatif dapat ditentukan berdasarkan massa isotop-isotop unsur di alam. Kelimpahan isotop unsur berbeda-beda. Perhatikan Tabel 1.8. Tabel 1.8 Kelimpahan isotop unsur klor dan brom Unsur Kelimpahan dalam % 37 Klor 75% isotop 35 17 Cl dan 25% isotop 17 Cl 10 11 Brom 19,6% isotop 5B dan 80,4% isotop 5B 16 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 26. Bagaimana cara menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan unsur di alam? Perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal 1. Di alam terdapat isotop tembaga dengan kelimpahan masing-masing 69,2% Cu yang memiliki massa 62,930 sma dan 30,8% Cu yang memiliki massa 64,928 sma. Tentukan massa atom relatif dari tembaga! Penyelesaian: ArCu = (62,930 x 69,2%) + (64,928 x 30,8%) = 65,545. 2. Di alam terdapat klor dalam dua isotop yaitu 75% klor-35 (35Cl) dengan 25% klor-37 (37Cl). Tentukan massa atom relatif Cl. Penyelesaian: Ar Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 35,5 Latihan 1.4 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Kelimpahan isotop boron di alam adalah 19,6% 10 B dan 80,4% 11B dengan 5 5 massa 10 B = 10,0129 sma dan 11B = 11,0093 sma. 5 5 a. Tentukan Ar boron b. Apakah Ar hasil perhitungan cocok dengan yang terdapat pada tabel periodik unsur? 20 2. Neon di alam terdiri atas dua isotop yaitu 10 Ne dan 22 Ne . Jika massa atom 10 relatif neon adalah 20,2 tentukan persentase isotop neon yang ringan. Bagaimana cara menentukan massa senyawa? Dengan mengetahui Ar unsur, kita dapat menentukan massa relatif dari senyawa, karena senyawa merupakan gabungan unsur-unsur dengan perbandingan yang tetap. Massa rumus relatif diberi lambang Mr. Untuk menghitung Mr, perhatikan contoh berikut. Contoh Soal Tentukan Mr dari karbon dioksida dan air! Penyelesaian: Rumus karbon dioksida = CO2 CO2 Molekul CO2 terdiri dari 1 atom C dan 2 atom O Ar C = 12 dan O = 16 Mr CO2 = (1 x 12) + (2 x 16) = 44 12 C + 16O + 16O Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 17
  • 27. Rumus air : H2O Molekul H2O terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O. Ar H = 1 dan O = 16 Mr H2O = (2 x 1) + (1 x 16) = 18 Mr sangat diperlukan untuk menentukan massa zat-zat yang direaksikan dan hasil-hasil reaksi dalam melakukan reaksi kimia yang akan dipelajari pada bab selanjutnya. Berikut ini diberikan Mr dari beberapa senyawa. Tabel 1.9 Mr beberapa senyawa Nama Senyawa Rumus Mr Garam dapur NaCl (1 x Ar Na) + (1 x Ar Cl) (1 x 23) + (1 x 35,5) = 58,5 Asam sulfat H2SO4 (2 x Ar H) + (1 x Ar S) + (4 x ArO) (2 x 1) + (1 x 32) + (4 x 16) = 98 Glukosa C6H12O6 (6 x Ar C) + (12 x Ar H) + (6 x Ar O) (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 Latihan 1.5 Tentukan Mr dari senyawa-senyawa berikut. a. NH3 e. NaCl b. CH4 f. CaCO3 c. H2SO4 g. CH3COOH d. HNO3 h. Al2(SO4)3 C. Perkembangan Teori Atom Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur. Pada setiap partikel atom terdapat partikel penyusun atom yang terdiri dari elektron, proton, dan neutron. Gambaran posisi dan susunan partikel penyusun atom dalam suatu atom berkembang dari temuan-temuan yang paling sederhana sampai yang rumit tetapi dapat menggambarkan model atom yang sebenarnya. Gambaran ini disebut juga teori atom. Teori atom sudah diungkapkan para ahli mulai dari beberapa abad yang lalu. Perkembangan teori atom dari tahun ke tahun dapat digambarkan dengan model atom seperti pada Gambar 1.5. 18 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 28. – – – – – – – – + – + – + – – – – – Model atom – – Model atom J. Dalton (1803) Model atom modern Model atom Model atom Thomson E. Rutherford Rutherford dan Neils Bohr Sumber: Maria James, Chemical Connections Gambar 1.5 Perkembangan model atom Perkembangan teori atom dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Teori Atom Dalton John Dalton pada tahun 1808 mengungkapkan sebagai berikut. a. Semua materi mempunyai bagian terkecil yang disebut atom. b. Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. c. Atom-atom suatu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain. d. Pada pembentukan senyawa terjadi ikatan antara penyusun senyawa tersebut. e. Atom-atom bergabung dengan perbandingan yang sederhana. 2. Teori Atom Thomson Sir J.J. Thomson tahun 1897 memperlihatkan elektron dengan teorinya sebagai berikut. a. Atom merupakan bola yang bermuatan positif, pada tempat-tempat tertentu ada elektron yang bermuatan negatif. b. Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif. Teori atom Thomson ini dikenal dengan nama teori atom Roti Kismis. 3. Teori Atom Rutherford Ernest Rutherford tahun 1911 mengungkapkan model inti untuk suatu atom. Pada model inti digambarkan atom sebagai ruangan kosong dengan inti yang padat mengandung muatan positif terletak di pusat dan elektron beredar mengelilingi inti. Teori atom Rutherford menerangkan sebagai berikut. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 19
  • 29. a. Massa atom terpusat pada inti atom b. Elektron beredar mengelilingi inti pada orbitnya atau kulitnya. c. Ukuran atom sekitar 10–8 cm dan inti atom 10–13 cm. Model atom Rutherford ada kekurangannya yaitu, jika elektron-elektron terus mengelilingi inti akhirnya akan kehilangan energi dan kemungkinan dapat menumbuk inti. 4. Teori Atom Bohr Niels Bohr tahun 1913 bekerja dengan Rutherford memodifikasi model atom dengan menambahkan bahwa elektron mengelilingi inti pada tingkat-tingkat energi yang berbeda. Bohr mengungkapkan sebagai berikut. a. Elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit elektron. b. Elektron dapat pindah dari tingkat energi yang satu ke yang lain dengan melepaskan atau menyerap energi. Walaupun model atom Bohr menjelaskan bagaimana elektron tidak akan menumbuk inti, model Bohr tidak berlaku untuk atom berelektron banyak! 5. Teori Atom Modern Teori atom modern berdasarkan mekanika quantum (tahun 1927) merupakan kelanjutan hasil kerja Rutherford dan Bohr. Teori atom modern menyatakan sebagai berikut. Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbital. Orbital menggambarkan daerah kebolehjadian ditemukannya elektron. Latihan 1.6 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Jelaskan teori atom yang diungkapkan oleh Dalton! 2. Jelaskan teori atom Thomson dan Rutherford! 3. Jelaskan kelemahan teori atom Rutherford! 4. Jelaskan teori atom Bohr! 20 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 30. D. Struktur Atom Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit elektron. Bagaimana penyebaran elektron pada masing-masing kulit elektron tersebut? Elektron tersusun pada masing-masing kulit dalam suatu konfigurasi elektron. Untuk mempelajarinya, simaklah uraian berikut ini! 1. Konfigurasi Elektron Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada masing-masing orbitnya yang dikenal sebagai kulit elektron. Jumlah kulit elektron suatu atom pada tabel periodik unsur sesuai dengan nomor periode unsur atom tersebut, sedangkan jumlah seluruh elektron sama dengan nomor atomnya. Kulit elektron diberi lambang K, L, M, N. Sesuai dengan posisinya dari inti, K untuk kulit pertama, L kulit kedua, M kulit ketiga, dan N kulit keempat. Perhatikan Gambar 1.6. Berapa jumlah elektron yang terdapat pada masing-masing kulit? Untuk mempelajari jumlah elektron + pada kulitnya perhatikan Gambar 1.6! K L Tentukan jumlah elektron maksi- M mum pada masing-masing kulit! N Berdasarkan gambar tersebut jumlah Sumber: Ebbing, General Chemistry elektron maksimum pada masing- Gambar 1.6 Susunan elektron menempati masing kulit berbeda-beda yaitu kulitnya sebagai berikut. Pada kulit K jumlah