SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
PANDUAN
PELAYANAN
PASIEN
RISIKO
BUNUH DIRI
Percobaan
bunuh diri
3 kategori
• Percobaan bunuh diri
adalah perilaku
destruktif diri yaitu
setiap aktifitas yang jika
tidak dicegah dapat
mengarah kepada
kematian
• Stuart dan Sundeen (dalam Marwick & Birell, 2015 ; 414)
1
• Ancaman bunuh diri.
Peringatan verbal atau
nonverbal bahwa orang
tersebut
mempertimbangkan
untuk bunuh diri
2
• Upaya bunuh diri. Semua
tindakan yang diarahkan
pada diri yang dilakukan
oleh individu yang dapat
mengarah ke kematian
jika tidak dicegah
3
• Bunuh diri mungkin terjadi setelah
tanda peringatan terlewatkan
atau diabaikan. Orang yang
melakukan upaya bunuh diri dan
yang tidak benar-benar ingin
mati mungkin akan mati jika
tanda-tanda tersebut tidak
diketahui tepat pada waktunya
Tanda dan
Gejala
risiko
bunuh diri
1. Upaya atau khayalan bunuh diri
sebelumnya
2. Kecemasan, depresi, kelelahan
3. Tersedia alat-alat untuk bunuh diri
4. Kepedulian efek bunuh diri dari anggota
keluarga
5. Gagasan bunuh diri yang diungkapkan
6. Membuat surat wasiat, ditandatangani
kembali setelah depresi teragitasi
7. Krisis hidup, seperti duka cita, pesimisme
atau keputusan yang pervasif.
8. Riwayat bunuh diri dalam keluarga
Jenis Bunuh Diri
 Isyarat BD
Ada ide BD atau perilaku tdk langsung ingin BD
Mengungkapkan hal negatif diri sendiri yg gambarkan
HDR
 Ancaman BD
Mengancam ingin mati atau lakukan membahayakan
diri
Mempersiapkan alat, sembunyi
Aktif mikir rencana BD, tp blm coba BD
 Percobaan BD
Gantung diri, minum racun, potong urat nadi, jatuhkan
diri, dll
TATA
LAKSANA
Langkah-langkah Pelaksanaan Assesmen
dan tatalaksana Pasien Berisiko Bunuh Diri
Lakukan anamnesia singkat pada pasien dan/atau keluarga dengan
risiko bunuh diri.
Lakukan pemeriksaan fisik (status generalis, status neurologis) yang
cermat dan lengkap, serta pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
Lakukan asesmen khusus risiko bunuh diri dengan “Kuesioner Penilaian
Risiko Bunuh Diri.”
Manajemen umum sesuai tingkat
keberbahayaan pada kuesioner diatas.
Lakukan strategi psikoterapi, psikoedukasi,
psikofarmaka, dan intervensi psikososial
termasuk didalamnya modifikasi lingkungan
Risiko tinggi jika skor 10+
Risiko sedang jika skor 4-9
Risiko rendah jika skor 0-3
• Perawat menjumlah skor dan menandatangani form asesmen
khusus bunuh diri.
• Bila risiko tinggi maka pasien dirawat di ruang UPIP, bila risiko
sedang dan rendah dirawat di ruang akut / ruang tenang
Manajemen
pasien
berisiko
bunuh diri
1. Bila risiko risiko tinggi, maka pasien masuk ke
UPIP,resiko sedang ke ruang Acut, sedangkan bila hasil
penilaian risiko rendah maka pasien masuk ke ruang
rawat inap sesuai kelas nya.
2. Monitoring risiko bunuh diri di ruangan dilakukan oleh
perawat bangsal
– Bila risiko tinggi, monitoring dilakukan setiap jam
– Bila risiko sedang, monitoring dilakukan setiap 2 jam
– Bila risiko rendah, monitoring dilakukan setiap 8 jam
3. DPJP melakukan asesmen ulang saat visite pasien, bila
hasil asesmen ulang risiko rendah maka pasien dapat
dirawat di bangsal sesuai kelasnya.
4. Terapi Medikasi adekuat sesuai diagnosis
5. Psikoterapi dan konseling
Tindakan
Keperawatan
( Strategi
pelaksanaan )
Pertemuan 1
a. Identifikasi tingkatan resiko bunuh diri
b. Identifikasi benda benda berbahaya disekitar lingkungn pasien.
c. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan buunuh diri ; dengan menggali
aspek Positif dari pasien dan atau Berfikir aspek positif dimiliki.
d. Masukan dalam Jadwal latihan berfikir positif 5 kali perhari.
Pertemuan ke 2.
a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya ( beri pujian ) kaji ulang resiko
bunuh diri.
b. Latih mengendalikan dorongan bunuh diri ; buat daftar aspek positif keluarga dan
lingkungan, latih untuk berfikir aspek positif keluarga dan lingkungannya.
