SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian kapal layar, Pelabuhan pasuruan adalah salah
satu aset yang berharga bagi kota pasuruan, karena disinilah salah satu perekonomian
kota pasuruanbertopang, banyak uang yang dihasilkan disini, mulai dari nelayan, perkayuan,
expedisi, dll.
Sebenarnya kalau untuk pariwisata pelabuhan ini sangat berpotensi banget,
tapi sayangnya pemkot pasuruankayaknya dingin-dingin aja dengan kondisi
ini.
Saat ini pemkot banyak melakukan perubahan dan merenovasi kota, tapi
mungkin ada yang terlupakan disini (pelabuhan kota pasuruan).
dulu pelabuhan pasuruansangat
ramai, dan banyak dikunjungi wisatawan, baik yang dari kota pasuruan
maupun yang dari luar kota, dulu di kawasan pelabuhan ini terdapat suatu
objek wisata yang sangat ramai yaitu Muara mas, suatu objek wisata yang
menyediakan fasilitas pemancingan ikan, arena bermain anak, permainan
air, dll. dulu dikawasan sekitarpelabuhan ini warga dapat menikmati
indahnya matahari terbit di sekitar pantai utara laut jawa... mencari keong
dan hewan laut, tapi sekarang pantai itu telah musnah karena dikawasan
tersebut telah dibangun rumah-rumah warga(menjadi pemukiman) saya
berharap suatu saatpelabuhan pasuruan menjadi obyek wisata yang indah
seperti dulu.
Menurut catatan sejarah, pada abad 19, di masa kolonial Belanda,
Pasuruan dikenal sebagaikota pelabuhan. Banyak hasil bumi dari
daerah-daerah lain di Jawa Timur, dibawa ke kota ini. Kemudian,
distribusikan ke pulau-pulau lain di Indonesia.Distribusi ini
menggunakan perahu berukuran sedang hingga besar yang berkumpul
di Pelabuhan Pasuruan.
Selain membawa hasil perkebunan dan pertanian ke pulau lain di
Indonesia,ada juga yang dibawa ke Eropa. Itu sebabnya, selain di
Surabaya, pelabuhan di Pasuruan dianggap sebagaisentra distribusi
hasil bumi yang sangat strategis. Bahkan ada sebuah catatan sejarah
menyebut, Pasuruan adalah kota pelabuhan terbesardi Jawa saat itu.
Pasuruan sendiri, berkembang menjadi kawasan perdagangan yang
sangat ramai. Konon, asal nama Pasuruan diambil dari ‘pasar uang’.
Sebutan ini tentu bukan tanpa alasan. Mengingat kejayaan Kota
Pasuruan saat itu, diperkirakan melebihiKota Surabaya.
Selain itu, Pelabuhan Pasuruan juga melayani angkutan perdagangan
kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Tak mau kalah, warga pribumi juga
banyak yang memanfaatkan pelabuhan ini sebagai ladang mata
pencaharian. Baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi,
mereka menitipkan hasil pertanian mereka agar bisa dijual ke pulau lain
di Indonesia.
Kini, imaji kota pelabuhan ini sudah berubah. Seiring perkembangan
zaman, Pelabuhan Pasuruan harus bersaing ketat dengan pelabuhan-
pelabuhan lain. Namun demikian, pelabuhan ini masih melayani sirkulasi
lalu lintas laut. Selain melayani penumpang dari Kota Pasuruan,
pelabuhan ini juga melayani penumpang dari kota atau daerah lain
sepertiKabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.
Pelabuhan ini juga melayani transportasi untuk sektor industri. Komoditi
dominan yang melalui Pelabuhan Pasuruan adalah kayu yang
jumlahnya mencapai 54.144 m3 untuk bongkar. Sedangkan untuk
dimuat keluar dari Kota Pasuruan masing-masing adalah 815 ton garam,
816 alat berat dan 130 ton bahan lainnya.
Potret keemasan Pelabuhan Pasuruan memang berubah. Jumlah kapal
yang bersandar di pelabuhan yang ada di Kali Gelombong kian
menyusut saja. Sumberdari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPMPPT)Kabupaten Pasuruan, pada tahun 2004,
jumlah kapal mencapai lebih dari 37 ribu. Tahun 2005 hingga 2007,
terus menurun hingga tersisa 19 ribu-an. Tahiun 2008, jumlah kapal
sempatmeningkat menjadi 24 ribu. Tapi dibanding tahun-tahun
sebelumnya, angka ini masih jauh dari impian.
Perputaran roda ekonomi di Pelabuhan Pasuruan, Jawa Timur,
mengalami kemunduran sejak enam tahun terakhir. Banyak
pengusaha penyewaan gudang yang berangsur-angsur gulung
tikar. Hal ini disebabkan menurunnya volume bongkar muat di
pelabuhan tersebut.
Pada Senin (12/9/2011) siang, misalnya, hanya ada empat kapal
layar motor (KLM) yang sandar di dermaga dan melakukan
kegiatan bongkar garam. Jika dibandingkan kondisi 6 tahun yang
lalu, dalam sehari ada puluhan KLM yang bongkar muat.
"Untuk saat ini, dalam seminggu lebih kurang 8 KLM yang bongkar,
itu pun hanya mengangkut garam. Kalau dulu perimbangannya ada
pengusaha kayu, maka saat ini hanya satu-dua KLM yang bongkar
kayu di pelabuhan," kata Syaifullah, mantan pengusaha kayu era
tahun 2000.
Hal senada terungkap dari Fatimah yang juga pernah menggeluti
bisnis penyewaan gudang. Gudang yang disewakannya kini kosong
melompong. Dampak sepinya pelabuhan bukan hanya dirasakan
Fatimah. Pekerjanya pun mengalami penurunan pendapatan,
termasuk kuli bongkar muat.
"Kini saya sudah tidak berkegiatan (usaha) lagi. Ya karena