maksimum elektron = 2 elektron Pada kulit L jumlah maksimum elektron = 8 elektron Pada kulit M jumlah maksimum elektron = 18 elektron Pada kulit N jumlah maksimum elektron = 32 elektron Jumlah elektron yang dimiliki suatu atom sama dengan nomor atomnya. Misalnya, unsur dengan nomor atom 19 memiliki 19 elektron. Susunan elektron pada masing-masing elektron disebut konfigurasi elektron. Untuk memahami konfigurasi elektron, lakukan Kegiatan 1.5. KEGIATAN 1.5 Analisis Data Konfigurasi Elektron Perhatikan gambar berikut. Hitung jumlah elektron pada masing-masing kulit elektron untuk atom oksigen, argon, dan kalium dengan lambang 8O, 18 Ar, dan 19K, perhatikan juga konfigurasi elektronnya. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 21
  • 31. 8 O = 2.6 18 Ar = 2.8.8 19 K = 2.8.8.1 Pertanyaan: 1. Pada periode berapa letak oksigen, argon, dan kalium? 2. Berdasarkan jumlah elektron maksimum pada kulitnya, bagaimana cara menyusun konfigurasi elektron? Oksigen memiliki 2 kulit elektron, maka oksigen terletak pada periode 2. Pada kulit pertama berisi 2 elektron, kulit kedua berisi 6 elektron. Konfigurasi elektron oksigen ditulis 2.6. Argon memiliki 3 kulit elektron, terletak pada periode 3. Pada kulit pertama berisi 2 elektron, kulit kedua 8 elektron, kulit ketiga 8 elektron. Konfigurasi elektronnya ditulis 2.8.8. Mengapa konfigurasi atom kalium 2.8.8.1 bukan 2.8.9? Hal ini karena ada aturan yang menyatakan bahwa penyusunan konfigurasi elektron pada kulit terluar maksimal 8 elektron. Demikian juga pada kalsium, konfigurasi elektron 20Ca adalah 2.8.8.2 bukan 2.8.10. Bagaimana konfigurasi elektron unsur lainnya? Perhatikan konfigurasi elektron beberapa unsur pada Tabel 1.10. Tabel 1.10 Konfigurasi elektron beberapa unsur Konfigurasi Elektron Lambang Nomor Nama Unsur Unsur Atom K L M N H Hidrogen 1 1 He Helium 2 2 Li Litium 3 2 1 Be Berilium 4 2 2 B Boron 5 2 3 C Karbon 6 2 4 N Nitrogen 7 2 5 O Oksigen 8 2 6 22 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 32. Lambang Nomor Konfigurasi Elektron Nama Unsur Unsur Atom K L M N F Fluor 9 2 7 Ne Neon 10 2 8 Na Natrium 11 2 8 1 Mg Magnesium 12 2 8 2 Al Aluminium 13 2 8 3 Si Silikon 14 2 8 4 P Fosfor 15 2 8 5 S Belerang 16 2 8 6 Cl Klor 17 2 8 7 Ar Argon 18 2 8 8 K Kalium 19 2 8 8 1 Ca Kalsium 20 2 8 8 2 Sumber: Ebbing, General Chemistry 2. Elektron Valensi Perhatikan konfigurasi elektron unsur-unsur golongan 1A pada Tabel 1.11. Persamaan apa yang terdapat pada konfigurasi elektronnya? Tabel 1.11 Konfigurasi elektron unsur golongan 1A Lambang No. Atom Konfigurasi Golongan Elektron pada Unsur Elektron Kulit Terluar H 1 1 IA 1 Li 3 2.1 IA 1 Na 11 2.8.1 IA 1 K 19 2.8.8.1 IA 1 Sumber: Ebbing, General Chemistry Kesamaan pada unsur-unsur golongan 1A yaitu jumlah elektron yang menempati kulit terluarnya. Elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi ini merupakan elektron yang terlibat pada pembentukan ikatan bila unsur-unsur bersenyawa (valen = ikatan). Unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, pada tabel periodik unsur terdapat pada golongan yang sama, maka unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama. Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar dari suatu atom. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 23