c. Masukan dalam jadwal latihan berfikir aspek positif dirinya , keluarga dan
lingkungan.
Lanjutan
( Strategi
pelaksanaan )
Pertemuan 3
a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya , keluarga dan lingkungan ( beri
pujian), kaji ulang resiko bunuh diri.
b. Diskusikan tentang harapan dan masa depannya.
c. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depannya yang dapat dilakukan.
d. Latih cara mencapai harapannya secara bertahap.
e. Masukan dalam jadwal latihan berpikir positif dirinya, klga dan lingkungan dan
tahapan cara mencapai harapan yang dipilih.
Pertemuan ke 4
a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya,kelga dan lingkungan serta
kegiatan cara mencapai harrapan yang dipilih ( beri pujian ) kaji ulang resiko bunuh
diri.
b. Latih cara yang mencapai harapannya tahap ke dua
c. Masukan dalam jadwal latihan berfikir aspek positif dirinya , keluarga dan
lingkungannya serta kegiatan yg dipilih untuk persiapan masa depannya.
Monitoring risiko bunuh diri di
ruangan dilakukan oleh perawat
bangsal
• Bila risiko tinggi, monitoring
dilakukan setiap jam
• Bila risiko sedang, monitoring
dilakukan setiap 2 jam
• Bila risiko rendah, monitoring
dilakukan setiap 8 jam
1Risiko
tinggi
 Pasien tidak dapat ditangani secara
aman dengan perawatan yang biasa
dilakukan.
 Keterbatasan lingkungan tidak
memungkinkan dilakukannya tingkat
perawatan yang lain.
 Pasien membahayakan orang lain
dengan tindakan agresi dan
kekerasan.
 Pasien memerlukan evaluasi harian.
 Dokter melakukan evaluasi setiap hari
dan berkoordinasi dengan perawat.
 Pasien ditempatkan di ruang yang
aman.
 Perawat harus berada dekat pasien
dan jarak pandang mata langsung
(diletakkan di ruangan depan nurse
station)
 Monitoring perilaku dan pikiran
tentang bunuh diri setiap 1 jam yang
kemudian dictat di rekam medic dan
checklist.
 Pasien tidak diperkenankan keluar
ruangan.
 Lembar observasi individu disertakan
dalm rekam medis pasien.
 Untuk mengurangi agitasi dan
kecemasan yang dapat meningkatkan
usaha bunuh diri dapat diberikan anti
psikotik dosis rendah atau anti
anxietas.
2Risiko
sedang
 Pasien tidak dapat ditangani
secara aman dengan perawatan
yang biasa dilakukan
 Pasien berisiko kabur
 Ada risiko signifikan
berdasarkan riwayat pasien
 Dokter melakukan evaluasi
setiap hari dan berkoordinasi
dengan perawat.
 Pasien ditempatkan di ruang
yang aman.
 Monitoring perilaku dan
pikiran tentang bunuh diri
setiap 2 jam yang kemudian
dicatat di rekam medic.
 Pasien harus dikawal perawat
bila ingin keluar bangsal.
 Lembar observasi individu
disertakan dalam rekam medis
pasien.
 Untuk mengurangi agitasi dan
kecemasan yang dapat
meningkatkan usaha bunuh diri
dapat diberikan antipsikotik
dosis rendah atau anti anxietas.
3Risiko
rendah
 Pasien tidak dapat
ditangani secara aman
dengan perawatan yang
biasa dilakukan
 Pasien mengalami
hambatan kemampuan
untuk mempertahankan
perilaku yang dapat
diterima
 Monitoring perilaku dan
pikiran tentang bunuh diri
setiap 8 jam yang
kemudian dicatat di rekam
medic
 Pasien dirawat di bangsal
 Pasien harus dikawal bila
ingin keluar bangsal
 Lembar observasi individu
disertakan dalam rekam
medis pasien
4Risiko
berisiko
• Tingkat observasi minimal
Pasien tidak secara aktif
menunjukkan perilaku
bunuh diri atau melukai
diri .
• Pasien tidak
membahayakan orang lain
Edukasi • Dokter / perawat melakukan
edukasi pada pasien dan keluarga
pasien untuk menciptakan
lingkungan yang aman bagi pasien
baik pada saat rawat inap maupun
saat persiapan pulang
• Dokter / perawat membangun
dukungan yang realistik dengan
menyadari bahwa pasien mungkin
memiliki keluhan yang masuk akal
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyIrwanBudiana2
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasipjj_kemenkes
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 