penurunan drastis jumlah KLM yang bongkar di Pelabuhan
Pasuruan. Para pekerja bongkar muat pun sekarang banyak beralih
pekerjaan," ujar Fatimah.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Ismail mendukung penuh upaya
pengelolaan sejumlah insfraktur di kawasan Pelabuhan Pasuruan,
meliputi jalan dan penerangan jalan umum, yang dilakukan oleh
Pemkot Pasuruan, untuk lebih menghidupkan suasana Pelabuhan
Pasuruan agar tidak tampak "mati suri".
"Beberapa waktu lalu pemerintah kota di sini sudah
menandatangani MOU dengan Pelindo III, terkait pengelolaan
pelabuhan. Pemkot berencana menciptakan kegiatan di lokasi
pelabuhan, seperti pasar kaget dan lain sebagainya. Semoga pada
masa mendatang daratan pelabuhan menjadi lebih meriah,
terutama juga untuk menunjang PAD Kota Pasuruan," tandas
Ismail.
Nelayan Mengeluh, Siang atau Malam Sama Sepinya
Ada masanya Kota Pasuruan dikenal sebagai kota pelabuhan. Dari Pelabuhan Kota
Pasuruan hasil bumi diekspor langsung ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Tapi itu
dahulu kala. Kini, kejayaan Pelabuhan Kota Pasuruan tinggal cerita masa lalu.
Seorang nelayan bernama Salam, Selasa (30/3) siang lalu terlihat melangkah gontai
menuju gardu pos di tepi dermaga Pelabuhan Kota Pasuruan. Sinar matahari saat itu
terasa menyengat kulit.
Sampai di gardu pos, Salam langsung meletakkan ember yang sedari tadi ditentengnya.
Raut wajahnya menampakkan rasa lelah setelah seharian membersihkan kapal milik
juragannya. Kaos putih yang membungkus tubuhnya langsung dilepas. Terlihat kulit
tubuh hitamnya basah oleh keringat.
Salam lalu menyapa orang di dekatnya yang sedang memperbaiki jala. "Kalau sudah
bulan purnama seperti ini, kami lebih memilih memperbaiki jala, Supaya pas bulan lagi
gelap, kami siap berangkat ke laut lagi," katanya sembari membakar rokok kreteknya.
Lelaki yang sudah hampir dua puluh tahun menjadi nelayan ini mengaku, sebenarnya
bukan hanya saat bulan purnama tangkapan di laut sepi. Dia menyebut laut di Pasuruan
sekarang berbeda. "Ikan tidak sebanyak dahulu. Lihat saja sekarang, kapal di Pasuruan
berkurang," katanya.
Salam yang asli Lekok Pasuruan menuturkan, dulu kapal di Pelabuhan Kota Pasuruan
jumlah jauh lebih banyak dari sekarang. Semua bersaing tapi pasti semua dapat ikan
berlimpah. Sekarang, melaut di malam hari pun rasanya sulit sekali bisa dapat ikan
berlimpah. Tak ayal, banyak kapal berpindah buruan di tempat lain.
Selain kondisi alam yang sudah berbeda, Salam memperkirakan kondisi ini merupakan
buah buruk dari penggunaan bondet (mercon untuk mencari ikan) di laut. "Mungkin
karena di laut banyak yang memakai bondet untuk nangkap ikan. Makanya ikan-ikan
pada kabur," katanya.
Sobirin, nelayan asal Tambaan, Gadingrejo, membenarkan sulitnya mendapat ikan di
masa purnama. "Walau kami pakai lampu dari genset, cahayanya masih kalah dengan
bulan. Ya, lebih baik kami melakukan pekerjaan lainnya saja," kata Sobirin dengan
tangannya bergerak lincah memperbaiki jala.
Mislan, warga Tambaan yang juga menggantungkan hidupnya dari laut, juga terpaksa
menggangur. Senin itu Mislan hanya nyantai, main kartu di warung kopi. Saat itu Mislan
mengaku sudah empat hari tidak melaut karena ikan sulit didapat.
Hari itu, karena tak ada kerjaan, Mislan pun mencari pengalihan waktu dengan main
kartu. "Ya tinggal lihat saja apa istri di rumah ngamuk-ngamuk apa tidak. Lha memang
tidak ada kerjaan yang dapat menghasilkan uang lagi. Lalu apa yang harus saya
kerjakan?" kata lelaki yang sudah 30 tahun jadi nelayan itu.
Dulu, kata Mislan, bila sedang sepi ikan karena purnama, ia masih bisa dapat kerjaan
pengganti sementara. "Saya bisa nyambi jadi kuli angkut di pelabuhan. Angkat-angkat
kayu kiriman dari kapal. Tapi, sekarang kapal yang mengangkut kayu sudah jarang.
Kalau dulu kayu ilegal kan banyak. Jadi kalau melaut libur, dulu saya masih bisa dapat
uang," tuturnya.
Para nelayan di Pelabuhan Kota Pasuruan sama menyimpulkan kondisi pelabuhan itu
tidak seperti dulu lagi. Kehebatan dan kejayaan yang ada dalam cerita-cerita pendahulu,
ya tinggal cerita masa lalu.
"Kakek saya sempat mengatakan pelabuhan ini dulu seperti Tanjung Perak di Surabaya.
Di zaman Belanda, pelabuhan ini dikatakan menjadi pelabuhan yang padat. Sekarang
coba lihat. Siang atau malam tetap sama sepi. Ramainya pas nelayan menurunkan ikan
dari kapal. Itupun sedikit," papar Sobirin.
Cerita yang didengar Sobirin dari kakeknya tentang masa lalu Pelabuhan Kota Pasuruan
memang tidak salah. Handinoto, seorang dosen arsitektur di UK Petra Surabaya, dalam
sebuah tinjauan sejarah (Pasuruan dan Arsitektur Etnis China Akhir Abad 19 dan Awal
Abad ke 20) juga membahas itu. Ia menyebut bahwa sebelum abad ke-20 Kota
Pasuruan dikenal sebagai salah satu kota pelabuhan yang terbesar di Jawa.
Menurut kajian Handinoto, hampir sama dengan kota pelabuhan lain di pantura Jawa,