  • 33. Berdasarkan ini kita dapat menentukan unsur yang mempunyai sifat sama, jika diketahui nomor atomnya. Perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal Tentukan konfigurasi elektron-elektron valensi, dan golongan dari unsur-unsur: 5B, 7 N, 9F, 12Mg, 15P, 17Cl. Unsur mana yang mempunyai sifat sama? Penyelesaian: Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Golongan 5 B 2.3 3 3A 7 N 2.5 5 5A 9 F 2.7 7 7A 12 Mg 2.8.2 2 2A 15 P 2.8.5 5 5A 17 Cl 2.8.7 7 7A Sumber: Ebbing, General Chemistry Unsur mempunyai sifat sama jika elektron valensinya sama. Dilihat dari tabel di atas, unsur yang sifatnya sama yaitu N dengan P serta F dengan Cl. Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan: Pada tabel periodik, nomor golongan menunjukkan elektron valensi. Nomor periode menunjukkan jumlah kulit elektron. 3. Konfigurasi Elektron Ion Mengapa larutan garam dapur, NaCl dalam air dapat menghantarkan arus listrik? Pada pelarutan NaCl dihasilkan ion Na+ dan ion Cl–. Apakah ion itu? Pada atom, jumlah elektron sama dengan jumlah proton. Elektron bermuatan negatif, sedangkan proton bermuatan positif sehingga atom tidak bermuatan atau netral. Untuk mencapai kestabilannya atom-atom ada yang melepaskan elektronnya, ada juga yang menerima elektron sehingga terbentuk partikel bermuatan yang disebut ion. Akibat pelepasan atau penerimaan elektron, ion dapat berupa ion positif dan ion negatif. Bagaimana konfigurasi elektron ion positif dan negatif? Untuk memahaminya, perhatikan Tabel 1.12 dan 1.13. 24 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 34. Tabel 1.12 Konfigurasi elektron ion positif Setelah Melepaskan Lambang Konfigurasi Jumlah Elektron Jumlah Lambang Konfigurasi Atom Elektron Elektron Muatan Ion Elektron Ion Jumlah Jumlah Lepas Proton (+) Elektron (–) 23 11Ne 2.8.1 1 11 10 +1 Na+ 2.8 40 2+ 20 Ca 2.8.8.2 2 20 18 +2 Ca 2.8.8 Na dan Ca melepaskan elektron, jumlah protonnya akan lebih banyak daripada elektron maka muatan Na dan Ca jadi positif. Konfigurasi elektron ionnya ditulis dengan mengurangi elektron yang dilepaskannya. Tabel 1.13 Konfigurasi elektron ion negatif Setelah Menerima Lambang Konfigurasi Jumlah Jumlah Lambang Konfigurasi Elektron Atom Elektron Elektron Muatan Ion Elektron Ion Jumlah Jumlah Diterima Proton (+) Elektron (–) 16 8 O 2.6 2 8 10 –2 O2– 2.8 35,5 17 Cl 2.8.7 1 17 18 –1 Cl– 2.8.8 O dan Cl menerima elektron, jumlah elektron akan lebih banyak daripada proton maka muatan O dan Cl jadi negatif. Konfigurasi elektron ionnya ditulis dengan menambah elektron yang diterimanya. Latihan 1.7 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut: 5 B, 9F, 10Ne, 12Mg, 14Si, 16S, 18Ar 19K, 20Ca 2. Tuliskan dari unsur-unsur no. 1 yang mempunyai a. elektron valensi sama, b. periode yang sama. 3. Tuliskan konfigurasi elektron ion-ion berikut. a. Li+, Na+, K+, Mg2+, Al3+ b. F–, Cl–, S2–, N3– E. Sifat Unsur Unsur-unsur yang ditemukan di alam ada yang bersifat logam, semi logam, dan nonlogam. Di mana letak unsur-unsur tersebut pada tabel periodik unsur? Perhatikan penempatan logam, semi logam, dan nonlogam pada tabel periodik unsur berikut. Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 25
  • 35. Tembaga Timbal Kadmium Kromium Bismut Logam Silikon Antimon Brom Arsen Boron Belerang Klor Telurium Karbon Iod Semi logam (Metaloid) Nonlogam Sumber: Silberberg, Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change Gambar 1.7 Logam, semi logam, dan nonlogam dalam tabel periodik Bagaimana sifat unsur logam, semi logam, dan nonlogam? Perhatikan pembahasan berikut ini. 1. Logam IA IIA 3 6,939 4 9,0122 1 2 Li Be IIIA Litium Berilium GOLONGAN 11 22,9898 12 24.312 13 26,9815 1 2 3 Na Mg VIII B Al Natrium Magnesium IIIB IVB VB VIB VIIB IB IIB Aluminium 19 39,102 20 40,08 21 44,956 22 47,90 23 50,942 24 51,996 25 54,938 26 55,847 27 58,847 28 58,71 29 63,54 30 65,37 31 69,72 1 2 3 3,4 2,3,4,5 2,3,6 2,3,4,6,7 2,3 2,3 2,3 2,1 2 3 K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga IVA Kalium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Krom Mangan Besi Kobal Nikel Tembaga Seng Galium 37 85,47 38 87,62 39 88,905 40 91,22 41 92,906 42 95,94 43 98 44 101,07 45 102,905 46 106,4 47 107,870 48 112,40 49 114,82 50 118,69 1 2 3 4 5,3 6,5,4,3,2 7 2,3,4,6,8 2,3,4 2,4 1 2 3 2,4 Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd ln Sn VA Rubidium Stronsium Itrium Zirkon Niobium Molibdenum Teknesium Rutenium Rodium Paladium Perak Kadmium Indium Timah 55 132,905 56 137,34 72 178,49 73 180,948 74 183,85 75 186,2 76 190,2 77 192,2 78 195,09 79 196,967 80 200,59 81 204,37 82 207,19 83 208,98 1 2 4 5 2,3,4,5,6 -1,2,4,6,7 2,3,4,6,8 2,3,4,6 2,4 1,3 1,2 1,3 2,4 3,5 Cs Ba 57-71 Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg TI Pb Bi VIA Sesium Barium HafniumTantalum Wolfram Renium Osmium Iridium Platina Emas Air Raksa Talium Timbal Bismut 87 223 88 226 104 261,11 105 262,114 106 263,114 107 262,12 108 265 109 265 110 271 111 272 112 277 113 284 114 285 115 288 116 292 1 2 Fr Ra 89-103 Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg Uub Uut Uuq Uup Uuh Fransium Radium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadium Roentgenium Ununbium Ununtrium Ununquadium Ununpentium Ununhexium 57 138,91 58 140,12 59 140,907 60 144,24 61 147 62 150,35 63 151,96 64 157,25 65 158,924 66 162,50 67 164,930 68 167,26 69 168,934 70 173,04 71 174,97 3 3,4 3,4 3 3 2,3 2,3 3 3,4 3 3 3 2,3 2,3 3 La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu Lantanum Serium Praseodimium Neodimium Prometium Samarium Europium Gadolinium Terbium Disprosium Holmium Erbium Tulium Iterbium Lutesium 89 227 90 232,038 91 231 92 238,03 93 237 94 242 95 243 96 247 97 247 98 249 99 254 100 253 101 256 102 254 103 257 3 4 4,5 3,4,5,6 3,4,5,6 3,4,5,6 3,4,5,6 3 3,4 3 Ac Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr Aktinium Torium Protaktinium Uranium Neptunium Plutonium Amerisium Kurium Berkelium Kalifornium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrensium Gambar 1.8 Unsur logam dalam tabel periodik Lebih dari tiga perempat jumlah unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodik unsur, unsur logam terletak di bagian kiri mulai dari golongan IA, golongan transisi, sampai perbatasan unsur semi logam. Perhatikan Gambar 1.8. Logam mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut. 26 Kimia Kelas X SMA dan MA
  • 36. a. Menghantarkan Listrik e e Bagaimana logam dapat meng- hantarkan listrik? Perhatikan Gambar – – – – – 1.9. + – + – + – + – + – Logam apa yang terdapat di dalam – + – + – + – + – + kabel? Kalau kamu membuka kabel Sumber: Ebbing, General Chemistry atau kawat listrik akan terlihat logam Gambar 1.9 Perpindahan elektron pada logam berwarna coklat yaitu tembaga. Jika arus listrik diberikan pada logam, satu bagian logam akan positif dan bagian lain menjadi negatif. Semua elektron bergerak menuju bagian positif. Perpindahan elektron-elektron ini menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik. b. Menghantarkan Panas Benda apa saja di rumahmu yang digunakan untuk menghantarkan panas? Terbuat dari apa benda tersebut? Bagaimana logam dapat meng- – – – – – hantarkan panas? Pada logam + – +– +–+ –+– elektron-elektron bebas bergerak – + – + –+– +–+ dengan cepat. Hal ini mengakibatkan logam dapat menghantarkan panas Sumber: Ebbing, General panas Chemistry secara cepat. Gambar 1.10 Logam menghantarkan panas c. Logam Mempunyai Titik Leleh Tinggi Umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut struktur raksasa. Dengan struktur ini maka umumnya titik leleh logam sangat tinggi. Ada beberapa logam yang mempunyai titik leleh rendah dan disebut logam lunak seperti litium, natrium, dan kalium (unsur golongan IA). Selain itu, ada logam cair seperti raksa yang sering digunakan dalam termometer. Titik leleh beberapa logam dapat dilihat pada Tabel 1.14. Tabel 1.14 Titik leleh beberapa logam Logam Titik Leleh ( C) Logam Titik Leleh ( C) Besi 1535 Natrium 97,80 Perak 961 Raksa –38,84 Emas 1059 Cesium 28,45 Sumber: Book of Data Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom 27