Was ist angesagt? (20)

Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Peran Perawat Jiwa.ppt
Peran Perawat Jiwa.pptPeran Perawat Jiwa.ppt
Peran Perawat Jiwa.ppt
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 

Ähnlich wie ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx

dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diri
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diriPenatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diri
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diriBagus Utomo
 
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptakhmadrizkysubki
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.pptIsiptabalongFebruari
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptidhakurniasih2
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilSiti Subekti
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanBagus Utomo
 
1 manajemen askep di rs
1 manajemen askep di rs1 manajemen askep di rs
1 manajemen askep di rsRain Sualang
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicidebabarock
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxDayuDiah4
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
perdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxperdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxtsabitamumtaza
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAjo Yayan
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatinitaokta
 

Ähnlich wie ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx (20)

dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diri
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diriPenatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diri
Penatalaksanaan individu dengan risiko bunuh diri
 
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalil
 
Makalah rbd kel.2
Makalah rbd kel.2Makalah rbd kel.2
Makalah rbd kel.2
 
PPT RBD.pptx
PPT RBD.pptxPPT RBD.pptx
PPT RBD.pptx
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
 
1 manajemen askep di rs
1 manajemen askep di rs1 manajemen askep di rs
1 manajemen askep di rs
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
kegawatdaruratan psikiatri
kegawatdaruratan psikiatrikegawatdaruratan psikiatri
kegawatdaruratan psikiatri
 
Kedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatriKedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatri
 
perdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxperdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptx
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatin
 

Kürzlich hochgeladen

Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASNovaFitriana8
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaikonline resmi
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 

Kürzlich hochgeladen (13)

Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 

ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx

  • 2. Percobaan bunuh diri 3 kategori • Percobaan bunuh diri adalah perilaku destruktif diri yaitu setiap aktifitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah kepada kematian • Stuart dan Sundeen (dalam Marwick & Birell, 2015 ; 414)
  • 3. 1 • Ancaman bunuh diri. Peringatan verbal atau nonverbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri
  • 4. 2 • Upaya bunuh diri. Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh individu yang dapat mengarah ke kematian jika tidak dicegah
  • 5. 3 • Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan yang tidak benar-benar ingin mati mungkin akan mati jika tanda-tanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya
  • 6. Tanda dan Gejala risiko bunuh diri 1. Upaya atau khayalan bunuh diri sebelumnya 2. Kecemasan, depresi, kelelahan 3. Tersedia alat-alat untuk bunuh diri 4. Kepedulian efek bunuh diri dari anggota keluarga 5. Gagasan bunuh diri yang diungkapkan 6. Membuat surat wasiat, ditandatangani kembali setelah depresi teragitasi 7. Krisis hidup, seperti duka cita, pesimisme atau keputusan yang pervasif. 8. Riwayat bunuh diri dalam keluarga
  • 7. Jenis Bunuh Diri  Isyarat BD Ada ide BD atau perilaku tdk langsung ingin BD Mengungkapkan hal negatif diri sendiri yg gambarkan HDR  Ancaman BD Mengancam ingin mati atau lakukan membahayakan diri Mempersiapkan alat, sembunyi Aktif mikir rencana BD, tp blm coba BD  Percobaan BD Gantung diri, minum racun, potong urat nadi, jatuhkan diri, dll
  • 8. TATA LAKSANA Langkah-langkah Pelaksanaan Assesmen dan tatalaksana Pasien Berisiko Bunuh Diri
  • 9. Lakukan anamnesia singkat pada pasien dan/atau keluarga dengan risiko bunuh diri. Lakukan pemeriksaan fisik (status generalis, status neurologis) yang cermat dan lengkap, serta pemeriksaan penunjang sesuai indikasi. Lakukan asesmen khusus risiko bunuh diri dengan “Kuesioner Penilaian Risiko Bunuh Diri.”
  • 10. Manajemen umum sesuai tingkat keberbahayaan pada kuesioner diatas. Lakukan strategi psikoterapi, psikoedukasi, psikofarmaka, dan intervensi psikososial termasuk didalamnya modifikasi lingkungan
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Risiko tinggi jika skor 10+ Risiko sedang jika skor 4-9 Risiko rendah jika skor 0-3 • Perawat menjumlah skor dan menandatangani form asesmen khusus bunuh diri. • Bila risiko tinggi maka pasien dirawat di ruang UPIP, bila risiko sedang dan rendah dirawat di ruang akut / ruang tenang
  • 16. Manajemen pasien berisiko bunuh diri 1. Bila risiko risiko tinggi, maka pasien masuk ke UPIP,resiko sedang ke ruang Acut, sedangkan bila hasil penilaian risiko rendah maka pasien masuk ke ruang rawat inap sesuai kelas nya. 2. Monitoring risiko bunuh diri di ruangan dilakukan oleh perawat bangsal – Bila risiko tinggi, monitoring dilakukan setiap jam – Bila risiko sedang, monitoring dilakukan setiap 2 jam – Bila risiko rendah, monitoring dilakukan setiap 8 jam 3. DPJP melakukan asesmen ulang saat visite pasien, bila hasil asesmen ulang risiko rendah maka pasien dapat dirawat di bangsal sesuai kelasnya. 4. Terapi Medikasi adekuat sesuai diagnosis 5. Psikoterapi dan konseling
  • 17. Tindakan Keperawatan ( Strategi pelaksanaan ) Pertemuan 1 a. Identifikasi tingkatan resiko bunuh diri b. Identifikasi benda benda berbahaya disekitar lingkungn pasien. c. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan buunuh diri ; dengan menggali aspek Positif dari pasien dan atau Berfikir aspek positif dimiliki. d. Masukan dalam Jadwal latihan berfikir positif 5 kali perhari. Pertemuan ke 2. a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya ( beri pujian ) kaji ulang resiko bunuh diri. b. Latih mengendalikan dorongan bunuh diri ; buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih untuk berfikir aspek positif keluarga dan lingkungannya. c. Masukan dalam jadwal latihan berfikir aspek positif dirinya , keluarga dan lingkungan.