Pasuruan juga dilewati oleh sungai, yakni Sungai Gombong/Sungai Gembong. Posisinya
hampir tegak lurus dengan garis pantai. Sungai itu membelah kota dari utara ke selatan.
Sebelum ada jalan raya yang memadai, semua hasil bumi dari daerah pedalaman
diangkut dengan perahu ke pelabuhan melalui sungai itu.
Pada abad 19, di masa kolonial Belanda, Pasuruan menjadi kota pelabuhan untuk
membawa hasil perkebunan ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Selain itu, menurut
Handinoto, Pasuruan juga menjadi collecting center atas hasil bumi. Fungsinya, menjadi
tempat distribusi dan perdagangan hasil bumi dari daerah sekitarnya.
Roem Latief, ketua Dewan Kesenian Kota Pasuruan kini masih punya koleksi foto-foto
yang menunjukkan sisa kejayaan pelabuhan kota. Ada foto yang menunjukkan
Pelabuhan Kota Pasuruan yang dulu masih begitu bersih airnya.
"Beberapa kapal dahulunya bersandar di kali Gembong. Rapi sekali dan airnya bersih. Di
zaman Belanda dahulu, pelabuhan ini menjadi tempat perdagangan. Baik antara
pendatang maupun masyarakat sekitar," kata Roem.
Kini, kondisi Pelabuhan Pasuruan sudah berubah total. Sebagai warga Kota Pasuruan
maupun sebagai orang seni, Roem merasa prihatin dengan kondisi pelabuhan saat ini.
Sebagai budayawan ia pun sedikit prihatin dengan keadaan tersebut. Roem dan
umumnya warga Kota Pasuruan ingin pelabuhan di kotanya dikembalikan kejayaannya.
Agar pelabuhan bisa kembali menjadi kekuatan ekonomi. Agar nelayan-nelayan tetap
punya sumber pendapatan bila tidak sedang musim ikan.
"Seperti pelabuhan Tanjung Perak atau pelabuhan di Probolinggo. Jadi, kan tidak hanya
laut saja yang diandalkan oleh masyarakat," ungkap Hari, seorang warga sekitar
pelabuhan Kota Pasuruan.
Bila pelabuhan dibangun, Hari yakin masyarakat akan sadar dan tidak rela pelabuhannya
sampai kotor. Tapi kalau seperti ini terus, pastinya taraf hidup orang kecil seperti kami
hanya begini-begini saja," kata Hari. (jawapos.com)
FANDI ARMANTO, Pasuruan
ALTERNATIF PENGEMBANGAN PELABUHANKOTA
PASURUAN
“AKANKAN KEJAYAAN KEMBALI TERULANG”
Syarifah Aini
PENDAHULUAN
Memahami betapa sangat strategisnya peranan transportasi dalam perekonomian
dan pembangunan, maka infrastruktur dan sarana transportasi harus disediakan
secara handal dan berkemampuan tinggi untuk melayani kebutuhan akan jasa
transportsi yng menunjukkan dinamika perekmbangan yang cenderung semakin
meningkat pada masa depan. Menurut Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001
tentang Kepelabuhan. Pelabuhan diartikan suatu tempat yang terdiri dari daratan
dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandur, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan menunjang
pelabuhan. Pelabuhan laut sebagai suatu sistem spasial dalam proses
pembangunan dapat dijelskan bahwa dengan menggunakan kosep pusat
pertumbuhan yang menyatakan bahwa secara fundamental, pembangunan ini tidak
dapat dilaksanakan di segala tata ruang, tetapi terjadi hanya dibeberapa tempat atau
pusat pertumbuhan yang berbeda dan tersebar. Sebagian besar pusat pertumbuhan
regional memiliki pelabuhan laut, kehadiran pelabuhan laut adalah sebagai fasilitas
penunjang pusat pertumbuhan regional dalam proses pembangunan, berarti bahwa
kesenjangan pertumbuhan daerah dari sistem spasial tidak dapat ditentukan.
Pasuruan adalah sebuah kota pelabuhan kuno. Pada zaman Kerajaan Airlangga,
Pasuruan sudah dikenal dengan sebutan "Paravan" . Pada masa lalu, daerah ini
merupakan pelabuhan yang sangat ramai. Letak geografisnya yang strategis
menjadikan Pasuruan sebagai pelabuhan transit dan pasar perdagangan antar pulau
serta antar negara. Banyak bangsawan dan saudagar kaya yang menetap di
Pasuruan untuk melakukan perdagangan. Hal ini membuat kemajemukan bangsa
dan suku bangsa di Pasuruan terjalin dengan baik dan damai. Pasuruan juga
dilewati oleh sungai, yakni Sungai Gombong/Sungai Gembong. Posisinya hampir
tegak lurus dengan garis pantai. Sungai itu membelah kota dari utara ke selatan.
Sebelum ada jalan raya yang memadai, semua hasil bumi dari daerah pedalaman
diangkut dengan perahu ke pelabuhan melalui sungai itu. Pada abad 19, di masa
kolonial Belanda, Pasuruan menjadi kota pelabuhan untuk membawa hasil
perkebunan ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Namun kini Pelabuhan Pasuruan
sangatlah berbeda, sedikit saja kapal yang bersandar, itupun hanya untuk
menaikkan ataupun menurunkan kayu, sejak ilegal logging diperketat sudah sangat
jarang sekali kapal untuk bongkar muat kayu di Pelabuhan Pasuruan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelabuhan menurut jenisnya dibedakan atas :
 Pelabuhan Umum yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan
masyarakat umum
 Pelabuhan Khusus yang dikelola sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.
Fungsi Pelabuhan Yaitu :
 Pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan barang
dari kapal ke angkutan lainnya.
 Fungsi link, sebagai yaitu sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam
sistem transportasi mulai dari asal barang sampai ketempat tujuan.
 Sebagai industri entity yang sangat penting yang dapat mempegaruhi
penentuan industri atau pabrik karena tersedia jasa transportasi
 Sebagai pintu gerbang memegang peranan penting dalam jalur perdagangan.
Peranan Pelabuhan adalah :
 Melayani daerah dibelakangnya ( hinterland) ke deerah pemasaran yang
berada di luar
 Membantu berbagai kegiatan perekonomian dan pengembangan wilayah
 Meningkatkan kegiatan lalu lintas arus barang dan manusia (penumpang
Fasilitas – fasilitas yang seharusnya ada dipelabuhan untuk melayani bongkar
muat kapal dan pelayanan kapal yaitu :
 Alur Pelayaran
 Penahan Gelombang (breakwater)
 Kolam Pelabuhan
 Dermaga
 Kapal Tunda
 Gudang
 Lapangan penumpukan
 Peralatan bongkar muat
 Jaringan jalan dalam pelabuhan
 Areal parkir kendaraan
Pengertian dan Tipe Dermaga
Dermaga adalah prasarana pelabuhan dimana kapal-kapal bersandar untuk
melakukan kegiatan muat dan menurunkan barang atau penumpang ( Pelabuhan
Indonesia,2000) Dermaga ini harus menjamin kelancaran, keamanan dan
keselamatan bongkar muat barang dan menaik turunkan penumpang. Dimensi
dermaga berdasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merambat dan tambat pada
dermaga tersebut, sehingga kapal dapat sandar dan bongkar muat dengan aman,
cepat dan lancar
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan drmaga ( UNCTAD, 2000)
adalah :
 Besarnya ukuran atau kapasitas kapal (gross tonage) merupakan salah satu
parameter penting untuk menentukan kebutuhan dermaga
 Jumlah kunjungan kapal merupakan faktor yang penting pula, hal ini dikaitkan
dengan tingkat pelayanan kapal di dermaga
Beberapa bentuk dasar tipe dermaga yaitu :
 Dermaga memanjang merupakan dermaga yang bagian permukaannya
adalah sejajar dengan garis pantai. Kapal – kapal yang akan bersandar berderet
memanjang, Tambatan ini dibangun bila garis kedalaman kolam pelabuhan hampir
sejajar dengan garis pantai.
 Dermaga yang menyerupai jari merupakan dermaga yang dibangun mengikuti
bentuk daratan yang menjorok ke laut, demikian pula kedalaman kolamnya.
 Dermaga Pier adalah dermaga yang dibangun bila garis kedalaman jauh dari
pantai dan perencanaan pembangunan tidak menginginkan adanya pengaruh kolam
pelabuhan.
ANALISA
Pelabuhan Kota Pasuruan termasuk dalam kategori dermaga yang menyerupai jari,
mengikuti bentuk daratan yang menjorok, jika ada kapal yang hendak sandar harus
masuk dahulu ke Sungai, muara sungai yang saat ini mengalami pendangkalan,
sehingga untuk masuk ke dermaga saja harus menunggu laut pasang. Hal ini juga
yang menyebabkan sulitnya kapal untuk masuk
Pengembangan pelabuhan sudah mengalami mati suri sejak diberlakukannya
larangan ilegal logging, sekitar tahun 1990 pelabuhan masih sangat ramai sekali,
banyak kapal – kapal yang sandar yang mengangkut kayu serta banyak juga
barang-barang yang dibawa seperti barang elektronik dan lain- lain. Memang jika
dilihat di pelabuhan sebenarnya masih ada 1 -4 buah kapal yang sandar, mereka
akan bongkar muat di pelabuhan tersebut, contohnya mereka datang membawa
kayu kemudian pulang mereka membawa mebel yang sudah jadi. Tidak dipungkiri
bahwa Kota Pasuruan memiliki kawasan mebelair yang terletak di daerah Bukir.
Pihak Pemkot saat ini berusaha membangkitkan kejayaan pelabuhan agar tidak
terlihat mati, dengan melalui berbagai upaya agar perekonomian pelabuhan bisa
berkembang untuk masyarakat sekitarnya, sejak tahun 2012 setelah pergantian
Walikota Pasuruan, jika setiap minggunya diadakan bazar di area pelabuhan hal ini
diharapkan mampu menghidupkan suasana pelabuhan yang ramai.
Berdasarkan analisa deskriptif yang saya gunakan dengan mewawancarai beberapa
responden maka ada beberapa alternatif pengembangan untuk Pelabuhan Kota
Pasuruan yaitu :
 Mengeruk endapan lumpur dimuara sehingga dapat memperluas parkir kapal
 Membangun dermaga yang lebih luas
 Reklamasi Pantai
 Deerah sekitar pelabuhan yang berupa tambak ada baiknya di komersilkan
misalnya membuat kolam pemancingan
 Melanjutkan terus bazar ditiap minggunya
 Jika memang dimungkinkan membangun dermaga untuk kapal pengangkut
kontainer. Hal ini disebabkan karena biasanya, mebelair tersebut dikirim keluar
pulau.
 Mendirikan kawasan industri di pelabuhan
Pelabuhan laut yang sukses ditunjang oleh daerah pelabuhan yang dibangun secara
.secara alami maupun artifial. Pengembangan pelabuhan seringkali dilakukan untuk
menunjang suatu pusat pertumbuhan dengan cara meningkatkan pembangunan
industri di kawasan pelabuhan. Semoga dikemudian hari kita bisa melihat Pelabuhan
Kota Pasuruan berubah.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian kapal layar

Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaOperator Warnet Vast Raha
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaOperator Warnet Vast Raha
 
Pariwisata Pulau Sumatera
Pariwisata Pulau SumateraPariwisata Pulau Sumatera
Pariwisata Pulau Sumateraagrifinaamanda
 
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaMasuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaAfifah Zulianuriauwani
 
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan Kangean
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan KangeanPerburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan Kangean
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan KangeanMuhammad Ridwan Alimuddin
 
tourist attraction in Nusa Tenggara Timur
tourist attraction in Nusa Tenggara Timurtourist attraction in Nusa Tenggara Timur
tourist attraction in Nusa Tenggara TimurResti Yana
 

Ähnlich wie Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian kapal layar (20)

Pantai Sadeng
Pantai SadengPantai Sadeng
Pantai Sadeng
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
 
Kebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
Kebijakan Tak Berbasis Budaya BahariKebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
Kebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
 
24. Selayar
24. Selayar24. Selayar
24. Selayar
 
Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda KelapaPelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Wisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten munaWisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten muna
 
Wisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten munaWisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten muna
 
Pariwisata Pulau Sumatera
Pariwisata Pulau SumateraPariwisata Pulau Sumatera
Pariwisata Pulau Sumatera
 
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaMasuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
 
Kebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
Kebijakan Tak Berbasis Budaya BahariKebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
Kebijakan Tak Berbasis Budaya Bahari
 
Oh, Toba Na Sae
Oh, Toba Na SaeOh, Toba Na Sae
Oh, Toba Na Sae
 
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan Kangean
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan KangeanPerburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan Kangean
Perburuan Hiu dan Kebaharian Mandar di Kepulauan Kangean
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
tourist attraction in Nusa Tenggara Timur
tourist attraction in Nusa Tenggara Timurtourist attraction in Nusa Tenggara Timur
tourist attraction in Nusa Tenggara Timur
 
Lokasi pariwisata dan tradisi budaya
Lokasi pariwisata dan tradisi budayaLokasi pariwisata dan tradisi budaya
Lokasi pariwisata dan tradisi budaya
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 

Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian kapal layar

  • 1. Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian kapal layar, Pelabuhan pasuruan adalah salah satu aset yang berharga bagi kota pasuruan, karena disinilah salah satu perekonomian kota pasuruanbertopang, banyak uang yang dihasilkan disini, mulai dari nelayan, perkayuan, expedisi, dll. Sebenarnya kalau untuk pariwisata pelabuhan ini sangat berpotensi banget, tapi sayangnya pemkot pasuruankayaknya dingin-dingin aja dengan kondisi ini. Saat ini pemkot banyak melakukan perubahan dan merenovasi kota, tapi mungkin ada yang terlupakan disini (pelabuhan kota pasuruan). dulu pelabuhan pasuruansangat ramai, dan banyak dikunjungi wisatawan, baik yang dari kota pasuruan maupun yang dari luar kota, dulu di kawasan pelabuhan ini terdapat suatu objek wisata yang sangat ramai yaitu Muara mas, suatu objek wisata yang menyediakan fasilitas pemancingan ikan, arena bermain anak, permainan air, dll. dulu dikawasan sekitarpelabuhan ini warga dapat menikmati indahnya matahari terbit di sekitar pantai utara laut jawa... mencari keong
  • 2. dan hewan laut, tapi sekarang pantai itu telah musnah karena dikawasan tersebut telah dibangun rumah-rumah warga(menjadi pemukiman) saya berharap suatu saatpelabuhan pasuruan menjadi obyek wisata yang indah seperti dulu. Menurut catatan sejarah, pada abad 19, di masa kolonial Belanda, Pasuruan dikenal sebagaikota pelabuhan. Banyak hasil bumi dari daerah-daerah lain di Jawa Timur, dibawa ke kota ini. Kemudian, distribusikan ke pulau-pulau lain di Indonesia.Distribusi ini menggunakan perahu berukuran sedang hingga besar yang berkumpul di Pelabuhan Pasuruan. Selain membawa hasil perkebunan dan pertanian ke pulau lain di Indonesia,ada juga yang dibawa ke Eropa. Itu sebabnya, selain di Surabaya, pelabuhan di Pasuruan dianggap sebagaisentra distribusi hasil bumi yang sangat strategis. Bahkan ada sebuah catatan sejarah menyebut, Pasuruan adalah kota pelabuhan terbesardi Jawa saat itu.
  • 3. Pasuruan sendiri, berkembang menjadi kawasan perdagangan yang sangat ramai. Konon, asal nama Pasuruan diambil dari ‘pasar uang’. Sebutan ini tentu bukan tanpa alasan. Mengingat kejayaan Kota Pasuruan saat itu, diperkirakan melebihiKota Surabaya. Selain itu, Pelabuhan Pasuruan juga melayani angkutan perdagangan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Tak mau kalah, warga pribumi juga banyak yang memanfaatkan pelabuhan ini sebagai ladang mata pencaharian. Baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, mereka menitipkan hasil pertanian mereka agar bisa dijual ke pulau lain di Indonesia. Kini, imaji kota pelabuhan ini sudah berubah. Seiring perkembangan zaman, Pelabuhan Pasuruan harus bersaing ketat dengan pelabuhan- pelabuhan lain. Namun demikian, pelabuhan ini masih melayani sirkulasi lalu lintas laut. Selain melayani penumpang dari Kota Pasuruan, pelabuhan ini juga melayani penumpang dari kota atau daerah lain sepertiKabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Pelabuhan ini juga melayani transportasi untuk sektor industri. Komoditi dominan yang melalui Pelabuhan Pasuruan adalah kayu yang jumlahnya mencapai 54.144 m3 untuk bongkar. Sedangkan untuk dimuat keluar dari Kota Pasuruan masing-masing adalah 815 ton garam, 816 alat berat dan 130 ton bahan lainnya. Potret keemasan Pelabuhan Pasuruan memang berubah. Jumlah kapal yang bersandar di pelabuhan yang ada di Kali Gelombong kian menyusut saja. Sumberdari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
  • 4. Perizinan Terpadu (BPMPPT)Kabupaten Pasuruan, pada tahun 2004, jumlah kapal mencapai lebih dari 37 ribu. Tahun 2005 hingga 2007, terus menurun hingga tersisa 19 ribu-an. Tahiun 2008, jumlah kapal sempatmeningkat menjadi 24 ribu. Tapi dibanding tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih jauh dari impian. Perputaran roda ekonomi di Pelabuhan Pasuruan, Jawa Timur, mengalami kemunduran sejak enam tahun terakhir. Banyak pengusaha penyewaan gudang yang berangsur-angsur gulung tikar. Hal ini disebabkan menurunnya volume bongkar muat di pelabuhan tersebut. Pada Senin (12/9/2011) siang, misalnya, hanya ada empat kapal layar motor (KLM) yang sandar di dermaga dan melakukan kegiatan bongkar garam. Jika dibandingkan kondisi 6 tahun yang lalu, dalam sehari ada puluhan KLM yang bongkar muat. "Untuk saat ini, dalam seminggu lebih kurang 8 KLM yang bongkar, itu pun hanya mengangkut garam. Kalau dulu perimbangannya ada pengusaha kayu, maka saat ini hanya satu-dua KLM yang bongkar
  • 5. kayu di pelabuhan," kata Syaifullah, mantan pengusaha kayu era tahun 2000. Hal senada terungkap dari Fatimah yang juga pernah menggeluti bisnis penyewaan gudang. Gudang yang disewakannya kini kosong melompong. Dampak sepinya pelabuhan bukan hanya dirasakan Fatimah. Pekerjanya pun mengalami penurunan pendapatan, termasuk kuli bongkar muat. "Kini saya sudah tidak berkegiatan (usaha) lagi. Ya karena penurunan drastis jumlah KLM yang bongkar di Pelabuhan Pasuruan. Para pekerja bongkar muat pun sekarang banyak beralih pekerjaan," ujar Fatimah. Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Ismail mendukung penuh upaya pengelolaan sejumlah insfraktur di kawasan Pelabuhan Pasuruan, meliputi jalan dan penerangan jalan umum, yang dilakukan oleh Pemkot Pasuruan, untuk lebih menghidupkan suasana Pelabuhan Pasuruan agar tidak tampak "mati suri". "Beberapa waktu lalu pemerintah kota di sini sudah menandatangani MOU dengan Pelindo III, terkait pengelolaan pelabuhan. Pemkot berencana menciptakan kegiatan di lokasi pelabuhan, seperti pasar kaget dan lain sebagainya. Semoga pada masa mendatang daratan pelabuhan menjadi lebih meriah, terutama juga untuk menunjang PAD Kota Pasuruan," tandas Ismail.
  • 6. Nelayan Mengeluh, Siang atau Malam Sama Sepinya Ada masanya Kota Pasuruan dikenal sebagai kota pelabuhan. Dari Pelabuhan Kota Pasuruan hasil bumi diekspor langsung ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Tapi itu dahulu kala. Kini, kejayaan Pelabuhan Kota Pasuruan tinggal cerita masa lalu. Seorang nelayan bernama Salam, Selasa (30/3) siang lalu terlihat melangkah gontai menuju gardu pos di tepi dermaga Pelabuhan Kota Pasuruan. Sinar matahari saat itu terasa menyengat kulit. Sampai di gardu pos, Salam langsung meletakkan ember yang sedari tadi ditentengnya. Raut wajahnya menampakkan rasa lelah setelah seharian membersihkan kapal milik juragannya. Kaos putih yang membungkus tubuhnya langsung dilepas. Terlihat kulit tubuh hitamnya basah oleh keringat. Salam lalu menyapa orang di dekatnya yang sedang memperbaiki jala. "Kalau sudah bulan purnama seperti ini, kami lebih memilih memperbaiki jala, Supaya pas bulan lagi gelap, kami siap berangkat ke laut lagi," katanya sembari membakar rokok kreteknya. Lelaki yang sudah hampir dua puluh tahun menjadi nelayan ini mengaku, sebenarnya
  • 7. bukan hanya saat bulan purnama tangkapan di laut sepi. Dia menyebut laut di Pasuruan sekarang berbeda. "Ikan tidak sebanyak dahulu. Lihat saja sekarang, kapal di Pasuruan berkurang," katanya. Salam yang asli Lekok Pasuruan menuturkan, dulu kapal di Pelabuhan Kota Pasuruan jumlah jauh lebih banyak dari sekarang. Semua bersaing tapi pasti semua dapat ikan berlimpah. Sekarang, melaut di malam hari pun rasanya sulit sekali bisa dapat ikan berlimpah. Tak ayal, banyak kapal berpindah buruan di tempat lain. Selain kondisi alam yang sudah berbeda, Salam memperkirakan kondisi ini merupakan buah buruk dari penggunaan bondet (mercon untuk mencari ikan) di laut. "Mungkin karena di laut banyak yang memakai bondet untuk nangkap ikan. Makanya ikan-ikan pada kabur," katanya. Sobirin, nelayan asal Tambaan, Gadingrejo, membenarkan sulitnya mendapat ikan di masa purnama. "Walau kami pakai lampu dari genset, cahayanya masih kalah dengan bulan. Ya, lebih baik kami melakukan pekerjaan lainnya saja," kata Sobirin dengan tangannya bergerak lincah memperbaiki jala. Mislan, warga Tambaan yang juga menggantungkan hidupnya dari laut, juga terpaksa menggangur. Senin itu Mislan hanya nyantai, main kartu di warung kopi. Saat itu Mislan mengaku sudah empat hari tidak melaut karena ikan sulit didapat. Hari itu, karena tak ada kerjaan, Mislan pun mencari pengalihan waktu dengan main kartu. "Ya tinggal lihat saja apa istri di rumah ngamuk-ngamuk apa tidak. Lha memang tidak ada kerjaan yang dapat menghasilkan uang lagi. Lalu apa yang harus saya kerjakan?" kata lelaki yang sudah 30 tahun jadi nelayan itu. Dulu, kata Mislan, bila sedang sepi ikan karena purnama, ia masih bisa dapat kerjaan pengganti sementara. "Saya bisa nyambi jadi kuli angkut di pelabuhan. Angkat-angkat kayu kiriman dari kapal. Tapi, sekarang kapal yang mengangkut kayu sudah jarang. Kalau dulu kayu ilegal kan banyak. Jadi kalau melaut libur, dulu saya masih bisa dapat uang," tuturnya. Para nelayan di Pelabuhan Kota Pasuruan sama menyimpulkan kondisi pelabuhan itu tidak seperti dulu lagi. Kehebatan dan kejayaan yang ada dalam cerita-cerita pendahulu, ya tinggal cerita masa lalu. "Kakek saya sempat mengatakan pelabuhan ini dulu seperti Tanjung Perak di Surabaya. Di zaman Belanda, pelabuhan ini dikatakan menjadi pelabuhan yang padat. Sekarang coba lihat. Siang atau malam tetap sama sepi. Ramainya pas nelayan menurunkan ikan
  • 8. dari kapal. Itupun sedikit," papar Sobirin. Cerita yang didengar Sobirin dari kakeknya tentang masa lalu Pelabuhan Kota Pasuruan memang tidak salah. Handinoto, seorang dosen arsitektur di UK Petra Surabaya, dalam sebuah tinjauan sejarah (Pasuruan dan Arsitektur Etnis China Akhir Abad 19 dan Awal Abad ke 20) juga membahas itu. Ia menyebut bahwa sebelum abad ke-20 Kota Pasuruan dikenal sebagai salah satu kota pelabuhan yang terbesar di Jawa. Menurut kajian Handinoto, hampir sama dengan kota pelabuhan lain di pantura Jawa, Pasuruan juga dilewati oleh sungai, yakni Sungai Gombong/Sungai Gembong. Posisinya hampir tegak lurus dengan garis pantai. Sungai itu membelah kota dari utara ke selatan. Sebelum ada jalan raya yang memadai, semua hasil bumi dari daerah pedalaman diangkut dengan perahu ke pelabuhan melalui sungai itu. Pada abad 19, di masa kolonial Belanda, Pasuruan menjadi kota pelabuhan untuk membawa hasil perkebunan ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Selain itu, menurut Handinoto, Pasuruan juga menjadi collecting center atas hasil bumi. Fungsinya, menjadi tempat distribusi dan perdagangan hasil bumi dari daerah sekitarnya. Roem Latief, ketua Dewan Kesenian Kota Pasuruan kini masih punya koleksi foto-foto yang menunjukkan sisa kejayaan pelabuhan kota. Ada foto yang menunjukkan Pelabuhan Kota Pasuruan yang dulu masih begitu bersih airnya. "Beberapa kapal dahulunya bersandar di kali Gembong. Rapi sekali dan airnya bersih. Di zaman Belanda dahulu, pelabuhan ini menjadi tempat perdagangan. Baik antara pendatang maupun masyarakat sekitar," kata Roem. Kini, kondisi Pelabuhan Pasuruan sudah berubah total. Sebagai warga Kota Pasuruan maupun sebagai orang seni, Roem merasa prihatin dengan kondisi pelabuhan saat ini. Sebagai budayawan ia pun sedikit prihatin dengan keadaan tersebut. Roem dan umumnya warga Kota Pasuruan ingin pelabuhan di kotanya dikembalikan kejayaannya. Agar pelabuhan bisa kembali menjadi kekuatan ekonomi. Agar nelayan-nelayan tetap punya sumber pendapatan bila tidak sedang musim ikan. "Seperti pelabuhan Tanjung Perak atau pelabuhan di Probolinggo. Jadi, kan tidak hanya laut saja yang diandalkan oleh masyarakat," ungkap Hari, seorang warga sekitar pelabuhan Kota Pasuruan. Bila pelabuhan dibangun, Hari yakin masyarakat akan sadar dan tidak rela pelabuhannya
  • 9. sampai kotor. Tapi kalau seperti ini terus, pastinya taraf hidup orang kecil seperti kami hanya begini-begini saja," kata Hari. (jawapos.com) FANDI ARMANTO, Pasuruan ALTERNATIF PENGEMBANGAN PELABUHANKOTA PASURUAN “AKANKAN KEJAYAAN KEMBALI TERULANG” Syarifah Aini PENDAHULUAN Memahami betapa sangat strategisnya peranan transportasi dalam perekonomian dan pembangunan, maka infrastruktur dan sarana transportasi harus disediakan secara handal dan berkemampuan tinggi untuk melayani kebutuhan akan jasa transportsi yng menunjukkan dinamika perekmbangan yang cenderung semakin meningkat pada masa depan. Menurut Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan. Pelabuhan diartikan suatu tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandur, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan menunjang pelabuhan. Pelabuhan laut sebagai suatu sistem spasial dalam proses pembangunan dapat dijelskan bahwa dengan menggunakan kosep pusat pertumbuhan yang menyatakan bahwa secara fundamental, pembangunan ini tidak dapat dilaksanakan di segala tata ruang, tetapi terjadi hanya dibeberapa tempat atau pusat pertumbuhan yang berbeda dan tersebar. Sebagian besar pusat pertumbuhan regional memiliki pelabuhan laut, kehadiran pelabuhan laut adalah sebagai fasilitas