  • 18. Lanjutan ( Strategi pelaksanaan ) Pertemuan 3 a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya , keluarga dan lingkungan ( beri pujian), kaji ulang resiko bunuh diri. b. Diskusikan tentang harapan dan masa depannya. c. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depannya yang dapat dilakukan. d. Latih cara mencapai harapannya secara bertahap. e. Masukan dalam jadwal latihan berpikir positif dirinya, klga dan lingkungan dan tahapan cara mencapai harapan yang dipilih. Pertemuan ke 4 a. Evaluasi kegiatan berfikir positif tentang dirinya,kelga dan lingkungan serta kegiatan cara mencapai harrapan yang dipilih ( beri pujian ) kaji ulang resiko bunuh diri. b. Latih cara yang mencapai harapannya tahap ke dua c. Masukan dalam jadwal latihan berfikir aspek positif dirinya , keluarga dan lingkungannya serta kegiatan yg dipilih untuk persiapan masa depannya.
  • 19.
  • 20. Monitoring risiko bunuh diri di ruangan dilakukan oleh perawat bangsal • Bila risiko tinggi, monitoring dilakukan setiap jam • Bila risiko sedang, monitoring dilakukan setiap 2 jam • Bila risiko rendah, monitoring dilakukan setiap 8 jam
  • 21. 1Risiko tinggi  Pasien tidak dapat ditangani secara aman dengan perawatan yang biasa dilakukan.  Keterbatasan lingkungan tidak memungkinkan dilakukannya tingkat perawatan yang lain.  Pasien membahayakan orang lain dengan tindakan agresi dan kekerasan.  Pasien memerlukan evaluasi harian.  Dokter melakukan evaluasi setiap hari dan berkoordinasi dengan perawat.  Pasien ditempatkan di ruang yang aman.  Perawat harus berada dekat pasien dan jarak pandang mata langsung (diletakkan di ruangan depan nurse station)  Monitoring perilaku dan pikiran tentang bunuh diri setiap 1 jam yang kemudian dictat di rekam medic dan checklist.  Pasien tidak diperkenankan keluar ruangan.  Lembar observasi individu disertakan dalm rekam medis pasien.  Untuk mengurangi agitasi dan kecemasan yang dapat meningkatkan usaha bunuh diri dapat diberikan anti psikotik dosis rendah atau anti anxietas.
  • 22. 2Risiko sedang  Pasien tidak dapat ditangani secara aman dengan perawatan yang biasa dilakukan  Pasien berisiko kabur  Ada risiko signifikan berdasarkan riwayat pasien  Dokter melakukan evaluasi setiap hari dan berkoordinasi dengan perawat.  Pasien ditempatkan di ruang yang aman.  Monitoring perilaku dan pikiran tentang bunuh diri setiap 2 jam yang kemudian dicatat di rekam medic.  Pasien harus dikawal perawat bila ingin keluar bangsal.  Lembar observasi individu disertakan dalam rekam medis pasien.  Untuk mengurangi agitasi dan kecemasan yang dapat meningkatkan usaha bunuh diri dapat diberikan antipsikotik dosis rendah atau anti anxietas.
  • 23. 3Risiko rendah  Pasien tidak dapat ditangani secara aman dengan perawatan yang biasa dilakukan  Pasien mengalami hambatan kemampuan untuk mempertahankan perilaku yang dapat diterima  Monitoring perilaku dan pikiran tentang bunuh diri setiap 8 jam yang kemudian dicatat di rekam medic  Pasien dirawat di bangsal  Pasien harus dikawal bila ingin keluar bangsal  Lembar observasi individu disertakan dalam rekam medis pasien
  • 24. 4Risiko berisiko • Tingkat observasi minimal Pasien tidak secara aktif menunjukkan perilaku bunuh diri atau melukai diri . • Pasien tidak membahayakan orang lain
  • 25. Edukasi • Dokter / perawat melakukan edukasi pada pasien dan keluarga pasien untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien baik pada saat rawat inap maupun saat persiapan pulang • Dokter / perawat membangun dukungan yang realistik dengan menyadari bahwa pasien mungkin memiliki keluhan yang masuk akal