  • 10. penunjang pusat pertumbuhan regional dalam proses pembangunan, berarti bahwa kesenjangan pertumbuhan daerah dari sistem spasial tidak dapat ditentukan. Pasuruan adalah sebuah kota pelabuhan kuno. Pada zaman Kerajaan Airlangga, Pasuruan sudah dikenal dengan sebutan "Paravan" . Pada masa lalu, daerah ini merupakan pelabuhan yang sangat ramai. Letak geografisnya yang strategis menjadikan Pasuruan sebagai pelabuhan transit dan pasar perdagangan antar pulau serta antar negara. Banyak bangsawan dan saudagar kaya yang menetap di Pasuruan untuk melakukan perdagangan. Hal ini membuat kemajemukan bangsa dan suku bangsa di Pasuruan terjalin dengan baik dan damai. Pasuruan juga dilewati oleh sungai, yakni Sungai Gombong/Sungai Gembong. Posisinya hampir tegak lurus dengan garis pantai. Sungai itu membelah kota dari utara ke selatan. Sebelum ada jalan raya yang memadai, semua hasil bumi dari daerah pedalaman diangkut dengan perahu ke pelabuhan melalui sungai itu. Pada abad 19, di masa kolonial Belanda, Pasuruan menjadi kota pelabuhan untuk membawa hasil perkebunan ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa. Namun kini Pelabuhan Pasuruan sangatlah berbeda, sedikit saja kapal yang bersandar, itupun hanya untuk menaikkan ataupun menurunkan kayu, sejak ilegal logging diperketat sudah sangat jarang sekali kapal untuk bongkar muat kayu di Pelabuhan Pasuruan. TINJAUAN PUSTAKA Pelabuhan menurut jenisnya dibedakan atas :  Pelabuhan Umum yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat umum  Pelabuhan Khusus yang dikelola sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Fungsi Pelabuhan Yaitu :  Pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan barang dari kapal ke angkutan lainnya.  Fungsi link, sebagai yaitu sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam sistem transportasi mulai dari asal barang sampai ketempat tujuan.  Sebagai industri entity yang sangat penting yang dapat mempegaruhi penentuan industri atau pabrik karena tersedia jasa transportasi  Sebagai pintu gerbang memegang peranan penting dalam jalur perdagangan. Peranan Pelabuhan adalah :  Melayani daerah dibelakangnya ( hinterland) ke deerah pemasaran yang berada di luar  Membantu berbagai kegiatan perekonomian dan pengembangan wilayah  Meningkatkan kegiatan lalu lintas arus barang dan manusia (penumpang Fasilitas – fasilitas yang seharusnya ada dipelabuhan untuk melayani bongkar muat kapal dan pelayanan kapal yaitu :  Alur Pelayaran  Penahan Gelombang (breakwater)  Kolam Pelabuhan
  • 11.  Dermaga  Kapal Tunda  Gudang  Lapangan penumpukan  Peralatan bongkar muat  Jaringan jalan dalam pelabuhan  Areal parkir kendaraan Pengertian dan Tipe Dermaga Dermaga adalah prasarana pelabuhan dimana kapal-kapal bersandar untuk melakukan kegiatan muat dan menurunkan barang atau penumpang ( Pelabuhan Indonesia,2000) Dermaga ini harus menjamin kelancaran, keamanan dan keselamatan bongkar muat barang dan menaik turunkan penumpang. Dimensi dermaga berdasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merambat dan tambat pada dermaga tersebut, sehingga kapal dapat sandar dan bongkar muat dengan aman, cepat dan lancar Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan drmaga ( UNCTAD, 2000) adalah :  Besarnya ukuran atau kapasitas kapal (gross tonage) merupakan salah satu parameter penting untuk menentukan kebutuhan dermaga  Jumlah kunjungan kapal merupakan faktor yang penting pula, hal ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan kapal di dermaga Beberapa bentuk dasar tipe dermaga yaitu :  Dermaga memanjang merupakan dermaga yang bagian permukaannya adalah sejajar dengan garis pantai. Kapal – kapal yang akan bersandar berderet memanjang, Tambatan ini dibangun bila garis kedalaman kolam pelabuhan hampir sejajar dengan garis pantai.  Dermaga yang menyerupai jari merupakan dermaga yang dibangun mengikuti bentuk daratan yang menjorok ke laut, demikian pula kedalaman kolamnya.  Dermaga Pier adalah dermaga yang dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai dan perencanaan pembangunan tidak menginginkan adanya pengaruh kolam pelabuhan. ANALISA Pelabuhan Kota Pasuruan termasuk dalam kategori dermaga yang menyerupai jari, mengikuti bentuk daratan yang menjorok, jika ada kapal yang hendak sandar harus masuk dahulu ke Sungai, muara sungai yang saat ini mengalami pendangkalan, sehingga untuk masuk ke dermaga saja harus menunggu laut pasang. Hal ini juga yang menyebabkan sulitnya kapal untuk masuk
  • 12. Pengembangan pelabuhan sudah mengalami mati suri sejak diberlakukannya larangan ilegal logging, sekitar tahun 1990 pelabuhan masih sangat ramai sekali, banyak kapal – kapal yang sandar yang mengangkut kayu serta banyak juga barang-barang yang dibawa seperti barang elektronik dan lain- lain. Memang jika dilihat di pelabuhan sebenarnya masih ada 1 -4 buah kapal yang sandar, mereka akan bongkar muat di pelabuhan tersebut, contohnya mereka datang membawa kayu kemudian pulang mereka membawa mebel yang sudah jadi. Tidak dipungkiri bahwa Kota Pasuruan memiliki kawasan mebelair yang terletak di daerah Bukir.
  • 13. Pihak Pemkot saat ini berusaha membangkitkan kejayaan pelabuhan agar tidak terlihat mati, dengan melalui berbagai upaya agar perekonomian pelabuhan bisa berkembang untuk masyarakat sekitarnya, sejak tahun 2012 setelah pergantian Walikota Pasuruan, jika setiap minggunya diadakan bazar di area pelabuhan hal ini diharapkan mampu menghidupkan suasana pelabuhan yang ramai.
  • 14. Berdasarkan analisa deskriptif yang saya gunakan dengan mewawancarai beberapa responden maka ada beberapa alternatif pengembangan untuk Pelabuhan Kota Pasuruan yaitu :  Mengeruk endapan lumpur dimuara sehingga dapat memperluas parkir kapal  Membangun dermaga yang lebih luas  Reklamasi Pantai  Deerah sekitar pelabuhan yang berupa tambak ada baiknya di komersilkan misalnya membuat kolam pemancingan  Melanjutkan terus bazar ditiap minggunya  Jika memang dimungkinkan membangun dermaga untuk kapal pengangkut kontainer. Hal ini disebabkan karena biasanya, mebelair tersebut dikirim keluar pulau.  Mendirikan kawasan industri di pelabuhan Pelabuhan laut yang sukses ditunjang oleh daerah pelabuhan yang dibangun secara .secara alami maupun artifial. Pengembangan pelabuhan seringkali dilakukan untuk menunjang suatu pusat pertumbuhan dengan cara meningkatkan pembangunan industri di kawasan pelabuhan. Semoga dikemudian hari kita bisa melihat Pelabuhan Kota Pasuruan berubah.